• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMANFAATAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN BALUKON-1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PEMANFAATAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN BALUKON-1"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

463

PEMANFAATAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN

BALUKON-1

Jasimah

Jasimah800@gmail.com

ABSTRAK

Kesulitan dan kendala yang dialami siswa dalam proses pembelajaran tidak lepas dari peranan guru yang selama ini masih kurang professional dalam pelaksanannya, baik dari segi model / strategi pembelajaran maupun alat/ media yang digunakan dalam pembelajaran. Pembelajaran yang dilakukan oleh guru belum kreatif dan inovatif serta belum menerapkan pembelajaran berbasis TPACK. Oleh sebab itu dibutuhkan kreativitas guru dalam mengelola pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran dan pendekatan berbasis PTACK. Salah satu model pembelajaran yang cukup baik diterapkan yakni model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan menggunakan media video pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PAI, dengan menggunakan media video dalam kegiatan pembelajaran. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas, penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Adapun data dalam penelitian ini diperoleh melalui lembar observasi dan juga format tes dan non tes untuk mengetahui tingkat keberhasilan hasil belajar siswa. Hasil penelitian diperoleh data pada siklus 1 sebanyak 70% siswa yang tuntas, dimana masih belum sesuai harapan yakni, ketuntasan belajar klasikal yang diharapkan yakni sebesar 85%. Setelah dilakukan proses pembelajaran pada siklus 2, terjadi peningkatan dimana ketuntasan belajar klasikal mencapai 100%. Akhirnya hasil penelitian tindakan kelas ini dapat disimpulkan bahwa pemanfataan media video pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN Balukon -1.

(2)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

464

Kata Kunci : Media, Video Pembelajaran, Hasil Belajar

PENDAHULUAN

Proses pembelajaran adalah proses yang di dalamnya terdapat kegiatan interaksi antara guru-siswa dan komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan belajar (Rustaman, 2001:461).

Dalam proses pembelajaran, guru dan siswa merupakan dua komponen yang tidak bisa dipisahkan. Agar tujuan pembelajaran tercapai dengan optimal maka harus ada interaksi yang baik antara dua komponen tersebut.

Dalam proses pembelajaran juga diperlukan sebuah strategi khusus serta proses belajar yang menyenangkan agar dapat meningkatkan keingintahuan bagi siswa mengenai materi yang disampaikan. Dengan ini maka akan ada sebuah ketetarikan siswa terhadap materi sehingga membuat siswa ingin lebih memperdalam pengetahuan mereka dengan bertanya kepada guru dan kemudian akan dapat meningkatkan hasil belajar siswa serta tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

Salah satu diantara cara agar dapat meningkatkan rasa senang terhadap suatu kegiatan dan proses pembelajaran serta keingintahuan siswa terhadap materi itu adalah dengan melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar dengan model pembelajaran problem based learning (PBL) dan menyajikan materi melalui video pembelajaran. Pemanfaatan video pembelajaran dalam proses belajar mengajar akan mempunyai dampak yang baik demi tercapainya tujuan pembelajaran. Dan dasar pertimbangan memilih video sebagai media pembelajaran agar dapat melatih siswa berpikir logis, konkrit, lebih realistis, dan siswa lebih terfokus pada media pembelajaran yang baru seperti media video ini, kemudian proses belajar lebih aktif, kreatif, dan berkesan.

Selanjutnya, menurut Riyana (2007) media video pembelajaran adalah media yang menyajikan audio dan visual yang berisi pesan- pesan pembelajaran baik yang berisi konsep, prinsip, prosedur, teori aplikasi pengetahuan untuk membantu pemahaman terhadap suatu materi pembelajaran. Sedangkan menurut menurut Aqib (2013:51) pemanfaatan

(3)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

465

media video antara lain: 1) Pembelajaran lebih jelas dan menarik; 2) proses belajar lebih interaksi; 3) efisiensi waktu dan tenaga; 4) meningkatkan kualitas hasil belajar; 5) belajar dapat dilakukan dimana dan kapan saja; 6) menumbuhkan sikap positif belajar terhadap proses.

Tim Kemdikbud (2013b) dalam Abidin (2014, hlm. 159) memandang model PBL sebagai suatu model pembelajaran yang menantang peserta didik untuk “belajar bagaimana belajar”, bekerja secara berkelompok untuk mencari solusi dari permasalahan dunia nyata. Sehingga model PBL ini sangat cocok untuk diterapkan agar peserta didik turut aktif dalam kegiatan pembelajaran.

Dalam obeservasi awal yang dilakukan penulis ternyata kurangnya minat siswa dalam mengukuti kegiatan pembelajaran yaitu karena proses belajar mengajar tersebut kurang menyenangkan, hal ini dikarenakan guru hanya menggunakan metode ceramah ketika menyampaikan pelajaran dan siswa diminta untuk menggali materi pelajaran hanya berdasarkan buku, tidak melalui media lainnya sehingga menyebabkan siswa tidak aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran yang menurut mereka membosankan.

Dalam hal ini diperlukan kreatifitas dan penguasaan seorang guru terhadap teknologi sehingga dapat menciptakan suasana dalam kegiatan belajar mengajar menjadi menyenangkan dan berkesan dengan menyajikan video pembelajaran. Seorang guru berperan dalam membimbing siswa untuk terlibat langsung dalam proses pembelajaran, dimana para siswa dapat menemukan sebuah konsep pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.

Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui peningkatan hasil belajar siswa setelah Pemanfaatan Media Video Pembelajaran pada Kelas IV SDN Balukon -1. Dan dari latar belakang yang telah disebutkan maka penulis tertarik untuk mengadakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berjudul

PEMANFAATAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN BALUKON-1

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas ( PTK) yaitu studi sistematis terhadap praktik pembelajaran di kelas dengan tujuan memperbaiki

(4)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

466

dan meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan hasil belajar dengan melakukan tindakan tertentu. Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas partisipasi, dimana peneliti terlibat langsung dalam penelitian sejak awal sampai dengan hasil penelitian berupa laporan. Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai peneliti dan pengajar yang akan mengajarkan siswa dengan berpedoman pada rencana pembelajaran.

Penelitian tindakan kelas ini menggunakan Model Kemmis dan Mc Taggart yang mencakup empat komponen yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi (Umaedi, 1999:21). Prosedur penelitian terdiri dari 4 tahap, yakni perencanaan, tindakan, observasi, dan evaluasi. Refleksi dalam tahap siklus dan akan berulang kembali pada siklus-siklus berikutnya. Aspek yang diamati dalam setiap siklusnya adalah kegiatan atau aktifitas serta hasil belajar siswa saat mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dengan menggunakan media video pembelajaran dengan alat pengumpul data yang sudah ditetapkan yaitu Perencanaan, Pelaksanaan, Pengamatan dan Refleksi

Dari hasil tes dan observasi dilakukan refleksi dengan cara menganalisis siklus I yang sudah dilakukan, apakah sudah berhasil atau belum, dan dilanjutkan pada siklus II. Siklus akan dihentikan bila kriteria keberhasilan yang ditetapkan sudah terpenuhi. Kriteria keberhasilan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah apabila proses pembelajaran sudah sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah disusun dalam hal ini aktivitas guru dan siswa sudah sesuai dengan rencana pembelajaran yang ditetapkan, serta skor hasil tes yang diberikan pada setiap akhir tindakan dibandingkan dengan standar minimal yaiu sekurang-kurangnya delapan puluh lima persen dari jumlah siswa mencapai daya serap (skor) diatas tujuh puluh.

Penelitian ini dilakukan di kelas IV SDN Balukon -1 dengan jumlah siswa 20 orang. Penelitian dilaksanakan pada saat mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dengan 2 kali pertemuan dengan subyek utama penelitian adalah siswa yang memiliki pemahaman rendah tentang materi yang disampaikan dan diberi tugas tambahan di rumah.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah observasi, dokumentasi dan tes hasil belajar. Analisa data dalam penelitian ini menggunakan analisa kualitatif. Analisa data seperti ini berlangsung selama

(5)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

467

peneliti melakukan penelitian, hingga akhir pengumpulan data. Data penelitian diambil dari tiap siklus penelitian.

HASIL PENELITIAN 1. Siklus 1

Dalam kegiatan siklus 1 ini terdiri dari perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi.

a. Perencanaan

Perencanaan pada siklus 1 ini adalah Identifikasi masalah dan penetapan alternatif masalah, merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam proses belajar mengajar, menetapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar, memilih bahan pelajaran yang sesuai, menentukan skenario pembelajaran dengan media video pembelajaran, mempersiapkan sumber, bahan, dan alat bantu yang dibutuhkan, menyusun lembar kerja peserta didik ( LKPD ), mengembangkan format evaluasi dan mengembangkan format observasi pembelajaran. Menurut Sondang P. Siagian perencanaan adalah keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara matang daripada hal-hal yang akan dikerjakan dimasa yang akan datang dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan.

Peneliti berperan sebagai instrumen utama dalam penelitian, yaitu peneliti merupakan pemberi tindakan sebagai praktisi membuat dan menyajikan bahan pembelajaran, motivator dan fasilitator dalam kegiatan pembelajaran. Peranan peneliti selama pemberi tindakan adalah sebagai Penyusunan Rencana Program Pembelajaran, Pelaksana Kegiatan Pembelajaran dan Pengamat Kegiatan Belajar Siswa. Di samping itu dalam penelitian ini, selain peneliti personil yang terlibat adalah siswa, guru dan kepala sekolah.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan adalah proses implementasi dari kegiatan perencanaan dalam proses belajar mengajar. Menurut Wiestra, dkk (2014:12) ”Pelaksanaan adalah usaha-usaha yang dilakukan untuk melaksanakan semua rencana dan kebijakan yang telah dirumuskan dan ditetapkan dengan melengkapi segala kebutuhan alat-alat yang

(6)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

468

diperlukan, siapa yang akan melaksanakan, dimana tempat pelaksananaannya dan kapan waktu dimulainya”.

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I dilaksanakan pada bulan Juni ( minggu kedua ) di SDN Balukon-1 Kelas IV dengan jumlah siswa 20 siswa dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran yang telah dipersiapkan. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar.

Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif I dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Adapun data hasil penelitian pada siklus I adalah sebagai berikut:

Siklus 1

No DESKRIPSI NILAI

1 Nilai rata-rata 71,00

2 Nilai tertinggi 80

3 Nilai terendah 60

4 Jumlah siswa tuntas 14

5 Jumlah siswa tidak tuntas 6

6 Persentase Ketuntasan Klasikal

70,00

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dengan pemanfaatan media video pembelajaran diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar siswa adalah 71,00 dan ketuntasan belajar mencapai 70% atau ada 14 siswa dari 20 siswa sudah tuntas belajar. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus pertama secara klasikal siswa belum tuntas belajar, karena siswa yang memperoleh nilai ≥ 70 hanya sebesar 70 % lebih kecil dari persentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 85%. Hal ini disebabkan karena siswa masih merasa baru dan belum mengerti apa yang dimaksudkan dan digunakan guru dengan menerapkan model Problem Based Learning serta penggunaan media video pembelajaran.

(7)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

469 c. Pengamatan

Peneliti melaksanakan tugas dengan mengamati proses kegiatan belajar mengajar yang sedang berlangsung dengan mengisi lembaran observasi yang telah disediakan. Guru lain yang berperan sebagai anggota dan pengamat mengevaluasi keberhasilan belajar siswa dengan memberikan soal-soal ulangan harian untuk sub kompetensi Hemat. Menurut Sevilla (1993): Observasi atau pengamatan dalam arti sederhana merupakan proses dimana peneliti melihat situasi dari penelitian. Untuk metodenya harus sesuai yang digunakan pada penelitian yang berupa pengamatan interaksi atau kondisi dari belajar mengajar, tingkah laku dan juga interaksi dari kelompok.

Pada proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru pada siklus 1 hal yang diamati adalah sebagai berikut:

1) Pengamatan terhadap guru dalam pelaksanan mengajar

Dalam pelaksanaan proses pembelajaran, guru sudah cukup baik namun masih ada beberapa yang tidak dilaksanakan dalam pembelajaran seperti yang tertuang di RPP. Yakni kegiatan refleksi tidak terlihat dilakukan oleh guru. Kegiatan ice breaking juga tidak terlihat dilakukan oleh guru. Guru juga masih kurang dalam hal membimbing siswa.

2) Pengamatan terhadap aktivitas siswa selama proses belajar

Dalam pelaksanaan proses pembelajaran, siswa terlihat masih kurang aktif, hanya 9 orang dari 20 siswa yang terlihat aktif dan kooperatif dalam proses pembelajaran.

d. Refleksi

Dalam kegiatan refleksi ini peneliti akan melakukan diskusi dengan pengamat dan guru mata pelajaran mata pelajaran Pendidikan Agama Islam serta mengevaluasi data yang dijadikan sebagai dasar oleh peneliti untuk menyusun rencana selanjutnya. Menurut (Arikunto,dkk, 2009: 19-20) Refleksi adalah suatu tindakan atau kegiatan untuk mengetahui serta memahami apa yang terjadi sebelumnya, belum terjadi, dihasilkan apa yang belum dihasilkan, atau apa yang belum tuntas dari suatu upaya atau tindakan yang telah dilakukan.

(8)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

470

Berdasarkan hasil pengamatan dan tes yang diberikan secara individual, maka peneliti ingin mengatasi masalah-masalah yang ada pada siklus 1

1) Peneliti menyelidiki kenapa dalam pembelajaran masih ada siswa yang pasif ( tidak melakukan apa-apa ). Ternyata siswa masih belum paham dan mengerti tentang apa yang harus dilakukan dalam belajar dengan model pembelajaran Problem Based Learning serta dalam pemanfaatan video pembelajaran. Dan siswa pun tidak bertanya kepada guru.

2) Guru memotivasi kepada siswa dan kelompok nya agar tidak malu bertanya jika masih belum mengerti.

3) Hasil tes menunjukkan masih ada siswa yang belum tuntas, hal ini disebabkan siswa tersebut masih belum paham dan mengerti dengan materi pembelajaran yang telah dilaksanakan serta guru pun tidak melakukan refleksi dalam pembelajaran. Guru hendaknya pada tahap siklus berikutnya memaksimalkan setiap tahapan dalam sintaks model pembelajaran Problem Based Learning agar siswa lebih mengerti dan paham mengenai kegiatan pembelajaran menggunakan video.

2. Siklus 2

Dalam kegiatan siklus 2 ini terdiri dari perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi.

a. Perencanaan

Perencanaan pada siklus 2 ini adalah Identifikasi masalah dan penetapan alternatif masalah, merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam proses belajar mengajar, menetapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar, memilih bahan pelajaran yang sesuai, menentukan skenario pembelajaran dengan media video pembelajaran, mempersiapkan sumber, bahan, dan alat bantu yang dibutuhkan, menyusun lembar kerja peserta didik ( LKPD ), mengembangkan format evaluasi dan mengembangkan format observasi pembelajaran.

Peneliti berperan sebagai instrumen utama dalam penelitian, yaitu peneliti merupakan pemberi tindakan sebagai praktisi membuat dan menyajikan bahan pembelajaran, motivator dan fasilitator dalam kegiatan pembelajaran. Peranan peneliti selama pemberi tindakan

(9)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

471

adalah sebagai Penyusunan Rencana Program Pembelajaran, Pelaksana Kegiatan Pembelajaran dan Pengamat Kegiatan Belajar Siswa.

b. Tindakan

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus II dilaksanakan pada bulan Juni ( Minggu Ketiga) di SDN Balukon-1 Kelas IV dengan jumlah siswa 20 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru.

Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran yang telah dipersiapkan. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar.

Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Adapun data hasil penelitian pada siklus II adalah sebagai berikut :

Siklus 2

No DESKRIPSI NILAI

1 Nilai rata-rata 85,00

2 Nilai tertinggi 90

3 Nilai terendah 80

4 Jumlah siswa tuntas 20

5 Jumlah siswa tidak tuntas 0

6 Persentase Ketuntasan Klasikal 100,00

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dengan pemanfaatan media video pembelajaran pada siklus 2 diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar siswa adalah 85,00 dan ketuntasan belajar mencapai 100 % atau ada 20 siswa dari 20 siswa sudah tuntas belajar. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus kedua secara klasikal siswa sudah tuntas belajar, karena siswa yang memperoleh nilai ≥ 70 sebesar 100 % yang mana sudah melebihi dari persentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 85%.

c. Pengamatan

Pada proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru pada siklus 2 ada

(10)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

472 beberapa hal yang diamati :

1. Pengamatan terhadap guru dalam pelaksanaan mengajar

Dalam pelaksanaan proses pembelajaran, guru sudah baik dalam melaksanakan pembelajaran dengan model pembelajaran Problem Based Learning menggunakan media video interaktif seperti yang tertuang di RPP. Kegiatan refleksi juga sudah dilakukan oleh guru.

Kegiatan ice breaking juga sebelumnya pada siklus 1 tidak dilakukan pada siklus 2 ini sudah dilaksanakan oleh guru. Namun yang masih belum terlaksana yaitu rencana tindak lanjut/ penyampaian materi pada pertemuan selanjutnya.

2. Pengamatan terhadap aktivitas siswa selama proses belajar

Dalam pelaksanaan proses pembelajaran, siswa juga terlihat lebih aktif dan kooperatif dalam proses pembelajaran.

d. Refleksi

Berdasarkan hasil pengamatan dan tes yang diberikan secara individual, maka peneliti ingin mengatasi masalah-masalah yang ada pada siklus 2 :

1. Peneliti tetap memberikan arahan kepada siswa agar bisa selalu terlibat dalam dikusi maupun kegiatan kelompok lainnya.

2. Guru memotivasi kepada siswa dan kelompoknya agar tidak malu bertanya jika masih belum mengerti.

KESIMPULAN

Dari uraian di atas penulis menyimpulkan bahwa pemilihan model dan metode pembelajaran sangat penting agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal. Seorang guru harus mempunyai kreatifitas dan keahlian dalam penguasaan teknologi agar dapat menciptakan suasana yang menyenangkan dalam kegiatan pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian maka dengan Pemanfaatan Media Video Pembelajaran hasil belajar siswa meningkat, siswa lebih aktif dalam pembelajaran, hal ini terlihat dimana siswa mampu untuk belajar dengan cara berdiskusi dan juga menyajikan hasil diskusi yang diperoleh dan siswa juga lebih semangat dalam belajar.

DAFTAR PUSTAKA

Admin. (2014). PENGERTIAN PERENCANAAN MENURUT PARA AHLI.

(11)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

473

(https://dilihatya.com/1142/pengertian-perencanaan-menurut-para-ahli, diakses: 10 Juni 2022)

Andi Prastowo. 2017. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik Terpadu Implementasi Kurikulum 2013 Untuk SD/MI. Jakarta: Kencana

Arief S. Sadiman, dkk. 2007. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Azhar Rasyad. 2011. Media Pembelajaran, cet. 14. Jakarta: PT Grafindo Persada Basyirudin Usman dan Anawir. 2002. Media Pembelajaran, Jakarta: Diputat Pers Cucu Suhana. 2014. Konsep Strategi Pembelajaran (Edisi Revisi) . Bandung: Refika

Aditama

Darmadi. 2017. Pengembangan Model Dan Metode Pembelajaran Dalam Dinamika Belajar Siswa Yogyakarta: Deepublish

Dian Indriana. 2011. Ragam Alat Bantu Pengajaran,cet pertama. (Jogjakarta: DIVA Press

Eggen, Paul dan Kauchak, Don. 2012. Strategi dan Model Pembelajaran Mengajarkan Konten dan Keterampilan Berpikir. Jakarta: Indeks

Ibadullah Malawi & Ani Kadarwati. 2017. Pembelajaran Tematik (Konsep Dan Aplikasi) Magetan: CV. AE Grafika.

Mandala Halus, 2011, METODOLOGI PENELITIAN TINDAKAN KELAS, Universsitas Muhammadiyah Mataram. Mataram.

Mulyadi. 2010 Evaluasi Pendidikan Pengembangan Model Evaluasi Pendidikan Agama Di Sekolah, UIN-Maliki Press

Nana Sudjana. 2002. Penilaian Hasil Belajar Mengajar, Bandung. Remaja Rosdakarya,

Ngalimun, dkk. 2013. Perkembangan dan Pengembangan Kreativitas. Yogyakarta:

Aswaja Pressindo

PENGERTIAN PELAKSANAAN

(https://repository.bsi.ac.id/index.php/unduh/item/253036/File_10-Bab-II- Landasan-Teori.pdf, Diakses : 11 Juni 2022)

Prasetyo, A. H. ., Hamid, A. ., & Jasiah, J. (2021). PEMANFAATAN YOUTUBE BERBASIS SIMULASI PADA PEMBELAJARAN ONLINE MATERI PAI DI SEKOLAH . PROSIDING TRANSFORMASI PEMBELAJARAN NASIONAL

(PRO-TRAPENAS), 1(1), 213–219. Diambil dari

https://ojs.uniwara.ac.id/index.php/protrapenas/article/view/211

Shoimin, Aris. 2014. Model Pembelajaran INOVATIF dalam Kurikulum 2013.

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

(12)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

474

Rijal Sibgotulloh. (2015) REFLEKSI DALAM PENGAJARAN

& PEMBELAJARAN

(https://www.academia.edu/17835183/MAKALAH_REFLEKSI_AKHIR, Diakses : 11 Juni 2022)

Slameto. 2010. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi, cet 5 Jakarta : PT. Rineka Cipta

Syafnidawati. (2020). PENGERTIAN OBSERVASI

(https://raharja.ac.id/2020/11/10/observasi/, Diakses : 11 Juni 2022)

Umaedi. 1999. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah, sebuah Pendekatan Baru dalam Pengelolaan Sekolah untuk Meningkatkan Mutu.

Jurnal Pendidikan. Jakarta : Depdikbud.

Wina Sanjaya. 2011. Perencanaan Dan Desain Sistem Pembelajaran Jakarta:

Kencana

Referensi

Dokumen terkait

Untuk skala A, pilihlah salah satu dari empat pilihan jawaban yang tersedia dengan memberikan tanda ( √ ) pada tempat yang tersedia.. Adapun jawaban yang disediakan

Oleh karenanya untuk menunjang peningkatan produksi dan omset usaha, pengusaha kaos kreatif seperti Kaos Etnik Khas Cirebon harus memiliki modal pemasaran baru

Pada mata kuliah ini mahasiswa belajar tentang; konsep dasar pengertian dan konsep filsafat pancasila, identitas nasional , esensi negara dan konstitusi serta hak dan kewajiban

How to Use This Book 6 Part I: Installing Linux 6 Part II: System Administration 6 Part III: Managing the File System 7 Part IV: Working with Linux 7 Part V: Network Administration

Untuk sasaran program kerja kelompok Buku Saku Covid-19, adalah masyarakat grup whatsapp Rt.002/Rw.001 Desa Lancang Kuning, dengan harapan setelah buku saku tersebut

Satuan untuk reaktan (atau produk) dapat berupa mol, gram, liter (untuk gas), atau beberapa satuan lain, kita menggunakan mol untuk menghitung jumlah produk yang

Skripsi yang berjudul: Korelasi antara Kompetensi Pedagogik Guru dengan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti di Kelas III SDN Karang Mekar 5

Indica varieties have long grains, while the grains of Japonica are short. = Indica varieties have long grains, while those of Japonica