ABSTRAK
PT. “X” merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang konveksi yabg memproduksi baju rajutan. Hasil produksi PT “X” saat ini ditujukan untuk pasar dalam negeri. Salah satu faktor yang sangat penting untuk meningkatkan kemampuan bersaing adalah kualitas. Hal ini berarti bahwa untuk menghasilkan produk yang berkualitas, perusahaan perlu melaksanakan program pengendalian kualitas dengan membentuk departemen pengendalian kualitas. Biaya-biaya yang timbul sehubungan dengan pelaksanaan pengendalian kualitas ini merupakan biaya kualitas. Biaya kualitas dibagi menjadi empat kategori yaitu biaya pencegahan (prevention costs), biaya penilaian (appraisal costs), biaya kegagalan internal (internal failure costs), dan biaya kegagalan eksternal (external failure costs).
Metode penelitian ini adalah metode deskriptif analitis yaitu suatu metode penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan, menyajikan, dan menganalisis data yang berhubungan dengan objek yang diteliti untuk mendapatkan informasi dan gambaran yang jelas tentang objek penelitian serta menarik kesimpulan dari penelitian tersebut. Objek penelitian dilakukan pada perusahaan yang berlokasi di Jl. Paledang no. 56 Bandung. Data penelitian dikumpulkan tahun 2006. Data penelitian diperoleh dari data primer dan data sekunder. Evaluasi efektivitas dan efisiensi pengendalian kualitas dilakukan dengan membuat struktur laporan biaya kualitas, dan analisis biaya kualitas
Dari hasil penelitian diketahui bahwa Perusahaan “X” telah melakukan program pengendalian kualitas di semua tahap proses produksi dari mulai tahap desain gambar, kalkulasi dan spesifikasi produk sampai dengan tahap barang jadi. Berdasarkan hasil dari struktur laporan biaya kualitas dan analisis biaya kualitas yang telah dibuat untuk periode tahun 2006, program perbaikan kualitas tersebut telah dikatakan efektif dan efisien. Hal ini disebabkan oleh karena menurunnya biaya kegagalan internal sebesar 0,57% dan biaya kegagalan eksternal sebesar 0.43% , sehingga menyebabkan kenaikan biaya penilaian sebesar 0.67%. Karena pengendalian kualitas dikatakan efektif dan efisisen apabila total biaya kegagalan internal maupun total biaya kegagalan eksternal terus menurun.
Kata kunci: prevention costs, appraisal costs, internal failure costs, external failure costs.
DAFTAR ISI
1.1. Latar Belakang Penelitian……… 11.2. Identifikasi Masalah………. 2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Biaya………... 12
2.3.2. Tujuan Penghitungan Laba………. 18
2.3.3. Jenis-Jenis Laba……….. 19
2.4. Kualitas……… 20
2.4.1. Pengertian Kualitas……….. 20
2.4.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas………….. 22
2.4.3. Ukuran Kualitas………... 23
2.5. Pengendalian Kualitas…...……….…….…. 25
2.6. Teknik dan Alat Pengendalian Kualitas………... 27
2.7. Biaya Kualitas…….. ……….….. 29
2.7.1. Pengertian Biaya Kualitas...………... 30
2.7.2. Unsur Biaya Kualitas…...………... 30
2.7.2.1. Biaya Pencegahan.………. 31
2.7.2.2. Biaya Penilaian….………. 32
2.7.2.3. Biaya Kegagalan Internal.………. 32
2.7.2.4. Biaya Kegagalan Eksternal…...………. 33
2.8. Analisis Biaya Kualitas…..………. 34
2.8.1. Cara Menganalisis Biaya Kualitas………. 34
2.8.2. Manfaat Analisis Biaya Kualitas…………..…………. 36
2.8.3. Hubungan Antara Analisis Biaya Kualitas Dengan Biaya………. 37
BAB III. METODE DAN OBJEK PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian……….…. 39
3.1.1. Sejarah Singkat Penelitian...………. 39
3.1.2. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas...…….………. 41
3.1.3. Proses Produksi…………...………. 47
3.2. Metodologi Penelitian…………...……… 49
3.2.1. Pengumpulan Data…...……… 49
3.2.2. Variabel Penelitian...………...………. 50
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian………. 51
4.1.1. Pengendalian Kualitas Pada Perusahaan...………….. 51
4.1.1.1. Kegiatan Pengendalian Kualitas…...………….. 51
4.1.1.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas... 54
4.1.1.3. Penetapan Standar Kualitas…...…...………….. 56
4.1.1.4. Jenis-Jenis Produk Cacat dan Penyebabnya…... 58
4.1.1.5. Inspeksi dan Laporan Hasil Inspeksi………….. 60
4.1.2. Pengumpulan Data………... 62
4.1.3. Biaya yang Berhubungan Dengan Pengendalian
Kualitas………... 64
4.1.4. Unsur Biaya Kualitas……….. 66
4.1.4.1. Pemisahan Biaya Semivariabel Ke Biaya Tetap
Dan Biaya Variabel……….... 69
4.1.4.2. Penggolongan Biaya Kualitas……...…………. 73
4.1.4.3. Perhitungan Biaya Kualitas……...………. 74
4.1.5. Ukuran Non-finansial atas Kualitas………. 75
4.2. Pembahasan……….. 76
4.2.1. Pengendalian Proses Produksi………..………...…… 76
4.2.1.1. Diagram Pareto…...……… 77
4.2.1.2. Diagram Sebab Akibat.…..……… 79
4.2.2. Alternatif Penanggulangan Kegagalan yang Terjadi.. 84
4.2.3. Analisis Biaya Kualitas……..………..………...…… 90
4.2.4. Pemilihan Alternatif Program Pengendalian Kualitas 92
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan……….. 93
5.2. Saran………... 96
DAFTAR PUSTAKA
RIWAYAT HIDUP PENULIS
DAFTAR TABEL
hlm
Tabel 4.1 Hasil Inspeksi Perusahaan “X”... 62
Tabel 4.2 Persentase Produk Cacat Perusahaan “X”... 63
Tabel 4.3 Tabel Rangking Jenis kecacatan dan Persentasenya... 64
Tabel 4.4 Biaya Kualitas Perusahaan “X”... 68
Tabel 4.5 Biaya Reparasi & Pemeliharaan Mesin dan Volume Penjualan Perusahaan “X”... 69
Tabel 4.6 Biaya Listrik dan Volume Penjualan Perusahaan “X”... 71
Tabel 4.7 Perhitungan Biaya Kualitas Perusahaan “X”... 74
Tabel 4.8 Perhitungan Biaya Kualitas Perusahaan “X” Setelah Perbaikan... 91
DAFTAR GAMBAR
hlm
Gambar 2.1 Dua Aspek Dasar Kualitas... 21
Gambar 2.2 Pareto Diagram………..……. 35
Gambar 2.3 Diagram Sebab Akibat.………... 36
Gambar 2.4 Two Ways Quality Can Improve Profitability….…... 38
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan...………... 41
Gambar 3.2 Alur Proses Produksi………... 48
Gambar 4.1 Diagram Pareto Perusahaan “X”..………... 79
Gambar 4.2 Diagram Sebab Akibat Perusahaan “X”...………... 83
Gambar 4.2.
Diagram Sebab Akibat Perusahaan X
Produk Cacat Kurang
Terampil Manusia
Lelah dan Jenuh
Malas
Mesin Listrik Mati
Tidak Optimal
Metode dan Disain
Kesalahan Instruksi
Bahan Baku dan Komponen Kualitas Kurang Baik
Pengiriman Terlambat
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Nama Lengkap : Fanny Meiliany
Tempat dan Tanggal Lahir : Garut, 31 Mei 1985
Agama : Kristen
Alamat : Jl. Sukakarya V no 11 A Bandung 40164
Jl. Ciledug no 152 Garut 44112
Riwayat Pendidikan
2004 - 2008 : Universitas Kristen Maranatha Bandung
2001 – 2004 : SMAK 2 BPK Penabur Bandung
1998 – 2001 : SMP Daya Susila Garut
1992 – 1998 : SD Daya Susila Garut
Bab I Pendahuluan_________________________________________________ 1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
Arus globalisasi yang melanda dunia membuat perekonomian semakin terbuka
sehingga tidak ada lagi negara yang dapat menutup diri dari perekonomian dunia.
Arus globalisasi ini menyebabkan persaingan dalam dunia usaha semakin ketat.
Dalam keadaan globalisasi ini, perusahaan yang ingin tetap bertahan
bahkan berkembang harus berusaha untuk menghasilkan produk yang sesuai
dengan keinginan konsumen, salah satunya yaitu produk yang berkualitas baik.
Perusahaan juga harus mempertimbangkan faktor waktu sebagai salah satu hal
yang menentukan kemampuan bersaing perusahaan. Seiring dengan
perkembangan dan bertambahnya jumlah penduduk, kebutuhan pokok manusia
akan mengalami peningkatan salah satunya yaitu kebutuhan akan sandang.
Ditambah dengan adanya perubahan selera masyarakat dan perkembangan dunia
mode pakaian, model-model pakaian pun menjadi sangat beragam. Hal ini
menjadi salah satu alasan yang mendorong beberapa pelaku konveksi sebagai
salah satu lahan bisnis yang potensial.
PT ”X” merupakan salah satu perusahaan konveksi yang memproduksi
baju rajutan. Pada saat ini PT “X” belum menerapkan analisis biaya kualitas. Baju
rajutan yang diproduksi oleh PT “X” mempunyai bahan dasar berupa benang.
Hasil produksi PT “X” saat ini ditujukan untuk pasar dalam negeri. Dalam rangka
memperluas pangsa pasarnya, PT “X” berusaha meningkatkan kualitas produknya
Bab I Pendahuluan_________________________________________________ 2
agar memenuhi standar kualitas yang ditetapkan oleh perusahaan dan sekaligus
menghasilkan produk dengan biaya optimum, yaitu biaya yang ditekankan
serendah mungkin tanpa mengurangi kualitas produk itu sendiri.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk memilih PT “X” yang
bergerak dalam bidang konveksi sebagai unit observasi penelitian mengenai
analisis biaya kualitas.
1.2. Identifikasi Masalah
Globalisasi menimbulkan persaingan yang ketat di antara pengusaha dalam negeri
dengan pengusaha lain di seluruh dunia dalam memperebutkan pangsa pasar bagi
produknya. Hal ini menyebabkan kualitas produk menjadi salah satu faktor
penting yang dapat mendukung pertumbuhan dan keberhasilan suatu perusahaan
dalam memenangkan persaingan.
Untuk menghasilkan produk yang berkualitas, perusahaan perlu
melakukan kegiatan pengendalian kualitas agar pengeluaran biaya pengendalian
kualitasnya rendah dan tanpa mengurangi kualitas dari produk itu sendiri. Pada
saat ini konsumen menjadi lebih hati-hati dalam memilih produk, konsumen
hanya akan membeli produk atau jasa apabila produk atau jasa tersebut dapat
memenuhi kebutuhan mereka dan terjangkau.
Dalam penelitian yang akan dilakukan, dapat ditemukan masalah-masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana perusahaan mengelola pasarnya dalam menghadapi persaingan
pangsa pasar?.
Bab I Pendahuluan_________________________________________________ 3
2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kualitas suatu produk di
perusahaan?
3. Bagaimana perusahaan mengelompokkan biaya-biaya yang termasuk biaya
kualitas? .
4. Bagaimana peranan analisis biaya kualitas dalam mengoptimalisasikan laba
perusahaan?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah di atsa maka penelitian ini mempunyai maksud
dan tujuan untuk mengetahui :
1. Pengelolaan pasar yang dilakukan perusahaan dalam menghadapi persaingan
pangsa pasar.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas suatu produk di perusahaan.
3. Pengelompokkan biaya-biaya yang termasuk biaya kualitas menurut
perusahaan.
4. Peranan analisis biaya kualitas dalam mengoptimalisasikan laba perusahaan.
1.4. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian dalam skripsi ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
berbagai pihak, antara lain bagi:
1. Perusahaan yang diteliti
Menjadi bahan masukan yang berguna tentang pentingnya analisis biaya
kualitas dalam menetapkan kebijakan perusahaan mengenai aktivitas
Bab I Pendahuluan_________________________________________________ 4
pengendalian kualitas dalam upaya membantu menurunkan biaya produksi,
serta sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan perubahan di masa yang
akan datang.
2. Rekan-rekan mahasiswa.
Untuk menambah pengetahuan dan memperluas wawasan, dan menjadi bahan
referensi untuk penelitian di masa yang akan datang.
3. Penulis
Untuk menambah wawasan mengenai teori yang diperoleh selama studi serta
penerapannya dalam praktek dalam suatu perusahaan. Selain itu untuk
memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi Jurusan
Akuntansi Univesitas Kristen Maranatha.
1.5. Rerangka Pemikiran
Pada era persaingan bebas seperti sekarang setiap industri mengalami persaingan
yang ketat, kunci untuk memenangkan persaingan tersebut adalah pelanggan.
Dengan memuaskan konsumen melalui cara menyediakan barang dan jasa yang
berkualitas akan membawa dampak positif kepada perusahaan yaitu peningkatan
penjualan yang akhirnya membawa pengoptimalisasian laba.
Memuaskan konsumen dengan menyediakan barang dan jasa yang
berkualitas tidaklah mudah, selain harus memenuhi kebutuhan konsumen juga
diperhatikan biayanya. Konsumen menginginkan suatu barang mempunyai
karakteristik sebagai berikut : (Gaspersz, 2001:37)
Bab I Pendahuluan_________________________________________________ 5
1. Lebih cepat (faster)
Biasanya berkaitan dengan dimensi waktu yang menggambarkan kecepatan
dan kemudahan atau kenyamanan memperoleh produk itu.
2. Lebih murah (cheaper)
Biasanya berkaitan dengan dimensi biaya yang menggambarkan harga jual
yang harus dibayar oleh konsumen.
3. Lebih baik (better)
Berkaitan dengan dimensi kualitas produk yang dalam hal ini paling sulit
untuk digambarkan secara tepat.
Perusahaan harus dilakukan pengendalian biaya kualitas yang akan berakibat terus
meningkatnya kualitas barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan dan
menurunnya biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan hal ini akan berdampak pada
meningkatnya penjualan dan meningkatnya laba.
Disinilah dibutuhkan biaya kualitas yang menurut Horngren, Foster, dan
Datar (2006:625-626) dibagi menjadi :
1. Prevention Costs
Biaya yang terjadi untuk menghindarkan adanya produksi produk-produk
yang tidak sesuai dengan spesifikasi.
2. Appraisal Costs
Biaya yang terjadi untuk menentukan unit produksi mana yang tidak sesuai
dengan spesifikasi.
Bab I Pendahuluan_________________________________________________ 6
3. Internal Failure Costs
Biaya yang terjadi karena produk yang tidak sesuai dengan spesifikasi
sebelum produk dikirimkan kepada konsumen.
4. External Failure Costs
Biaya yang terjadi karena produk yang tidak sesuai dengan spesifikasi setelah
produk dikirimkan kepada konsumen.
Disini dapat dilihat bahwa kualitas adalah salah satu faktor yang sangat
penting, dengan adanya analisis biaya kualitas dapat menghasilkan penghematan
biaya dan meningkatkan penjualan. Agar dapat meningkatkan penjualan maka
perusahaan harus dapat menghasilkan barang dan jasa yang memuaskan
konsumen. Apabila analisis biaya kualitas dilakukan dengan baik maka dapat
tercapainya optimalisasi biaya dan peningkatan penjualan yang berdampak pada
meningkatnya laba.
Setelah analisis biaya kualitas dilakukan maka dapat diperoleh informasi
yang penting mengenai aktivitas pengendalian yang telah dilakukan. Informasi ini
dapat menjadi umpan balik bagi perusahaan untuk melihat kesempatan untuk
meningkatkan kualitas dan menekan biaya dengan cara melakukan alokasi biaya
kualitas yang lebih bijaksana pada keempat kategori biaya kualitas, sehingga
biaya produksi perusahaan dapat mencapai titik optimum.
Kualitas mengalami pergeseran yaitu dari keuntungan strategik menjadi
syarat untuk bersaing karena sekarang kualitas tersebut sangat ditekankan baik
dari sisi konsumen maupun dari sisi perusahaan.
Bab I Pendahuluan_________________________________________________ 7
Dengan melihat pentingnya kualitas sebagai salah satu faktor yang
menentukan keberhasilan perusahaan maka penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian dengan judul “PERANAN ANALISIS BIAYA KUALITAS DALAM
MENGOPTIMALISASIKAN LABA PERUSAHAAN.”
“PERANAN ANALISIS BIAYA KUALITAS DALAM
MENGOPTIMALISASIKAN LABA PERUSAHAAN”
(Studi Kasus pada Perusahaan “X”)
Perilaku Biaya
Biaya Variabel Biaya
Semivariabel
Biaya Tetap
Analisis Biaya Kualitas
Optimalisasi Laba Biaya Kualitas
Dalam pencapaian kualitas yang sesuai dengan criteria yang telah ditetapkan
sebelumnya akan mengurangi pemborosan sumber daya dan akan mengurangi
Bab I Pendahuluan_________________________________________________ 8
biaya atas perbaikan produk yang tidak memenuhi spesifikasi yang
telahditetapkan. Untuk mencapai kualitas yang baik, tentu saja perusahaan
membutuhkan biaya kualita yang besar. Perusahaan perlu mengetahui
factor-faktor apa saja yang mempengaruhi biaya kualitas.
Pada umumnya perusahaan memiliki biaya kualitas., hanya saja masih
tergabung dengan biaya-biaya lainnya, tidak secara khusus diidentifikasi dan
dikelompokkan. Hal ini terjadi pada Perusahaan “X” yang penulis teliti, yang
memang telah mengeluarkan biaya kualitas tetapi tidak melakukan pencatatan dan
pengelompokkan berdasarkan biaya perilaku. Sebaiknya perusahaan memisahkan
biaya berdasarkan perilaku biayanya yaitu biaya tetap (fixed cost) dan biaya
variabel (variable cost) sehingga dapat lebih mudah dianalisis agar dapat ditarik kesimpulan. Berdasarkan kesimpulan tersebut maka perusahaan dapat melakukan
tindakan-tindakan perbaikan yang membuat biaya kualitas semakin efisien.
Biaya kualitas yang semakin efisien dapat menurunkan biaya sehingga
laba akan meningkat. Dengan menekan komponen biaya kualitas yang merupakan
biaya produksi maka perusahaan dapat mengoptimalisasikan labanya.
1.6. Metodologi Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan penelitian ini adalah metode
deskriptif analitis, yaitu metode yang berusaha menganalisis, menyimpulkan serta
menyajikan data sehingga dapat memberikan gambaran yang cukup jelas
mengenai objek yang diteliti dan kemudian menarik kesimpulan.
Bab I Pendahuluan_________________________________________________ 9
Dalam penulisan skripsi ini, data penelitian diperoleh melalui teknik
pengumpulan data sebagai berikut:
1. Penelitian lapangan (field research)
Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data primer dengan cara penelitian
langsung ke lapangan. Adapun cara pengumpulan data yang telah dilakukan
oleh penulis adalah :
a. Wawancara
Teknik pengumpulan data dengan secara langsung bertanya jawab dengan
pegawai perusahaan yang mempunyai hubungan dengan permasalahan
yang sedang diteliti.
b. Observasi
Teknik pengumpulan data dengan cara mengamati secara langsung
aktivitas perusahaan.
c. Dokumentasi
Teknik pengumpulan data dengan mengumpulkan dan mempelajari
cacatan atau dokumen perusahaan yang berhubungan dengan masalah
yang diteliti.
2. Penelitian kepustakaan (library research)
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data sekunder yang mendukung
penelitian dengan cara mengumpulkan keterangan serta data yang bersifat
teoritis melalui literatur-literatur, buku referensi, bahan kuliah dan bahan
lainnya yang berhubungan dengan penelitian.
Bab I Pendahuluan_________________________________________________ 10
Sedangkan operasional variabel untuk variabel-variabel yang diteliti adalah
sebagai berikut:
a. Variabel Independen
Yaitu, suatu variabel yang tidak tergantung pada variable lainnya; dengan kata
lain adalah suatu variabel yang tidak dipengaruhi oleh variabel bebas.
b. Variabel Dependen
Yaitu, suatu variabel yang tergantung atau dipengaruhi oleh variabel lainnya
atau variabel bebas.
Sesuai dengan judul skripsi, yaitu “PERANAN ANALISIS BIAYA
KUALITAS DALAM MENGOPTIMALISASIKAN LABA PERUSAHAAN”
maka yang menjadi variabel independennya adalah biaya kualitas karena biaya
kualitas dapat berdiri sendiri dan akan mempengaruhi tingkat laba perusahaan.
Yang dimaksud dengan biaya kualitas adalah terdiri dari biaya-biaya yang
dikeluarkan untuk menjaga kualitas produk untuk meningkatkan laba perusahaan
tersebut.
Indikator untuk variabel tidak bebasnya atau variabel dependennya adalah
laba perusahaan karena besarnya laba tergantung dari kualitas produk yang
diciptakan.
1.7. Lokasi dan Waktu Penelitian.
Adapun lokasi PT “X” yang menjadi objek penelitian ini berada di jalan Paledang
no. 56 Bandung yang bergerak dalam bidang produksi konveksi rajutan.
Bab I Pendahuluan_________________________________________________ 11
Penelitian ini mulai dilaksanakan terhitung sejak dikeluarkannya surat
pengantar dari Universitas Kristen Maranatha.
Bab V Kesimpulan dan Saran___________________________________ ___ 93
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan dengan
menggunakan teori-teori yang relevan sebagai dasar analisis, maka penulis dapat
mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Selama ini Perusahaan X telah menyadari pentingnya upaya untuk
menghasilkan produk yang berkualitas. Hal ini terbukti dengan adanya
aktivitas-aktivitas pengendalian kualitas produk yang dilakukan perusahaan,
yaitu sebagai berikut :
• Perusahaan telah menetapkan spesifikasi atau standar bahan baku yang
baik untuk digunakan dalam proses produksi (dokumen yang disebut
Proforma Invoice).
• Perusahaan sudah melaksanakan inspeksi baik itu di awal maupun di akhir
proses produksi. Tujuan diadakannya inspeksi ini adalah untuk
menghindari diterimanya produk yang tidak sesuai dengan spesifikasi ke
tangan konsumen. Perusahaan melakukan 100% inspeksi.
• Hasil inspeksi dicatat oleh perusahaan, sehingga tingkat kecacatan produk
dapat selalu terpantau.
Bab V Kesimpulan dan Saran___________________________________ ___ 94
2. Ada 5 faktor yang mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan oleh
Perusahaan X, yaitu : tenaga kerja, bahan baku, proses produksi, biaya dan
konsumen. Akan tetapi ada 3 faktor yang paling mempengaruhi, yaitu :
• Tenaga Kerja
Perusahaan X mengandalkan tenaga kerja untuk proses produksinya,
karena itu, setiap tenaga kerja diharapkan memiliki keahlian, kemampuan,
dan pemahaman mengenai standar kualitas yang ditetapkan perusahaan,
karena banyaknya kegagalan produk disebabkan oleh faktor manusianya.
• Bahan Baku
Untuk menghasilkan produk akhir yang baik, dibutuhkan bahan baku yang
berkualitas pula. Selain itu, bahan baku yang berkualitas akan
memperlancar proses produksi perusahaan karena bahan baku tidak
banyak mengalami masalah ketika melewati proses produksi.
• Proses Produksi
Proses produksi yang dilakukan perusahaan dalam memproduksi suatu
produk sangat berpengaruh terhadap kualitas produk yang dihasilkan.
Sehingga proses produksi harus direncanakan dan dijadwalkan dengan
baik sehingga proses produksi menjadi lancar.
3. Dari cara pengendalian kualitas yang digunakan penulis yaitu dengan
menggunakan diagram pareto dan diagram sebab akibat dapat diketahui
jenis-jenis kecacatan produk yang paling banyak terjadi di Perusahaan X.
Bab V Kesimpulan dan Saran___________________________________ ___ 95
Dengan menggunakan diagram pareto dapat dilihat bahwa jumlah kecacatan
produk yang paling banyak adalah cacat bahan dan cacat jahitan.
Sedangkan dengan menggunakan diagram sebab akibat dapat dilihat
penyebab-penyebab terjadinya kecacatan produk tersebut, diantaranya pekerja
yang kurang terampil, penggunaan mesin yang kurang optimal, kesalahan
instruksi pada proses produksi dan kurang baiknya kualitas bahan baku yang
digunakan pada proses produksi.
4. Biaya-biaya yang terjadi di Perusahaan X sehubungan dengan dilakukannya
pengendalian kualitas, adalah :
• Biaya Bahan Baku
• Biaya Tenaga Kerja • Biaya Desain
• Biaya Reparasi dan Pemeliharaan mesin
• Biaya Penyusutan Mesin • Biaya Listrik
• Biaya Inspeksi Barang Jadi
• Biaya Pengerjaan Kembali (rework costs)
• Biaya Produk Rusak (spoilage costs)
5. Usaha-usaha yang dilakukan perusahaan untuk meningkatkan laba adalah
dengan menekan komponen-komponen biaya diantaranya dengan menekan
biaya kualitas yang menjadi bagian biaya produksi.
Bab V Kesimpulan dan Saran___________________________________ ___ 96
6. Berdasarkan pembahasan yang dilakukan pada Bab 4, penulis menggunakan
alat bantu diagram sebab akibat untuk menemukan penyebab dari
masalah-masalah produk cacat tersebut, yang kemudian dapat digolongkan menjadi
menjadi lima yaitu manusia, mesin, metode dan disain, bahan baku dan
komponen serta inspeksi. Penulis memfokuskan diri pada penyebab-penyebab
terbesar timbulnya kegagalan yaitu manusia dan inspeksi.
Manusia merupakan unsur yang menentukan keberhasilan proses produksi
karena manusia berperan mulai dari awal sampai akhir proses produksi.
Inspeksi merupakan unsur yang penting karena Perusahaan X hanya
melakukan inspeksi di awal dan akhir proses produksi. Hal ini mengakibatkan
apabila ada penyimpangan pada saat proses produksi sedang berlangsung
maka penyimpangan tersebut tidak dapat langsung diperbaiki, yang
menyebabkan terjadinya biaya kualitas.
5.2. Saran
Mengacu pada permasalahan yang timbul sebagai akibat dari adanya kecacatan
produk dalam jumlah yang cukup signifikan dan faktor-faktor utama penyebab
kecacatan yaitu faktor manusia dan inspeksi, maka dibawah ini beberapa saran
yang diajukan dalam penelitian ini bagi Perusahaan X
1. Manusia
• Melihat faktor tenaga kerja yang banyak melakukan kesalahan akibat dari
kecerobohan dan ketidak patuhan akan terhadap standar kerja perusahaan
maka sebaiknya dilakukan pelatihan baik yang menambah pengetahuan
Bab V Kesimpulan dan Saran___________________________________ ___ 97
dan ketrampilan pada proses produksi maupun yang membangun
kepribadian para pekerja akan tanggung jawab, kerja keras, dan rasa setia
baik pada rekan sekerja maupun perusahaan.
• Adanya keterlibatan secara penuh baik dari setiap kepala bagian dalam
pemantauan kerja masing-masing bagiannya. Diharapkan hal ini dapat
meningkatkan hubungan antar atasan dan bawahan dalam mencapai tujuan
yang sama yaitu menghasilkan barang yang bermutu dengan tingkat
kecacatan yang seminimal mungkin.
• Perusahaan harus dapat mengkomunikasikan visi dan misi perusahaan
kepada para pekerja sehingga pekerja tahu pentingnya menghasilkan
produk yang berkualitas karena perusahaan dibangun atas dasar
kepercayaan konsumen terhadap kualitas produk yang perusahan hasilkan.
• Memberikan reward atau punishment kepada pekerja untuk memotivasi
pekerja sesuai dengan kinerja yang ditunjukkan oleh tiap pekerja dalam
usaha mengurangi kecacatan produk
• Melakukan pelatihan pekerja. Pelatihan ini dikhususkan kepada pekerja
dari bagian produksi sebagai penyebab kegagalan yang utama yaitu 65
orang bagian produk , 15 orang bagian umum, 3 orang bagian inspeksi.
Bagian-bagian produksi akan dilatih selama 1 bulan, bagian umum selama
3 hari, dan bagian inspeksi selama minggu.
Jumlah total biaya pelatihan pekerja ini sebesar Rp 9.900.000,00
Bab V Kesimpulan dan Saran___________________________________ ___ 98
2. Inspeksi
• Tingkat keyakinan yang memadai atas produk yang dihasilkan hanya dapat
diperoleh lewat inspeksi. Karena itulah inspeksi memegang peranan yang
penting dalam salah satu komponen biaya kualitas.
• Menambah aktivitas inspeksi menjadi sepanjang proses produksi. Hal ini
untuk mengatasi adanya produk yang menyimpang untuk masuk ke proses
produksi selanjutnya. Hal ini untuk menjaga apabila ada produk cacat
tetapi tetap dilanjutkan pembuatannya.
• Proses inspeksi akan dilakukan sepanjang proses produksi oleh bagian
inspeksi. Hal ini akan menambah biaya bagi 3 orang bagian inspeksi yaitu
yang tadinya hanya melakukan inspeksi pada bagian awal dan akhir dari
proses produksi menjadi sepanjang proses produksi. Hal ini tidak termasuk
dalam investasi melainkan masuk pada tambahan biaya tiap bulannya.
Jumlah total biaya penambahan aktivitas inspeksi ini sebesar Rp
750.000,00/bulan
DAFTAR PUSTAKA
Carter, William K. and Milton F. Usry. (2002). Edisi 13. Cost Accounting. Dame : Thomson Learning.
Feigenbaum, Armand V. (1983). Edisi 3. Total Quality Control. Singapore:McGraw-Hill International Editions.
Fryman, Mark A. (2002). Quality and Process Improvement. New York:Delmar, Thomson Learning.
Gaspersz, Vincent. (2001). Manajemen Kualitas Total. Gramedia Pustaka Utama.
Gryna, Frank M. (2001). Edisi 4. Quality Planning & Analysis : From Product Development Through Use. McGraw-Hill.
Hansen, Don R. and Maryanne M. Mowen. (2003). Edisi 6. Management Accounting. Cincinnati, Ohio:South-Western College Publishing.
Hongren, Charles T., George Foster, Srikant M. Datar. (2003). Edisi 11. Cost Accounting: A Managerial Emphasis. Upper Saddle River, New Jersey:Prentice-Hall Inc.
Hongren, Charles T., George Foster, Srikant M. Datar. (2006). Edisi 12. Cost Accounting: A Managerial Emphasis. Upper Saddle River, New Jersey:Prentice-Hall Inc.
Ikatan Akuntan Indonesia. (2002). Edisi 11. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta:Penerbit Salemba Empat.
International Organizations for Standards. (1992). ISO International Standards for Quality Management. Geneva, Switzerland:ISO.
Kaplan, Robert S. and Athony Atkinson. (1998). Edisi 3. Advanced Management Accounting. New Jersey:Prentice-Hall Inc.
Kaplan, Robert S. and Robin Cooper. (1998). Cost and Effects : Using Integrated Cost System to Drive Profitabilty and Performance. Boston, Massachusetts:Harvard.
Taguchi, G. (1986). Introduction to Quality Engineering : Desinging Quality into Products and Processes. White Plaoms, New York:Kraus International. Sower, Victor E., Michael J. Savoie, Stephen Renick. (1999). An Introduction to