ABSTRAK
Good Corporate Governance adalah faktor non keuangan yang dapat
memengaruhi secara positif terhadap kinerja perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh jumlah anggota dewan direksi, dewan komisaris, Audit
Committee, kualitas audit eksternal dan firm size terhadap profitabilitas pada
perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI pada periode 2011-2015.
Penelitian ini termasuk dalam riset asosiatif kausal yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh antar variabel yang diteliti. Sampel penelitian yang digunakan adalah laporan keuangan industri perbankan pada 29 perusahaan industri Perbankan sehingga data yang kemudian akan dianalisis adalah sebanyak 145 data. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran dewan direksi dan kualitas audit eksternal berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas. Sedangkan ukuran dewan komisaris, ukuran komite audit dan total aset berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap profitabilitas. Secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan antara ukuran dewan direksi, ukuran dewan komisaris, ukuran komite audit, kualitas audit eksternal, dan total aset terhadap profitabilitas pada industri perbankan listing di Bursa Efek Indonesia dengan koefisien determinasi sebesar 24.1%
ABSTRACT
Good Corporate Governance is a non-financial factors that can affect positively on the performance of the company. This study aimed to examine the effect number of people in the board of directors, board of commissioners, audit committee, external audit quality and firm size on the profitability of the banking company listed on the Stock Exchange in the period 2011-2015.
This study was a causal associative research conducted to determine the effect between the variables studied. Samples used in this study are the annual financial statements of the banking industry in 29 companies Banking industry so that the data will then be analyzed are 145 data. Data analysis technique used is multiple linier regression analysis.
These results indicate that the size of the board of directors and external audit quality have significant positive effect on profitability. While the size of the board of commissioners, audit committee size and total assets have not significant positive effect on profitability. Simultaneously a significant difference between the size of the board of directors, board of commissioners, the size of the audit committee, external audit quality, and total assets of profitability in the banking industry listing on the Indonesia Stock Exchange with a coefficient of determination is 24.1%
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
LEMBAR PERNYATAAN ... iii
PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN ... iv
PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... v
ABSTRAK ... vi
ABSTRACT ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL ... xvi
DAFTAR GAMBAR ...xviii
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 11
1.3. Tujuan Penelitian ... 12
1.4. Manfaat Penelitian ... 13
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1. Kajian Pustaka ... 16
2.1.1. Teori Keagenan (Agency Teory) ... 16
2.1.2. Teori Stewardship (Stewardship Teory) ... 17
2.1.3. Corporate Governance ... 18
2.1.4. Kinerja Keuangan Perbankan... 20
2.1.5. Good Corporate Governance Perbankan ... 25
2.1.6. Mekanisme Corporate Governance ... 32
2.1.6.1. Internal Corporate Governance ... 33
2.1.6.2. Eksternal Corporate Governance ... 34
2.1.7. Hukum dan Peraturan di Indonesia Mengenai Good Corporate Governance... 35
2.1.8. Kualitas Audit Eksternal ... 40
2.2. Penelitian Terdahulu ... 41
2.3. Rerangka Pemikiran ... 48
2.3.1. Pengaruh Ukuran Dewan Direksi Terhadap Profitabilitas ... 49
2.3.2. Pengaruh Ukuran Dewan Komisaris Terhadap Profitabilitas ... 49
2.3.3. Pengaruh Ukuran Komite Audit Terhadap Profitabilitas ... 50
2.3.4. Pengaruh Kualitas Audit Eksternal Terhadap Profitabilitas ... 50
2.3.5. Pengaruh Total Aset Terhadap Profitabilitas ... 51
2.4. Metode Penelitian ... 51
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1. Objek Penelitian, Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel ... 55
3.1.1. Objek Penelitian ... 55
3.1.2. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel ... 58
3.2. Metode Penelitian ... 63
3.2.1. Metode Penelitian yang Digunakan ... 63
3.2.2. Operasionalisasi Variabel Penelitian ... 65
3.2.3. Teknik Analisis ... 69
3.2.3.1. Model Regresi Linear Berganda ... 69
3.2.3.2. Teknik Pengumpulan Data ... 70
3.2.3.3. Monitoring Data ... 71
3.2.3.4. Pemilihan Model Data Panel ... 71
3.2.3.5. Pengujian BLUE ... 73
3.2.3.6. Pengujian Hipotesis untuk Model Regresi Berganda ... 79
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Analisis ... 84
4.1.1. Mekanisme Good Corporate Governance (GCG) Pada Industri Perbankan Listing di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015 .. 85
4.1.1.1. Ukuran Dewan Direksi... 85
4.1.1.2. Ukuran Dewan Komisaris ... 86
4.1.1.3. Ukuran Komite Audit ... 88
4.1.1.5. Total Aset ... 91
4.1.2. Profitabilitas Pada Industri Perbankan Listing di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015 ... 93
4.2. Pembahasan ... 94
4.2.1. Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance Terhadap Profitabilitas Pada Industri Perbankan Listing di Bursa Efek Indonesia... 95
4.2.1.1. Uji Asumsi Klasik ... 95
4.2.1.2. Model Regresi Linier Berganda ... 102
4.2.1.3. Analisa Koefisian Korelasi dan Koefisien Determinasi ... 104
4.2.2. Uji Hipotesis ... 107
4.2.2.1. Uji Simultan (f-test) ... 107
4.2.2.2. Uji Partial (t-test) ... 109
4.3. Praktik Good Corporate Governance pada PT Bank Central Asia Tbk (BCA) ... 114
4.3.1. Hasil Self Assessment Pelaksanaan GCG di BCA ... 116
4.3.2. Penilaian Pelaksanaan GCG oleh Pihak Eksternal ... 118
4.3.3. Penerapan Tata Kelola Terintegrasi ... 119
4.3.4. Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance ... 120
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 136
DAFTAR PUSTAKA ... 139
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1. ROA Beberapa Bank Periode 2011-2015 ... 3
Tabel 1.2. Kondisi Umum Perbankan Konvensional ... 5
Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu ... 42
Tabel 3.1. Daftar Perusahaan Perbankan Terdaftar di BEI ... 56
Tabel 3.2. Daftar Laporan Keuangan Perbankan ... 58
Tabel 3.3. Daftar Sampel Perbankan Periode 2011-2015 ... 61
Tabel 3.4. Definisi Operasional Variabel... 68
Tabel 3.5. Ketentuan Autokorelasi ... 78
Tabel 4.1. Ukuran Dewan Direksi Pada Industri Perbankan Listing di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015 ... 85
Tabel 4.2. Ukuran Dewan Komisaris Pada Industri Perbankan Listing di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015 ... 87
Tabel 4.3. Ukuran Komite Audit Pada Industri Perbankan Listing di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015 ... 89
Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Kualitas Audit Eksternal ... 91
Tabel 4.5. Analisis Deskriptif Total Asset Pada Industri Perbankan Periode 2011-2015 ... 92
Tabel 4.6. Analisis Deskriptif Profitabilitas Pada Industri Perbankan Periode 2011-2015 ... 93
Tabel 4.8. Uji Multikolinearitas ... 99
Tabel 4.9. Hasil Pengujian Autokorelasi ... 101
Tabel 4.10. Koefisien Regresi ... 103
Tabel 4.11. Interpretasi Korelasi ... 105
Tabel 4.12. Nilai Koefisien Korelasi ... 105
Tabel 4.13. Koefisien Determinasi ... 106
Tabel 4.14. Nilai Koefisien Beta dan Zero-order ... 107
Tabel 4.15. Hasil Uji Keberartian Regresi ... 108
Tabel 4.16. Hasil Uji Koefisien Regresi ... 109
Tabel 4.17. Susunan Dewan Komisaris BCA Periode 2015 ... 122
Tabel 4.18. Susunan Dewan Direksi BCA Periode 2015 ... 123
Tabel 4.19. Susunan Audit Komite BCA Periode 2015 ... 126
Tabel 4.20. Susunan Komite Pemantau Risiko BCA Periode 2015 ... 127
Tabel 4.21. Susunan Komite Remunerasi dan Nominasi BCA Periode 2015 ... 128
Tabel 4.22. Frekuensi Rapat Komite-komite BCA Periode 2015 ... 130
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Model Penelitian ... 52
Gambar 4.1. Uji Normalitas Menggunakan Histogram ... 96
Gambar 4.2. Uji Normalitas Menggunakan PP-Plot ... 97
Gambar 4.3. Uji Heteroskedastisitas Dengan Scatterplot ... 101
Gambar 4.4. Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis 1 ... 110
Gambar 4.5. Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis 2 ... 111
Gambar 4.6. Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis 3 ... 112
Gambar 4.7. Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis 4 ... 113
BAB. I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
Perusahaan adalah pilar penting dalam perekonomian bangsa dan
merupakan salah satu faktor yang menentukan maju tidaknya perekonomian suatu
negara. Salah satu sektor industri yang memegang peranan penting dalam
perekonomian adalah perusahaan keuangan, seperti bank, asuransi, lembaga
leasing dan industri pembiayaan lainnya. Perbankan adalah industri yang
menghimpun dana masyarakat untuk dikelola dan menghasilkan return. Maka dari
itu bank merupakan perusahaan high regulated, karena bank adalah perusahaan
yang memiliki sebagian besar asetnya dengan menghimpun dana dari masyarakat.
Karena kepercayaanlah, masyarakat bersedia menyetorkan dananya ke bank untuk
berbagai tujuan, seperti: disimpan, dikelola untuk menghasilkan return dan lain
sebagainya. Sehingga industri perbankan perlu secara ketat diatur dalam
menjalankan bisnisnya, supaya masyarakat tetap menaruh kepercayaan kepada
bank dan dana tetap bisa terkumpul untuk dikelola dengan aman demi perputaran
roda ekonomi yang semakin baik.
Dalam menjalankan perannya tersebut, salah satu ukuran penilaian yang
dilihat dari sektor perbankan adalah kinerja keuangan. Kinerja keuangan indutri
perbankan yang baik, akan dijadikan barometer untuk mengukur seberapa
usaha secara umum. Baik tidaknya kinerja perbankan diukur dengan
menggunakan salah satu rasio keuangan yaitu profitabilitas. Rasio profitabilitas
digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.
Hal ini dapat dilihat dari rasio-rasio yang termasuk dalam rasio profitabilitas yaitu
NPM (Net Profit Margin), ROE (Return on Equity) dan ROI/ROA (Return on
Asset).
Pada umumnya ukuran profitabilitas pada industri perbankan adalah ROA
(Return on Asset), dimana ROA memfokuskan pada kemampuan perusahaan
memperoleh earning dalam operasinya. ROA digunakan untuk mengukur
efisiensi dan efektifitas perusahaan dalam hal menghasilkan keuntungan dengan
memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Semakin besar nilai ROA menunjukkan
kinerja yang semakin baik, demikian sebaliknya. Menurut Metty (2005) alasan
penggunaan ROA untuk pengukuran kinerja bank dikarenakan Bank Indonesia
sebagai pembina dan pengawas perbankan, lebih mementingkan asset yang
dananya berasal dari masyarakat, hal ini sesuai dengan Surat Edaran Bank
Indonesia No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004, ROA ini digunakan untuk
mengukur kemampuan bank dalam menggunakan asset yang dimilikinya untuk
menghasilkan laba kotor. Semakin tinggi ROA maka semakin baik pula
kemampuan menghasilkan laba atau kinerja bank tersebut.
Berkaitan dengan kinerja perbankan, ada fenomena menarik dari tingkat
ROA beberapa bank di Indonesia akhir-akhir ini, yang cenderung turun dan naik
secara tidak konsisten. Ada bank yang mampu bertahan dan bahkan meningkatkan
Berdasarkan pemberitaan media masa republika.co.id, menurut data Bloomberg,
ROA perbankan di Indonesia jauh lebih baik dibandingkan ROA rata-rata
perbankan di dunia. Di Amerika Serikat, rata-rata ROA perbankan mencapai 1,6
persen, Eropa 1 persen, Asia Pasifik 1,33 persen. Namun di Indonesia, ROA
perbankan mencapai 2,5 persen.
Maka, jika p
engamatan dilakukan mulai tahun2013 sampai tahun 2015. Berikut tabel data ROA beberapa bank periode tahun
2011 sampai 2015.
Tabel 1.1.
Tabel ROA Beberapa Bank Periode 2011-2015
2011 2012 2013 2014 2015
Berdasarkan informasi dari beberapa bank, tahun 2013 merupakan tahun dimana
ekonomi secara global mengalami perlambatan, sehingga industri perbankan
menghadapi periode ekonomi yang sedang volatile. Bank yang siap dengan
bank yang kurang siap, akan membutuhkan waktu yang lebih lama. Terbukti
adanya tingkat ROA kembali mengalami penurunan pada periode akhir 2015.
Pemberitaan media masa, republika.co.id dan stabilitas.com, juga
membahas bahwa profitabilitas industri perbankan tercatat turun 7,9 persen (yoy)
pada Oktober 2015 dibandingkan periode sama tahun lalu. Laba bersih setelah
pajak dari 118 bank umum tercatat sebesar Rp 86,6 triliun hingga Oktober 2015
atau turun dibandingkan Oktober 2014 sebesar Rp 94,1 triliun. Profitabilitas bank
umum turun jika dibandingkan posisi September 2015, yakni sebesar Rp 95,8
triliun. Sementara itu, dari data statistik perbankan syariah OJK tercatat, total laba
tahun 2014 dari BUS (Bank Umum Syariah) dan Unit Usaha Syariah (UUS)
mencapai Rp 1,79 triliun. Padahal, laba bersih BUS dan UUS pada 2013
menembus Rp 3,28 triliun.
Laporan Tahunan OJK tahun 2014 juga memperkuat adanya penurunan
ROA perbankan khususnya pada bank konvensional seperti informasi pada tabel
1.2.
Berdasarkan realitas di atas, disinyalir gejolak tingkat profitabilitas
perbankan dipengaruhi oleh faktor eksternal yang sekaligus dapat menguji faktor
internal bank itu sendiri. Faktor eksternal yaitu adanya dampak krisis global
negara-negara maju di Eropa dan Amerika beberapa tahun terakhir setelah tahun
1998. Ditambah terjadinya perlambatan ekonomi nasional yang terjadi sekitar
tahun 2013, seperti yang dijelaskan oleh beberapa pihak bank melalui annually
report. Hal ini menguji kesiapan internal perusahaan, salah satunya dalam hal
pada perbankan, semakin siap industri perbankan melewati setiap krisis, dalam
arti bank lebih cepat memulihkan kondisinya.
Tabel 1.2.
Tabel Kondisi Umum Perbankan Konvensional
Corporate Governance (tata kelola perusahaan) adalah rangkaian proses,
kebiasaan, kebijakan, aturan, dan institusi yang memengaruhi pengarahan,
pengelolaan, serta pengontrolan suatu perusahaan atau korporasi. Tata kelola
perusahaan juga mencakup hubungan antara para pemangku kepentingan
(stakeholder) yang terlibat serta tujuan pengelolaan perusahaan. Pihak-pihak
utama dalam tata kelola perusahaan adalah pemegang saham, manajemen, dan
dewan direksi. Pemangku kepentingan lainnya termasuk karyawan, pemasok,
pelanggan, bank dan kreditor lain, regulator, lingkungan, serta masyarakat luas.
Perhatian terhadap praktik tata kelola perusahaan di perusahaan modern
besar AS seperti Enron Corporation dan Worldcom. Di Indonesia, perhatian
pemerintah terhadap masalah ini diwujudkan dengan didirikannya Komite
Nasional Kebijakan Governance (KNKG) pada akhir tahun 2004. Sedangkan di
sektor perbankan, Bank Indonesia juga sudah menerbitkan sejumlah peraturan
yang berkenaan dengan penerapan GCG seperti Peraturan Bank Indonesia (PBI)
No. 8/4/PBI/2006 dan PBI No.8/14/PBI/2006 yang jelas tertuang mengenai
kewajiban penerapan prinsip Good Corporate Governance (GCG), serta Surat
Edaran Nomor 9/12/DPNP tanggal 30 Mei 2007 tentang Pelaksanaan Good
Corporate Governance bagi Bank Umum.
Penelitian Bank Indonesia menunjukkan bahwa good corporate governance
masih sebatas peraturan belum menjadi budaya organisasi. Sekitar 69 persen bank
yang beroperasi di Indonesia belum mematuhi ketentuan GCG (Ghufron:2008).
Lemahnya penerapan GCG, ditandai dengan adanya tindakan-tindakan yang
mementingkan diri sendiri dengan mengabaikan kepentingan investor, sehingga
menyebabkan jatuhnya harapan para investor tentang pengembalian atas investasi
yang telah mereka tanamkan. Hal ini terbukti dari banyaknya kasus kejahatan
perbankan yang terjadi sepanjang tahun 2011.
Dibuka dengan kasus pemberian kredit dengan dokumen dan jaminan fiktif
pada Bank Internasional Indonesia (BII) pada 31 Januari 2011. Modusnya uang
deposito Rp3,7 miliar tidak disetorkan ke BII melainkan dimasukkan ke rekening
pribadi account officer BII Cabang Pangeran Jayakarta bernama Demy Tridiono
Prayitno. Selanjutnya kasus yang menimpa bank terbesar di negeri ini yaitu Bank
Kemudian kasus fraud juga nyaris membuat Bank Negara Indonesia (BNI) cabang
Gambir bobol, senilai Rp4,5 miliar. Namun gagal, telex palsu yang dikirim
sindikat ini terbongkar oleh petugas BNI Gambir.
Kasus fraud yang lain terjadi berturut-turut terjadi pada Bank Danamon
Cabang Menara, Bank Panin Cabang Metro Sunter dan Bank CIMB Niaga. Di
Bank Danamon, modusnya head teller bank itu menarik uang kas nasabah
berulang-ulang sebesar Rp1,9 miliar dan 110.000 dollar AS. Di Bank Panin,
kepala cabangnya berhasil menggelapkan dana nasabah Rp2,5 miliar dan
mengalirkan dana tersebut ke rekening pribadi. Sementara di Bank Niaga, terjadi
pembobolan Rp234 miliar. Pembobolan bank tersebut murni dilakukan oleh pihak
luar, yakni dilakukan oleh Umi Kalsum (Direktur Utama PT Nurama Indotama).
Namun yang paling menghebohkan sepanjang 2011 ini adalah kasus
Citibank, yakni pembobolan dana nasabah prioritas senilai Rp16,6 miliar. Selain
nilainya, kejadian ini menjadi heboh karena korbannya merupakan nasabah
prioritas yang seharusnya dari segi keamanan lebih terjamin. Pelakunya adalah
Senior Relationship Manager (RM) Citibank Landmark, Inong Malinda Dee.
Modusnya adalah menarik dana nasabah tanpa sepengetahuan pemilik melalui slip
penarikan kosong yang sudah ditandatangani nasabah. Aksinya tersebut dibantu
oleh seorang teller bank tersebut.
Sebagian besar kasus-kasus fraud di atas, pelakunya selalu melibatkan
orang dalam. “(Sebanyak) 60 persen kejahatan di perbankan dilakukan orang
dalam,” kata Perhimpunan Bank Umum Nasional Sigit Pramono. Hal ini terjadi
kepatuhan lainnya yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Disisi lain, tentu saja
beberapa kasus di atas, menyebabkan kerugian yang cukup besar sehingga
memengaruhi tingkat profitabilitas perusahaan. Baik kreditur ataupun investor
menggunakan profitabilitas untuk mengevaluasi kinerja manajemen dan untuk
memprediksi kemampuan perusahaan menghasilkan laba dimasa yang akan
datang.
Bank memiliki kewajiban untuk melaksanakan prinsip-prinsip Good
Corporate Governance dalam setiap aktifitas usahanya pada seluruh tindakan
organisasi. Adapun tata kelola dilakukan dengan menerapkan prinsip-prinsip
keterbukaan (transparency), akuntabilitas (accountability), pertanggungjawaban
(responsibility), independensi (Independency), kewajaran dan kesetaraan
(Fairness). Penerapan GCG ini bertujuan untuk meningkatkan profitabilitas
dengan memperhatikan kepentingan stakeholder yang berlandaskan peraturan
undang-undang dan norma yang berlaku.
Good Corporate Governance adalah faktor non keuangan yang dapat
memengaruhi secara positif terhadap kinerja perusahaan, misalnya diproksikan
dengan ukuran dewan komisaris, ukuran dewan direksi dan ukuran komite audit.
Dewan komisaris berfungsi sebagai pengawas dan memberikan arahan kepada
direksi, maka semakin tepat komposisi dan jumlah dewan komisaris, dapat
meningkatkan fungsi pengawasan dan arahan sehingga direksi mampu
menjalankan operasional perusahaan yang pada akhirnya bisa meningkatkan
kinerja perusahaan. Sama halnya dengan dewan direksi bertugas dan bertanggung
mengambil keputusan sesuai dengan pembagian dan wewenangnya.
Jumlah/ukuran dewan direksi yang tepat diharapkan dapat meningkatkan kinerja
keuangan perusahaan. Komite audit berfungsi untuk melakukan pemantauan dan
evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit serta atas tindak lanjut hasil audit
dalam rangka menilai kecukupan pengendalian intern termasuk kecukupan proses
laporan keuangan yang diharapkan dapat mengurangi sifat opportunistic
manajemen dalam melaksanakan fungsi operasional, sehingga jumlah/ukuran
komite audit diharapkan dapat meningkatkan kinerja keuangan perusahaan.
Penelitian pengaruh penerapan mekanisme Good Corporate Governance
terhadap kinerja perusahaan khususnya ROA, pernah dilakukan oleh Ismail dan
Siti (2014), yang menguji hubungan antara GCG dan kinerja perusahaan dari
industri perbankan di Malaysia. Variabel-variabel yang digunakan adalah board
size (BOS), aturan dan tanggung jawab Board of Director (BOD), Audit Committee (AC) dan Board Independence (BID) yang dihubungkan dengan return on asset (ROA). Hasil dari penelitian ini adalah adanya hubungan positif
antara ROA dan BOS, ROA dan BOD, ROA dan AC. Sedangkan ROA dan BID
menunjukkan hubungan negatif. Hal ini diperkuat oleh penelitian Peni et al (2011)
mengungkapkan bahwa bank dengan mekanisme Good Corporate Governance
yang kuat memiliki profit lebih tinggi pada saat krisis 2008.
Selanjutnya David (2015) menguji tentang pengaruh penerapan GCG
terhadap kinerja keuangan perbankan, dengan mengambil sampel dari perusahaan
perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2010 sampai
corporate governance yang diproksikan dengan ukuran dewan komisaris, ukuran
dewan direksi, ukuran komite audit, dan kualitas eksternal auditor berpengaruh
secara simultan terhadap kinerja keuangan perbankan. Hasil penelitian ini juga
menunjukkan bahwa secara parsial ukuran dewan komisaris berpengaruh negatif
namun tidak signifikan terhadap kinerja keuangan ROA (Return on Assets) dan
NPM (Net Profit Margin). Kemudian ukuran dewan direksi berpengaruh positif
signifikan terhadap kinerja keuangan perbankan ROA dan NPM. Untuk ukuran
komite audit berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja keuangan perbankan
ROA dan berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap kinerja keuangan
perbankan NPM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas eksternal auditor
berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap kinerja keuangan perbankan
ROA maupun NPM.
Adapula penelitian yang memberikan hasil bahwa Good Corporate
Governance tidak berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan perbankan,
seperti penelitian Onakoya et al (2011) yang menyatakan bahwa Corporate
Governance berpengaruh negatif terhadap kinerja bank dan penelitian Ratih
(2011) menyatakan bahwa Good Corporate Governance tidak berpengaruh
terhadap ROA.
Berdasarkan ketidakkonsistenan hasil dari beberapa penelitian diatas, maka
perlu adanya pengujian kembali mengenai bagaimanakah hubungan antara
penerapan GCG terhadap profitabiltas bank. Penelitian ini lebih fokus pada
pengaruh mekanisme GCG terhadap rasio profitabilitas dalam hal ini ROA. Hal
kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir yaitu 2011 sampai 2015, menunjukkan posisi
yang belum konsisten. Sehingga perlu dilakukan pengujian adanya pengaruh
penerapan mekanisme GCG terhadap ROA pada industri perbankan pada masa
paska krisis yaitu periode tahun 2011 sampai 2015. Dengan demikian penelitian
ini mengambil judul:
PENGARUH MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE
TERHADAP PROFITABILITAS PADA INDUSTRI PERBANKAN LISTING
DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011-2015
1.2. Identifikasi dan Perumusan Masalah
Penelitian ini dilakukan dengan melihat transparasi pelaksanaan Good
Corporate Governance dari sisi manajemen (pelaksanaan tugas dan tanggung
jawab Dewan Komisaris dan Dewan Direksi) dilihat dari ukuran komisaris dan
ukuran dewan direksi. Mekanisme GCG dilihat dari penerapan audit intern yang
diukur dengan ukuran komite audit dan kualitas audit ekstern yang dilihat dari
reputasi eksternal auditor yang diukur menggunakan variabel dummy 1 untuk
Kantor Akuntan Publik (KAP) Big Four dan 0 untuk KAP non big four. Penelitian
ini menambahkan satu variabel GCG adalah firm size yang diproksikan dengan
ukuran perusahaan yaitu Total Asset.
Berdasarkan identifikasi latar belakang masalah tersebut, dapat dirumuskan
1. Apakah jumlah orang dalam dewan direksi (DD) dari semua perusahaan
perbankan yang terdaftar di BEI pada periode 2011-2015 berpengaruh
terhadap profitabilitas?
2. Apakah jumlah orang dalam dewan komisaris (DK) dari semua perusahaan
perbankan yang terdaftar di BEI pada periode 2011-2015 berpengaruh
terhadap profitabilitas?
3. Apakah jumlah orang dalam Committee Audit (CA) dari semua perusahaan
perbankan yang terdaftar di BEI pada periode 2011-2015 berpengaruh
terhadap profitabilitas?
4. Apakah kualitas audit eksternal (KAE) dari semua perusahaan perbankan
yang terdaftar di BEI pada periode 2011-2015 berpengaruh terhadap
profitabilias?
5. Apakah firm size atau total assets (TA) dari semua perusahaan perbankan
yang terdaftar di BEI pada periode 2011-2015 berpengaruh terhadap
profitabilitas?
6. Apakah DD, DK, AC, KAE dan TA secara bersama-sama memberikan
pengaruh terhadap profitabilitas?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Menguji pengaruh jumlah orang dalam dewan direksi terhadap profitabilitas
2. Menguji pengaruh jumlah orang dalam dewan komisaris terhadap
profitabilitas pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI pada periode
2011-2015?
3. Menguji pengaruh jumlah orang dalam Committee Audit atau Audit
Committee (AC) terhadap profitabilitas pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI pada periode 2011-2015?
4. Menguji pengaruh kualitas audit eksternal terhadap profitabilitas pada
perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI pada periode 2011-2015?
5. Menguji pengaruh firm size yang dilihat dari total assets (TA) terhadap
profitabilitas pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI pada periode
2011-2015?
6. Menguji apakah DD, DK, AC, KAE dan TA secara bersama-sama
memberikan pengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan perbankan
yang terdaftar di BEI pada periode 2011-2015?
1.4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat penelitian, yang
sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu:
Pertama, mendapatkan bukti empiris dari penelitian ini yang menguji adanya
pengaruh mekanisme GCG terhadap profitabilitas.
Kedua, untuk perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penulis
yang tepat pada perusahaan tersebut tentang jumlah orang di Dewan Direksi,
jumlah orang di Dewan Komisaris, dan jumlah orang dalam Committee Audit.
Ketiga, untuk lembaga Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan kepentingan
masyarakat umum. Penulis mempunyai harapan di akhir penelitian, dapat
meningkatkan level of awareness terhadap corporate governance dan semakin
banyak orang menyadari bahwa Good Corporate Governance mempunyai
dampak yang positif dan penting untuk dilakukan dalam memanjukan Indonesia
menjadi negara yang lebih baik dan kompetitif dalam persaingan global.
Keempat, untuk lingkungan akademis supaya dapat memberikan pengetahuan
yang memberikan inspirasi bagi penelitian berikutnya.
1.5. Sistematika Penulisan
Penelitian ini terdiri dari enam bab dan masing-masing dijabarkan sebagai
berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab pertama dari penelitian ini menceritakan uraian fenomena yang menjadi dasar
atau background dari penelitian ini, perumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, dan terakhir sistematika penulisan yang dipakai dalam
penelitian.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, MODEL dan
HIPOTESIS PENELITIAN
Dalam bab ini, penelitian ini akan membahas tentang penerapan good corporate
perusahaan, dalam hal ini ROA, dengan berbagai teori dan penelitian yang telah
dilakukan. Bab ini pula yang menjadi dasar kerangka pemikiran dalam memilih
variabel-variabel penelitian, model, dan hipotesis penelitian. Bab ini juga
menjelaskan rerangka pemikiran dan model dari penelitian ini. Juga
mendeskripsikan pengaruh penerapan mekanisme good corporate governance
terhadap profitabilitas, dalam hal ini ROA. Maka dari model penelitian tersebut,
lahirlah hipotesis penelitian ini.
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
Bab ini menjadi ilustrasi akan objek penelitian, metode sampling, pengumpulan
data, pengujian, dan pengolahan data yang terpilih. Juga akan menceritakan
teknik-teknik yang dipakai dalam membuat analisis penelitian.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini menceritakan tentang hasil penelitian serta pembahasannya dan
implikasinya yang sesuai dengan tujuan dan manfaat penelitian.
BAB V KESIMPULAN dan SARAN
Bab ini merupakan hasil akhir dari karya tulis penelitian ini yang berupa
kesimpulan dari penelitian yang berfungsi untuk dapat menambah wawasan bagi
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan mengenai Pengaruh Mekanisme
Good Corporate Governance Terhadap Profitabilitas Pada Industri Perbankan
Listing Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015 maka dapat diperoleh
kesimpulan sebagai berikut:
1. Ukuran dewan direksi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
profitabilitas yang menunjukkan bahwa semakin tinggi ukuran dewan
direksi maka akan berdampak pada profitabilitas yang semakin tinggi pula
sebaliknya semakin rendah ukuran dewan direksi maka akan berdampak
pada profitabilitas yang semakin rendah pula dengan persentase sebesar
10.25%.
2. Ukuran dewan komisaris berpengaruh positif namun tidak signifikan
terhadap profitabilitas yang menunjukkan bahwa semakin tinggi ukuran
dewan komisaris maka akan berdampak pada profitabilitas yang semakin
tinggi pula sebaliknya semakin rendah ukuran dewan komisaris maka akan
berdampak pada profitabilitas yang semakin rendah pula meskipun
peningkatan maupun penurunannya tidak signifikan dengan memberikan
3. Ukuran komite audit berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap
profitabilitas yang menunjukkan bahwa semakin tinggi ukuran komite
audit maka akan berdampak pada profitabilitas yang semakin tinggi pula
sebaliknya semakin rendah ukuran komite audit maka akan berdampak
pada profitabilitas yang semakin rendah pula meskipun peningkatan
maupun penurunannya tidak signifikan dengan memberikan pengaruh
sebesar 0.63%.
4. Kualitas audit eksternal berpengaruh positif dan signifikan terhadap
profitabilitas yang menunjukkan bahwa semakin tinggi ukuran dewan
direksi maka akan berdampak pada profitabilitas yang semakin tinggi pula
sebaliknya semakin rendah Kualitas audit eksternal maka akan berdampak
pada profitabilitas yang semakin rendah pula dengan besar pengaruh
sebesar 9.01%
5. Total aset berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap
profitabilitas dengan arah positif yang menunjukkan bahwa semakin tinggi
Total aset maka akan berdampak pada profitabilitas yang semakin tinggi
pula sebaliknya semakin rendah Total aset maka akan berdampak pada
profitabilitas yang semakin rendah pula meskipun peningkatan maupun
penurunannya tidak signifikan dan hanya memberikan pengaruh sebesar
1.58%
6. Terdapat pengaruh yang signifikan antara ukuran dewan direksi, ukuran
dewan komisaris, ukuran komite audit, kualitas audit eksternal, dan total
di Bursa Efek Indonesia dengan koefisien determinasi sebesar 24.1%
sedangkan 75.9% lainnya dipengaruhi faktor lain yang tidak diamati.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan yang telah dibahas pada
sub bab sebelumnya maka penulis akan memberikan saran kepada pihak-pihak
terkait sebagai berikut :
1. Bagi perusahaan perbankan diharapkan untuk terus memperhatikan
komposisi jumlah dewan direksi dan kualitas audit eksternal karena kedua
variabel tersebut terbukti berpengaruh signifikan terhadap peningkatan dan
penurunan ROA sehingga berdampak pula pada profitabilitas perusahaan.
selain itu diharapkan pula untuk terus menerapkan peraturan yang telah
dibuat oleh pemerintah agar dapat terwujud Good Corporate Governance.
2. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan untuk menambahkan variabel
lainnya yang diduga dapat mempengaruhi Return on Asset pada
perusahaan sehingga dapat memberikan hasil penelitian yang memiliki
cakupan yang lebih luas, selain itu diharapkan pula dengan menambah
objek pada perusahaan lainnya selain industri perbankan. Saran variabel
yang dapat diteliti seperti latar belakang pendidikan dewan direksi, dan
PENGARUH MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE
TERHADAP PROFITABILITAS PADA INDUSTRI
PERBANKAN LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA
PERIODE 2011-2015
TESIS
Diajukan sebagai persyaratan akademik untuk memperoleh gelar Magister Akuntansi
Oleh:
SULISTYONINGSIH
1457023
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI
Terakreditasi B
No. 259/BAN-PT/Ak-XI/M/XII/2013 BANDUNG
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yesus Kristus dan segala berkat yang
diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini guna memenuhi sebagian
persyaratan dalam memperoleh gelar Magister Akuntansi dalam jenjang Strata Dua
Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha Bandung dengan judul ”
PENGARUH MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE
TERHADAP PROFITABILITAS PADA INDUSTRI PERBANKAN LISTING
DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011-2015”.
Dalam menulis tesis ini, penulis telah mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak yang telah memberikan motivasi, bimbingan, saran serta dorongan moril baik
langsung maupun tidak langsung sampai terselesaikannya penyusunan tesis ini. Pada
kesempatan kali ini, penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang
sebesar-besarnya, kepada:
1. Bapak Dr. Mathius Tandiontong, S.E., M.M., Ak. Selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.
2. Bapak Dr. T.H. Simanjuntak, S.E., M.A. selaku ketua program studi Magister
3. Bapak Dr. Drs. Gideon Setyo B., M.Si. selaku dosen pembimbing yang telah
banyak membantu dan memberikan solusi maupun saran dalam menyelesaikan
tesis ini dengan baik.
4. Para dosen penguji baik itu Bapak Dr. Moh. Mansur, S.E., M.M., Ak., CA.,
Bapak Dr. Timotius, Ak. dan Dr. Mathius Tandiontong, S.E., M.M., Ak. yang
memberikan masukan dan kritik demi kesempurnaan penyusunan tesis ini.
5. Para dosen yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan selama penulis
menjadi mahasiswa di Fakultas Ekonomi program Magister Akuntansi di
Universitas Kristen Maranatha.
6. Pegawai Tata Usaha program Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi dan
Perpustakaan lantai 10 di Universitas Kristen Maranatha yang telah memberikan
bantuan fasilitas peminjaman buku untuk dijadikan referensi dalam penyusunan
tesis ini.
7. Kepada kedua orang tua yang telah membesarkan, dan sahabat saudara terbaik,
Susana Kuncayani dan Anita Anggraeni yang selalu memberikan semangat dan
motivasi.
8. Kepada keluarga kecil yaitu suami, Agbert Hersony Sindu, dan anak tercinta,
Ziva Ambriel Sony, yang memberikan semangat dan dukungan penuh pada
penulis untuk menyelesaikannya dengan sangat baik;
9. Kepada teman-teman seangkatan khususnya teman seperjuangan dalam jurusan
Akuntansi Manajemen: Ervani Pujastuti, Michelle Kurniawan, dan Deri Christina
Semoga Tuhan senantiasa memberikan limpahan berkat kepada semua pihak
yang telah membantu penulis. Penulis juga menyadari bahwa tidak ada yang
sempurna di dunia ini, untuk itu penulis menghargai segala bentuk kritik dan saran
yang bersifat membangun, karena hal tersebut sangat membantu dalam
menyempurnakan tesis ini.
Bandung, 10 November 2016
DAFTAR PUSTAKA
Audensi, Stephen Oluwafemi Ph.D. 2013. Corporate Governance and Firm
Financial Performance: Do Ownership and Board Size Matter?. Academic
Journal of Interdisciplinary Studies MCSER Publishing, Rome-Italy 2013, Vol.2 No.3.
Bank Central Asia. 2015. Tata Kelola Perusahaan 2015, Jakarta.
Bank Central Asia. 2015. Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi, Konglomerasi Keuangan PT Bank Central Asia Tbk Tahun 2015, Jakarta.
Bank Indonesia. 2006. Peraturan Bank Indonesia 8/4/PBI/2006, Jakarta.
Bank Indonesia. 2011. Peraturan Bank Indonesia 13/1/PBI/2011, Jakarta.
Bank Indonesia. 2004. Surat Edaran Bank Indonesia No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004, Jakarta.
Bank Indonesia. 2011. Surat Edaran Bank Indonesia No.13/24/DPNP tanggal 25 Oktober 2011, Jakarta.
Daniri, Mas Achmad. 2005. Good Corporate Governance: Konsep dan
penerapannya dalam konteks Indonesia, cetakan 1. Jakarta: PT. Ray
Indonesia.
Esman Morekwa Nyamongo, Kebede Temesgen, (2013) "The effect of governance on performance of commercial banks in Kenya: a panel study", Corporate Governance: The international journal of business in society, Vol. 13 Iss: 3, pp.236 – 248.
Fanny, Margareta dan Sylvia Saputra. 2005. Opini Audit Going Concern: Kajian
Berdasarkan Model Prediksi Kebangkrutan, Pertumbuhan Perusahaan, dan Reputasi Kantor Akuntan Publik (Studi Pada Emiten Bursa Efek Jakarta).
Disampaikan pada Simposium Nasional Akuntansi (SNA) VIII Solo.
Ghufron, M. 2008. 69,3% Bank Tak Patuhi GCG.
www.jurnalnasional.com@2008, PT Media Nusa Perdana.
Gujarati, D.N. 2003. Basic Econometrics, Fourth Edition, Mc Graw-Hill, International Edition.
Http://www.idx.co.id, diakses selama bulan Juli dan Agustus 2016.
Http://www.bankpermata.com, diakses 9 September 2016.
Ismail, Nur Shazwani & Siti Nurwahida Sukheri. 2014. The Impact of Corporate
Governance on Firm Performance: Banking Industris in Malaysia.
American-Eurasian Network for Scientific Information Journals 8 (9), pages 373-382.
Kasmir, Dr., S.E., M.M. 2012. Manajemen Perbankan Edisi Revisi, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
KNKG. 2012. Prinsip Dasar Pedoman Good Corporate Governance Perbankan Indonesia Tahun 2013, Jakarta.
Kothari, 2004. Research Methodology. Methods and Techniques. New Delhi: New Age International (P), Ltd.
Kusumaning, Linda. 2004. Analisis Pengaruh Proporsi Dewan Komisaris dan
Keberadaan Komite Audit Terhadap Aktivitas Manajemen Laba Pada Perusahaan Publik di Indonesia. Tesis Universitas Gajah Mada.
Meythi. 2005. Rasio Keuangan Yang Paling Baik Untuk Memprediksi
Pertumbuhan Laba: Suatu Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Volume
XI, Nomor 2, Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Satyawacana, Salatiga.
rk=&id=37886&posdate=2008-02-28&detail=Sembilan, diakses pada tanggal 7 April 2016)
Onakoya, Adegbemi B.O. 2011. Corporate Governance And Bank Performance:
A Pooled Study Of Selected banks In Nigeria. European Scientific Journal
2011 December Edition Vol. 8, No. 28.
Peni, Emilia & Sami Vahamaa. 2011. Did Good Corporate Governance Improve
Bank Performance During The Financial Crisis?. Forthcoming in Journal of
Financial Services Research.
Ratih, Suklimah. 2011. Pengaruh Good Corporate Governance terhadap nilai
Perusahaan dengan Kinerja Keuangan sebagai Variabel Intervening pada Perusahaan Peraih The Indonesia Most Trusted Company – CGPI. Jurnal
Kewirausahaan Volume 5 Nomor 2.
Riduwan dan Sunarto. 2012. Pengantar Statistik untuk Penelitian Pendidikan,
Sosial, Komunikasi, Ekonomi, dan Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Ross, Stephen A., Randolph W. Westerfield, Jeffrey Jaffe, Joseph Lim, Ruth Tan, Helen Wong, 2015. Corporate Finance, McGraw-Hill Education (Asia), New York.
Ruth, Eveline. 2013. Pengaruh Mekanisme Internal Good Corporate Governance
terhadap Nilai Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2010-2014. Tesis S2 Akuntansi, Universitas Kristen
Maranatha. Bandung.
Sawir, Agnes, 2009. Analisa Kinerja Keuangan dan Perencanaan keauangan Perusahaan, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Samuel, David Christian. 2015. Pengaruh Penerapan Good Corporate
Governance terhadap Kinerja Keuangan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2010-2014. Tesis S2 Manajemen,
Universitas Kristen Maranatha. Bandung.
Singh, Y. K., 2006. Fundamental of Research Methodology and Statistics. New Delhi: New Age International (P), Ltd.
Siswanto, Sutojo & E John Aldridge. 2008. Good Corporate Governance: Tata
Kelola Perusahaan yang Sehat. Jakarta: PT. Damar Mulia Pustaka.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D (Cetakan ke-19). Bandung: CV. Alfabeta.
Suliyanto. 2009. Metode Penelitian Bisnis, Edisi II. Yogyakarta: C.V. Andi Offset.
Syafri Harahap, Sofyan, 2008. Analisa Kritis atas Laporan Keuangan, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Syamsuddin, Lukman, 2009. Manajemen Keuangan Perusahaan, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Tariq, Waqas. 2015. Theory and Empirical Evidence on Corporate Governance
from Banking Sector of Pakistan. Business and Economic Research 2004,
Vol. 4, No.1.
Triwinasis, Chandra Rifki. 2013. Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan (Studi Kasus Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2012). Universitas Negeri Semarang.
Yasar. 2013. Big Four Auditors’ Audit Quality and Earning Management: Evidence from Turkish Stock Market. Internasional Journal of Business and