• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Peramalan Jumlah Produksi Kakao Di Sumatera Utara Dan Konsumsi Kakao Di Indonesia Dengan Pemulusan Eksponensial Ganda Metode Linier Satu Parameter Dari Brown

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Peramalan Jumlah Produksi Kakao Di Sumatera Utara Dan Konsumsi Kakao Di Indonesia Dengan Pemulusan Eksponensial Ganda Metode Linier Satu Parameter Dari Brown"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Coklat merupakan salah satu jenis makanan yang cukup popular di kalangan masyarakat saat ini. Cokelat dihasilkan dari biji buah kakao yang telah diolah. Biji buah kakao (cokelat) yang telah difermentasi dijadikan serbuk yang disebut coklat bubuk yang kemudian banyak dipakai untuk membuat berbagai macam makanan dan minuman. Sesungguhnya cokelat yang baik kualitasnya justru merupakan sumber antioksidan yang sangat baik bagi kesehatan tubuh, di antaranya untuk memperlancar peredaran darah sehingga dapat mengurangi resiko penyakit jantung, hipertensi; mencegah penuaan/antiaging, dan dampak-dampak positif lainnya.

Tanaman Kakao diusahakan dalam bentuk perkebunan, perkebunan itu sebagian besar adalah milik pemerintah ada juga beberapa kebun milik rakyat. Kakao merupakan komoditas perkebunan yang penting bagi perekonomian nasional dengan perannya sebagai sumber penghasil devisa negara, menciptakan lapangan kerja, sumber pendapatan petani, pendorong perkembangan argoindustri dan agribisnis serta pengembangan wilayah (Direktorat Jenderal Perkebunan Kementrian Pertanian, 2012).

(2)

Kakao yaitu Gerakan Nasional Peningkatan Produksi dan Mutu Kakao (Direktorat Jenderal Perkebunan Kementrian Pertanian, 2012).

Indonesia sebenarnya berpotensi untuk menjadi produsen utama kakao dunia, apabila berbagai permasalahan utama yang dihadapi perkebunan kakao dapat diatasi dan agribisnis kakao dikembangkan dan dikelola secara baik. Salah satu permasalahan kakao Indonesia sampai saat ini adalah mutu yang masih rendah. Hal ini disebabkan karena penanganan pasca panen kakao belum dilakukan dengan baik dan benar (Direktorat Jenderal Perkebunan Kementrian Pertanian, 2012).

Indonesia masih memiliki lahan potensial yang cukup besar untuk pengembangan kakao. Di Indonesia, Sumatera Utara sendiri merupakan salah satu provinsi penghasil kakao terbesar selain Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara. Sumatera Utara adalah daerah perkebunan yang cukup potensial. Kakao adalah salah satu komoditi unggulan daerah Sumatera Utara setelah kelapa sawit dan karet. Meskipun kakao termasuk komoditi unggulan di negeri ini, pengembangannya belum optimal. Industri pengolahan kakao dalam negeri masih rendah yang mengakibatkan konsumsi/ kebutuhan terhadap biji kakao ataupun produk olahan juga rendah. Hal ini bukan terjadi tanpa sebab, pemerintah menetapkan PPN sebesar 10% untuk kakao yang dibeli pabrik di dalam negeri sementara itu apabila petani melakukan ekspor tidak dikenakan PPN sehingga para petani lebih memilih untuk mengekspor produknya ke luar negeri.

(3)

Peramalan merupakan alat bantu yang penting dalam perencanaan yang efektif dan efisien (Makridakis, 1999). Peranan peramalan sangat dibutuhkan dalam berbagai bidang, juga dalam bidang perkebunan. Peramalan mempunyai tujuan untuk memprediksikan keadaan dari suatu kejadian, dimana dengan cara demikian suatu proses perencanaan dapat diselenggarakan dengan tepat. Sebagai dasar untuk merencanakan dan mengambil hasil dari suatu keputusan tersebut diperlukan informasi yang baik dan akurat agar kemampuan meramalkan berdasarkan data yang diperoleh dapat dikendalikan dengan baik untuk mencapai sasaran yang diinginkan.

Berdasarkan kajian dan uraian tersebut penulis ingin memperoleh model peramalan jumlah produksi serta konsumsi kakao sehingga dapat diprediksi untuk beberapa tahun ke depan dan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk membuat suatu kebijakan bagi pemerintah maka penulis memilih judul “PERAMALAN JUMLAH PRODUKSI KAKAO DI SUMATERA UTARA DAN KONSUMSI KAKAO DI INDONESIA DENGAN PEMULUSAN EKSPONENSIAL GANDA METODE LINIER SATU PARAMETER DARI BROWN”.

1.2 Rumusan Masalah

Masalah yang akan dibahas adalah:

1. Bagaimana model persamaan yang dapat dipakai untuk meramalkan jumlah produksi kakao di provinsi Sumatera Utara dan konsumsi kakao di Indonesia. 2. Berapa jumlah produksi kakao di provinsi Sumatera Utara dan konsumsi

(4)

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Hanya jumlah produksi kakao di provinsi Sumatera Utara dan konsumsi kakao di Indonesia untuk tahun 2014 yang akan diramalkan.

2. Data yang digunakan adalah data jumlah produksi kakao tanaman perkebunan rakyat di provinsi Sumatera Utara tahun 2002-2011 dan data konsumsi kakao di Indonesia tahun 2002-2011.

3. Metode yang digunakan adalah pemulusan eksponensial ganda metode linier satu parameter dari Brown.

1.4 Tinjauan Pustaka

Menurut Hanke dan Reitch (1995) terdapat dua langkah dasar yang harus dilakukan dalam membuat atau menghasilkan suatu peramalan yang akurat dan berguna. Langkah dasar yang pertama adalah pengumpulan data yang relevan dengan tujuan peramalan yang dimaksud dan menurut informasi-informasi yang dapat menghasilkan peramalan yang akurat. Langkah dasar yang kedua adalah memilih metode peramalan yang tepat yang akan digunakan dalam mengolah informasi yang terkandung dalam data yang telah dikumpulkan.

Sugiarto, dkk (2000) dalam bukunya yang berjudul “Peramalan Bisnis” mengatakan bahwa peramalan merupakan studi terhadap data historis untuk menemukan hubungan, kecenderungan dan pola yang sistematis.

(5)

(Gitosudarmo, 2001:7). Pada penelitian ini, penulis menggunakan Metode Smoothing Eksponensial.

Pada metode penghalusan eksponensial ini, perevisian secara berkelanjutan dilakukan atas ramalan berdasarkan pengalaman yang lebih kini, yaitu melalui pengrata-rataan (penghalusan) nilai dari serentetan data yang lalu dengan cara menguranginya secara eksponensial (Aritonang, 2009:52). Metode ini terdiri dari:

1. Pemulusan Eksponensial Tunggal

2. Pemulusan Eksponensial Ganda Metode Linier Satu Parameter dari Brown 3. Pemulusan Eksponensial Ganda Dua Parameter dari Holt

4. Pemulusan Eksponensial Klasifikasi Pagels

(6)

konstanta pemulusan

hasil peramalan untuk m periode ke depan yang diramakan

1.5 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui model persamaan yang dapat dipakai untuk meramalkan jumlah produksi kakao di provinsi Sumatera Utara dan konsumsi kakao di Indonesia. 2. Mengetahui jumlah produksi kakao di provinsi Sumatera Utara dan konsumsi

kakao di Indonesia pada tahun 2014 untuk melihat berapa persen ( %) provinsi Sumatera Utara bisa memenuhi kebutuhan kakao di Indonesia.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Dapat dijadikan referensi bagi instansi terkait.

2. Dapat digunakan sebagai referensi dan bahan bacaan bagi mahasiswa yang ingin melakukan penelitian serupa.

3. Membantu penulis dalam menerapkan materi pembelajaran kuliah ke dalam dunia nyata.

1.7 Metodologi Penelitian

(7)

memprediksi jumlah produksi serta konsumsi kakao pada tahun 2014. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1) Pengumpulan data jumlah produksi kakao di Sumatera Utara dan konsumsi kakao di Indonesia.

2) Menentukan parameter dengan menggunakan uji ketepatan ukuran metode peramalan untuk masing-masing data.

3) Menggunakan model peramalan yaitu model double exponential smoothing linier satu parameter dari brown. Langkahnya adalah sebagai berikut:

a. Menentukan smoothing pertama

b. Menentukan smoothing kedua

c. Menentukan besarnya konstanta (

d. Menentukan besarnya slope (

e. Menentukan besarnya nilai peramalan

Referensi

Dokumen terkait

2 1.2 Tumbuhnya kesadaran bahwa tubuh harus dipelihara dan dibina, sebagai wujud syukur kepada sang Pencipta 2.4 Menunjukkan kemauan bekerja sama dalam melakukan berbagai

Kemudian Nathercod (1973) mempelajari tekuk torsi lateral balok kantilever prismatis dengan studi pengaruh berbagai tumpuan ( restraint ) pada ujung bebas dan pengaruh

Kemampuan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Dalam Memahami Konsep Kalkulus Diferensial Dan Kalkulus Integral Dengan..

create the concept of shops such as Ginza, for branded products with high product quality, and products that are slightly cheaper but still qualified, to attract consumers

Proses dilakukan dengan mengukur konsentrasi oksigen terlarut disetiap waktu kontak pada variasi yang sudah ditentukan.Gambar 5 dibawah ini menunjukkan kelarutan oksigen dalam

LAPORAN REALISASI SEMESTER PERTAMA APBD DAN PROGNOSIS 6 (ENAM) BULAN BERIKUTNYA. PEMERINTAH KABUPATEN

Penulisan Ilmiah ini bertujuan untuk membuat aplikasi chat yang bergerak, yang dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan komunikasi data lewat telepon selular. Pembuatan

Oleh karena itu penulis mencoba membuat suatu Pengembangan Aplikasi Game WATERMELONS,dengan tujuan membuat sebuah aplikasi game sederhana yang menggunakan bahasa