vi Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman kenaikan tarif cukai rokok tahun 2015. Tanggal pengumuman kebijakan yaitu 18 November 2015 menjadi parameter periode yang diteliti. Data historis harga saham dan indeks pasar menjadi dasar perhitungan expected return menggunakan market model. Penelitian ini menggunakan pendekatan event study dengan periode estimasi selama 200 hari dan event window selama 31 hari [-15,0,+15]. Sampel penelitian diambil dari tiga perusahaan industri rokok di Bursa Efek Indonesia dengan jumlah sampel sebanyak 93 data. Metode statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah Paired Sample T-test. Berdasarkan dari hasil analisis data maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan abnormal return sebelum dan sesudah peristiwa pengumuman kenaikan tarif cukai rokok tahun 2015.
vii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT
This study aims to analyze the differences of abnormal return before and after the announcement of increasing tobacco’s tariff duty in 2015. The announcing event on November, 18th 2015 becomes the parameter of observation. The historical data of share prices and market indices are needed to calculate the expected return using market model approaches. This study using event study approach with the estimation period observed 200 days and 31 days [-15,0,+15] for event window. The research sample was taken from three companies of tobacco industrial in Indonesian Stock Exchange with total sample of 93 data. The statistical method used to test the hypothesis is Paired Sample T-test. Based on the results of data analysis, it can be concluded that there are differences of abnormal return before and after the announcement of increasing tobacco’s tariff duty in 2015.
viii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
PERNYATAAN KEASLIAN LAPORAN TUGAS AKHIR ... iii
ix Universitas Kristen Maranatha
BAB III METODE PENELITIAN... 29
3.1 Jenis Penelitian ... 29
3.2 Populasi, Sampel, dan Tektik Pengambilan Sampel ... 29
3.2.1 Populasi dan Sampel Penelitian ... 29
3.2.2 Teknik Pengambilan Sampel ... 30
3.3 Definisi Operasional Variabel (DOV) ... 31
3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 32
3.5 Teknik Analisis Data ... 36
3.5.1 Event Study ... 36
3.5.2 Uji Normalitas Data ... 37
3.5.3 Pengujian Hipotesis ... 37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 39
4.1 Objek Penelitian ... 39
4.2.1.1 Hasil Perhitungan Actual Return ... 42
4.2.1.2 Hasil Perhitungan Expected Return ... 46
4.2.1.3 Hasil Perhitungan Abnormal Return ... 52
4.2.1.4 Hasil Perhitungan Average Abnormal Return ... 56
4.2.2 Pengujian Hipotesis ... 60
x Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
xi Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Tarif Cukai Tahun 2013 ... 20
Tabel 2.2 Tarif Cukai Tahun 2015 ... 21
Tabel 2.3 Tarif Cukai Tahun 2016 ... 21
Tabel 2.4 Persentase Kenaikan Tarif Cukai ... 22
Tabel 3.1 Sampel Perusahaan Industri Rokok ... 30
Tabel 3.2 Harga Saham ... 33
Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Actual Return GGRM ... 42
Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Actual Return HMSP ... 44
Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Actual Return WIIM ... 45
Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Expected Return GGRM ... 48
Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Expected Return HMSP ... 49
Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Expected Return WIIM ... 51
Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Abnormal Return GGRM ... 52
Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Abnormal Return HMSP ... 54
Tabel 4.9 Hasil Perhitungan Abnormal ReturnWIIM ... 55
Tabel 4.10 Hasil Perhitungan Average Abnormal Return ... 57
Tabel 4.11 Mean dan Standar Deviasi Abnormal Return ... 58
Tabel 4.12 Hasil Uji Normalitas ... 60
xii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GRAFIK
xiii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR LAMPIRAN
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Industri rokok di Indonesia merupakan salah satu industri hasil tembakau
yang mempunyai peran penting dalam menggerakkan ekonomi nasional, karena
mempunyai dampak yang sangat luas, seperti menumbuhkan industri jasa terkait,
penyediaan lapangan usaha dan penyerapan tenaga kerja. Di samping itu, dalam
situasi krisis ekonomi yang pernah melanda Indonesia, Industri Hasil Tembakau
tetap mampu bertahan dan tidak melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK),
bahkan industri ini tetap mampu memberikan sumbangan yang cukup besar
terhadap penerimaan negara. (Bapeda Bandung, 2011)
Dalam pengembangan industri ini, aspek ekonomi masih menjadi
pertimbangan utama dengan tidak mengabaikan dampak kesehatan yang
ditimbulkan. Maka dari itu, Industri Hasil Tembakau mendapatkan prioritas untuk
dikembangkan, karena dalam mengolah sumber daya alam, industri ini menyerap
tenaga kerja cukup besar baik langsung maupun tidak langsung. Selain itu,
industri ini juga memberikan sumbangan yang cukup besar dalam penerimaan
negara seperti cukai. (Bapeda Bandung, 2011)
Namun, industri rokok dewasa ini dihadapkan pada berbagai permasalahan
antara lain isu dampak merokok terhadap kesehatan baik di tingkat global yang
disponsori oleh WHO, sebagaimana tertuang dalam Framework Convention on
Tobacco Control (FCTC) atau Kerangka Kerja Konvensi Pengendalian
Tembakau dan di tingkat nasional pengendalian produk tembakau yang tertuang
BAB I PENDAHULUAN 2
Universitas Kristen Maranatha
Di samping itu, industri ini juga dihadapkan pada masalah kebijakan cukai yang
tidak terencana dengan baik, tidak transparan dan lebih berorientasi pada upaya
peningkatan pendapatan negara tanpa mempertimbangkan kemampuan industri
rokok dan daya beli masyarakat (Bapeda Bandung, 2011).
Atas hal tersebutlah, keberadaan industri rokok di Indonesia ini memang
dilematis. Di satu sisi ia merupakan salah satu industri yang memberikan
kontribusi yang cukup besar bagi penerimaan negara dan penyedia lapangan
pekerjaan yang cukup besar bagi masyarakat. Namun disisi lain, industri ini juga
memberikan efek negatif bagi aspek kesehatan masyarakat (BPPK Departemen
Keuangan, 2013).
Salah satu dampak yang membuat tantangan industri rokok kedepannya
makin besar, yaitu kenaikan tarif cukai tersebut juga dapat mempengaruhi harga
saham. Berdasarkan data Bareksa (2015), saham-saham perusahaan rokok hampir
selalu mengalami koreksi atau penurunan ketika pemerintah berencana menaikan
tarif cukai rokok. Pada 9 Februari 2015 misalnya, saham-saham perusahaan rokok
kompak terkoreksi setelah beredar isu bahwa pemerintah mengumumkan akan
melakukan kenaikan tarif cukai sebesar 10 persen dan diberlakukan mulai bulan
Juli 2015.
Menurut Foster (1986) dalam Hartono (2013), terdapat macam-macam
pengumuman yang dapat mempengaruhi pergerakan harga saham antara lain: (1)
pengumuman yang berhubungan dengan laba; (2) pengumuman peramalan oleh
pejabat perusahaan; (3) pengumuman dividen; (4) pengumuman pendanaan; (5)
pengumuman yang berhubungan dengan pemerintah; (6) pengumuman investasi;
BAB I PENDAHULUAN 3
Universitas Kristen Maranatha
hukum; (9) pengumuman pemasaran-produksi-penjualan; (10) pengumuman
manajemen direksi; (11) pengumuman merjer-ambil alih-divestasi; (12)
pengumuman industri sekuritas; dan (13) lain-lain. Maka, pengumuman yang
berhubungan dengan pemerintah seperti kebijakan kenaikan tarif cukai rokok
dapat menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi harga saham, khususnya pada
perusahaan yang bergerak dalam industri rokok.
Cukai merupakan salah satu sumber penerimaan negara dan berkontribusi
besar dalam Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN), terutama sektor
Penerimaan Dalam Negeri. Tercatat di tahun 2015 Bea Cukai berhasil
menghimpun penerimaan negara dari cukai sejumlah Rp144,6 Triliun, di mana
96% disumbang dari cukai rokok yang melebihi target APBN Perubahan
(APBN-P) 2015 (Ditjen Bea Cukai, 2015).
Setelah mempertimbangkan berbagai aspek seperti kesehatan, tenaga
kerja, dan penerimaan negara, maka Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dalam
surat siaran pers Kebijakan Tarif Cukai Hasil Tembakau 2016 mengumumkan
bahwa tarif cukai rokok akan mengalami kenaikan rata-rata 11,5 persen mulai 1
Januari 2016 (PMK No. 198/PMK010/2015). Kebijakan tarif cukai hasil
tembakau tahun 2016 ini diterbitkan setelah penetapan target penerimaan APBN
2016 dari sektor cukai hasil tembakau yang ditetapkan bersama Pemerintah dan
DPR RI, yakni sebesar Rp. 139,82 triliun. Hampir setiap tahun kenaikan tarif
cukai ini dilakukan oleh pemerintah. Bahkan, sebelum adanya pengumuman
kenaikan ini, mulai awal Januari 2015, tarif cukai rokok sudah lebih dahulu naik.
Sistem tarif cukai ini melanjutkan kebijakan tahun 2015 yaitu sistem tarif
BAB I PENDAHULUAN 4
Universitas Kristen Maranatha
perundang-undangan dengan mempertimbangkan inflasi, pertumbuhan ekonomi,
serta target penerimaan cukai hasil tembakau dalam Rancangan APBN (RAPBN)
Tahun Anggaran 2016. Selain itu, pertimbangan lain dari kenaikan tarif cukai
rokok ini adalah tingkat sensitivitas harga, jenis hasil tembakau (buatan mesin
atau tangan), serta golongan pabrikan rokok (besar, menengah, dan kecil)
(Kemenkeu RI, 2015).
Atas pertimbangan-pertimbangan itulah maka kenaikan tarif cukai rokok
dalam negeri hanya diberlakukan untuk tiga jenis rokok, yaitu jenis sigaret putih
mesin (SPM) ,jenis sigaret kretek mesin (SKM), dan jenis sigaret kretek tangan
(SKT). Kisaran kenaikan untuk rokok jenis Sigaret Kretek Mesin (SKM) sebesar
11,48% - 15,66%, Sigaret Putih Mesin (SPM) sebesar 12,96% - 16,47% dan
Sigaret Kretek Tangan (SKT) sebesar 0% - 12%. Namun, khusus kepada
pengusaha pabrik sigaret kretek tangan kecil dengan batasan jumlah produksi
rokok sampai dengan 50 juta batang pertahun (SKT gol. III b) tidak dinaikkan
tarif cukainya. Hal tersebut dilakukan dalam rangka memberikan perlindungan
pengusaha rokok kecil dan tenaga kerja (Kemenkeu RI, 2015).
Bagi seorang investor yang memegang saham rokok, tentu pengumuman
dari pemerintah mengenai kenaikan tarif cukai rokok ini bisa jadi merupakan
sebuah informasi yang perlu untuk diketahui. Maka, event study dapat digunakan
untuk menguji kandungan suatu informasi dari pengumuman tersebut. Apabila
investor mendapat informasi dari suatu pengumuman, maka kemungkinan pasar
akan bereaksi. Reaksi pasar tersebut ditunjukan dengan adanya perubahan harga
dari suatu sekuritas bersangkutan. Salah satu cara mengukur reaksi pasar yaitu
BAB I PENDAHULUAN 5
Universitas Kristen Maranatha
informasi, maka pasar akan mendapatkan abnormal return. Sebaliknya, jika
pengumuman tersebut tidak mengandung informasi, maka pasar tidak akan
mendapatkan abnormal return (Hartono, 2013).
Dalam penelitian sebelumnya, Oktorika (2004) meneliti tentang pengaruh
pengumuman kenaikan tarif cukai dan harga dasar hasil tembakau terhadap harga
saham perusahaan industri rokok di Bursa Efek Jakarta. Hasil yang diperoleh
setelah melakukan pengujian melalui metode event study tersebut menunjukkan
bahwa penetapan harga jual eceran yang baru berpengaruh terhadap harga saham
di bursa efek Jakarta, hal ini terbukti dengan adanya abnormal return terhadap
saham-saham industri rokok dan saat pengumuman dan pemberlakuan, saat
pemberlakuan secara signifikan lebih berpengaruh dibandingkan pada saat
pengumuman, meskipun secara cepat abnormal return kembali ke posisi semula
yang menggambarkan bahwa investor cukup rasional dalam menyerap informasi
yang dimiliki, selain itu hasil pengujian juga menunjukkan bahwa tidak terdapat
perbedaan rata-rata abnormal return pada saat terjadinya pengumuman dan
pemberlakuan, hal ini membuktikan kembali investor bertindak cukup rasional
dalam menyerap informasi yang mempengaruhi harga saham terutama harga
saham perusahan industri rokok.
Berdasarkan kondisi tersebut, peneliti berupaya melakukan penelitian
event study mengenai ada atau tidaknya perbedaan abnormal return dari peristiwa
pengumuman kenaikan tarif cukai yang dilakukan oleh Menteri Keuangan
terhadap harga saham industri rokok yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Oleh
BAB I PENDAHULUAN 6
Universitas Kristen Maranatha “ANALISIS ABNORMAL RETURN SEBELUM DAN SESUDAH
PENGUMUMAN KENAIKAN TARIF CUKAI ROKOK TAHUN 2015
(Event Study pada Industri Rokok di Bursa Efek Indonesia)”
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti mengidentifikasi masalah-masalah
sebagai berikut:
1. Apakah terdapat perbedaan abnormal return sebelum dan sesudah
pengumuman kenaikan tarif cukai rokok pada tahun 2015?
1.3Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui perbedaan abnormal return sebelum dan sesudah
pengumuman kenaikan tarif cukai rokok pada tahun 2015.
1.4Manfaat Penelitian
1. Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi
mengenai perbedaan abnormal return saham sebelum dan sesudah
pengumuman kenaikan tarif cukai rokok pada industri rokok yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia.
2. Bagi akademisi, penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran
secara langsung mengenai teori-teori dalam melakukan analisis terhadap
perbedaan abnormal return saham sebelum dan sesudah pengumuman
BAB I PENDAHULUAN 7
Universitas Kristen Maranatha
Indonesia, yang ke depannya dapat diterapkan dalam praktek dunia usaha
serta dapat menambah pengetahuan penulis.
3. Bagi masyarakat, penulis berharap hasil penelitian ini dapat memberikan
sumbangan pemikiran dan dapat memberikan referensi bagi periset yang
berminat melakukan penelitian lebih lanjut dibidang ini agar penelitian
62 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
PENUTUP
5.1Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai analisis perbedaan abnormal return
saham sebelum dan sesudah pengumuman kenaikan tarif cukai rokok tahun 2015
pada industri rokok yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, serta didukung dengan
data yang diperoleh, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat perbedaan
abnormal return sebelum dan sesudah peristiwa pengumuman kenaikan tarif
cukai rokok.
5.2 Keterbatasan Penelitian
Kesulitan atau hambatan yang dihadapi oleh penulis ketika melaksanakan
penelitian ini, yaitu:
a. Penelitian ini tidak dapat digunakan pada setiap periode.
b. Penelitian ini hanya mengestimasi pada periode pengamatan 15 hari sebelum
dan 15 hari sesudah event date.
5.3 Implikasi Penelitian
a. Implikasi Teoritis
Dengan dilakukannya penelitan ini, peneliti-peneliti yang akan melakukan
penelitan serupa akan memiliki kemudahan untuk dapat menganalisis perbedaan
abnormal return saham sebelum dan sesudah pengumuman kenaikan tarif cukai
BAB V PENUTUP 63
Universitas Kristen Maranatha
b. Implikasi Praktis
Dengan dilakukannya penelitian ini, investor yang akan atau berniat untuk
melakukan suatu investasi pada industri rokok dapat mempunyai informasi
mengenai reaksi pasar yang diukur dengan abnormal return saham, sebelum dan
sesudah pengumuman kenaikan tarif cukai rokok. Selain itu, investor yang tertarik
pada saham rokok juga dapat memiliki gambaran tentang kondisi terbaik untuk
melakukan investasi di industri rokok ini.
5.4 Saran
Saran untuk penelitian selanjutnya sebagai berikut:
a. Penelitian selanjutnya dapat menguji lebih dalam dengan mengidentifikasi
faktor-faktor lain seperti ukuran perusahaan yang mungkin memiliki potensi
untuk memberikan pengaruh terhadap abnormal return saham sebelum dan
sesudah pengumuman kenaikan tarif cukai rokok pada industri rokok.
b. Penelitian selanjutnya juga dapat menambahkan tahun pengamatan dan
sampel penelitian, sebab hal ini diharapkan dapat memberikan penelitian yang
ANALISIS ABNORMAL RETURN SEBELUM DAN
SESUDAH PENGUMUMAN KENAIKAN
TARIF CUKAI ROKOK TAHUN 2015
(Event Study pada Industri Rokok di Bursa Efek Indonesia)
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh
Sidang Sarjana Strata 1 ( S-1)
Oleh
RISKA HIDAYAT
1351131
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
BANDUNG
ABNORMAL RETURN ANALYSIS BEFORE AND
AFTER THE ANNOUNCEMENT OF INCREASING
TOBACCO’S TARIFF DUTY IN 2015
(Event Study of Tobacco Industrial in Indonesian Stock Exchange)
A Thesis
In Partial Requirement for Bachelor Degree In Accounting Major
By
RISKA HIDAYAT
1351131
BACHELOR PROGRAM IN ACCOUNTING
FACULTY OF ECONOMICS
MARANATHA CHRISTIAN UNIVERSITY
BANDUNG
iv Universitas Kristen Maranatha
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan anugerah-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul :
“ANALISIS ABNORMAL RETURN SEBELUM DAN SESUDAH
PENGUMUMAN KENAIKAN TARIF CUKAI ROKOK TAHUN 2015 (Event Study pada Industri Rokok di Bursa Efek Indonesia)” dapat terselesaikan dengan baik.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dan masih terdapat kekurangan. Segala kritik dan saran yang membangun akan penulis terima dengan hati yang terbuka sebagai bahan perbaikan dan untuk menambah wawasan penulis di masa yang akan datang.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada pihak- pihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas akhir ini :
1. Bapak H. Hidayat dan Ibu Hj. Nolis Royati sebagai Ayah dan Ibu, yang telah memberikan do’a, motivasi dan seluruh dukungan kepada penulis.
2. Tan Kwang En, S.E., M.Si., Ak., CA., selaku Dosen Pembimbing, yang telah memberikan semangat, bimbingan, arahan dan ilmu pengetahuan.
3. Verani Carolina, S.E., M.Ak., Ak., CA., selaku dosen wali yang telah memberikan arahan serta saran–saran yang membantu penulis selama menempuh perkuliahan di Jurusan Akuntansi Universitas Kristen Maranatha. 4. Dr. Drs. Mathius Tandiontong, S.E., M.M., Ak., CA., selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.
5. Elyzabet Indrawati Marpaung, S.E., M.Si., Ak., CA., selaku Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Kristen Maranatha.
6. Debbianita, S.E., M.S.Ak., selaku Sekretaris Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Kristen Maranatha.
7. Seluruh Dosen Jurusan Akuntansi Universitas Kristen Maranatha yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan yang sangat berharga bagi penulis. 8. Seluruh staf Tata Usaha, staf perpustakaan dan karyawan Universitas Kristen
Maranatha yang telah membantu dalam kelancaran studi dan administrasi selama masa kuliah.
9. Rinda Ratnasari S.E dan Sandi Ruswandi sebagai kakak kandung, yang telah membantu, mendukung dan memberikan motivasi selama menempuh perkuliahan kepada penulis.
10. Kakak Ipar, Keponakan, Tante, Om dan seluruh keluarga yang selalu memberikan dukungan kepada penulis.
11. Agung Duta Prasetyo sebagai partner hidup yang selalu menemani, mendukung, membantu, serta memberi semangat kepada penulis.
12. Sahabat dan Saudara dalam kasih, Annisa, Rusu, Dilla, Yuli dan Zulfa, yang telah memberikan do’a dan motivasi kepada penulis.
v Universitas Kristen Maranatha
14. Teman-teman terkasih, Liana, Monica, Chindy, Regina, Sabrina, Shierly, Velda, Grace, Dessy, Liling dan yang namanya tidak dapat disebutkan satu per satu. Terima kasih atas segala kebersamaan dan dukungannya selama menempuh perkuliahan di Universitas Kristen Maranatha.
15. Semua pihak yang telah banyak membantu dan namanya tidak dapat disebutkan satu per satu.
Akhir kata, semoga Allah SWT selalu melimpahkan kasih dan rahmat-Nya kepada semua pihak atas semua kebaikan dan bantuan yang telah diberikan. Semoga skripsi ini dapat berguna dan memberikan nilai tambah serta wacana baru bagi semua pihak yang membacanya.
Bandung, Januari 2017
64 Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Ariyanti, Riri (2016) Reaksi Pasar Modal Atas Kebijakan Pengendalian Tembakau di Indonesia: Event Study Pada Saham Industri Rokok di Bursa Efek Indonesia. Bandung. Tesis. Program Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia.
Data Bursa Efek Indonesia. (2015). Diakses dari http://www.duniainvestasi.com/ pada tanggal 30 Oktober 2016.
Ghozali. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: Universitas Diponogoro.
Hartono, J. (2013). Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman (Edisi 6). Yogyakarta: BPFE.
Hartono, J. (2013). Teori Portofolio dan Analisis Investasi (Edisi 8). Yogyakarta: BPEE
Laporan Akhir Penyusunan Pemetaan Industri Hasil Tembakau Kabupaten Bandung. Diakses dari http://bapeda.bandungkab.go.id/ pada tanggal 17 Oktober 2016.
Oktorika. 2004. Pengaruh Pengumuman Kenaikan Tarif Cukai dan Harga Dasar Hasil Tembakau terhadap Harga Saham Perusahaan Industri Rokok di Bursa Efek Jakarta. Tesis. Program Magister Manajemen Universitas Gadjah Mada.
Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 179/PMK.011/2012 tentang Tarif Cukai Hasil Tembakau
Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 205/PMK.011/2014 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 179/PMK.011/2012 tentang Tarif Cukai Hasil Tembakau
DAFTAR PUSTAKA 65
Universitas Kristen Maranatha
Sejarah dan Profil Singkat GGRM (Gudang Garam Tbk). (2012). Diakses pada 28 November 2016, dari http://www.britama.com/
Sejarah dan Profil Singkat HMSP (HM Sampoerna Tbk). (2012). Diakses pada 28 November 2016, dari http://www.britama.com/
Sejarah dan Profil Singkat WIIM (Wismilak Inti Makmur Tbk). (2013). Diakses pada 28 November 2016, dari http://www.britama.com/
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suhendra. (15 Juni 2016). Wacana Cukai Rokok Naik Lagi, Saham Sampoerna & Gudang Garam Amblas 5%. Diakses darihttp://www.bareksa.com/ pada tanggal 20 Oktober 2016.
Surono. Kebijakan Tarif Cukai Hasil Tembakau 2013: Sinergi dalam Roadmap Industri Hasil Tembakau". Diakses dari www.bppk.depkeu.go.id pada tanggal 17 Oktober 2016.
Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai.
Widarjono, A. (2013). Ekonometrika: Pengantar dan aplikasinya. Jakarta: Ekonosia.
Yanti, F. (2012). Pengujian Abnormal Return Saham Sebelum dan Sesudah Peluncuran Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI): Studi Kasus Pada Perusahaan yang Terdaftar Pada Lampiran Surat Pengumuman Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)No.Peng-00097/BEI.PSH/05/2011. Jurnal Manajemen, Volume 01 ( No. 01).
Sumber Online:
http://www.beacukai.go.id/
http://www.idx.co.id/