• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Analisis Kebutuhan

Langkah awal yang peneliti lakukan dalam mengembangkan produk kartu domino modifikasi IPA adalah melakukan analisis kebutuhan. Peneliti melakukan analisis kebutuhan berdasarkan langkah- langkah pengembangan yang telah diuraikan pada bab III. Tujuan analisis kebutuhan adalah untuk mengidentifikasi potensi maupun masalah yang terjadi di lapangan. Analisis kebutuhan dilakukan dengan cara melakukan wawancara terhadap guru kelas V yang mengampu mata pelajaran IPA di SDN Deresan. Wawancara dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 23 Juni 2016 pukul 12.00 WIB di ruang kantor guru SDN Deresan. Permasalahan tersebut terkait dengan sejauh mana guru mengenal media dalam kegiatan pembelajaran IPA di kelas V Sekolah Dasar. Hasil dari kegiatan wawancara dijadikan acuan dalam pengembangan produk kartu domino modifikasi IPA.

a. Hasil wawancara analisis kebutuhan

Peneliti melakukan wawancara dengan berpedoman pada 13 butir pertanyaan. Adapun hasil dari wawancara tersebut akan dijelaskan dalam setiap butir sebagai berikut.

Pertanyaan pertama yaitu tentang permasalahan apa saja yang dihadapi selama mengajar materi IPA di kelas V. Guru mengatakan bahwa dalam mengajar IPA di kelas ada bebarapa kendala yang dihadapi, baik kendala yang berasal dari siswa maupun dari segi ketersediaan media. Guru menjelaskan bahwa kendala yang berasal dari siswa yaitu adanya perbedaan kemampuan siswa. Tidak semua siswa dalam kelas memiliki kemampuan yang sama, ada siswa yang memiliki kemampuan tinggi dan ada pula siswa yang memiliki kemampuan rendah. Seringkali terdapat siswa yang tertinggal dalam menangkap isi pelajaran dan memperoleh nilai di bawah kriteria ketuntasan minimal sehingga guru harus mencari strategi untuk mengejar ketertinggalan siswa. Salah satu strategi yang digunakan guru untuk membantu siswa yang nilainya masih tertinggal adalah dengan memberikan bimbingan belajar diluar jam pelajaran. Sedangkan dari segi ketersediaan media, jumlah media yang dimilki sekolah jumlahnya terbatas hal tersebut membuat siswa harus membentuk kelompok dan bergantian ketika menggunakan media sehingga membutuhkan waktu yang lama dan kurang efektif. Selain itu seringkali guru membutuhkan waktu yang lebih untuk mempersiapkan kelengkapan media sebelum digunakan dalam kegiatan pembelajaran.

Pertanyaan kedua tentang metode yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran IPA. Guru mengatakan bahwa dalam kegiatan pembelajaran mata pelajaran IPA guru menggunakan berbagai macam

metode pembelajaran. Guru menyesuaikan antara metode pembelajaran yang akan digunakan dengan materi pembelajaran yang akan diajarkan. Metode pembelajaran yang digunakan antara lain metode kerja kelompok, diskusi, percobaan, demonstrasi, pengamatan, dan ceramah.

Pertanyaan ketiga yaitu tentang media yang digunakan guru dalam kegiatan pembelajaran IPA. Guru mengatakan bahwa dalam kegiatan pembelajaran IPA beliau menggunakan berbagai macam media. Media yang digunakan antara lain gambar, model, hingga benda-benda asli yang ada di lingkungan sekitar siswa. Adapun media yang paling sering digunakan adalah media gambar karena lebih praktis.

Pertanyaan keempat yaitu tentang intensitas penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran IPA. Guru menjawab bahwa guru tidak selalu menggunakan media dalam setiap kali kegiatan pembelajaran IPA. Guru hanya menggunakan media pada saat materi tertentu.

Pertanyaan kelima yaitu tentang ketersediaan media yang dimiliki sekolah untuk materi mata pelajaran IPA. Guru menjelaskan bahwa sekolah memiliki media KIT IPA untuk beberapa materi tertentu. Media tersebut disimpan dalam almari penyimpanan namun seringkali ada beberapa media yang komponennya sudah tidak lengkap. Meskipun sekolah sudah memiliki media KIT IPA namun ada beberapa materi yang belum memiliki media sehingga guru seringkali memanfaatkan media lain seperti video maupun benda-benda yang ada

di sekitar siswa. Sedangkan media dalam bentuk lain seperti sarana berbasis ICT sekolah belum mempunyai sarana ICT yang memadai.

Pertanyaan keenam yaitu tentang wujud media yang dimiliki oleh sekolah untuk materi mata pelajaran IPA. Guru menjelaskan beberapa contoh media yang dimiliki oleh sekolah antara lain berbentuk gambar, model atau peraga tiga dimensi, dan benda asli. Salah satu contoh media yang berbentuk gambar yaitu gambar organ pernapasan manusia dan hewan. Salah satu contoh media yang berbetuk model yaitu model susunan lapisan tanah. Sedangkan salah satu contoh media berupa benda asli seperti magnet, berbagai jenis lensa atau cermin, dan berbagai jenis batuan.

Pertanyaan ketujuh yaitu tentang pandangan guru terhadap peran media dalam kegiatan pembelajaran IPA. Guru menjelaskan bahwa media memiliki peran yang penting dalam pembelajaran IPA. Media memiliki peran untuk membantu guru dalam menyampaikan materi agar lebih mudah dipahami oleh siswa. Selain itu penggunaan media dapat menarik perhatian siswa sehingga siswa lebih antusias dalam kegiatan pembelajaran dibandingkan ketika guru hanya menggunakan metode ceramah.

Pertanyaan kedelapan yaitu tentang antusias siswa ketika pembelajaran menggunakan media. Guru mengatakan bahwa sebagian besar siswa lebih tertarik dan lebih bersemangat ketika guru menggunakan media dalam kegiatan pembelajaran. Guru mengatakan

pula bahwa meskipun siswa antusias dalam kegiatan pebelajaran namun terkadang ada siswa yang kurang menjaga pada saat pemakaian media sehingga menyebabkan media rusak.

Pertanyaan kesembilan yaitu tentang pemahaman guru terhadap media. Guru menjelaskan bahwa menurut beliau media yaitu benda yang berwujud nyata, bisa dirasakan langsung oleh siswa. Guru juga mengatakan apabila tidak bisa menghadirkan media berupa wujud nyata maka bisa diganti dengan menghadirkan gambar atau model.

Pertanyaan kesepuluh yaitu tentang media yang pernah dibuat atau dikembangkan oleh guru kelas V. Guru mengatakan bahawa beliau belum pernah mengembangkan atau membuat sendiri media untuk materi yang ada di kelas V.

Pertanyaan kesebelas yaitu tentang media kartu domino modifikasi dalam kegiatan pembelajaran IPA. Guru mengatakan bahwa beliau belum pernah mengenal penggunaan kartu domino yang dimodifikasi untuk pembelajaran IPA. Meskipun demikian beliau pernah mengenal penggunaan kartu domino untuk kegiatan pembelajaran Matematika.

Pertanyaan kedua belas yaitu tentang pandangan terhadap kelebihan maupun kekurangan dalam penggunaan media. Guru memaparkan bahwa penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran memiliki banyak kelebihan antara lain dapat membantu guru menjelaskan materi agar mudah dipahami siswa, menarik perhatian

siswa dan membuat suasana lebih menyenangkan. Selain itu melalui adanya media membuat siswa berinteraksi langsung dengan wujud media sehingga membuat siswa lebih aktif tidak hanya sekedar duduk diam dan menyaksikan. Meskipun demikian penggunaan media juga memiliki kekurangan yaitu membutuhkan waktu yang cukup lama baik dalam persiapannya maupun dalam penggunaanya sedangkan jumlah jam pelajaran memiliki batas waktu tertentu.

Pertanyaan ketiga belas yaitu tentang saran untuk materi di kelas V semester I yang masih sulit dipahami siswa atau masih membutuhkan media. Guru mengatakan bahwa sesungguhnya semua materi IPA membutuhkan media untuk mempermudah siswa dalam memahami materi dan menarik perhatian siswa. Materi dalam mata pelajaran IPA akan terasa lebih mudah apabila siswa sudah tertarik lebih dahulu pada kegiatan pembelajaran, karena dengan demikian perhatian siswa akan lebih terfokus sehingga materi yang disampaikan lebih mudah diterima dan dipahami.

b. Pembahasan hasil wawancara analisis kebutuhan

Berdasarkan hasil wawancara yang telah diuraikan di atas, peneliti menarik kesimpulan bahwa guru menghadapi permasalahan di kelas antara lain perbedaan kemampuan siswa dan masih terdapat siswa dengan nilai di bawah kriteria ketuntasan minimal. Selain itu guru juga menghadapi kendala keterbatasan jumlah media yang dimiliki sekolah. Sekolah haya memiliki media untuk beberapa materi tertentu saja.

Dalam kegiatan pembelajaran guru menggunakan berbagai metode pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan. Metode yang digunakan oleh guru antara lain metode kerja kelompok, diskusi, percobaan, demonstrasi, pengamatan, dan ceramah. Selain itu guru juga sudah menggunakan media berupa gambar, model, dan benda nyata dalam kegiatan pembelajaran meskipun penggunaannya belum maksimal.

Pihak sekolah juga sudah memiliki media berupa gambar, model atau peraga tiga dimensi, dan benda asli. Meskipun demikian banyak media yang keadaannya kurang terawat. Selain itu ada pula beberapa materi dalam mata pelajaran IPA di kelas V yang belum memiliki media.

Guru menyadari pentingnya penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran untuk memudahkan siswa dalam memahami materi serta untuk menarik perhatian siswa sehingga siswa lebih terfokus pada kegiatan pembelajaran. Selain itu siswa lebih antusias ketika guru menggunakan media dalam kegiatan pembelajaran.

Guru sudah mampu menggunakan media dalam kegiatan pembelajaran meskipun dalam pelaksanaannya belum maksimal. Guru menggunakan media hanya pada materi tertentu saja. Guru belum pernah mengembangkan atau membuat media untuk materi IPA di kelas V. Jenis media yang paling sering digunakan oleh guru masih tergolong sederhana dan kurang bervariatif yaitu berupa gambar. Hal tersebut

disebabkan karena pemahaman guru terhadap berbagai variasi media masih kurang. Oleh karena itu guru mengharapkan adanya media yang lebih bervariasi agar dapat menarik perhatian siswa sehingga siswa dapat lebih fokus dan aktif dalam kegiatan pembelajaran, memperoleh nilai di atas kriteria ketuntasan minimal, serta membuat siswa tidak merasa bosan.

2. Deskripsi Produk Awal

Peneliti menggunakan beberapa langkah dalam mengembangkan produk kartu domino modifikasi IPA. Langkah awal yang peneliti lakukan yaitu menentukan salah satu standar kompetensi dan kompetensi dasar tertentu. Berdasarkan kompetensi dasar tersebut selanjutnya peneliti menentukan indikator dan tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan pembelajaran. Kemudian, peneliti menyusun perangkat pembelajaran berdasarkan indikator dan tujuan yang telah ditentukan.

Dalam perangkat pembelajaran yang dikembangkan, peneliti membuat media pembelajaran yang digunakan selama kegaiatn pembelajaran. Peneliti mengembangkan media kartu domino modifikasi IPA. Kartu domino modifikasi IPA ini dikembangkan untuk materi pada kompetensi dasar yang telah ditentukan sebelumnya. Kartu domino modifikasi IPA berisi pernyataan yang harus dipasangkan dengan jawaban yang terdapat pada kartu lainnya. Penggunaan kartu domino modifikasi IPA ini disertai dengan petunjuk permainan dan lembar kerja siswa (LKS).

a. Perangkat Pembelajaran

Peneliti menyusun perangkat pembelajaran yang di dalamnya memuat silabus, perangkat pembelajaran, lembar kerja siswa, dan lembar evaluasi. Perangkat pembelajaran merupakan rancangan kegiatan yang menggambarkan langkah-langkah kegiatan pembelajaran secara rinci demi mencapai indikator dan tujuan dalam kompetensi dasar yang telah dirumuskan. Komponen dalam penyusunan RPP terdiri dari (1) Satuan pendidikan, (2) Mata pelajaran, (3) Kelas/Semester, (4) Alokasi waktu, (5) Standar kompetensi, (6) Kompetensi dasar, (7) Indikator dan tujuan, (8) Materi pembelajaran, (9) Model dan metode pembelajaran, (10) Media, alat dan sumber pembelajaran, (11) Langkah-langkah pembelajaran, (12) Penilaian dan (13) Lampiran- lampiran.

Perangkat pembelajaran disusun untuk dua kali pertemuan dengan alokasi waktu pada masing-masing pertemuan adalah 3 jam pelajaran x 35 menit. Perangkat pembelajaran disusun secara rinci agar mudah dipahami dan digunakan guru sebagai pedoman pembelajaran. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran disusun berdasarkan prinsip eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi sehingga siswa menjadi lebih aktif dan guru hanya berperan sebagai fasilitator.

b. Kartu domino modifikasi IPA

Dalam penelitian ini peneliti mengembangkan kartu domino modifikasi IPA. Kartu domino modifikasi IPA dikembangkan untuk

kelas V sekolah dasar agar dapat digunakan pada materi sifat bahan dengan penyusunnya dan perubahan sifat benda.

Kartu domino modifikasi IPA merupakan modifikasi dari kartu domino yang digabungkan dengan materi IPA yang sesuai dengan kompetensi dasar, indikator dan tujuan yang ditentukan. Di dalam sebuah kartu terdapat dua kolom dimana kolom pada sisi kiri merupakan jawaban dan kolom pada sisi kanan merupakan soal dalam bentuk pernyataan. Pernyataan yang terdapat pada sisi kanan harus dipasangkan dengan jawaban yang terdapat pada sisi kiri kartu lain. Kartu domino modifikasi IPA disajikan secara menarik dan sesuai dengan karakteristik siswa kelas V sekolah dasar agar materi ajar yang ada di dalamnya mudah diterima dan dipahami oleh siswa. Penggunaan kartu domino modifikasi IPA dalam kegiatan pembelajaran disertai dengan petunjuk permainan kartu dan lembar kerja siswa. Selain itu pada akhir kegiatan pembelajaran terdapat soal evaluasi. Soal evaluasi tersebut bertujuan untuk melihat atau mengukur sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang diperoleh selama kegiatan pembelajaran menggunakan kartu domino modifikasi IPA.

3. Data Hasil Validasi Pakar Media Konvensional IPA dan Revisi Produk

Peneliti melakukan validasi produk kartu domino modifikasi IPA yang dikembangkan kepada dua dosen ahli dalam pembelajaran IPA dan seorang guru kelas V sekolah dasar. Validasi dilakukan dengan tujuan

untuk mengetahui kualitas dan kelayakan produk yang dikembangkan oleh peneliti.

Dosen ahli dalam bidang pembelajaran IPA merupakan validator I dan validator II dalam penelitian ini. Produk kartu domino modifikasi IPA divalidasi oleh validator I sebanyak satu kali pada tanggal 25 Oktober 2016. Produk juga divalidasi sebanyak satu kali oleh validator II pada tanggal 10 Oktober 2016.

Kedua validator memberikan penilaian terhadap perangkat pembelajaran yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran dan produk kartu domino modifikasi IPA. Aspek yang dinilai pada perangkat pembelajaran antara lain (1) kelengkapan silabus, (2) identitas RPP, (3) perumusan indikator, (4) perumusan tujuan pembelajaran, (5) pemilihan dan pengorganisasian materi pembelajaran, (6) pemilihan sumber belajar, (7) pemilihan media belajar, (8) kegiatan pembelajaran, (9) penilaian hasil belajar, dan (10) penggunaan bahasa tulis. Khusus untuk soal evaluasi yang terdapat di dalam aspek penilaian hasil belajar, peneliti melakukan perhitungan validitas dan reliabilitas menggunakan SPSS 16. Perhitungan tersebut dilakukan berdasarkan hasil jawaban siswa pada langkah uji coba produk. Berdasarkan perhitungan validitas dan reliabilitas menggunakan SPSS 16 didapatkan hasil bahwa pada pertemuan pertama terdapat 15 butir soal pilihan ganda valid yaitu butir nomor 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 14, 16, 17, 18, 19, 20, 24, dan 25. Reliabilitas dari kelimabelas soal tersebut adalah sebesar 0,803. Pada soal uraian pertemuan pertama, kelima butir soal

uraian nomor 1, 2, 3, 4, dan 5 valid dengan reliabilitas sebesar 0,617. Pada pertemuan kedua terdapat 8 butir soal pilihan ganda valid yaitu butir nomor 4, 11, 12, 17, 18, 19, 21, dan 22 dengan reliabilitas sebesar 0,701. Pada soal uraian pertemuan kedua, kelima butir soal uraian nomor 1, 2, 3, 4, dan 5 valid dengan reliabilitas sebesar 0,720. Peneliti kemudian melakukan perbaikan terhadap beberapa butir soal yang tidak valid sebelum melakukan uji coba pemakaian. Sedangkan aspek yang dinilai pada kartu domino modifikasi IPA antara lain (1) aspek konten atau isi, (2) aspek tampilan, (3) aspek bahasa, (4) aspek penggunaan dan penyajian.

Validator I memberikan penilaian untuk setiap aspek dalam perangkat pembelajaran sebagai berikut: (1) total skor pada aspek silabus yaitu 20, (2) total skor pada aspek identitas RPP yaitu 4, (3) total skor pada aspek perumusan indikator yaitu 12, (4) total skor pada aspek perumusan tujuan pembelajaran yaitu 8, (5) total skor pada aspek pemilihan dan pengorganisasian materi pembelajaran yaitu 12, (6) total skor pada aspek pemilihan sumber belajar yaitu 12, (7) total skor pada aspek pemilihan media belajar yaitu 12, (8) total skor pada aspek kegiatan pembelajaran yaitu 31, (9) total skor pada aspek penilaian hasil belajar yaitu 8, dan (10) total skor pada aspek penggunaan bahasa tulis yaitu 16. Hasil validasi perangkat pembelajaran yang diperoleh dari validator I menunjukkan skor rerata yaitu 3,97 dengan kategori “sangat baik”.

Selain itu validator I juga memberikan penilaian untuk setiap aspek pada kartu domino modifikasi IPA sebagai berikut: (1) total skor pada

aspek konten atau isi yaitu 28, (2) total skor pada aspek tampilan yaitu 48, (3) total skor pada aspek bahasa yaitu 20, (4) total skor pada aspek penggunaan dan penyajian yaitu 26. Hasil validasi kartu domino modifikasi IPA yang diperoleh dari validator I menunjukkan skor rerata yaitu 3,93 dengan kategori “sangat baik”.

Validator II memberikan penilaian untuk setiap aspek dalam perangkat pembelajaran sebagai berikut: (1) total skor pada aspek silabus yaitu 20, (2) total skor pada aspek identitas RPP yaitu 4, (3) total skor pada aspek perumusan indikator yaitu 12, (4) total skor pada aspek perumusan tujuan pembelajaran yaitu 6, (5) total skor pada aspek pemilihan dan pengorganisasian materi pembelajaran yaitu 12, (6) total skor pada aspek pemilihan sumber belajar yaitu 12, (7) total skor pada aspek pemilihan media belajar yaitu 12, (8) total skor pada aspek kegiatan pembelajaran yaitu 27, (9) total skor pada aspek penilaian hasil belajar yaitu 6, dan (10) total skor pada aspek penggunaan bahasa tulis yaitu 9. Hasil validasi perangkat pembelajaran yang diperoleh dari validator II menunjukkan skor rerata perangkat pembelajaran yaitu 3,53 dengan kategori “sangat baik”.

Selain itu validator II juga memberikan penilaian untuk setiap aspek pada kartu domino modifikasi IPA sebagai berikut: (1) total skor pada aspek konten atau isi yaitu 23, (2) total skor pada aspek tampilan yaitu 48, (3) total skor pada aspek bahasa yaitu 17, (4) total skor pada aspek penggunaan dan penyajian yaitu 26. Hasil validasi kartu domino

modifikasi IPA yang diperoleh dari Validator II menunjukkan skor rerata yaitu 3,67 dengan kategori “sangat baik”.

Keseluruhan data validasi perangkat pembelajaran oleh pakar media konvensional IPA dapat dilihat pada tabel rekapitulasi data validasi sebagai berikut.

Tabel 4.1 Rekapitulasi Data Validasi Perangkat Pembelajaran oleh Pakar Media Konvensional IPA

Aspek yang dinilai Hasil perolehan skor Validator I Validator II

Silabus 20 20

Identitas RPP 4 4

Perumusan indikator 12 12

Perumusan tujuan pembelajaran 8 6 Pemilihan dan pengorganisasian

materi pembelajaran 12 12

Pemilihan sumber belajar 12 12

Pemilihan media belajar 12 12

Kegiatan pembelajaran 31 27

Penilaian hasil belajar 8 6

Penggunaan bahasa tulis 16 9

Total skor keseluruhan 135 120

Rerata 3,97 3,53

Kategori Sangat baik Sangat baik

Sedangkan keseluruhan data validasi kartu domino modifikasi IPA oleh pakar media konvensional IPA dapat dilihat pada tabel rekapitulasi data validasi sebagai berikut.

Tabel 4.2 Rekapitulasi Data Validasi Kartu domino modifikasi IPA oleh Pakar Media Konvensional IPA

Aspek yang dinilai Hasil perolehan skor

Validator I Validator II

Konten atau isi 28 23

Tampilan 48 48

Bahasa 20 17

Penggunaan dan penyajian 26 26

Total skor keseluruhan 122 114

Rerata 3,93 3,67

Kategori Sangat baik Sangat Baik

Selain memberikan penilaian terhadap perangkat pembelajaran dan kartu domino domino modifikasi pembelajaran IPA, pakar media konvensional IPA juga memberikan saran terhadap produk yang divalidasi. Kedua pakar media konvensional IPA memberikan saran terhadap perangkat pembelajaran. Saran yang diberikan oleh validator menjadi bahan pertimbangan peneliti untuk merevisi produk demi memperbaiki kekurangan- kekurangan yang ada.

Saran yang diberikan oleh validator serta revisi yang peneliti lakukan dapat dijelaskan pada tabel berikut.

Tabel 4.3 Saran Pakar Media Konvensional IPA dan Revisi

No. Saran Revisi

Aspek penilaian hasil belajar

1 Pada rubrik penilaian LKS kartu domino modifikasi IPA

sebaiknya dibuat lebih jelas. Tambahkan contoh penskoran. Pemberian skor dan teknik penilaian pada rubrik penilaian diperjelas.

Pada bagian rubrik penilaian LKS kartu domino modifikasi IPA, peneliti tidak hanya

mencantumkan kriteria penilaian saja namun peneliti juga

menambahkan contoh penskoran beserta kunci jawaban.

2 Rumus untuk menentukan nilai akhir pada LKS kartu domino

Peneliti mencantumkan rumus untuk menentukan nilai akhir

diperjelas. Sebelum revisi

modifikasi IPA dengan lebih rinci. Sesudah direvisi:

3 Pada aspek penilaian kognitif proses, teknik penilaian yang digunakan adalah tes tertulis bukan tes kinerja.

Peneliti mengubah teknik penilaian pada aspek penilaian kognitif proses menjadi tes kinerja.

Aspek pemilihan dan pengorganisasian materi pembelajaran

4 Petunjuk kerja dan lembar kerja siswa pada kartu domino modifikasi IPA kurang jelas.

Peneliti mengubah petunjuk kerja dan lembar kerja siswa pada kartu domino modifikasi IPA dengan membuat perintah yang lebih rinci namun tetap dengan bahasa sederhana yang sesuai dengan siswa kelas V sekolah dasar. (terlampir pada lembar kerja siswa dalam RPP)

Aspek penggunaan bahasa tulis

5 Terdapat bahasa yang sulit dipahami anak-anak. Contoh: serupa

Peneliti mengubah kata yang sulit dipahami oleh anak-anak dengan sinonim kata yang lebih

sederhana.

Contoh: serupa = menyerupai 6 Terdapat penggunaan kata yang

tidak sesuai dengan EYD Contoh: nylon, polyster

Peneliti mengubah kata yang tidak sesuai dengan EYD menjadi kata yang baku dan sesuai dengan EYD.

Contoh: nylon nilon, polyster poliester

Tabel di atas menunjukkan beberapa kekurangan yang masih terdapat pada produk yang dikembangkan. Oleh karena itu peneliti melakukan revisi seperti yang tertera pada tabel 4.3 di atas.

4. Data Hasil Validasi Guru Kelas V Sekolah Dasar dan Revisi Produk

Peneliti juga melakukan validasi produk kepada guru sekolah dasar. Peneliti melakukan validasi produk kepada seorang guru kelas V

N = ܵ ݇ ݋ ݎݕ ܽ ݊ ݃݀ ݅݀ ܽ ݌ ܽ ݐ

ݏ ݇ ݋ ݎ݉ ܽ ݇ ݏ ݅ ݉ ܽ ݈x 100

N =ܬ ݉ ݈݆ ܽ ݓ ܽ ܾ ܽ ܾ݊_݊ ܽ ݎݔ1 20 ݔ100

yang mengampu mata pelajaran IPA selaku validator III. Validasi kartu domino modifikasi IPA yang dilakukan oleh validator III sebanyak satu kali pada tanggal 30 September 2016.

Validator III memberikan penilaian untuk setiap aspek dalam perangkat pembelajaran sebagai berikut: (1) total skor pada aspek silabus yaitu 20, (2) total skor pada aspek identitas RPP yaitu 4, (3) total skor pada aspek perumusan indikator yaitu 12, (4) total skor pada aspek perumusan tujuan pembelajaran yaitu 8, (5) total skor pada aspek pemilihan dan pengorganisasian materi pembelajaran yaitu 12, (6) total skor pada aspek pemilihan sumber belajar yaitu 12, (7) total skor pada aspek pemilihan media belajar yaitu 12, (8) total skor pada aspek kegiatan pembelajaran yaitu 30, (9) total skor pada aspek penilaian hasil belajar yaitu 8, dan (10) total skor pada aspek penggunaan bahasa tulis yaitu 16. Hasil validasi perangkat pembelajaran yang diperoleh dari validator III menunjukkan skor rerata perangkat pembelajaran yaitu 3,94 dengan kategori “sangat baik”.

Adapun penilaian oleh validator III untuk setiap aspek pada kartu domino modifikasi IPA sebagai berikut: (1) total skor pada aspek konten atau isi yaitu 28, (2) total skor pada aspek tampilan yaitu 44, (3) total skor pada aspek bahasa yaitu 19, (4) total skor pada aspek penggunaan dan penyajian yaitu 27. Hasil validasi kartu domino modifikasi IPA yang diperoleh dari Validator II menunjukkan skor rerata yaitu 3,80 dengan kategori “sangat baik”.

Data validasi perangkat pembelajaran oleh guru sekolah dasar dapat dilihat pada tabel rekapitulasi data validasi sebagai berikut.

Tabel 4.4 Rekapitulasi Data Validasi Perangkat Pembelajaran oleh Guru Sekolah Dasar

Aspek yang dinilai Hasil perolehan skor Validator III

Silabus 20

Identitas RPP 4

Perumusan indikator 12

Perumusan tujuan pembelajaran 8 Pemilihan dan pengorganisasian materi

pembelajaran 12

Pemilihan sumber belajar 12

Pemilihan media belajar 12

Dokumen terkait