Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
Peranan Pengendalian Persediaan Dalam Menunjang Terpenuhinya Jumlah
Persediaan yang Memadai.
Dampak krisis moneter membuat persaingan yang terjadi dalam dunia usaha semakin ketat. Persaingan ini menuntut perusahaan mempertahankan eksistensi dan mengembangkan usahanya melalui peningkatan kinerja operasi termasuk aktivitas pengendalian persediaan. Pengendalian persediaan merupakan salah satu aktivitas yang penting dan meliputi kegiatan perencanaan dan pengendalian. Untuk itu penulis memilih PT. Nagamas Putera Jaya yang berlokasi di Jl. Dr. Setiabudi No.47 sebagai objek penelitian. Dalam mempelajari pengendalian persediaan PT. Nagamas Putera Jaya, yang menjadi objek utama penelitian adalah produk Bahan Bakar Minyak (BBM). Dalam hal ini persediaan merupakan salah satu bagian penting dalam perusahaan.
Adapun permasalahan yang dapat diidentifikasi adalah bagaimana pelaksanaan dan prosedur pengendalian yang diterapkan oleh perusahaan, apakah telah memadai serta mengidentifikasi sejauh mana pengendalian atas persediaan dapat berguna bagi perusahaan untuk mencapai jumlah persediaan yang memadai.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif analitis yang dilakukan dengan cara mengumpulkan, mengolah dan menganalisis data untuk memberikan gambaran keadaan perusahaan yang sebenarnya dan memperjelas masalah-masalah yang diteliti. Data yang diperlukan diperoleh melalui penelitian kepustakaan untuk memperoleh landasan teoritis yang digunakan sebagai bahan acuan dalam menganalisis data dan penelitian lapangan yang dilakukan dengan cara pengajuan kuesioner, wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengendalian persediaan berperan dalam menunjang terpenuhinya jumlah persediaan yang memadai. Hal tersebut ditunjukkan dengan: (1) Kualifikasi dan identifikasi persediaan yang layak. (2) Tenaga kerja yang memuaskan. (3) Catatan dan laporan yang memadai. (4) Sasaran dan kebijakan yang dirumuskan dengan baik. (5) Fasilitas tangki pendam dan penanganan yang memuaskan. (6) Standarisasi dan simplikasi persediaan (7) Penetapan tanggung jawab dan kewenangan yang jelas terhadap persediaan. (8) Tersediannya persediaan setiap waktu sesuai dengan permintaan konsumen. (9) Penggunaan biaya yang efektif dan efisien.
Universitas Kristen Maranatha
KATA PENGANTAR ...vi
DAFTAR ISI...ix
DAFTAR TABEL...xiii
DAFTAR LAMPIRAN...xv
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Penelitian ...1
1.2Identifikasi Masalah ...3
1.3Maksud dan Tujuan Penelitian ...3
1.4Kegunaan Penelitian ...3
1.5Rerangka Pemikiran ...4
1.6Metodologi Penelitian ...6
1.7Lokasi dan Waktu Penelitian ...7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Peranan ...8
2.2 Pengendalian...8
2.2.1 Komponen Pengendalian...9
2.3 Persediaan ...10
Universitas Kristen Maranatha
...17
2.3.3 Biaya Penyelenggaraan Persediaan ...17
2.3.4 Tujuan dan Fungsi Pengadaan Persediaan... 18
2.3.5 Klasifikasi Persediaan...20
2.3.6 Sistem Pencatatan Persediaan ...21
2.3.7 Metode Penilaian Persediaan...22
2.3.8 Sasaran dan Kebijakan Persediaan...27
2.3.9 Manfaat Persediaan...28
2.4 Pengendalian Persediaan...29
2.4.1 Pengendalian dan Perencanaan Persediaan ...31
2.4.2 Teknik-teknik Dalam Usaha Untuk Mencapai Pengendalian Persediaan ...32
2.4.3 Pengendalian Persediaan yang Efektif...35
2.4.4 Prinsip-prinsip Pengendalian Persediaan ...36
2.4.5 Tipe-tipe Sistem Pengendalian Persediaan...37
2.4.6 Syarat Pengendalian Persediaan yang Efektif...39
2.4.7 Pengendalian Intern dan Persediaan...39
2.4.8 Evaluasi Aktivitas Pengendalian Persediaan...41
2.4.9 Tujuan Pengendalian Persediaan... 47
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian...51
3.2 Metode Penelitian ...51
Universitas Kristen Maranatha
3.2.2 Metode Pengumpulan Data...53
3.2.3 Teknik Pengembangan Instrumen...54
3.2.4 Operasionalisasi Variabel...55
3.2.5 Analisa Pengujian Hipotesis...60
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Sejarah Singkat Perusahaan...63
4.2 Kegiatan Usaha...64
4.3 Strukutur Organisasi dan Uraian Tugas...65
4.4 Jenis Produk yang Dijual oleh PT. Nagamas Putera Jaya...70
4.5 Pelaksanaan Pengendalian Persediaan pada PT. Nagamas Putera Jaya...72
4.5.1 Tujuan Pengendalian Persediaan...82
4.5.2 Tujuan Khusus Pengendalian Persediaan...83
4.6 Terpenuhinya Tujuan Penyediaan Persediaan...85
4.6.1 Penetapan Tanggung jawab dan Kewenangan yang Jelas Terhadap Persediaan...85
4.6.2 Sasaran dan Kebijakan yang Dirumuskan Dengan Baik ...86
4.7 Efektivitas Penyediaan Bahan Bakar Minyak ...116
4.8 Pengujian Hipotesis...120
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan...122
5.2 Saran...124
DAFTAR PUSTAKA ...125
Universitas Kristen Maranatha
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3-1 Indikator Varibel dan Skala Pengukuran ...56
Tabel 3-2 Interpretasi Hasil Perhitungan Persentase Kuesioner...62
Tabel 4-1 Laporan Persediaan BBM Jenis Pertamax Plus Periode Juli 2006...88
Tabel 4-2 Laporan Persediaan BBM Jenis Pertamax Periode Juli 2006...90
Tabel 4-3 Laporan Persediaan BBM Jenis Premium Periode Juli 2006...92
Tabel 4-4 Laporan Persediaan BBM Jenis Solar Periode Juli 2006...94
Tabel 4-5 Laporan Persediaan BBM Jenis Pertamax Plus Periode Agustus 2006... 96
Tabel 4-6 Laporan Persediaan BBM Jenis Pertamax Periode Agustus 2006...98
Tabel 4-7 Laporan Persediaan BBM Jenis Premium Periode Agustus 2006...100
Tabel 4-8 Laporan Persediaan BBM Jenis Solar Periode Agustus 2006...102
Tabel 4-9 Laporan Persediaan BBM Jenis Pertamax Plus Periode September 2006...104
Tabel 4-10 Laporan Persediaan BBM Jenis Pertamax Periode September 2006...106
Tabel 4-11 Laporan Persediaan BBM Jenis Solar September 2006...108
Tabel 4-12 Laporan Persediaan BBM Jenis Premium rSeptember 2006...110
Tabel 4-13 Anggaran Panyediaan Bahan Baku BBM Bulan Juli-September 2006...113
Tabel 4-14 Realisasi Penjualan BBM Periode Juli 2006...114
Tabel 4-15 Realisasi Penjualan BBM Periode Agustus 2006...114
Tabel 4-16 Realisasi Penjualan BBM Periode SEptember 2006...115
Universitas Kristen Maranatha
Tabel 4-18 Tingkat Efektivitas Persediaan BBM Jenis Pertamax Plus
Periode Juli 2006...118
Tabel 4-19 Tingkat Efektivitas Persediaan BBM Jenis Pertamax Periode Juli 2006... 118
Tabel 4-20 Tingkat Efektivitas Persediaan BBM Jenis Premium Periode Juli 2006...119
Tabel 4-21 Tingkat Efektivitas Persediaan BBM Jenis SolarPeriode Juli 2006...119
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4-1 Struktur Organisasi PT. Nagamas Putera Jaya Divisi SPBU...67
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1 Daftar Pertanyaan Kuesioner...127
Lampiran 2 Hasil Jawaban Kuesioner...142 Lampiran 3 Formulir Pembelian ...145 Lampiran 4 Formulir Pembayaran...146
Lampiran 1
Bandung, 30 Oktober 2006
Yth. Bapak/Ibu
di tempat
Dengan hormat,
Dalam rangka penyelesaian tugas akhir program strata 1 (S1) jurusan
Akuntansi di Universitas Kristen Maranatha, saya bermaksud mengadakan penelitian
mengenai ”Peranan Pengendalian Persediaan Dalam Menunjang Terpenuhinya
Jumlah Persediaan yang memadai”. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mendapatkan bukti mengenai pengendalin persediaan berperan dalam menunjang
terpenuhinya jumlah persediaan yang memadai.
Agar penelitian ini dapat terlaksana, saya mohon kesediaan Bapak/Ibu
meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner yang saya lampirkan bersama surat ini.
Atas bantuan yang Bapak/Ibu berikan, saya mengucapkan terima kasih.
Mengetahui, Hormat saya,
Dosen pembimbing penyusun skripsi
A. Pertanyaan Umum
Keterangan: ( ) diisi dengan memberi tanda silang (x) sesuai dengan
jawaban yang bapak/ibu anggap benar.
1. Nama:
(jika keberatan, boleh tidak diisi)
2. Jenis kelamin: a. P b. W
3. Jabatan:
4. Pendidikan terakhir:
B. Pertanyaan Khusus
Di bawah ini terdapat pertanyaan-pertanyaan. Bapak/ibu dimohon
untuk memberikan tanggapan yang sesuai atas pertanyaan-pertanyaan di
bawah ini berdasarkan pengalaman, pengamatan, atau pengetahuan bapak/ibu
selama bekerja pada perusahaan ini.
Berikan tanda silang (x) pada jawaban yang dianggap benar. Jawaban
untuk pertanyaan di bawah ini adalah sebagai berikut:
Y = Ya
N = Netral
T = Tidak
DAFTAR PERTANYAAN
KEMEMADAIAN UNSUR-UNSUR PENGENDALIAN PERSEDIAAN
No. Y N T
1. Lingkungan Pengendalian
A. Integritas dan nilai-nilai etika
1.
2.
Apakah perusahaan menetapkan nilai etika dan kebijakan
mengenai kejujuran dan kedisiplinan bagi setiap
karyawan?
Jika ”Ya” apakah nilai -nilai tersebut diimplementasikan
a. Kebijakan secara tertulis yang diberikan pada saat
karyawan mulai diterima bekerja?
b. Kebijakan tertulis dikomunikasikan sebagai
kesepakatan kerja?
c. Bentuk lainnya dengan tidak tertulis, misalnya
dengan melalui pengumuman secara khusus?
3. Apakah semua karyawan mengetahui kebijakan tersebut
baik tertulis maupun tidak tertulis?
4. Apakah pimpinan sudah mematuhi kebijakan-kebijakan
perusahaan sehingga dapat dijadikan panutan bagi para
karyawannya?
5. Bila terjadi penyimpangan dari kebijakan perusahaan,
tindakan yang diambil adalah:
a. Peringatan tegas baik secara lisan maupun
tertulis.
b. Sangsi yang tegas melalui tindakan skorsing
selama satu minggu sampai satu bulan tanpa
mendapatkan gaji
d. Mem-PHK-kan langsung karyawan yang
bersangkutan
6. Apakah recruitment karyawan memiliki kritera tertulis
yang jelas?
7. Apakah seleksi penerimaan karyawan dilakukan oleh
departemen tersendiri?
8. Apakah perusahaan telah menerapkan penempatan
karyawan yang sesuai dengan latar belakang dan
pendidikan yang dimiliki?
C. Partisipasi dewan komisaris dan komite audit
9. Apakah perusahaan membentuk komite audit yang
independen?
10. Apakah komite audit bertanggung jawab langsung
kepada dewan komisaris?
11. Apakah dewan komisaris ikut aktif dalam menilai:
a. Aktivitas manajer
b. Aktivitas karyawan
c. Operasional perusahaan
D. Filosofi dan gaya operasi manajemen
12. Apakah perusahaan memiliki peraturan tertulis yang
dijadikan pedoman dalam melaksanakan kegiatan
usahanya?
bawahannya?
14. Apakah pimpinan secara konsisten melaksanakan
berbagai kebijakan yang telah ditetapkan?
E. Struktur Organisasi
15. Apakah perusahaan mempunyai struktur organisasi yang
menggambarkan:
a. Garis wewenang yang jelas antar bagian dalam
perusahaan?
b. Pengambilan keputusan yang cepat dan tepat
dalam setiap bagian
c. Pertanggungjawaban setiap operasional
perusahaan
16. Apakah seluruh karyawan mengetahui uraian kerja yang
telah ditetapkan dan telah melakukannya sesuai
bagiannya?
17. Apakah kepala operasional bertanggung jawab atas
jumlah persediaan barang?
F. Pembagian wewenang dan pembebanan tanggung
jawab
18. Apakah perusahaan menetapkan pembagian tugas yang
19. Apakah pelimpahan wewenang kepada karyawan
dilakukan dengan:
a. pemberitahuan langsung
b. surat keputusan
c. telepon
20. Apakah perusahaan mempunyai buku pedoman kerja
bagi para karyawannya?
21. Apakah kepala operasional memiliki wewenang dan
tanggung jawab dalam mengelola dan mengamankan
persediaan barang?
G. Kebijakan dan Praktik Sumber Daya Manusia
22. Dalam penerimaan karyawan apakah perusahaan
menetapkan kriteria-kriteria sebagai berikut:
a. Pendidikan S1 jurusan akuntansi dengan
pengalaman kerja dibidangnya minimal 1-3
tahun.
b. Pendidikan S1 semua jurusan dengan pengalaman
kerja dibidangnya minimal 1-3 tahun.
c. Pendidikan D3 semua jurusan dengan
pengalaman kerja dibidangnya minimal 1-3
d. Pendidikan SMU atau sederajat dengan
pengalaman kerja 0-3 tahun.
23. Apakah perusahaan sering mengadakan
pelatihan-pelatihan guna meningkatkan ketrampilan dan
pengetahuan para karyawannya?
24. Apakah perusahaan memberikan kompensasi terhadap
karyawan yang dianggap berprestasi?
25. Apakah ada program pelatihan khusus bagi karyawan
baru?
2. Penaksiran Risiko
26. Apakah perusahaan telah mengantisipasi adanya risiko
kemungkinan kegagalan atau pertumbuhan operasional
perusahaan yang cepat?
27. Apakah cara mengatasi risikonya tersebut dalam bentuk:
a. Membentuk peraturan baru sejalan dengan laju
pertumbuhan perusahaan.
b. Mengefektifkan kinerja karyawan dengan maksud
untuk mengurangi biaya.
28. Untuk mencegah semakin besarnya risiko yang dihadapi,
maka perusahaan melakukan:
jenjang manajemen.
b. Penerapan pengendalian internal disertai dengan
program pelatihan tersebut.
c. Melakukan perubahan-perubahan terhadap sistem
dan kebijakan yang telah ketinggalan jaman.
d. Mencoba cara-cara baru dalam lingkup dan jenis
usaha yang dijalankan agar mampu bersaing
dengan perusahaan lain.
29. Apakah pengendalian persediaan perusahaan
terus-menerus diperbaharui?
3. Aktivitas Pengendalian
30. Apakah bagian pemesanan barang terpisah dengan
bagian penerimaan barang?
31. Apakah bagian penerimaan barang terpisah dengan
bagian gudang?
32. Apakah pengelolaan pencatatan persediaan dilakukan
oleh bagian gudang dan juga bagian administrasi?
33. Apakah kartu persediaan kantor dikerjakan oleh bagian
lain yang bukan bagian gudang?
B. Otorisasi yang memadai atas transaksi dan aktivitas
dilakukan dengan menggunakan surat pesanan yang telah
ditandatangani pimpinan?
35. Apakah faktur penjualan harus diotorisasi terlebih dahulu
oleh yang bersangkutan untuk memperoleh persetujuan
kredit?
C. Dokumen dan catatan yang memadai
36. Apakah faktur penjualan, nota penjualan dan surat
pemesanan barang yang digunakan perusahaan diberi
nomor urut?
37. Apakah faktur penjualan dan nota penjualan dibuat pada
saat terjadinya transaksi?
38. Apakah faktur penjualan, nota penjualan dan surat
pemesanan barang yang digunakan pada saat ini mudah
dimengerti oleh karyawan?
D. Pengendalian fisik atas aktiva dan catatan
39. Apakah faktur penjualan, nota penjualan dan surat
pemesanan telah diarsipkan sesuai dengan nomor
urutnya?
40. Apakah kunci gudang dipegang lebih dari satu orang?
41. Apakah keadaan gudang cukup baik sehingga persediaan
E. Pengecekan independen atas pelaksanaan
42. Apakah pimpinan melakukan pengecekan terhadap
karyawan dalam mematuhi dan melaksanakan pekerjaan
sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan?
43. Apakah pengecekan stok barang dilakukan oleh orang
lain yang bukan bagian gudang?
4. Informasi dan komunikasi
44. Apakah pihak perusahaan aktif dalam usaha
mendapatkan informasi dan masukan mengenai
kebutuhan dan selera maupun keinginan konsumen
melalui pihak luar misalnya: supplier maupun konsumen
secara langsung.
45. Apakah terdapat komunikasi yang baik antar bagian
dalam perusahaan sehingga penyampaian informasi dapat
dilakukan dengan cepat dan akurat
5. Pemantauan
46. Apakah tindakan pemantauan terhadap pengendalian
diperlukan untuk mencegah kecurangan para karyawan?
47. Apakah perusahaan mampu untuk melakukan
pengawasan yang berkesinambungan terhadap jalannya
48. Apakah perusahaan menerapkan prosedur tindak lanjut
atas pengendalian persediaan dan berusaha melakukan
perbaikan yang diperlukan?
49. Apakah terdapat review program untuk mencapai tujuan
perusahaan secara konsisten?
50. Apakah dengan adanya pemantauan akan meningkatkan
kedisiplinan kerja karyawan?
51. Apakah tindakan monitoring dapat digunakan sebagai
alat pengendalian dalam mengelola persediaan barang?
Tujuan Pengendalian Internal
1. Keandalan Laporan Keuangan
52. Apakah lapora keuanga yang dibuat sesuai dengan
standar pelaporan yang berlaku umum?
53. Apakah laporan keuangan yang dibuat mencerminkan
keadaan yang sebenarnya?
54. Apakah perhitungan harga pokok barang yang terjual
telah akurat?
55. Apakah laporan keuangan perusahaan diperbandingkan
dengan periode sebelumnya?
56. Apakah pengambilan keputusan didasarkan pada laporan
2. Efektifitas dan efisiensi operasi
57. Apakah penggunaan sumber daya yang ada telah
digunakan dengan efektif dan efisien?
58. Apakah prosedur pembelian telah dijalankan dengan
benar?
59. Apakah prosedur penjualan telah dijalankan dengan
benar?
60. Apakah banyak dokumen yang digunakan dalam
pelaksanaan prosedur pembelian maupun penjualan?
3. Ketaatan pada hukum dan perundang-undangan
61. Apakah perusahaan telah melaksanakan kewajibannya
membayar pajak sesuai dengan waktu yang ditentukan?
62. Apakah perusahaan sudah memiliki surat ijin usaha yang
lengkap?
Tujuan Khusus Pengendalian Persediaan
63. Apakah transaksi penjualan benar-benar dilakukan
dengan konsumen yang tidak fiktif?
64. Apakah pada setiap dokumen terdapat otorisasi dari
bagian yang berwenang?
65. Apakah pencatatan dari suatu transaksi dilengkapi
66. Metode penilaian persediaan yang digunakan
perusahaan:
a. FIFO
b. LIFO
c. Average
67. Apakah transaksi pembelian, penjualan serta returnya
diklasifikasikan dengan benar berdasarkan bagan
perkiraan yang ada di perusahaan?
68. Apakah pencatatan pembelian, penjualan maupun
returnya dilakukan pada saat terjadinya transaksi?
69. Apakah transaksi pembelian, penjualan dan retur dicatat
juga dalam buku hutang dan piutang?
TERPENUHNYA TUJUAN PENYEDIAAN PERSEDIAAN
No. PERTANYAAN Y N T
70. Apakah penetapan tanggung jawab dalam perencanaan
dan pengendalian persediaan sudah dilaksanakan
dengan semestinya?
71. Apakah penetapan kewenangan terhadap pengendalian
persediaan sudah dilaksanakan sebagaimana mestinya?
jelas mendukung penyediaan persediaan bahan baku?
73. Apakah perencanaaan dan pengendalian barang dagang
sudah memenuhi sasaran dan kebijakan yang sudah
dirumuskan?
74. Apakah sasaran dan kebijakan perushaan dapat
mempertahankan stabillitas operasi perusahaan?
75. Apakah fasilitas pergudangan sudah mendukung
perencanaan dan pengendalian persediaan agar
memadai?
76. Apakah fasilitas pergudangan sudah memadai sehingga
mengurangi risiko dari kecurian?
77. Apakah faktor-faktor yang berhubungan dengan
pengklasifikasian dan pengidentifikasian persediaan
telah diterapkan dengan benar?
78. Apakah pengendalian persediaan yang dilakukan
perusahaan dapat mendukung terciptanya efektivitas
penyediaan persediaan?
79. Apakah catatan dan laporan yang diselenggarakan telah
sesuai dengan prinsip akuntansi yang sehat?
80. Apakah sebelumnya sudah ada anggaran atau rencana
81. Apakah sudah ada stok minimum?
82. Apakah sudah ada kebijakan dan prosedur tertulis untuk
bagian pembelian?
83. Apakah bagian pembelian selalu berkomunikasi dengan
bagian penerimaan dan hutang?
84. Apakah pembelian dapat dilakukan dengan melalui
telepon atau fax?
85. Apakah kuantitas yang di beli selalu sama dengan
kuantitas yang diterima?
86. Apakah barang selalu datang tepat pada waktunya?
Lampiran 2
HASIL JAWABAN KUESIONER
74 T Y Y T Y Y T Y T T 5 0 5
75 Y T T Y N Y Y Y Y Y 7 1 2
76 Y Y N Y Y Y T Y Y T 6 1 3
77 Y T Y Y Y T T Y T Y 6 0 4
78 Y Y Y Y T Y Y Y Y Y 9 0 1
79 Y T N Y T Y N Y T T 4 2 4
80 N Y Y T Y Y T Y Y Y 7 1 2
81 T Y N Y Y Y Y Y Y Y 8 1 1
82 T Y T Y Y T T Y T T 4 0 6
83 Y Y Y Y Y Y Y T Y Y 9 0 1
84 Y Y Y T N Y Y Y T Y 7 1 2
85 T T Y Y Y Y Y Y Y Y 8 0 2
86 Y T Y T Y Y N Y Y Y 7 1 2
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Alice Kurnia
NRP : 0251324
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Tugas Akhir/Skripsi ini adalah hasil karya
sendiri dan bukan duplikasi dari orang lain.
Apabila dikemudian hari diketahui pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia
menerima sanksi berupa pencabutan gelar dan pembatalan ijazah yang telah
dikeluarkan.
Bandung, Januari 2007
Yang menyatakan,
RIWAYAT HIDUP
Nama : Alice Kurnia
Tempat, tanggal lahir : Lubuk Pakan, 13 Januari 1985
Agama : Kristen Protestan
Alamat : Jl. Babakan Sukaresik No. 1 Bandung
Pendidikan : TK Methodist - Kisaran
SD Methodist - Binjai
SMP Methodist - Binjai
SMU Methodist - Binjai
Universitas Kristen Maranatha-
Universitas Kristen Maranatha
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Penelitian
Memasuki dunia globalisasi setiap perusahaan mulai berlomba-lomba menciptakan berbagai tawaran yang menarik bagi para konsumen. Hal ini bukanlah hal yang baru lagi bagi setiap perusahaan. Dalam memasuki dunia global sepertinya kemampuan perusahaan untuk menarik konsumen sebanyak-banyaknya dikerahkan dengan maksimal. Pengarahan kemampuan perusahaan yang maksimal juga harus diimbangi dengan kesiapan perusahaan itu sendiri seperti dengan penciptaan barang-barang yang berkualitas yang mempunyai ciri khas tersendiri, menetapkan harga yang murah agar bisa bersaing dengan perusahaan lain, strategi-strategi pemasaran yang baik dan jumlah persediaan barang itu sendiri.
Persediaan barang suatu perusahaan juga merupakan salah satu faktor yang membuat konsumen bertahan dan tidak beralih ke perusahan lain. Beberapa perusahaan yang sistem persediaannya kurang baik biasanya akan tutup untuk waktu yang tidak ditentukan karena kehabisan barang. Hal ini tidak jarang atau sering kita jumpai di beberapa perusahaan yang terdapat di Indonesia. Oleh karena itu seyogyanyalah suatu perusahaan memiliki sistem persediaan yang baik.
Universitas Kristen Maranatha
2
tepat waktu dapat menunjang terpenuhinya jumlah permintaan para konsumen. Sistem persediaan yang salah pada suatu perusahaan akan berakibat negatif pada perusahaan itu sendiri. Rasa percaya konsumen akan perusahaan tersebut akan berkurang. Oleh sebab itu perusahaan harus jeli dalam mencatat akan informasi barang-barang yang berhasil dijual ataupun yang masih tersedia di gudang.
PT. Nagamas Putera Jaya adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang penjualan bahan bakar. Perusahaan tersebut selalu mencoba memberikan pelayanan yang ramah melalui para karyawannya terhadap para konsumen. Selain itu karyawan perusahaan tersebut juga dituntut untuk mempunyai kecepatan dalam perhitungan dan pengembalian uang sehingga para konsumen tidak perlu mengantri terlalu lama. Persediaan bahan bakar yang memadai, pengantrian yang tidak memakan waktu cukup lama membuat para konsumen tidak perlu takut sehingga nantinya akan beralih ke perusahaan pesaing yang lain.
Universitas Kristen Maranatha
3
1.2Identifikasi Masalah
Atas dasar latar belakang di atas, dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut: a. Bagaimana pelaksanaan pengendalian persediaan pada PT.Nagamas Putera
Jaya?
b. Bagaimanakah peranan pengendalian persediaan dalam menunjang terpenuhinya persediaan yang memadai?
1.3Maksud dan Tujuan Penelitian
Adapun maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah:
a. Mengetahui pelaksanaan pengendalian pada PT.Nagamas Putera Jaya
b. Mengetahui peranan pengendalian persediaan pada PT.Nagamas Putera Jaya dalam menunjang terpenuhinya persediaan yang memadai.
1.4Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan berguna untuk: a. Penulis:
Universitas Kristen Maranatha
4
b. Masyarakat:
Dapat memberikan sumbangan informasi dan wawasan pengetahuan terapan khususnya dalam bidang penyediaan persediaan yang memadai dalam lingkungan perusahaan.
c. Manajemen perusahaan:
Memberikan sumbangsih saran atau masukan yang kiranya dapat menjadi landasan untuk membantu perusahaan dalam mengatasi permasalahan.
1.5Rerangka Pemikiran
Universitas Kristen Maranatha
5
pemerintah sudah mengumumkan hal tersebut sehingga membuat para pengguna kendaraan berlomba-lomba mendapatkan bahan bakar yang masih terjangkau.
Akibat fenomena yang terjadi ini, setiap perusahaan bahan bakar (SPBU) dituntut untuk menyediakan persediaan bahan bakar yang cukup banyak. Hal ini tentunya mempengaruhi perusahaan distributor karena harus memperhatikan masalah-masalah kritis dalam perusahaan.
Bagi perusahaan distributor, persediaan mempunyai peranan penting bagi kelangsungan hidup perusahaan karena persediaan yang terlampau besar akan mengakibatkan tingginya biaya investasi yang tertanam dalam persediaan sehingga hal ini akan memperkecil dana untuk investasi pada bidang lain, sebaliknya tingkat persediaan yang kecil mengakibatkan ketidakcukupan persediaan untuk aktivitas penjualan dan jika hal ini berlangsung terus-menerus, mengakibatkan perusahaan kehilangan pelanggan.
Berkembangnya perusahaan menjadikan semakin banyak barang yang dijual sehingga memerlukan pengelolaan persediaan yang baik. Pemilik perusahaan akan menentukan prosedur-prosedur aktivitas dalam pengelolaan persediaan.
Pengelolaan persediaan menurut Wilson&Campbell yang diterjemahkan oleh Tjintjin Fenix Tjendra (1991:500) adalah:
Universitas Kristen Maranatha
6
composition should be as the contact, timing & location. To meet the projected business needs. Inventory control is the regulation of inventory within predetermined limits.”
Persediaan memiliki peran yang sangat penting oleh karena itu persediaan memerlukan pengelolaan yang baik dan benar. Persediaan yang memadai dilakukan agar biaya persediaan barang tidak terlalu besar. Jika kita mempunyai persediaan yang besar maka biaya penyimpanan akan besar dan biaya modal yang tertanam juga akan besar. Sebaliknya jika persediaan kecil maka biaya penyimpanan akan kecil dan biaya modal yang tertanam juga akan kecil.
Sehubungan dengan masalah yang dihadapi di atas, maka akan diberikan hipotesa: “Pengendalian persediaan berperan dalam menunjang terpenuhinya jumlah persediaan yang memadai.”
1.6Metode Penelitian
Dalam mengumpulkan data untuk menyusun skripsi ini penulis menggunakan studi kasus yang melibatkan PT. Nagamas Putera Jaya sebagai objek penelitian di lapangan. Untuk mengumpulkan data penulis juga menggunakan beberapa metode penelitian yaitu:
a. Metode Deskriptif Analisis
Universitas Kristen Maranatha
7
b. Metode Kepustakaan (Library Research)
Dalam penelitian kepustakaan ini, melakukannya dengan mencari, dan membaca buku-buku dan bahan perkuliahan serta majalah dan media lainnya yang berhubungan dengan masalah yang dibahas dalam tulisan ini. Penggunaan bahan-bahan tersebut adalah sebagai pembahasan yang bersifat teoritis dan merupakan data sekunder yang dipakai dalam pengolahan data yang dikumpulkan dari lapangan. Sehingga diharapkan pembahasan masalah akan lebih terperinci.
c. Penelitian Lapangan (Field Research)
Penelitian lapangan dilakukan dengan mengadakan pengumpulan informasi atau data secara langsung dari PT. Nagamas Putera Jaya sebagai objek penelitian. Langkah-langkah yang dilakukan penulis sehubungan dengan penelitian lapangan antara lain melalui:
a. Questionnaires
Mengajukan daftar pertanyaan dan jawaban atas pertanyaan yang digunakan sebagai bahan masukan.
b. Observasi
Mengamati secara langsung dan mencatat hasil pengamatan yang penulis lakukan dan menarik berbagai kesimpulan dalam bentuk hipotesa.
1.7Lokasi Penelitian
Universitas Kristen Maranatha
122
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai peranan pengendalian persediaan dalam menunjang terpenuhinya jumlah persediaan yang memadai, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Penerapan persediaan pada PT. Nagamas Putera Jaya telah memadai dilihat dari pelaksanaannya. Hal ini dapat dilihat dari:
a. Penetapan titik maksimum dan minimum
Titik maksimum dan minimum menurut PT. Nagamas Putera Jaya adalah penggunaan kuantitas untuk mengetahui keberadaan jumlah persediaan bahan bakar minyak. Hal ini dilakukan perusahaan untuk mengantisipasi permintaan konsumen.
b. Pengendalian budget
Penetapaan anggaran secara lebih pasti dan formal dengan merencanakan operasi yang akan dilakukan sesuai dengan target yang akan dicapai. Hal ini dilakukan PT. Nagamas Putera Jaya untuk mengetahui tingkat kenaikan dan penurunan secara kuantitas.
Universitas Kristen Maranatha
123
Perencanaan penyediaan persediaan pada PT. Nagamas Putera Jaya dilakukan berdasarkan pengalaman di masa lalu. Hal ini dilakukan untuk merencanakan ketersediaan bahan baku.
2. Terpenuhinya jumlah persediaan yang memadai pada PT. Nagamas Putera Jaya. Hal ini dapat dilihat dari:
a. Kualifikasi dan identifikasi persediaan yang layak. b. Tenaga kerja yang memuaskan.
c. Catatan dan laporan yang memadai.
d. Sasaran dan kebijakan yang dirumuskan dengan baik. e. Fasilitas tangki pendam dan penanganan yang memuaskan. f. Standarisasi dan simplikasi persediaan
g. Penetapan tanggung jawab dan kewenangan yang jelas terhadap persediaan.
h. Persediaan yang memadai setiap waktu sesuai dengan permintaan konsumen.
i. Penggunaan biaya yang efektif dan efisien.
3. PT. Nagamas Putera Jaya memiliki beberapa kelemahan antara lain:
a. Kurang aktif dalam mempromosikan keuntungan atau hadiah yang akan diperoleh jika melakukan transaksi di PT. Nagamas Putera Jaya. b. Kurang bersikap ramah kepada orang-orang selain konsumen yang
Universitas Kristen Maranatha
124
5.2 Saran
Setelah melakukan penelitian dan menganalisis peranan pengendalian persediaan dalam menunjang terpenuhinya jumlah persediaan yang memadai, maka saran yang dapat penulis berikan sebagai bahan masukan bagi perusahaan antara lain: 1. Pengendalian persediaan yang selama ini dilaksanakan sedapat mungkin
harus dipertahankan.
2. Lebih bersikap ramah kepada orang-orang di luar perusahaan, meskipun tidak melakukan pembelian bahan bakar minyak.
3. Pihak perusahaan lebih terbuka dalam memberikan data dan informasi yang diperlukan untuk penelitian.
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
.
Anthony, Robert N., & Vijay Govindarajan. 2003. Management Control System. 11th edition. New York: Mc Graw Hill.
Adam, Everett E. & Ronald J. Ebert. 1995. Production & Operation Management:
Concept Models & Behaviour, 5th editon. New Jersey: Prentice Hall, Inc.
Assauri, Sofyan. 1999. Manajemen Produksi & Operasi. Edisi Revisi Manjemen Produksi dan Operasi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Champion, Dean J. 1981. Basic Statictic For Social Research. 2nd edition. New York: Mac Millan Publising Co.
Donald E. Kieso & Weygant, Jerry J. 1995. Intermadiate Accounting 8th edition. New York: John Wirey & Sons, Inc.
Heizer, Jay & Barry Render. 2001. Operation Management. 6th edition. Upper Saddle River: Premtice Hall, Inc.
Komaruddin. 1994. Ensiklopedia Manajemen. Edisi 1. Jakarta: Bumi Aksara.
Universitas Kristen Maranatha Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat, dan Rekayasa. Edisi 3.
Jakarta: Salemba empat.
Nazir, Mohammad. 2003. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Robert Anthony, John Dearden, Bedford Norton M. 2001. Management Control System. 6th edition. USA: Richard D. Irwin Inc.
Tersine R. J. 1994. Principle of Inventory Control & Materials 4th edition. Prentice Hall: New Jersey.