• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Tata Letak Gudang Menggunakan Model Cube per Order Index untuk Mengurangi Jarak Perpindahan Produk pada Perusahaan Berkat Kurnia Jaya.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Tata Letak Gudang Menggunakan Model Cube per Order Index untuk Mengurangi Jarak Perpindahan Produk pada Perusahaan Berkat Kurnia Jaya."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Perusahaan Berkat Kurnia Jaya sangat membutuhkan ruang yang lumayan besar sebagai tempat penyimpanan yaitu gudang. Masalah yang sering terjadi adalah tata letak gudang yang tidak teratur yang mengakibatkan terjadi kesulitan dalam mencari produk sehingga waktupun terbuang hanya untuk mencari produk tersebut dan pengiriman produk ke perusahaan lainpun sering sekali terjadi keterlambatan karena sulitnya mencari produk. Model yang harus digunakan adalah Cube Per Order Index dimana model ini digunakan untuk mengatur letak produk sesuai dengan kategori masing-masing dan berdasarkan jarak perpindahannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jarak perpindahan gudang yang diterapkan oleh perusahaan sebesar 7.39 m dan jarak perpindahan yang diterapkan dengan model Cube Per Order Index sebesar 4.62 m, selisih dari jarak perpindahannya sebesar 2.77 m. Jika dibandingkan, jarak perpindahan yang lebih baik adalah dengan menggunakan model Cube Per Order Index.

(2)

ABSTRACT

Berkat Kurnia Jaya Company really need a sizeable space as a storage which is warehouse. The problem that frequently happen is an irregular warehouse layout that effect to finding a product, so to find a product is wasting time and the product delivery to other company oftentimes become a lateness because the difficulty of finding a product. The model that shall used is Cube Per Order Index which is the model used for adjust the products location based with each category and that movement space. The result of this research showed that the warehouse movement space that applied by this company is 7.39 m and the movement space that applied by Cube Per Order Index model is 4.62 m, the difference between the movement space is 2.77 m. If being compared, the better movement space is by using Cube Per Order Index model.

(3)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

1.2 Identifikasi Masalah dan Pembatasan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Kegunaan Penelitian ... 7

1.5 Sistematika Penulisan ... 8

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Operasi ... 10

2.2 Keputusan Strategi Manajemen Operasi ... 11

2.3 Pengertian Tata Letak ... 13

2.4 Tujuan Perencanaan Tata Letak ... 13

(4)

2.6 Tipe-tipe Tata Letak ... 15

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 32

3.2 Struktur Organisasi ... 33

3.3 Proses Penyimpanan dan Pengambilan Produk ... 34

3.3.1 Proses Penyimpanan Produk ... 35

(5)

xi Universitas Kristen Maranatha 4.2 Perhitungan Frekuensi Total Produk ... 45

4.3 Perhitungan Kebutuhan Lokasi Produk ... 47

4.3.1 Perhitungan Kebutuhan Lokasi Setiap Produk ... 53

4.3.2 Menghitung Rasio ்

ௌ ... 55

4.3.3 Perhitungan Jarak Setiap Lokasi Terhadap Pintu (Fk) ... 57

4.3.4 Tata Letak Baru Setiap Produk ... 60

4.4 Perbandingan Antara Jarak di Gudang Dengan Model Cube

Per Order Index ... 62

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 69

5.2 Saran ... 69

DAFTAR PUSTAKA ... 71

(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Daftar Produk Kategori Fast Moving Periode Februari 2016 ... 6

Tabel 1.2 Daftar Produk Kategori Medium Moving Periode Februari 2016 6

Tabel 2.1 Strategi Tata Letak ... 15

Tabel 3.1 Flow Process Chart Penyimpanan Produk ke Gudang ... 36

Tabel 3.2 Flow Process Chart Pengambilan Produk dari Gudang (Konsumen Datang Langsung ke Toko) ... 37

Tabel 3.3 Flow Process Chart Pengambilan Produk dari Gudang (Melalui Saluran Telepon) ... 38

Tabel 4.1 Data Ukuran Produk Fast Moving dan Medium Moving Periode Februari 2016 ... 43

Tabel 4.2 Data Frekuensi Masuk dan Keluar Fast Moving dan Medium Moving Periode Januari dan Februari 2016 ... 44

Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Frekuensi Total dari Fast Moving dan Medium Moving ... 45

Tabel 4.4 Hasil Kebutuhan Lokasi Produk Fast Moving dan Medium Moving ... 47

Tabel 4.5 Hasil Kebutuhan Lokasi Setiap Produk Fast Moving dan Medium Moving ... 53

Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Rasio Produk Fast Moving ... 55

Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Rasio Produk Medium Moving ... 56

(7)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Layout Gudang Perusahaan Saat Ini... 5

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... 31

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan Berkat Kurnia Jaya ... 33

Gambar 4.1 Hasil Perhitungan Jarak Perpindahan Lokasi ke Pintu I/O ... 58

Gambar 4.2 Hasil Penempatan Produk Kepada Setiap Lokasi ... 61

Gambar 4.3 Layout Awal di Gudang ... 63

Gambar 4.4 Jarak Perpindahan Setiap Produk yang Ada di Gudang ... 65

(8)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Dewasa ini perkembangan di Indonesia dalam hal lapangan usaha semakin

tinggi. Dari perusahaan perseorangan, maupun yang memiliki badan hukum seperti

PT dan CV. Khususnya di Kota Bandung lapangan usaha sudah semakin banyak.

Dari yang mendirikan café, restaurant, toko serba guna, bahkan sampai toko untuk

aksesoris furniturepun yang jarang dijumpai sekarang ini mudah untuk dicari.

Dengan semakin banyaknya lapangan usaha persainganpun semakin tinggi, dan

perusahaan sangat membutuhkan strategi yang tepat agar perusahaannya bisa untuk

bertahan bahkan berkembang semakin luas.

Strategi bisa didapat dari berbagai aspek, contohnya aspek operasi bisa dari

produk, tenaga kerja, proses, ataupun tata letak. Tingkat pelayanan, kecepatan

bekerja, kenyamanan bekerja bisa dari tata letak meja ataupun tempat dengan benar,

bahkan semua proses terciptanya produk dan keluar masuknya produk harus

melalui tata letak suatu perusahaan yang tepat agar berjalan dengan lancar, bahkan

tempat kecil seperti tata letak gudangpun memiliki peran penting bagi perusahaan.

Karena itu diperlukannya tata letak, tata letak bisa menjadi strategi karena bisa

menjadi suatu pondasi dari perusahaan tersebut. Tata letak tidak hanya dibutuhkan

hanya bagian kantor, tetapi gudang juga perlu adanya tata letak. Gudang itu sendiri

memiliki peran untuk produk tersimpan dengan aman. Adanya gudang, produk bisa

tersimpan dan dirawat dengan sebaik mungkin untuk menjaga mutu dari produk

(9)

Universitas Kristen Maranatha 2 menghemat pemakaian ruang, adanya biaya yang rendah dan juga bisa untuk

kenyamanan para tenaga kerja. Dengan kebutuhan tersebut sangat dibutuhkanlah

suatu perancangan fasilitas yang tepat. Bisa dengan cara perencanaan lokasi yang

baik, tata letak gudang harus efektif dan yang terpenting bagi perusahaan adalah

tempat penyimpanan bahan-bahan yang diperlukan ataupun produk yang

perusahaan miliki harus tertata dengan baik.

Menurut Heizer & Render (2011:376) tata letak adalah salah satu kunci

keputusan yang ditentukan dari keefesienan operasi dalam jangka panjang. Tata

letak memiliki beragam jenis, yaitu tata letak toko eceran, tata letak dengan posisi

tetap, tata letak yang berorientasi pada produk, tata sel kerja, tata letak yang

berorientasi pada proses, tata letak kantor, dan tata letak gudang.

Tata letak gudang sangat penting agar perusahaan tidak sulit untuk mencari

suatu produk yang konsumen butuhkan. Dengan penataan yang baik akan ada

peningkatan dalam produktivitas bagi perusahaan. Banyak perusahaan yang tidak

peduli dengan tata letak gudang mereka dan mengakibatkan produk yang

perputarannya cepat menjadi lambat dan yang perputarannya tidak cepat bahkan

semakin lambat dikarenakan penempatan produk yang tidak tepat. Dampak dari

ketidakpedulian itulah yang bisa mengakibatkan muncul banyaknya masalah di

gudang. Contohnya, tenaga kerja bisa menghabiskan waktu untuk mencari produk

di gudang dan banyaknya kesalahan dalam memcocokkan data stock dengan stock

yang ada di gudang.

Perusahaan Berkat Kurnia Jaya ini merupakan perusahaan perseorangan yang

hanya menjual produk aksesoris furniture. Banyaknya pesanan produk sangat

(10)

gudang. Perusahaan ini hanya memiliki satu gudang penyimpanan dan letak setiap

produk sangat penting bagi perusahaan. Karena produk yang perusahaan miliki

tidak semuanya berukuran besar, ukuran produk bervariasi ada yang berukuran

kecil, sedang hingga yang besar. Contoh produk yang dijual oleh perusahaan ini

adalah thinner HG, thinner ND, macam-macam rel, macam-macam cat untuk kayu,

ambalan, engsel, rak piring, tarikan, dan masih banyak lagi.

Masalah dari perusahaan ini sering terjadi di pergudangan karena produk

mereka tidak diatur sesuai dengan metode atau model yang khusus untuk sebuah

pergudangan. Perusahaan hanya menata sesuai yang mereka inginkan. Dengan

penataan seperti itu, perusahaan sering sekali mengalami kesulitan dalam mencari

produk sehingga waktupun terbuang hanya untuk mencari produk dan

mengakibatkan pengiriman produk ke perusahaan lainpun sering sekali terjadi

keterlambatan. Dengan luas gudang hanya 5,4 x 3 m dan produk yang disimpan

terdiri dari produk-produk yang masuk kategori fast moving sebanyak 12 jenis,

medium moving sebanyak 12 jenis dan beberapa jenis produk lainnya yang

termasuk kategori slow moving. Perusahaan menjadi tidak dapat mengendalikan

penempatan produk yang ada di gudang.

Untuk itu perlu dilakukan perbaikan dalam mengatur tata letak gudang di

perusahaan Berkat Kurnia Jaya agar aliran masuk dan keluar tidak menjadi kendala

bagi perusahaan. Dengan itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai

“Analisis Tata Letak Gudang Menggunakan Model Cube Per Order Index

Untuk Mengurangi Jarak Perpindahan Produk pada Perusahaan Berkat

(11)

Universitas Kristen Maranatha 4

1.2

Identifikasi dan Pembatasan Masalah

Dari masalah yang telah disebutkan di atas perusahaan dianjurkan untuk

mengubah tata letak gudang yang lama agar aliran produk di gudang menjadi lebih

lancar. Di perusahaan Berkat Kurnia Jaya ini memiliki 3 kategori produk, yaitu fast

moving, medium moving, dan slow moving. Fast moving adalah kategori produk

yang memiliki perputaran produk yang sangat cepat. Medium moving adalah

kategori produk yang memiliki perputaran produk yang sedang, sedangkan slow

moving adalah kategori produk yang memiliki perputaran yang lambat. Ketiga

kategori tersebut bagi perusahaan memiliki bobot sendiri. Untuk fast moving

penjualan 80%, medium moving penjualan di atas 60% dan slow moving penjualan

di atas 20%.

Dalam penelitian ini pembatasan masalah yang hanya diambil adalah produk

yang dipakai adalah produk yang perputarannya paling cepat (fast moving) dan

produk perputarannya sedang (medium moving) karena produk dari kedua kategori

tersebut keluar masuknya sangat sering dan produk-produk tersebut selalu tersedia

di gudang. Data yang digunakan hanya bulan Januari dan Februari tahun 2016 dari

perusahaan. Di bawah ini bisa dilihat gambar layout gudang perusahaan saat ini

(12)

Gambar 1.1

Layout Gudang Perusahaan Saat Ini

Sumber: Studi Lapangan Keterangan:

: Fast Moving

: Medium Moving

: Slow Moving

Dari penataan ruang gudang awal di atas terlihat bahwa produk yang fast

moving dan medium moving tidak semua disimpan di tempat yang mudah

dijangkau. Contoh produk fast moving dan medium moving adalah lakban dan

ambalan bening. Hal ini membuat tenaga kerja sulit untuk mengambil produk yang

dibutuhkan, karena banyaknya produk yang tidak tertata dengan baik. Dengan

seiring berjalannya waktu pasti akan semakin bertambah produk yang akan masuk

pada gudang tersebut yang mengakibatkan keterlambatan pengiriman sampai ke

tangan konsumen.

Daftar produk yang termasuk kategori fast moving adalah sebagai berikut: F

M

(13)

Universitas Kristen Maranatha 6 Tabel 1.1

Daftar Produk Kategori Fast Moving Periode Februari 2016

No Nama Produk Produk Keluar Stock Produk

Masuk

Adapun daftar produk yang termasuk kategori medium moving adalah

sebagai berikut:

Tabel 1.2

Daftar Produk Kategori Medium Moving Periode Februari 2016

No Nama Produk Produk Keluar Stock Produk

(14)

Dari data yang telah didapat, akan diasumsikan dengan tidak adanya

penambahan produk baru, luas gudang tidak ada yang berubah, dan biaya tidak

masuk dalam perubahan tata letak baru.

Dengan demikianlah penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana tata letak gudang Perusahaan Berkat Kurnia Jaya saat ini?

2. Bagaimana metode penataan produk dalam gudang yang sebaiknya diterapkan

oleh Perusahaan Berkat Kurnia Jaya?

3. Berapa pengurangan jarak perpindahan di gudang Perusahaan Berkat Kurnia

Jaya dengan jarak perpindahan menggunakan model Cube Per Order Index?

1.3

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang akan diteliti oleh penulis adalah:

1. Untuk mengetahui tata letak gudang perusahaan Berkat Kurnia Jaya saat ini.

2. Untuk mengetahui metode penataan produk dalam gudang yang sebaiknya

diterapkan oleh Perusahaan Berkat Kurnia Jaya.

3. Untuk mengetahui pengurangan jarak perpindahan di gudang Perusahaan

Berkat Kurnia Jaya dengan jarak perpindahaan menggunakan model Cube

Per Order Index.

1.4

Kegunaan Penelitian

Manfaat yang akan diteliti oleh penulis adalah:

1. Penulis

(15)

Universitas Kristen Maranatha 8 2. Perusahaan

Dengan adanya penelitian ini berguna untuk perusahaan agar bisa membantu

sebagai perbandingan cara penyelesaian untuk mendapat penggunaan tempat

yang optimal dan mengambil sebuah keputusan yang tepat.

3. Pihak lain

Diharapkan dari penelitian ini agar dapat memberikan dampak yang besar.

Sebagai media informasi juga sebagai sarana untuk acuan bagi peneliti

selanjutnya.

1.5

Sistematika Penulisan

Sistematika yang akan dibahas dalam topik ini antara lain:

BAB I Pendahuluan

Isi dari pendahuluan adalah latar belakang yang menjelaskan masalah apa

yang ada di dalam perusahaan, identifikasi masalah mengenai poin-poin pertanyaan

yang dikemukakan untuk menyelesaikan masalah, tujuan penelitian untuk

mengetahui apa yang ingin dicapai dalam penelitian ini dan manfaat penelitian

untuk mengetahui apa kegunaan penelitian ini untuk setiap orang.

BAB II Landasan Teori

Isi dari landasan teori adalah kumpulan teori yang menjadi dasar dari

pemecahan masalah yang ada dan saling berkaitan antara teori dengan penelitian.

BAB III Objek dan Metode Penelitian

Isi dari objek dan metode penelitian ini adalah pembahasan mengenai

(16)

teknik pengumpulan data yang akan digunakan apa saja dan rumus-rumus yang

akan digunakan dalam penelitian akan masuk dalam bab ini.

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Dalam bab pembahasan ini akan dikemukakan cara penyelesaian dari

pertanyaan yang ada di bab pendahuluan yaitu identifikasi masalah. Antara lain

mengenai tata letak gudang saat ini, perbandingan antara perpidahan jarak di

gudang perusahaan Berkat Kurnia Jaya dengan model Cube Per Order Index, dan

penataan produk yang sebaiknya diterapkan akan diuraikan secara rinci dalam bab

ini.

BAB V Kesimpulan dan Saran

Dalam bab kesimpulan dan saran akan membahas mengenai apa kesimpulan

yang didapat dari pembahasan yang sudah dilakukan di bab sebelumnya dengan

jelas dan singkat dan bab ini juga akan memberikan saran bagi pembaca jika

(17)

Universitas Kristen Maranatha 69

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1

Kesimpulan

Dari penelitian yang sudah dilakukan, maka akan diambil beberapa

kesimpulan dari pengumpulan data dan pembahasan menggunakan model Cube Per

Order Index di Perusahaan Berkat Kurnia Jaya adalah sebagai berikut:

1. Tata letak saat ini penempatan produknya tidak teratur dapat dilihat dari

penempatan fast moving, medium moving dan slow moving yang tidak sesuai

dengan kategori mereka masing-masing. Terutama pada produk fast moving

dan medium moving masih banyak ditempatkan di tempat yang sulit unutk

dijangkau.

2. Metode atau model yang dipakai dalam penelitian adalah model Cube Per

Order Index.

3. Jarak perpindahan tata letak yang ada di gudang dengan jarak perpindahan tata

letak menggunakan model Cube Per Order Index masing-masing adalah 7.39

m dan 4.62 m, maka jarak pengurangannya sebesar 2.77 m.

5.2

Saran

Dari penelitian yang telah dilakukan oleh penulis, maka penulis akan

(18)

1. Menerapkan sistem penempatan produk menggunakan suatu metode atau

model agar penataan setiap produknya lebih teratur dan bisa memperkecil jarak

perpindahan sehingga waktu proses lebih pendek.

2. Penempatan produk di gudang perlu ditandai atau diberi nama satu-persatu,

agar pencarian produk lebih mudah.

3. Saat ini penempatan gudang dengan toko berjauhan sebaiknya gudang dengan

toko berdekatan, agar pengambilan produk dari toko ke gudang atau sebaliknya

lebih cepat.

(19)

Universitas Kristen Maranatha 71

DAFTAR PUSTAKA

Apple, J.M. 1990. Tata Letak dan Pemindahan Bahan. Edisi Ketiga. Institute Teknologi Bandung. Bandung.

Arikunto, Suharsini. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi 2010. Rineka Cipta. Jakarta.

Haming, Murdifin. 2011. Manajemen produksi Modern operasi manufaktur dan jasa. Edisi Pertama. PT. Bumi Aksara. Jakarta.

Hadiguna, Rika A. 2009. Manajemen Pabrik. Edisi Pertama. PT. Bumi Aksara. Jakarta.

Heizer, J dan Render, B. 2011. Operations Management. 10th Edition. Prentice Hall. New Jersey.

Heizer, J. dan Render, B. 2009 .Manajemen Operasi. Edisi Kesembilan. Salemba Empat. Jakarta.

Icun Yunarto, Holy dan Santika, Martinus Gerry. 2005. Business Concept Implementation Series in Inventory Manajement. Edisi Pertama. PT. Elex Media Koputindo. Jakarta.

Krawjewski,L. J. et.al. 2013. Operations Management. 10th Edition. Prentice Hall. New Jersey.

Purnomo, H. 2004. Perancangan dan Perencanaan Fasilitas. Graha Ilmu. Yogyakarta

Stephens, Matthew P. 2013. Manufacturing Facilities Design and Material Handling. 5th Edition. Pearson Education, Inc. United States of America. Stevenson, J. W. 2012. Operations Management. 11th Edition. McGraw-Hill Irwin.

New York.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Edisi ke-16. Alfabeta. Bandung.

Gambar

Gambar 1.1    Layout Gudang Perusahaan Saat Ini.........................................
Gambar 1.1  Gudang Perusahaan Saat Ini
Tabel 1.1 Daftar Produk Kategori

Referensi

Dokumen terkait

(Kebijakan kriminal merupakan bagian dari ilmu kebijakan yang lebih luas dari kebijakan penegakan hukum. Dimana terdiri dari hukum administrasi dan perdata yang juga

Pemeriksaan Golongan Darah Sistem ABO Metode Slide (Anita Oktari) A,B, dan O dapat digunakan sebagai pengganti reagen anti A, anti B dan Anti AB Data pada penelitian ini adalah

Namun, yang perlu dipahami bahwa kaum fundamentalis adalah hanya sebagian dari Islam atau bahkan sulit untuk dikatakan sebagai golongan Islam apabila mereka melakukan

REVIEWING LISTENING MATERIALS THROUGH THE LENS OF WORLD ENGLISHES: A CASE STUDY IN AN ENGLISH LANGUAGE TEACHER. EDUCATION PROGRAM Aloisius

 Apakah ketika gesekan atau konflik ini terjadi masyarakat Amarima melupakan Alaka sebagai simbol integrasi ataukah bagaimana?.  Bagaimana upaya dalam meredam konflik

Terdapat lima klausul pada ISO/IEC 27001 yang sesuai dengan business goals STMIK STIKOM Bali yang dapat dijadikan intstrumen pengukuran dan penerapan sistem

Dengan pendekatan melalui media kampanye yang lebih modern sehingga lebih sesuai dengan pemikiran dan gaya hidup pelajar saat ini diharapkan dapat

mempengaruhi peak performance seorang atlet adalah kepribadian, dan salah. satu aspek dari kepribadian yaitu self