" FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
_
...
_
LEMBAGA PENELITV\N UNlVERSITAS PAOJADJARANDibiayai oleh Dana DlK Universitas Padjadjaran Tahun Angganln 2000
Oengan DIP No. 060/23/2000
Tgl.l April
2000Azhari, Drg. Mkes.
zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBAO leb
EFEK SINAR-X TERBADAP TRANSPOR KALSIUM
KE DALAM ERITROSJT
Prof. Dr. Johan S. Masjhur, dr, Sp KE, SpKN NIP : 130 256 894
Menyetujui
Ketua Lernbaga Penelitian Universitas Padjadjaran
Azhar' \ r Mkes
NIP:zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA13\ 567 587
'DR-:-
Setia~an Natasasmita, Drg.N1P: 130321 245
,
zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBAzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA-:
....
~ .-
.
-
...Band ng, 11 - 2000
Ketu eneliti
. /
Mengetahui
Dekan'Fakultas Kedokteran Gigi :Uni rsitas Padjadjaran
•
,7. Biaya yang diperlukan Ro. 3 ..000.000 (tiga juta rupiah) 6. Jangka waktu penelitian: 6 bulan
5. Bila penelitian ini merupakan peningkatan kerjasarna kelembagaan:' a. Nama Instansi :
b. Alarnat
4.
Lokasi Penelitian: Lab.Biokimia UNPAD
3. Jumlah Tim Peneliti: 3 (riga) orang.: Azhari Drg. Mkes.
: Laki-laki
: Penatall lIcil 3 I 567587
: L e kio r Muda. : Kedokteran gigi. : Radiologi Molekuler 2. Katua Peneliti:
a.
Nama lengkap dan gelar b. .leniskelamin
c. PangkatiGoionganlNip d. Jabatan Fungsional e.
Fakultas/J
urusanf.
Bidang ilmu yang ditelitiI. a. Judul Penelitian: Efek Sinar X terhadap Transfer Calsium ke dalam Eritrosit. b. Macam Pcnelitian: (X) Dasar ( ) Terapan ( ) Pengembangan.
c. Kategori: l/Il/Ill.
,zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
4..1<
~
....
1;
zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA- - - -
~LEl\fBAR JOENTITAS DAN PENGESAHAN
LAPORAN AKHIR PENELITIAN SUMBER DANA OIK UNPAD
Signifikan dan tidak tergantung besar dosis ink~asi.
proses Transfor dengan jalan m engham bat m asuknya Ion Calsiurn ke dalam sel secara m enunjukkan bahwa radiasi sinar-x pada dosis 2 x 200 rad dapat m cngganggu M ikrom ol 35,5% , 150 M ikrom ol 26,5% , 200 M ikrom ol 56% ,. Keadaan 101 terjadi rata-rata bam batan m asuk ke dalam Eritrosit sebesar: 53,5% , dosis 100 Hasil penelitian m enunjukkan bahwa, Inkubasi pada dosis 50 M ikrom ol detik.
terapi dengan lnkubasi Ca~' bervariasi 50, 100, 150 dan 200 M g dalam waktuzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBAj5 Penelitian dilakukan pada dosis radiasi sinar-x (2 x 200 Tad) m crupakan dosis
dipenahankan dalam keadaan norm alkonsian kecil.
dalam set harus Konsentrasi
dikeluarkan m elalui proses Transforaktif
Transpor fasif dan Ion calsium m asuk kedalam sci rnelalui proses
berfungsi sebagai Ca faktor m aupun proses sekresi sel.
of doses.
entrance of calcium ion in the cell significantly and does not defend on the am ount
doses of 2 x 200 rad can distrub the procesS-of the transfortzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBAb y ham pering the doses of 200 M ikrom ol. The condtion shiws that the radiation of X-Ray in the
doses of 100 M ikrom ol, 26,5% for the doses od 150 M ikrom ol, and 56% of the average in entering eritrocit as 35% for the doses of 50 M ikrom ol, 35,5 % for the The result of the research proves that the consist of an obstacle on an in 15 seconds.
which is the therapy doss with incubation Ca2+ varying 50, 100, 150, and 200 M g The research is im plem ented in the doses of X-Ray radiation (2 x 200 rad), m aintained in the little norm al condition.
released in the way of the active tra n s fo rt process. Concentration in the eel has to be Calcium ion enters the ceil by the process of passive transfort and is function as not only fa c to r Ca but also the process of cell secretion.
PenuliszyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
,..~ .-
_.
zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBABandung, 11-2000
bagi pembaca, praktisi di bidang Radiologi khususnya.
Akhir kata penulis berbarap, sernoga basil penelitian ini dapat berrnanfaat tidak bisa penulis sebutkan sam persatu,
Tidak Iupa saya mengucapkan terima kasih banyak pada sernua pihak yang dan menambah pengalaman dan wawasan tentang Efek Radiasi.
Beberapa hambatan mengiringi proses pcnelitian-penelitian ini memberi ani judul: E fek Radiasi Sinar-x Terhadap Transpor Calsium Kedalarn Erirrosit.
sena hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini dengan Segala puji saya panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat
•
Bismillahirrahmaanirrahiim.
•
13zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA 12 10 10 9 8 8 8 6 6 4 , .),'.tr
Halam~,
zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA iii2.9 Efek Radiasi Terhadap Protein Membran Eritrosit ... 2.8 Efek Radiasi Sinar X Terhadap Lipid Membran Eritrosit.. .. 2.7 Mekanisme Terbentuk Radikal pada Sel Biologi ..
2,6 EI'ek Biologi Radiasi Pengion , ..
2.5 Radiasi dengan Materi ..
2.4 Struktur Alphasubunit .
2.3 Kinetika Pompa ATP (P Type) , ". 2.2 Pompa Kalsium pada Membran Plasma , ..
2.1Kinetika Transport .
TlNJAUAN PUSTAKA ..
BAS II
1.3. Kerangka Pernikiran , , , , ,.." .
1.2, Identifikasi Masalah " , .
I.1, Latar Belakang .
BAB 1 PENDAHULUAN ..
DAFTAR TABEL V
KATAPENGANTAR 11
ABSTRACT .
ABSTRAK .
nAFTARzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBAlS I
..
~ .-
..
..
zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBADAFTAR PUSTAKA
24
20
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHA$AN
.
BABV
16
METODE PENELITlAN
..
BABJV
3.2 Manfaat PeneLitian... 15,
..
3.1 Tujuan Penelitian...
J3'
,
15TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
.
vzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
.
.,.._
_-
zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA.
zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA Tabel 3: Ham batan Transpor Calsium Kedalam dalam (% ) .Tabel 2: Laju Transpor Calsium pada M em bran Eritrosit K e lo rn p o k Percobaan. Tabel I: Laju Transpor Calsium pada M em bran Eritrosit Ke)ornpok Kontrol.
•
molekul menjadi radikal. Membran sel eritrosit yang terdiri dari lipid dan protein yang tinggi karena cenderung menarik elektron dan selanj utnya dapat merubab suatu Radikal bebas yang terbentuk memiliki dua sifat. Pertama mempunyai reaktifitas molekul yang dilewatinya.
yang
hams
kita hindari karena dapat menghasilkan gugus Radikal bebas pada reasonabJe). Di mana sekecil apapun paparan sin3r~Xakan mempunyai efek negarif masih dianut tidak mengenal harga ambang yaitu konsep "ALARA" (as low as yang dapat memberikan informasi tentang efek biologi. Konsep yang sampai saat ini sangat berlebihan. Keadaanini
cukup beralasan karena masih kurangnya penelitian pekerja di lingkungan radiasi sangat menghindari efek ini bahkan kadang-kadangdisebut dengan efek biologis (WhermanzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA& Hing, 1981). Para pekerja sinar-x atau dapat juga menimbulkan efek yang merugikan jaringan atau sel hidUP.yang biasa
radioagnostik maupun radioterapi. Selain rnempunyai manfaat yang besar sinar-x Pemakaian sinar-x di bidang kedokteran, kedokteran gigi digunakan sebagai
kedokteran gigi. teknik industri, pertanian dan lain-lain.
tahun
J
895, penggunaan sinar x semakin meluas baik di bidang kedokteran,Sejak ditemukannya Sinar Rontgen oleh Prof. Dr. Wilhelm Conrad Rontgen!zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA 1.1.Latar B elakang
saluran dan enzim (Bertsche U, 1984 dan Felix JB, dkk, 1991). Di samping peran protein pengemban dapat kehilangan fungsi
biologi
dalam hal ini adalah protein intra dan inter molekuler schingga mengalarni perubaban konformasi, pada gilirannyasehingga dapat terbentuk ikatan disulfida (Unsclear, 1987) yang menirnbulkan ikatanzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA a sa m a mino sistein dan gugus inilah yang' paling peka terhadap radiasi sinar-x
2.
asam amino yang menyusun protein paling rawan terbadap radiasi sinar-x adalah sensitif terhadap asam amino yang menganding gugus
SH
dan ikatan hidrogen, yang berfungsi mempertahankan struktur seRGnClerdan tertier dari protei. Asam-enzimatis dan rnempunyai gugus SH sebagai pusat aktif Radiasi sinar-x sangat juga oleh inhibrator SH sehingga dikatakan transport nutrisi menyerupai reaksi pengemban yang dapat mempengarubi nilai Komisi, di samping itu dapat dihambat tingkat kejenuhan karena keterbatasa jumlah dan kemampuanmempunyai
helix, kemudian lembaran beta dan coil. Afinitas glukosa dengan protein pengemban protein trans mernbran (VoetzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA& Voet, 1995) yang dibangun dari sebagian besar alta Protein transport mempunyai dua betas domain hydrophobic yang membentuk ion, baik di dalam maupun di luar sel yang disebut dengan protein pengemban. dalam trasport adalah m olekul protein, yang akan menjaga keseimbangan nutrisi dan Keadaan ini dapat terjadi pada rnembran eritrosit. Bagian mernbran yang terpenting rnolekul baru akan membentuk radikal bebas lagi, sehingga terjadi reaksi raruai,
Radikal cenderung berpasangan sehingga terbentuk radikal baru, kemudian , merupakan sasaran dari radikal bebas ini. Proses inilah yang mendasari berbagai
•zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA - Apakah Jaju transport terpengaruh oleh dosis calsium extra cellular?
- Apakah sinar-x dapat mempengaruhi laju transport calsiurn ke dalarn eritrosit ? 1.2. Identifikasi Masalah
metode penelitian sungguhan (true eksperimenj'dengan rancangan faktorial.
Untuk mendapatkan hasil, penelitian ini dilakukan dengan menggunakan sinar-x dapat menyebabkan perubahan transpor Kalsium,
perubahan membran erirrosir tersebut peneliti rnenarik suatu hipotesis bahwa radiasi kelangsungan hidup sel (Lee AG, Michalegeli F; East JM, 1991). Dari perubahan-keseirnl.angan nutrisi didalam dalam di luar sel akan mempengaruhi proses membran merupakan bagian penring untuk berfungsinya protein membran yang
berfungsi untuk mentranspor nutrisi terutama pada proses Transporaktif (Ca~. mengakibatkan perubahan permeabilitas membran (Thomson, dkk, 1991). Fluidiras yang mengakibatkan perubahanj?uitiif(ls (Gwozdzinski, 1991) pada gilirannya akan rangkap dapat terputus dapat pula terjadi ikatan silang lipid dengan polypeptide bagian paling sensitif tcrhadap radiasi sinar-x (Thomas, AB. 1991) akibatnya ikatan lemak tidak jenuh sepertizyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBAlin o lea t, tin o len a t, dan a r o ch id o n a t yang merupakan merupakan unsur lipid paling banyak pada membran dan mengandung banyak
asam
protein transport, lipid bilayer juga memegang peranan renting dalam proses,t..
transpor ini. Unsur lipid yang utama pada mernbran, fo sp h o lip id dan g /iko /ip iJ l~
,
membran (Bertsche U., 1.984; Feix. JB, dkk., 1991). Di samping itu juga sensitif
4
mengalami perubahan konformasi pada gilirannya mengakibatkan perubahan fungsizyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA sulfhidr il (SH) dengan radikal hidroksil akan membentuk ikatan disulfida (S-S), yang
terbentuk sensitif terhadapzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBAa sa m a mino siste in . Sistein
ini
mengandung gugusan radikal lipid maupun radikal protein. Para peneliti mengatakan bahwa radikal yangreaksi rantai dengan lipid maupun prote'i'il1)engemban yang akan mernbentukzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA j968) yang merupakan bagian yang paling berbahaya karena dapat menyebabkan
mempengaruhi membran eritrosit ini yaitu terbenruknya radikal hidroksil (Cassaret, lipid bila yer dan protein (struktural dan fungsional). Radiasi sinar-x dapat Membran merupakan bagian yang terpenting dari suatu sel, yang terdiri dari dipertahankan tetap dan kecil dengan proses transport aktif(Albert, 19(5).
sebagai CO-Enzim dan
Fungsi
Sekresi. Konsentrasi di dalam sel Ion Calsium Ion Calsium di dalam sel berfungsi dalam proses metabolisme terutama gangguan proses metabolisme dan perkembangan sel (Parkins, dkk., 1991).perubahan jumlah leukosit dan eritrosit perifer.
Kesernuanya
ini sebagai akibat dari Klasifikasi pada tulang gigi maupun rahang rerganggu (Sedlecki dkk, 1991) terjadi kelenjar ludah (Maxymiw WG., 1991). Perubahan PH ludah (Fois AM, dkk, 1991). laporan tentang.efek negatif yang terjadi akibat radioterapi seperti perubahan srruktur dapat meningkatkan metabolisme dan mempunyai harga ambang. Beberapa ,1.3. KerangkazyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBAPem ikiran
~
...
Menurut Luckey (1980) menyatakan bahwa radiasi sinar-x pada dosis ke~
~
HI : Radiasi sinar-x rnempengaruhi Transpor aktifCalsium.
Ho : Radiasi sinar-x tidak mempengaruhi proses Transpor aktifCalsium Dari beberapa fenomena di atas dapat diarnbil suatu Hypotesa bahwa: dari radiasi sinar-x.
transpor penulis menduga masalah transpor nutrisi terutama Calsium sebagai -akibat sen sit if terhadap gugus SH ini. Melihat perubahan yang terjadi pada proses dengan [on Calsium 'pada saat proses transpor aktif terjadi. Radiasi sinar-x sangat yang terutama bagian sisi aktif (binding site) dan merupakan tempat berikatan merupakan Enzirn yang rnernpunyai struktur yang kaya gugus SH (Ledish, 1995) (Matyskevskain op. et. aJ. 1991): Ca - ATPase merupakan suatu protein dan disebut dengan Calon bupati dan wakil bupati-ATPase (Calsium Transforter) (Lee AG., dkk., 1991). Proses Transpor dilakukan oleh Protein Fungsional yang Fluiditas membran merupakan bagian penting untuk fungsi protei.n pengembang
rerhadap lemak tidak jenuh sepertizyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBALinolea t, l.inolea t dan Ar ochidona i terhadap,
~..,.
ikatan rangkapnya sehingga mempengaruhi fluiditas membran (Gwozdzinski, 1991
'J{;
zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA6
sebagaizyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBAmessengger secunder Co-faktor dan fungsi sekresi. Sehingga keberadaannya Ion Calsium merupakan bagian peruing untuk kehidupan suatu sel, terutama Pompa Calsium:
melawan kemiringan konsentrasi.
2. Aktive transpor, molekul-molekul spesifik dari konsentrasi rendah ketinggi, dari konsentrasi
tinggi
ke konsentrasi rendah sampai padamengalir
I. Passive mediated transpor atau facilitatif difusi pada molekul yang spesifik
Mediated transpor dibagi dalam 2 kategori:zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
c a rrie r. tra n s p o r, tr a nsloka ter .zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
...
~ .-
.
.
keseimbangan.
dengan menggunakan aksi dari protein pengemban yang macamnya dinamakan: Non mediated transpor melalui difusi sederhana, perbedaan dengan mediated
2. Mediated transpor I. Nonmediated transpor
Terdapat dua tipe proses rranspor (Voet & voei, 1995):
perbedaan muatan melewati membran menghasiikan perbedaan potensial listrik. Permeabilitas rnernbran terhadap ion dikontrol oleh sistern transpor, Hasil 2.1. Kinetika Transpor
TIN JA U A N P U S TA K A
BAn II
Aktifitas ini diatur olch ion Ca2+ bebas disitosol.
mempunyai afinitas sangat tinggi (mempunyai Komisi 10.zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA1M) dalarn keadaan
istirahat sedangkan pada saar fungsi disarkoplasmic retikurn bisa mencapai 10.2mol. dengan ATP (fungsi bela subunit masih konrroversi). Bagian sitosol alphasubunit mcngandung ATPase, mentransfer ion Cal+ dan membutuhkan ion Mg2+ kornplek
penting. Struktur A'TPase singlezyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBAtr a nsmembr a n 100.000 MW a lpha polipeptide yangzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
phOSpCI, oxa la t atau mo1ekul ATP). Seeara umum konsernrasi ion 2+ bebas sangat Suatu Prototipe dari P tipe yang sering disebut dengan "Calsium Pump"
berfungsi untuk mempertahankan ion
ci+
disitol telah rendah + 0.1 - 0,2 mikro mol (tidak semua ion Ca2+ dalam keadaan bebas sebagian berikatan dalam bentuk CAl+ ATPasejauh lagi.
yang digunakan dan rnetode sangat rneneruukan. Sehingga diperlukan pcnelitian lebih sedangkan (Cassarcn, 1984) dapat menurunkan aktivitas ATPase. Nampaknya dosis (Augestein, L.G. and Grist, L.L, 1985) mengarakan bertarnbah aktivitasnya ATPase bila terpapar radiasi sinar-x masih kontroversial, tentang aktivitasnya suatu sistem dalam hal ini adalah sis/em pUIIlP yang dikendalikan oleh ATPase.
walaupun dalam jumlah kecil namun termasuk unsur yang penting, KeseimbanganzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
t..
dari suatu ion selalu hams terjaga baik ekstra maupun intra yang dimungkinkan ,~t:h
8zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA A Tl'binding, phospor ila si a spa r ta t dan ener gi tr a ndusi,
Caz'dapat m elewatinya, Protein ini m engandung 3 globula r sitosolic doma in yaitu dengan kalsium sepanjang m em bran alphahelix rnernbem uk pintu m asuk, dim ana Protein m engandung 10 tr a nsmembr a n a lpha helix, 4 residu yang berkaitan 2.4. Struktur A lphasubunitzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
...'Jip._ .
..
zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBAluar).
bagian sirosol m em punyai afinitas yang ringgi seperri sernula (1000 kali perm ukaan m e n g h a silka n pennukaan sisi sito so l ("binding site"). Dalam keadaan dem ikian m enyebabkan Ez m ejadi E I(bentuk sem ula). Perm ukaan luar m enjadi tidak aktif dan
ikatan a spa r tilphospa t dihidrolisa
luar ke pennukaan protein, selanjutnya
spesifik dalam protein, membentuk permukaan protein Ion Ca2+ lalu berdisosiasi dari dcngan p ro te in dihidrolis m enjadi AD!' + Pi ditransfer m enjadi re sid ua spa r ta t yang m engalam i perubahan konforrnasi, berikatan pada darah, bagian ATP yang berikatan
Apabila ion Ca2~ berikatan dcngan protein pengem ban, protein akan 2.3. K inetika Pom pa A TP (P tipe)
m cnghasilkan m em om pa Ca~+keluar,
ca lmodutin yang m erangsang ATPase supaya aktif yang diatur secara a lloster ic dan
,
Dalam m elaksanakan fungsinyazyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBAC a1+berikatan dengan protein yang disel)jif
,
dengan "Calm odulin" m erupakan bagian penting pada eritrosit. Ca2+ m
Elektron berasal dari ekselator atom yang terganggu berenergi 1,0 sampai 100 megavolt. SinarzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBAU V berasal dari benda panas dengan energi 6 x 10",megavolt Sinar disintegrasi atom berupa transisi kulit atom dengan energi antara 0,0 I sampai 10 stabil dengan energi antara 10 sampai 100 megavolt. Sinar U-X berasal dari radionukleotida akibat transisi isometrik dari inti yang tereksitasi menuju inti yang tcristerial dengan energi lebih dari 50 megavolt, sinar gama berasal dari inti partikel beta, proton, nerron dan partikel aplha. Sinar kosmis berasal dari ekstra sumber radiasi adalah sinar kosmis, sinar garna, sinar-xdan sinar UV, elektron, molekul ke dalam bentuk ion, radikal atau dalam bent uk atom-atom lain. Sumber-Radiasi pengion adalah radiasi yang dapat menyebabkan fragmentasi radioaktif ini dimanfaatkan untuk radiodiagnostik dan radioterapi.
sehingga rnolekul ini berubah menjadi radikal. Di bidang kedokteran radiasi dan interaksi. Reaksi ini dapat terjadi tetapi yang utama adalah dengan elektron orbit diikuti denuan tereksiiasi atau
-
terionisasinva atom atau molekul di dacrah sekiiar,Keuka radiasi berinteraksi dengan sel atau jaringan terjadi efek fotolistrik, kemudianzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA Efe« /-'% lislr ik terjadi bila energi radiasi yang datang melebihi energi kat elektron.
pada atom. Radiasi yang datang dibelokan sehingga energi yang keluar menurun. tcrjadi bila radiasi yang datang berenergi lebih rendah dari pada energi ikat clektron
efek Campton, kedua efek fotolistrik, kcuga produksi pasangan. E fek C omptonzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
I",
.'
,..,.
utama, pettatna
,
lnteraksi radiasi dengan rnateri mempunyai 3 mekanisme10
suatu matari akan cenderung semakin pelan gerakannya dan akan rnemberikan Karena radiasi rnerupakan energi yang bergerak maka jika radiasi melalui 2.7. Mekanisme Terbentuk Radikal pada sel biologi
sedangkan di atas batas ambang radiasi membawa efek yang negati f.zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA ba ta s a mba ng, radiasi memberikan rangsangan yang positif pada makhluk hidup
memberikan efek yang positif (Luckey, 1995). Dalam konsep ini dikenal konsep
tidak menimbulkan efek negatif terhadap rnakhluk hidup bahkan dosis rendah inizyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
~ ":-~
Dari hasil penelitian mutakhir diketahui bahwa radiasi dengan dosis rendah disebut dengan dosis kronik.
dosis yang besar disebut dengan dosis akut, sedangkan yang kecil dan bertahap biologi bergantung pada dosis radiasi yang diberikan. Efeknya dapatsegera dengan biologi, sedangkanzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
4ek
nonstoka stik suatu dosis tertentu dapat menimbulkan efek dan nontclastil. E fek stoka stik dosis tertentu dapat dipastikan menimbulkan efek ti ngkar perkembangan sel. Secara staristik efek biologi dapat berupa efek stokastik organ secara umum kepekaan sel terhadap radiasi berbanding terbalik dengan berkaitan dengan organ tubuh adalah kepekaan organ serta kemarnpuan perbaikan yang terkena radiasi, besar dosis, kualitas dan jenis radiasi, Sedangkan faktor yang Efek biologi terhadap rubuh tergantung pada surnber dan faktor organ tubuh 2.6. Efek Biologi Radiasi Pengionmegavolt. Partikel beta berasal dari disintegrasi inti dengan energi antara 0,2 sampaizyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
. I."" 8 megavolt.zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
't
terbentuk proksidajuga,
organik (R*)dengan adanya oksigen radikal organik tersebut terus bereaksi sehingga D i sam ping itu rnolekul organik dapat bereaksi dengan O H * m ernbentuk radikal -OR*zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA+ OH* --- R
*
+ I-hO(H 202),suatu kom ponen yang beracun bagi tubuh-tnanusia.
Selanjutnya H idroksil radikal (O H "') akan berekasi hingga m em bentuk peroksida H 2O Radiasi H 20 +
e
E+H 20 H + + O H
*e-H20- + H 2O H "+O H
-I-hO Radiasi O H " +H * m olekul-m olekul baru.
m enyebabkan kerusakan sel, Ion-ion terbentuk dalam sel biologi akan m em bentuk bereaksi dengan atom lain m erupakan kom ponen beracun yang akhirnya akan m enyebabkan perpindahan elektron suatu atom ke dalam sel kem udian elektron radiasi m elew ati sel tubuh dim ana sebagian besar terdiri dari air radiasi akan
sebagian energi kem arri yang dilaluinya, jika energi yang bergerak cukup besarzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
I",
seperti sinar netron, sinar gam m a radiasi ini akan m em indahkan elektron yang
t
12
meJonaldehida, 9 hidroksi non enal, serta berbagai hidrokarbon elena (C!H6) dan menjadi berbagai senyawa toksit terhadap sci, antara lain aldehida-aldehida seperti peroxidasipilid, akibat akhir dari reaksi raruai ini dapat terputusnya asam lernak reaksi rantai yang dikenal dengan Radikal hidroksil dapat menimbulkan
arachidonat ygsangat rawan terhadap serangan radikal, terutama radikal hidroksil. fosfolipid dan glikolipid mengandung asam lernak iidak jenuh; linoleat, linolenat dan
yang terpenting pada mcmberan adalahzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBAfo s fo lip id , gJikolipid dan kolesteroL, Struktur membran erirrosit terdiri dari protein dan lemak. Komponen lemak
2.8. Efck Radiasi Sinar-X Terhadap Lipid Membran Eritrosit atas radikal peroksil lebih berbahaya dibandingkan dengan H202.
Radikal ini sangat aktif dan akan membentuk radikal baru dan
H202.
Dari reaksi di radikal.hidrogen dan membentuk
radikal
bebas pada iahap ionisasi. Pada periodepropagasi.
dari
rig atahap, Dengan adanya radiasi, asam lemak tak
jenuhakan meleoas
atom sering disebut autooksidasi, Autooksidasi merupakan rangkaian reaksi yang terdiri Reaksi ini akan mempengaruhi strukrur lemak maupun protein sel hidup yang RH + 01-1" R*+H2O-4
R*
+ ~RO· 2
zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA,_
1.;
H'" +02
HO*2
13
konformasinya yang mengakibatkan berubah fungsi. Diduga faktor inilah yang ikatan intra atau an tara molekul protein sehingga protein terse but akan berubah pada gilirannya akan membentuk suatu ikatan (S - S) yang akan menimbulkan inilah yang paling berperan dalam proses perusakan suatu protein saluran. Di mana asam-asam amino dan sistein yang mengandung gugus sulthidril (SH) gugusan Oikawa, 1984). Radikal bebas sangat realctifterhadap
..
struklur alfa helix terutama yang merupakan bagian penting dalam memperrahankan konform asi (Kimio tiga dimensi, yang terdiri dan sebagian besar struktur alfa helix, beta sheetdan coli maupun di luar sel. Protein saluran merupakan protein fungsional yang berbentuk saluran yang berperan dalam menjaga keseimbangan nutrisi dan ion di dalam bikonkaf pada eritrosit. Faktor yang penting pada proses transpor ini adalah protein protein struktural yaitu membangun, membentuk dan mernpertahankan bentukfungsional. Tergolong protein fungsional adaJah reseptor enzim ATPase sedangkan
Pada membran urnumnya protcinnya terdiri dari protein struktural dan 2.9. Efek Radlasi Terhadap Protein Membran Eritrosit
mernbran.
dan fungsi memberan yang pada gilirannya akan mempengaruhi permeabilitas Perubahan yang tcrjadi pada struktur membran ini akan mempengeruhi lluiditas
,
rantai asarn lemak dan rantai pepiida yang timbul karena reaksi anlara dua radikal.
di alas, dapat pula reaksi silang an tara dua.zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
;..,
...
1 4
....
.,.._
.
.-zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA kebocoran pada m em bran eritrosit (hem olisis) .
dapat m enyebabkan terputusnya dan perubahan struktur rnem bran ini akan terjadi lem ak, asam lem ak dan rantai peptida yang tim bul karena reaksi antara dua radikal D i sam ping reaksi di atas dapat pula terjadi reaksi silang antara dua rantai asam aldehid.
asam lem ak m enjadi berbagai senyaw a toksit terhadap sel, antara lain aldehid-dikenal dengan peroxidasilipid , akibat akhir dari reaksi rantai ini dapat terputusnya terutam a radikal hidroksil. Radikal hidroksil dapat m enim bulkan reaksi rantai yang jenuh: Linoleat dan A racidonat yang sangat raw an terhadap serangan radikal, glikolipid, dan kolesterol, fosfolipid dan glikolipid rnengandung asam lem ak tak
K om ponen lem ak yang terpenting pada m em bran adalah tosfolipid,zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
...
...
t
set eritrosit.
dapat menjadi sumbangan ilmiah dalam melengkapi konsep yang sudah ada.
yang berperan secara fisik rnaupun kimiawi. Sehingga didalam basil penelitian ini
didapatkan suatu perubahan keseimbangan unsur Ion Calsium terutama di dalarn
sel, Sehingga percobaan ini sinar-x sebagaizyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBAfaktor perusak dapat diketahui secara signifikan dapat menghambat masuknya calsium ke dalam sel eritrosit. Hasil
percobaan ini diharapkan dapat menjadi dasar dalam penelitian selanjutnya dan kimiawi sangat mempengaruhi keseimbangan Kimiiiwi. Sinar-x marupakan faktor M etabolisme pada rnembran maupun di dalam scI. Faktor lingkungan fisik maupun keberadaan suatu unsur sangat penting dalam mempertahankan suatu proses secara sendiri-sendiri maupun berimeraksi satu sarna lain. Konsentrasi dan Penelitian Biomembran yang dilewati oleh banyak molekul dan ion, baik 3.2. M anCaat PeneLitian
dari dalam ke luar akan berperan dalam rnempertahankan konsentrasi ini.
Ion Calsium harus selalu dalam keadaan kecil di dalam set. Proses transpor aktif terhadap membran kaena dilakukan pada sel yang tidak mempunyai inti sel,
induk (Steam Cel) karena dilakukan secara lnvitro.dan bagaimana efeknya x membran eritrosit terhadap transpor Biornernbran eristrosit tanpa dipcngaruhi sel Penelitian ini bcrtuj uan untuk mengetahui sejauhmana pengaruh radiasi sinar-3.1. Tujuan Penelitian
TUJUAN DAN M ANFAAT PENELITJANzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
16zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA Alat pengaduk dari kaca, dan "Votter Homogenser" untuk memecah Eritrosit,
goyangan.
Waterbath Kottermann, dilengkapi dengan pengatur suhu dan pengatur frekuensi Inkubator Merk Memert, untuk mengeringkan dan memanaskan sampai 120°C. Spektrofotometer, Merk Milton 4000 digital
Sentrifugasi Klinik Merk
lE e -
4B Centrifuge, USA.....~#_.
.
.
zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBAA lat:
Somogy,1945).
Sa (OH)2, 0,3 N sebanyak 0,5 MI dan Zn (S04) 2 5% sebanyak 0,5 MI (Nelson Untuk mengendapkan protein digunakan:
kadar bervariasi.
Ca yang digunakan dalam bentuk CaCh dalarn larutan NaCI pysiologis dengan Larutan penyetop yang digunakan HgCL2 (2 mm) NaCI (310 mm) .lodium (0,25
m m ), dalam keadaan dingin OOC(Levins & Stein 1972).
Donor darah dari PMI Bandung dengan menggunakan anti koagulan heparin. suling.
Bahan kimia yang digunakan adalah dari tingkar analitik, air yang digunakan air Bahan:
METOD E PEN ELITIA N
PercobaanzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBAin i melalui beberapa tahap tertentu: Cara Kerja:
membran Eritrosit,
3 . Larutan penyetop: adalah larutan yang digunakan u n tu k menutup saluran 2. Laju transpor: setelah dilakukan percobaan dikurangi kadar aW1l1.
I.
Kadar Calsiumawal:
adalah kadarcalsium sebelum
dilakukanpercobaan.
Definisi Operasional: Kadar iOD Calsium di dalam Eritrosit • Variabel Akibat
: Membran
Eritrosit (Protein
Membran)• V a ria b e l Penghubung
: Radiasi sinar-x • Variabel
Identifikasi Varia bel:
Eksperimen sungguhan dengan Factorial. Rancangan Penelitian
donor yang diambil
secara acak
dari PMICabang
Bandung.Darah yang digunakan adalah darah orang dewasa sehat yang berasal dari Objek Penelitian
18zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA (S04)2 1,5 ml. Kemudian dikocok dengan menggunakan Vortex homogenizer.
3. Untuk mengendapkan protein ditarnbah 1,5 ml Ba (OHh lalu tambahkan Zn Vortex sampai homogen, kemudian dibiarka 10 rnenit.
dengan menggunakan batang pengaduk Eriirosit diaduk dan dikocok di atas Terdapat Eritrosit di Hemolisis dengan menarnbah 2 ml aguadest, kemudian 2. Penenruan Kadar Calsium di dalam Eritrosit
..
~ ~ :-
.
tabung.
selama 15 men it, keceparan 5000 rpm. Supernatan dibuang dengan membalikkan rnikropipet. Setelah 15 detik lalu distop dengan HgCh, kernudian disentrifuga pada suhu 37()C, masukkan 50 m ikro liter Eritrosit dengan menggunakan 450 mikro liter CaCh dimasukkan ke dalam masing-masing tabung dipanaskan L Berdasarkan metode Linewever - Burk dan dikembangkan oleh Nurhalim (1985)
kemudian berat Eritrosit ditentukan. (Nurhalim, 1985).
Foil I teks 20 M mol dikeringkan dalam oven pada suhu 120°C selama 12jam, 4. Penentuan berat kering Eritrosit, sebagai pernbanding dengan diletakkan di atas 3. Pemeriksaan kadar Hb, untuk mengontrol apakah membran pecah atau tidak. 2. P encucian dengan m enggunakan NaCl pysiologis.
tabung diradiasi dengan sinar-x, sedangkan satu kelornpknya lagi tanpa radiasi.
I.. Dua kelompok sampel darah dari pasien yang sarna dimasukkan pada tabung .zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
f ..
V e n o je e t 10 cc yang m e n g a n d u n g heparin
sebagai anti
kro g u la n . Satu kelompok~':'"....
zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA.,.,.-
.
. .zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBAFotom etri (A A S). K adar C alsium Intra Sel diketahui .
4. Filtrat diperiksa kadarnya, dengan m enggunakan A tom ic A bsorbtion Spektro
diam bil m engandung ion C alsium yang berasal dari dalam Eritrosit.
2 0zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
CaCh dalam Mikro/gr Eritrosit keringzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA115 detik Percobaan
50 100 150 200
1 16,10 48,3 54.4 55,8
2 18.10 19.4zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
_'"
•zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA:-.
52.0 18.23 12.3 12.8 It5 26,3
4 9.2 10 13.4 15
5 6.99 5.94 15,03 11,23
Rata-rata 12,6 19,3 29.3 25.3
Laju Transpor Calsium pada Membrao Eritrosit deo.f.ao Variasi Kadar Inkubasi: 50, 100, 150, 200 Mm dim temperatur 37 C. tanpa Radiasi (Kelompok Kontrol),
Tabell.
"'.,
Hasil percobaan:
aktif ion Calsium
sehingga sangat ideal
untuk percobaan
TransporBiomernbran dalam
hal ini Transpor karena di samping tergolong sel yang radiosensitif, eritrosit tidak mempunyai inti,Pada penelitian ini penulis rnenggunakan Eritrosit sebagai objek penelitian BASIL PENELITIAN DAN PE~mAHASAN
Percobaan CaCb dalam Mikro/gr Eritrosit Kering /15 detikzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBAI
50 100 150 200 I
I 94.4 12.6 37.8 71.06 I
-2 97.8 49.5
..
47.69 97.8~
56.09 15.62 85.5
.)
-4 19.6 47
l
46.3 22.6I
5 0 53 0 5
Rata-rata 53.5 35.5 26.5 56
ham batan
Persentase (% )Hambatan Ca2+ke dalam Eritrosit Tabel U].
I
Percobaan CaCh dalam Mikro/er Eritrosit Kerinu-
-
-
zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA115 detikI
50 100 150 200
1 0.9 42.2 16.6 16
2 0.4 9.8 27.? 0.4
I
~.) 5.4 10.8-
I
3..84 7.4 5.3 7.2 11.6 I
5 7.85 .2.79 16... 1 10.7 I
Rata-rata 4.4 14.2 13.9 8.5 IzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
*..
Laju Transpor Cal" pada Membran Eritrosit dengan Variasi kadar InkubaSi:t'" 50, 100, 1.50, 200 Maksimal <Ian temperatur 37°C dengan radiasiZ x 200 rad ' (Kelompok Eksperimen).
2 2zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA Dari hasil penelitian didapatkan bahwa Variasi Dosis Inkubasi CaClz pada
Extracelluler 50, 100; 150 dan 200 Mikrogram pada kelompok kontrol menunjukkan
perbedaan konsentrasi Ion Ca di dalam sci pada kelornpok Experimen, Dimana
Konsenrrasi di dalam sel kelornpok Experimen berkurang. Terjadi hambatan
Tranpor kedalarn sel dengan bertambahnva dosis lnkubasi Extrasellular secara
keseluruhan serempak tidak terjadi pcrbedaan secara signilikan. Sedangkan antara
dua kelompok (kontrol dan Experimen) terdapat perbedaan harnbatan secara
signifikan. Keadaan ini menunjukkan ierdapat pengaruh radiasi terhadap
konsentrasi didalam sel. Pola harnbatan dapat dilihat dari dua aspek, pertarna dari
proses Transpor Fasifkedalam sel, dan yang kedua Transpor aktifkeluar sel. KeduazyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
faktor terjadi bersamaan sehingga sulit untuk mengatakan Transpor Fasif atau aktif
yang terpengaruh. Pada penelitian terdahulu, Transpor glukosa, (A zhari 1998)
merupakan transpor pasifkedalam sel terjadi penghambatan karena radiasi pengion.
Transfer kedalam sel yang berkurang. Di sarnping itu ada juga pendapat lain yang
mengatakan bahwa radiasi sinar-x dapat menmgkalkan aktifitas Enzirn ATPase
yang ada pada Membran (Cassaren) CaATPase. Keadaan ini sesuai dengan
penelitian Transpor Calsium. Sehingga mungkin sekali kedua proses tranpor (aknf
dan fasif) terganggu, sehingga tampak didalam hasil penelitian pada Tabel (2) Hasil
Experimen dan persentase Hambatan yang cukup besar pada Tabel (3). Perlu
dilakukan penelitian secara serempak sehingga tarnpak pengaruh radiasi sinar-x dan
lnteraksi antar molekul.
,.._
pengaruhnya terhadap sinar pengion.2. Perlu penelitian lebih lanjut interaksi molekul dalam proses transpor dan teknik dcngan rnenggunakan beberapa molekul secara serempak.
I. Perlu penelitian Icbih lanjut rnengenai fungsi membran dengan menggunakan Saran
keduanya secara bersamaan.
3. Proses transpor akrif dan fasif yang terjadi pada membran sel dapat terganggu
radiasi pengion sinar X.
zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA1 Mcmbran erirrosit dapat dipengaruhi oleh radikal bebas yang dihasilkan oleh mekanisme lalu lintas yang teratur.
I. Membran eritrosit merupakan pembatas sel yang penting yang rn e m p u n ya i Kesimpulan
to.
zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA,.
t
-KESIMPULAN DANSARAN24zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
...."".
_
-
_
zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBAzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA 7. Voet and Voet, 1995.zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBABiochemistr y, 2nd ed.. JohnWilley
Sons, p. 521-535. NewYork.
6.
SedleckiS. Rasic V.
1991. Ra dia tion Effec: on Ca lsium Concentr a tion in Mice ja ws a nd Teeth Afler Administr a tion of Whole-body doses of lOGy.Stomatol-Glas-Srb.
Nov-Dec. 36(5). p.38S-91.5.
Matyskevskain
OP. et. al. 1991. Acuvtt» ofMl-.
Ca " ATl'a se a nd LipidConcentr a tion in the P la sma Membr a neszyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA1 '0 1 Br uin Syna ptosomes in the ea r ly Sta ges ofAcute Ra dia tion Injur y.J. Biochem. Feb, 56 (I). p.
38-42. Ukraina.
4. Lew-VL. et. al., 199I. P hysiologica l (C(/·) t.evel a nd P tmtplea k Tur nover 111
Inta ct r ed Cells Mea sur edusing a n Incor por a ted Co Chela tor .
Nature
1991. Jul-29,298 (5873), p.478-81.3. Kimio
Oikawa
et. al. 1984. Confor ma tion lind sta bitity of/he Anion Tr a nspor t P r otein ofHuma n Er ythr ocyte Membr a nes. Canada.2.
Gwozdzinski
K. 1991. Lonizing r a dia tion-induced str uctur a l modifica tion of Huma n Red Bloods Cells. R adio-E nviron-B iophys. 30(I).
p.45-52.I.
Carruther
A. 1986.ATP Regula tion of the Huma n-r ed Cell Suga r Tr a nspor ter .•Combridge. J. Bioi-chern. Ag2S. P.II020-37.
FKGUNPADzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
-.
FKG
UNPADInstansi
FKGUNPADzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA ahlian
Lampiran
Ketua Peneliti
Nama : Azhari, drg, Mkes
.fabatan : Lektor Muda
Unit
kerja
: FakultasKedokteran
Gigi UNPADAlamat Surat : Bumi Asri A2:i Ujungberung
Telepon
: 7804011
Tim Pcncliti :
N o N ama B idang Kc
L Azhari, drg, Mkes Biologi Radiasi
2. Lucky Riawan, drg, SpBM BedahMulut
..~
..
" Nina Djustiani
Bio Kirnia
-'.