Bahan Semikonduktor Transistor Sebagai Penguat Pada Rangkaian Pre-amp Mic 1 Transistor
Adella Hadi Agus Tining Vyas
Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Teknik Elektro A1
Sidoarjo, Jawa Timur
Adellahadi06 @gmai l .com
Abstract— Syarat kehandalan merupakan suatu hal yang mutlak diperlukan dalam melakukan rancangan rangkaian listrik.[1] Bahan Semikonduktor (Semiconductor) adalah bahan penghantar listrik yang tidak sebaik Konduktor (conductor) akan tetapi tidak pula seburuk Insulator (Isolator) yang sama sekali tidak menghantarkan arus listrik. Pada dasarnya, kemampuan menghantar listrik Semikonduktor berada diantara Konduktor dan Insulator. Akan tetapi, Semikonduktor berbeda dengan Resistor, karena Semikonduktor dapat dapat menghantarkan listrik atau berfungsi sebagai Konduktor jika diberikan arus listrik tertentu, suhu tertentu dan juga tata cara atau persyaratan tertentu. Komponen-komponen penting yang membentuk sebuah Peralatan Elektronika seperti Transistor, Dioda dan Integrated Circuit (IC) adalah komponen elektronika aktif yang terbuat bahan semikonduktor.
Kata Kunci : Transistor Sebagai Penguat pada rangkaian pre-amp mic 1 transistor.
I. PENDAHULUAN
Transistor merupakan Komponen Elektronika Aktif yang memiliki banyak fungsi dan merupakan Komponen yang memegang peranan yang sangat penting dalam dunia Elektronik modern ini. Beberapa fungsi Transistor diantaranya adalah sebagai Penguat arus, sebagai Switch (Pemutus dan penghubung), Stabilitasi Tegangan. [2]
Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya. Pada umumnya transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E), dan Kolektor (C).
Prinsip transistor sebagai penguat (amplifier): artinya transistor bekerja pada wilayah antara titik jenuh dan
kondisi terbuka (cut off), tetapi tidak pada kondisi keduanya.[3]
Transistor sebagai penguat arus (amplifier) banyak digunakan pada alat elektronik yang menggunakan gelombang elektromagnetik, seperti pre-amp, op-amp, dan lain sebagainya.
Pre-amplifier atau pre-amp (penguat awal) adalah bagian utama dari sound system untuk home audio/consumer audio (audio untuk digunakan dalam rumah). Penguat awal merupakan suatu rangkaian yang digunakan untuk memperkuat sinyal atau isyarat dari suatu sumber isyarat yang besarnya arus maupun tegangan masih lemah.
Demikian pula sering didapatkan bahwa hambatan keluaran atau impedansi keluaran dari sumber isyarat cukup tinggi, sehingga isyarat akan kehilangan tegangannya atau terjadi pembebanan pada rangkaian berikutnya apabila impedansi masukan rangkaian berikut rendah.[4]
Penguat operasional (opamp) adalah suatu blok penguat yang mempunyai dua masukan dan satu keluaran. Opamp biasa terdapat di pasaran berupa rangkaian terpadu (integrated circuit IC). [5] Op-amp memiliki karakteristik impedansi masukannya sangat tinggi, yaitu berkisar 300 M (dengan masukan diferensial) dan sekitar 1 G (dengan masukan modus bersama / common
mode).
II. PERMASALAHAN
1. Bagaimana cara membuat rangkaian pre-amp mic 1 transistor ?
2. Bagaimana cara kerja transistor pada rangkaian tersebut ?
III. BAHAN DAN ALAT 1. Transistor C828A[6]
2. 4 buah batere 1,5 volt 3. Mic kondensor 4. Earphone 5. Kabel - kabel
IV. LANGKAH PERCOBAAN TRANSISTOR
SEBAGAI PENGUAT
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Merangkai komponen seperti pada gambar rangkaian [7]
V. PEMBAHASAN
1. Cara membuat rangkaian pre-amp 1 transistor dapat dilihat pada langkah percobaan transistor sebagai penguat
2. Cara kerjanya saat mic bergetara suara, maka akan menghasilkan arus bolak-balik yang lemah, arus bolak balik (sinyal ) ini akan mengalir kebasis transistor. Karena arus basis ini labil, maka arus dari kolektor ke emitor pun labil, kadang besar dan kadang kecil. Namun masih pada frekuensi yang sama hanya saja amplitudonya yang berbeda. Pada rangkaian ini masioh belum kuat sehingga harus memakai earphone.
VI. KESIMPULAN
Dari yang saya bahas diatas hanya satu dari sekian banyak fungsi transistor. Selain sebagai penguat (amplifier) transistor juga berfungsi sebagai pemutus dan penyambung (switching) juga sebagai penstabil tegangan. Pada umumnya Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber
listriknya. Bukan hanya amplifier tapi transistor juga digunakan diberbagai alat elektronik lainnya sesuai dengan fungsinya.
DAFTAR PUSTAKA
[1] F. Teknik and U. Muhammadiyah, “Perencanaan Sistem Pentanahan Tenaga Listrik Terintegrasi Pada Bangunan,” vol. 1, no. 1, 2017.
[2] J. K. Elektronika and A. Resistor, “Jenis - jenis Komponen Elektronika , Fungsi dan Simbolnya,”
vol. 2, pp. 1–12.
[3] R. Anggraini, “Didit, 2012 Pembuatan Power Amplifier 200 Watt Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu,” 2012.
[4] Rusiyanto, “Penguat transistor,”
Www.Academia.Edu, vol. 3, no. Dc, pp. 1–7.
[5] S. Generator, P. Board, and K. Jumper, “Penguat Operasional ( Operational Amplifier ),” pp. 1–11, 2007.
[6] B. A. B. Iii, “Bab iii komponen elektronika,” pp. 8–
17.
[7] “No Title,” penguat daya audio, 2016.