iv ABSTRAK
Pada saat masa-masa menjelang pemilihan umum, terdapat suatu kegiatan yang biasa dilakukan oleh para peserta pemilu,yaitu kampanye. Kampanye menurut hukum positif di Indonesia merupakan kegiatan meyakinkan para Pemilih dengan menawarkan visi, misi, dan program dari peseta pemilu. Maka dari itu kegiatan kampanye ini merupakan kegiatan sehari-hari para peserta pemilu guna mempromosikan dirinya kepada masyarakat umum agar memilihnya saat hari pemilihan tiba. Di pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden pada tahun 2014 ini dari terdapat salah satu peserta partai hanura, yaitu pasangan Wiranto dengan Harry Tanoesudibjo, melakukan kampanye dengan cara membuat sebuah program acara Kuis bernama Kuis Kebangsaan yang ditayangkan di lembaga penyiaran RCTI, sehingga KPI Pusat memberikan surat teguran kepada RCTI atas penayangan program acara Kuis Kebangsaan tersebut dikarenakan telah menayangkan sebuah program yang memiliki unsur ketidaknetralan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apakah tindakan pemberian sanksi tertulis kepada lembaga penyiaran RCTI telah sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia dan untuk mengetahui bagaimana tanggung jawab hukum yang dilakukan oleh lembaga penyiaran RCTI terhadap pemberian sanksi oleh KPI.
Penulisan ini menggunakan metode pendekatan yuridis normatif, spesifikasi penelitian yang digunakan adalah metode deskripsi analitis, tahapan penelitian terdiri atas 2 yaitu penelitian kepustakaan dan studi lapangan, teknik pengumpulan data secara studi kepustakaan dan wawancara, dan metode analisis data yang digunakan yaitu secara normatif kualitatif.