67 BAB III
MMETODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di tiga tempat berbeda yaitu SMAN 1 Jalancagak, SMAN 1 Subang, SMAN 1 Ciasem
2. Waktu Penelitian
Dalam penelitian ini akan di laksanakan pada bulan Agustus, penelitian ini di laksanakan pada 3 tempat berbeda. Oleh karna itu dalam penelitian ini waktu yang akan di laksanakan untuk penelitian berlangsung selama 3 hari
B. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Menurut Lehman dalam Muri Yusuf (2005, hlm. 83) menjelaskan bahwa: “penelitian deskriptif adalah salah satu jenis penelitian yang bertujuan mendeskripsikan secara sistematis, factual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat populasi tertentu atau mencoba menggambarkan fenomena secara detail”.
Didalam penelitian ini nantinya akan diungkapkan/ digambarkan tentang kondisi fisik. daya tahan tubuh pada anggota aktif ekstrakulikuler bola basket putra SMAN 1 Jalancagak, SMAN 1 Subang dan SMAN 1 Ciasem.
C. Subjek Penelitian
1. Populasi
Menurut Tuckman dalam Muri Yusuf (2005, hlm. 183) menjelaskan bahwa: “Populasi adalah sekelompok dari mana peneliti mengumpulkan informasi dan kepada siapa kesimpulan akan digambarkan”. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi penelitian adalah anggota aktif ekstrakulikuler bola basket SMAN 1 Jalancagak 12 orang, SMAN 1 Subang 12 orang dan SMAN 1 Ciasem 12 orang. Dari keselurahan populasi dalam penelitian ini sebanyak 36 orang.
2. Sampel
Menurut Sugiono (2019, hlm. 126) menjelaskan bahwa: ”Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Dalam menentukan sampel, Sugiyono (2019, hlm. 143) mengemukakan bahwa ukuran yang layak dalam penelitian diantara 33 sampai 500. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling yaitu seluruh populasi di jadikan sampel yang di gunakan dalam penelitian ini. Sampel yang di ambil dalam penelitian ini sebanyak 36 orang.
D. Instrumen Penelitian
Menurut sugiyono (2010, hlm. 149) menjelaskan bahwa: “Instrumen penelitian adalah suatu alat yang yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”. Untuk mendapat data tentang kondisi fisik anggota ekstrakulikuler bola basket SMAN 1 Jalancagak, SMAN 1 Subang dan SMAN 1
Ciasem, instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui tes dan pengukuran MFT atau Bleep test yang daidopsi dari Taufik (2011: 1) dengan tingkat validitas 0,928 dan reliabilitas 0,962.
E. Teknik Pengumpulan Data
Data yang diperoleh oleh peneliti melalui tes dan pengukuran terhadap variable yang terdapat dalam penelitian berupa tes MFT atau Bleep tes. Menurut Suharjana (2009, hlm. 15) menjelaskan bahwa: “bleep test adalah tes yang menggunakan lari menempuh jarak 20 meter bolak-balik, yang dimulai dengan lari pelan-pelan secara bertahap yang semakin lama semakin cepat hingga seseorang tidak mampu mengikuti irama waktu lari, berarti kemampuan maksimalnya pada level bolak balik tersebut”.
Gambar 3.1 MFT atau Bleep test
Sumber : http://irwanariadi31.blogspot.com/2012/02/multistage-fitness- test.html
Tabel 3.1 Norma Standarisasi Vo2Max PERSENTASE /KATAGORI (VO2max)
Baik sekali >51,6
Baik 42,6 – 51,5
Sedang 33,8 – 42,5
Kurang 25,0 – 33,7
Kurang sekali <25,0
Sumber : Ismaryati (2008, hlm. 87). Tes dan pengukuran olahraga
F. Prosedur Penelitian
Prosedur pelaksanaan tes bleep adalah sebagai berikut:
1. Tes bleep dilakukan dengan lari menempuh jarak 20 meter bolak-balik, yang dimulai dengan lari pelan-pelan secara bertahap yang semakin lama semakin cepat hingga atlet tidak mampu mengikuti irama waktu lari, berarti kemampuan maksimalnya pada level bolak-balik tersebut.
2. Waktu setiap level 1 menit
3. Pada level 1 jarak 20 meter di tempuh dalam waktu 8,6 detik dalam 7 kali bolak-balik.
4. Pada level 1 jarak 20 meter di tempuh dalam waktu 8,6 detik dalam 7 kali bolak-balik.
5. Pada level 4 dan 5 jarak 20 meter ditempuh dalam waktu 6,7 detik dalam 9 kali bolak-balik, dan seterusnya.
6. Setiap jarak 20 meter telah di tempuh, dan pada saat setiap akhir level, akan terdengar bunyi 1 kali.
7. Start dilakukan dengan berdiri, dan kedua kaki di belakang garis start.
Dengan aba-aba “siap ya”, atlet lari sesuai dengan irama menuju garis batas hingga satu kaki melewati garis batas.
8. Bila tanda bunyi belum terdengar, atlet telah melampaui garis batas, tetapi untuk lari balik harus menunggu tanda bunyi. Sebaliknya, bila telah ada tanda bunyi atlet belum sampai pada garis batas, atlet harus mempercepat lari sampai melewati garis batas dan segera kembali lari ke arah sebaliknya.
9. Bila dua kali berurutan atlet tidak mampu mengikuti irama waktu lari berarti kemampuan maksimalnya hanya pada level dan balikan tersebut.
10. Setelah atlet tidak mampu mengikuti irama waktu lari, atlet tidak boleh langsung berhenti, tetapi tetap meneruskan lari pelan-pelan selama 3-5 menit untuk cooling down.
G. Analisis Data
Sesuai dengan tujuan serta pertanyaan penelitian yang diajukan, maka pengujian data yang telah diperoleh akan dianalisis dengan menggunakan statistic deskriptif (tabulasi frekuensi). Menurut Sudjana (1991, hlm. 31) menjelaskan bahwa: “Dengan cara mendeskripsikan hasil penelitian yang diperolehdari berbagai pengukuran (tes) terhadap tingkat kondisi fisik dan analisis yang menggunakan rumus”. sebagai berikut :
Keterangan:
P : Persentase yang dicari F : Frekuensi
N : Jumlah sampel tes.