• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembuatan Sabun Padat Aromaterapi dari Minyak Kelapa Murni (Virgin Coconut Oil) dengan Penambahan Minyak Gubal Gaharu (Aquilaria malaccensis).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pembuatan Sabun Padat Aromaterapi dari Minyak Kelapa Murni (Virgin Coconut Oil) dengan Penambahan Minyak Gubal Gaharu (Aquilaria malaccensis)."

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Pembuatan Sabun Padat Aromaterapi dari Minyak

Kelapa Murni (Virgin Coconut Oil) dengan Penambahan

Minyak Gubal Gaharu (Aquilaria malaccensis)

OLEH :

SELVIORIZAL AMANDA

0911122059

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknologi Pertanian

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN FAKULRTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS ANDALAS PADANG

(2)

Pembuatan Sabun Padat Aromaterapi dari Minyak Kelapa Murni (Virgin Coconut Oil) dengan Penambahan Minyak Gubal Gaharu (Aquilaria

malaccensis) Oleh : Selviorizal Amanda

Pembimbing : Ir. Sahadi Didi Ismanto, M.Si dan Neswati, STP, M.Si

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan minyak gubal gaharu terhadap sifat fisiko kimia sabun yang dihasilkan dan untuk mengetahui persentase penambahan minyak gubal gaharu terbaik. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri dari 6 perlakuan dan 3 kali ulangan. Data dianalisa secara statistika dengan menggunakan ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Duncan’s New Multiple Range Test (DNMRT) pada taraf nyata 5%. Perlakuan pada penelitian ini adalah penambahan minyak gubal gaharu sebesar 1%, 1,5%, 2%, 2,5%, 3% dan 3,5%. Pengamatan pada produk sabun padat yang dihasikan adalah uji organoleptik, uji iritasi, uji antimikroba dan sifat kimia yang meliputi kadar air, pH, total asam lemak, fraksi tak tersabunkan dan alkali bebas/asam lemak bebas.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan persentase penambahan minyak gubal gaharu pada sabun VCO berpengaruh terhadap total asam lemak, alkali bebas/asam lemak bebas dan antimikroba sabun yang dihasilkan tetapi tidak berpengaruh terhadap kadar air, fraksi tak tersabunkan, pH, kekerasan dan banyak busa. Pengaruh penambahan minyak gubal gaharu dalam pembuatan sabun padat aromaterapi dari minyak kelapa murni (Virgin Coconut Oil) pada konsentrasi penambahan minyak gubal gaharu 3,5% merupakan produk terbaik dengan hasil rata-rata uji organoleptik pada tingkat suka dan sangat suka adalah warna 66,67%, aroma 73,3%, kekerasan 66,67% dan banyak busa 73,3%. Hasil analisis kimia produk dengan penambahan minyak gubal gaharu 3,5% yaitu kadar air 14,28%, jumlah asam lemak 74,92%, kadar fraksi taktersabunkan 5,78%, kadar asam lemak bebas 0,73%, nilai pH 9,97, kekerasan secara kuantitatif 2,68 N/cm2,

banyak busa secara kuantitatif 90,02%, nilai uji iritasi 0 (tidak terjadi iritasi), dan daya hambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dengan zona bening sebesar sebesar 32,83 mm.

(3)

I. PENDAHULUAN

gaharu kualitas rendah dapat disuling untuk produksi minyak dengan harga yang

sangat menjanjikan. Oleh sebab itu gaharu ini sangat efektif apabila

dikembangkan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat Indonesia.

Namun, pada saat sekarang ini pemanfaatan gaharu belum efisien. Hal ini

disebabkan karena masih banyak masyarakat yang belum mengenal gaharu

sebagai tanaman yang memiliki nilai ekonomis. Masyarakat cenderung menebang

pohon gaharu ini pada umur 5 tahun, sedangkan pembentukan buah dan biji

gaharu ini biasanya terjadi saat umur 9-10 tahun. Inilah yang menyebabkan

semakin langkanya keberadaan gaharu saat ini (Maryani, 2011).

Menurut Susilo (2003), pembentukan gubal gaharu dihasilkan sebagai

respon dari masuknya mikroba yang masuk ke dalam jaringan yang terluka. Luka

pada tanaman berkayu dapat disebabkan secara alami karena adanya cabang

dahan yang patah atau kulit terkelupas, maupun secara sengaja dengan

pengeboran dan penggergajian. Masuknya mikroba ke dalam jaringan tanaman

dianggap sebagai benda asing sehingga sel tanaman akan menghasilkan suatu

senyawa fitoaleksin yang berfungsi sebagai pertahanan terhadap penyakit atau

patogen. Senyawa fitoaleksin tersebut dapat berupa resin berwarna coklat dan

beraroma harum, serta menumpuk pada pembuluh xilem dan floem untuk

mencegah meluasnya luka ke jaringan lain. Namun, apabila mikroba yang

menginfeksi tanaman dapat mengalahkan sistem pertahanan tanaman maka gaharu

tidak terbentuk dan bagian tanaman yang luka dapat membusuk.

Gaharu atau gubal gaharu (agarwood, eaglewood) merupakan komoditas

ekspor yang banyak dimanfaatkan sebagai bahan dasar industri parfum,

obat-obatan, dan dupa. Pembentukan gubal gaharu diduga terkait dengan mekanisme

(4)

2

tumbuhan, yang berupa metabolit sekunder dari golongan senyawa aromatik

(Sumarena, 2007).

Gubal gaharu ini sangat wangi serta berkhasiat sehingga sangat cocok jika

dijadikan bahan dasar dalam pembuatan produk kosmetika alami seperti sabun.

Sabun merupakan kebutuhan primer manusia. Sabun berbahan dasar minyak yang

berfungi untuk membersihkan tubuh dari kotoran, keringat, debu dan lain lain

(Sumarna, 2007).

Sabun adalah hasil reaksi kimia antara lemak, minyak dan lye (larutan

kaustik), reaksi kimia tersebut dinamakan saponifikasi dan dipandang dari sudut

kimia sebagai garam alkali dari asam lemak (Duraposita, 2009). Menurut

Fessenden (1982), sabun termasuk salah satu jenis surfaktan, yakni senyawa yang

dapat menurunkan tegangan permukaan.

Sabun yang berkualitas baik dapat dipengaruhi oleh bahan baku yang

digunakan, salah satu bahan baku yang sangat potensial dalam pembuatan sabun

adalah minyak kelapa murni (Virgin Coconut Oil). Alamsyah (2005) telah

menguraikan peran minyak kelapa yang mampu memulihkan kulit kering dan

keriput. VCO akan menghasilkan sabun yang lebih keras daripada minyak

kedelai, minyak kacang, dan minyak biji katun.

Namun, saat ini kebutuhan akan sabun tidak hanya cenderung sebagai

pembersih tetapi juga sebagai pengharum dan berkhasiat untuk tubuh dan kulit,

seperti hal nya sabun aromaterapi. Aromaterapi ialah istilah generik bagi salah

satu jenis pengobatan alternatif yang menggunakan bahan cairan tanaman yang

mudah menguap, dikenal sebagai minyak esensial, dan senyawa aromatik lainnya

dari tumbuhan yang bertujuan untuk memengaruhi suasana hati atau kesehatan

seseorang, yang sering digabungkan dengan praktik pengobatan alternatif dan

kepercayaan kebatinan. Sabun aromaterapi memiliki efek menenangkan dan

mengandung bahan-bahan alami dari tumbuhan serta dapat merawat kulit.

Disamping memberikan rasa rileks, sabun ini juga dapat merawat kulit,

menghaluskan kulit, menghindari dari gigitan serangga dan sangat cocok untuk

kulit sensitif (Anonim, 2013).

Menurut Jongko (2007), penambahan aroma pada sabun didapat dari

(5)

3

esensial oil dan fragrant oil. Esensial oil merupakan cairan yang didapatkan dari

ekstrak tumbuhan, sedangkan fragrant oil merupakan minyak wangi sintetis.

Duraposita (2009) mengatakan bahwa pewangi yang ditambahkan tidak boleh

memiliki efek yang berlawanan terhadap sifat transparansi sabun yang dihasilkan.

Jumlah pewangi yang ditambahkan pada proses pembuatan sabun transparan

adalah 0,5-2 % bahan / berat total sabun.

Menurut penelitian silvia (2008) tentang formulasi sabun transparan dari

minyak nilam dengan VCO (Virgin Coconut Oil ) serta uji aktivitasnya terhadap

bakteri penyebab jerawat, ternyata dengan penambahan minyak nilam sebanyak 3

% dari berat total sabun dapat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab

jerawat yaitu bakteri S. epidermidis dan P.acnes.

Dari semua uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Pembuatan Sabun Padat Aromaterapi dari Minyak

Kelapa Murni (Virgin Coconut Oil) dengan Penambahan Minyak Gubal Gaharu (Aquilaria malaccensis)”..

1.2 Tujuan Penelitian

1. Mengetahui pengaruh penambahan minyak gubal gaharu terhadap sifat fisiko

kimia sabun yang dihasilkan.

2. Mengetahui persentase penambahan minyak gubal gaharu terbaik

I.3 Manfaat Penelitian

1. Dapat memberikan kontribusi bagi ilmu pengetahuan dalam pemanfaatan minyak

gubal gaharu sebagai aromaterapi.

2. Dapat meningkatkan nilai tambah dari minyak kelapa murni dan minyak gubal

gaharu yang merupakan komoditas unggulan Sumatera Barat.

3. Dapat memproduksi sabun padat aromaterapi yang bermanfaat bagi kesehatan dan

(6)

4

1.4Hipotesa Penelitian

H0 : Penambahan minyak gubal gaharu tidak berpengaruh terhadap aroma dan sifat

kimia mutu sabun padat yang dihasilkan.

H1 : Penambahan minyak gubal gaharu berpengaruh terhadap aroma dan sifat kimia

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk mengetahui kadar asam lemak bebas yang terdapat dalam minyak kelapa murni (Virgin coconut oil) dan dibandingkan dengan

Minyak kelapa murni atau lebih dikenal dengan Virgin Coconut O il (VCO) merupakan merupakan modifikasi proses pembuatan minyak kelapa sehingga dihasilkan produk dengan kadar

Berdasarkan hasil penelitian M.idrus (2006) tentang uji aktivitas immunoglobulin M (IgM) mencit akibat pengaruh pemberian minyak kelapa murni (Virgin Coconut Oil)

Minyak kelapa virgin atau sering disebut minyak kelapa murni ( Virgin Coconut Oil , VCO) merupakan salah satu hasil olahan dari buah kelapa ( Cocos nucifera ).Tanaman kelapa

Penelitian ini bertujuan untuk membuat sabun mandi padat aromaterapi kopi dengan mengkaji pengaruh rasio Virgin Cococonut Oil (VCO) terhadap Asam Stearat dan

Hasil sabun padat transparan dari minyak kelapa murni dengan menggunakan metode enzimatis menghasilkan warna sabun yang transparan, memiliki aroma nenas,

Minyak kelapa murni, atau lebih dikenal dengan Virgin Coconut Oil (VCO), merupakan merupakan modifikasi proses pembuatan minyak kelapa sehingga

Buku panduan ini disusun mengingat bahwa masyarakat perlu adanya pedoman dalam pembuatan minyak kelapa murni atau Virgin Coconut Oil (VCO) , sehingga untuk menuntun