• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan media kartu domino modifikasi IPA materi sifat bahan dengan penyusunnya dan perubahan sifat benda untuk siswa kelas VB di SDN Deresan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengembangan media kartu domino modifikasi IPA materi sifat bahan dengan penyusunnya dan perubahan sifat benda untuk siswa kelas VB di SDN Deresan."

Copied!
331
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI IPA MATERI SIFAT BAHAN DENGAN PENYUSUNNYA DAN PERUBAHAN SIFAT

BENDA UNTUK SISWA KELAS VB DI SDN DERESAN Estu Prihanti Wijayani

Universitas Sanata Dharma 2017

Penelitian ini dilakukan karena guru masih membutuhkan media dalam kegiatan pembelajaran IPA pada materi Sifat Bahan dengan Penyusunnya dan Perubahan Sifat Benda, serta guru masih membutuhkan variasi media pembelajaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan prosedur pengembangan produk berupa kartu domino modifikasi IPA, dan untuk mendeskripsikan kualitas produk berupa kartu domino modifikasi IPA yang layak digunakan untuk siswa kelas VB di SDN Deresan.

Jenis penelitian ini yaitu penelitian pengembangan. Prosedur penelitian pengembangan yang digunakan adalah prosedur pengembangan yang dikemukakan oleh Sugiyono (2015: 407). Prosedur pengembangan dalam penelitian ini terdiri dari sembilan langkah yaitu: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, (7) revisi produk, (8) uji coba pemakaian, dan (9) revisi produk hingga menghasilkan produk akhir berupa kartu domino modifikasi IPA. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan kuesioner. Wawancara digunakan untuk menganalisis kebutuhan. Kuesioner terdiri dari dua macam yaitu kuesioner yang digunakan sebagai acuan validator untuk memvalidasi produk dan kuesioner yang digunakan siswa untuk menilai penggunan produk dalam kegiatan pembelajaran.

Kesimpulan hasil validasi oleh dua dosen ahli pembelajaran IPA dan guru sekolah dasar menunjukkan rata-rata 3,8 dengan kategori “sangat baik”. Hasil uji coba produk menunjukkan rerata keseluruhan kelas uji coba produk adalah 3,44 yang termasuk kategori “sangat baik”. Hasil uji coba pemakaian menunjukkan rerata keseluruhan kelas uji coba pemakaian adalah 3,42 yang termasuk kategori “sangat baik”. Dengan demikian media kartu domino modifikasi IPA yang dikembangkan sudah layak digunakan dalam kegiatan pembelajaran dan siap untuk diproduksi secara massal.

Kata kunci: media pembelajaran, kartu domino modifikasi IPA, materi sifat bahan dengan penyusunnya dan perubahan sifat benda

(2)

ABSTRACT

DEVELOPMENT OF MEDIA DOMINO SCIENCE CARDS MODIFICATION TO MATERIAL ARRANGE INGREDIENT AND CHANGE CHARACTERISTIC

OBJECT FOR VB GRADE OF DERESAN ELEMENTARY SCHOOL

Estu Prihanti Wijayani Sanata Dharma University

2017

This research because the teacher needed to used media in the learning process. The main aim of this research is to described procedure development of domino science cards modification, and to described the quality of domino science cards modification.

The type of this research is research and development. The procedure of the research used research and development procedure which proposed by Sugiyono. The development procedure used in this research consist of nine steps, (1) potention & problem,(2) data collected, (3) product design, (4) expert validation,(5) revition design, (6)trial of product, (7) product revition, (8) trial of usage, (9) product revition until result final product domino science cards modification. The technic data collected are interview and quesioner. Intervew used to analyzed needed. Quesioner consist of 2 kinds, validation quesioner used to gave reference validator to gave rate for the product, and quesioner used to gave rate media in the learning process by students.

The conclusion validation score by 2 expeert lecturer and elementary school teachers showed the range score 3,8 which categorized excellent. The result trial of product showed the total range score is 3,44 which categorized excellent. The result trial of usage showed the total range score is 3,42 which categorized excellent. So the domino science cards modification is worthy to be use in learning process and ready to product.

(3)

PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI IPA

MATERI SIFAT BAHAN DENGAN PENYUSUNNYA DAN PERUBAHAN

SIFAT BENDA UNTUK SISWA KELAS VB DI SDN DERESAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Estu Prihanti Wijayani

NIM: 131134219

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(4)
(5)
(6)

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya ini untuk:

1. Allah SWT, maha pengasih dan maha penyayang.

2. Kedua orang tua tercinta, Almh. Ibu Sri Tumandang dan Bapak Sukardi yang

telah memberikan kasih sayang tiada henti.

3. Kakak pertamaku Very Ardika Wijayanti yang selalu memberikan dukungan

dan semangat.

4. Kakak keduaku Wahyu Budi Wijayanto yang telah rela berkorban, serta

memberikan dukungan dan semangat

5. Teman satu payung media konvensional IPA yang selalu memotivasi dan

berjuang bersama dalam proses penyusunan skripsi ini.

6. Sahabat-sahabatku yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih untuk

kebersamaan selama ini.

7. Dedi.

8. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

(7)

MOTTO

“Man Jadda Wajada”

“Barang siapa bersungguh-sungguh pasti ia akan berhasil”

“Jangan menunggu termotivasi lalu bergerak, tapi

bergeraklah maka kamu akan termotivasi”

(Anonim)

“Berhentilah membuat semua menjadi rumit”

(8)
(9)
(10)

ABSTRAK

PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI IPA MATERI

SIFAT BAHAN DENGAN PENYUSUNNYA DAN PERUBAHAN SIFAT

BENDA UNTUK SISWA KELAS VB DI SDN DERESAN

Estu Prihanti Wijayani Universitas Sanata Dharma

2017

Penelitian ini dilakukan karena guru masih membutuhkan media dalam kegiatan pembelajaran IPA pada materi Sifat Bahan dengan Penyusunnya dan Perubahan Sifat Benda, serta guru masih membutuhkan variasi media pembelajaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan prosedur pengembangan produk berupa kartu domino modifikasi IPA, dan untuk mendeskripsikan kualitas produk berupa kartu domino modifikasi IPA yang layak digunakan untuk siswa kelas VB di SDN Deresan.

Jenis penelitian ini yaitu penelitian pengembangan. Prosedur penelitian pengembangan yang digunakan adalah prosedur pengembangan yang dikemukakan oleh Sugiyono (2015: 407). Prosedur pengembangan dalam penelitian ini terdiri dari sembilan langkah yaitu: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, (7) revisi produk, (8) uji coba pemakaian, dan (9) revisi produk hingga menghasilkan produk akhir berupa kartu domino modifikasi IPA. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan kuesioner. Wawancara digunakan untuk menganalisis kebutuhan. Kuesioner terdiri dari dua macam yaitu kuesioner yang digunakan sebagai acuan validator untuk memvalidasi produk dan kuesioner yang digunakan siswa untuk menilai penggunan produk dalam kegiatan pembelajaran.

Kesimpulan hasil validasi oleh dua dosen ahli pembelajaran IPA dan guru sekolah dasar menunjukkan rata-rata 3,8 dengan kategori “sangat baik”. Hasil uji coba produk menunjukkan rerata keseluruhan kelas uji coba produk adalah 3,44 yang termasuk kategori “sangat baik”. Hasil uji coba pemakaian menunjukkan rerata keseluruhan kelas uji coba pemakaian adalah 3,42 yang termasuk kategori “sangat baik”. Dengan demikian media kartu domino modifikasi IPA yang dikembangkan sudah layak digunakan dalam kegiatan pembelajaran dan siap untuk diproduksi secara massal.

(11)

ABSTRACT

DEVELOPMENT OF MEDIA DOMINO SCIENCE CARDS MODIFICATION TO MATERIAL ARRANGE INGREDIENT AND CHANGE CHARACTERISTIC

OBJECT FOR VB GRADE OF DERESAN ELEMENTARY SCHOOL

Estu Prihanti Wijayani Sanata Dharma University

2017

This research because the teacher needed to used media in the learning process. The main aim of this research is to described procedure development of domino science cards modification, and to described the quality of domino science cards modification.

The type of this research is research and development. The procedure of the research used research and development procedure which proposed by Sugiyono. The development procedure used in this research consist of nine steps, (1) potention & problem,(2) data collected, (3) product design, (4) expert validation,(5) revition design, (6)trial of product, (7) product revition, (8) trial of usage, (9) product revition until result final product domino science cards modification. The technic data collected are interview and quesioner. Intervew used to analyzed needed. Quesioner consist of 2 kinds, validation quesioner used to gave reference validator to gave rate for the product, and quesioner used to gave rate media in the learning process by students.

The conclusion validation score by 2 expeert lecturer and elementary school teachers showed the range score 3,8 which categorized excellent. The result trial of product showed the total range score is 3,44 which categorized excellent. The result trial of usage showed the total range score is 3,42 which categorized excellent. So the domino science cards modification is worthy to be use in learning process and ready to product.

(12)

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala

limpahan serta rahmat-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Pengembangan Media Kartu Domino Modifikasi IPA Materi Sifat Bahan dengan

Penyusunnya dan Perubahan Sifat Benda untuk Siswa Kelas VB di SDN

Deresan”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini, peneliti banyak

mendapat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak baik secara langsung

maupun tidak langsung sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Oleh

karena itu peneliti mengucapkan terima kasih kepada:

1. Rohandi, Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma.

2. Christiyati Aprinastuti, S.Si., M.Pd selaku Ketua Program Studi PGSD.

3. Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd selaku dosen pembimbing I yang

telah memberikan bimbingan selama penulisan skripsi ini.

4. Agnes Herlina Dwi H., S.Si, M.T., M.Sc selaku dosen pembimbing II

yang telah memberikan bimbingan selama penulisan skripsi ini.

5. Validator I, validator II, dan validator III yang telah memberikan penilaian

terhadap produk kartu domino modifikasi IPA.

6. Nur Udin, S.Pd selaku Kepala SDN Deresan yang telah memberikan izin

(13)
(14)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACK ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR BAGAN ... xvi

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 7

E. Definisi Operasional ... 9

F. Spesifikasi Produk ... 9

BAB II LANDASAN TEORI... 11

A. Kajian Pustaka ... 11

B. Penelitian yang Relevan ... 33

C. Kerangka Berpikir ... 38

(15)

BAB III METODE PENELITIAN ... 41

A. Jenis Penelitian ... 41

B. Setting Penelitian ... 45

C. Prosedur Pengembangan ... 46

D. Teknik Pengumpulan Data ... 52

E. Instrumen Penelitian ... 58

F. Teknik Analisis Data ... 67

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 70

A. Hasil Penelitian ... 70

B. Pembahasan ... 96

BAB V PENUTUP ... 108

A. Kesimpulan ... 108

B. Keterbatasan Pengembangan ... 109

C. Saran ... 110

DAFTAR PUSTAKA ... 111

LAMPIRAN ... 114

(16)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 SK dan KD Materi Sifat Bahan dengan Penyusunnya

dan Perubahan Sifat Benda ... 31

Tabel 3.1 Kisi-kisi Daftar Pertanyaan Wawancara ... 53

Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner Penilaian Perangkat Pembelajaran ... 55 Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner Penilaian Kartu Domino Modifikasi Pembelajaran IPA ... 56

Tabel 3.4 Kisi-kisi Kuesioner Respon Siswa ... 57

Tabel 3.5 Daftar Pertanyaan Wawancara Guru ... 58

Tabel 3.6 Lembar Kuesioner Penilaian Perangkat Pembelajaran ... 60 Tabel 3.7 Lembar Kuesioner Penilaian Kartu Domino Modifikasi Pembelajaran IPA ... 63

Tabel 3.8 Lembar Kuesioner Respon Siswa ... 65

Tabel 3.9 Pedoman Penskoran Kuesioner Respon Siswa ... 66

Tabel 3.10 Tabel Klasifikasi Kelayakan Skor Skala Empat ... 69

Tabel 4.1 Rekapitulasi Data Validasi Perangkat Pembelajaran oleh Pakar Media Konvensional IPA ... 83

Tabel 4.2 Rekapitulasi Data Validasi Kartu domino modifikasi IPA oleh Pakar Media Konvensional IPA ... 84

Tabel 4.3 Saran Pakar Media Konvensional IPA dan Revisi ... 84

Tabel 4.4 Rekapitulasi Data Validasi Perangkat Pembelajaran oleh Guru Sekolah Dasar ... 87

Tabel 4.5 Rekapitulasi Data Validasi Kartu domino modifikasi IPA oleh Guru Sekolah Dasar ... 87

Tabel 4.6 Saran Guru Kelas V Sekolah Dasar dan Revisi ... 88

(17)

Tabel 4.8 Hasil Rekapitulasi Kuesioner Uji Coba

Pemakaian ... 94

Tabel 4.9 Rekapitulasi Pakar Media Konvensional IPA dan

(18)

DAFTAR BAGAN

Halaman

Bagan 2.1 Hubungan Penelitian yang Relevan

dengan Penelitian ... 37

Bagan 2.2 Kerangka Berpikir ... 38

Bagan 3.1 Prosedur Penelitian dan Pengembangan

(19)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kartu Domino Pada Umumnya ... 25

Gambar 2.2 Kartu domino modifikasi IPA ... 27

Gambar 3.1 Langkah-langkah penggunaan Metode

Research dan Development (R&D) ... 42

Gambar 4.1 Contoh Kartu domino modifikasi IPA ... 101

(20)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Surat Izin Penelitian ... 115

Lampiran 2 Surat Keterangan Melakukan Penelitian ... 116

Lampiran 3 Surat Izin Uji Coba Produk ... 117

Lampiran 4 Daftar Pertanyaan Wawancara ... 118

Lampiran 5 Daftar Nilai Ulangan Harian Siswa ... 120

Lampiran 6 Instrumen Validasi ... 121

Lampiran 7 Kuesioner Siswa ... 148

Lampiran 8 Rekapitulasi Kuesioner Siswa ... 152

Lampiran 9 Soal Evaluasi ... 160

Lampiran 10 Nilai Soal Evaluasi ... 184

Lampiran 11 Lembar Kerja Siswa (LKS) ... 186

Lampiran 12 Nilai Lembar Kerja Siswa (LKS) ... 202

Lampiran 13 Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Soal Evaluasi ... 204

Lampiran 14 Perangkat Pembelajaran ... 220

(21)

BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab ini peneliti akan menguraikan tentang latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, dan

spesifikasi produk yang diharapkan.

A. Latar Belakang Masalah

Kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan pokok yang dilakukan dalam

lingkungan sekolah. Sadiman (dalam Kustandi, 2011: 5) mengatakan bahwa

pembelajaran adalah usaha-usaha yang terencana dalam memanipulasi

sumber-sumber belajar agar terjadi proses belajar dalam diri siswa. Menurut

Putra (2013: 17) pembelajaran merupakan interaksi yang berlangsung dua

arah antara guru dan siswa. Sejalan dengan pernyataan tersebut, Rusman

(2013: 392) mengatakan bahwa pembelajaran hendaknya menitikberatkan

pada aktivitas siswa dengan memberikan kesempatan untuk beraktivitas dan

berkreativitas dalam mengembangkan potensi dan kepribadian secara

menyeluruh sehingga membuat siswa mendapatkan pengalaman langsung

secara kontekstual. Rusman (2013: 393) juga mengatakan bahwa aktivitas

siswa merupakan inti dari kegiatan pembelajaran. Aktivitas tersebut meliputi

aktivitas fisik maupun mental yang menghasilkan perubahan positif dalam

diri siswa. Mudlofir (2016: 124) mengatakan bahwa dalam kegiatan

pembelajaran terdapat pesan-pesan yang harus dikomunikasikan oleh guru

kepada siswa melalui media tertentu. Mudlofir (2016: 107) juga mengatakan

(22)

ceramah memiliki kelemahan yaitu membuat siswa pasif, pengetahuan yang

didapatkan hanya sebatas pada pengetahuan yang dikuasai guru, sukar

mengontrol sejauh mana perolehan belajar siswa, kegiatan pembelajaran

bersifat verbalisme, terasa membosankan apabila guru tidak memiliki

kemampuan dalam bertutur yang baik. Oleh karena itu diperlukan adanya

media pembelajaran sebagai perantara pesan dari guru sebagai pengirim

pesan kepada siswa sebagai penerima pesan agar penerima pesan memiliki

motivasi untuk belajar sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan.

Di dalam proses pembelajaran guru dituntut untuk dapat menggunakan

media pembelajaran yang efisien dan sederhana demi mencapai tujuan

pembelajaran yang diharapkan. Piaget (dalam Salkind 2009: 326) mengatakan

bahwa usia siswa sekolah dasar termasuk dalam tahap perkembangan

operasional konkret. Pada tahap ini anak dapat memecahkan masalah yang

tergolong sedikit abstrak namun tetap bergantung pada informasi perseptual.

Penggunaan media berperan sebagai pendukung informasi untuk

menjembatani siswa dalam memahami konsep yang abstrak dalam kegiatan

pembelajaran. Maka dari itu guru perlu memiliki pengetahuan dan

pemahaman yang cukup tentang media pembelajaran sehingga guru dapat

mengembangkan keterampilan membuat media pembelajaran yang dapat

digunakan apabila belum tersedia media yang ingin digunakan.

Munandi (2010: 7-8) mendefinisikan bahwa media pembelajaran

merupakan segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan

(23)

kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien

dan efektif. Penggunaan media dalam pembelajaran dapat memberikan

manfaat diantaranya adalah membuat pembelajaran lebih menarik dan

bervariasi sehingga dapat menarik perhatian dan menumbuhkan motivasi

belajar siswa. Bahan pembelajaranpun akan lebih jelas maknanya sehingga

dapat lebih dipahami oleh siswa. Melalui penggunaan media pembelajaran

siswa dapat lebih banyak terlibat dalam kegiatan belajar dan tidak hanya

mendengarkan penjelasan dari guru saja tetapi siswa dapat terlibat dalam

aktivitas lain seperti mengamati, mendemontrasikan, maupun melakukan.

Berdasarkan hasil analisis kebutuhan yang dilakukan di SDN Deresan

pada hari Kamis, 23 Juni 2016 pukul 12.00 WIB dengan guru kelas V sekolah

dasar selaku guru yang mengampu mata pelajaran IPA di kelas V. Guru

mengatakan bahwa dalam pembelajaran guru menerapkan metode diskusi

kelompok dengan membuat kelompok yang memiliki karakteristik siswa

yang heterogen dengan harapan agar siswa yang berkemampuan tinggi dapat

bekerja sama dan membantu siswa lain yang berkemampuan kurang. Selain

itu pada beberapa materi tertentu dalam pembelajaran IPA guru menggunakan

media seperti gambar, dan contoh-contoh benda yang berkaitan dengan

materi.

Menurut guru kelas V penggunaan media sangatlah penting dalam

mendukung meteri apapun dalam mata pelajaran IPA. Darmojo (dalam

Samatowa, 2011: 2) mengatakan bahwa IPA adalah pengetahuan yang

(24)

Samatowa (2011: 4) metode pembelajaran yang tepat digunakan dalam

pembelajara IPA adalah metode belajar melalui pengalaman langsung

menggunakan media sehingga dapat memperkuat daya ingat siswa. Namun

pada praktiknya seringkali guru belum memaksimalkan penggunaan media di

kelas sehingga terdapat beberapa materi yang belum memanfaatkan

penggunaan media. Media sangat berperan dalam menarik perhatian siswa

sehingga siswa lebih antusias. Media juga merupakan jembatan untuk

membantu siswa dalam memahami materi.

Guru kelas V juga mengatakan bahwa penggunaan media masih

memegang peran penting dalam kegiatan pembelajaran. Melalui penggunaan

media siswa dapat merasakan menyentuh secara langsung dan beraktivitas

memanfaatkan media yang digunakan. Adapun penggunaan kartu domino

modifikasi IPA merupakan salah satu hal baru bagi guru dan belum pernah

menemui penggunaannya dalam kegiatan pembelajaran IPA. Menurut guru

penggunaan kartu domino modifikasi IPA merupakan hal baru pula bagi

siswa kelas V dan perlu diajarkan pada saat kegiatan pembelajaran sehingga

dapat menarik perhatian siswa agar lebih memahami materi pelajaran serta

membuat siswa memiliki pengalaman belajar yang barvariasi.

Berdasarkan hasil analisis kebutuhan diketahui bahwa penggunaan media

masih dibutuhkan dalam kegiatan pembelajaran IPA di SDN Deresan.

Kondisi sekolah belum memiliki perangkat information and communication

technology (ICT) yang memadai, oleh karena itu penggunaan media yang

(25)

penting dalam kegiatan pembelajaran. Adanya media tradisional atau

konvensional dalam kegiatan pembelajaran akan menuntut siswa untuk

beraktivitas menggunakan media tersebut sehingga membuat siswa lebih

interaktif selama kegiatan pembelajaran. Piaget (dalam Salkind: 326)

mengatakan bahwa anak usia 7-12 tahun termasuk dalam tahap

perkembangan operasional konkret. Usia siswa sekolah dasar termasuk dalam

tahap perkembangan tersebut, pada tahap ini anak masih membutuhkan

informasi perseptual sebagai media yang mendukung pemahaman konsep

dalam kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu peran media dalam kegiatan

pembelajaran masih sangat penting.

Melihat adanya kebutuhan tersebut maka peneliti memberikan solusi

untuk memenuhi kebutuhan media dalam kegiatan pembelajaran dengan

mengembangkan media “Kartu Domino Modifikasi IPA” untuk siswa kelas V

sekolah dasar. Berdasarkan penggolongan menurut segi perkembangan

teknologi yang dijelaskan oleh Seels dan Glasgow (dalam Arsyad, 2013: 35),

kartu domino modifikasi IPA termasuk ke dalam jenis media tradisional.

Kartu domino modifikasi IPA ini dikembangkan pada materi “Sifat Bahan

dengan Penyusunnya dan Perubahan Sifat Benda”. Kartu domino modifikasi

IPA diterapkan pada materi ini karena sekolah belum memiliki media untuk

mendukung kegiatan pembelajaran pada materi Sifat Bahan dengan

Penyusunnya dan Perubahan Sifat Benda, selain itu guru mengatakan bahwa

pada materi tersebut masih nilai rerata kelas masih di bawah kriteria

(26)

kriteria ketuntasan minimal adalah 75. Materi “Sifat Bahan dengan

Penyusunnya dan Perubahan Sifat Benda” merupakan salah satu kompetensi

dasar kelas V pada semester 1 di bawah standar kompetensi 4 yaitu

“Memahami Hubungan Antara Sifat Bahan dengan Penyusunnya dan

Perubahan Sifat Benda”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan gambaran latar belakang tersebut, maka rumusan masalah

yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah prosedur pengembangan produk berupa kartu domino

modifikasi IPA pada materi Sifat Bahan dengan Penyusunnya dan

Perubahan Sifat Benda untuk siswa kelas VB di SDN Deresan?

2. Bagaimana kualitas produk kartu domino modifikasi IPA yang layak

pada materi Sifat Bahan dengan Penyusunnya dan Perubahan Sifat Benda

untuk siswa kelas VB di SDN Deresan?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan yang akan dicapai

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mendeskripsikan prosedur pengembangan produk berupa kartu

domino modifikasi IPA pada materi Sifat Bahan dengan Penyusunnya

(27)

2. Untuk mendeskripsikan kualitas produk berupa kartu domino modifikasi

IPA yang layak pada materi Sifat Bahan dengan Penyusunnya dan

Perubahan Sifat Benda untuk siswa kelas VB di SDN Deresan.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai

pihak sebagai berikut :

1. Secara Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan tentang

penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran IPA di kelas V sekolah

dasar. Media yang digunakan berupa kartu domino modifikasi IPA pada

materi Sifat Bahan dengan Penyusunnya dan Perubahan Sifat Benda

dalam kegiatan pembelajaran

2. Secara Praktis

a. Bagi Siswa

1. Siswa memiliki pengalaman belajar menggunakan kartu domino

modifikasi IPA.

2. Mendapatkan variasi kegiatan pembelajaran yang menyenangkan

sehingga dapat meningkatkan kemampuan siswa dan peran siswa

(28)

b. Bagi Guru

1. Penelitian ini dapat menjadi referensi bagi guru dalam

memanfaatan media dalam pembelajaran di kelas agar guru dapat

memberikan pembelajaran yang bervariasi ketika mengajar.

2. Memiliki salah satu jenis media yaitu kartu domino modifikasi IPA

yang dapat digunakan maupun dikembangkan dalam kegiatan

pembelajaran.

c. Bagi Sekolah

1. Memberikan masukan bagi sekolah dalam meningkatkan mutu

pembelajaran di sekolah dengan memanfaatkan penggunaan media

secara optimal.

2. Memiliki salah satu variasi media yaitu kartu domino modifikasi

IPA khususnya pada materi Sifat Bahan dengan Penyusunnya dan

Perubahan Sifat Benda.

d. Bagi Mahasiswa

1. Menambah pengetahuan tentang jenis penelitian Research and

Development (R&D).

2. Memiliki pengalaman dalam mengembangkan kartu domino

modifikasi IPA serta penerapannya pada materi Sifat Bahan dengan

Penyusunnya dan Perubahan Sifat Benda.

3. Memiliki produk berupa kartu domino modifikasi IPA yang dapat

(29)

E. Definisi Operasional

Dalam penelitian ini batasan istilah dibatasi pada :

1. Pembelajaran adalah proses interaksi dua arah antara guru dan siswa

untuk menyampaikan pesan melalui saluran tertentu kepada penerima

pesan.

2. Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk

menyampaikan pesan atau isi materi dari pengirim ke penerima agar

siswa dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif serta

siswa dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan maupun sikap.

3. IPA merupakan ilmu tentang alam, atau ilmu yang mempelajari

peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam.

4. Kartu domino modifikasi IPA adalah kartu domino yang telah mengalami

modifikasi atau perubahan pada isi di dalam kartu domino yang awalnya

berisi titik besar dengan jumlah tertentu diubah menjadi berisi pernyataan

dan jawaban yang akan dipasangkan dengan kartu lain yang sesuai.

5. Materi bahan penyusun benda dan sifatnya merupakan materi yang

mempelajari tentang sifat-sifat benda yang ada di lingkungan sekitar dan

perubahan sifat benda yang terjadi. Materi ini berada di bawah Standar

Kompetensi 4 kelas V sekolah dasar semester 1.

F. Spesifikasi Produk

Spesifikasi produk kartu domino modifikasi IPA yang dikembangkan

(30)

a. Kartu domino modifikasi IPA dicetak pada kertas jenis ivory 210 dengan

ketebalan kertas sekitar 0,5 mm.

b. Kartu domino modifikasi pembelajaran IPA dicetak dengan ukuran

panjang 12 cm dan lebar 4 cm.

c. Warna latar belakang kartu domino modifikasi IPA untuk pertemuan

pertama adalah warna hijau muda dan warna latar belakang kartu domino

modifikasi IPA untuk pertemuan kedua adalah warna biru muda. Warna

ini dipilih karena terlihat lebih cerah agar lebih menarik perhatian siswa.

d. Penulisan kalimat dalam kartu domino modifikasi IPA ditulis

menggunakan jenis huruf comic sans dengan ukuran 12. Warna huruf

dalam kartu domino modifikasi IPA untuk pertemuan pertama berwarna

biru sedangkan warna huruf dalam kartu domino modifikasi IPA untuk

pertemuan kedua berwarna merah.

e. Kartu domino modifikasi IPA berisi pernyataan dan jawaban tentang

(31)

BAB II

LANDASAN TEORI

Pada bab ini peneliti akan menguraikan tentang kajian pustaka, penelitian

yang relevan, kerangka berpikir, dan pertanyaan penelitian.

A. Kajian Pustaka

1. Teori Perkembangan Anak

Salkind (2009: 311) menjelaskan bahwa perkembangan adalah proses

spontan dengan cakupan luas yang berakibat pada gejala pertambahan

secara terus menerus, modifikasi, dan penyusunan ulang (reorganisasi)

struktur-struktur psikolog. Menurut Piaget (dalam Salkind, 2009: 312)

proses perkembangan terdiri atas empat faktor yaitu maturasi, pengalaman,

transmisi sosial, dan ekuilibrasi. Maturasi adalah proses terjadinya

perubahan biologis yang dikendalikan oleh mekanisme bawaan.

Pengalaman merupakan interaksi dengan lingkungan agar anak bisa

beradaptasi dengan lingkungan. Transmisi sosial merupakan sikap dan

kebiasaan-kebiasaan yang ditransmisikan dari kelompok yang satu ke

kelompok yang lainnya. Sedangkan ekuilibrasi adalah upaya untuk

mengusahakan keseimbangan atau keteraturan untuk menjaga agar

individu berada pada jalur yang benar.

Salkind (2009: 326) juga mengatakan bahwa Piaget membagi tahapan

perkembangan menjadi empat tahap perkembangan yang disederhanakan

dalam kelompok usia tertentu. Tahap perkembangan menurut Piaget

(32)

1. Tahap sensorimotor (berlangsung sejak lahir sampai usia 2 tahun)

2. Tahap praoperasional (berlangsung dari usia 2 sampai 7 tahun)

3. Tahap operasional konkret (berlangsung dari usia 7 sampai 12 tahun)

4. Tahap operasional formal (berlangsung dari usia 12 tahun sampai masa

dewasa).

Dilihat dari pengelompokan tahapan tersebut, maka siswa kelas V

sekolah dasar termasuk dalam tahap operasional konkret dengan rerata

usia siswa kelas V adalah 10-11 tahun. Dalam tahapan ini menggambarkan

peralihan dramatis dari pemikiran yang basisnya tidak logis menuju

pemikiran yang basisnya logis. Anak pada tahap operasional konkret

mampu melaksanakan konservasi, menjalankan operasi, dan menguasai

berbagai tugas kognitif. Pada tahap ini anak menjadi makhluk sosiosentris

yang menyadari bahwa setiap orang memiliki sudut pandang

sendiri-sendiri. Anak pada tahap operasional konkret dapat memecahkan masalah

yang tergolong sedikit abstrak, namun mereka tetap bergantung pada

informasi perseptual untuk merumuskan dan menguji hipotesis.

Pada tahap operasional konkret anak bisa menciptakan hierarki dari

berbagai kelompok (kelas) yang berbeda dan memahami hubungan yang

ada diantara anggota kelompok (klasifikasi). Anak mampu melakukan

operasi secara terbalik. Anak juga mampu menderetkan atau menempatkan

kejadian atau objek-objek dalam satu rangkaian yang teratur menurut

(33)

lagi terlalu berpusat pada dirinya, namun ia masih tetap lebih asyik dengan

kebenaran asumsinya sendiri daripada dengan tuntutan dunia nyata.

Berdasarkan paparan sebelumnya peneliti menyimpulkan bahwa

perkembangan merupakan proses spontan dengan cakupan luas yang

mengakibatkan pertambahan, modifikasi, dan penyusunan ulang struktur

psikolog. Proses perkembangan dipengaruhi oleh empat faktor yaitu

maturasi, pengalaman, transmisi sosial, dan ekuilibrasi. Tahap

perkembangan dikelompokkan menjadi empat tahap yaitu tahap

sensorimotor, tahap praoperasional, tahap praoperasional konkret, dan

tahap operasional formal. Adapun siswa kelas V sekolah dasar termasuk

dalam tahap perkembangan operasional konkret.

2. Pembelajaran

a. Pengertian Pembelajaran

Putra (2013: 17) menjelaskan bahwa pembelajaran adalah

interaksi dua arah antara guru dan siswa serta teori dan praktik.

Sanjaya (2014: 61) berpendapat bahwa proses pembelajaran adalah

proses komunikasi antara guru dan siswa melalui bahasa verbal

sebagai salah satu sarana penyampaian materi pelajaran. Sedangkan

Sadiman (2008: 11) mengatakan bahwa proses belajar mengajar adalah

proses komunikasi penyampaian pesan dari sumber pesan melalui

media atau saluran tertentu ke penerima pesan. Dari ketiga pendapat

(34)

siswa untuk menyampaikan pesan melalui saluran tertentu ke penerima

pesan.

b. Ciri-ciri Pembelajaran

Terdapat beberapa ciri-ciri pembelajaran menurut Gino (dalam

Putra, 2013: 26) yaitu adanya unsur dinamis dalam proses

pembelajaran meliputi motivasi belajar, bahan ajar, alat bantu atau

media belajar, suasana belajar, dan kondisi siswa yang belajar.

Motivasi belajar merupakan keseluruhan daya penggerak di dalam diri

seseorang yang menimbulkan kegiatan belajar sehingga tujuan yang

dikehendakinya dapat tercapai. Bahan ajar merupakan segala informasi

yang berupa fakta, prinsip, dan konsep yang diperlukan untuk

mencapai tujuan pembelajaran. Alat bantu atau media belajar adalah

semua alat yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan

tujuan untuk menyampaikan pesan dari guru kepada siswa agar materi

yang disampaikan mudah diserap oleh siswa. Suasana belajar juga

memberikan pengaruh dalam pencapaian tujuan pembelajaran, dengan

suasana belajar yang berjalan dua arah serta adanya kegembiraan akan

mendukung tercapainya tujuan pembelajaran. Kondisi siswa yang

belajar juga akan berpengaruh terhadap partisipasinya dalam proses

pembelajaran. Kegiatan pembelajaran lebih menekankan pada peran

dan partisipasi siswa bukan peran guru yang dominan.

Jadi ciri-ciri pembelajaran menurut uraian Gino (dalam Putra,

(35)

menimbulkan kegiatan belajar, bahan ajar yang merupakan segala

informasi yang akan disampaikan, alat bantu atau media belajar untuk

menyampaikan informasi, suasana belajar yang menyenangkan, dan

kondisi siswa.

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan sebelumnya peneliti

mengambil kesimpulan bahwa pembelajaran merupakan proses interaksi

dua arah antara guru dan siswa. Interaksi tersebut dilakukan untuk

menyampaikan pesan melalui saluran tertentu. Pembelajaran memiliki ciri

yaitu adanya unsur dinamis yang meliputi motivasi belajar, bahan ajar, alat

bantu atau media belajar, suasana belajar, dan kondisi siswa.

3. Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Munandi (2013:7-8) mengatakan bahwa media adalah segala

sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari

sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang

kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara

efisien dan efektif.

Geralch dan Ely (dalam Arsyad, 2007: 3) mengatakan bahwa

secara garis besar media adalah manusia, materi, atau kejadian yang

membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh

pengetahuan, keterampilan maupun sikap.

Sedangkan Sadiman (2008: 7) mengatakan bahwa media adalah

(36)

pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan,

perhatian, dan minat siswa sehingga proses belajar dapat terjadi.

Berdasarkan ketiga pendapat tersebut media pembelajaran

adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan

pesan atau isi materi dari pengirim ke penerima agar siswa dapat

melakukan proses belajar secara efisien dan efektif serta siswa dapat

memperoleh pengetahuan, keterampilan maupun sikap.

b. Ciri-ciri Media Pembelajaran

Arsyad (2010: 12) menjelaskan tiga ciri media pembelajaran

yang dikemukakan oleh Geralch dan Ely, yaitu :

1. Ciri Fiksatif (Fixative Property) yaitu menggambarkan kemampuan

media merekam, menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi

suatu peristiwa atau objek.

2. Ciri Manipulatif (Manipulative Property) yaitu kemampuan untuk

mengubah suatu kejadian atau objek ke dalam bentuk lain agar

dapat disajikan kepada siswa.

3. Ciri Distributif (Distributive Property) yaitu memungkinkan suatu

objek atau kejadian diangkut atau dipindahkan dan dapat tersaji di

depan siswa.

Sependapat dengan yang dikemukakan oleh Arsyad (2010: 12),

Kustandi (2013: 12-13) juga menjelaskan tiga ciri-ciri media

(37)

1. Ciri Fiksatif (Fixative Property) merupakan ciri yang

menggambarkan kemampuan media untuk merekam, menyimpan,

melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau objek

sehingga dapat disusun kembali dengan media.

2. Ciri Manipulatif (Manipulative Property) merupakan kemampuan

media untuk memanipulasi suatu kejadian agar dapat disajikan

kepada siswa dalam waktu yang lebih singkat.

3. Ciri Distributif (Distributive Property) merupakan ciri media yang

memungkinkan suatu objek atau kejadian ditransportasikan melalui

ruang, dan secara bersamaan dapat disajikan kepada siswa.

Dari kedua pendapat tersebut maka ciri-ciri media pembelajaran

antara lain (a) Ciri Fiksatif (Fixative Property) yaitu kemampuan

media untuk merekan, menyimpan dan merekonstruksi peristiwa atau

objek, (b) Ciri Manipulatif (Manipulative Property) yaitu kemampuan

media untuk memanipulasi atau mengubah kejadian atau objek ke

dalam bentuk lain, (c) Ciri Distributif (Distributive Property) yaitu

kemampuan media untuk memindahkan kejadian atau peristiwa agar

dapat disajikan kepada siswa.

c. Fungsi Media Pembelajaran

Levie dan Lentz (dalam Arsyad, 2007: 16) menyampaikan

empat fungsi media pembelajaran yaitu :

1. Fungsi atensi, yaitu menarik sehingga mampu mengarahkan

(38)

2. Fungsi afektif, yaitu dapat menggugah emosi dan sikap siswa

dalam pembelajaran.

3. Fungsi kognitif, yaitu memperlancar pencapaian tujuan untuk

memahami dan mengingat informasi dalam pembelajaran.

4. Fungsi kompensatoris, yaitu membantu siswa yang lemah dan

lambat dalam menerima dan memahami isi pelajaran.

Sanjaya (2014: 73-74) menjelaskan bahwa penggunaan media

pembelajaran memiliki beberapa fungsi yaitu :

1. Fungsi komunikatif, yaitu media pembelajaran dapat digunakan

untuk mempermudah komunikasi antara penyampai pesan dan

penerima pesan.

2. Fungsi motivasi, merupakan fungsi media untuk membuat siswa

agar lebih termotivasi dalam belajar sehingga memudahkan siswa

mempelajari materi pelajaran.

3. Fungsi kebermaknaan, yaitu bahwa media dapat berfungsi untuk

meningkatkan aspek sikap dan keterampilan tidak hanya aspek

kognitif saja.

4. Fungsi penyamaan persepsi, merupakan fungsi media yang dapat

menyamakan persepsi setiap siswa, sehingga setiap siswa memiliki

pandangan yang sama terhadap informasi yang disuguhkan.

5. Fungsi individualitas, yaitu fungsi media untuk melayani

kebutuhan setiap individu yang memiliki minat dan gaya belajar

(39)

Dari kedua pendapat tersebut fungsi media pembelajaran

meliputi (a) fungsi atensi merupakan kemampuan media untuk

mengarahkan perhatian siswa, (b) fungsi afektif merupakan

kemampuan menggugah emosi dan sikap siswa, (c) fungsi kognitif

yaitu pencapaian tujuan pembelajaran, (d) fungsi kompensatoris yaitu

membantu siswa yang berkemampuan lemah, (e) fungsi komunikatif

yaitu mempermudah komunikasi, (f) fungsi motivasi merupakan

fungsi media membuat siswa lebih termotivasi, (g) fungsi

kebermaknaan merupakan fungsi meningkatkan aspek sikap dan

keterampilan, (h) fungsi pernyamaan persepsi merupakan fungsi

menyamakan persepsi setiap siswa, dan (i) fungsi individualitas yaitu

fungsi untuk melayani kebutuhan setiap individu.

d. Manfaat Media Pembelajaran

Penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran mempunyai

berbagai manfaat. Sanaky (2013: 5) menjelaskan manfaat media

pembelajaran antara lain :

1. Pengajaran lebih menarik perhatian pembelajar sehingga

menumbuhkan motivasi belajar.

2. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih

dipahami pembelajar serta memungkinkan pembelajar menguasai

tujuan pembelajaran dengan baik.

3. Metode pembelajaran bervariasi, tidak semata-mata hanya

(40)

4. Pembelajar lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak

hanya mendengarkan penjelasan dari pengajar tetapi juga

melakukan aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, dan

mendemonstrasikan.

Arsyad (2010: 29) mengatakan bahwa manfaat dari media

pembelajaran antara lain :

1. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan

informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses

dan hasil belajar.

2. Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan

perhatian siswa sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar.

3. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang

dan waktu.

4. Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman

kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka.

Sukiman (2012: 44) menjelaskan bahwa penggunaan media

pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran memiliki manfaat praktis

sebagai berikut :

1. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan sehingga

dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar.

2. Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan

(41)

interaksi yang lebih langsung dan kemungkinan siswa untuk belajar

sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.

3. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang,

dan waktu.

Kesimpulan dari ketiga pendapat tersebut bahwa manfaat media

pembelajaran yaitu memperjelas penyajian pesan, meningkatkan dan

mengarahkan perhatian siswa, mengatasi keterbatasan indera, ruang

dan waktu, menimbulkan motivasi belajar.

e. Jenis-jenis Media Pembelajaran

Seel & Glasglow (dalam Arsyad 2013 :35) apabila dilihat dari

segi perkembangan teknologi, media dibagi kedalam dua kategori

yaitu media tradisional dan media teknologi mutakhir. Adapun media

tradisonal terdiri dari : (1) visual diam yang diproyeksikan antara lain

kepingan film, (2) visual yang tidak diproyeksikan antara lain:

gambar, poster, foto, charts, grafik, diagaram, pameran, papan info,

papan bulu, (3) audio antara lain: rekaman dan pita kaset, (4)

penyajian multimedia: slide beserta suara/tape, (5) cetak: buku teks,

modul, teks terprogram,lembaran lepas, (6) permainan : teka-teki,

simulasi, permainan papan, (7) realia: model, specimen/contoh,

manipulatif peta, dan boneka.

Kartu domino modifikasi IPA termasuk dalam jenis media

(42)

kelebihan dari media tradisonal atau media konvensional jenis cetakan

menurut Arsyad (2013: 40) adalah sebagai berikut:

1. Materi pelajaran dapat dirancang sedemikian rupa sehingga mampu

memenuhi kebutuhan siswa.

2. Dapat mengulangi materi dalam media cetakan, serta siswa akan

mengikuti urutan pikiran secara logis.

3. Perpaduan teks dan gambar dalam media cetak dapat menambah

daya tarik dan memperlancar pemahaman informasi yang disajikan

dalam format verbal dan visual.

4. Materi dalam media teks dapat diproduksi dengan ekonomis dan

didistribusikan dengan mudah.

Mudlofir (2016: 139) mengklasifikasikan jenis media

berdasarkan kelompok tertentu yaitu :

1. Klasifikasi media berdasarkan bentuk dan ciri fisik, media dibagi

menjadi dua yaitu media dua dimensi dan media tiga dimensi.

Media dua dimensi adalah media yang penampilannya memiliki

ukuran panjang dan lebar serta hanya dapat diamati dari satu arah

pandang. Sedangkan media tiga dimensi adalah media yang

penampilannya memiliki ukuran panjang, lebar dan tinggi serta

dapat diamati dari berbagai arah pandang.

2. Klasifikasi media berdasarkan pengalaman sederhana, digolongkan

menjadi tiga jenis pengalaman yaitu pengalaman langsung,

(43)

langsung yaitu pengalaman melalui keterlibatan langsung dalam

suatu peristiwa atau mengamati objek yang sebenarnya.

Pengalaman tiruan yaitu pengalaman yang didasarkan pada model,

dramatisasi atau rekaman. Sedangkan pengalaman dari kata-kata

yaitu pengalaman yang berasal dari perkataan, rekaman kata

maupun kata-kata tulis atau cetak.

3. Klasifikasi berdasarkan persepsi indera, digolongkan menjadi tiga

kelompok yaitu media visual (dapat dilihat oleh indera), media

audio (dapat didengar), dan media audio visual (dapat dilihat dan

didengar).

4. Klasifikasi berdasarkan bentuk penyajian dan cara penyajiannya,

media digolongkan menjadi tujuh kelompok yaitu (a) kelompok

kesatu: grafis, bahan cetak, dan gambar diam, (b) kelompok kedua:

media proyeksi diam, (c) kelompok ketiga: media audio, (d)

kelompok keempat: media audio-visual, (e) kelompok kelima:

media gambar hidup/film, (f) kelompok keenam: media televisi, (g)

kelompok ketujuh: multimedia.

Jadi klasifikasi jenis media pembelajaran menurut Seel &

Glasglow (dalam Arsyad 2013 :35) dilihat dari segi perkembangan

teknologi media dibagi menjadi media tradisional dan media

mutakhir. Jenis media pembelajaran menurut Mudlofir (2016: 139)

dibagi menjadi empat jenis yaitu (1) berdasarkan bentuk dan ciri fisik

(44)

media tiga dimensi, (2) berdasarkan pengalaman sederhana dibagi

menjadi tiga yaitu pengalaman langsung, pengalaman tiruan, dan

pengalaman dari kata-kata, (3) berdasarkan persepsi indera dibagi

menjadi tiga yaitu media visual, media audio, dan media audio visual,

(4) berdasarkan bentuk penyajian dan cara penyajiannya dibagi

menjadi tujuh kelompok.

Berdasarkan paparan sebelumnya peneliti mengambil kesimpulan

bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan

untuk menyampaikan pesan dari pengirim ke penerima pesan secara

efisien dan efektif agar memperoleh pengetahuan, keterampilan, maupun

sikap. Media dapat diklasifikasian berdasarkan perkembangan teknologi,

bentuk dan ciri fisik, pengalaman sederhana, persepsi indera, dan

penyajian. Media tradisional bentuk cetak memiliki kelebihan antara lain

materi dapat dirancang untuk memenuhi kebutuhan siswa, siswa akan

berpikir secara logis, menambah daya tarik dan memperlancar pemahaman

informasi, ekonomis dan praktis. Ciri-ciri media terdiri dari ciri fiksatif,

ciri manipulatif, dan ciri distributif. Media pembelajaran memiliki fungsi

yaitu fungsi atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif, fungsi kompensatoris,

fungsi komunikatif, fungsi motivasi, fungsi kebermaknaan, fungsi

penyamaan persepsi, dan fungsi individualitas. Media pembelajaran

memiliki manfaat untuk memperjelas penyajian pesan, meningkatkan dan

mengarahkan perhatian, mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu,

(45)

4. Kartu domino modifikasi IPA

a. Pengertian Kartu Domino

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 628) kartu

adalah kertas tebal, berbentuk persegi panjang (untuk berbagai

keperluan, hampir sama dengan karcis). Sedangkan dalam Kamus

Besar Bahasa Indonesia (2008: 339) pengertian domino adalah sebuah

permainan dengan 28 kartu (kayu, tulang, dsb) yang bermata (bertitik

besar), setiap kartu dibagi menjadi dua bidang, tiap bidang berisi 0-6

titik. Berikut ini merupakan gambar kartu domino pada umumnya.

www.google.comimgresimgurl

Gambar 2.1 Kartu Domino Pada Umumnya

Adapun dalam penelitian ini kartu domino telah mengalami

modifikasi sehingga tidak lagi sama persis dengan bentuk aslinya.

Kartu domino modifikasi IPA adalah kartu domino yang telah

mengalami modifikasi atau perubahan pada isi di dalam kartu domino

yang awalnya berisi titik besar dengan jumlah tertentu diubah menjadi

berisi pertanyaan dan jawaban yang akan dipasangkan dengan kartu

lain yang sesuai. Cara bermain kartu domino modifikasi IPA adalah

(46)

a. Siswa membuat kelompok yang terdiri dari 2-3 anak dan mengisi

identitas pada lembar kerja.

b. Setelah mendapatkan satu set kartu domino, siswa mengambil satu

kartu pertama yang bertanda “Mulai”.

c. Setelah kartu pertama dikeluarkan, siswa mencari pasangan kartu

pertama dengan mencari jawaban yang terdapat pada kartu

berikutnya.

d. Konsep pada sisi kartu bagian kanan merupakan pernyataan yang

hanya dapat dipasangkan dengan jawaban yang terdapat pada sisi

kartu bagian kiri pada kartu berikutnya.

e. Siswa mengurutkan semua kartu domino modifikasi dengan

mencocokkan konsep pernyataan yang terdapat pada sisi kartu

bagian kanan dengan jawaban yang terdapat pada sisi kartu bagian

kiri pada kartu berikutnya.

f. Siswa menyusun urutan kartu domino modifikasi secara

menyamping dari arah kiri ke arah kanan hingga menjadi susunan

yang benar.

g. Permainan kartu domino modifikasi diakhiri dengan kartu terakhir

yang bertanda “Selesai”.

h. Siswa menuliskan pernyataan beserta pasangan jawaban yang

benar pada lembar kerja siswa.

Berikut ini merupakan contoh kartu domino modifikasi IPA

(47)

Gambar 2.2 Kartu domino modifikasi IPA

Berdasarkan klasifikasi menurut Seels dan Glasgow (dalam

Arsyad, 2013: 35), kartu domino modifikasi IPA termasuk dalam jenis

media tradisional bentuk cetak. Sedangkan berdasarkan klasifikasi

menurut Mudlofir (2016: 139), dari segi klasifikasi media berdasarkan

bentuk dan ciri fisik maka kartu domino modifikasi IPA termasuk

dalam bentuk dua dimensi. Dari segi klasifikasi media berdasarkan

pengalaman sederhana, kartu domino modifikasi IPA termasuk dalam

kelompok pengalaman dari kata-kata. Dari segi klasifikasi

berdasarkan persepsi indera, kartu domino modifikasi IPA termasuk

dalam kelompok media visual (dapat dilihat oleh indera). Sedangkan

(48)

domino modifikasi IPA termasuk dalam kelompok kesatu: grafis,

bahan cetak, dan gambar diam.

Adapun kelebihan dari kartu domino modifikasi IPA antara lain:

(a) tidak membutuhkan waktu yang lama dalam mempersiapkan

sebelum kegiatan pembelajaran dimulai, (b) praktis, ringkas, dan

mudah dibawa, (c) tidak membutuhkan ruang yang terlalu luas, (d)

memuat materi yang dikemas dalam bentuk permainan sehingga

membuat siswa lebih aktif serta mendominasi kegiatan pembelajaran,

(e) menarik perhatian siswa dan sesuai dengan karakeristik siswa usia

sekolah dasar.

Berdasarkan paparan di atas, kartu domino modifikasi IPA adalah

kartu domino yang telah mengalami modifikasi. Modifikasi dilakukan

dengan mengubah titik bulat pada bagian tengah kartu menjadi pernyataan

dan jawaban yang berkaitan dengan materi IPA. Kartu domino modifikasi

IPA dimainkan secara berkelompok dengan cara menyusun urutan kartu

hingga menjadi urutan yang benar.

5. Materi IPA

a. Hakikat IPA

IPA merupakan singkatan dari kata Ilmu Pengetahuan Alam.

Menurut Srini (2001: 2), IPA merupakan terjemahan dari bahasa

Inggris Natural Science. Natural memiliki arti alamiah, berhubungan

dengan alam. Sedangkan scienceberarti ilmu pengetahuan. Jadi secara

(49)

tentang alam, atau ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang

terjadi di alam. Srini (2001: 2-14) menjelaskan bahwa pada dasarnya

IPA terbagi menjadi IPA sebagai produk dan IPA sebagai proses.

1. Ilmu Pengetahuan Alam Sebagai Produk

Ilmu Pengetahuan Alam sebagai produk merupakan Ilmu

Pengetahuan Alam sebagai disiplin atau disebut juga sebagai

produk IPA. Bentuk IPA sebagai produk adalah fakta-fakta,

konsep-konsep, prinsip-prinsip, dan teori-teori IPA.

Adapun yang disebut fakta dalam IPA adalah

pernyataan-pernyataan tentang benda-benda yang benar-benar ada, atau

berbagai peristiwa yang betul-betul terjadi dan sudah dikonfirmasi

secara objektif.

Konsep dalam IPA adalah suatu ide yang mempersatukan

fakta-fakta IPA. Konsep merupakan penghubung antara fakta-fakta

yang ada hubungannya.

Sedangkan prinsip dalam IPA adalah generalisasi tentang

hubungan diantara konsep-konsep IPA. Prinsip IPA bersifat

analitik sebab merupakan generalisasi induktif yang ditarik dari

beberapa contoh.

2. Ilmu Pengetahuan Alam Sebagai Proses

IPA tidak hanya kumpulan merupakan kumpulan-kumpulan

pengetahuan tentang benda-benda atau makhluk-makhluk, tetapi

(50)

masalah. Keterampilan proses IPA merupakan keterampilan yang

dilakukan oleh para ilmuwan, diantaranya adalah mengamati,

mengukur, menarik kesimpulan, mengendalikan variabel,

merumuskan hipotesis, membuat grafik dan tabel data, membuat

definisi operasional, dan melakukan eksperimen.

Mengamati di dalam IPA adalah proses mengumpulkan

informasi dengan menggunakan semua alat indera atau

menggunakan instrumen untuk membantu alat indera. Penarikan

kesimpulan dalam IPA merupakan proses penarikan kesimpulan

setelah melakukan observasi dan berdasarkan pengetahuan yang

dimiliki sebelumnya. Merumuskan hipotesis dalam IPA adalah

menyusun suatu pernyataan berdasarkan alasan-alasan atau

pengetahuan yang merupakan jawaban sementara untuk masalah.

Menginterprestasikan data adalah menganalisis data yang diperoleh

dan menyusunnya dengan cara menentukan pola hubungannya

pada data secara keseluruhan.

b. Materi Sifat Bahan dengan Penyusunnya dan Perubahan Sifat Benda

Materi sifat bahan dengan penyusunnya dan perubahan sifat

benda merupakan materi yang mempelajari tentang sifat-sifat benda

yang ada di lingkungan sekitar dan perubahan sifat benda yang terjadi.

Materi ini berada di bawah Standar Kompetensi 4 kelas V sekolah

dasar semester 1. Adapun Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

(51)

Tabel 2.1 SK dan KD Materi Sifat Bahan dengan Penyusunnya dan Perubahan Sifat Benda

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Benda dan Sifatnya 4.Memahami

hubungan antara sifat bahan dengan penyusunnya dan perubahan sifat benda sebagai hasil suatu proses.

4.1 Mendeskripsikan hubungan antara sifat bahan dengan bahan

penyusunnya,misalnya benang, kain, dan kertas.

4.2 Menyimpulkan hasil penyelidikan tentang perubahan sifat benda, baik sementara maupun tetap.

Benda-benda yang ada di lingkungan sekitar tersusun dari

berbagai bahan penyusun benda yang berbeda sehingga memiliki sifat

yang berbeda pula. Berbagai bahan penyusun benda antara lain:

1. Serat

Serat adalah jaringan serupa benang atau pita panjang yang

berasal dari hewan atau tumbuhan. Serat dibagi menjadi 2 yaitu

serat alami dan serat buatan.

2. Kertas

Kertas merupakan bahan yang terbuat dari serat tumbuhan

yang digabungkan menjadi lembaran-lembaran.

3. Benang

Benang merupakan gabungan gabungan dari berbagai serat.

Benang mempunyai sifat lentur dan tidak mudah putus.

4. Kain

Kain merupakan bahan yang tersusun dari benang yang

(52)

5. Tali

Tali tersusun dari banyak benang yang dipilin dan diberi

perekat sehingga menjadi tali.

6. Kayu

Kayu merupakan bahan yang banyak digunakan untuk

membuat perabotan rumah. Kayu memiliki sifat tidak

menghantarkan panas dan mudah dibentuk.

7. Plastik

Plastik merupakan bahan olahan dari biji plastik. Palstik

memiliki sifat tahan air, tidak menghantarkan listrik, lentur dan

mudah dibentuk.

8. Karet

Karet merupakan bahan yang banyak digunakan untuk

membuat benda-benda seperti sendal, alas sepatu, bola basket dan

ban kendaraan bermotor. Karet memiliki sifat lentur, kenyal, tidak

menghantarkan panas, dan kuat.

Benda-benda dapat mengalami perubahan sifat benda. Beberapa

faktor penyebab perubahan sifat benda antara lain pemanasan,

pendinginan, pembakaran, pembusukan, dan perkaratan. Perubahan

sifat benda dibagi menjadi dua yaitu perubahan benda yang dapat

(53)

B. Penelitian yang Relevan

1. Penelitian yang Relevan

Hasil penelitian yang relevan menjelaskan tentang penelitian yang

sudah pernah dilakukan sebelumnya yang dapat mendukung penelitian ini.

Penelitian yang pertama adalah penelitian yang dilakukan oleh

Ruseno (2011) dengan judul Penggunaan Media Kartu Domino Untuk

Meningkatkan Keterampilan Berhitung Pecahan Siswa Kelas III SDN 2

Kalangan Klaten Tahun Pelajaran 2010/2011. Tujuan dari penelitian ini

adalah untuk meningkatakn keterampilan berhitung pada materi pecahan

dengan media kartu domino yang dilakukan pada kelas III SDN 2

Kalangan Klaten tahun pelajaran 2010/2011. Penelitian ini termasuk jenis

Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek dalam penelitian ini berjumlah

34 siswa yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 21 siswa perempuan.

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes, observasi, dan

dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis

interaktif yang meliputi tiga buah komponen yaitu reduksi data, penyajian

data, dan penarikan simpulan. Proses penelitian dilaksanakan sebanyak

tiga siklus, pada setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan tindakan,

pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian tersebut

menunjukkan bahwa penggunaan kartu domino dapat meningkatkan

keterampilan berhitung pecahan pada siswa kelas III SDN 2 Kalangan

Klaten tahun pelajaran 2010/2011. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya

(54)

rerata hasil tes awal kondisi awal yaitu 46,62 dengan ketuntasan klasikal

23,53%. Pada siklus I nilai rerata kelas meningkat mencapai 55,74 dengan

ketuntasan klasikal meningkat menjadi 52,94%. Pada siklus II nilai rerata

kelas meningkat menjadi 63,53 dengan ketuntasan klasikal meningkat

menjadi 70,59%. Pada siklus III nilai rerata kelas meningkat menjadi

72,94 dengan ketuntasan klasikal meningkat menjadi 82,35%.

Penelitian yang relevan kedua adalah penelitian yang dilakukan

oleh Istinganah (2015) dengan judul “Perbedaan Keterampilan Operasi

Hitung Perkalian Antara Kelas yang Menggunakan kartu Domino

Perkalian dan Permainan Tali Pas Pada Siswa Kelas II Sekolah Dasar

Negeri Gedongkiwo Yogyakarta”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui perbedaan keterampilan operasi hitung perkalian antara kelas

yang menggunakan kartu domino perkalian dan permainan tali pas dalam

kegiatan pembelajaran pada siswa kelas II SDN Gedongkiwo Yogyakarta.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitaif dengan metode

eksperimen quasi dan bentuk desain nonequivalent control group design.

Subjek penelitian terdiri dari 27 siswa kelas II A dan 27 siswa kelas II B

SDN Gedongkiwo Yogyakarta. Teknik pengumpulan data yang digunakan

adalah tes dan observasi. Instrumen yang digunakan adalah tes isian

singkat dan pedoman observasi. Teknik analisi data yang digunakan

adalah statistik deskriptif dengan cara membandingkan rerata kelas

eksperimen dan kelas kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

(55)

yang menggunakan kartu domino dan tali pas. Hal tersebut dibuktikan

dengan nilai rerata akhir kelompok eksperimen yaitu sebesar 17,44

sedangkan nilai rerata akhir kelompok kontrol yaitu sebesar 15,37.

Penelitian yang relevan ketiga adalah penelitian yang dilakukan

oleh Darmaswari (2014) dengan judul Penggunaan Media Kartu Domino

Untuk Meningkatkan Kemandirian dan Hasil Belajar Pada Mata

pelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Kanisius Klepu. Tujuan dilakukannya

penelitian ini adalah untuk mengetahui upaya meningkatkan kemandirian

dan hasil belajar menggunakan media pembelajaran kartu domino, untuk

mengetahui apakah penggunaan media pembelajaran kartu domino dapat

meningkatkan kemandirian, serta untuk mengetahui apakah penggunaan

media pembelajaran kartu domino dapat meningkatkan hasil belajar. Jenis

penelitian yang digunakan adalah jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

dengan model siklus Kemmis dan Taggart. Penelitian ini menggunakan

dua siklus, pada setiap siklus terdiri dari perencanaan, tindakan,

pengamatan, dan refleksi. Subjek dalam penelitian berjumlah 24 siswa

kelas IV SD Kanisius Klepu. Teknik pengumpulan data yang digunakan

adalah pengamatan, kuesioner, dan tes. Teknik analisis data yang

digunakan adalah teknik deskriptif dan kuantitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) upaya meningkatkan

kemandirian dan hasil mata pelajaran IPS siswa kelas IV SD Kanisius

Klepu menggunakan media pembelajaran kartu domino dapat dilakukan

(56)

menggunakan kartu domino, (b) siswa dan guru melakukan tanya jawab,

(c) siswa mencoba menyelesaikan susunan kartu domino secara

bergantian, (d) guru mengoreksi hasil jawaban siswa, (e) guru menjelaskan

cara bermain kartu domino secara berkelompok, (f) siswa mengerjakan

LKS sambil bermain kartu domino dalam kelompok. (2) penggunaan

media pembelajaran kartu domino dapat meningkatkan kemandirian

belajar IPS siswa kelas IV SD Kanisius Klepu berdasarkan hasil penelitian

yang menunjukkan rerata kemandirian belajar siswa kondisi awal yaitu

sebesar 25 (kurang), pada siklus I sebesar 65 (baik), pada siklus II sebesar

76 (baik). (3) penggunaan media pembelajaran kartu domino dapat

meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Kanisius Klepu

berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan kondisi awal nilai rerata

ulangan siswa sebesar 64, pada siklus I sebesar 80, dan pada siklus II

sebesar 82. Persentase yang mencapai KKM pada kondisi awal sebanyak

63%, pada siklus II sebanyak 92%, dan pada siklus III sebanyak 100%.

(57)

Bagan 2.1 Hubungan Penelitian yang Relevan dengan Penelitian

Hasil penelitian yang relevan pertama membahas tentang

peningkatan keterampilan berhitung pecahan siswa kelas III SDN 2

Kalangan Klaten tahun pelajaran 2010/2011 menggunakan media kartu

domino. Penelitian ini relevan karena memiliki persamaan yaitu dalam

pengembangan media kartu domino yang digunakan dalam kegiatan

pembelajaran. Hasil penelitian yang relevan kedua membahas tentang

perbedaan keterampilan operasi hitung perkalian antara kelas yang

menggunakan kartu domino perkalian dan permainan tali pas pada siswa

kelas IIA dan kelas IIB di Sekolah Dasar Negeri Gedongkiwo Yogyakarta.

Penelitian ini relevan karena memiliki persamaan yaitu dalam Ruseno. (2011).

Penggunaan Media Kartu Domino Untuk

Meningkatkan Keterampilan Berhitung Pecahan Siswa Kelas III SDN 2 Kalangan Klaten

Tahun Pelajaran dan Permainan Tali

Pas Pada Siswa Kelas II Sekolah Dasar Negeri Hasil Belajar Pada Mata pelajaran IPS Siswa Kelas IV SD

Kanisius Klepu.

Yang Diteliti:

Wijayani. (2017). Pengembangan Kartu domino modifikasi IPA Materi Sifat Bahan dengan Penyusunnya dan Perubahan Sifat Benda untuk siswa

(58)

pengembangan media kartu domino yang digunakan dalam kegiatan

pembelajaran. Hasil penelitian yang relevan ketiga membahas tentang

peningkatan kemandirian dan hasil belajar siswa kelas IV pada mata

pelajaran IPS menggunakan media kartu domino di SD Kanisius Klepu.

Penelitian ini relevan karena memiliki persamaan yaitu dalam

pengembangan media kartu domino yang digunakan dalam kegiatan

pembelajaran.

C. Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat dijelaskan pada bagan

sebagai berikut.

Bagan 2.2 Kerangka Berpikir Menganalisis potensi dan masalah.

-Terdapat materi yang belum memiliki media pendukung.

- Media diperlukan untuk mendukung agar siswa lebih interaktif dalam kegiatan pembelajaran.

- Media dibutuhkan anak usia sekolah dasar yang berada pada tahap perkembangan operasional konkret untuk mendukung pemahaman konsep dalam pembelajaran.

Menganalisis dan menentukan SK, KD dan materi kelas V semester I yang belum memiliki media dan masih terdapat nilai di bawah kriteria ketuntasan minimal, yaitu pada SK 4, KD 4.1 dan 4.2, materi sifat bahan

dengan penyusunnya dan perubahan sifat benda.

Gambar

Gambar 2.1 Kartu Domino Pada Umumnya
Gambar 2.2 Kartu domino modifikasi IPA
Tabel 2.1 SK dan KD Materi Sifat Bahan dengan
Gambar 3.1 Langkah-langkah penggunaan Metode
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pan Shao Ping 2) Drs. Penulisan Tugas Akhir ini dilakukan perumusan apakah keberadaan bahasa Mandarin mampu meningkatkan profesionalisme Pramuwisata di CV Mandira

2. Untuk mengetahui analisis yuridis legal standing dalam permohonan gugatan perselisihan hasil pemilu oleh Mahkamah Konstitusi. MANFAAT PENELITIAN. Adapun manfaat penelitian

[r]

[r]

Pengaruh Pemberian Hukuman terhadap Pembentukan Akhlaq Peserta Didik di SMP Muhammadiyah 1Sidoarjo di sini adalah Daya yang akan ditimbulkan dari suatu

?OLNf, KNIX T]NIVERSIIiA

Pengetahuan seseorang terhadap suatu bahan pangan dapat mempengaruhi seseorang tersebut dalam pemilihan makanan yang akan mereka konsumsi. Misalnya seorang ahli gizi

Dr, Alaa E, Ali, Head of chemistry Department, Faculty of Science, Damanhour University, Damanhour, Egypt Dr.. Aleksandra N Pavlovic, University of Ni5, Visegradska,