• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 LATAR BELAKANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 LATAR BELAKANG"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1

LATAR BELAKANG

1.1 Latar Belakang Pemilihan Usaha

Pertumbuhan property di Indonesia terus meningkat khususnya di kota Jakarta yang di perkirakan akan menjadi tempat tujuan dari pasar property di benua Asia dibanding kota lainnya di kawasan regional Asia. Semakin bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia, kebutuhan akan tempat tinggal dan pembangunan pun juga meningkat.

Memasuki industri furniture cukup menarik mulai dari hal-hal kecil seperti makan, duduk, bekerja, sampai tidur pasti menggunakan furniture. Perubahan lifestyle juga mendorong meningkatnya pasar dalam negeri terhadap furniture. Gaya hidup serba modern telah memberikan sebuah pembaharuan pemikiran dimana furniture merupakan kedudukan sebagai jantung interior yang memerlukan tata letak ideal.

Furniture dari segi modelnya telah menjadi bagian daripada pengalaman hidup manusia sejak adanya perkembangan dari kebudayaan non-nomadis. Bukti dari adanya furniture adalah sejak jaman Neolitik dan terakhir dari antiquity di bentuk-bentuk dari lukisan-lukisan primitive di dinding gua. Furniture bisa dibuat dengan desain untuk mendukung keindahan dari seni mendekorasi ruangan. Furniture bisa dibentuk dari banyak bahan, misalnya logam, plastik, dan kayu.

Saat ini pemerintah terus melakukan pengembangan industri furniture nasional. Dengan banyaknya bahan baku yang ada di dalam negeri, pemerintah mengharapkan produk yang dihasilkan bernilai tambah, berdaya saing global dan berwawasan lingkungan. Daya saing furniture Indonesia didukung sumber bahan baku alami yang melimpah dan berkelanjutan, serta keragaman corak desain yang berciri khas lokal. Indonesia merupakan salah satu negara yang sangat kaya akan sumber daya hutan ( BennyWahyudi, 2012 ). Seperti yang kita lihat pada table berikut :

(2)

Tabel 1.1 Luas Areal Perusahaan Hak Pengusahaan Hutan, 2010-2013

Provinsi

Luas Areal (Ha)

2010 2011 2012 2013 Aceh 145,000 - 405,129 170,900 Sumatera Utara 212,523 212,523 343,603 296,603 Sumatera Barat 160,726 160,726 106,145 106,145 R i a u 353,011 233,858 308,158 229,228 J a m b i 45,825 45,825 56,045 56,045 Sumatera Selatan 56,000 56,000 56,000 56,000 Bengkulu 0 0 56,070 56,070 Nusa Tenggara Barat 0 0 0 28,644 Kalimantan Barat 1,003,315 644,815 1,267,620 1,221,880 Kalimantan Tengah 3,743,413 3,785,837 4,020,595 4,182,850 Kalimantan Selatan 182,721 182,721 243,241 240,101 Kalimantan Timur 5,248,748 4,729,844 5,666,512 5,291,905 Sulawesi Utara 34,000 34,000 26,800 26,800 Sulawesi Tengah 578,890 412,030 779,245 610,125 Sulawesi Selatan 244,540 244,540 0 - Sulawesi Tenggara 89,590 89,590 89,590 89,590 Gorontalo 123,500 123,500 78,500 - Sulawesi Barat 193,165 193,165 184,285 163,205 M a l u k u 548,465 503,765 816,445 627,895 Maluku Utara 818,849 818,849 669,500 565,594 Papua Barat 3,418,090 3,364,290 3,673,838 4,077,755 Papua 4,708,828 4,722,828 5,059,130 2,802,338 Indonesia 21,909,199 20,558,706 23,906,451 20,899,673 Sumber : BPS (2013)

Furniture tidak bisa dipisahkan dengan desain. Furniture bisa dibuat dengan desain untuk mendukung keindahan dari senimen dekorasi ruangan. Desain furniture adalah merupakan proses kegiatan membuat rencana dan pembuatan perancangan perkakas rumah atau perabotan, yang diawali dengan fungsi dari furniture sampai dengan pembuatan gambar, detail struktur, asesoris/perhiasan, pemilihan bahan, sampai dengan finishing (BambangSugestiyadi, 2010). Jika furniture pertama kali dibuat dari batu utuh dengan proses sederhana, semakin berkembangnya zaman, furniture juga semakin berkembang, dari gaya tradisional yang berbeda-beda di setiap daerahnya sampai dengan gaya klasik, art deco, kontemporer. Hingga saat ini

(3)

furniture sudah sangat banyak jenis dan macamnya, material yang digunakan juga sangat beragam.

Pada umumnya furniture dapat diklasifikasikan menurut kegunaannya, juga terdapat macam-macam furniture. Klasifikasi berdasar teknik pengaplikasian sebagai berikut (BambangSugestiyadi, 2010) :

Furniture Free Standing : adalah furniture yang tidak permanen atau dengan kata lain dapat digeser dan dipindahkan, yang termasuk jenis ini adalah Sofa, kursi, coffe table, nackas, dan tempat tidur yang dibuat free standing.

Furniture Built In : merupakan furniture yang dipasang mengikuti keadaan suatu ruang dan setelah terpasang tidak mungkin untuk digeser atau dipindahkan. Furniture ini sangat fungsional, karena setiap jengkal ruang dimanfaatkan semaksimal mungkin.

Furniture Knockdown : merupakan furniture yang mudah dibongkar pasang. Sifat yang fleksibel dan ringkas saat diangkut merupakan nilai lebih. Kekuatan pada furniture knowkdown sebagian besar berasal dari baut atau sekrup yang digunakan untuk merekatkan komponen-komponen antar bagian. Tetapi untuk furniture knockdown yang berukuran besar tetap membutuhkan tukang untuk membongkarnya, seperti lemari pakaian, rak buku.

Furniture Mobile : yaitu furniture yang dapat bergerak dan mudah dipindah pindahkan. Furniture ini biasanya menggunakan elemen pendukung, yaitu roda pada bagian bawahnya atau dibagian kaki-kakinya.

Furniture Multifungsi : memiliki lebih dari 1 fungsi dalam satu benda. Furniture jenis ini cocok untuk ruangan yang sempit seperti apartemen tipe studio. Contohnya adalah sebuah sofa yang bisa menjadi tempat tidur. • Recycled Material Furniture : adalah jenis furniture yang menggunakan

bahan bekas material sebagai bahan bakunya.

Berawal dari semakin maraknya pengusaha furniture dan semakin berkembangnya pembangunan di Jakarta maka didirikanlah Artur Furniture oleh Ristie Rahmawati yaitu dengan akte pendirian nomor 09 dari notaris bernama Ibu Maswati Halim, S.H.

(4)

Artur Furniture bergerak di bidang industri mebel dan design, yang mempunyai kantor di APL Tower Central Park, Lv 19 unit T7 Jl. S Parman kav 28, Jakarta Barat. Mempunyai workshop di Jl. Ketapang Raya, Gg Ampel 1, Cipondoh, Tanggerang Banten.

Artur Furniture kurang lebih sudah berjalan sekitar 12 bulan.Tepat pada tanggal 17 Februari 2014. Artur Furniture di resmikan oleh Pemerintah Kota Tanggerang Kecamatan Cipondoh dengan Surat Keterangan Usaha dengan nomor 503/172-EKBANG/X/2014. Dan merek Artur Furniture sudah terdaftar di Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual dengan nomor D002014049566.

Artur Furniture dibangun oleh Ristie Rahmawati selaku Direktur di perusahaan. Serta memiliki 9 orang karyawan.

Artur Furniture hadir dan siap bersaing di industri furniture. Artur yang berarti kuat, kokoh, filosofi Artur Furniture menjadi perusahaan kuat yang bisa bersaing, yang kokoh terus berdiri dan berjuang jika masalah datang. Artur Furniture merupakan perusahaan jasa yang melayani kebutuhan dan keinginan konsumennya. Artur Furniture memenuhi dan mengeluarkan produk terbaiknya untuk diberikan ke konsumen, dengan memperhatikan desain, kualitas produk, kualitas pekerja, dan mengkombinasikan antara kualitas pekerja dengan teknologi yang canggih, ramah terhadap pelanggan itu kunci utama kesuksesan dari usaha yang akan menjadi pelanggan perusahaan, mengerti keinginan konsumen, tulus melayani konsumen dan selalu berusaha realistis bertanggungjawab memenuhi keinginan konsumen. Makna arti tersebut sebagai pedoman bagi perusahaan untuk terus memperbaiki diri dari waktu ke waktu.

Misi dan tujuan perusahaan akan menentukan pokok-pokok yang ingin dicapai oleh perusahaan. Misi diuraikan menjadi sejumlah tujuan yang membentuk dasar strategi dan kebijakan organisasi secara keseluruhan. Strategi akan menentukan tujuan berbagai bagian dalam perusahaan, baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif.

(5)

1.2 Visi dan Misi Perusahaan 1.2.1 Visi :

Menjadi salah satu perusahaan furniture yang professional yang memiliki akuntabilitas dan kredibilitas yang tinggi dalam pelayanan jasa yang menyediakan produk furniture unggulan, yang berkualitas, inovatif, dan fungsional

1.2.2 Misi :

1. Menyediakan produk furniture berkualitas tinggi dengan ketepatan waktu dan harga yang relatif.

2. Memberikan produk furniture yang praktis dan simple diruangan yang tidak luas.

3. Bekerja keras menciptakan peluang dan pertumbuhan untuk menjadi perusahaan terbaik

4. Mengutamakan mutu dan memberikan pelayanan terbaik serta solusi terkini dan selalu berinovasi demi kepuasan pelanggan

1.3 Tujuan Jangka Panjang Artur Furniture

Dalam jangka panjang, tujuan yang ingin dicapai tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan konsumen, namun terdapat banyak hal yang ingin dicapai oleh perusahaan dalam bisnisnya, diantaranya:

1. Mengembangkan Artur Furniture dengan membuka outlet yang luas serta membuka cabang-cabang baru di berbagai daerah.

2. Mengembangkan pemasaran sampai go Internasional dengan mengikuti lembaga ASMINDO ( Asosiasi industri permebelan dan kerajinan Indonesia ) 3. Menjadi perusahaan industri manufaktur furniture berbasis kayu yang mempercepat pelaksanaan proses pembuatan didukung dengan teknologi yang canggih

4. Mampu menguasai pasar yang akan menjadi jaminan bagi perusahaan untuk memperoleh pendapatan penjualan dan profit dalam jangka panjang.

(6)

1.4 Tujuan Perusahaan

Tujuan dari perusahaan adalah :

1. Memberikan kepuasan pada pelanggan dengan ketepatan waktu dan service yang cepat tanggap.

2. Memberikan keuntungan ekonomi, dan bertanggung jawab social bagi para konsumen dan lingkungan sekitar.

3. Bisa mengikuti persaingan dengan masuk ke pasar berkelas tinggi dan mengikuti permintaan pasar yang tinggi

4. Mempertahankan brand yang diterima oleh konsumen dengan memperhatikan kebutuhan dan keinginan.

1.5 Bentuk Kepemilikan Bisnis

Bentuk kepemilikan bisnis ini adalah Perorangan. Perusahaan Perorangan adalah salah satu bentuk usaha yang dimiliki oleh seseorang dan ia bertanggung jawab sepenuhnya terhadap semua resiko dan kegiatan perusahaan. Pada bisnis ini Ristie Rahmawati yang bertanggung jawab penuh terhadap semua resiko dan aktifitas perusahaan. Dalam pemilihan bentuk kepemilikan bisnis ini, saya mempertimbangkan berbagai faktor yaitu : 1. Pendirian perorangan relatif mudah

2. Kebebasan bergerak

3. Menerima seluruh keuntungan 4. Pajak yang rendah

5. Kemampuan memperoleh kredit

1.6 Biodata Pemilik Perusahaan

Nama : RistieRahmawati Jabatan : Direktur

TTL : Jakarta, 17 September 1993

Alamat : Jl. KH. Abdul Wahab RT09/06 DuriKosambi, Jakarta Barat

Nomor Telepon : 085721365000

Alamat e-mail : ristie.rahmawati@yahoo.co.id PendidikanTerakhir : SMA

Gambar

Tabel 1.1 Luas Areal Perusahaan Hak Pengusahaan Hutan, 2010-2013

Referensi

Dokumen terkait

(2005) menyatakan bahwa dalam upaya pengembangan inseminasi buatan, pemerintah menempuh dua kebijakan, yaitu ekstensifikasi dan intensifikasi. Pengembangan inseminasi

‰ Kd (the required return of the debt holders) remains constant at all levels of gearing ‰ Ke increases as gearing levels increase to reflect additional perceived financial risk

Dalam gulungan, tidak dikerjakan lebih lanjut selain dicanai dingin (cold-reduced), dengan ketebalan melebihi 1 mm tetapi kurang dari 3 mm, dengan lebar sampai dengan 1.250

22) Kasubdit Pengawasan Produk, Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga, Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan... Inspektur

Adapun strategi yang dilakukan perusahaan yaitu Pertama, low price low cost, yakni bagaimana XL berani mengambil inisiatif di antara operator yang ada di Indonesia untuk

Perlakuan P1 dan P2 merupakan proses fermentasi dengan menggunakan kultur tunggal, dan jika dibandingkan dengan proses fermentasi menggunakan kultur campuran, terlihat bahwa

Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 211/PMK.02/2015 tentang Biaya Operasional Penyelenggaraan Pembayaran Manfaat Pensiun

Skenario Pengujian Hasil Yang Diharap kan Hasil Penguji an 8 Halaman Jadwal Asisten Lab Menguji input data Memilih jadwal perkuliahan yang tersedia Jadwal kuliah