• Tidak ada hasil yang ditemukan

SELADA MERAH (Lactuca Sativa L.)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "SELADA MERAH (Lactuca Sativa L.)"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN TINGGI SUMBER AIR, JARAK SELANG EM1TER DAN PANJANG SELANG INFUS TERHADAP PRODUKSI SAYURAN

SELADA MERAH (Lactuca Sativa L.)

iP.f

‘hri'

Oleh

SARI AGUSTINA DEWI

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

INDRALAYA

2012

(2)

^V^ses

.^2, o^

^ u

hubungantinggisumberair

,

jarakselang emiterdan

PANJANGSELANGINFUSTERHADAPPRODUKSISAYURAN SELADA MERAH(LactucaSativaL.)

Oleh

SARI AGUSTINADEWI

FAKULTASPERTANIAN UNIVERSITASSRIWIJAYA

INDRALAYA 2012

(3)

SUMMARY

SARI AGUSTINA DEWI. The Relationship Amongst Water Source Height, Emitter Hose Distance and Infuse Hose Length on Production of Red Lettuce Vegetable (Lactuca sativa L.) in Plastic Container Using Water Application With Drip Irrigation System (Supervised by HILDA

RAHMAD HARIPURNOMO).

AGUSTINA and

The research objective was to determine the relationship amongst water height, emitter hose distance and infuse hose length on production of red lettuce vegetable(.LactucasativaL.)inplasticContainerusingwaterapplicationwith drip irrigationsystem. Itwasconducted inplanthouse, at SekipUjung, Palembang, South Sumatra ffom April to June 2012. This study used descriptive method and data was analyzed by using tables and graphs. It was conducted in plant house containing installation of drip irrigation. The first treatment was water resource height of1 m and 1.5 m, the secondtreatment was emitterhose distance of 15 cm and 20 cmand the thirdtreatment was infuse hose lengthof30 cm and 45 cm. The observed parameters were emitter discharge (cm3/s), crop heigth increment (cm), leaves weight ofred lettuce (g), water application efficiency (%), head loss (m), harvestyieldofredlettuce(g).

Results showed that the highest crop growth forwater source height of1 m was20 cmand forwatersourceheightof1.5mwas22.6 cm. Thehighestcropyield was foundat water source height of 1.5 mwith magnitude of20.83 g and at water source

(4)

sourceheightof1 mwithmagnitude of16.49g, respectively. Watersourceheightof 1.5 m, emitterhose distanceof 15 cm and infuse hose length of30 cm was the best networkofdripirrigationinstallationforthegrowthofredlettucecrop.

(5)

RINGKASAN

SARIAGUSTINADEWI. HubunganTinggiSumberAir,JarakSelangEmiter, dan Panjang Selang Infus terhadap Produksi Sayuran Selada Merah (Lactuca sativa L.) pada pot dengan Pemberian Air Sistem Irigasi Tetes (Dibimbing oleh HILDAAGUSTINAdanRAHMADHARIPURNOMO).

Tujuanpenelitian ini adalah untuk menentukanhubungan tinggi sumberair, jarak selang emiter, dan panjang selang infus terhadap produksi sayuran selada merah (Lactuca sativa L.). Penelitian ini dilakukan du Rumah Tanaman, Sekip Ujungm Palembang, Sumatera Selatanpada bulanApril 2012 sampai dengan bulan Juni2012. Penelittian inimenggunakanmetode deskriptifdan datadianalisis secara tabulasi dan grafik. Objek penelitian berupa rumah tanaman yang berisi instalasi 1,5 m,perlakuan kedua adalah jarak selang emiter 15 cm dan 20 cm, dan perlakuan ketiga adalah panjang selang infus 30cmdan 45 cm. Parameteryangdiamati adalahdebitemiter (cm3/s), pertambahan tinggi tanaman (cm), berat daun selada merah (g), efisiensi penyiraman air (%), head loss (m), dan hasil panen selada merah (g),

penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan tanaman tertinggi pada tinggi sumber air 1 m yaitu 20 cm, pada tinggi sumber air 1,5 m yaitu 22,6 cm. Hasil panen terbesarpadatinggisumberair 1,5 myaitu sebesar20,83 g,padatinggi sumberair 1 m yaitu sebesar 16,49 g. Tinggi sumber air 1,5 m ,jarak selangemiter 15 cm, dan panjang selang infus 30 cmadalahrangkaian instalasi irigasitetes yangpaling baik untukpertumbuhantanamanseladamerah.

irigasitetes. Perlakuanpertamaadalahtinggisumberair 1 mdan

Hasil

(6)

HUBUNGANTINGGI SUMBERAIR,JARAKSELANGEMITERDAN PANJANGSELANGINFUSTERHADAPPRODUKSI SAYURAN

SELADAMERAH(LactucaSativaL.)

Oleh

SARIAGUSTINADEWI

SKRIPSI

Sebagaisalahsatusyaratuntukmemperolehgelar SarjanaTeknologi Pertanian

Pada

PROGRAMSTUDITEKNIKPERTANIAN JURUSANTEKNOLOGIPERTANIAN

FAKULTASPERTANIAN UNIVERSITASSRIWIJAYA

INDRALAYA 2012

(7)

Skripsi

HUBUNGANTINGGI SUMBERAIR,JARAKSELANG EMITERDAN PANJANGSELANGINFUSTERHADAPPRODUKSISAYURAN

SELADAMERAH(LactucaSativa L.)

Oleh

SARIAGUSTINADEWI 05091902001

telahditerimasebagiansalah satusyarat untukmemperolehgelar

SarjanaTeknologiPertanian

Indralaya, September2012 PembimbingI,

FakultasPertanian UniversitasSriwijaya Hilda Agustina.S.TP.,M.Si.

.J>e

A » v I *

''M.

y

PembimbingII,

'J * X,V.

*

, fcs

A A*\

f

Prof.Dr.Ir.H.ImronZahri.M.S.

Ir.Rahmad HariPurnomo.M.Si.

NIP.19521028 197503 1 001

(8)

Skripsi berjudul “Hubungan Tinggi Sumber Air, Jarak Selang Emiter, dan Pajang Selanglnfus Terhadap Produksi Sayuran Selada Merah (Lactuca sativa L.), oleh Sari Agustina Dewi telah dipertahankan di depan Komisi Penguji pada tanggal 5 Agustus2012.

KomisiPenguji

Ketua (

1. Ir.HaryAgus Wibowo,M.P.

Anggota (

2. ArjunaNeniTriana,S.TP.,M.Si.

k

)

Anggota (

3. EkaLidiasari, S.TP.,M.Si.

Mengetahui,

-Ketu^JurusanTeknologiPertanian

f'

Mengesahkan, \b September sovz.

KetuaProgramStudiTeknikPertanian

Y

sDMr.'Hersyamsi.M. Agr.

\^^!i?60(j802 198703 1 004

Hilda Ai S.TP.. M.Si.

NIP. 19770823 200212 2 001

(9)

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa seluruhdatadaninformasi yangdisajikandalamskripsi ini,kecuali yangdisebutkan dengan jelas sumbernya, adalah hasil penelitian atau investigasi saya sendiri dan belum pernah atau tidak sedang diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar kesaijanaanlainataugelaryangsamaditempatlain.

Indralaya, September2012 Yangmembuatpernyataan

SariAgustinaDewi

(10)

RIWAYATHIDUP

SARI AGUSTINA DEWI. Lahir pada tanggal 31 Agustus 1989 di Palembang, merupakan anak ketigadaritigabersaudara. Orang tuapenulisbernama Amanuddin,S.PddanNazilah,Am.DPd.

Pendidikan Sekolah Dasar diselesaikan pada tahun SD Negeri 230 Palembang, Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 6 Palembang, dan Sekolah Menengah Atas di SMU Negeri 15 Palembang. Sejak tahun 2008 tercatat sebagai mahasiswa di Program Studi Teknik Pertanian, Jurusan Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya melaluijalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB). TergabungdalamHIMATETAsebagaianggotaperiode2010-2011.

(11)

KATAPENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT.

ShalawatdansalambagijunjungankitaNabiMuhammadSAWbesertakeluargadan parasahabatnyakarenaberkatrahmatdankarunia-Nyapenulisdapatmenyelesaikan skripsiini.

Skripsiyangbeijudul“Hubungan Tinggi SumberAir,Jarak Selang Emiter, dan Pajang Selang Infus Terhadap Produksi Sayuran Selada Merah (Lactuca sativa L.) pada pot dengan pemberian air sistem irigasi tetes” disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Saijana Teknologi Pertanian di Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruhtinggian sumberair, jarak selang emiterdan panjang selang infusterhadapproduksi sayuranseladamerah('LectivasativaL.).

Penulisan dan isi skripsi ini tidak lepas dari segala kekurangan, namun penulis berharap skripsi dan penelitian ini dapat bermanfaat dan menjadi inspirasi Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya.

bagi pengembangan rencana-rencana penelitian selanjutnya. Amin ya Robbal Alamin.

Indralaya, September2012 Penulis,

SariAgustinaDewi

XI

(12)

UCAPANTERIMA KASIH

Penyusunan skripsi ini tidak akan selesai dengan baik tanpa bantuan orang-orangberdedikasiyangadadisekitarpenulis. Ucapanterimakasih yangtulus dan sebesar-besarnya atas bantuan yang telah diberikan juga penulis sampaikan kepada:

1. Yth. Dekan Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya atas peluang dan kesempatan yang diberikan kepada penulis selaku mahasiswa Pertanian untuk menggalipengetahuandiFakultasPertanianUniversitas Sriwijaya.

2. Yth. Ketuadan SekretarisJurusanTeknologi Pertanianyangtelahmemberikan bimbingna dan arahan selama penulis menjadi mahasiswa Jurusan Teknologi Pertanian.

3. Yth. Ketua Program Studi Teknik Pertanian atas bimbingan dan arahan yang telah diberikan selamapenulis menjadi mahasiswaJurusan TeknologiPertanian ProgramStudiTeknikPertanian.

4. Yth. Ibu Hilda Agustina, S.TP., M.Si. selaku pembimbing akademik, pembimbing praktik lapang dan pembimbing pertama skripsi atas waktu, kesabaran, saran, nasihat dan bimbingankepada penulis dari awal perencanaan hinggapenelitianiniselesai.

5. Yth. BapakIr. Rahmad Hari Pumomo, M.Si. selakupembimbing kedua skripsi atas waktu, arahan, nasihat, kesabaran dan bimbingankepada penulis dari awal perencanaanhinggalaporanpenelitianiniselesai.

xu

(13)

6. Yth.Ir. HaryAgus Wibowo,M.P. selakupembahasmakalahdanpengujiskripsi, yang telah memeberikan masukan dan bimbingan demi kesempurnaan laporan penelitianini.

7. Yth. Aijuna Neni Triana, S.TP., M.Si. selaku pembahas makalah dan penguji skripsi, yang telah memberikan masukan dan bimbingan demi kesempurnaan laporanpenelitianini.

8. Yth. Eka Lidiasari, S.TP., M.Si. selaku pembahas makalah dan penguji skripsi, yang telah memberikan masukan dan bimbingan demi kesempurnaan laporan penelitianini.

9. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian UniversitasSriwijayaatassegalapengajarandanpendidikanselamaini.

10. Kedua orang tua saya, kedua kakak saya, adik sepupu saya, dan Sony Andre Praktiktoyangtelahbanyakmemberikandoadandukunganmorilkepadasaya.

11. Sahabatsekaligus saudarakuRatna, Yesi, Dianmutiaradanteman-teman novel, dewi,piandra,iftor,adiatasbantuandankebersamaanyangtelahdiberikan.

12. Teman-temanProgram Studi Teknologi Pertanian 2008, kakak tingkatdan adik tingkat Jurusan Teknologi Pertanian atas kebersamaan, persahabatan, dan persaudaraanyangtelahdiberikan.

13. Stafadministrasi akademikJurusan Teknologi Pertanian, KakJon, KakHendra danYukAnaatassegalakemudahanyangtelahdiberikan.

xiii

I

(14)

Terima kasihbanyak atas semuanya, mohon maafbila adakekurangan dan kesalahan. Akhirnya penulis berharap semoga laporan penelitian ini dapat bermanfaatbagikitasemua.

Indralaya, September2012 Penulis,

SariAgustinaDewi

XIV

(15)

UPT PPUi. r AKA/~N i UNIVERSITAS S*t»W»

jaya

1 wd iwttar 1996

l

•- 1 8 OCT 2012 !

*r, «*. -

DAFTARISI

Halaman DAFTARISI xv

DAFTARGAMBAR XVI

DAFTARTABEL xvm DAFTARLAMPIRAN XIX

I. PENDAHULUAN A.LatarBelakang 1 B.Tujuan 5

II. TINJAUANPUSTAKA

A.TanamanSeladaMerah(LactucasativaL.) 6 B.KebutuhanAirTanaman 7

C.Irigasi 13

D.KomponenIrigasiTetes 15

in. PELAKSANAAN PRAKTIK LAPANGAN

A.TempatdanWaktu 20 B.AlatdanBahan 20 C.MetodePenelitian 20 D. CaraKeija 21

E.Parameter 22 F. PengolahanData 24

xv

(16)

IV.HASILDANPEMBAHASAN A. KebutuhanAirTanaman 25 B. DebitEmiter 26

C.PertambahanTinggiTanaman 30

D.PengaruhPerlakuanterhadapBeratDaun SeladaMerah 40 E.EfisiensiPemberianAir 48

F.Headloss 51

G.HasilPanenTanamanSeladaMerah 54

VI.KESIMPULANDANSARAN

A.Kesimpulan 59

B. Saran 59

DAFTARPUSTAKA 60

LAMPIRAN

XVI

(17)

DAFTARGAMBAR

Halaman

1. Perbandingandebitemiterpadafasepertumbuhan... 29 2. Perbedaantinggitanamanpadasetiapfasepertumbuhan...

3. Pengaruhtinggisumberairterhadaptinggitanaman...

4. Pengaruh jarak selang emiter terhadap tinggi tanaman pada setiap fasepertumbuhan...

5. Pengaruh panjangselanginfus terhadaptinggi tanaman padasetiap fasepertumbuhan...

6. Hubungantinggisumberair,jarak selang emiterdanpanjang selang infusterhadaaptinggitanamanpadafasevegetatif...

7. Hubungan tinggisumberair,jarakselang emiterdan panjangselang infusterhadaptinggitanamanpadafasegeneratif...

8. Hubungantinggisumber air,jarakselang emiterdanpanjang selang infusterhadaaptinggi tanamanpadawaktupanen...

31 32

34

35

37

38

39 9. Perbedaanberatdaununtuktinggisumberair1,5 mdan 1 m 42 10. Pengaruhtinggisumberairterhadapberatdaun 43 11. Pengaruhjarakselangemiterterhadapberatdaun 44 12. Pengaruhpanjangselanginfusterhadapberatdaunseladamerah...

13. Hubungantinggisumber air,jarak selangemiter danpanjang selang infusterhadapberatdaunseladamerah ...

46

47 14. Efisiensipenyiramanpadasetiapfasevegetatif ...

15. Perbandinganheadlosspadasetiapfasepertumbuhan ...

16. Perbandinganhasilpanentanamanseladamerah ...

17. Perbandingan hasil panen selada merah pada setiap tinggi sumber

49 52 55

air. 57

xvn

(18)

DAFTARTABEL

Halaman 1.Nilai gesekanuntuksambunganpipa 10

2. KondisipipadannilaiCmenurut(Hazen-William) 10 3. Kebutuhanairtanamanseladamerah 25

4.Debitemiterpadafasevegetatif,generatif, danpematangan 27 5. Pengaruhperlakuanterhadaptinggitanaman 30 6. Pengaruhperlakuanterhadapberatdaunseladamerah 40

XIX

(19)

DAFTARLAMPIRAN

Halaman 1. Diagramalirpenelitian 63

2. Kebutuhanairtanamanseladamerah 64 3. Perhitungandebitemiter 71

4. Pertambahantinggitanaman 72 5. Pertambahandaundanberatdaun 73 6. Perhitunganefisiensipenyiramanair 75 7. Perhitunganheadloss 76

8. Dataiklimrumahtanaman 79 9. Gambarrumahtanaman 81

10.Emiterinstalasi irigasitetes 82

11.Instalasiirigasitetes 83

xxn

(20)

LPENDAHULUAN t

A. LatarBelakang

Indonesia memiliki kelimpahan sumberdaya hortikultura tropika berupa keanekaragaman genetik yang luas. Demikian pula keanekaragaman sumber daya lahan, iklim dan cuaca yang dapat dijadikan suatu kekuatan untuk menghadapi persainganyangsemakinketatdalamproduksi hortikulturadi masadepan. Produk- produkhortikulturayangterdiri daribuah-buahan, sayur-sayuran,tanaman hias, dan tanaman obatan merupakan salah satu andalan Indonesia baik di pasar domestik, regional maupun internasional. Peningkatan di sektor ini harus dipenuhi dengan ketersediaan air untuk tanaman. Persoalan yang teijadi adalah air yang tersedia semakinberkurangkarenapenebanganhutan yangmempengaruhi ketersediaanairdi dalam tanah. Selain itu lahan yang tersedia untuk budidaya tanaman jugasemakin sedikit karena dialihfungsikan menjadi perumahan. Salah satu upaya untuk mengantisipasi peningkatan hasil sayuran hortikultura yaitu dengan penggunaan air minimalnamunhasilnyacukupoptimal (NajiyatidanDanarti, 1993).

Tanaman secara alami sebenarnya sudah mendapatkan air dari hujan, tetapi sebagian besar air hujan itu hilang melalui penguapan, perkolasi dan aliran permukaan. Hal inimenyebabkan airhanya sedikittersediadi sekitarakar sehingga tidak mencukupi kebutuhan tanaman. Oleh sebab itu dalam membudidayakan tanaman harus diusahakan agar kebutuhan air selama pertumbuhan dapat tercukupi dengan cara memberikan air dalam jumlah, waktu, cara yang efisien dan efektif melaluisistemirigasi(NajiyatidanDanarti, 1993).

1

(21)

2

Perkembangan penggunaan sistem irigasi sprinJder dan drip pada beberapa tahunterakhirini sangatpesat,tetapisistem irigasitradisionaldan irigasipermukaan masih merupakan sistem yang paling banyak digunakan. Irigasi yang ada di dunia lebih dari 95% adalah menggunakan irigasi permukaan. Irigasi di Indonesia masih menggunakan sistem irigasi permukaan yang umum diterapkan padatanamanpadi, sedangkansistemsprinklerdandripmasihsangatjarangdigunakan(Ginting, 1994).

Sistem irigasi curah atautetesdapat memberikan efisiensi sampai lebih dari 90%danefektifitasyangcukuptinggi dalammemenuhikebutuhanairbagitanaman.

Hal ini akan lebih berhasil jika sistem irigasi tetes dirancang dengan tepat dan dioperasikan denganteratur sesuai denganjumlah kebutuhandan waktu pemberian air(SapriyantodanNora, 1999).

Menurut Murty (2002), sistem irigasi tetes memiliki beberapa keunggulan yaitu distribusi air yang tertutup dekat dengan akar tanaman sehingga efisiensi penyaluranjauh lebih besar dibandingkan dengan sistem irigasi lainnya, distribusi air yang lebih terkontrol, tidak ada aliran permukaan (run off) yang dapat menyebabkan erosi, pemberian air dan pupuk dapat dilakukan secara bersamaan, pertumbuhan gulma pada daerah yang terbasahi berkurang, penggunaan air yang efisiendanmeningkatkanproduksitanaman. Irigasi tetesterdiridarijalurpipayang biasanya dihubungkan secara ekstensifsehinggamemberikan air langsung ke tanah dekat tanaman. Alatpengeluaran air padapipa disebut emiter yang meneteskan air beberapaliterperjam. Aliran(debit)dapatdiatursecaramanual ataudipasang

otomatisuntukmenyalurkanvolumeairsesuaidenganyangdibutuhkandanmenurut waktuyangditentukan(Hanseneta/., 1992).

secara

(22)

3

Emiter merupakan alat pemancar air yang dipasang di dekat tanaman dan permukaan tanah. Jarak selang emiter didasarkan padajarak tanam. Pemasangan emiter yang terlalu banyak menyebabkan pemborosan air dan merusak tanaman.

Menurut Keller dan Bliesner (1990), emiter berfungsi sebagai alat pengatur debit.

Debit yang besar dan jarak emiter yang dekat satu sama lain merupakan suatu pemborosan. Oleh sebab itu, semakin tinggi tangkipenampungan air maka semakin besardebityangdihasilkan.

Berdasarkankondisipertaniankitayangsangat tergantungcuaca, penanaman dengan menggunakan irigasi tetes yang diaplikasikan langsung dengan pemupukan dalam suaturuanganusahauntukmemenuhikebutuhanakanpangan. Luaslahandan ketersediaanairtidakmenjadikendaladalammenanampadasistem ini karenakedua hal tersebut mampudikendalikan secaraoptimum. Selain itu, pupuk yang diberikan kepada tanaman tidak akan hilang oleh aliran permukaan karena air diberikan langsung ke daerah perakaran tanaman. Penggunaan sistem ini di kalangan umum masihsangat terbatas karenamemerlukan biayayang sangat mahal dalam membuat instalansi jaringan irigasi tetes ini. Namun bila semua komponen penyusunnya diganti dengan yang lebih sederhana tetapi mempunyai fungsi yang sama, maka petaniakanmendapatkankeuntunganyanglebihbesar(Hansenetal., 1992).

Tanaman selada (Lactuca sativa L.) merupakan salah satu tanaman yang mempunyai arti penting dalam perekonomian masyarakat. Hal ini karena nilaijual sayuran selada cukup menjanjikan sesuai dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakatakan pentingnyanilaigiziyangterkandungdalamtanamanseladamerah.

Tanaman selada memiliki fungsi sebagai zat pembangun tubuh dengan kandungan

(23)

I

4

zat gizi dan vitamin yang cukup banyak dan baik bagi kesehatan manusia (Haijono,2001).

Selada (Lactuca sativa L.) memiliki penampilan yang menarik. Ada yang berwarna hijaudan berwarnamerah. Selain sebagai sayuran, daun selada yangagak keritingini seringdijadikanpenghiassajianmakanan.Jenis yangbanyak diusahakan di dataran rendah juga masih subur dan bagus pertumbuhannya. Selada daun memilikidaunyangberwarnahijausegar, tepinyabergerigi atauberombakdanlebih enakdikonsumsimentah(Decoteau,2000).

Media tanam merupakan komponen utama ketika akan bercocok tanam.

Penentuanmediatanamyangtepatuntukjenistanamanyangberbedahabitatasalnya adalah bagianyang tidakmudah. Hal inikarena setiap daerahmemiliki kelembaban daerah yang berbeda-beda. Media tanam harus dapatmempertahankan kelembaban daerahsekitar,menyediakancukupudara,airdancahaya(Waryaningsih,2008).

Media tanam yang digunakan dalam budidaya sayuran berdasarkan jenis bahan penyusunnya, dibedakan menjadi bahan organik dan anorganik. Tanah mempunyai peran khusus bagi semua kehidupan tumbuhan dengan menyediakan hara dan air. Selain itu, arang sekam merupakan salah satujenis media tanam dari bahan organik. Media tanam anorganik adalah media yang sebagian besar komponennya berasal dari benda mati, tidak menyediakan nutrisi bagi tanaman, mempunyai pori-pori makro yang seimbang, sehingga aerasi cukup baik dan tidak mengalamipelapukandalamwaktuyang singkat.Mediatanamanorganik antaralain adalahpasir,kerikil,batukali, batuapung,pecahangenting, spondan serabutbatuan (rockwool). Sedangkan media tanam organik adalah media tanam yang sebagian

(24)

5

besarkomponennyaterdiri dariorganisme seperti bagiantanaman(batang, daundan kulit kayu), memiliki unsur hara makro dan mikro yang seimbang sehingga aerasi cukup baik, serta mempunyai daya serap air yang cukup tinggi. Gambut, potongan kayu, serbuk kayu gergaji, kertas, arang kayu, sabut kelapa (cocopot) dan arang sekam,merupakancontohmediatanamorganik (Emigarden,2008).

Pupuk merupakan salah satu sarana produksi yang telah umum digunakan oleh para petani. Pupuk mengandung unsur hara yang diberikan tanaman untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Pemberianpupuk hendaknyadilakukan dalam jumlahyangsedikittapiefektifdanefisien(Untung,2001).

Mengacu pada persoalan-persoalan tersebut maka perlu diteliti pengaruh ketinggian sumber air dan jumlah emiter terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman seladamerah(LectivaSativa L.)pada sistemirigasi tetes. Hal ini bertujuan mengetahui keuntungan yang akan diperoleh bila tanaman selada merah ditanam dengan irigasi tetes padaketinggian sumber airyang berbedadengan menggunakan mediatanamarangsekam.

B.Tujuan

Tujuan penelitian adalah untuk menentukan pengaruh tinggi sumber air, jarak selangemiterdanpanjangselanginfusterhadapproduksisayuran seladamerah

(LectivasativaL.).

(25)

82

DAFTARPUSTAKA

Anonim, 2008. Kemarau Datang Irigasi Mikro pada Lahan Kering Jadi Pilihan.

WartaPenelitiandanPengembanganPertanian.Vol. 30No. 3.

Decoteau,D.R,. 2000. VegetableCrops.Prentice-Hall,Inc.NewJersey.

Doorenbos, J., and W.O. Pruitt, 1984. Guideline for Predicting Crope Water Requirement.

Emigarden, 2008. Komponen Media Tanam. (online)(http:/www.emirgarden.com, diaksespadatanggal 13Januari 2011).

Erizal,2003.AplikasiTeknologiIrigasiSprinklerdanDrip.LembagaPenelitianIPB.

Bogor.

Ginting,M., 1994.Irigasi.JurusanTeknikSipilFakultasTeknikUSU. Medan.

Guslim, 1997. KlimatologiPertanian.UniversitasSumateraUtara. Medan.

Hansen, V.E., O.W. Israelsen dan G.E Stringham, 1992. Dasar-dasar dan Praktek Irigasi.PenerjemahEndangP.Tachyan.Erlangga. Jakarta.

Haijono, L.,2001.Sayur-SayurDaunPrimadona.CV. Aneka. Solo.

Haryanto,E.,T. SuhartinidanE. Rahayu, 1996. SawidanSelada. PenebarSwadaya.

Jakarta.

James, D.W., OW. Israelsen dan G.E Stringham, 1992. Dasar-dasar dan Praktek

Irigasi.PenerjemahEndangP.Tachayan. Erlangga.Jakarta.

Julianti, P, 2001. Studi Kandungan Air Tersedia pada Media Arang. Skripsi.

UniversitasSriwijaya.Inderalaya.

Keller, J.,andR.DBliesner,1990. SprinkleandTrickleIrrigation. PublishingbyVan NostrandReinhold.NewYork.

Kertonegoro, B.D. Sri Hastuti, S. Supriyanto, N dan Suci, H., 1998. Panduan AnalisisFisikaTanah.UGMPress.Yogyakarta.

Murty,V.V.N.,2002.LandandWaterManagementEngineering 3rdedition.Kalyani Publisher.NewDelhi.

0

60

(26)

61

Najiyanti dan Danarti. 1993. Petunjuk CaraMenyiram Tanaman. Penebar Swadaya.

Jakarta.

Nasution,H.,Y.N.Muhammad,A.N. Lubis,G.N. Sutopo,A.D. Muhammad,GoBan danH.H. Bailey. 1986.Dasar-dasarIlmuTanah. UNILAPress. Lampung.

Permatasari, H. 2001. Mempelajari Kineija Sistem Irigasi pada Budidaya Tanaman Pak Choy (Brassica chinensis L.) Secara Hidroponik dengan Media Arang Sekam.Skripsi JurusanTeknikPertanian. InstitutPertanianBogor.Bogor.

Pracaya. 2002.BertanamSayuranOrganik.PenebarSwadaya.Jakarta.

Prastowo. 2003.TeknologiIrigasiHematAir.PusatPengkajiandanPenerapan Ilmu Teknik untuk Pertanian Tropika (CREATA), Lembaga Penelitian - IPB.

Bogor.

Prihmantoro, H dan H. Yovita. 2000. Hidroponik Tanaman Buah untuk Hobi dan Bisnis, PenebarSwadaya.Jakarta.

Sapriyanto, dan H.T. Nora. 1999. Efisiensi Penggunaan Air pada Sistem Irigasi Tetes dan Curah untuk Tanaman Krisan (Chrysantenum sp). Buletin KeteknikanPertanian.Vol. 13 No.7.Bogor.

Schwab, G. O., R. K. Frevert., W.J. Elliot and D.D. Fangmeier. 1992. Soil And Water Conservating Engineering. Third Edition. John Wiley & Sons, Inc.

Canada.

Sinukaban. 1994. Teknologi Pengolahan Lahan Konservasi. Dalam: Purwati, K.

1997. Sistem Konservasi Lahan Pegunungan. Laporan Praktek Lapangan.

FakultasPertanian. UniversitasGajahMada. Yogjakarta.

'--1

Sosrodarsono, S., dan K. Takeda. 1993. Hidroponik untuk Pengairan. Radnya i

Paramita. Jakarta.

,0

Sumama, A. dan Kusandariani. 1998. Irigasi Tetes pada Budidaya Tanaman Cabai.

Balai Penelitian Tanaman Sayuran. Penelitian dan Pengembangan Hortikultura. BadanPenelitiandanPengembanganPertanian. Bandung.

Triatmojo. 1996. Pengaruh Perubahan Penampang terhadap Kehilangan Energi (PVC).

Polivinil Chlorida Pipa

pada

(online)(http://bankskripsi.com/pengaruh-perubahan-penampang-terhadap kehilangan-energi-pada-pipa-polivinil-chlorida-PVC-pdf.doc.htm, diakses tanggal 11 Januari2012).

N:

(27)

62

Untung, K. 2001. Pengantar Pengolahan Hama Terpadu. Dalam: Diantriani, V.

2005. Sistem Pengemasan dan Penyimpanan Pupuk Urea. Laporan Praktek Lapangan. FakultasPertanian. Universitas Sriwijaya. Inderalaya.

Waryaningsih. 2008. Media Tanam Tanaman Hias. (online) (http://www.kebonkembang.com,diaksestanggal 11 Januari2012).

!

n

1-

,t?

N:

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil dari penelitian tersebut, maka mendapatkan beberapa saran yang dapat di jadikan tolak ukur atau pertimbangan untuk memperbaiki konsep diri dalam

Pada umumnya suku-suku yang hidup di pegunungan Tengah Papua, termasuk suku Amungme berpandangan bahwa penyakit (malaria) adalah salah satu bentuk teguran nyata

Pendapat lain mengenai transmigrasi adalah perpindahan dalam hal ini memindahkan orang dari daerah yang padat penduduknya ke daerah yang jarang penduduknya dalam

tahun 2014 tentang desa, pasal 1, ayat 1) Desa adalah desa kesatuan masyarakat9. hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat dikemukakan beberapa saran antara lain sebaiknya guru mata pelajaran fisika dapat menerapkan model pembelajaran

Langkah pertama yang dilakukan dalam pengambilan data penelitian adalah dengan melakukan observasi terhadap 20 siswa sebagai pretest (sebelum diberikan

a. Fungsi kognitif, semakin kuat efikasi diri anak akan memperkuat komitmen individu terhadap tujuan hidupnya misalnya dalam hal cita-cita. Fungsi motivasi, mendorong anak

Setelah mempelajari teori kognitivistik saya tahu bahwa sebaiknya pembelajaran tidak melepaskan unsur kebudayaan yang di anggap kuno dan mitos oleh sebagian orang padahal