• Tidak ada hasil yang ditemukan

REAL WAKE UP ALARM.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "REAL WAKE UP ALARM."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL KEGIATAN MAHASISWA JUDUL PROGRAM

REAL WAKE UP ALARM BIDANG KEGIATAN :

PKM – KARSACIPTA Diusulkan oleh:

Hansen Kusuma (I0313051) Eko Siswanto (I0313038) Bela Sindy Amelinda (I0314017) Silvi Istiqomah (I0314091)

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

(2)
(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL……… i

HALAMAN PENGESAHAN……….. ii

DAFTAR ISI……… iii

RINGKASAN……….. iv

BAB 1. PENDAHULUAN……….. 1

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA………. 2

BAB 3. METODE PELAKSANAAN………. 3

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN………... 5

4.1 Anggaran Biaya……….. 5

4.2 Jadwal Kegiatan………. 6

DAFTAR PUSTAKA……….. 7

LAMPIRAN-LAMPIRAN………... 8

(4)

RINGKASAN

Pada kehidupan masyarakat saat ini gencar bangun terlambat karena banyak faktor, tidur terlalu malam dan kelelahan menjadi beberapa alasan yang menguatkan masalah ini. Sehingga dewasa ini, alarm mempunyai dampak baik dalam membantu membangunkan pengguna alarm. Hal ini memberikan manfaat apabila pengguna dapat memaksimalkan fungsi alarm. Karena sistem alarm yang dapat dmatikan hanya dengan sentuhan tangan, maka pengguna mempunyai peluang besar untuk melanjutkan tidurnya. Hal ini sangat disayangkan karena fungsi alarm menjadi berkurang. Masalah ini dapat diminimalisir dengan adanya inovasi pada alarm, sehingga kami tergerak untuk membuat desain alarm yang dipasang pada daun pintu yang dapat digunakan oleh pengguna alarm untuk mematikan alarm dengan membuka daun pintu. Dengan adanya hal ini, maka pengguna dipastikan akan bangun dan tidak akan kembali tidur karena pengguna alarm harus bergerak menuju daun pintu agar alarm dapat dimatikan.

(5)

BAB 1. PENDAHULUAN

Masyarakat selalu disibukkan oleh kegiatan sehari-hari dalam mengerjakan tugas sampai larut malam yang dapat meyebabkan bangun kesiangan karena susah untuk bangun dan kurang istirahat. Tidak jarang hal tersebut membuat terlambat untuk bekerja atau melakukan kegiatan sehari-hari yang dapat merugikan diri sendiri atau orang lain. Menurut ilmu kesehatan, efek negatif yang yang ditimbulkan oleh hal tersebut adalah lesu, susah berkonstrentasi, sakit kepala dan masalah metabolisme yang dapat mengganggu aktivitas dalam kehidupan sehari-hari.

Ada banyak cara untuk mencegah hal terserbut yaitu dengan membiasakan bangun pagi atau dengan cara sederhana yaitu dengan alarm. Alarm dapat berguna untuk membantu masyarakat dalam mengatasi kesulitan bangun pagi. Dengan suaranya yang keras dan menggangu membuat penggunanya mudah bangun. Alarm sudah banyak dipasang dengan jam. Hampir semua jam alarm memiliki sebuah tombol yang bisa ditekan sehingga dering lonceng (bunyi alarm) bisa berhenti. Saat ini jam alarm telah diproduksi dengan beragam jenis dan bisa disetel kapan saja sesuai keinginan. Jam alarm mekanis yang pertama diciptakan pengrajin jam dari New Hampshire bernama Levi Hutchins. Jam tersebut hanya berbunyi setiap pukul 04.00 pagi, saat penciptanya harus bangun untuk bekerja.

Pada saat ini alarm tidak saja ada pada jam weker namun juga ada pada smartphone yang dimiliki hampir semua masyarakat dengan cara mengunduhnya lewat internet terlebih dahulu. Namun hal tersebut dirasa kurang efektif kerana cukup mudah untuk mematikanya lagi. Dengan alarm yang ada pada smartphone yang biasanya terletak disekitar tempat tidurnya cukup dengan meraih smartphone pada sekitar tempat tidurnya lalu menekan tombol off, cenderung membuat pengunanya untuk tidur kembali dan enggan bergegas untuk beranjak dari tempat tidur karena tidak perlu berpindah posisi dari posisi tidur semula.

Tujuan dari penelitian ini adalah menciptakan desain alarm yang diletakkan pada daun pintu, dan daun pintu digunakan untuk mematikan alarm saat pengguna membuka pintu. Luaran yang diharapkan dalam PKM – KC adalah masyarakat bangun tepat pada waktunya, karena alarm akan mati apabila orang itu membuka daun pintu dari dalam ruangan sehingga dapat menjadi masyarakat yang mempunyai produktivitas tinggi. Kegunaan program ini adalah berkurangnya keterlambatan bangun tidur pada masyarakat, dan meningkatkan produktivitas masyarakat dalam melakukan aktivitas sehari-hari.

(6)

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Masyarakat selalu disibukkan oleh kegiatan sehari-hari dalam mengerjakan tugas sampai larut malam yang meyebabkan bangun kesiangan karena susah untuk bangun dan kurang istirahat. Tidak jarang hal tersebut membuat terlambat untuk bekerja atau melakukan kegiatan sehari-hari yang dapat merugikan diri sendiri atau orang lain. Menurut ilmu kesehatan, efek negatif yang yang ditimbulkan oleh hal tersebut adalah lesu, susah berkonstrentasi, sakit kepala dan masalah metabolisme yang dapat mengganggu aktivitas dalam kehidupan sehari-hari.

Ada banyak cara untuk mencegah hal terserbut yaitu dengan membiasakan bangun pagi atau dengan memasang alarm. Alarm dapat berguna untuk membantu masyarakat dalam mengatasi kesulitan bangun pagi. Dengan suaranya yang keras dapat membuat penggunanya mudah bangun. Alarm sudah banyak dipasang dengan jam. Hampir semua jam alarm memiliki sebuah tombol yang bisa ditekan sehingga dering lonceng (bunyi alarm) bisa berhenti. Saat ini jam alarm telah diproduksi dengan beragam jenis dan bisa diatur kapan saja sesuai keinginan. Jam alarm mekanis yang pertama diciptakan pengrajin jam dari New Hampshire bernama Levi Hutchins. Jam tersebut hanya berbunyi setiap pukul 04.00 pagi, saat penciptanya harus bangun untuk bekerja.

Pada saat ini alarm tidak saja ada pada jam weker namun juga ada pada smartphone yang dimiliki hampir semua masyarakat dengan cara mengunduhnya lewat internet terlebih dahulu. Namun hal tersebut dirasa kurang efektif kerana cukup mudah untuk mematikanya lagi. Dengan alarm yang ada pada smartphone yang biasanya terletak disekitar tempat tidurnya cukup dengan meraih smartphone pada sekitar tempat tidurnya lalu menekan tombol off cenderung membuat pengunanya untuk tidur kembali dan enggan bergegas untuk beranjak dari tempat tidur karena tidak perlu berpindah posisi dari posisi tidur semula. Alarm yang diinovasikan kali ini diharapkan dapat membantu menambah hasrat untuk bangun dengan suasana semangat. Karena alarm akan dipasang pada daun pintu dan hanya akan mati apabila pengguna membuka pintu dari dalam. Hal ini dapat membantu pengguna untuk terbiasa bangun setelah mendengar alarm, tidak mematikannya dan tidur lagi. Beberapa kelebihan yang dapat diperoleh dari alarm ini sangat banyak, kegunaan yang tidak mudah didapatkan pada barang lain.

(7)

BAB 3. METODE PELAKSANAAN

Metodologi yang digunakan pada pelaksanaan program ini sebagai berikut:

1. Studi Literatur

Pada tahap ini merupakan proses pencarian data dan referensi yang digunakan sebagai acuan pada proses perancangan sekaligus memperkuat ide yang sudah ada. Literatur yang kami gunakan berupa buku-buku dan beberapa artikel berita dari internet. Dalam studi literatur dititik beratkan pada pencarian data mengenai berbagai manfaat maupun permasalahan yang ditimbulkan. Tahap ini telah dilaksanakan dengan pencapaian didapatkan referensi mengenai permasalahan maupun manfaat dengan sebagian besar data bersumber dari artikel berita di Internet.

2. Penyelarasan Konsep

Sasaran dari tahap ini adalah menyatukan semua pendapat dan konsep yang sudah didapat dari prosedur pelaksanaan studi literatur dengan mengharapkan produk yang akan dibuat sudah memenuhi kebutuhan tujuan yang udah disebutkan. Pada tahap ini dibuat beberapa konsep perancangan dari ide yang sebelumnya telah ditetapkan. Untuk merancang system dari produk menggunakan software Microsoft office visio. Proses desain ini membutuhkan waktu 1 bulan.

3. Perancangan Desain

Pada perancangan desain suatu alat, pemilihan material merupakan suatu hal yang mutlak dilakukan karena berpengaruh terhadap kualitas alat. Pemilihan bahan pokok dan bahan pendukung yang sesuai dengan kebutuhan juga akan memaksimalkan kinerja alat serta menekan biaya produksi.

4. Pengujian Desain

Untuk mengetahui apakah alat ini sudah layak dipakai atau benar-benar sesuai dengan perancangan yang telah dilakukan maka sebelum digunakan alat ini harus diuji terlebih dahulu. Waktu uji coba dilakukan selama 1 bulan. Apabila terdapat komplain terhadap alat alarm tersebut maka akan segera dilakukan metode berikutnya yaitu perbaikan alat. Dan jika alat alarm dapat diterima dengan baik langsung menuju metode selanjutnya yaitu penyusunan laporan. Diharapkan alat ini benar-benar mendekati sempurna sehingga dapat dirasakan manfaatnya secara nyata.

4. Perbaikan Desain

(8)

jika pada pengujian desain ini terdapat kekurangan maka tahapan selanjutnya adalah meninjau kembali tahap perancangan komponen, dan dapat dilakukan penyesuaian seperlunya pada desain yang sudah dirancang.

5. Penyusunan Laporan

Langkah terakhir dari kegiatan ini yaitu penyusunan laporan yang bertujuan agar terdapat bukti otentik yang menunjukkan bahwa pernah dilakukan penelitian. Selain itu dapat digunakan sebagai bahan referensi dalam pengembangan produk dari alat yang serupa.

(9)

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1. ANGGARAN BIAYA

Administrasi

No Kebutuhan Harga

1 Seminar Rp 500.000,00 2 Fotokopi dan materai Rp 50.000,00 3 Publikasi Rp 100.000,00

Total Rp 650.000,00

Pengerjaan

No Kebutuhan Harga

1 Biaya Peralatan Rp 970.000,00 2 Biaya Material Pokok Rp 1.450.000,00 3 Biaya Material Pendukung Rp 500.000,00 4 Biaya Perjalanan Rp 648.000,00 5 Pemasangan Rp 200.000,00 6 Perbaikan Alat Rp 400.000,00

Total Rp 4.168.000,00

No Jenis Pengeluaran Biaya

Persentase (%) 1 Peralatan dan Pengerjaan Rp 1.296.000,00 30 2 Biaya Bahan Rp 1.728.000,00 40 3 Perjalanan Rp 648.000,00 15

4 Lain-lain Rp 648.000,00 15

Total Rp 4.320.000,00 100

(10)

4.2. JADWAL KEGIATAN

6

NO AGENDA Minggu

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV 1 Studi Literatur 2 Penyelarasan Konsep 3 Perancangan Desain 4 Pengujian Desain 5 Perbaikan Desain 6 Penyusunan Laporan

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Budi, Prawira dan N, Sesa. 2009. Pola Hidup Sehat di Era Ultramodern. Yogyakarta: Tugu Publiser

Alwiol. 2012. PSIKOLOGI KEPRIBADIAN. Yogyakarta: UMM PRESS

Wulffson, Don L. 1981. Extraordinary Stories behind the Invention of Ordinary Things. New York: Lothrop

Mismail, Budiono. 1995. RANGKAIAN LISTRIK JILID 1. Bandung: ITB

(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)

JUSTIFIKASI ANGGARAN KEGIATAN

Administrasi

No Kebutuhan Harga

1 Seminar Rp 500.000,00 2 Fotokopi dan materai Rp 50.000,00 3 Publikasi Rp 100.000,00

Total Rp 650.000,00

Pengerjaan

No Kebutuhan Harga

1 Biaya Peralatan Rp 970.000,00 2 Biaya Material Pokok Rp 1.450.000,00 3 Biaya Material Pendukung Rp 500.000,00 4 Biaya Perjalanan Rp 648.000,00 5 Pemasangan Rp 200.000,00 6 Perbaikan Alat Rp 400.000,00

Total Rp 4.168.000,00

No Jenis Pengeluaran Biaya

Persentase (%) 1 Peralatan dan Pengerjaan Rp 1.296.000,00 30 2 Biaya Bahan Rp 1.728.000,00 40 3 Perjalanan Rp 648.000,00 15

4 Lain-lain Rp 648.000,00 15

(20)

TIM PELAKSANA DAN PEMBAGIAN TUGAS

!

NO NAMA PROGRAM

STUDI

BIDANG ILMU

ALOKASI

WAKTU URAIAN TUGAS

1 Hansen Kusuma Teknik Industri Optimasi dan Sistem Informasi 21 Jam/ minggu Ketua, Perancangan Optimasi dan Sistem

Informasi

2 Eko

Siswanto Teknik Industri Sistem Produksi 21 Jam/ minggu Anggota, Perancangan Produksi 3 Bela Sindy Amelinda Teknik Industri Sistem Logistik dan Bisnis 21 Jam/ minggu Anggota, Managemen Keuangan

4 Silvi Istiqomah Teknik Industri Sistem Kualitas 21 Jam/

(21)

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

[r]

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat membuat konsumen tertarik untuk melakukan keputusan pembelian di Solo Paragon Lifestyle Mall

(2009, hlm 25) mengatakan bahwa peneliti tindakan mempunyai ciri utama adanya intervensi atau perlakuan tertentu untuk perbaikan dalam dunia nyata. Penelitian

Dalam melaksanakan fungsi pemerintahan dengan baik, Kota Bandar Lampung dituntut untuk lebih menggali sumber daya yang ada didaerahnya untuk dijadikan sebagai sumber-sumber

Pada tahap pertama, kedua kasus studi digambar ulang secara tiga dimensi dan diurai berdasarkan bentuk, struktur, pelingkup, ruang dan elemen bangunan sehingga

Penerapan penugasan portofolio dengan pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM) untuk meningkatkan keaktivan dan hasil belajar siswa kelas XII IPS 3 semester I SMA Negeri

Pada orang yang tidak memper- lihatkan gejala atau tidak terindentifikasi adanya faktor risiko, hasil tes fungsi hati yang abnormal bisa mengindikasikan