Lutfia, 2013
Kontribusi Hasil Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Berwirausaha Di Bidang Kriya Tekstil Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR ISI
ABSTRAK………... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMAKASIH... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR TABEL ... viii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Identifikasi dan PerumusanMasalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 5
D. Metode Penelitian... 5
E. Manfaat Penelitian ... 5
F. Struktur Organisasi Skripsi ... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA A.Praktik Kerja Industri Bidang KriyaTekstil ... 7
1. Tujuan Praktik Kerja Industri (Prakerin) ... 9
2. Ruang Lingkup Praktik KerjaIndustri ... 10
B. Materi Pembelajaran Prakerin... 13
1. Teknik Pembuatan KriyaTekstil ... 14
a. DesainKriyaTekstil ... 15
b. Warna ... 17
c. Teknik Cetak Saring ... 18
d. Teknik Batik ... 19
e. Teknik Makrame ... 24
f. Teknik Jahit Perca/patchwork ... 27
2. Penilaian Praktik Kerja Industri (Prakerin) ... 30
C. Kesiapan Berwirausaha di Bidang Kriya Tekstil ... 32
1. Pengertian, prinsip, dan aspek kesiapan... 32
2. Berwirausaha di BidangKriyaTekstil ... 35
3. Kaitan Hasil Prakerin dengan Kesiapan Berwirausaha di Bidang Kriya Tekstil ... 42
D. Hipotesis Penelitian ... 43
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan SampelPenelitian ... 44
B. Metode Penelitian ... 44
C. Definisi Operasional ... 45
D. Instrumen Penelitian ... 47
E. Teknik Pengumpulan Data danTeknik Pengolahan Data ... 47
Lutfia, 2013
Kontribusi Hasil Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Berwirausaha Di Bidang Kriya Tekstil Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
G. Teknik Analisis Data ... 52
H. Tahap Pengujian Persyaratan Analisis ... 53
I. Tahap Pengujian Hipotesis ... 56
J. Prosedur Penelitian ... 58
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ... 60
A. Hasil Penelitian ... 60
B. Pengujian Persyaratan Hipotesis ... 62
C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 64
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 68
DAFTAR PUSTAKA ... 70
LAMPIRAN-LAMPIRAN A. Kisi-kisi Instrumen ... 73
B. Instrumen Penelitian ... 76
C. Nilai Prakerin ... 80
Lutfia, 2013
Kontribusi Hasil Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Berwirausaha Di Bidang Kriya Tekstil Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Gambar Hal
2.1 Contoh produk teknik cetak saring ... 19
2.2 Alat membatik ... 24
2.3 Cara menggulung dan mengikat tali ... 25
2.4 Simpul pipih ... 26
2.5 Simpul kordon ... 26
2.6 Jahit perca cara acak... 27
2.7 Jahit perca pola Template ... 28
2.8 Jahit perca teknik Overlapping ... 28
2.9 Jahit perca cara jahit jelujur ... 29
2.10 Jahit perca pola geometris ... 29
Lutfia, 2013
Kontribusi Hasil Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Berwirausaha Di Bidang Kriya Tekstil Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel Hal
2.1 Jurnal Harian Prakerin peserta didik ... 10
2.2 Dasar Kompetensi Kejuruan Pakerin ... 11
2.3 Kompetensi Kejuruan Prakerin ... 12
2.4 Format penilaian teknis Prakerin ... 31
2.5 Lembar penilaian Prakerin non teknis... 32
3.1 Kriteria Kecenderungan ... 47
4.1 Hasil Prakerin dari Penguji eksternal ... 60
4.2 Deskripsi statistik variabel hasil prakerin ... 61
4.3 Distribusi frekuensi skor hasil prakerin ... 61
4.4 Deskripsi statistik variabel kesiapan berwirausaha di bidang kriya tekstil ... 61
1
Lutfia, 2013
Kontribusi Hasil Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Berwirausaha Di Bidang Kriya Tekstil Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan dasar. Pendidikan Menengah Kejuruan
merupakan sarana untuk memperoleh pengetahuan dan menyiapkan peserta didik
yang mempunyai keahlian khusus sesuai bidang keahliannya. Proses belajar
terjadi setahap demi setahap sehingga perubahan yang terjadi berlangsung dalam
waktu yang lama dan menjadi suatu kematangan pada manusia tersebut.
Pendidikan formal diselenggarakan sebagai pendidikan utama yang
diperlukan oleh masyarakat. Pendidikan formal dimulai sejak Sekolah Dasar (SD)
sampai perguruan tinggi (PT). Saat ini pemerintah menjalankan program wajib
belajar sembilan tahun dengan tujuan agar rakyat Indonesia tidak ketinggalan
dalam pendidikan. Pendidikan formal akan berperan sangat besar bagi dunia
pendidikan. Pernyataan tersebut didukung undang-undang RI No. 20 tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal (1), yaitu:
Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Pendidikan non formal adalah jalur pendidikan formal yang dapat dilaksanankan secara terstruktur dan berjenjang di dalamnya terdiri atas pendidikan ketrampilan dan keahlian, sedangkan pendidikan informal termasuk pada pendidikan keluarga dan lingkungan sekitar.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai salah satu jenjang pendidikan
formal yang mempunyai tujuan dengan merujuk pada UU RI No.20 tahun 2003
SISDIKNAS Bab II Pasal 3 yaitu: ”Meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan keinginannya”. Secara khusus, tujuan pendidikan di SMK adalah memberikan bekal kompetensi keahlian kepada siswa
untuk mendidik siswa menjadi mandiri, produktif, mampu berkompetisi, memiliki
sikap profesional, dan sikap wirausaha dalam keahlian yang dipelajarinya. Tujuan
2
Lutfia, 2013
Kontribusi Hasil Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Berwirausaha Di Bidang Kriya Tekstil Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
produktif, inovatif dan mampu menciptakan lapangan kerja sendiri untuk bersaing di era globalisasi”.
Pengembangan kurikulum bidang keahlian Desain dan Produksi Kriya
Tekstil digolongkan menjadi tiga program yaitu: program normatif, adaptif, dan
produktif. Standar kompetensi Praktik Kerja Industri ( Prakerin) merupakan salah
satu mata diklat yang wajib ditempuh oleh peserta didik dengan tujuan agar
peserta didik mempunyai softskill di dunia industri kriya tekstil. Pelaksanaan dari
Prakerin tersebut dilakukan di industri kriya tekstil selama tiga bulan dan peserta
didik akan ditempatkan di beberapa industri yaitu: cetak sharing, industri rajut,
industri kreatif patchwork, aplikasi, dan batik.
Dalam proses prakerin di dunia industri kriya, peserta didik akan belajar
dan membiasakan dirinnya untuk mengikuti proses di industri. Dalam
pelaksanaanya peserta didik tidak hanya melihat dan mendengar teori bagaimana
membuat produk yang baik, tetapi peserta didik dituntut untuk melakukan
pekerjaan secara langsung(learning by doing), sehingga peserta didik
mendapatkan pengalaman secara nyata di lapangan.
Prakerin adalah bagian dari pendidikan sistem ganda (PSG) sebagai
program bersama antara SMK dan Industri yang dilaksanakan di dunia usaha dan
industri. Dalam Kurikulum SMK (Dikmenjur, 2008) disebutkan:
Prakerin adalah pola penyelenggaraan diklat yang dikelola bersama-sama antara SMK dengan industri/asosiasi profesi sebagai institusi pasangan (IP), mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi dan sertifikasi yang merupakan satu kesatuan program dengan menggunakan berbagai bentuk alternatif pelaksanaan , seperti day release, block release, dan sebagainya.
Lebih lanjut dalam Undang-Undang Prakerin Dikmendikti (2003) diungkapkan bahwa Prakerin adalah program wajib yang harus diselenggarakan oleh sekolah khususnya sekolah menengah kejuruan dan pendidikan luar sekolah serta wajib diikuti oleh siswa/warga belajar. Penyelenggaraan prakerin akan membantu peserta didik untuk memantapkan hasil belajar yang diperoleh di sekolah serta membekali siswa dengan pengalaman nyata sesuai dengan program studi yang dipilihnya.
SMK Negeri 14 Bandung merupakan lembaga pendidikan menengah
kejuruan bidang seni rupa dan kerajinan membina beberapa program keahlian
3
Lutfia, 2013
Kontribusi Hasil Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Berwirausaha Di Bidang Kriya Tekstil Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
kompetensi keahlian Desain dan Produksi Kriya Tekstil yang tercantum dalam
kurikulum SMK kelompok Seni Rupa dan Kerajinan (2010:13)
Prakerin sebagaimana yang tercantum dalam Pendidikan Teknik dan
Kejuruan (2010:7) “Merupakan bagian dari program pembelajaran yang harus
dilaksanakan oleh setiap peserta didik di dunia kerja, sebagai wujud nyata dari pelaksanaan sistem pendidikan di SMK yaitu pendidikan sistem ganda (PSG)”.
Kesiapan berwirausaha dapat timbul karena adanya pengalaman yang
telah dimiliki peserta didik dari Prakerin yang dilakukan di industri kriya, seperti yang diungkapkan oleh Slameto (1995:113) bahwa ”Kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberikan respon/jawaban di
dalam cara tertentu terhadap suatu situasi”.
Lulusan SMK idealnya memiliki ketrampilan dan kompeten dalam bidang
keahliannya, sehingga mampu bersaing di dunia kerja dan usaha dengan
mengembangkan sikap profesional di bidang kejuruannya, akan tetapi dalam
kenyataanya ternyata tidak sebanding. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
sebagai lembaga yang mempersiapkan lulusan siap kerja justru sebaliknya.
Sebagaimana diungkapkan Dyah Anugrah dalam Data Badan Pusat Statistik
(BPS) tahun 2012, tingkat pengangguran terbuka (TPT) SMK di Jabar lebih besar
dibandingkan dengan angka SMA umum. TPT SMK mencapai 14,52%,
sedangkan untuk SMA umum angkanya sebesar 13,09%. Padahal lulusan SMK
diharapkan mampu menyerap tenaga kerja, namun dari hasil survei, justru
angkanya lebih besar dibandingkan SMA umum. Hasil data penelusuran lulusan
peserta didik SMK 14 Bandung program keahlian desain dan produksi kriya
tekstil angkatan tahun 2011/2012, diperoleh data kurang dari setengahnya (42,5%)
bekerja di bidang administrasi, jasa, dan waiters. Sementara yang belum bekerja
baik itu di dunia industri atau usaha mandiri kurang dari setengahnya (47,5%) dan
sebagian kecil (10%) lulusan atau alumni yang melanjutkan ke perguruan tinggi.
Menurut data penelusuran, lulusan atau alumni yang bekerja itu bukan di dunia
industri kriya tetapi di industri lain atau bisa dikatakan bidang pekerjaan yang
digeluti lulusan atau alumni tidak relevan dengan kompetensi yang dimilikinya.
Berdasarkan banyaknya pengangguran yang terjadi pada lulusan SMK,
4
Lutfia, 2013
Kontribusi Hasil Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Berwirausaha Di Bidang Kriya Tekstil Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
kejuruan yang mampu menciptakan lapangan kerja sendiri khusunya di bidang
kriya tekstil, oleh karena itu penulis merasa tergerak untuk melakukan penelitian
sebagai upaya menambah dan meningkatkan pengalaman meneliti, juga
memberikan wawasan, pengetahuan yang sangat erat kaitannya dengan jurusan
penulis sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga
konsentrasi craftmanship sebagai calon guru SMK sehingga perlu mengetahui
Prakerin, oleh karena itu permasalahan tentang Kontribusi Hasil Praktik Kerja
Industri Terhadap Kesiapan Berwirausaha di Bidang Kriya Tekstil penulis
menganggap penting dan tergerak untuk dilakukan penelitian.
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah
1. Identifikasi
Masalah penelitian dapat diidentifikasi sebagai berikut:
a. Banyak peluang usaha di bidang kriya tekstil yang dapat dimanfaatkan oleh
peserta didik setelah memperoleh pengalaman belajar di industri.
b. Prakerin merupakan pengalaman belajar didalam menyiapkan siswa SMK
sebagai bekal untuk membuka usaha khusunya di bidang kriya tekstil.
c. Banyak peluang kerja, akan tetapi belum banyak dimanfaatkan.
d. Lulusan SMK belum banyak diserap di dunia industri.
2. Perumusan Masalah
Perumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: ”Berapa Besar Kontribusi Hasil Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Berwirausaha di Bidang Kriya
Tekstil?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya
kontribusi hasil prakerin terhadap kesiapan berwirausaha di bidang kriya tekstil.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data secara
5
Lutfia, 2013
Kontribusi Hasil Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Berwirausaha Di Bidang Kriya Tekstil Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
a. Hasil Praktik Kerja Industri dari penguji eksternal yaitu pembimbing di
industri.
b. Kesiapan berwirausaha di bidang kriya tekstil.
c. Kontribusi hasil Praktik kerja industri terhadap kesiapan berwirausaha di
bidang kriya tekstil
D. Metode Penelitian
1. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif. Metode deskriptif yang digunakan oleh penulis untuk mengetahui
besarnya kontribusi hasil praktik kerja industri terhadap kesiapan berwirausaha di
bidang kriya tekstil pada peserta didik program keahlian desain dan produksi
kriya tekstil kelas XII SMK Negeri 14 Bandung.
2. Lokasi dan sampel penelitian
Lokasi dalam penelitian ini yaitu SMK Negeri 14 Bandung Jl. Cijawura
Hilir No. 341 Bandung.
Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah seluruh siswa Program
Studi Keahlian Desain dan Produksi Kriya Tekstil I kelas XII SMK Negeri 14
Bandung.
E. Manfaat Penelitian
Secara umum hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat
kepada semua pihak baik langsung maupun tidak langsung. Secara lebih khusus
penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Penulis
Memperluas wawasan khususnya dalam membuat karya ilmiah dengan baik dan
benar.
2. Sekolah
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk peningkatan
kualitas pembelajaran prakerin dalam pelaksanaan kegiatan belajar di dunia
industri.
6
Lutfia, 2013
Kontribusi Hasil Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Berwirausaha Di Bidang Kriya Tekstil Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dalam pengembangan
kurikulum di jurusan Desain dan Produksi Kriya Tekstil yang disesuaikan dengan
kebutuhan lapangan pekerjaan, serta untuk meningkatkan proses pembelajaran
yang dapat menunjang prakerin.
F. Struktur Organisasi Skripsi
Dalam penulisan Proposal urutan penulisannya adalah sebagai berikut:
Bab I : Pendahuluan, yang meliputi latar belakang masalah, identifikasi
masalah dan rumusan masalah,rumusan tujuan penelitian,metode
penelitian, manfaat penelitian, struktur organisasi skripsi.
Bab II : Kajian Pustaka. Pada bab ini penulis akan menjelaskan mengenai
kajian pustaka, anggaran dasar, hipotesis.
Bab III : Metode Penelitian, yang meliputi metode penelitian, lokasi dan
subjek penelitian, prosedur penelitian, teknik pengumpulan data,
teknik pengolahan dan analisis data.
Bab IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan.
Bab V : Kesimpulan dan saran. Daftar pustaka, lampiran, dan riwayat
Lutfia, 2013
Kontribusi Hasil Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Berwirausaha Di Bidang Kriya Tekstil Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian
Setiap penelitian membutuhkan data atau informasi dari sumber-sumber
yang terpercaya agar data dan informasi tersebut dapat digunakan untuk
menjawab masalah penelitian atau menguji hipotesis data atau informasi yang
diperoleh dari sejumlah populasi dan sampel penelitian.
1. Lokasi
Lokasi dalam penelitian ini yaitu SMK Negeri 14 Bandung Kompetensi
Keahlian Desain dan Produksi Kriya Tekstil I Jl. Cijawura Hilir No. 341 Bandung
Telp. (022) 7560358 Bandung 40287 Email smk14bdg@yahoo.com
2. Populasi
Setiap penelitian ilmiah yang berusaha untuk memecahkan suatu masalah,
perlu didukung oleh sejumlah data dari lapangan. Sehubungan dengan proses
pengumpulan data tersebut perlu ditegaskan mengenai populasi dan sampelnya.
Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik SMK Negeri 14
Bandung Kelas XII Kompetensi Keahlian Desain dan Produksi Kriya Tekstil I
sebanyak 30 orang.
3. Sampel
Sampel yang digunakan adalah seluruh populasi yang disebut sampel total,
yang menjadi sampel pada penelitian ini adalah seluruh peserta didik Program
Studi Keahlian Desain dan Produksi Kriya Tekstil I kelas XII SMK Negeri 14
Bandung sebanyak 30 orang.
B. Metode Penelitian
Untuk mendapatkan hasil penelitian yang baik, diperlukan metode
penelitian yang baik dan dapat dipercaya. Cara mengolah data-data tersebut
menjadi kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan. Metodologi yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan analisis statistik
Lutfia, 2013
Kontribusi Hasil Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Berwirausaha Di Bidang Kriya Tekstil Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
“Metode deskiptif yaitu metode yang memusatkan pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang dan masalah-masalah yang
aktual”.(Surakhmad,1998:140).
“Analisis data statistik inferensial yaitu teknik statistik yang berhubungan
dengan analisis data pada sampel dan hasilnya dipakai untuk generalisasi pada
populasi’. (Nisfiannoor,2009:4)
Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan
kuantitatif adalah pendekatan penelitian yang menggunakan pengolahan data
melalui hasil perhitungan statiska dalam menguji hipotesis dan instrumen
penelitian digunakan untuk mengungkap data dalam bentuk skala pengukuran
tertentu, sehingga dapat membuat generalisasi (Sudjana dan Ibrahim, 2004:8).
Sesuai dengan permasalahan dalam penelitian ini, maka melalui metode
deskriptif diharapkan dapat mengungkapkan informasi yang tepat, aktual dan
gambaran sehingga hasilnya dapat diberlakukan untuk populasi mengenai
“Kontribusi Hasil Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Berwirausaha di Bidang Kriya Tekstil”.
C. Definisi Operasional
Definisi Operasional diperuntukkan untuk lebih memperjelas maksud dan
tujuan pengambilan judul penelitian sehingga tidak terjadi kesalahpahaman
penulis dan pembaca di dalam menafsirkan istilah-istilah yang terdapat dalam
judul penelitian “Kontribusi Hasil Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Berwirausaha di Bidang Kriya Tekstil”. Adapun definisi yang perlu dijelaskan adalah sebagai berikut:
1. Hasil Praktik kerja Industri
a. Hasil
Hasil Belajar yang dikemukakan Nana Sudjana (2009 : 22) yaitu:
Hasil belajar adalah suatu perubahan tingkah laku siswa setelah melalui
proses belajar mengajar. Perubahan sebagai hasil belajar ditunjukan dalam
bentuk seperti pengetahuan, pemahaman, sikap, tingkah laku, keterampilan,
kecakapan, dan kemampuan daya reaksi, daya penerimaan dan aspek lain
Lutfia, 2013
Kontribusi Hasil Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Berwirausaha Di Bidang Kriya Tekstil Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
b. Praktik Kerja Industri
Praktik Kerja Industri yaitu: suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan dan
pelatihan kejuruan yang memadukan secara sistematis dan sinkron antara
program pendidikan disekolah dan program penguasaan keahlian yang
diperoleh melalui praktik langsung di dunia kerja. Prakerin merupakan salah
satu mata pelajaran yang wajib di tempuh di SMK N 14 Bandung, yang
dilaksanakan selama tiga bulan. ( Indra, 2001:127)
2. Kesiapan Berwirausaha
a. Kesiapan
Pengertian kesiapan adalah: “Keseluruhan kondisi seseorang yang
membuatnya siap untuk memberi respon atau jawaban di dalam cara tertentu
terhadap situasi”. (Slameto, 2010:113) b. Berwirausaha
Wirausaha proses dimana seseorang atau sekelompok orang menggunakan
usaha dan sarana yang terorganisasi untuk mengejar peluang guna
menciptakan nilai dan bertumbuh dengan memenuhi keinginan dan
kebutuhan melalui inovasi dan keunikan, tidak memandang apa sumber daya
yang sekarang dikendalikannya, mencakup penemuan peluang dan sumber
daya untuk menggarap peluang tersebut. (Stephen dan Mary Coulter ,
2007:46)
3. Kriya Tekstil
a. Kriya Tekstil
Kriya Tekstil adalah “Karya kerajinan tangan dari barang-barang hasil
tenunan (kain tenun, mori)”. Kriya Tekstil yang dimaksud dalam penelitian
ini adalah jenis usaha kriya tekstil. Ahmad A.K. Muda ( Mila Karmila dan Marlina, 2011:57)
Pengertian kesiapan berwirausaha di bidang kriya tekstil dalam penelitian
adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk proses
penciptaan atau pembentukan nilai baru dalam suatu kegiatan atau suatu aktifitas
yang terencana melalui kerja sama dengan orang lain, dilakukan untuk
memproduksi benda kerajinan tekstil dengan berbagai teknik untuk tujuan
Lutfia, 2013
Kontribusi Hasil Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Berwirausaha Di Bidang Kriya Tekstil Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang disiapkan adalah alat penilaian hasil belajar dan
angket, yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan lapangan. Untuk lebih
memudahkan dalam penyusunan instrumen terlebih dahulu dibuat kisi-kisi
instrument kemudian dibuat instrumen angket.
[image:14.595.109.519.239.574.2]Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 3.1
Variabel dan Instrumen Penelitian
No Variabel Instrumen
1. Hasil Praktik Kerja Industri Nilai dari penguji eksternal 2. Kesiapan berwirausaha di bidang kriya tekstil Angket
Instrumen kesiapan berwirausaha di bidang kriya tekstil menggunakan
skala Likert. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert
dengan empat alternative jawaban, yaitu: SS = Sangat setuju, S = Setuju, R =
Ragu-ragu, KS = Kurang Setuju, TS = Tidak Setuju. Instrument penelitian
yang menggunakan skala Likert dibuat dalam bentuk checklist, dengan skor 0
– 4.
E. Teknik Pengumpulan Data dan Teknik Pengolahan Data
1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada suatu penelitian diperlukan untuk
mendapatkan data yang benar-benar valid, lengkap, dan obyektif. Alat
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Dokumentasi
Dokumentasi ini digunakan untuk mendapatkan data pada variabel X yaitu
berupa nilai dari penguji eksternal yang diperoleh siswa. Data berupa nilai akhir
ini didapatkan dari penguji eksternal di industri kriya tekstil.
b. Angket
Pada penelitian ini penggunaan kuesioner atau angket ini berisi pertanyaan
tertutup mengenai pengalaman responden, penilaian responden, serta tanggapan
Lutfia, 2013
Kontribusi Hasil Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Berwirausaha Di Bidang Kriya Tekstil Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
pada peserta didik Program Studi Keahlian Desain dan Produksi Kriya Tekstil
kelas XII SMK Negeri 14 Bandung sebagai variabel Y.
2. Teknik Pengolahan Data
Pengolahan data penelitian dilakukan dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Verifikasi data, yaitu pemeriksaan dan pemilihan lembar jawaban yang
benar-benar dapat diolah lebih lanjut.
2. Pemberian skor jawaban dengan kriteria sebagai berikut:
a. Penskoran setiap jawaban angket kesiapan berwirausaha di bidang kriya
tekstil pada peserta didik Program Studi Keahlian Desain dan Produksi Kriya
Tekstil kelas XII SMK Negeri 14 Bandung yaitu jawaban setiap option
mendapat nilai 0-4.
b. Mentabulasi nilai dari setiap item jawaban responden untuk memperoleh skor
mentah dari seluruh responden untuk variabel X dan Y.
c. Penjumlahan dari jawaban setiap pertanyaan untuk memperoleh skor mentah.
d. Menentukan rumus statistik yang akan digunakan dalam penelitian sebagai
berikut:
F. UJI STATISTIK
Uji statistik diperlukan untuk mengetahui hubungan antara
variabel-variabel statistik yang digunakan, untuk menguji hipotesis adalah analisis
kontribusi. Variabel yang diteliti adalah variabel bebas (X) adalah Hasil Praktik
Kerja Industri (Prakerin) (Y) adalah kesiapan berwirausaha di bidang kriya
tekstil.
Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Uji Validitas Instrumen
Uji validitas ini dimaksudkan apakah instrumen penelitian mempunyai
tingkat kebenaran, ketepatan atau tidak sebagai alat ukur, yang dilakukan dengan
cara mengkolerasikan skor yang ada pada butir soal dengan skor total. Uji
Lutfia, 2013
Kontribusi Hasil Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Berwirausaha Di Bidang Kriya Tekstil Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Xp– X p
rpbi =
s2 √ q
keterangan:
rpbi : korelasi point biserial
Xp : rata-rata skor responden yang menjawab benar
X : rata-rata skor seluruh butir
p : proporsi jawaban benar setiap butir
q : proporsi jawaban salah setiap butir
s2 : varian dari skor total
Butir tes dapat digunakan apabila rhitung > rtabel
Rumus yang digunakan untuk menentukan valid atau tidaknya suatu soal
kesiapan berwirausaha di bidang kriya tekstil adalah korelasi product moment
sebagaimana ditunjukkan di bawah ini :
� = �. −( ).( )
�. 2− 2 �. 2− 2 (Suharsimi A, 2002:14)
Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi butir item antara X dan Y
x = Jumlah skor butir item dari seluruh responden uji coba.
y = Jumlah skor total seluruh item dari keseluruhan responden uji coba. n = Jumlah responden uji coba
Kemudian harga r yang diperoleh dari perhitungan diuji dengan
menggunakan uji t-student untuk menentukan taraf signifikannya, dengan rumus
sebagai berikut:
t = r √n-2 (Sugiyono, 2005 :215)
√ 1-r2
Keterangan:
t = Signifikasi korelasi
r = Koefisien korelasi butir item n = Jumlah responden
Kriteria pengujian : instrumen penelitian dikatakan valid bila t � >
t pada taraf kepercayaan 95%, jika suatu butir tidak valid maka butir
tersebut harus dibuang atau tidak dipakai sebagai pernyataan kuesioner.
2) Uji Realibilitas Instrumen
Reliabilitas bentuk tes obyektif dapat digunakan rumus
Lutfia, 2013
Kontribusi Hasil Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Berwirausaha Di Bidang Kriya Tekstil Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
n ∑pq R20 = 1
n – 1 s2
Keterangan:
n : jumlah butir tes
p : proporsi jawaban benar setiap butir q : proporsi jawaban salah setiap butir s² : varians dari skor total
Reliabilitas instrumen dimaksudkan untuk mengetahui apakah suatu
instrumen cukup dapat dipercaya atau tidak. Reliabilitas dalam penelitian ini
menggunakan rumus alpha, karena skor instrumennya merupakan rentang 0-4,
sebagaimana dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto (2002:193) bahwa: “ rumus alpha digunakan untuk mencari reabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0,
misalnya angket atau soal bentuk uraian”. Rumus alpha digunakan sebagai berikut:
�11 = ( −1) 1− �
2
�2 (Suharsimi A, 2002:193)
Keterangan:
� 11 : Reliabilitas instrumen.
k : Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal.
ób
2 : Jumlah varian butir
�2 : Varians total
Tolak ukur untuk menginterprestasikan derajat reliabilitas menggunakan
bahan interprestasi nilai r dari JP. Guilfford (Riduwan, 2004:138) sebagai berikut:
0,800 – 1.000 = sangat tinggi 0,600 – 0.799 = tinggi 0,400 – 0.599 = cukup 0,200 – 0.399 = rendah
< 0.200 = sangat rendah
Kemudian harga r yang diperoleh dari perhitungan diuji dengan
menggunakan uji t-student untuk menentukan taraf signifikannya, dengan rumus
sebagai berikut:
= r n−2
1−r2 (Sugiyono, 2005:215)
Lutfia, 2013
Kontribusi Hasil Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Berwirausaha Di Bidang Kriya Tekstil Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
t = signifikasi korelasi
r = Koefisien korelasi butir item n = Jumlah responden
3) Hasil Perhitungan Validitas Dan Reliabilitas
Instrumen penelitian diuji cobakan kepada 30 peserta didik yang bukan
merupakan sampel dalam penelitian ini. Hasil dari uji coba instrumen dianalisis
dengan bantuan komputer melalui program MS Excel 2007 dan kalkulator, untuk
mengetahui tingkat validitas dan reliabilitasnya. Berdasarkan perhitungan di
dapatkan hasil dari 30 butir item soal yang di analisis ada 5 butir item yang tidak
valid yaitu pada item nomor 6,7,9,10,26. Lima item tidak dipakai dalam instrumen
kesiapan beriwrausaha dan hanya 25 soal saja yang akan dipakai untuk instrumen.
4) Pengolahan Data
Persentase data merupakan perhitungan yang digunakan untuk melihat
besar kecilnya frekuensi jawaban angket yang diberikan pada responden, karena
jumlah jawaban responden tiap item berbeda. Rumus yang digunakan untuk
mencari persentase mengutip pendapat Moch. Ali (Rian Andriani, 2008:49)
P =
� x 100%
Keterangan:
P = Persentase (jawaban responden yang dicari)
f = Frekuensi jawaban yang dicari
n = Jumlah responden 100% = Bilangan tetap
Kemudian data ditafsirkan setelah dipersentasekan dengan menggunakan
kriteria berdasarkan batasan-batasan yang dikemukakan Moch. Ali (1993:184)
sebagai berikut:
100% : Seluruhnya 76% - 75% : Sebagian besar
51% - 75% : Lebih dari setengahnya
50% : Setengahnya
26% - 49% : Kurang dari setengahnya 25% - 1% : Sebagian kecil
Lutfia, 2013
Kontribusi Hasil Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Berwirausaha Di Bidang Kriya Tekstil Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
G. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dideskripsikan menurut masing-masing variabel,
yaitu kontribusi hasil prakerin terhadap kesiapan berwirausaha di bidang kriya
tekstil. Adapun prosedur atau langkah yang harus ditempuh dalam analisis data
adalah :
a) Menghitung kembali jumlah lembar jawaban yang telah diisi oleh responden
b)Memeriksa dan memberikan skor dimana skor yang diberikan untuk angket
(Variabel Y) adalah sangat tidak setuju = 0, tidak setuju = 1. Ragu-ragu = 2,
kurang setuju = 3, dan sangat setuju = 4.
c) Mentabulasikan data yang meliputi kegiatan-kegiatan :
Menghitung skor mentah yang diperoleh dari responden
Mengubah skor mentah ,menjadi T-Score dengan rumus :
= − �
T-Score = 10Z + 50
Dimana :
Z = Z-Score
Xbar = Rata-rata seluruh responden
SD = Simpangan Baku
d)Mengolah data dengan uji statistik non parametik atau parametik tergantung
hasil uji normalitas. Jika data terdistribusi normal maka pengolah data
menggunakan statistic parametik, dan sebaliknya.
e) Menguji hipotesis dengan uji-t tthitung > ttabel maka hipotesis nol ditolak, dan
sebaliknya. Untuk menguji diterima atau tidak diterimanya hipotesis, yang
sekaligus merupakan tanda keberartian atau ketidakberartian hubungan
diantara variabel-variabel tersebut. Untuk menguji hipotesis yang telah
diajukan dapat digunakan rumus sebagai berikut :
= � �−2
�−�2 (Sudjana, 2002 : 380)
Keterangan :
r = Nilai korelasi product moment
Lutfia, 2013
Kontribusi Hasil Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Berwirausaha Di Bidang Kriya Tekstil Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
setelah diperoleh harga thitung kemudian dibandingkan dengan harga ttabel
dengan dk = (n-2) dan taraf kepercayaan 95%. Kriteria pengujiannya, apabila
thitung > ttabel maka Ho ditolak, artinya koefisien korelasi tersebut signifikant
atau sebaliknya.
f) Menarik kesimpulan dan hasil penelitian yang telah dilakukan.
H. Tahap Pengujian Persyaratan Analisis
Maksud dari uji persyaratan analitis adalah untuk mengetahui apakah data
penelitian yang dikumpulkan tersebut memenuhi syarat untuk dianalisis dengan
statistik yang digunakan. Teknik statistik yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisis statistik korelasi parsial dan regresi.
1. Uji Normalitas
Sebelum melakukan perhitungan untuk menguji normalitas dengan rumus
Chi-Kuadrat, terlebih dahulu ditempuh langkah-langkah pendistribusian data
sebagai berikut :
a) Menentukan skor skor tertinggi dan terendah
b) Menentukan rentang (R), yaitu Skor Tertinggi (ST) dikurangi Skor Terendah
(SR)
R = Skor Tertinggi – Skor Terendah (Sudjana, 2002:91)
c) Menentukan banyaknya kelas interval (bk) dengan aturan sturges yaitu :
Bk (banyak kelas) = 1 + (3,3) log n
(Sudjana, 2002 : 47)
d) Menentukan panjang kelas interval (KI) dengan rumus :
KI =
(Sudjana, 2002 : 47)
Keterangan :
KI = Panjang kelas interval
R = Rentang
Lutfia, 2013
Kontribusi Hasil Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Berwirausaha Di Bidang Kriya Tekstil Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
e) Menentukan harga simpangan baku atau Standard deviasi (SD) dengan cara
menarik harga akar positif dari rumus varians untuk data sampel yang telah
disusun dalam menghitung rata-rata (means) dan simpangan baku (standard
deviasi).
f) Mencari skor rata-rata (means) dengan rumus sebagai berikut :
= ( . )
Keterangan :
x = nilai rata-rata
fi = frekuensi untuk nilai xi
Xi = tanda kelas interval
g) Menentukan harga simpangan baku atau standard deviasi (SD) dengan cara
menarik harga akar positif dari rumus varians untuk data sampel yang telah
disusun daftar distribusi frekuensi.
SD = � 2−( )2
�(�−1) (Sudjana, 2002 : 95)
Keterangan :
Fi : Frekuensi kelas interval Xi : Nilai tengah kelas interval
n : Jumlah sampel
h) Untuk uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji
normalitas dengan rumus Chi-Kuadrat. Adapun rumus Chi-Kuadrat yang
digunakan dalam pengujian normalitas distribusi adalah :
2 = ( )2 (Sudjana, 2002 : 273)
Keterangan :
X2 = Chi Kuadrat
Fi = Frekuensi yang tampak
Ei = Frekuensi yang diharapkan
Langkah – langkah yang ditempuh untuk melakukan perhitungan dengan rumus tersebut adalah sebagai berikut :
(1) Membuat tabel distribusi frekuensi untuk mencari harga-harga yang
digunakan dalam menghitung rata-rata dan simpangan baku
(2) Mencari batas bawah skor kiri interval dan batas atas skor kanan interval
(3) Mencari angka standar Z sebagai batas kelas interval, dengan rumus :
Lutfia, 2013
Kontribusi Hasil Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Berwirausaha Di Bidang Kriya Tekstil Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Keterangan :
Z = nilai Z yang dicari
Bk = skor batas kelas distribusi Xr = rata-rata kelas distribusi
SD = Simpangan baku
(4) Mencari luas kelas tiap 0 (nol) dengan Z (0-Z) dari tabel luas di bawah
lengkungan normal standar dari 0 ke Z
(5) Mencari luas kelas interval (L), dengan cara mengurangi nilai Z tabel pada
[image:22.595.110.519.96.584.2]setiap interval bila tanda Z hitung bertanda sejenis dan menambahkan Z pada
tabel jika setiap interval bertanda tidak sejenis.
(6) Mencari frekuensi yang diharapkan (Fh) dengan menggunakan rumus sebagai
berikut :
Fh = L . n
Keterangan :
Fh = Frekuensi yang diharapkan
L = Luas Interval
n = Banyaknya responden
(7) Mencari frekuensi pengamatan (Fi) yang merupakan frekuensi (fi) setiap
kelas interval.
(8) Mencari harga X2 dengan memasukan harga-harga diatas kedalam rumus Chi
Kuadrat.
(9) Menentukan keberartian X2 dengan jalan membandingkan X2 hitung dengan
X2tabel dengan berpedoman pada tingkat kepercayaan 95% dan derajat
kebebasan (dk) = k-3, dimana ( k = banyak kelas interval ). Kriteria pengujian
adalah bila X2tabel maka distribusinya normal.
2. Uji Kecenderungan
Uji kecenderungan dilakukan untuk mengetahui kecenderungan suatu
data penelitian berdasarkan kriteria melalui skala penilaian yang telah
ditetapkan sebelumnya. Adapun Langkah perhitungan uji kecenderungan
sebagai berikut :
a) Menghitung rata-rata dan simpangan baku dari masing-masing variabel dan
sub variabel.
b) Menentukan skala skor mentah
Lutfia, 2013
Kontribusi Hasil Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Berwirausaha Di Bidang Kriya Tekstil Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Kriteria Kecenderungan Kategori
X ≥ M + 1,5 SD Sangat Baik
M+0,5 SD ≤ X < M+1,5 SD Baik M-0,5 SD ≤ X < M+1,5 SD Cukup baik
M-0,5 SD ≤ X < M-1,5 SD Kurang baik
X<M-1,5 SD Tidak baik
(Sumber : Sugiyono, Metode Penelitian, 2010)
c) Menentukan frekuensi dan membuat persentase untuk menafsirkan data
kecenderungan variabel dan sub variabel secara umum.
I. Tahap Pengujian Hipotesis
Analisis statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian
ini yaitu :
a. Analisis Korelasi
Jika data berdistribusi normal, maka dapat digunakan rumus product
momen dari Pearson, dengan rumus sebagai berikut :
(Sudjana, 2002: 369)
Apabila data berdistribusi tidak normal maka untuk menghitung
koefisien korelasi sederhana dapat menggunakan rumus Rank- spearman.
(Sugiyono, 2010:305)
Keterangan :
ρ = koefisien korelasi rank spearman
i2 = jumlah kuadrat selisih kedudukan skor yang berpasangan n = banyaknya responden
Agar penafsiran dapat dilakukan sesuai dengan ketentuan,
berikut keriteria yang menunjukkan kuat atau lemahnya korelasi :
1. Angka korelasi berkisar antara 0 s/d 1.
2. Patokan angkanya adalah sebagai berikut :
0,80 – 1,000 Korelasi sangat kuat 0,60 – 0,799 Korelasi kuat 0,40 – 0,599 Korelasi sedang 0,20 – 0,399 Korelasi rendah
0,10 – 0,199 Korelasi sangat rendah (Sugiyono, 2010 : 257)
3. Korelasi positif menunjukkan arah yang sama hubungan antar
Lutfia, 2013
Kontribusi Hasil Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Berwirausaha Di Bidang Kriya Tekstil Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Setelah selesai perhitungan korelasi, analisis data dapat dilanjutkan dengan
menghitung uji signifikan untuk masing-masing korelasi baik korelasi
sederhana maupun korelasi ganda.
b. Uji hipotesis antara variabel X dan variabel Y
Hipotesis yang diuji terdiri dari dua macam yaitu hipotesis nol (Ho) dan
hipotesis alternatif (Ha). Sugiyono (2010 : 183) menjelaskan bahwa “Hipotesis
nol adalah pernyataan tidak adanya perbedaan antara parameter dengan statistik
(data sampel). Lawan dari hipotesis nol adalah hipotesisi alternatif, yang
menyatakan ada perbedaan antara parameter dan statistik”.
Taraf kesalahan dalam pengujian hipotesis ini menggunakan taksiran
interval (interval estimate), dimana taksiran parameter populasi berdasarkan nilai
interval rata-rata data sampel.
Tingkat signifikansi (level of significant) atau tingkat kesalahan dalam
pengujian ini menggunakan kesalahan tipe I yaitu berapa persen kesalahan untuk
menolak hipotesis nol (Ho) yang benar (seharusnya diterima).
Keberartian korelasi sederhana diuji dengan menggunakan rumus uji t
sebagai berikut :
Hipotesis yang harus diuji adalah:
Ha : ρ ≠ 0 Ho : ρ = 0
Dengan tingkat signifikan dan dk tertentu, dengan ketentuan:
a. Jika thitung > ttabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak.
b.Jika thitung < ttabel, maka Ha ditolak dan Ho diterima.
artinya koefisien korelasi tersebut signifikant atau sebaliknya.
(Sugiyono, 2010: 214)
J. Prosedur Penelitian
Langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga tahap
yaitu:
1. Tahap persiapan
2
1 2
r n r t
Lutfia, 2013
Kontribusi Hasil Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Berwirausaha Di Bidang Kriya Tekstil Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Sebelum mengadakan penelitian penulis mengadakan kegiatan sebagai
berikut:
a. Mengadakan pengamatan lapangan dan mempelajari buku-buku sebagai
sumber acuan untuk pembuatan proposal, memilih alasan dan merumuskan
masalah.
b. Membuat proposal untuk mendapatkan persetujuan dari pembimbing.
1) Menyusun proposal penelitian sebagai Bab I, bahan Bab II, Bab III dan
Instrumen penelitian sebagai bahan seminar I.
2) Seminar I.
2. Tahap pelaksanaan
Setelah dilakukan seminar I dan seluruhnya disetujui, maka dilakukan
tahap pelaksanaan sebagai berikut:
a. Pengambilan data dari responden
b. Pemeriksaan data
c. Membuat rangkuman hasil penelitian
d. Pembahasan hasil penelitian
e. Menyusun kesimpulan, implikasi dan rekomendasi
f. Seminar II
g. Perbaikan draft skripsi hasil seminar II
3. Tahap Akhir
Lutfia, 2013
Kontribusi Hasil Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Berwirausaha Di Bidang Kriya Tekstil Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil temuan yang diperoleh dari penelitian yang
dilaksanakan di SMK Negeri 14 Bandung mengenai Kontribusi Hasil Praktik
Kerja Industri Terhadap Kesiapan Berwirausaha di Bidang Kriya Tekstil, maka
peneliti mengambil kesimpulan secara umum dan khusus.
Kesimpulan umum yang peneliti dapatkan dari penelitian yang telah
dilakukan bahwa terdapat kontribusi yang positif dan signifikan dari hasil prakerin
terhadap kesiapan berwirausaha di bidang kriya tekstil.
Dari Kesimpulan umum tersebut dapat disimpulkan secara khusus yaitu:
1. Prakerin sebagai hasil belajar salah satu mata pelajaran wajib yang harus
ditempuh oleh Peserta didik kelas XI program keahlian Desain dan Produksi
Kriya Tekstil SMK Negeri 14 Bandung berada dalam kategori cukup baik.
2. Kesiapan berwirausaha di bidang kriya tekstil pada penelitian ini kurang dari
setengahnya berada pada kriteria cukup baik. Temuan ini menunjukkan
bahwa variable Y bersifat tergantung terhadap variabel X, artinya jika terjadi
kenaikan satu-satuan pada hasil prakerin, maka akan diikuti dengan kenaikan
kesiapan berwirausaha di bidang kriya tekstil.
3. Kontribusi hasil prakerin terhadap kesiapan berwirausaha di bidang kriya
tekstil menunjukkan kesiapan peserta didik untuk berwirausaha di bidang
kriya tekstil bersifat signifikan. Pendapat tersebut diartikan bahwa hasil
Prakerin memberikan kontribusi yang positif dan signifikan terhadap
kesiapan berwirausaha di bidang kriya tekstil. Hasil prakerin memberikan
kontribusi yang positif dan signifikan terhadap kesiapan berwirausaha di
bidang kriya tekstil yaitu sebesar 54,12%.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil prakerin
memberikan kontribusi yang positif dan signifikan terhadap kesiapan
Lutfia, 2013
Kontribusi Hasil Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Berwirausaha Di Bidang Kriya Tekstil Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
dengan kerendahan hati bermaksud untuk mengajukan saran berdasarkan
kesimpulan di atas. Saran tersebut penulis ajukan kepada:
1. Guru program keahlian Desain dan Produksi Kriya tekstil SMK Negeri 14
Bandung
Hasil penelitian kontribusi hasil prakerin terhadap kesiapan berwirausaha
di bidang kriya tekstil dapat dijadikan acuan bagi pendidik sebagai guru dalam
meningkatkan prakerin, sehingga kesiapan peserta didik berwirausaha akan lebih
meningkat. Perlu adanya kesepakatan antara guru dan instruktur dalam membuat
dan melaksanakan program prakerin. Guru sebaiknya memberikan pengarahan
kepada instruktur mengenai program yang akan dilaksanakan dan pengarahan
mengenai tugas dan peran bahwa instruktur adalah guru di lapangan.
Keterlaksanaan pembelajaran kompetensi tersebut bukan diserahkan sepenuhnya
ke Dunia Kerja, tetapi sekolah perlu memberi arahan tentang apa yang
seharusnya dibelajarkan kepada peserta didik
2. Peserta Didik Program Keahlian Desain dan Produksi Kriya Tekstil
Hasil penelitian kontribusi hasil prakerin terhadap kesiapan berwirausaha
di bidang kriya tekstil dapat dijadikan sebagai acuan bagi Peserta didik untuk
bersungguh-sungguh, memperluas dan meningkatkan pengetahuan di dunia
industri serta meningkatkan keterampilan khususnya dalam bidang kriya tekstil.
3. Mahasiswa Jurusan PKK
Hasil penelitian yang berkaitan dengan kontribusi hasil prakerin terhadap
kesiapan berwirausaha di bidang kriya tekstil dapat dijadikan bahan belajar di
dalam upaya menyiapkan diri sebagai pendidik dalam pendidikan kesejahteraan
keluarga, khususnya bidang kriya tekstil.
4. Peneliti selanjutnya
Penelitian ini masih dalam ruang lingkup amat terbatas masih banyak
variabel lain yang belum terungkap. Penulis sangat mengharapkan penelitian ini
dapat dikembangkan lebih lanjut, yang lebih mampu mengungkapkan berbagai
variabel yang berkaitan dengan masalah prakerin dan kaitannya dengan kesiapan
Lutfia, 2013
Kontribusi Hasil Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Berwirausaha Di Bidang Kriya Tekstil Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Alma, B. (2009). Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta
Anugrah, Dyah. (2012). Pengangguran Tingkat SMK. [On Line). Terdapat:
http://data badan pusat statistik.html ( 06 Juni 2012)
Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta
Dikmenjur.(2008).Prakerin Sebagai Pendidikan Sistim Ganda.
Tersedia:http/www.geocities.com/ditdikmenjur/prosedurprakerin.htm (29 April 2008)
Djati, Indra. (2001). Menuju Masyarakat Belajar. Jakarta. Piramida
Echols, J.M dan Sadily. A (2005). Kamus Inggris Indonesia. Jakarta: PT.
Gramedia
Herlina, D. (2005). Kontribusi Hasil Belajar Prakerin Terhadap Praktik Pembuatan Busana Dalam Uji Kompetensi Program Keahlian Busana.
UPI Bandung: Tidak diterbitkan
Masrah. (2010). Kontribusi Hasil Belajar Grading Pola Terhadap Kesiapan
Menjadi Pattern Maker Di Industri Garmen. UPI Bandung: Tidak
diterbitkan
Nengsih, R. (2010). Kontribusi Hasil Belajar Kriya Tekstil Dengan Pendekatan
Individualized Learning Terhadap Kesiapan Menjadi Wirausahawan
Kriya Tekstil. UPI Bandung: Tidak diterbitkan
PKK. (2009). Modul Kursus Kriya Tekstil. Bandung: Tidak diterbitkan
Riduwan. (2010). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, karyawan dan Peneliti
Pemula. Bandung: Alfabeta
Robbins, Stephen dan Coulter, Mary. (2007). Manajemen. New Jersey: PT. Indeks
Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Bumi Aksara
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka
Cipta
SMK Negeri 14 Bandung. (2011). Silabus Kompetensi Keahlian Desain dan
Produksi Kriya Tekstil. Bandung: Tidak diterbitkan
Lutfia, 2013
Kontribusi Hasil Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Berwirausaha Di Bidang Kriya Tekstil Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Sudjana, N. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Sugiyono. (2005). Metode Penelitian. Bandung: Remaja Rosda Karya
Suraakhmad, W. (2002). Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung: Tarsito
Tresna, P. (2009). Desain Hiasan. Bandung: Gapura Press
Universitas Pendidikan Indonesia. (2011). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI.
Wakhinudin.(2009). Pedoman Praktik Kerja Industri. (Online). Tersedia:
http://program_belajar_smk-1-html ( 16 Mei 2012)
Yunita, R. (2010). Kontribusi Pemanfaatan Fasilitas Praktik dan Kinerja
Instruktur Terhadap Efektifitas Praktik Kerja Industri (Prakerin). UPI