• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESIMPULAN DAN SARAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "KESIMPULAN DAN SARAN "

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

5-1

5 BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dai studi eksperimental beton self-compacting dengan variasi kadar abu sekam padi sebagai pengganti semen adalah sebagai berikut:

1. Proporsi mix design yang diperoleh untuk variasi 10%, 20%, dan 30% abu sekam padi yaitu binder 475 kg/m3, aktivator 4,75 kg/m3, air 190 kg/m3, agregat kasar 611,75 kg/m3, agregat halus 745,80 kg/m3, dan superplasticizer untuk variasi 10%, 20%, dan 30% adalah 1,65%; 2,22%; 2,79% berat binder.

2. Nilai kekuatan tekan rata-rata beton self-compacting dengan kadar 10%, 20%, dan 30% abu sekam padi pada umur 28 hari adalah 39,025 MPa; 35,415 MPa; dan 29,383 MPa.

3. Kekuatan tekan yang dihasilkan berbanding terbalik dengan peningkatan jumlah kadar abu sekam padi yang digunakan sebagai pengganti semen. Semakin banyak abu sekam padi yang digunakan, maka akan semakin berkurang nilai kekuatan tekannya.

4. Peningkatan faktor umur untuk variasi 30% abu sekam padi dengan kekuatan tekan karakteristik sebesar 24,236 MPa pada waktu awal cenderung lebih rendah dibandingkan dengan faktor umur beton normal.

5. Nilai kekuatan tarik belah rata-rata beton self-compacting dengan kadar 10%, 20%, dan 30% abu sekam padi pada umur 28 hari adalah 3,243 MPa; 2,632 MPa;

dan 1,650 MPa.

6. Kekuatan tarik belah yang dihasilkan berbanding terbalik dengan jumlah kadar abu sekam padi yang digunakan sebagai pengganti semen. Semakin banyak abu sekam padi yang digunakan, maka akan semakin berkurang nilai kekuatan tarik belahnya.

7. Modulus elastisitas rata-rata hasil pengujian untuk benda uji dengan variasi 30%

abu sekam padi pada umur 28 hari adalah sebesar 10338,327 MPa. Hasil tersebut berbeda dengan perhitungan menggunakan persamaan dari SNI 2847:2019.

(2)

5-2

8. Berat jenis rata-rata beton self-compacting dengan variasi kadar 10%, 20%, dan 30% abu sekam padi sebagai pengganti semen adalah sebesar 2,209 gr/cm3; 2,191 gr/cm3; dan 2,177 gr/cm3. Sehingga, beton diklasifikasikan sebagai beton normal.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil studi eksperimental beton self-compacting dengan variasi kadar abu sekam padi sebagai pengganti semen yang telah dilakukan, saran yang dapat disampaikan untuk penelitian di masa yang akan datang adalah sebagai berikut:

1. Perlu dicoba agregat kasar dengan ukuran yang lebih kecil dari 12,5 mm.

2. Agregat kasar dan agregat halus dengan kondisi SSD harus disimpan menggunakan plastik kedap udara tanpa kebocoran agar air tidak menguap dan tetap jenuh air.

3. Pengecoran harus dilakukan dengan secepat mungkin karena beton self compacting memiliki setting time yang sangat cepat dibandingkan dengan beton normal.

4. Perlu dicoba uji kekuatan tekan untuk umur 56 hari karena grafik umur uji terhadap kekuatan tekan regresi pada umur 28 hari masih belum asimtotis dan cenderung masih akan mengalami kenaikan.

5. Untuk mendapatkan nilai modulus elastisitas yang lebih akurat, sebaiknya digunakan strain gauge saat pengujian tekan.

(3)

xvi

6 DAFTAR PUSTAKA

ACI 237R-07. 2007. Self-Consolidating Concrete. American Concrete Institute.

ACI E1-16. 2016. Aggregates for Concrete. American Concrete Institute.

Aprianti, E., Shafigh, P., Bahri, S., dan Farahani, J. N. 2015. Supplementary Cementitious Materials Origin from Agricultural Wastes – A Review.

Construction and Building Materials, 74, 176-187.

ASTM C127-15. 2015. Standard Test Method for Relative Density (Specific Gravity) and Absorption of Coarse Aggregate. The American Society for Testing and

Materials.

ASTM C128-15. 2015. Standard Test Method for Density, Relative Density (Specific Gravity), and Absorption of Fine Aggregate. The American Society for Testing

and Materials.

ASTM C1611/C1611M-05. 2005. Standard Test Method for Slump Flow of Self- Consolidating Concrete. The American Society for Testing and Materials.

ASTM C33-03. 2003. Standard Specification for Concrete Aggregates. The American Society for Testing and Materials.

ASTM C39/C39M-04a. 2004. Standard Test Method for Compressive Strength of Cylindrical Concrete Specimen. The American Society for Testing and

Materials.

ASTM C494/C494M. 2004. Standard Specification for Chemical Admixtures for Concrete. The American Society for Testing and Materials.

ASTM C496-96. 2011. Standard Test Method for Splitting Tensile Strength of Cylindrical Concrete Specimens. The American Society for Testing and Materials.

(4)

xvii

Das, S. K., Mishra, J., dan Mustakim, S. M. 2018. Rice Husk Ash as Potential Source Material for Geopolymer Concrete: A Review. International Journal of Applied

Engineering Research ISSN 0973-4562, 13, 81-84.

Davidovits, J. 1997. Geopolymers Inorganic Polymeric New Materials. France:

Geopolymer Institute.

EFNARC. 2002. Specification and Guidelines for Self-Compacting Concrete.

European Federation of National Associations Representing for Concrete.

Glukhosky, V., Rostovskaja, G., Rumyna, G. 1980. High Strength Slag Alkaline Cements. Paris: Proceedings of the 7th International Congress on the Chemistry of Cement.

Okamura, H., Ouchi, M. 2003. Self-Compacting Concrete. Journal of Advanced Concrete Technology, 1, 5-15.

Pacheco-Torgal, F., Labrincha, J. A., Leonelli, C., Palomo, A., Chindaprasirt, P. 2015.

Handbook of Alkali-activated Cements, Mortars and Concretes. Cambridge,

UK: Woodhead Publishing.

PUBI-82. 1982. Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia. Jakarta:

Departemen Pekerjaan Umum.

Sandhu, R. K., Siddique, R. 2017. Influence of Rice Husk Ash (RHA) on the properties of Self-Compacting Concrete: A Review. Construction and Building Materials,

153, 755.

Schutter, G. D., Bartos, P. J. M., Domone, P., dan Gibss, J. 2008. Self-Compacting Concrete. Scotland, UK: Whittles Publising.

SNI 15-0129-2004. 2004. Semen Portland Putih. Badan Standardisasi Nasional.

SNI 15-0302-2004. 2002. Semen Portland Pozolan. Badan Standardisasi Nasional.

SNI 15-2049-2004. 2004. Semen Portland. Badan Standardisasi Nasional.

(5)

xviii

SNI 15-3500-2004. 2004. Semen Portland Campur. Badan Standardisasi Nasional.

SNI 15-3758-2004. 2004. Semen Masonry. Badan Standardisasi Nasional.

SNI 1969:2008. 2008. Cara Uji Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Kasar. Badan Standardisasi Nasional.

SNI 2847:2019. 2019. Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung dan Penjelasan. Badan Standardisasi Nasional.

SNI 7064:2014. 2014. Semen Portland Komposit. Badan Standardisasi Nasional.

Sujatmiko, B. 2019. Teknologi Beton dan Bahan Bangunan. Surabaya: Media Sahabat Cendekia.

Tjokrodimuljo, K. 2004. Teknologi Bahan Konstruksi. Yogyakarta: Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan menerapkan metode pembelajaran yang terintegrasi dengan teknologi komputer (seperti SPC) akan memberikan suatu model yang berbasis unjuk kerja, hal ini

Upaya para pihak dalam pemenuhan jaminan pemeliharaan kesehatan bagi pekerja outsourcing Koperasi Caritas yang ditempatkan di Universitas Atma

Laporan Akhir ini berjudul “Aplikasi Sensor Load Cell Sebagai Pengukur Serpihan Cangkir Plastik Air Mineral Untuk Menonaktifkan Motor AC Pada Rancang Bangun Mesin

dalam melaksanakan putusan Pengadilan Tata Usaha Negara tersebut diperlukan terobosan hukum, persepsi, pola pikir dan mengubah perilaku yang dilakukan dengan

Pelaksanaan kegiatan angkutan udara niaga tidak berjadwal atau bukan niaga luar negeri tidak sesuai dengan persetujuan terbang (flight..

Selain dari staff, kami juga meminta bantuan dari para pengajar LTC untuk menjadi pembawa acara sekaligus juga ada yang menjadi pembuka dalam berdoa dan juga ada

Pemahaman bahwa semakin sulitnya mencari bahan baku bambu Hitam berpengaruh pada kesadaran masyarakat (pengguna) untuk melakukan konservasi dengan cara penanaman

Kecenderungan lebih banyaknya frase eksosentris direktif yang berfungsi sebagai penanda nomina lokatif di dalam novel ini berkaitan dengan data struktur dan makna