• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Audit Operasional Terhadap Pengendalian Piutang untuk Memaksimalkan Penagihan Piutang (Studi Kasus pada PT. Antar Jasa).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peranan Audit Operasional Terhadap Pengendalian Piutang untuk Memaksimalkan Penagihan Piutang (Studi Kasus pada PT. Antar Jasa)."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas Kristen Maranatha iii

ABSTRAK

Dengan berkembangnya suatu perusahaaan, semakin bertambah kompleks pula masalah yang dihadapi perusahaan. Pimpinan perusahaan membutuhkan suatu alat untuk membantu mengawasi seluruh kegiatan perusahaan. Adapun alat bantu yang dapat digunakan untuk tujuan tersebut adalah audit operasional. Dengan dilakukannya audit operasional, perusahaan berharap dapat menunjang kegiatan operasional bagian yang diaudit agar sesuai dengan yang diharapkan perusahaan. Tujuan dari penelitian ini adalah: (a) Untuk mengetahui apakah penagihan piutang telah dilaksanakan secara maksimal, (b) Untuk mengetahui apakah audit operasional telah dilaksanakan secara memadai dalam pengendalian piutang, (c) Untuk mengetahui seberapa besar audit operasional berperan dalam memaksimalkan penagihan piutang.

Hasil perhitungan hubungan antara peranan audit operasional terhadap pengendalian piutang berdasarkan uji Spearman Correlation yang dilakukan dengan menggunakan software SPSS 12.0 for windows adalah sebesar 0,975. Hal tersebut menunjukkan bahwa hubungan antara audit operasional pengendalian piutang dalam memaksimalkan penagihan piutang mempunyai hubungan yang sangat kuat. Nilai signifikan (p value) yang diperoleh adalah sebesar 0,000. Hal tersebut menunjukkan bahwa Ho di tolak karena nilai tersebut lebih kecil sama dengan 0,05 (0,000 ≤ 0,05) dan Ha diterima. Adanya hubungan yang signifikan antara variabel audit operasional terhadap efektivitas pengendalian persediaan. Hipotesis yang menyatakan “Audit operasional yang memadai terhadap pengendalian piutang mempunyai pengaruh yang signifikan dalam memaksimalkan penagihan piutang” dapat diterima.

(2)

Universitas Kristen Maranatha iv

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...i

ABSTRAK...iii

DAFTAR ISI...iv

DAFTAR GAMBAR...ix

DAFTAR TABEL...x

DAFTAR LAMPIRAN...xi

BAB I PENDAHULUAN...1

1.1 Latar Belakang Penelitian ...1

1.2 Identifikasi Masalah...3

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian. ...3

1.4 Kegunaan Penelitian ...4

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS...5

2.1 Kajian Pustaka...5

2.1.1 Konsep Peranan...5

2.1.2 Audit...5

2.1.2.1 Pengertian Auditing...6

2.1.2.2 Jenis-jenis Audit...7

(3)

Universitas Kristen Maranatha v

2.1.3 Audit Operasional ...9

2.1.3.1 Tujuan Audit Operasional...10

2.1.3.2 Tahap-tahap Audit Operasional ...11

2.1.3.3 Jenis-jenis Audit Operasional ...12

2.1.3.4 Manfaat Audit Operasional...13

2.1.3.5 Keterbatasan Audit Operasional ...14

2.1.3.6 Ruang Lingkup Audit Operasional ...15

2.1.4 Piutang...15

2.1.4.1 Pentingnya Piutang...17

2.1.4.2 Piutang Tak Tertagih ...17

2.1.4.3 Metode Estimasi Piutang Tak Tertagih ...18

2.1.5 Pengendalian Piutang Usaha...19

2.2 Kerangka Pemikiran...21

2.3 Pengembangan Hipotesis ...23

BAB IIIOBJEK DAN METODE PENELITIAN...24

3.1 Objek Penelitian ...24

3.2 Metode Penelitian ...24

3.2.1 Metode Pengumpulan Data...24

3.2.2 Jenis Data...25

3.2.3 Penetapan Variabel Penelitian ...26

3.2.4 Penetapan Populasi dan Sampel Penelitian ...27

3.2.4.1 Populasi...27

(4)

Universitas Kristen Maranatha vi

3.2.5 Pengujian Data...28

3.2.5.1 Uji Validitas, Uji Reliabilitas, dan Uji Hipotesis...28

3.2.5.2 Uji Statistik ...31

3.2.5.3 Penetapan Tingkat Signifikasi ...32

3.2.6 Penarikan Kesimpulan...33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...34

4.1 Hasil Penelitian...34

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan...34

4.1.2 Struktur Organisasi...34

4.1.3 Uraian Tugas...36

4.1.3.1 Direktur...36

4.1.3.2 Auditor Internal...36

4.1.3.3 Keuangan ...37

4.1.3.4 Sekretaris Direktur (Sekdir)...37

4.1.3.5 Akunting ...37

4.1.3.6 Ekspedisi Quality Control...38

4.1.3.7 Pemasaran ...38

4.1.3.8 Pembelian...39

4.1.3.9 Produksi...39

4.1.3.10 HRD (Human Resource and Department)...40

4.1.3.11 Gudang...40

4.1.4 Lingkup Kegiatan Perusahaan ...40

(5)

Universitas Kristen Maranatha vii

4.1.6 Aktivitas Pengendalian...43

4.1.7 Prosedur Penagihan...44

4.1.8 Pemeriksaan Operasional Pada Piutang ...45

4.1.8.1 Kualifikasi Audit Operasional ...45

4.1.8.2 Program Audit Operasional ...46

4.1.8.3 Pelaksanaan Audit Operasional...48

4.1.8.4 Perencanaan ...48

4.1.8.5 Pengumpulan dan Evaluasi Bahan Bukti...49

4.1.8.6 Pelaporan dan Tindak Lanjut ...49

4.2 Pembahasan...50

4.2.1 Peranan Audit Operasional Terhadap Pengendalian Piutang dalam Memaksimalkan penagihan Piutang...50

4.2.2 Pengujian Hipotesis...50

4.2.2.1 Analisis Deskriptif Kualitatif...50

4.2.2.2 Analisis Statistik...51

4.2.2.2.1 Uji Reliabilitas...51

4.2.2.2.2 Uji Validitas ...54

4.2.2.2.3 Pengujian Hipotesis ...55

(6)

Universitas Kristen Maranatha viii

BAB V SIMPULAN DAN SARAN...59

5.1 Simpulan ...59

5.2 Saran ...62

DAFTAR PUSTAKA...63

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS...73

(7)

Universitas Kristen Maranatha ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Paradigma Pemikiran 23

(8)

Universitas Kristen Maranatha x

DAFTAR TABEL

Tabel I Daftar Ikhtisar Variabel dan Indikatornya 25

Tabel II Koefisien Korelasi 32

Tabel III Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel X (Peranan Audit Operasional) 52 Tabel IV Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Y (Pengendalian Piutang) 53

Tabel V Hasil Pengujian Validitas 55

(9)

Universitas Kristen Maranatha xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Kuisioner 66

Lampiran B Hasil Kuisioner Variabel X (Audit Operasional) 71

(10)

PENDAHULUAN

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Warren, Reeve, dan Fess pada tahun 2005 dalam bukunya yang berjudul “Accounting Pengantar Akuntansi” mengemukakan bahwa banyak perusahaan menjual secara kredit agar hasil penjualan produk atau jasa lebih banyak. Piutang yang timbul dari penjualan semacam itu biasanya diklasifikasikan sebagai piutang usaha atau wesel tagih. Piutang (receivable) meliputi semua klaim dalam bentuk uang pada pihak lainnya, termasuk individu, perusahaan, atau organisasi lainnya.

Menurut Warren, Reeve, dan Fess pada tahun 2005 dalam bukunya yang berjudul “Accounting Pengantar Akuntansi” transaksi paling umum yang menciptakan piutang adalah penjualan barang dagang atau jasa secara kredit. Piutang usaha diklasifikasikan dalam neraca sebagai aktiva lancar. Piutang biasanya memiliki bagian yang signifikan dari total aktiva lancar.

(11)

PENDAHULUAN 2

Universitas Kristen Maranatha yang semula bernilai Rp 300 miliar menjadi D (default/gagal bayar). Menurut penulis, kasus ini terjadi karena kurang baiknya pengendalian atas piutang sehingga dana dari debitor terlambat terkumpul.

Pengendalian piutang harus dilakukan secara maksimal agar jumlah piutang tak tertagih tidak terlalu besar sehingga perusahaan tidak mengalami kerugian. Setelah piutang jatuh tempo, perusahaan akan menggunakan prosedur-prosedur untuk memaksimumkan penagihan piutang tersebut. Beban operasi yang muncul karena tak tertagihnya piutang dinamakan beban piutang tak tertagih (uncollectible accounts expense), beban piutang sangsi (bad debt expense), atau beban piutang ragu-ragu

(doubtful accounts expense).

The Institute of Internal Audiors, seperti yang dikutip oleh Kell, dkk dalam

Modern Auditing tahun 2006 mendefinisikan audit operasional sebagai berikut:

Operational auditing is a systematic process of evaluating an organizations efecttiveness, efficiency, and economy of operations under management’s control and reporting to appropriate persons the results of the evaluations along with recommendations for improvement”.

(12)

PENDAHULUAN 3

Universitas Kristen Maranatha Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk meneliti audit operasional dalam pengendalian piutang dan menuangkannya dalam skripsi yang berjudul:

“PERANAN AUDIT OPERASIONAL TERHADAP PENGENDALIAN PIUTANG UNTUK MEMAKSIMALKAN PENAGIHAN PIUTANG."

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka dapat diidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut:

1. Apakah penagihan piutang telah dilaksanakan secara maksimal?

2. Apakah audit operasional telah dilaksanakan secara memadai dalam pengendalian piutang?

3. Seberapa besar audit operasional berperan dalam memaksimalkan penagihan piutang?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Adapun maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan audit operasional terhadap pengendalian piutang untuk memaksimalkan penagihan piutang. Sedangkan tujuan dari penelitian yang penulis lakukan adalah untuk menjawab permasalahan yang telah dikemukakan, yaitu:

(13)

PENDAHULUAN 4

Universitas Kristen Maranatha 2. Untuk mengetahui apakah audit operasional telah dilaksanakan secara memadai

dalam pengendalian piutang.

3. Untuk mengetahui seberapa besar audit operasional berperan dalam memaksimalkan penagihan piutang.

1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian yang penulis lakukan ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Bagi perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan untuk perbaikan dan pengembangan perusahaan dan memberikan sumbangan pemikiran bagi manajemen pengendalian piutang untuk memaksimalkan penagihan piutang. 2. Bagi pihak lain

(14)

SIMPULAN DAN SARAN

Universitas Kristen Maranatha 59

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka

penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Penagihan piutang pada PT. Antar Jasa telah dilakukan secara maksimal.

Hal ini terlihat dari adanya prosedur penagihan piutang yang harus

dipatuhi, adanya dokumen yang memadai dalam melakukan penagihan, dan

collector yang cukup kompeten dalam melakukan penagihan. Selain itu, PT.

Antar Jasa juga melakukan pengecekan terhadap calon debitor dengan

melakukan the five Cs of Credit dan Rs of Credit.

2. Audit operasional yang dilakukan oleh auditor internal PT. Antar Jasa telah

dilakukan secara memadai. Hal tersebut dapat dilihat dari faktor-faktor

sebagai berikut:

a. Auditor internal memiliki pengetahuan dan kemampuan teknis yang

memadai dalam melaksanakan audit.

b. Adanya program audit yang digunakan auditor dalam melaksanakan

tugasnya.

(15)

SIMPULAN DAN SARAN 60

Universitas Kristen Maranatha 1. Pada tahap perencanaan dalam melaksanakan proses audit, yaitu

melihat gambaran operasional dari departemen atau objek yang

akan diaudit, mengidentifikasi masalah yang mungkin terjadi, dari

departemen yang akan diaudit. Auditor melakukan survey pada

bagian penjualan.

2. Pada tahap pengumpulan dan evaluasi bahan bukti, auditor

melakukan dua tahap:

 Studi Lapangan

Auditor memfokuskan perhatian pada bagian yang

berhubungan dengan penjualan kredit.

 Analisis

Auditor melakukan analisa temuan yang diperoleh dan melihat

sejauh mana kesalahan yang terjadi mempengaruhi perusahaan,

kemudian memberikan rekomendasi serta saran-saran untuk

memperbaiki kelemahan yang terdapat pada kebijakan, sistem,

dan prosedur yang berjalan.

3. Pada tahap pelaporan dan tindak lanjut auditor melaporkan

temuan-temuan yang didapatkan kepada Direktur kemudian

dikomunikasikan pada objek yang diaudit untuk didiskusikan

sebagai tindak lanjut. Kemudian auditor memberikan rekomendasi

(16)

SIMPULAN DAN SARAN 61

Universitas Kristen Maranatha d. Status organisasi Auditor Internal sebagai fungsi staff direksi telah

cukup independen dan objektif dalam melaksanakan audit operasional.

3. Terdapat hubungan yang signifikan antara audit operasional terhadap

pengendalian piutang dalam memaksimalkan penagihan piutang. Hal

tersebut dapat dilihat pada hasil pengujian statistik yang dilakukan, yaitu :

1. Hasil perhitungan hubungan antara peranan audit operasional terhadap

pengendalian piutang berdasarkan uji Spearman Correlation yang

dilakukan, yaitu sebesar 0,975. Hal tersebut menunjukkan bahwa

hubungan antara audit operasional pengendalian piutang dalam

memaksimalkan penagihan piutang mempunyai hubungan yang sangat

kuat. Nilai signifikan (p value) yang diperoleh adalah sebesar 0,000.

Hal tersebut menunjukkan bahwa Ho di tolak karena nilai tersebut

lebih kecil sama dengan 0,05 (0,000 ≤ 0,05).

2. Berdasarkan nilai Adjusted R Square audit operasional (variabel X)

mempunyai pengaruh sebesar 97,4% terhadap pengendalian piutang,

sementara sisanya (100% - 97,4% = 2,6%) dipengaruhi oleh faktor

lain.

3. Adanya hubungan yang signifikan antara variabel audit operasional

terhadap efektivitas pengendalian persediaan. Hipotesis yang

menyatakan “Audit operasional yang memadai terhadap pengendalian

piutang mempunyai pengaruh yang signifikan dalam memaksimalkan

(17)

SIMPULAN DAN SARAN 62

Universitas Kristen Maranatha 5.2 Saran

Setelah melakukan penelitian dan pembahasan berdasarkan hasil penelitian,

penulis mencoba untuk memberikan beberapa saran sebagai perbandingan untuk

perbaikan perusahaan, yaitu:

1. Sebaiknya perusahaan meningkatkan kemampuan auditor internal

perusahaan untuk meningkatkan kinerja auditor internal dengan cara

melakukan pelatihan, pendidikan, dan seminar secara berkala dan merata.

2. Perusahaan sebaiknya melakukan penggantian auditor internal secara

(18)

63 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Anv/joe, 2005, Great River Gagal Bayar Obligasi, Kompas, 8 Feb 2005diakses dari http://www.kompas.com/finansial pada tanggal 4 April 2009.

Arens, Alvin A. And James K. Loebbecke, 2000, Auditing: An Integrated Approach, Eleventh edition, New Jersey, Prantice Hall International , Inc.

Arens, dkk, 2003, Auditing and Assurance Service An Integrated Approach Ninth edition, New Jersey, Prentice Hall International, Inc.

Dale, Barrie G., 1994, Managing Quality, second edition, London, prentice hall International (UK) Limited.

Komaruddin, 1994, Ensklopedia Manajemen, Edisi Kedua, Jakarta, Bima Aksara.

Reider, Harry R., 2002, Operational Review Maximum Result at Efficient Cost, Third edition, New Jersey, John Wiley and Sons, Inc.

Sartono, Agus, (2001), Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi, Edisi keempat, BPFE-Yogykarta, Yogyakarta.

Sugiyono, 2004, Metode Penelitian Bisnis, Bandung, CV Alvabeta.

Taylor, Donald H, and William G. Glezen, 1994, Auditing: Integrated Concepts and Procedures, Sixth Edition, New

York/Chichester/Brisbane/Toronto/Singapore, John Wiley & Sons, Inc. Tugiman, Hiro, 2002, Laporan Audit Internal Sebaiknya Ditandatangani

(19)

64 Universitas Kristen Maranatha Tungal, Amin Widjaja, 2001, Audit Manajemen Kontemporer, Jakarta:

Lembaga Penerbitan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Warren, dkk, 2005, Accounting Pengantar Akuntansi, Edisi 21, Farahmita , dkk, Salemba Empat, Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Informasi yang diperoleh menunjukkan bahwa karakter kerapatan sto- mata dalam proses seleksi tidak langsung untuk kandungan katekin dapat menjadi perhatian dengan

Pembangunan kebudayaan tercakup dalam pembangunan bidang sosial budaya dan kehidupan beragama yang terkait erat dengan pengembangan kualitas hidup manusia dan

Hasil uji statistik menunjukkan bahwa pada aspek rasa, aroma, dan tekstur tidak terdapat pengaruh yang nyata dalam penggunaan ragi alami ekstrak buah mentimun

Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

11 Panduan Penilaian untuk Sekolah Dasar (SD) Tahun 2015 , .... pengetahuan dan keterampilan dalam bentuk predikat dan deskripsi. Laporan sikap berupa deskripsi sebagai

Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan formulasi yang tepat dalam pembuatan bakpao green tea yang disubstitusi dengan oat, serta mengetahui pengaruh substitusi tepung

Pelanggan harus memastikan bahwa pihaknya dan Perusahaan Implementasi mematuhi semua persyaratan lisensi yang berlaku untuk Aplikasi Pihak Ketiga tersebut dan menyetujui bahwa

Hal penting dari Lagu dengan judul Ditakko Ho Rohakki penyanyi Jack Marpaung (mirip lagu Thats Why penyanyi Michael Learn To Rock ), lagu dengan judul Lady penyanyinya