• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kualitas Jasa Salon Anata terhadap Loyalitas Pelanggan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Kualitas Jasa Salon Anata terhadap Loyalitas Pelanggan."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Rina Sutanti, 2006, Pengaruh Kualitas Jasa Salon Anata Terhadap Loyalitas Pelanggan, di bawah bimbingan Dr. Ir. Surachman Surjaatmadja, MM.

(2)

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Rina Sutanti, 2006, The Influence of Service Quality on Salon Anata’s Customers Loyalty, under the supervision of Dr.Ir.Surachman Surjaatmadja, MM.

(3)

1.1 Latar Belakang Penelitian………...……. 1.2 Identifikasi Masalah……….……….…... 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian….………... 1.4 Kegunaan Penelitian……….………. BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN

HIPOTESIS 2.1.3.1 Dimensi Kualitas Jasa……….………. 2.1.3.2 Prinsip-prinsip Kualitas Jasa……...………. 2.1.3.3 Biaya Kualitas Jasa……...…………..………. 2.1.3.4 Manfaat Kualitas Jasa……...…………..……….. 2.1.3.5 Model Kualitas Jasa……...…………..………. 2.1.3.6 Faktor-faktor Penyebab Kualitas Jasa yang Buruk…... 2.1.3.7 Strategi Meningkatkan Kualitas Jasa……...……… 2.1.4 Loyalitas Pelanggan………..………... 2.1.4.1 Karakteristik Loyalitas Pelanggan ……….. 2.1.4.2 Tingkatan Loyalitas Pelanggan ………... 2.1.4.3 Penggolongan Loyalitas Pelanggan …………... 2.1.4.4 Menjaga Loyalitas Pelanggan ………….……… 2.1.5 Hubungan Kualitas Jasa dengan Loyalitas Pelanggan………. 2.2 Kerangka Pemikiran……….. 2.3 Hipotesis……….... BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

(4)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian…….………...………..

4.1.1 Sejarah Perusahaan………... 4.1.2 Jenis-jenis Jasa yang Ditawarkan…………..……….….. 4.1.3 Struktur Organisasi………..………. 4.1.4 Pelaksanaan Kualitas Jasa pada Salon Anata……….…….. 4.1.5 Profil Pelanggan.……….. 4.2 Pembahasan………...

4.2.1 Kinerja yang Diterima Responden dan Harapan Responden terhadap Kualitas Jasa Salon Anata………... 4.2.2 Kualitas Jasa Salon Anata………...

4.2.2.1 Dimensi Tangible dari Kualitas Jasa……… 4.2.2.2 Dimensi Reliability dari Kualitas Jasa ……… 4.2.2.3 Dimensi Responsiveness dari Kualitas Jasa ……… 4.2.2.4 Dimensi Assurance dari Kualitas Jasa ….………... 4.2.2.5 Dimensi Empathy dari Kualitas Jasa ………... 4.2.3 Loyalitas Pelanggan……….

4.2.3.1 Pembelian Berulang Secara Teratur………. 4.2.3.2 Pembelian Antarlini Produk atau Jasa ………. 4.2.3.3 Mereferensikan kepada Orang Lain……….……… 4.2.3.4 Kekebalan Pelanggan terhadap Daya Tarik Penawaran

dari Pesaing……….. 4.2.4 Pengaruh Kualitas Jasa Salon Anata terhadap Loyalitas

Pelanggan …………..……….. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

(5)

Struktur PDB Menurut Lapangan Usaha Tahun 2003-2005 (Persentase)………

Jumlah Pelanggan di Salon Anata pada Bulan Oktober 2005 – Maret 2006………

Harga untuk Potong Rambut dan Blow, Creambath, Facial, dan Body Spa di Salon Anata……… Harga untuk Keriting Rambut di Salon Anata……….. Harga untuk Manicure-Pedicure di Salon Anata………... Definisi Operasional Variabel..……….

Jumlah Pelanggan di Salon Anata pada Bulan Oktober 2005 – Maret 2006………

Tingkat Keeratan Hubungan Korelasi……….. Profil Pelanggan Berdasarkan Jenis Kelamin……...………… Profil Pelanggan Berdasarkan Usia………... Profil Pelanggan Berdasarkan Pekerjaan……….. Profil Pelanggan Berdasarkan Pendapatan Per Bulan………... Salon Anata Memiliki Peralatan Modern……….. Fasilitas Fisik di Salon Anata Menarik Secara Visual……….. Karyawan Salon Anata Berpenampilan Rapi…..……….. Materi-materi Berkaitan dengan Layanan (Jasa-jasa yang Ditawarkan) Salon Anata Menarik Secara Visual………. Bila Salon Anata Berjanji untuk Melakukan Sesuatu pada Waktu Tertentu, Salon Anata akan Menepatinya……….. Bila Pelanggan Memiliki Masalah, Salon Anata Sungguh-sungguh Berusaha Membantu Memecahkannya………... Salon Anata Memberikan Layanannya Secara Tepat Sejak Awal………..

Salon Anata Menyediakan Layanannya Sesuai Dengan Waktu yang Dijanjikan……….

Salon Anata Selalu Berusaha Memberikan Pelayanan yang Terbaik Sesuai Keinginan Pelanggan……… ……… Karyawan Salon Anata Memberitahu Pelanggan Kapan Pastinya Layanan akan Diberikan……….

Karyawan Salon Anata Melayani Pelanggan Dengan Cepat… Karyawan Salon Anata Selalu Berusaha Membantu

(6)

Karyawan Salon Anata Secara Konsisten Bersikap Sopan Terhadap Pelanggan……….. Karyawan Salon Anata Memiliki Pengetahuan Memadai untuk Menjawab Pertanyaan-pertanyaan Pelanggan…………. Salon Anata Memberikan Perhatian Individual Kepada Pelanggan………...

Salon Anata Memiliki Jam Pelayanan yang Nyaman Bagi Semua Pelanggan………...

Salon Anata Memiliki Karyawan yang Memberikan Perhatian Personal kepada Pelanggan………...

Salon Anata Selalu Mengutamakan Kepentingan Pelanggan... Karyawan Salon Anata Memahami Kebutuhan Spesifik Pelanggan………..

Kualitas Jasa Salon Anata untuk Dimensi Tangibles………… Kualitas Jasa Salon Anata untuk Dimensi Reliability…...…… Kualitas Jasa Salon Anata untuk Dimensi Responsiveness…... Kualitas Jasa Salon Anata untuk Dimensi Assurance…...…… Kualitas Jasa Salon Anata untuk Dimensi Empathy…..……… Jumlah Kunjungan Per Bulan………

(7)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Model Kualitas Jasa……….………. ... 34 Gambar 2.2

Gambar 2.3 Gambar 2.4 Gambar 4.1

Profit Generator System……….……… ... The Four Type of Loyalty... Paradigma pemikiran... Struktur Organisasi...

47 48 54 69

(8)

Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Situasi perekonomian dunia pada umumnya dan Indonesia pada khususnya dewasa ini berkembang pesat, terlebih pada era globalisasi ini dimana perubahan

teknologi dan arus informasi yang cepat mendorong timbulnya laju persaingan di

dalam dunia usaha. Hal ini dapat kita lihat dengan banyak munculnya

pemain-pemain baru dalam dunia usaha yang menjadikan persaingan semakin ketat yang

menuntut setiap pemain, baik pemain lama maupun pemain baru harus memiliki

strategi bisnis yang dapat mengalahkan para pesaingnya (Lovelock, 2005:14).

Produk Domestik Bruto atau PDB Indonesia tahun 2003 tumbuh sebesar

4,10%, pada tahun 2004 tumbuh 5,13%, dan pada tahun 2005 PDB Indonesia

tumbuh 5,60% (Badan Pusat Statistik, 2006). Struktur PDB menurut lapangan

usaha tahun 2003 sampai dengan tahun 2005 disajikan pada tabel berikut:

Tabel 1.1

Struktur PDB Menurut Lapangan Usaha Tahun 2003-2005 (Persentase)

Lapangan Usaha 2003 2004 2005

1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan

2. Pertambangan dan Penggalian 3. Industri Pengolahan

4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 5. Bangunan

(9)

Universitas Kristen Maranatha 2

Berdasarkan data dari tabel di atas (Tabel 1.1), ada beberapa sektor yang

mengalami penurunan termasuk sektor jasa dimana sektor jasa pada tahun 2003

sebesar 10,39%, kemudian mengalami penurunan sebesar 0,22% sehingga pada

tahun 2004 menjadi 10,17%, dan pada tahun 2005 sektor jasa mengalami

penurunan kembali, yaitu sebesar 0,07% menjadi 10,10%. Meskipun sektor jasa

mengalami penurunan, tetapi sektor jasa tetap memberikan kontribusi pada PDB

Indonesia.

Jumlah penduduk di propinsi Jawa Barat pada tahun 2005 sebesar 39.960.869

orang dengan jumlah penduduk laki-laki 20.192.207 orang atau sebesar 50,53%

dan perempuan 19.768.662 orang atau sebesar 49,47% dimana berdasarkan

kelompok umur terbagi menjadi tiga bagian, yaitu umur 0 sampai dengan 14

tahun berjumlah 11.892.294 orang, umur 14 sampai dengan 65 tahun berjumlah

26.307.867 orang, dan umur di atas 65 tahun berjumlah 1.760.708 orang (Badan

Pusat Statistik, 2006). Berdasarkan data tersebut, jumlah penduduk terbesar

adalah pada umur 14 hingga 65 tahun yang berjumlah 26.307.867 orang, artinya

terdapat peluang yang besar bagi bisnis jasa untuk berkembang karena hampir

semua orang pada saat ini menggunakan jasa termasuk jasa pada salon kecantikan.

Perkembangan sebuah kota serta kebiasaan orang kota, seperti Bandung, yang

selalu tampil modis, menjadikan orang untuk selalu datang ke salon kecantikan.

Apalagi bagi para pesolek, datang ke salon kecantikan sudah menjadi kebutuhan

hidup, terutama untuk merawat penampilannya. Tampil cantik dan menawan

memang bukan persoalan yang mudah, kadang-kadang memerlukan waktu dan

(10)

Universitas Kristen Maranatha 3

Salon Anata bagi masyarakat Bandung sepertinya tidak asing lagi. Hal ini tidak

lepas dari konsep awal, bagaimana menciptakan sebuah salon keluarga, sehingga

para pengunjung yang datang tidak terbatas kalangan tertentu saja. Buktinya,

pengunjung yang datang ke salon ini mulai dari orang tua, pelajar, hingga

anak-anak (Taryanto, 2005).

Memiliki pelanggan yang loyal adalah tujuan akhir dari semua perusahaan.

Loyalitas pelanggan adalah komitmen pelanggan bertahan secara mendalam untuk

berlangganan kembali atau melakukan pembelian ulang produk atau jasa terpilih

secara konsisten dimasa yang akan datang, meskipun pengaruh situasi dan

usaha-usaha pemasaran mempunyai potensi untuk menyebabkan perubahan perilaku

(Ratih Hurriyati, 2005:128).

Untuk dapat memiliki pelanggan yang loyal, maka Salon Anata harus dapat

memberikan kualitas jasa yang sesuai dengan keinginan pelanggan serta dengan

pemberian pelayanan yang terbaik. Jumlah pelanggan Salon Anata pada bulan

Oktober 2005 sampai dengan Maret 2006 disajikan pada tabel sebagai berikut:

Tabel 1.2

Jumlah Pelanggan di Salon Anata pada Bulan Oktober 2005 - Maret 2006 Bulan Jumlah Pelanggan

Oktober 2005 4640

November 2005 4410

Desember 2005 4300

Januari 2006 4220

Februari 2006 4120

Maret 2006 3980

Sumber: Salon Anata, 2006

Berdasarkan data pada tabel di atas, terlihat penurunan jumlah pelanggan

(11)

Universitas Kristen Maranatha 4

pelanggan dan pada bulan berikutnya terjadi penurunan sebesar 230 pelanggan,

sehingga pada bulan November 2005 jumlah pelanggan menjadi 4410 pelanggan.

Kemudian pada bulan Desember 2005, jumlah pelanggan mengalami penurunan

kembali menjadi 4300 pelanggan dan Januari 2006 sebesar 4220 pelanggan. Pada

bulan Februari ada penurunan sebesar 100 pelanggan dari bulan sebelumnya

menjadi 4120 pelanggan dan bulan Maret 2006 terjadi penurunan pelanggan yang

besar, yaitu 140 pelanggan, sehinggan bulan Maret ini jumlah pelanggan hanya

berjumlah 3980 pelanggan. Terjadinya penurunan jumlah pelanggan ini

kemungkinan disebabkan oleh kurang tepatnya Salon Anata menetapkan strategi

pemasaran jasa dan kualitas jasa dari Salon Anata itu sendiri..

Strategi pemasaran jasa dengan menggunakan alat-alat bauran pemasaran

jasa, yang terdiri dari: product, price, place, promotion, people, process, dan

physical evidence sebagai alat pemasaran dalam bauran pemasaran jasa (Kotler,

2003:15) dilakukan oleh Salon Anata antara lain:

• Dari sisi product/produk atau jasa. Produk atau jasa adalah apa saja yang dapat

ditawarkan oleh perusahaan pada pasar yang dapat memuaskan dan memenuhi

kebutuhan dan keinginan konsumen (Kotler, 2003:395). Jasa yang diberikan

oleh Salon Anata adalah berupa jasa potong rambut, cuci blow, creambath,

hairspa, hairmask, manicure, pedicure, facial, highlight, rebonding, smoothing,

keriting rambut, dan body spa.

• Dari sisi price/harga. Harga adalah jumlah uang untuk memperoleh beberapa

(12)

Universitas Kristen Maranatha 5

2003:345), harga untuk masing-masing jasa yang diberikan oleh Salon Anata

sebagai berikut:

Tabel 1.3

Harga untuk Potong Rambut dan Blow, Creambath, Facial, dan Body Spa di Salon Anata

Potong Rambut dan Blow Creambath Facial Body Spa Mahir = Rp 18.000 – Rp 20.000 Rp 30.000 Rp 30.000 Rp 135.000 Variasi = Rp 16.000 – Rp 18.000 Rp 26.000 Rp 150.000

Biasa = Rp 14.000 – Rp 16.000 Rp 225.000

Sumber: Salon Anata, 2006

Berdasarkan data harga pada tabel 1.3, terdapat berbagai variasi harga

untuk potong rambut, creambath, dan body spa, sehingga dapat menjadi

pilihan bagi pelanggan. Seperti variasi harga untuk body spa yang dibedakan

berdasarkan manfaat yang diinginkan oleh pelanggan apakah body spa untuk

memutihkan kulit atau body spa untuk mengencangkan kulit.

Tabel 1.4

Harga untuk Keriting Rambut di Salon Anata

Rambut Biasa Dulcia Tonica Inter Phase-C Bamboos Pendek Rp 70.000 Rp 130.000 Rp 180.000 Rp 220.000 Sedang Rp 90.000 Rp 150.000 Rp 200.000 Rp 240.000 Panjang Rp 125.000 Rp 185.000 Rp 235.000 Rp 275.000 Extra Rp 150.000 Rp 210.000 Rp 260.000 Rp 300.000 Sumber: Salon Anata, 2006

Harga untuk keriting rambut di Salon Anata, dibedakan berdasarkan

pendek panjangnya rambut pelanggan. Tentu saja, pelanggan yang memiliki

rambut pendek harga keriting rambutnya lebih murah daripada rambut

pelanggan yang panjang. Pelanggan dapat memilih keriting rambut yang biasa,

(13)

Universitas Kristen Maranatha 6

Tabel 1.5

Harga untuk Manicure-Pedicure di Salon Anata

Manicure-Pedicure Aromatic Manicure Aromatic Pedicure Cutex

Rp 32.000 Rp 20.000 Rp 26.000 Rp 7.000

Rp 37.000 Rp 24.000 Rp 28.000 Rp 10.000

Sumber: Salon Anata, 2006

Harga untuk manicure-pedicure di Salon Anata dibedakan dalam dua jenis

harga. Pelanggan juga dapat memilih apakah akan melakukan manicure saja

atau pedicure saja dimana harga aromatic pedicure lebih mahal daripada

aromatic manicure. Jika pelanggan ingin memakai cutex, maka pelanggan

dikenakan tambahan haga sebesar tujuh ribu atau sepuluh ribu yang

tergantung dari jenis cutex yang diinginkan pelanggan.

• Dari sisi place/tempat adalah tempat kegiatan yang dilakukan perusahaan

untuk membuat produk atau jasa yang dihasilkan dapat diperoleh dan tersedia

bagi pelanggan sasaran (Kotler, 2003:400), tempat Salon Anata ini berada di

Jalan Surya Sumantri No. 32 Bandung. Selain itu juga pemilik Salon Anata

membuka 7 cabang lainnya di Bandung, yaitu di Jalan Emong No. 5, Jalan

Emong No.8, Jalan Banteng No. 28, Jalan Banteng No. 34, Jalan Pasirkaliki

No. 179, Jalan Setiabudi No. 42, dan Jalan Astana Anyar No. 49, sebagai

saluran pemasaran.

• Dari sisi promotion/promosi adalah kegiatan yang dilakukan untuk

mengkomunikasikan produk atau jasa ke pasar sasaran (Kotler, 2003:397),

promosi yang dilakukan oleh Salon Anata adalah pembagian brosur-brosur,

(14)

Universitas Kristen Maranatha 7

gratis hairspa setelah pelanggan creambath atau potong rambut di Salon

Anata.

• Dari sisi people/orang. Dalam hubungan dengan pemasaran jasa, maka people

berfungsi sebagai service provider yang sangat mempengaruhi kualitas jasa

yang diberikan. Keputusan dalam people ini berarti berhubungan dengan

seleksi, motivasi, pelatihan, dan pengembangan, dan manajemen SDM.

Pentingnya people dalam pemasaran jasa berkaitan erat dengan Internal

Marketing. Internal Marketing adalah interaksi atau hubungan antara setiap

karyawan dan departemen dalam suatu perusahaan, dalam hal ini dapat

diposisikan sebagai Internal Customer dan Internal Supplier (Rambat

Lupioadi, 2001:63). Di Salon Anata terdapat 70 karyawan yang bertugas

untuk memberikan jasa kepada pelanggan yang terdiri dari 24 karyawan yang

memberikan jasa potong rambut dan blow, 16 karyawan yang memberikan

jasa creambath, 6 karyawan yang memberikan jasa facial, 4 karyawan yang

memberikan perawatan body spa, 2 karyawan yang memberikan jasa keriting

rambut, 8 karyawan yang memberikan jasa manicure-pedicure, 2 karyawan di

bagian administrasi (kasir), dan 8 karyawan sebagai cleaning services. Selain

itu, Salon Anata juga dikepalai oleh seorang kepala cabang yang bertugas

untuk mengawasi jalannya kegiatan sehari-hari salon ini.

• Dari sisi process/proses, merupakan gabungan semua aktivitas, umumnya

terdiri dari prosedur, jadwal pekerjaan, mekanisme, aktivitas, dan hal-hal rutin

dimana jasa dihasilkan dan disampaikan kepada pelanggan (Rambat Lupioadi,

(15)

Universitas Kristen Maranatha 8

jasa-jasa sesuai dengan permintaan pelanggan dengan proses pelayanan

terbaik. Proses pelayanan yang diberikan antara lain: memberikan jasa cuci

rambut dua kali kepada pelanggan dimana salon-salon kecantikan pada

umumnya hanya memberikan jasa cuci rambut satu kali, memberikan pilihan

kepada pelanggan apakah pelanggan ingin menggunakan air dingin atau air

hangat untuk mencuci rambutnya, menawarkan conditioner, memberikan

layanan creambath kepada pelanggan selama 60 menit, selalu menanyakan

keadaan pelanggan dalam proses pelayanan agar pelayanan yang diberikan

sesuai dengan harapan pelanggan, pelanggan yang datang ke Salon Anata

harus segera dilayani sehingga tidak membuat pelanggan menunggu dan

menjadi bosan, dan setiap karyawan di Salon Anata harus selalu tersenyum

kepada pelanggan, dan jika tidak, pelanggan dapat menegurnya dan hal ini

merupakan salah satu peraturan tertulis di Salon Anata.

• Dari sisi physical evidence/bukti fisik, adalah lingkungan fisik perusahaan

tempat penyedia jasa dan konsumen berinteraksi, ditambah elemen tangible

apa saja yang digunakan untuk mengkomunikasikan atau mendukung peranan

jasa itu. Dalam bisnis jasa, pemasaran perlu menyediakan petunjuk fisik untuk

dimensi intangible jasa yang ditawarkan perusahaan agar mendukung

positioning, image, serta meningkatkan lingkup produk (Rambat Lupioadi,

2001:60). Bukti fisik yang digunakan oleh Salon Anata untuk mendukung

jasa-jasa yang diberikan kepada pelanggan adalah berupa peralatan-peralatan

berteknologi tinggi dimana sebagian besar peralatan yang digunakan berasal

(16)

Universitas Kristen Maranatha 9

Selain tujuh bauran pemasaran jasa, hal lain yang dapat mempengaruhi

jumlah pelanggan Salon Anata yaitu kualitas jasa. Kualitas jasa adalah tingkat

keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut

untuk memenuhi keinginan pelanggan (Lovelock, 2005:140).

Dari tujuh bauran pemasaran jasa ditambah dengan kualitas jasa yang

dilakukan oleh Salon Anata ini diduga kualitas jasa merupakan faktor yang paling

dominan dalam meningkatkan jumlah pelanggan disamping faktor-faktor lain

karena kualitas jasa memiliki hubungan yang positif dengan loyalitas pelanggan

dan hubungan antara keduanya adalah kuat (Alison, 2003:495).

Mengingat pentingnya kualitas jasa serta pengaruhnya terhadap loyalitas

pelanggan, maka peneliti tertarik untuk mengetahui seberapa besar pengaruh

kualitas jasa Salon Anata terhadap loyalitas pelanggan.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti mengidentifikasikan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana kualitas jasa Salon Anata?

2. Bagaimana loyalitas pelanggan Salon Anata?

3. Seberapa besar pengaruh kualitas jasa Salon Anata terhadap loyalitas

pelanggan?

(17)

Universitas Kristen Maranatha 10

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengumpulkan, mengolah, menganalisis,

dan menginterprestasikan data sebagai informasi yang dibutuhkan guna menyusun

skripsi tentang pengaruh kualitas jasa terhadap loyalitas pelanggan.

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui kualitas jasa Salon Anata.

2. Untuk mengetahui loyalitas pelanggan Salon Anata.

3. Untuk mengetahui besarnya pengaruh kualitas jasa Salon Anata terhadap

loyalitas pelanggan.

1.4 Kegunaan Penelitian

Kegunaan yang diharapkan dapat diperoleh sehubungan dengan

dilaksanakannya penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Kegunaan teoritis:

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna dan memberikan sumbangan

pemikiran bagi perkembangan keilmuan, terutama ilmu manajemen

pemasaran dalam hal kualitas jasa dan loyalitas pelanggan. Selain itu sebagai

bahan pembanding maupun sebagai sumbangan pemikiran dan informasi bagi

mereka yang tertarik untuk mengadakan penelitian di bidang yang sama.

2. Kegunaan praktis:

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gagasan pemikiran yang

bermanfaat bagi Salon Anata dalam pengambilan keputusan khususnya dalam

(18)

Universitas Kristen Maranatha 132

KESIMPULAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan hasil analisis yang telah

dibahas pada bab sebelumnya, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Proses pelaksanaan kualitas jasa yang dilakukan oleh Salon Anata terhadap

pelanggannya, hampir memenuhi harapan dilihat dari perbandingan antara

kinerja dan harapan (P/E) pada dimensi tangibles sebesar 0,81 dimensi

reliability sebesar 0,78, dimensi responsiveness sebesar 0,76, dimensi

assurance sebesar 0,77, dan dimensi empathy sebesar 0,83.

2. Berdasarkan hasil penelitian, dapat dikatakan pelanggan Salon Anata cukup

loyal, ini ditunjukkan dari nilai rata-rata sebesar 0,31 dimana penilaian

loyalitas pelanggan dilihat dari pembelian ulang yang teratur sebesar 0,25,

pembelian antarlini produk atau jasa sebesar 0,34, mereferensikan kepada

orang lain sebesar 0,29, dan kekebalan pelanggan terhadap daya tarik

penawaran dari pesaing sebesar 0,41.

3. Hasil perhitungan analisis data dengan menggunakan uji statistik korelasi

Pearson menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang kecil atau tidak erat

antara kualitas jasa dengan loyalitas pelanggan Salon Anata, yaitu sebesar

0,302. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terjadi pengaruh yang

lemah dari kualitas jasa terhadap loyalitas pelanggan. Sedangkan melalui uji

hipotesis dengan menggunakan uji t, dapat diketahui bahwa hipotesis yang

(19)

Universitas Kristen Maranatha 133

dapat dinyatakan H0 ditolak dan Hi diterima, artinya ada pengaruh antara

(20)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari, 2004, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Alfabeta, Bandung.

Djaslim, Saladin, 2002, Manajemen Pemasaran: Analisis, Pelaksanaan, dan Pengendalian, Linda Karya, Bandung.

Djaslim, Saladin, 2003, Intisari Pemasaran dan Unsur-unsur Pemasaran, Linda Karya, Bandung.

Fandy Tjiptono, 2004, Manajemen Jasa, Edisi II, Andi, Yogyakarta.

Freddy Rangkuti, 2002, Riset Pemasaran, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Gregorius Chandra, 2002, Strategi dan Program Pemasaran, Andi, Yogyakarta.

Griffin, Jill, 2002, Consumer Loyalty: How To Keep It How To Earn It, Mc Graw Hill,Kentucky.

Husein Umar, 2002, Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Iqbal Hasan, 2003, Pokok-pokok Materi Statistik 1 (Statistik Deskriptif), PT Bumi Aksara, Jakarta.

Iqbal Hasan, 2002, Pokok-pokok Materi Statistik 2 (Statistik Inferensif), PT Bumi Aksara, Jakarta.

Kotler, Philip, 2005, Manajemen Pemasaran, Edisi Milenium,Jilid Kesatu dan Kedua, PT. Prenhalindo, Jakarta.

Kotler, Philip, 2003, Marketing Management, Eleventh Edition, Prentice – Hall, Inc, New Jersey.

Lamb, W. Charles., Joseph F. Hair, Carl Mc. Daniel, 2001, Pemasaran, Edisi Pertama, PT. Salemba Empat, Jakarta.

Lovelock, Christoper, 2005, Service Marketing and Management, Second Edition, Prentice Hall, New York.

(21)

Universitas Kristen Maranatha

Parasuraman, Zeithaml, L.L. Berry, 1994, Delivery Service Quality, Balancing Customer Perceptions and Expectations, The Free Press A Division of McMillan, Inc, New York. Journal of Marketing.

Rambat Lupioadi, 2001, Manajemen Pemasaran Jasa, Edisi Pertama, Salemba Empat, Jakarta.

Ratih Hurriyati, 2005, Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen, CV Alfabeta, Bandung.

Stanton, William J., 2002, Fundamental of Marketing, 10th Edition, Mc Graw Hill International, Singapore.

Widayat Amirullah, 2002, Riset Bisnis, Graha Ilmu,Yogyakarta.

Zeithaml, A. Valerie and Marry Jo Bitner, 2000, Service Marketing, Mc Graw Hill, New Jersey.

Gambar

Tabel 1.1 Struktur PDB Menurut Lapangan Usaha Tahun 2003-2005
Tabel 1.2
Tabel 1.5

Referensi

Dokumen terkait

Gunakan baki (splash pan) atau paha untuk menopang lengan kanan untuk menjaga agar tangan tetap stabil... c) Bentuklah dasar mangkok dengan menekan bagian dalam tanah liat

menghasilkan geopolymer mortar dengan mutu tinggi untuk digunakan sebagai repair material. Adapun penelitian yang dilakukan adalah menyelidiki seberapa besar

Direktur LPPM Universitas Dian Nuswantoro Semarang dengan ini menyatakan bahwa telah menerima laporan kemajuan pelaksanaan Pengabdian kepada Masyarakat, Skim ……..

BETOAMBARI KOTA BAUBAU SULAWESI TENGGARA SMEA ANGGOTA DPRD KOTA BAUBAU, PERIODE 2009-2014..

Sesungguhnya anugerah ini adalah anugerah yang agung. Yang bisa diwujudkan apabila orang tua, baik ayah maupun ibu, memiliki rasa tanggung jawab terhadap anak-anaknya. Karena

Namun, diperlukannya rancangan pembelajaran yang dapat memperdalam pemahaman konsep mahasiswa terkait posisi, jarak tempuh, dan perpindahan, sehingga mahasiswa akan

Variabel yang memiliki hubungan yang signifikan secara statistik dengan tingkat risiko masyarakat sekitar Teluk Kendari ketika mengkonsumsi ikan adalah kadar timbal dalam