• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efek Sinar X terhadap Transfer Calsium ke dalam Eritrosit.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Efek Sinar X terhadap Transfer Calsium ke dalam Eritrosit."

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

" FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS PADJADJARAN

_

...

_

LEMBAGA PENELITV\N UNlVERSITAS PAOJADJARAN

Dibiayai oleh Dana DlK Universitas Padjadjaran Tahun Angganln 2000

Oengan DIP No. 060/23/2000

Tgl.l April

2000

Azhari, Drg. Mkes.

zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

O leb

EFEK SINAR-X TERBADAP TRANSPOR KALSIUM

KE DALAM ERITROSJT

(2)

Prof. Dr. Johan S. Masjhur, dr, Sp KE, SpKN NIP : 130 256 894

Menyetujui

Ketua Lernbaga Penelitian Universitas Padjadjaran

Azhar' \ r Mkes

NIP:zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA13\ 567 587

'DR-:-

Setia~an Natasasmita, Drg.

N1P: 130321 245

,

zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBAzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

-:

....

~ .-

.

-

...

Band ng, 11 - 2000

Ketu eneliti

. /

Mengetahui

Dekan'Fakultas Kedokteran Gigi :Uni rsitas Padjadjaran

,

7. Biaya yang diperlukan Ro. 3 ..000.000 (tiga juta rupiah) 6. Jangka waktu penelitian: 6 bulan

5. Bila penelitian ini merupakan peningkatan kerjasarna kelembagaan:' a. Nama Instansi :

b. Alarnat

4.

Lokasi Penelitian: Lab.

Biokimia UNPAD

3. Jumlah Tim Peneliti: 3 (riga) orang.

: Azhari Drg. Mkes.

: Laki-laki

: Penatall lIcil 3 I 567587

: L e kio r Muda. : Kedokteran gigi. : Radiologi Molekuler 2. Katua Peneliti:

a.

Nama lengkap dan gelar b. .lenis

kelamin

c. PangkatiGoionganlNip d. Jabatan Fungsional e.

Fakultas/J

urusan

f.

Bidang ilmu yang diteliti

I. a. Judul Penelitian: Efek Sinar X terhadap Transfer Calsium ke dalam Eritrosit. b. Macam Pcnelitian: (X) Dasar ( ) Terapan ( ) Pengembangan.

c. Kategori: l/Il/Ill.

,zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

4..1<

~

....

1;

zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

- - - -

~

LEl\fBAR JOENTITAS DAN PENGESAHAN

LAPORAN AKHIR PENELITIAN SUMBER DANA OIK UNPAD

(3)

Signifikan dan tidak tergantung besar dosis ink~asi.

proses Transfor dengan jalan m engham bat m asuknya Ion Calsiurn ke dalam sel secara m enunjukkan bahwa radiasi sinar-x pada dosis 2 x 200 rad dapat m cngganggu M ikrom ol 35,5% , 150 M ikrom ol 26,5% , 200 M ikrom ol 56% ,. Keadaan 101 terjadi rata-rata bam batan m asuk ke dalam Eritrosit sebesar: 53,5% , dosis 100 Hasil penelitian m enunjukkan bahwa, Inkubasi pada dosis 50 M ikrom ol detik.

terapi dengan lnkubasi Ca~' bervariasi 50, 100, 150 dan 200 M g dalam waktuzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBAj5 Penelitian dilakukan pada dosis radiasi sinar-x (2 x 200 Tad) m crupakan dosis

dipenahankan dalam keadaan norm alkonsian kecil.

dalam set harus Konsentrasi

dikeluarkan m elalui proses Transforaktif

Transpor fasif dan Ion calsium m asuk kedalam sci rnelalui proses

berfungsi sebagai Ca faktor m aupun proses sekresi sel.

(4)

of doses.

entrance of calcium ion in the cell significantly and does not defend on the am ount

doses of 2 x 200 rad can distrub the procesS-of the transfortzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBAb y ham pering the doses of 200 M ikrom ol. The condtion shiws that the radiation of X-Ray in the

doses of 100 M ikrom ol, 26,5% for the doses od 150 M ikrom ol, and 56% of the average in entering eritrocit as 35% for the doses of 50 M ikrom ol, 35,5 % for the The result of the research proves that the consist of an obstacle on an in 15 seconds.

which is the therapy doss with incubation Ca2+ varying 50, 100, 150, and 200 M g The research is im plem ented in the doses of X-Ray radiation (2 x 200 rad), m aintained in the little norm al condition.

released in the way of the active tra n s fo rt process. Concentration in the eel has to be Calcium ion enters the ceil by the process of passive transfort and is function as not only fa c to r Ca but also the process of cell secretion.

(5)

PenuliszyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

,..~ .-

_.

zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

Bandung, 11-2000

bagi pembaca, praktisi di bidang Radiologi khususnya.

Akhir kata penulis berbarap, sernoga basil penelitian ini dapat berrnanfaat tidak bisa penulis sebutkan sam persatu,

Tidak Iupa saya mengucapkan terima kasih banyak pada sernua pihak yang dan menambah pengalaman dan wawasan tentang Efek Radiasi.

Beberapa hambatan mengiringi proses pcnelitian-penelitian ini memberi ani judul: E fek Radiasi Sinar-x Terhadap Transpor Calsium Kedalarn Erirrosit.

sena hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini dengan Segala puji saya panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat

Bismillahirrahmaanirrahiim.

(6)

13zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA 12 10 10 9 8 8 8 6 6 4 , .),

'.tr

Halam~

,

zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA iii

2.9 Efek Radiasi Terhadap Protein Membran Eritrosit ... 2.8 Efek Radiasi Sinar X Terhadap Lipid Membran Eritrosit.. .. 2.7 Mekanisme Terbentuk Radikal pada Sel Biologi ..

2,6 EI'ek Biologi Radiasi Pengion , ..

2.5 Radiasi dengan Materi ..

2.4 Struktur Alphasubunit .

2.3 Kinetika Pompa ATP (P Type) , ". 2.2 Pompa Kalsium pada Membran Plasma , ..

2.1Kinetika Transport .

TlNJAUAN PUSTAKA ..

BAS II

1.3. Kerangka Pernikiran , , , , ,.." .

1.2, Identifikasi Masalah " , .

I.1, Latar Belakang .

BAB 1 PENDAHULUAN ..

DAFTAR TABEL V

KATAPENGANTAR 11

ABSTRACT .

ABSTRAK .

nAFTARzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBAlS I

(7)

..

~ .-

..

..

zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

DAFTAR PUSTAKA

24

20

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHA$AN

.

BABV

16

METODE PENELITlAN

..

BABJV

3.2 Manfaat PeneLitian... 15,

..

3.1 Tujuan Penelitian...

J3'

,

15

TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

.

(8)

vzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

.

.,.._

_-

zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

.

zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA Tabel 3: Ham batan Transpor Calsium Kedalam dalam (% ) .

Tabel 2: Laju Transpor Calsium pada M em bran Eritrosit K e lo rn p o k Percobaan. Tabel I: Laju Transpor Calsium pada M em bran Eritrosit Ke)ornpok Kontrol.

(9)

molekul menjadi radikal. Membran sel eritrosit yang terdiri dari lipid dan protein yang tinggi karena cenderung menarik elektron dan selanj utnya dapat merubab suatu Radikal bebas yang terbentuk memiliki dua sifat. Pertama mempunyai reaktifitas molekul yang dilewatinya.

yang

hams

kita hindari karena dapat menghasilkan gugus Radikal bebas pada reasonabJe). Di mana sekecil apapun paparan sin3r~Xakan mempunyai efek negarif masih dianut tidak mengenal harga ambang yaitu konsep "ALARA" (as low as yang dapat memberikan informasi tentang efek biologi. Konsep yang sampai saat ini sangat berlebihan. Keadaan

ini

cukup beralasan karena masih kurangnya penelitian pekerja di lingkungan radiasi sangat menghindari efek ini bahkan kadang-kadang

disebut dengan efek biologis (WhermanzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA& Hing, 1981). Para pekerja sinar-x atau dapat juga menimbulkan efek yang merugikan jaringan atau sel hidUP.yang biasa

radioagnostik maupun radioterapi. Selain rnempunyai manfaat yang besar sinar-x Pemakaian sinar-x di bidang kedokteran, kedokteran gigi digunakan sebagai

kedokteran gigi. teknik industri, pertanian dan lain-lain.

tahun

J

895, penggunaan sinar x semakin meluas baik di bidang kedokteran,

Sejak ditemukannya Sinar Rontgen oleh Prof. Dr. Wilhelm Conrad Rontgen!zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA 1.1.Latar B elakang

(10)

saluran dan enzim (Bertsche U, 1984 dan Felix JB, dkk, 1991). Di samping peran protein pengemban dapat kehilangan fungsi

biologi

dalam hal ini adalah protein intra dan inter molekuler schingga mengalarni perubaban konformasi, pada gilirannya

sehingga dapat terbentuk ikatan disulfida (Unsclear, 1987) yang menirnbulkan ikatanzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA a sa m a mino sistein dan gugus inilah yang' paling peka terhadap radiasi sinar-x

2.

asam amino yang menyusun protein paling rawan terbadap radiasi sinar-x adalah sensitif terhadap asam amino yang menganding gugus

SH

dan ikatan hidrogen, yang berfungsi mempertahankan struktur seRGnClerdan tertier dari protei. Asam-enzimatis dan rnempunyai gugus SH sebagai pusat aktif Radiasi sinar-x sangat juga oleh inhibrator SH sehingga dikatakan transport nutrisi menyerupai reaksi pengemban yang dapat mempengarubi nilai Komisi, di samping itu dapat dihambat tingkat kejenuhan karena keterbatasa jumlah dan kemampuan

mempunyai

helix, kemudian lembaran beta dan coil. Afinitas glukosa dengan protein pengemban protein trans mernbran (VoetzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA& Voet, 1995) yang dibangun dari sebagian besar alta Protein transport mempunyai dua betas domain hydrophobic yang membentuk ion, baik di dalam maupun di luar sel yang disebut dengan protein pengemban. dalam trasport adalah m olekul protein, yang akan menjaga keseimbangan nutrisi dan Keadaan ini dapat terjadi pada rnembran eritrosit. Bagian mernbran yang terpenting rnolekul baru akan membentuk radikal bebas lagi, sehingga terjadi reaksi raruai,

Radikal cenderung berpasangan sehingga terbentuk radikal baru, kemudian , merupakan sasaran dari radikal bebas ini. Proses inilah yang mendasari berbagai

(11)

•zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA - Apakah Jaju transport terpengaruh oleh dosis calsium extra cellular?

- Apakah sinar-x dapat mempengaruhi laju transport calsiurn ke dalarn eritrosit ? 1.2. Identifikasi Masalah

metode penelitian sungguhan (true eksperimenj'dengan rancangan faktorial.

Untuk mendapatkan hasil, penelitian ini dilakukan dengan menggunakan sinar-x dapat menyebabkan perubahan transpor Kalsium,

perubahan membran erirrosir tersebut peneliti rnenarik suatu hipotesis bahwa radiasi kelangsungan hidup sel (Lee AG, Michalegeli F; East JM, 1991). Dari perubahan-keseirnl.angan nutrisi didalam dalam di luar sel akan mempengaruhi proses membran merupakan bagian penring untuk berfungsinya protein membran yang

berfungsi untuk mentranspor nutrisi terutama pada proses Transporaktif (Ca~. mengakibatkan perubahan permeabilitas membran (Thomson, dkk, 1991). Fluidiras yang mengakibatkan perubahanj?uitiif(ls (Gwozdzinski, 1991) pada gilirannya akan rangkap dapat terputus dapat pula terjadi ikatan silang lipid dengan polypeptide bagian paling sensitif tcrhadap radiasi sinar-x (Thomas, AB. 1991) akibatnya ikatan lemak tidak jenuh sepertizyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBAlin o lea t, tin o len a t, dan a r o ch id o n a t yang merupakan merupakan unsur lipid paling banyak pada membran dan mengandung banyak

asam

protein transport, lipid bilayer juga memegang peranan renting dalam proses,

t..

transpor ini. Unsur lipid yang utama pada mernbran, fo sp h o lip id dan g /iko /ip iJ l~

,

(12)

membran (Bertsche U., 1.984; Feix. JB, dkk., 1991). Di samping itu juga sensitif

4

mengalami perubahan konformasi pada gilirannya mengakibatkan perubahan fungsizyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA sulfhidr il (SH) dengan radikal hidroksil akan membentuk ikatan disulfida (S-S), yang

terbentuk sensitif terhadapzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBAa sa m a mino siste in . Sistein

ini

mengandung gugusan radikal lipid maupun radikal protein. Para peneliti mengatakan bahwa radikal yang

reaksi rantai dengan lipid maupun prote'i'il1)engemban yang akan mernbentukzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA j968) yang merupakan bagian yang paling berbahaya karena dapat menyebabkan

mempengaruhi membran eritrosit ini yaitu terbenruknya radikal hidroksil (Cassaret, lipid bila yer dan protein (struktural dan fungsional). Radiasi sinar-x dapat Membran merupakan bagian yang terpenting dari suatu sel, yang terdiri dari dipertahankan tetap dan kecil dengan proses transport aktif(Albert, 19(5).

sebagai CO-Enzim dan

Fungsi

Sekresi. Konsentrasi di dalam sel Ion Calsium Ion Calsium di dalam sel berfungsi dalam proses metabolisme terutama gangguan proses metabolisme dan perkembangan sel (Parkins, dkk., 1991).

perubahan jumlah leukosit dan eritrosit perifer.

Kesernuanya

ini sebagai akibat dari Klasifikasi pada tulang gigi maupun rahang rerganggu (Sedlecki dkk, 1991) terjadi kelenjar ludah (Maxymiw WG., 1991). Perubahan PH ludah (Fois AM, dkk, 1991). laporan tentang.efek negatif yang terjadi akibat radioterapi seperti perubahan srruktur dapat meningkatkan metabolisme dan mempunyai harga ambang. Beberapa ,

1.3. KerangkazyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBAPem ikiran

~

...

Menurut Luckey (1980) menyatakan bahwa radiasi sinar-x pada dosis ke~

~

(13)

HI : Radiasi sinar-x rnempengaruhi Transpor aktifCalsium.

Ho : Radiasi sinar-x tidak mempengaruhi proses Transpor aktifCalsium Dari beberapa fenomena di atas dapat diarnbil suatu Hypotesa bahwa: dari radiasi sinar-x.

transpor penulis menduga masalah transpor nutrisi terutama Calsium sebagai -akibat sen sit if terhadap gugus SH ini. Melihat perubahan yang terjadi pada proses dengan [on Calsium 'pada saat proses transpor aktif terjadi. Radiasi sinar-x sangat yang terutama bagian sisi aktif (binding site) dan merupakan tempat berikatan merupakan Enzirn yang rnernpunyai struktur yang kaya gugus SH (Ledish, 1995) (Matyskevskain op. et. aJ. 1991): Ca - ATPase merupakan suatu protein dan disebut dengan Calon bupati dan wakil bupati-ATPase (Calsium Transforter) (Lee AG., dkk., 1991). Proses Transpor dilakukan oleh Protein Fungsional yang Fluiditas membran merupakan bagian penting untuk fungsi protei.n pengembang

rerhadap lemak tidak jenuh sepertizyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBALinolea t, l.inolea t dan Ar ochidona i terhadap,

~..,.

ikatan rangkapnya sehingga mempengaruhi fluiditas membran (Gwozdzinski, 1991

'J{;

zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
(14)

6

sebagaizyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBAmessengger secunder Co-faktor dan fungsi sekresi. Sehingga keberadaannya Ion Calsium merupakan bagian peruing untuk kehidupan suatu sel, terutama Pompa Calsium:

melawan kemiringan konsentrasi.

2. Aktive transpor, molekul-molekul spesifik dari konsentrasi rendah ketinggi, dari konsentrasi

tinggi

ke konsentrasi rendah sampai pada

mengalir

I. Passive mediated transpor atau facilitatif difusi pada molekul yang spesifik

Mediated transpor dibagi dalam 2 kategori:zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

c a rrie r. tra n s p o r, tr a nsloka ter .zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

...

~ .-

.

.

keseimbangan.

dengan menggunakan aksi dari protein pengemban yang macamnya dinamakan: Non mediated transpor melalui difusi sederhana, perbedaan dengan mediated

2. Mediated transpor I. Nonmediated transpor

Terdapat dua tipe proses rranspor (Voet & voei, 1995):

perbedaan muatan melewati membran menghasiikan perbedaan potensial listrik. Permeabilitas rnernbran terhadap ion dikontrol oleh sistern transpor, Hasil 2.1. Kinetika Transpor

TIN JA U A N P U S TA K A

BAn II

(15)

Aktifitas ini diatur olch ion Ca2+ bebas disitosol.

mempunyai afinitas sangat tinggi (mempunyai Komisi 10.zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA1M) dalarn keadaan

istirahat sedangkan pada saar fungsi disarkoplasmic retikurn bisa mencapai 10.2mol. dengan ATP (fungsi bela subunit masih konrroversi). Bagian sitosol alphasubunit mcngandung ATPase, mentransfer ion Cal+ dan membutuhkan ion Mg2+ kornplek

penting. Struktur A'TPase singlezyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBAtr a nsmembr a n 100.000 MW a lpha polipeptide yangzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

phOSpCI, oxa la t atau mo1ekul ATP). Seeara umum konsernrasi ion 2+ bebas sangat Suatu Prototipe dari P tipe yang sering disebut dengan "Calsium Pump"

berfungsi untuk mempertahankan ion

ci+

disitol telah rendah + 0.1 - 0,2 mikro mol (tidak semua ion Ca2+ dalam keadaan bebas sebagian berikatan dalam bentuk CAl+ ATPase

jauh lagi.

yang digunakan dan rnetode sangat rneneruukan. Sehingga diperlukan pcnelitian lebih sedangkan (Cassarcn, 1984) dapat menurunkan aktivitas ATPase. Nampaknya dosis (Augestein, L.G. and Grist, L.L, 1985) mengarakan bertarnbah aktivitasnya ATPase bila terpapar radiasi sinar-x masih kontroversial, tentang aktivitasnya suatu sistem dalam hal ini adalah sis/em pUIIlP yang dikendalikan oleh ATPase.

walaupun dalam jumlah kecil namun termasuk unsur yang penting, KeseimbanganzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

t..

dari suatu ion selalu hams terjaga baik ekstra maupun intra yang dimungkinkan ,~t:h

(16)

8zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA A Tl'binding, phospor ila si a spa r ta t dan ener gi tr a ndusi,

Caz'dapat m elewatinya, Protein ini m engandung 3 globula r sitosolic doma in yaitu dengan kalsium sepanjang m em bran alphahelix rnernbem uk pintu m asuk, dim ana Protein m engandung 10 tr a nsmembr a n a lpha helix, 4 residu yang berkaitan 2.4. Struktur A lphasubunitzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

...'Jip._ .

..

zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

luar).

bagian sirosol m em punyai afinitas yang ringgi seperri sernula (1000 kali perm ukaan m e n g h a silka n pennukaan sisi sito so l ("binding site"). Dalam keadaan dem ikian m enyebabkan Ez m ejadi E I(bentuk sem ula). Perm ukaan luar m enjadi tidak aktif dan

ikatan a spa r tilphospa t dihidrolisa

luar ke pennukaan protein, selanjutnya

spesifik dalam protein, membentuk permukaan protein Ion Ca2+ lalu berdisosiasi dari dcngan p ro te in dihidrolis m enjadi AD!' + Pi ditransfer m enjadi re sid ua spa r ta t yang m engalam i perubahan konforrnasi, berikatan pada darah, bagian ATP yang berikatan

Apabila ion Ca2~ berikatan dcngan protein pengem ban, protein akan 2.3. K inetika Pom pa A TP (P tipe)

m cnghasilkan m em om pa Ca~+keluar,

ca lmodutin yang m erangsang ATPase supaya aktif yang diatur secara a lloster ic dan

,

Dalam m elaksanakan fungsinyazyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBAC a1+berikatan dengan protein yang disel)jif

,

dengan "Calm odulin" m erupakan bagian penting pada eritrosit. Ca2+ m

(17)

Elektron berasal dari ekselator atom yang terganggu berenergi 1,0 sampai 100 megavolt. SinarzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBAU V berasal dari benda panas dengan energi 6 x 10",megavolt Sinar disintegrasi atom berupa transisi kulit atom dengan energi antara 0,0 I sampai 10 stabil dengan energi antara 10 sampai 100 megavolt. Sinar U-X berasal dari radionukleotida akibat transisi isometrik dari inti yang tereksitasi menuju inti yang tcristerial dengan energi lebih dari 50 megavolt, sinar gama berasal dari inti partikel beta, proton, nerron dan partikel aplha. Sinar kosmis berasal dari ekstra sumber radiasi adalah sinar kosmis, sinar garna, sinar-xdan sinar UV, elektron, molekul ke dalam bentuk ion, radikal atau dalam bent uk atom-atom lain. Sumber-Radiasi pengion adalah radiasi yang dapat menyebabkan fragmentasi radioaktif ini dimanfaatkan untuk radiodiagnostik dan radioterapi.

sehingga rnolekul ini berubah menjadi radikal. Di bidang kedokteran radiasi dan interaksi. Reaksi ini dapat terjadi tetapi yang utama adalah dengan elektron orbit diikuti denuan tereksiiasi atau

-

terionisasinva atom atau molekul di dacrah sekiiar,

Keuka radiasi berinteraksi dengan sel atau jaringan terjadi efek fotolistrik, kemudianzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA Efe« /-'% lislr ik terjadi bila energi radiasi yang datang melebihi energi kat elektron.

pada atom. Radiasi yang datang dibelokan sehingga energi yang keluar menurun. tcrjadi bila radiasi yang datang berenergi lebih rendah dari pada energi ikat clektron

efek Campton, kedua efek fotolistrik, kcuga produksi pasangan. E fek C omptonzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

I",

.'

,..,.

utama, pettatna

,

lnteraksi radiasi dengan rnateri mempunyai 3 mekanisme
(18)

10

suatu matari akan cenderung semakin pelan gerakannya dan akan rnemberikan Karena radiasi rnerupakan energi yang bergerak maka jika radiasi melalui 2.7. Mekanisme Terbentuk Radikal pada sel biologi

sedangkan di atas batas ambang radiasi membawa efek yang negati f.zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA ba ta s a mba ng, radiasi memberikan rangsangan yang positif pada makhluk hidup

memberikan efek yang positif (Luckey, 1995). Dalam konsep ini dikenal konsep

tidak menimbulkan efek negatif terhadap rnakhluk hidup bahkan dosis rendah inizyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

~ ":-~

Dari hasil penelitian mutakhir diketahui bahwa radiasi dengan dosis rendah disebut dengan dosis kronik.

dosis yang besar disebut dengan dosis akut, sedangkan yang kecil dan bertahap biologi bergantung pada dosis radiasi yang diberikan. Efeknya dapatsegera dengan biologi, sedangkanzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

4ek

nonstoka stik suatu dosis tertentu dapat menimbulkan efek dan nontclastil. E fek stoka stik dosis tertentu dapat dipastikan menimbulkan efek ti ngkar perkembangan sel. Secara staristik efek biologi dapat berupa efek stokastik organ secara umum kepekaan sel terhadap radiasi berbanding terbalik dengan berkaitan dengan organ tubuh adalah kepekaan organ serta kemarnpuan perbaikan yang terkena radiasi, besar dosis, kualitas dan jenis radiasi, Sedangkan faktor yang Efek biologi terhadap rubuh tergantung pada surnber dan faktor organ tubuh 2.6. Efek Biologi Radiasi Pengion

megavolt. Partikel beta berasal dari disintegrasi inti dengan energi antara 0,2 sampaizyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

. I."" 8 megavolt.zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

't

(19)

terbentuk proksidajuga,

organik (R*)dengan adanya oksigen radikal organik tersebut terus bereaksi sehingga D i sam ping itu rnolekul organik dapat bereaksi dengan O H * m ernbentuk radikal -OR*zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA+ OH* --- R

*

+ I-hO

(H 202),suatu kom ponen yang beracun bagi tubuh-tnanusia.

Selanjutnya H idroksil radikal (O H "') akan berekasi hingga m em bentuk peroksida H 2O Radiasi H 20 +

e

E+H 20 H + + O H

*e-H20- + H 2O H "+O H

-I-hO Radiasi O H " +H * m olekul-m olekul baru.

m enyebabkan kerusakan sel, Ion-ion terbentuk dalam sel biologi akan m em bentuk bereaksi dengan atom lain m erupakan kom ponen beracun yang akhirnya akan m enyebabkan perpindahan elektron suatu atom ke dalam sel kem udian elektron radiasi m elew ati sel tubuh dim ana sebagian besar terdiri dari air radiasi akan

sebagian energi kem arri yang dilaluinya, jika energi yang bergerak cukup besarzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

I",

seperti sinar netron, sinar gam m a radiasi ini akan m em indahkan elektron yang

t

(20)

12

meJonaldehida, 9 hidroksi non enal, serta berbagai hidrokarbon elena (C!H6) dan menjadi berbagai senyawa toksit terhadap sci, antara lain aldehida-aldehida seperti peroxidasipilid, akibat akhir dari reaksi raruai ini dapat terputusnya asam lernak reaksi rantai yang dikenal dengan Radikal hidroksil dapat menimbulkan

arachidonat ygsangat rawan terhadap serangan radikal, terutama radikal hidroksil. fosfolipid dan glikolipid mengandung asam lernak iidak jenuh; linoleat, linolenat dan

yang terpenting pada mcmberan adalahzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBAfo s fo lip id , gJikolipid dan kolesteroL, Struktur membran erirrosit terdiri dari protein dan lemak. Komponen lemak

2.8. Efck Radiasi Sinar-X Terhadap Lipid Membran Eritrosit atas radikal peroksil lebih berbahaya dibandingkan dengan H202.

Radikal ini sangat aktif dan akan membentuk radikal baru dan

H202.

Dari reaksi di radikal.

hidrogen dan membentuk

radikal

bebas pada iahap ionisasi. Pada periode

propagasi.

dari

rig a

tahap, Dengan adanya radiasi, asam lemak tak

jenuh

akan meleoas

atom sering disebut autooksidasi, Autooksidasi merupakan rangkaian reaksi yang terdiri Reaksi ini akan mempengaruhi strukrur lemak maupun protein sel hidup yang RH + 01-1" R*+H2O

-4

R*

+ ~

RO· 2

zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

,_

1.;

H'" +02

HO*2

(21)

13

konformasinya yang mengakibatkan berubah fungsi. Diduga faktor inilah yang ikatan intra atau an tara molekul protein sehingga protein terse but akan berubah pada gilirannya akan membentuk suatu ikatan (S - S) yang akan menimbulkan inilah yang paling berperan dalam proses perusakan suatu protein saluran. Di mana asam-asam amino dan sistein yang mengandung gugus sulthidril (SH) gugusan Oikawa, 1984). Radikal bebas sangat realctifterhadap

..

struklur alfa helix terutama yang merupakan bagian penting dalam memperrahankan konform asi (Kimio tiga dimensi, yang terdiri dan sebagian besar struktur alfa helix, beta sheetdan coli maupun di luar sel. Protein saluran merupakan protein fungsional yang berbentuk saluran yang berperan dalam menjaga keseimbangan nutrisi dan ion di dalam bikonkaf pada eritrosit. Faktor yang penting pada proses transpor ini adalah protein protein struktural yaitu membangun, membentuk dan mernpertahankan bentuk

fungsional. Tergolong protein fungsional adaJah reseptor enzim ATPase sedangkan

Pada membran urnumnya protcinnya terdiri dari protein struktural dan 2.9. Efek Radlasi Terhadap Protein Membran Eritrosit

mernbran.

dan fungsi memberan yang pada gilirannya akan mempengaruhi permeabilitas Perubahan yang tcrjadi pada struktur membran ini akan mempengeruhi lluiditas

,

rantai asarn lemak dan rantai pepiida yang timbul karena reaksi anlara dua radikal.

di alas, dapat pula reaksi silang an tara dua.zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

;..,

...

(22)

1 4

....

.,.._

.

.

-zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA kebocoran pada m em bran eritrosit (hem olisis) .

dapat m enyebabkan terputusnya dan perubahan struktur rnem bran ini akan terjadi lem ak, asam lem ak dan rantai peptida yang tim bul karena reaksi antara dua radikal D i sam ping reaksi di atas dapat pula terjadi reaksi silang antara dua rantai asam aldehid.

asam lem ak m enjadi berbagai senyaw a toksit terhadap sel, antara lain aldehid-dikenal dengan peroxidasilipid , akibat akhir dari reaksi rantai ini dapat terputusnya terutam a radikal hidroksil. Radikal hidroksil dapat m enim bulkan reaksi rantai yang jenuh: Linoleat dan A racidonat yang sangat raw an terhadap serangan radikal, glikolipid, dan kolesterol, fosfolipid dan glikolipid rnengandung asam lem ak tak

K om ponen lem ak yang terpenting pada m em bran adalah tosfolipid,zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

...

...

t

set eritrosit.

(23)

dapat menjadi sumbangan ilmiah dalam melengkapi konsep yang sudah ada.

yang berperan secara fisik rnaupun kimiawi. Sehingga didalam basil penelitian ini

didapatkan suatu perubahan keseimbangan unsur Ion Calsium terutama di dalarn

sel, Sehingga percobaan ini sinar-x sebagaizyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBAfaktor perusak dapat diketahui secara signifikan dapat menghambat masuknya calsium ke dalam sel eritrosit. Hasil

percobaan ini diharapkan dapat menjadi dasar dalam penelitian selanjutnya dan kimiawi sangat mempengaruhi keseimbangan Kimiiiwi. Sinar-x marupakan faktor M etabolisme pada rnembran maupun di dalam scI. Faktor lingkungan fisik maupun keberadaan suatu unsur sangat penting dalam mempertahankan suatu proses secara sendiri-sendiri maupun berimeraksi satu sarna lain. Konsentrasi dan Penelitian Biomembran yang dilewati oleh banyak molekul dan ion, baik 3.2. M anCaat PeneLitian

dari dalam ke luar akan berperan dalam rnempertahankan konsentrasi ini.

Ion Calsium harus selalu dalam keadaan kecil di dalam set. Proses transpor aktif terhadap membran kaena dilakukan pada sel yang tidak mempunyai inti sel,

induk (Steam Cel) karena dilakukan secara lnvitro.dan bagaimana efeknya x membran eritrosit terhadap transpor Biornernbran eristrosit tanpa dipcngaruhi sel Penelitian ini bcrtuj uan untuk mengetahui sejauhmana pengaruh radiasi sinar-3.1. Tujuan Penelitian

TUJUAN DAN M ANFAAT PENELITJANzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

(24)

16zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA Alat pengaduk dari kaca, dan "Votter Homogenser" untuk memecah Eritrosit,

goyangan.

Waterbath Kottermann, dilengkapi dengan pengatur suhu dan pengatur frekuensi Inkubator Merk Memert, untuk mengeringkan dan memanaskan sampai 120°C. Spektrofotometer, Merk Milton 4000 digital

Sentrifugasi Klinik Merk

lE e -

4B Centrifuge, USA.

....~#_.

.

.

zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

A lat:

Somogy,1945).

Sa (OH)2, 0,3 N sebanyak 0,5 MI dan Zn (S04) 2 5% sebanyak 0,5 MI (Nelson Untuk mengendapkan protein digunakan:

kadar bervariasi.

Ca yang digunakan dalam bentuk CaCh dalarn larutan NaCI pysiologis dengan Larutan penyetop yang digunakan HgCL2 (2 mm) NaCI (310 mm) .lodium (0,25

m m ), dalam keadaan dingin OOC(Levins & Stein 1972).

Donor darah dari PMI Bandung dengan menggunakan anti koagulan heparin. suling.

Bahan kimia yang digunakan adalah dari tingkar analitik, air yang digunakan air Bahan:

METOD E PEN ELITIA N

(25)

PercobaanzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBAin i melalui beberapa tahap tertentu: Cara Kerja:

membran Eritrosit,

3 . Larutan penyetop: adalah larutan yang digunakan u n tu k menutup saluran 2. Laju transpor: setelah dilakukan percobaan dikurangi kadar aW1l1.

I.

Kadar Calsium

awal:

adalah kadar

calsium sebelum

dilakukan

percobaan.

Definisi Operasional

: Kadar iOD Calsium di dalam Eritrosit • Variabel Akibat

: Membran

Eritrosit (Protein

Membran)

• V a ria b e l Penghubung

: Radiasi sinar-x • Variabel

Identifikasi Varia bel:

Eksperimen sungguhan dengan Factorial. Rancangan Penelitian

donor yang diambil

secara acak

dari PMI

Cabang

Bandung.

Darah yang digunakan adalah darah orang dewasa sehat yang berasal dari Objek Penelitian

(26)

18zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA (S04)2 1,5 ml. Kemudian dikocok dengan menggunakan Vortex homogenizer.

3. Untuk mengendapkan protein ditarnbah 1,5 ml Ba (OHh lalu tambahkan Zn Vortex sampai homogen, kemudian dibiarka 10 rnenit.

dengan menggunakan batang pengaduk Eriirosit diaduk dan dikocok di atas Terdapat Eritrosit di Hemolisis dengan menarnbah 2 ml aguadest, kemudian 2. Penenruan Kadar Calsium di dalam Eritrosit

..

~ ~ :-

.

tabung.

selama 15 men it, keceparan 5000 rpm. Supernatan dibuang dengan membalikkan rnikropipet. Setelah 15 detik lalu distop dengan HgCh, kernudian disentrifuga pada suhu 37()C, masukkan 50 m ikro liter Eritrosit dengan menggunakan 450 mikro liter CaCh dimasukkan ke dalam masing-masing tabung dipanaskan L Berdasarkan metode Linewever - Burk dan dikembangkan oleh Nurhalim (1985)

kemudian berat Eritrosit ditentukan. (Nurhalim, 1985).

Foil I teks 20 M mol dikeringkan dalam oven pada suhu 120°C selama 12jam, 4. Penentuan berat kering Eritrosit, sebagai pernbanding dengan diletakkan di atas 3. Pemeriksaan kadar Hb, untuk mengontrol apakah membran pecah atau tidak. 2. P encucian dengan m enggunakan NaCl pysiologis.

tabung diradiasi dengan sinar-x, sedangkan satu kelornpknya lagi tanpa radiasi.

I.. Dua kelompok sampel darah dari pasien yang sarna dimasukkan pada tabung .zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

f ..

V e n o je e t 10 cc yang m e n g a n d u n g heparin

sebagai anti

kro g u la n . Satu kelompok~':'"
(27)

....

zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

.,.,.-

.

. .zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

Fotom etri (A A S). K adar C alsium Intra Sel diketahui .

4. Filtrat diperiksa kadarnya, dengan m enggunakan A tom ic A bsorbtion Spektro

diam bil m engandung ion C alsium yang berasal dari dalam Eritrosit.

(28)

2 0zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

CaCh dalam Mikro/gr Eritrosit keringzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA115 detik Percobaan

50 100 150 200

1 16,10 48,3 54.4 55,8

2 18.10 19.4zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

_'"

zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA:-

.

52.0 18.2

3 12.3 12.8 It5 26,3

4 9.2 10 13.4 15

5 6.99 5.94 15,03 11,23

Rata-rata 12,6 19,3 29.3 25.3

Laju Transpor Calsium pada Membrao Eritrosit deo.f.ao Variasi Kadar Inkubasi: 50, 100, 150, 200 Mm dim temperatur 37 C. tanpa Radiasi (Kelompok Kontrol),

Tabell.

"'.,

Hasil percobaan:

aktif ion Calsium

sehingga sangat ideal

untuk percobaan

Transpor

Biomernbran dalam

hal ini Transpor karena di samping tergolong sel yang radiosensitif, eritrosit tidak mempunyai inti,

Pada penelitian ini penulis rnenggunakan Eritrosit sebagai objek penelitian BASIL PENELITIAN DAN PE~mAHASAN

(29)

Percobaan CaCb dalam Mikro/gr Eritrosit Kering /15 detikzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBAI

50 100 150 200 I

I 94.4 12.6 37.8 71.06 I

-2 97.8 49.5

..

47.69 97.8

~

56.09 15.62 85.5

.)

-4 19.6 47

l

46.3 22.6

I

5 0 53 0 5

Rata-rata 53.5 35.5 26.5 56

ham batan

Persentase (% )Hambatan Ca2+ke dalam Eritrosit Tabel U].

I

Percobaan CaCh dalam Mikro/er Eritrosit Kerinu

-

-

-

zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA115 detik

I

50 100 150 200

1 0.9 42.2 16.6 16

2 0.4 9.8 27.? 0.4

I

~.) 5.4 10.8

-

I

3..8

4 7.4 5.3 7.2 11.6 I

5 7.85 .2.79 16... 1 10.7 I

Rata-rata 4.4 14.2 13.9 8.5 IzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

*..

Laju Transpor Cal" pada Membran Eritrosit dengan Variasi kadar InkubaSi:t'" 50, 100, 1.50, 200 Maksimal <Ian temperatur 37°C dengan radiasiZ x 200 rad ' (Kelompok Eksperimen).

(30)

2 2zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA Dari hasil penelitian didapatkan bahwa Variasi Dosis Inkubasi CaClz pada

Extracelluler 50, 100; 150 dan 200 Mikrogram pada kelompok kontrol menunjukkan

perbedaan konsentrasi Ion Ca di dalam sci pada kelornpok Experimen, Dimana

Konsenrrasi di dalam sel kelornpok Experimen berkurang. Terjadi hambatan

Tranpor kedalarn sel dengan bertambahnva dosis lnkubasi Extrasellular secara

keseluruhan serempak tidak terjadi pcrbedaan secara signilikan. Sedangkan antara

dua kelompok (kontrol dan Experimen) terdapat perbedaan harnbatan secara

signifikan. Keadaan ini menunjukkan ierdapat pengaruh radiasi terhadap

konsentrasi didalam sel. Pola harnbatan dapat dilihat dari dua aspek, pertarna dari

proses Transpor Fasifkedalam sel, dan yang kedua Transpor aktifkeluar sel. KeduazyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

faktor terjadi bersamaan sehingga sulit untuk mengatakan Transpor Fasif atau aktif

yang terpengaruh. Pada penelitian terdahulu, Transpor glukosa, (A zhari 1998)

merupakan transpor pasifkedalam sel terjadi penghambatan karena radiasi pengion.

Transfer kedalam sel yang berkurang. Di sarnping itu ada juga pendapat lain yang

mengatakan bahwa radiasi sinar-x dapat menmgkalkan aktifitas Enzirn ATPase

yang ada pada Membran (Cassaren) CaATPase. Keadaan ini sesuai dengan

penelitian Transpor Calsium. Sehingga mungkin sekali kedua proses tranpor (aknf

dan fasif) terganggu, sehingga tampak didalam hasil penelitian pada Tabel (2) Hasil

Experimen dan persentase Hambatan yang cukup besar pada Tabel (3). Perlu

dilakukan penelitian secara serempak sehingga tarnpak pengaruh radiasi sinar-x dan

lnteraksi antar molekul.

(31)

,.._

pengaruhnya terhadap sinar pengion.

2. Perlu penelitian lebih lanjut interaksi molekul dalam proses transpor dan teknik dcngan rnenggunakan beberapa molekul secara serempak.

I. Perlu penelitian Icbih lanjut rnengenai fungsi membran dengan menggunakan Saran

keduanya secara bersamaan.

3. Proses transpor akrif dan fasif yang terjadi pada membran sel dapat terganggu

radiasi pengion sinar X.

zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

1 Mcmbran erirrosit dapat dipengaruhi oleh radikal bebas yang dihasilkan oleh mekanisme lalu lintas yang teratur.

I. Membran eritrosit merupakan pembatas sel yang penting yang rn e m p u n ya i Kesimpulan

to.

zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

,.

t

-KESIMPULAN DANSARAN
(32)

24zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

...."".

_

-

_

zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBAzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA 7. Voet and Voet, 1995.zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBABiochemistr y, 2nd ed.. John

Willey

Sons, p. 521-535. New

York.

6.

Sedlecki

S. Rasic V.

1991. Ra dia tion Effec: on Ca lsium Concentr a tion in Mice ja ws a nd Teeth Afler Administr a tion of Whole-body doses of lOGy.

Stomatol-Glas-Srb.

Nov-Dec. 36(5). p.38S-91.

5.

Matyskevskain

OP. et. al. 1991. Acuvtt» of

Ml-.

Ca " ATl'a se a nd Lipid

Concentr a tion in the P la sma Membr a neszyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA1 '0 1 Br uin Syna ptosomes in the ea r ly Sta ges ofAcute Ra dia tion Injur y.J. Biochem. Feb, 56 (I). p.

38-42. Ukraina.

4. Lew-VL. et. al., 199I. P hysiologica l (C(/·) t.evel a nd P tmtplea k Tur nover 111

Inta ct r ed Cells Mea sur edusing a n Incor por a ted Co Chela tor .

Nature

1991.

Jul-29,298 (5873), p.478-81.

3. Kimio

Oikawa

et. al. 1984. Confor ma tion lind sta bitity of/he Anion Tr a nspor t P r otein ofHuma n Er ythr ocyte Membr a nes. Canada.

2.

Gwozdzinski

K. 1991. Lonizing r a dia tion-induced str uctur a l modifica tion of Huma n Red Bloods Cells. R adio-E nviron-B iophys. 30

(I).

p.45-52.

I.

Carruther

A. 1986.ATP Regula tion of the Huma n-r ed Cell Suga r Tr a nspor ter .•

Combridge. J. Bioi-chern. Ag2S. P.II020-37.

(33)

FKGUNPADzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

-.

FKG

UNPAD

Instansi

FKGUNPADzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA ahlian

Lampiran

Ketua Peneliti

Nama : Azhari, drg, Mkes

.fabatan : Lektor Muda

Unit

kerja

: Fakultas

Kedokteran

Gigi UNPAD

Alamat Surat : Bumi Asri A2:i Ujungberung

Telepon

: 7804011

Tim Pcncliti :

N o N ama B idang Kc

L Azhari, drg, Mkes Biologi Radiasi

2. Lucky Riawan, drg, SpBM BedahMulut

..~

..

" Nina Djustiani

Bio Kirnia

-'.

Gambar

Tabel U].

Referensi

Dokumen terkait

Kebijakan puritanisme oleh sultan Aurangzeb dan pengislaman orang-orang Hindu secara paksa demi menjadikan tanah India sebagai negara Islam, dengan menyerang berbagai praktek

Hasil pengujian hipotesis secara simultan dengan Uji F H 0 ditolak, artinya gaya kepemimpinan dan motivasiberpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

Puji Syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Penerapan Sistem Informasi

Dari grafik diatas dapat disimpulkan bahwa dengan jarak tempuh yang sama tetapi untuk beban yang berbeda akan mempengaruhi pada kecepatan dan waktu tempuh,

Dalam tahap persiapan pembelajaran pada SBI, guru harus menyusun strategi pembelajaran, ialah mulai dari bagaimana mengorganisasi bahan ajar, memilih model/

Temubual mendalam secara bersemuka dan separa bersturuktur telah dilakukan terhadap dua (2) syarikat yang menyediakan khidmat sertu (disebut sebagai Syarikat G

4.. Diagnosis Laboratorium dalam menegakkan diagnosa demam tifoid sangat penting dilakukan karena dapat membantu dalam menentukan hasil pemeriksaan. Sampai saat ini masih

Volume Backscattering Strength (SV) didefenisikan sebagai rasio antara intensitas yang direfleksikan oleh suatu group single target ( target berada pada suatu volume