Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0
199
PENERAPAN METODE DRILL DALAM
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI SHALAT JAMAK QASHAR KELAS VII-1 SMPN 4 CEMPAGA
Khasanah
Email khasanahabid1980@gmail.com ABSTRAK
Secara substansial mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mempelajari dan mempraktikkan shalat fardlu. Namun dalam melatih pembiasaan melaksanakan shalat fardlu seringkali peserta didik mengalami kesulitan, terutama ketika melakukan perjalanan jauh, sakit atau dalam kondisi darurat tertentu. Sehingga, peserta didik harus dibekali ilmu fikih yang bisa menjawab permasalahan yang mereka hadapi dalam kehidupan sehari-hari melalui belajar materi shalat jamak qashar. Tujuan penelitian ini adalah untuk menelaah peningkatan hasil belajar materi shalat jamak qashar kelas VII-1 SMP Negeri 4 Cempaga melalui metode drill. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau classrom action research menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian dan penjelasan tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti materi shalat jamak qashar dengan menggunakan metode drill mengalami peningkatan, hal ini terjadi karena pendidik optimal dalam menerapkan medote drill dengan menggunakan langkah-langkah yang tepat. Metode drill dapat meningkatkan hasil belajar materi shalat jamak qashar peserta didik kelas VII-1 SMP Negeri 4 Cempaga.
Kata Kunci : metode drill, shalat jamak qashar
PENDAHULUAN
Peadidikan adalah proses untuk memberikan manusia berbagai macam situasi yang bertujuan memberdayakan diri. Jadi, banyak hal yang dibicarakan ketika kita mcmbicarakan pendidikan. Aspek-aspek yang biasanya paling dipertimbangkan adalah proses penyadaran, pencerahan, pemberdayaan dan perubahan perilaku. (Jasiah, 2013)
Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0
200
Pada hakikatnya pendidikan Islam menghendaki pendidikan manusia seutuhnya, baik segi jasmani, akal maupun ruh, segi skill keterampilan, intelektual maupun spiritual, dari lingkup individual maupun sosial, bahkan nilai-nilai transendental. Semua itu dikerangkai oleh nilai-nilai ajaran Islam.
(Siddik, 2016) Kualitas pembelajaran yang baik mengharuskan guru dan peserta didik untuk menunjukkan performance yang baik selama proses kegiatan belajar mengajar.
Secara substansial mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mempelajari dan mempraktikkan ibadahnya. Salah satu praktik ibadah yang dilaksanakan peserta didik yaitu dalam bentuk pembiasaan untuk melakukan shalat fardlu. Namun dalam melatih pembiasaan melaksanakan shalat fardlu seringkali peserta didik mengalami kesulitan, terutama ketika melakukan perjalanan jauh, sakit atau dalam kondisi darurat tertentu. Berdasarkan hal tersebut, peserta didik harus dibekali ilmu fikih yang bisa menjawab permasalahan yang mereka hadapi dalam kehidupan sehari-hari melalui belajar materi shalat jamak qashar.
Belajar dapat membawa suatu perubahan pada individu yang telah melakukan suatu proses belajar. Perubahan ini merupakan pengalaman tingkah laku dari yang kurang baik menjadi lebih baik, dari yang belum berkembang menjadi berkembang. Hasil belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti adalah nilai yang diperoleh peserta didik dalam proses belajar mengajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti setelah melibatkan secara langsung/aktif seluruh potensi yang dimiliki peserta didik tersebut baik dari aspek kognitif (pengetahuan), aspek afektif (sikap) dan aspek psikomotor (keterampilan).
Shalat jamak qashar adalah bagian dari materi shalat fardhu, yang pelaksanaanya tidak rutin, hanya dalam waktu-waktu atau kondisi tertentu.
Dasar diperbolehkannya shalat jamak qashar sesuai dengan dalil yang dibolehkan dalam syari’at Islam, seperti dalam firman Allah Swt berikut ini yang artinya : “Dan apabila kamu bepergian di muka bumi, maka tidaklah mengapa
Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0
201
kamumengqasar shalat(mu). Jika kamu takut diserang orang-orang kafir” (Q.S An- Nisa/5 : 101). (Firdaus, 2017)
Selain ayat tersebut, hukum shalat jamak qashar juga disebutkan dalam Hadist Rasulullah SAW yang artinya : “Dari Ibnu Umar : saya menemani Nabi SAW, dan di dalam perjalanan beliau tidak shalat melebihi dua rakaat, demikian juga Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali.” (Kesepakatan ahli hadits)
Jamak menurut bahasa berarti menggabungkan, menyatukan ataupun mengumpulkan. (Sarwat, 2018) Sedangkan shalat jamak menurut istilah dapat diartikan melakukan dua shalat fardhu dalam satu waktu, yaitu dzuhur dan ashar atau maghrib dan isya’ secara berurutan pada salah satu waktunya.
(Sarwat, 2018)
Seorang muslim tidak boleh melaksanakan shalat jamak tanpa ada syarat- syarat tertentu yang harus dipenuhi. Syarat sah shalat jamak tersebut adalah sebagai berikut;
1) Musafir/melakukan perjalanan jauh (minimal 80,64 Km) 2) Perjalanan untuk kebaikan/bukan untuk maksiat
3) Sakit/dalam kesulitan
4) Shalat yang dijamak shalat ada’an (tunai) bukan shalat qada
5) Berniat jamak/gqashar ketika takbiratul ikhram. (Kemendikbud, 2017)
Untuk memudahkan umat Islam dalam pelaksanaannya, shalat jamak dibagi menjadi dua, yaitu shalat jamak taqdim dan takhir. (Isnaeni, 2020) Jamak taqdim adalah mengumpulkan shalat dikerjakan pada waktu yang lebih awal, sedangkan jama’ ta’khir adalah menjamak atau mengumpulkan shalat dikerjakan pada waktu yang akhir.
Definisi qashar shalat adalah mengurangi bilangan shalat fardhu, dari empat rakaat menjadi dua rakaat. (Sarwat, 2018)Shalat yang boleh diqashar ialah shalat yang jumlahnya empat rakaat, yaitu shalat dzuhur, shalat ashar dan shalat isya’. Shalat jamak qashar ialah shalat yang pelaksanaanya dengan menjamak (menggabungkan) sekaligus diqashar (meringkasnya), baik dalam jamak taqdim maupun dalam jamak takhir.
Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0
202
Metode drill adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran pendidikan agama Islam dengan jalan melatih peserta didik secara berulang-ulang dan sungguh-sungguh dalam bentuk lisan, tulisan, maupun aktivitas fisik agar peserta didik memiliki ketangkasan atau keterampilan yang tinggi dalam menguasai bahan pelajaran, memperkuat suatu asosiasi atau menyempurnakan suatu keterampilan supaya menjadi permanen. (Tambak, 2016) Metode drill dapat digunakan baik pada saat mengajarkan kecakapan motoris maupun kecakapan mental. (Tambak, 2016) Metode drill atau disebut juga metode latihan merupakan metode yang efektif dilakukan dalam proses pembelajaran.
Kualitas pembelajaran, selain dipengaruhi oleh performance peserta didik, juga sangat dipengaruhi oleh penggunaan metode pembelajaran yang tepat. Pentingnya metode pembelajaran ini juga agar guru bisa dengan mudah menyampaikan materi kepada peserta didik, dengan mengingat keadaan karakter dari setiap mereka itu berbeda-beda. (Ardiana, 2021)
Hasil belajar yang rendah banyak dialami oleh sekolah, tidak terkecuali terjadi di SMP Negeri 4 Cempaga. Salah satu masalah yang dihadapi di sekolah SMP Negeri 4 Cempaga adalah peserta didik sulit memahami materi pelajaran, terutama pada kelas VII. Materi pada Mata Pelajaran Agama Islam dan Budi Pekerti yang belum dipahami peserta didik kelas VII-1 yakni pelaksanaan shalat jamak qashar. Hal ini disebabkan karena materi shalat jamak qashar belum diajarkan pada jenjang Sekolah Dasar (SD) maupun di Taman Pendidikan Al Qur’an (TPA/TPQ), sehingga peserta didik mendapat nilai yang lebih rendah dari kriteria belajar minimal (KBM) yang ditetapkan, yaitu 67. Masalah tersebut dapat diketahui berdasarkan data yang diperoleh dari observasi awal, dari 26 peserta didik sebanyak 17 peserta didik (65,38%) memperoleh nilai di bawah kriteria belajar minimal (KBM) dan 9 peserta didik (34,62%) memperoleh nilai di atas kriteria belajar minimal (KBM).
Atas dasar tersebut, maka peneliti melakukan sebuah penelitian tindakan kelas sebagai solusi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menelaah dan mendeskripsikan penerapan metode drill dalam meningkatkan hasil belajar materi shalat jamak qashar kelas VII-1 SMP Negeri 4 Cempaga.
Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0
203 METODE PENELITIAN
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau classrom action research yaitu penelitian yang dimasudkan untuk meningkatkan kemampuan guru dan keaktifan siswa. Oleh karena itu, penelitian ini difokuskan pada tindakan- tindakan sebagai suatu usaha yang tepat untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah sehingga hasil belajar dapat ditingkatkan, khususnya dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Pendekatan yang dipakai dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah pendekatan kualitatif dan kuantitatif.
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 4 Cempaga, Kec. Cempaga, Kab. Kotawaringin Timur. Subjek Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah adalah peserta didik kelas VII-1 SMP Negeri 4 Cempaga semester genap tahun pelajaran 2021/2022 dengan jumlah 26 orang.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi tes, dokumentasi dan observasi. Tujuan melakukan tes adalah untuk mengetahui pemahaman peserta didik dalam menyerap materi yang telah disampaikan. tujuan melakukan observasi adalah untuk mengetahui dan mengukur penilaian afektif (sikap) peserta didik kepada guru dan teman sebayanya.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kuantitatif dan analisis data kualitatif. Teknik analisis data yang digunakan dalam menganalisis data kuantitatif yang diperoleh dari tes hasil belajar siswa adalah menggunakan rumus ketuntasan individu dan presentase ketuntasan klasikal. Data kualitatif diperoleh dari observasi atau pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung pada tiap siklus. Hasil perolehan data dicatat dalam lembar observasi yang telah disediakan, kemudian dianalisis dan disajikan dalam bentuk persentase (%).
Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus yang didasarkan pada silabus pengajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kelas VII-1. Tiap siklus dilaksanakan sesuai perubahan yang ingin dicapai. Prosedur pelaksanaan penelitian tindakan kelas tiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu;
Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0
204 1. Tahap perencanaan
Dalam tahap ini peneliti menyusun rencana pembelajaran yang akan dilaksanakan dan menyiapkan alat penunjang dalam kegiatan penelitian.
Rencana dapat dijadikan sebagai acuan dalam melaksanakan setiap tindakannya agar mencapai hasil yang maksimal.
2. Tahap pelaksanaan tindakan
Dalam tahap pelaksanaan tindakan, peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran yang telah disusun pada tahap perencanaan.
3. Tahap pengamatan
Tahap pengamatan ini dilakukan bersamaan dengan tahapan pelaksanaan. Pada tahap ini dilakukan pengamatan atau observasi terhadap proses pembelajaran menggunakan metode drill dengan menggunakan lembar observasi. Tujuan pengamatan ini untuk memperoleh informasi yang mendalam tentang proses pembelajaran. Lembar observasi yang disiapkan meliputi lembar aktivitas belajar peserta didik dan aktivitas guru dalam proses pembelajaran.
4. Tahap refleksi
Setelah melakukan observasi atau pengamatan terhadap tindakan kelas, maka langkah selanjutya adalah melakukan refleksi. Pada tahap refleksi hasil yang didapat dalam tahap observasi dianalisis apakah sesuai dengan yang diharapkan atau belum, dalam hal ini diadakan perencanaan pada siklus berikutnya jika belum sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
HASIL PENELITIAN
Hasil penelitian data presentase rata-rata kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode drill mengalami peningkatan pada setiap siklusnya.
Peningkatan rata-rata kegiatan pembelajaran menggunakan motede drill siklus I dan siklus II. Berikut dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Peningkatan Rata-Rata Aktivitas Belajar Peserta Didik Siklus I dan Siklus II
Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0
205
Melihat data yang telah diperoleh tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
a) Memperhatikan penjelasan guru
Aktivitas peserta didik ketika memperhatikan penjelasan guru menerangkan pelajaran, yang aktif memperhatikan guru pada siklus I ini sebesar 75,96%. Pada siklus II, aktivitas memperhatikan penjelasan guru ketika menjelaskan materi pelajaran mencapai 90,39% dan pada siklus II ini mengalami peningkatan mencapai 14,43%.
b) Bertanya kepada guru
Pada siklus I aktivitas peserta didik bertanya kepada guru sebesar 74,04%. Namun pada pertemuan selanjutnya peserta didik mulai berani bertanya kepada guru tentang materi pelajaran yang belum dimengerti.
Pada siklus II aktivitas ini mencapai 88,46%, aktivitas ini mengalami peningkatan sebesar 14,42%.
c) Bekerja sama dengan teman satu kelompok
Pada siklus I aktivitas siswa bekerja sama dengan teman satu kelompok sebesar 75,00%. Pada siklus II aktivitas ini mencapai 91,35%, aktivitas ini mengalami peningkatan yang cukup besar yaitu mencapai 16,35%.
d) Mengerjakan Tugas/Soal
Pada siklus I aktivitas peserta didik ketika mengerjakan soal sebesar 78,85%. Pada siklus II aktivitas ini mencapai 93,27%, aktivitas ini mengalami peningkatan yang yaitu mencapai 14,42%.
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
1 2 3 4 5
75.96 74.04 75 78.85
75
90.39 88.46 91.35 93.27 95.19
14.43 14.42 16.35 14.42
20.19
Siklus I Siklus II Peningkatan
Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0
206
e) Partisipasi dan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran
Keaktifan peserta didik pada siklus I ketika diterapkan metode drill sebesar 75,00%. Pada siklus II aktivitas ini mencapai 95,19%, aktivitas ini mengalami peningkatan yang cukup besar yaitu mencapai 20,19%.
Penelitian ini juga menunjukkan perolehan nilai hasil belajar peserta didik materi shalat jamak qashar dengan menggunakan metode drill pada siklus I dan siklus II pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti materi shalat jamak qashar dengan menggunakan metode driil dapat dilihat pada gambar 4.3 berikut:
Peningkatan Rata-Rata Hasil Belajar Peserta Didik Siklus I dan Siklus II
Berdasarkan uraian tersebut, tingkat ketuntasan hasil belajar peserta didik pada siklus I diketahui nilai rata-rata pretest 56,54 dengan tingkat ketuntasan 34,62% dan nilai rata-rata postest 79,92 dengan tingkat ketutasan mampu mencapai 65,38%. Sedangkan pada siklus II dapat diketahui nilai rata-rata pretest 58,65 dengan tingkat ketuntasan mencapai 38,46% serta nilai rata-rata postest 91,42 mampu mencapai ketuntasan sebesar 92,31%. Maka target ketuntasan hasil belajar yang diinginkan di akhir siklus II yaitu mampu mencapai lebih dari 85%.
Hasil penelitian dan penjelasan tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti materi shalat jamak qashar dengan menggunakan metode drill mengalami
0 20 40 60 80 100
Siklus I
34.62 38.46
65.38
92.31
Pretest Postest
Siklus II
Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0
207
peningkatan. Hal ini terjadi karena peserta didik aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan medote drill.
Berdasarkan penjelasan di atas, penelitian ini dapat membuktikan bahwa penggunaan metode drill dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas (PTK) yang telah dilaksanakan ini, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Metode drill dapat meningkatkan aktifitas belajar peserta didik kelas.
Persentase keaktifan peserta didik belajar pada siklus I sebesar 75,77% dan Siklus II 91,73% . atau meningkat sebesar 15,96%. Maka dengan hasil ini metode drill dapat meningkatkan aktivitas peserta didik dalam kegiatan pembelajaran di kelas VII-1 SMP Negeri 4 Cempaga.
2. Metode drill dapat meningkatkan hasil belajar materi shalat jamak qashar peserta didik kelas VII-1 SMP Negeri 4 Cempaga. Persentase peserta didik yang tuntas belajar pada siklus I sebesar 65,38% dan Siklus II 92,31% . atau meningkat sebesar 26,93%. Maka dengan hasil ini target yang dicapai dari target 85% peserta didik yang memperoleh nilai ≥ 67 dapat dicapai.
3. Metode drill dapat meningkatkan aktifitas guru dan aktifitas belajar peserta didik dalam kegiatan pembelajaran, karena kegiatan pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan tercipta komunikasi dua arah yang baik antara guru dan peserta didik.
4. Aktifitas guru dan peserta didik yang meningkat berpengaruh terhadap tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi pembelajaran, sehingga hasil belajar peserta didik juga meningkat.
Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0
208 REKOMENDASI
Berdasarkan kesimpulan dalam penelitian ini, maka dapat dikemukakan rekomendasi sebagai berikut:
1. Guru harus menggunakan metode pembelajaran yang variatif dan berpusat pada peserta didik, agar keaktifan belajar peserta didik meningkat.
2. Supaya hasil belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti lebih optimal dan dapat mencapai target KBM, maka direkomendasikan untuk lebih menekankan menggunakan metode pembelajaran yang variatif untuk memotivasi peserta didik. Dan dalam hal ini penggunaan metode drill sangat dianjurkan untuk digunakan dalam proses pembelajaran.
3. Bagi peserta didik SMP Negeri 4 Cempaga, diharapkan terlibat aktif dalam proses pembelajaran, karena dengan aktif dalam pembelajaran akan membantu peserta didik lebih memahami materi yang diberikan guru sehingga dapat membantu meningkatkan hasil belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Ardiana, Dewa Putu Yudhi dkk. (2021). Metode Pembelajaran Guru. Yayasan Kita Menulis.
Kemendikbud. (2017). Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas VII.
Jakarta: Kemendikbud RI.
Hasmiati, dkk. (2017). Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Pertumbuhan Dan Perkembangan Dengan Metode Praktikum. Dalam Jurnal Biotek 5 (Juni), UIN Alauddin Makassar
Isnaeni, Faridatul. (2020). Tinjauan Hukum Islam Tentang Sholat Jamak dan Qadha Bagi Pengantin Ketika Resepsi Pernikahan (Walimah Al-‘Urs), Jurnal Ilmiah, 5. Dalam Jurnal UNTAN : Universitas Tanjungpura Pontianak, 13
Jasiah. (2013). Relasi Filsafat dan Teori Pendidikan. Harati : Jurnal Sosial, Budaya, Ekonomi dan Politik, 161.
Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0
209
Sarwat, Ahmad. (2018). Shalat Jama’. Jakarta: Rumah Fiqih Publishing.
Sarwat, Ahmad. (2018). Shalat Qashar Jama’. Jakarta: Rumah Fiqih Publishing Siddik, Hasbi. (2016). Hakikat Pendidikan Islam, Al Riwayah : Jurnal
Kependidikan. 8 (1). 101.
Subekti, Hani dkk. (2021). Innovasi Pembelajaran. Yayasan Kita Menulis.
Tambak, Syahiani. (2016). Metode Drill dalam Pembelajaran Agama Islam, Al Hikmah: Jurnal Agama dan Ilmu Pengetahuan, 13 (2). 36