• Tidak ada hasil yang ditemukan

Annual Report 2009 Bank Mega Syariah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Annual Report 2009 Bank Mega Syariah"

Copied!
112
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

VISION, MISSION AND VALUES

v i s i , m i s i d a n n i l a i - n i l a i

Vision | Visi

Sharia Bank, the Pride of the Nation.

Bank Syariah Kebanggan Bangsa.

Mission | Misi

Providing the best sharia financial services for all circles

of society through the excellent performance of the

organization to improve the value added to the

stakeholders in order to realize the prosperity

of the nation.

Memberikan layanan jasa keuangan syariah terbaik bagi semua

kalangan melalui kinerja organisasi yang unggul, untuk

meningkatkan nilai tambah bagi stakeholder dalam

mewujudkan kesejahteraan bangsa.

Values | Nilai-Nilai

Visionary, Intrapreneurship, Consistent, Teamwork,

PrOfessional, ShaRing, TrustworthY.

(5)

Financial Report

Laporan Keuangan

The History of Bank Mega Syariah

Sejarah Bank Mega Syariah

Kaleidoscope 2009

Kaleidoskop 2009

Message from President Commissioner

Sambutan Komisaris Utama

Message from Sharia Supervisory Board

Sambutan Dewan Pengawas Syariah

Message from President Director

Sambutan Direktur Utama

Good Corporate Governance

Tata Kelola Perusahaan

Risk Management

Manajemen Risiko

Operations and Information Technology

Operasional dan Teknologi Informasi

1

12

15

18

21

23

30

41

47

CONTENTS

(6)

Compliance Report

Laporan Kepatuhan

Human Capital

Sumber Daya Manusia

Business Development

Pengembangan Bisnis

Curriculum Vitae

of the Board of Commissioners

Riwayat Hidup Dewan Komisaris

Curriculum Vitae

of Sharia Supervisory Board

Riwayat Hidup Dewan Pengawas Syariah

Curriculum Vitae

of the Board of Directors

Riwayat Hidup Dewan Direksi

Executive Officers

Pejabat Eksekutif

Organization Structure

Struktur Organisasi

Composition of the Shareholders

Susunan Pemegang Saham

Products and Services

Produk dan Layanan

Corporate Social Responsibility

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Achievement

Penghargaan

Network

Jaringan

Financial Statement

Laporan Keuangan

53

59

66

69

71

74

79

81

83

86

91

93

95

(7)
(8)

Kinerja Usaha Tahun 2009

a. Volume Usaha

Jumlah volume usaha (setelah dikurangi PPAP) sebesar Rp. 4.381.991 juta mengalami kenaik-an 41,53% atau sebesar Rp. 1.285.787 juta dari Rp. 3.096.204 juta pada tahun sebelumnya. b. Aktiva Produktif

Jumlah aktiva produktif sebesar Rp. 3.920.324 juta, dibanding tahun 2008 sebesar Rp. 2.789.371 juta mengalami kenaikan 40,55% atau sebesar Rp. 1.130.953 juta.

Adapun rincian pos-pos aktiva produktif adalah:

Business Performance in 2009

a. Business Volume

Total business volume (after deduction of Provision for Earning Assets Losses/PPAP) of Rp. 4.381.991 million was increased by 41,53% or Rp. 1.285.787 million from Rp. 3.096.204 million in the previous year.

b. Earning Assets

Total earning assets was Rp. 3.920.324 million, compared to Rp. 2.789.371 million, or an increase of 40,55% or Rp. 1.130.953 million.

Details of earning assets are as follows:

The improved Indonesian economy in 2009 has encouraged

Bank Mega Syariah to be more active in distributing financing to

micro business and sharia pawning. With this strategy, the Bank

managed to increase profit with well preserved business risk.

Membaiknya perekonomian Indonesia di tahun 2009 telah mendorong Bank Mega

Syariah untuk lebih aktif dalam menyalurkan pembiayaan ke sektor usaha mikro dan

gadai syariah. Melalui strategi ini Bank berhasil meningkatkan keuntungan dengan

risiko bisnis yang tetap terjaga.

Items of Productive Assets (in Million Rupiah)

Pos Aktiva Produktif (dalam Juta Rupiah)

Demand Deposit in Other Banks

Giro Pada Bank Lain

Investment in other Banks

Penempatan Pada Bank Lain

Commercial Paper and Other Claim

Surat Berharga dan Tagihan Lain

Granted Financing

Pembiayaan yang Diberikan

Total

Jumlah

December 2009

Desember 2009

17.732

-707.000

3.195.592

3.920.324

December 2008

Desember 2008

12.889

-682.000

2.094.482

(9)

» Demand Deposit Account (Giro) with other Banks

Total giro with other banks of Rp. 17.732 million was an increase of 37,57% or Rp. 4.843 million compared to 2008 of Rp. 12.889 million.

» Commercial Papers and other receivables

Commercial Papers (including SBIS) of Rp. 707.000 million or an increase of 3,67% or Rp. 25.000 million compared to the same period in 2008 of Rp. 682.000 million.

» Granted Financing

Total granted financing of Rp. 3.195.592 million, grew by 52,57% or in the value of Rp. 1.101.110 million compared to 2008 of Rp. 2.094.482 million

c. Quality of Earning Assets

Composition of Earning Assets based on their collectability was as follows:

» Giro pada Bank Lain

Jumlah giro pada bank lain sebesar Rp. 17.732 juta, mengalami kenaikan 37,57% atau sebesar Rp. 4.843 juta dibanding tahun 2008 sebesar Rp. 12.889 juta.

» Surat Berharga dan Tagihan Lain

Surat berharga (termasuk SBIS) sebesar Rp. 707.000 juta atau naik 3,67% atau Rp. 25.000 juta dibanding periode yang sama tahun 2008 sebesar Rp. 682.000 juta. » Pembiayaan yang Diberikan

Jumlah pembiayaan yang diberikan sebesar Rp. 3.195.592 juta, tumbuh 52,57% atau senilai Rp. 1.101.110 juta dibanding tahun 2008 sebesar Rp. 2.094.482 juta.

c. Kualitas Aktiva Produktif

Komposisi Aktiva Produktif berdasarkan kolektibilitasnya adalah sebagai berikut:

Collectibility (in Million Rupiah)

Kolektibilitas (dalam Juta Rupiah)

Current

Lancar

Under Special Attention

Dalam Perhatian Khusus

Deliquent

Kurang Lancar

Doubtful

Diragukan

Non Performing

Macet

Total

Jumlah

December 2009

Desember 2009

3.739.504

114.325

23.303

17.334

25.858

3.920.324

%

95,39

2,92

0,59

0,44

0,66

100,00

December 2008

Desember 2008

2.684.302

73.741

13.949

13.475

3.904

2.789.371

%

96,23

2,64

0,50

0,48

0,14

(10)

d. Classified Earning Assets

Total classified earning assets at the position of 31 December 2009 was Rp. 79.091

million, compared to 2008 of Rp. 39.420 million showed an increase of 100,64% or Rp. 39.671 million.

Details of classified earning assets are as follows:

d. Aktiva Produktif Diklasifikasikan

Jumlah aktiva produktif yang diklasifikasikan posisi 31 Desember 2009 sebesar Rp. 79.091 juta, dibanding tahun 2008 sebesar Rp. 39.420 juta mengalami kenaikan 100,64% atau sebesar Rp. 39.671 juta.

Adapun rincian aktiva produktif diklasifikasikan sebagai berikut:

e. Provision for Earning Assets Losses (PPAP)

Total PPAP established by 31 December 2009 was Rp. 55.699 million, increased by 61,17% or Rp. 21.140 million compared to 2008 of Rp. 34.559 million.

e. Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP)

Jumlah PPAP yang telah dibentuk per 31 Desember 2009 sebesar Rp. 55.699 juta, mengalami kenaikan 61,17% atau sebesar Rp. 21.140 juta daripada tahun 2008 senilai Rp. 34.559 juta.

Collectibility (in Million Rupiah) Kolektibilitas (dalam Juta Rupiah)

Under Special Attention

Dalam Perhatian Khusus

Deliquent

The Details of PPAP per 31 December 2009 (in Million Rupiah)

Rincian PPAP per 31 Desember 2009 (dalam Juta Rupiah)

Current | Lancar

Under Special Attention | Dalam Perhatian Khusus

Deliquent | Kurang Lancar

Doubtful | Diragukan

Non Performing | Macet

(11)

f. Non Performing Loan (NPL) Position

Non Performing Loan (NPL) position as of 31 December 2009 was 2,08% compared to the previous year of 1,50%. In spite of quality decrease of 0,58 basis points, the management of problem financing was considered good.

g. Third Party Funds

Total third party funds as of 31 December 2009 was Rp. 3.947.372 million, an increase by Rp. 1.300.921 million or 49,2% compared to the position of 2008 at Rp. 2.646.451 million.

Details of third party funds are as follows:

» Giro of Rp. 268.424 million, compared to the previous year of Rp. 130.355 million, or increased by 105,5% or Rp. 137.585 million.

» Savings & Flexi of Rp. 743.753 million, increased by Rp. 206.226 million or 38,4% compared to 2008 of Rp. 537.527 million.

» Time Deposits of Rp. 2.935.679 million,

compared to the previous year of Rp. 1.978.570 million, grew by Rp. 957.109 million or 48,4%.

h. Equity

Total equity as of 31 December 2009 was Rp .318.921 million, compared to 2008 of Rp. 258.935 million, increased by 23.17% or Rp. 59.985 million. The increase of equity on organic basis was made by the formation of current year’s profit.

i. CAR

The position of CAR as of 31 December 2009 was 10,96%, compared to the previous year of 13,47%, was decreased by 2,51 basis points.

f. Posisi Non Performing Loan (NPL)

Posisi Non Performing Loan (NPL) pada akhir Desember 2009 sebesar 2,08%, dibanding tahun lalu 1,50%. Meskipun terjadi penurunan kualitas sebesar 0,58 basis poin, namun pengelolaan pembiayaan bermasalah masih cukup baik.

g. Dana Pihak Ketiga

Jumlah dana pihak ketiga di per 31 Desember 2009 mencapai Rp. 3.947.372 juta, bertam-bah sebesar Rp. 1.300.921 juta atau 49,2% dibandingkan akhir 2008 sebesar

Rp. 2.646.451 juta.

Rincian dana pihak ketiga adalah sebagai berikut: » Giro sebesar Rp. 267.940 juta, dibanding tahun

lalu sebesar Rp. 130.355 juta mengalami kenaik-an 105,5% atau sebesar Rp. 137.585 juta. » Tabungan & Fleksi sebesar Rp. 743.753 juta,

ber-tambah sebesar Rp. 206.226 juta atau naik 38,4% dari pada tahun 2008 sebesar Rp. 537.527 juta. » Deposito berjangka sebesar Rp. 2.935.679 juta,

dibanding tahun lalu sebesar Rp. 1.978.570 juta terjadi pertumbuhan sebesar Rp. 957.109 juta atau 48,4%.

h. Ekuitas

Jumlah ekuitas per 31 Desember 2009 sebesar Rp. 318.921 juta, dibanding tahun 2008 sebesar Rp. 258.935 juta mengalami kenaikan 23.17% atau sebesar Rp. 59.985 juta. Peningkatan ekuitas secara organik melalui pemupukan laba tahun berjalan.

i. CAR

(12)

Income Statement

a. Income

» Main Operating Income (Net)

Total income from sharia activities during 2009 was Rp. 486.365 million, compared to 2008 of

Rp. 214.521 million, increased by 126,72% or Rp. 271.844 million.

» Other Operating Income

Total other operating income in 2009 was Rp. 61.865 million, compared to 2008 of Rp. 35.052 million, increased by 71.60% or Rp. 25.813 million.

b. Other Operating Expense » Free Wadiah Bonus

Total wadiah bonus in 2009 was Rp. 103.096 million, compared to the previous year of Rp. 65.100 million, increased by 58,37% or Rp. 37.996 million.

» Provision for Earning Assets Losses Commitment and Contingency

In 2009 Provision for Earning Assets Losses (PPAP) was booked at Rp. 50.501 million. While in 2008 total PPAP was Rp. 24.934 million, increased by 102.54% or Rp. 25.567 million.

» Salary and Allowance

in 2009 of Rp. 182.916 million, compared to 2008 of Rp. 87.197 million, increased by 109,77 % or Rp. 95.719 million.

» General and Administrative Expenses

General and administrative expenses of Rp. 93.657 million, increased by 61.912% compared to 2008 of Rp. 31.745 million.

» Other Expenses

of Rp. 32.626 million, compared to the previous year of Rp. 18.020 million, increased by 81,06% or Rp. 14.606 million.

c. Operating Profit (Loss)

In 2009 net profit was recorded at Rp. 59.986 million, compared to 2008 of Rp. 16.320 million, increased by Rp. 43.666 million or 267,56%.

Penghitungan Laba/Rugi

a. Pendapatan

» Pendapatan Operasi Utama (Bersih)

Jumlah pendapatan dari kegiatan syariah selama tahun 2009 sebesar Rp. 486.365 juta, dibanding tahun 2008 sebesar Rp. 214.521 juta mengalami kenaikan sebesar 126,72% atau Rp. 271.844 juta. » Pendapatan Operasional Lainnya

Jumlah pendapatan operasional lainnya di tahun 2009 sebesar Rp. 61.865 juta, dibanding tahun 2008 sebesar Rp. 36.052 juta mengalami peningkatan 71.60% atau sebesar Rp. 25.813 juta.

b. Beban Operasional Lainnya » Beban Bonus Wadiah

Jumlah beban bonus wadiah pada tahun 2009 adalah sebesar Rp. 103.096 juta, dibanding tahun lalu sebesar Rp. 65.100 juta meningkat 58,37% atau sebesar Rp. 37.996 juta.

» Beban Penyisihan Kerugian Aktiva Produktif, Komitmen dan Kontinjensi

Pada tahun 2009 telah dibukukan beban biaya Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) sebe-sar Rp. 50.501 juta. Sementara di tahun 2008 beban biaya PPAP adalah sebesar Rp. 24.934 juta mengalami kenaikan 102.54% atau sebesar Rp. 25.567 juta. » Beban Gaji dan Tunjangan

selama 2009 sebesar Rp. 182.916 juta, dibanding tahun 2008 sebesar Rp. 87.197 juta mengalami ke-naikan 109,77% atau sebesar Rp. 95.719 juta. » Beban Umum dan Administrasi

Beban umum dan administrasi sebesar Rp. 93.657 juta, meningkat Rp. 61.912 atau 195,03% dibanding tahun 2008 sebesar Rp. 31.745 juta.

.

» Beban Lainnya

sebesar Rp. 32.626 juta, dibanding tahun lalu sebesar Rp. 18.020 juta mengalami kenaikan 81,06% atau sebesar Rp. 14.606 juta

c. Laba (Rugi) Usaha

(13)

Others

a. Technology of Information System

The operational process uses SILVERLAKE system that is capable for banking business operation under sharia principles on an integrated basis. Therefore information is produced more accurately and decision taken becomes more appropriate.

b. Types of Products & Services

Bank Mega Syariah plans and offers various financial products and services which are excellent and innova-tive to meet various public financial needs.

1. Saving Products

• Tabungan Utama iB Mega Syariah is savings account under wadiah basis that allows investment according to sharia principles, at the same time getting the facility to manage the funds as in savings account. • Tabungan Pendidikan Plus iB Mega Syariah is a plan

savings account for education funds according to sharia principles complete with insurance protection. • Tabungan Haji Plus iB Mega Syariah is a plan savings

account according to sharia principles to facilitate cus-tomers in preparing the cost for pilgrimage to Mecca. • Giro Utama iB Mega Syariah is current account under wadiah basis to facilitate customers in managing their funds conveniently as required.

• Deposito Plus iB Mega Syariah is time deposits account under mudharabah basis that provides competitive profit sharing nisbah and can be used to guarantee customer’s financing need.

• Fleksi iB Mega Syariah is flexible savings account according to sharia principles under wadiah concept that may be used for investment in a more free term.

2. Financing Products

• Mega Mitra Syariah (M2S) is developed to hold close the business segment of small and middle class people, focusing on trading sector. With the motto “simple and blessed”, M2S was launched early July 2008 in Palembang and kept developed in other cities in Indonesia, up to a total of 230 units at the end of 2009.

• UKM Syariah is financing product focused on financing the needs of businessmen with assets of more than Rp. 2 billion.

• Gadai Mega Syariah is a service product that may fulfill any urgent financial need by pawning gold and diamond jewelry. This product is managed according to sharia principles without complicated process. At the end of 2009 Gadai Mega Syariah network has

reached 46 offices.

Lain-Lain

a. Teknologi Sistem Informasi

Operasionalisasi menggunakan sistem SYLVERLAKE yang mampu menjalankan kegiatan usaha perbankan dengan prinsip syariah secara terintegrasi. Dengan demikian informasi yang dihasilkan lebih akurat dan keputusan yang akan diambil menjadi lebih tepat. b. Jenis Produk & Jasa

Bank Mega Syariah merancang dan menawarkan berbagai produk dan jasa keuangan yang unggul dan inovatif guna memenuhi kebutuhan finansial masyarakat yang beragam.

1. Produk Simpanan

• Tabungan Utama iB Mega Syariah adalah simpanan

wadiah yang memungkinkan investasi sesuai syariah sekaligus memperoleh kemudahan mengelola dana selayaknya tabungan

• Tabungan Pendidikan Plus iB Mega Syariah meru -pakan simpanan perencanaan dana pendidikan sesuai syariah yang dilengkapi dengan perlindungan asuransi

• Tabungan Haji Plus iB Mega Syariah adalah simpanan

terencana sesuai syariah yang memudahkan nasabah dalam mempersiapkan biaya perjalanan haji.

• Giro Utama iB Mega Syariah merupakan rekening

koran wadiah yang memudahkan nasabah mengelola dana dengan nyaman sesuai kebutuhan.

• Deposito Plus iB Mega Syariah merupakan simpanan

berjangka mudharabah yang memberikan nisbah bagi hasil yang kompetitif serta dapat dijadikan jaminan bagi kebutuhan pembiayaan nasabah.

• Fleksi iB Mega Syariah adalah simpanan fleksibel

sesuai syariah dengan konsep wadiah yang dapat di manfaatkan untuk berinvestasi dalam jangka waktu yang lebih leluasa

2. Produk Pembiayaan

• Mega Mitra Syariah (M2S) dikembangkan untuk

me-rangkul segmen usaha masyarakat kecil dan menengah dengan fokus pembiayaan di sektor per-dagangan. Dengan motto “mudah dan berkah”, M2S mulai hadir pada awal Juli 2008 di kota

Palembang dan terus dikembangkan di berbagai kota lainnya di Indonesia sampai berjumlah 230 unit pada akhir 2009.

• UKM Syariah merupakan pembiayaan yang difokus -kan untuk membiayai kebutuhan pengusaha dengan aset lebih dari Rp. 2 Miliar.

• Gadai Mega Syariah adalah produk pelayanan yang

dapat mengatasi kebutuhan keuangan mendesak dengan menggadaikan emas dan berlian. Produk ini dikelola secara syariah tanpa proses yang belit. Di akhir 2009 jaringan Gadai Mega Syariah

(14)

• Joint Financing iB Mega Syariah is financing facility through the cooperation between Bank Mega Syariah and partner company to provide financing according to sharia principles to end-user customers.

c. Market Target

The performance successfully achieved in 2009 indicated that on financing side the main market target of Bank Syariah Mega Indonesia is in retail sector particularly in the financing of motor vehicle ownership, micro and pawning businesses.

For the activity of funds mobilization, market target is set in some big cities where Bank Mega Syariah office network is located. In corporate segment, market target is focused in Jakarta. While for retail and individual segments, it is focused outside Jakarta, such as Bandung, Semarang, Makassar, Padang and Surabaya.

d. Office Network

Until the end of 2009 Bank Mega Syariah has owned 230 offices covering 1 Head Office, 8 Branch Office, 11 Sub-branch Offices, 1 Cash Outlets, and 43 Gallery offices. The network spread in various cities in the islands of Java, Sumatera, Kalimantan and Sulawesi in order to reach customers in all over the corners of Indonesia.

e. Stock Ownership of the Board of Directors, Board of Commissioners, Group

Stock ownership of the Board of Directors, Board of Commissioners in the Group (Para Group) is nil, while the composition of share ownership in the Group is available in tact in the following table:

• Joint Financing iB Mega Syariah adalah fasilitas pem -biayaan melalui kerjasama antara Bank Mega Syariah dengan perusahaan mitra untuk memberikan pem-biayaan secara syariah kepada nasabah end user. c. Target Pasar

Kinerja yang berhasil diraih pada tahun 2009 menun-jukkan bahwa bahwa di sisi pembiayaan target pasar utama Bank Syariah Mega Indonesia adalah di sektor retail khususnya dalam bentuk penyaluran pembiaya-an pemilikpembiaya-an kendarapembiaya-an bermotor, usaha mikro dpembiaya-an gadai.

Untuk kegiatan penghimpunan dana, target pasar di beberapa kota besar dimana terdapat jaringan kantor Bank Mega Syariah. Pada segmen korporat difokus-kan di kota Jakarta. Sedangdifokus-kan untuk segmen retail dan perorangan fokus di luar Jakarta seperti Bandung, Semarang, Makassar, Padang dan Surabaya.

d. Jaringan Kantor

Sampai akhir 2009 Bank Mega Syariah memiliki 230 kantor meliputi kantor 1 Kantor Pusat, 8 Kantor Cabang, 11 Kantor Cabang Pembantu, 1 Kantor Kas, dan 43 kantor Gallery. Jaringan ini tersebar di berbagai kota di pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi guna menjangkau nasabah di seluruh pelosok Indonesia.

e. Kepemilikan Saham Direksi, Komisaris, Pemegang saham dalam Grup

Kepemilikan Direksi, Komisaris dalam Grup (Para Grup) adalah nihil, sedangkan komposisi kepemilikan pemegang saham dalam Grup dapat dilihat seleng-kapnya pada tabel berikut ini:

Names of Companies in The Group

Nama Perusahaan dalam Group

Percentage of Share Ownership /Jumlah Kepemilikan Saham

PT. Para Multifinance PT. Bank Mega, Tbk. PT. Mega Capital PT. Mega Corpora

PT. Para Bandung Propertindo PT. Televisi Transformasi Indonesia PT. Asuransi Jiwa Mega Life PT. Asuransi Umum Mega PT. Mega Central Finance PT. Mega Auto Finance

(15)

Transparency of Group

Transactions with Related Party

Transactions with the Parties having special relation at the position of 31 December 2009 including demand deposits in other banks, granted financing, savings, and time deposits.

Detailed transactions with related parties as of 31 December 2009 was as follows:

Transparansi Grup

Transaksi dengan Pihak Terkait

Transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada posisi 31 Desember 2009 terdiri dari giro pada bank lain, pembiayaan yang diberikan, tabungan, dan deposito ber-jangka.

Rincian transaksi dengan pihak terkait

per 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut:

Provision of Funds/Commitment/Others by the Group to the Bank’s Debtors presently existing for the position of 31 December 2009 was nil.

Penyediaan Dana/Komitmen/Lainnya oleh grup kepada debitur Bank untuk posisi 31 Desember 2009 adalah nihil.

Transaction Type (in Million Rupiah)

Jenis Transaksi (dalam Juta Rupiah)

Demand Deposit in Other Banks

Giro Pada Bank Lain

Sharia Mutual Fund

Reksadana Syariah

Granted Financing

Pembiayaan yang diberikan

Demand Deposit

Giro

Saving

Tabungan

Time Deposit

Deposito Berjangka

Total

Jumlah

11.870

1.000

6.022

6.182

825

(16)

Other Information

Significant events and transactions after 31 December 2009 were as follows:

» Based on the Bank’s unaudited financial reports for the recent three months ended on 31 March 2010, the financial information is presented as follows:

Informasi Lain

Peristiwa maupun transaksi penting setelah tanggal 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut:

» Berdasarkan laporan keuangan Bank untuk tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010 yang tidak diaudit, disajikan informasi keuangan sebagai berikut:

» The Bank’s Capital Adequacy Ratio (CAR) as of 31 March 2010 was 12,14%.

» Rasio Kecukupan Modal (CAR) Bank pada tanggal 31 Maret 2010 adalah sebesar 12,14%.

Details Of Financial Report (in Million Rupiah)

Pos Laporan Keuangan (dalam Juta Rupiah)

Total Assets

Jumlah Aktiva

Total Liabilities

Jumlah Kewajiban

Total Equity

Jumlah Ekuitas

Sharia Activity Income

Pendapatan Dari Kegiatan Syariah

Operating Income

Laba Operasional

Profit Before Tax

Laba Sebelum Pajak

Total

Jumlah

4.365.596

4.011.695

353.901

217.342

35.183

(17)
(18)

THE HISTORY OF BANK MEGA SYARIAH

s e j a r a h b a n k m e g a s y a r i a h

(19)

The conception history of Bank Mega Syariah began from the acquisition of PT Bank Umum Tugu by CT Corpora (PT Mega Corpora and PT Para Rekan Investama) in 2001. Since the beginning, the shareholders intended to convert the bank that was established in 1990 into a sharia commercial bank.

On 25 August 2004, the bank converted from PT Bank Umum Tugu was officially operating accord-ing to sharia principles with the name PT Syariah Mega Indonesia (BSMI). Furthermore, on 7 No-vember 2007 the shareholders resolved that this bank became the sister company of PT Bank Mega Tbk. Accordingly the name was changed to Bank Mega Syariah. The change of name was followed by a new logo in the same format as Bank Mega. However, the logo of Bank Mega Syariah has a special characteristic in colors, i.e. rich magenta and yellow gold.

As majority shareholder, CT Corpora has the commitment and full responsibility to make Bank Mega Syariah as the best sharia bank in the national sharia banking industry. This is proved by the shareholder’s policy to keep strengthening the bank’s capital. With strong capital, Bank Mega Syariah will be able to provide the best services to face banking competition that is getting tighter and competitive.

Sejarah kelahiran Bank Mega Syariah berawal dari akusisi PT Bank Umum Tugu oleh CT Corpora (d/h PT Mega Corpora dan PT Para Rekan Investama) pada tahun 2001. Sejak awal, pemegang saham ber-keinginan untuk mengkonversi bank yang berdiri tahun 1990 ini menjadi bank umum syariah. Pada tanggal 25 Agustus 2004, bank hasil konversi PT Bank Umum Tugu resmi beroperasi secara syariah dengan nama PT Bank Syariah Mega Indonesia (BSMI). Selanjutnya pada Tang-gal 7 November 2007, Bank Mega Syariah yang merupakan sister company dari PT. Bank Mega Tbk. mengganti logo baru yang memiliki bentuk yang sama dengan Bank Mega. Namun logo Bank Mega Syariah mempunyai ciri khusus yaitu warna logo rich magenta dan yellow gold.

(20)

With the motto “For All of Us”, the shareholders together with the whole ranks of management of Bank Mega Syariah, work hard at all times, keep the prudential principle, and highly regard the principles of transparency and professional-ism in its business operations. Amidst the tight competition, Bank Mega Syariah keeps the effort to develop various products required by public and supported by the best infrastructure for banking services.

In line with the vision “Sharia Bank, the Pride of the Nation”, in 2008 Bank Mega Syariah com-menced entering the market of micro banking and sharia pawning. With this strategy, Bank Mega Syariah wishes to have bigger role in the development of public economy, that in majority are small and micro businessmen. The existence of business recently makes the position of Bank Mega Syariah more solid as one of the best Sharia Bank in Indonesia. It is proven that every year the business of Bank Mega Syariah grows rapidly with wider network. Resulting from this performance, Bank Mega Syariah was able to achieve various appreciations from a number of well known insti-tutions in Indonesia.

Dengan semboyan “Untuk Kita Semua”, peme-gang saham bersama seluruh jajaran manajemen Bank Mega Syariah, senantiasa bekerja keras, berpegang pada prinsip kehati-hatian, menjunjung asas keterbukaan dan profesionalisme dalam men-jalankan kegiatan usahanya. Ditengah ketatnya persaingan, Bank Mega Syariah terus berusaha untuk mengembangkan beragam produk yang menjadi kebutuhan masyarakat dan didukung oleh infrastruktur layanan perbankan terbaik.

Sesuai dengan visi ”Bank Syariah Kebanggan Bangsa”, pada tahun 2008 Bank Mega Syariah mulai masuk ke pasar mikro banking dan gadai syariah. Melalui strategi ini Bank Mega Syariah ingin berperan lebih besar dalam peningkatan ekonomi masyarakat yang mayoritas merupa-kan pengusaha kecil dan mikro. Keberadaan bisnis baru ini juga semakin memantapkan po-sisi Bank Mega Syariah sebagai salah satu Bank Syariah terbaik di Indonesia. Terbukti, setiap tahun bisnis Bank Mega Syariah tumbuh pesat dengan jaringan yang semakin meluas. Ber-kat kinerjanya itu, Bank Mega Syariah sukses meraih beragam penghargaan dari berbagai lembaga tersohor di Indonesia.

For All of Us

(21)

January

Januari

4 January : Blood donor in the framework with Corpo-rate Social Responsibility

Donor darah dalam rangka Tanggung Jawab Sosial Korporasi

6 January :

Opening of M2S Jakarta, Petojo

Pembukaan M2S Jakarta, Petojo

9 January :

Opening of M2S Jakarta, Cibubur

Pembukaan M2S Jakarta, Cibubur

13 January :

Opening of three M2S :

Pembukaan tiga M2S

- Tangerang, Kemis - Tangerang, Malabar - Tangerang, Cikupa

22-23 January :

National Meeting 2009

Rapat Kerja Nasional 2009

April

April

8 April :

Blood donor in the frame-work with Corporate Social Responsibility

Donor darah dalam rangka Tanggung Jawab Sosial Korporasi

3 April :

Opening of M2S Dewi Serdang

Pembukaan M2S Dewi Serdang

13 April :

Opening of M2S Samarinda, Loa Janan

Pembukaan M2S Samarinda, Loa Janan

13 April : Opening of M2S Samarinda, Ps. Pagi

Pembukaan M2S Samarinda, Ps. Pagi

June

Juni

1 June :

General Meeting of Share-holders

Rapat Umum Pemegang Saham

11 June :

Blood donor in the frame-work with Corporate Social Responsibility

Donor darah dalam rangka Tanggung Jawab Sosial Korporasi

1-13 June :

Gadai Appraisal Development Programe

Program Gadai Appraiser

24 June :

Signing the cooperation with Yayasan Darut Tauhid

Penandatangan kerjasama dengan Yayasan Darut Tauhid

KALEIDOSCOPE 2009

k a l e i d o s k o p 2 0 0 9

11 March :

Opening of Galleries Jambi

Pembukaan Galeri Jambi

12 March :

Opening of M2S Pontianak, Flamboyan

Pembukaan M2S Pontianak, Kemuning

12 March : Opening of M2S Singkawang, Sintang

Pembukaan M2S Singkawang, Sintang

19 March :

Opening of M2S Tanah Grogol

Pembukaan M2S Tanah Grogol

31 March :

Opening of Galleries Jabodetabek

Pembukaan Galeri Jabodetabek

28 May :

Signing agreement of cooperation between BMS and Telkom about Banking Service Usage for Receiving Telecommunication Service Payment with host to host system

Penandatanganan Perjan-jian Kerjasama BMS dengan Telkom tentang Pemanfaat-an Jasa PerbPemanfaat-ankPemanfaat-an Untuk Penerimaan Pembayaran Jasa Telekomunikasi dengan sistem host to host

May

Mei

February

Februari

4-8 February : Member of Sharia Economy Festival 2009

Peserta Festival Ekonomi Syariah 2009

17 February : Opening of M2S K. Baru, Kodim

Pembukaan M2S K. Baru, Kodim

18 February : Opening of M2S Pekan Baru - Arengka

Pembukaan M2S Pekan Baru - Arengka

19 February : Opening of M2S Indragiri, Air Molek

Pembukaan M2S Pekan Baru - Arengka

20 February : Opening of M2S Kampar, Bangkinang

Pembukaan M2S Kampar, Bangkinang

20 February : Opening of M2S Kuantan, Sangigi

Pembukaan M2S Kuantan, Sangigi

March

(22)

August

Agustus

6-7 August 2009 : Mid Year Review

Tinjauan Tengah Tahun

25 August 2009 : Fifth Anniversary of BMS

Ulangtahun Kelima BMS

24 August 2009 :

Signing the cooperation with Badan Wakaf Indonesia (BWI)

Penandatangan Kerjasama dengan Badan Wakaf Indonesia (BWI)

Para Liberty Committee 2009

Panitia Para Merdeka 2009

26 August 2009 : Opening of six Galleries:

Pembukaan enam Gallery :

- Jakarta Hasanuddin - Jakarta Sunter - Jakarta Pasar Baru - Jakarta Saharjo - Jakarta Dewi Sartika - Jakarta Bumi Serpong Damai

Awarded appreciation from Karim Business Con-sulting in the Islamic Finance Summit 2009 :

Memperoleh penghargaan dari Karim Bisnis Con-sulting dalam acara Islamic Finance Summit 2009 :

i. 1st Rank The Most Prudent

ii. 2nd Rank The Most Expansive Funding iii. 3rd Rank The Best Islamic-Full Fledge Bank iv. 3rd Rank The Most Profitable

27 July 2009 :

Launching Haj Savings Account

Peluncuran Tabungan Haji

July

Juli

Holding the program Mega Syariah Berbagi in the framework of Corporate Social Responsibility

Penyelenggaraan Mega Syariah Berbagi dalam rangka Corporate Social Responsibility

17 September 2009 :

Contributing Operational Car & Ambulance to Yayasan Al-Muawanah, Makassar

Penyerahan sumbangan Mobil Operasional & Mobil Ambulance kepada Yayasan Al-Muawanah, Makassar

5 September 2009 :

Testing Disaster Recovery Center ( DRC)

Uji coba Disaster Recovery Center ( DRC)

September

September

October

Oktober

2 October :

Aids to the victims of earthquake in Padang, West Sumatera

Bantuan kepada korban gemba bumi di Padang, Sumatera Barat

7 October :

Blood donor in the framework with Corporate Social Respon-sibility

Donor darah dalam rangka Tanggung Jawab Sosial Korpo-rasi

12 October : Opening M2S Tuban

Pembukaan M2S Tuban

13 October : Opening M2S Gresik

Pembukaan M2S Gresik

15 October : Opening of Galleries Jakarta Dewi Sartika

Pembukaan Gallery Jakarta Dewi Sartika

20 October :

Opening of M2S Sukabumi : Pelita, Cicurug & Pelabuhan Ratu

Pembukaan M2S Sukabumi : Pelita, Cicurug & Pelabuhan Ratu

November

November

19 November :

Opening of Sub Branch Sari Asih, Serang

Pembukaan KCP Sari Asih, Serang

25 November :

Signing agreement of coopera-tion co-branding between BMS and LDII

Penandatanganan Perjanjian Kerjasama co-branding BMS dengan LDII

14 December : Visioning BMS

Visioning BMS

December

(23)

Mar’ie Muhammad

(24)

MESSAGE FROM THE

PRESIDENT COMMISSIONER

s a m b u t a n k o m i s a r i s u t a m a

Bismillahirahmanirrohim

Assalamualaikum Warrohmatullahi Wabarokatuh

Greetings to all of us

Bank Indonesia uses six indicators to measure the level of bank’s soundenss and performance, i.e. Capital, Asset Quality, Management, Profitability, Liquidity and Sensitivity to market risk. Based on the six indicator, in 2009 Bank Mega Syariah (BMS) is included in the category of good bank.

The Management is aware that in 2010 the Bank will have more severe challenges. The challenges are in form of competition that is getting strict, monitoring the growing business that will be harder and various external risks that are not always easy to prevent and overcome.

Bismillahirahmanirrohim

Assalamualaikum Warrohmatullahi Wabarokatuh Salam sejehtera bagi kita.

Bank Indonesia menggunakan enam indikator untuk mengukur tingkat kesehatan dan kinerja bank, yaitu Permodalan, Kualitas Aset, Manajemen, Rentabilitas, Likuiditas dan Sensitivitas terhadap resiko pasar. Berdasarkan keenam indikator itu untuk Tahun 2009 Bank Mega Syariah (BMS) dalam katagori bank yang tergolong baik. Tahun 2010 manajemen menyadari Bank akan menghadapi tantangan yang semakin berat. Tantangan dimaksud berupa persaingan yang semakin ketat, pemantauan usaha yang tumbuh akan lebih berat serta berbagai resiko eksternal yang tidak selalu mudah dapat dicegah dan diatasi.

For the development of its business, the management should

remain observing prudential principle and consistently applying

Good Corporate Governance (GCG). These two issues are the

key to achieving better performance.

(25)

Consequently in 2010 onward, the Management and all staff should never be contented with the achievements. Every challenge and constraint faced must be a compulsion to improve the performance to protect the interest of the stakeholders of Bank Mega Syariah. In this regard, consistent application of Good Corporate Governance (GCG) and prudential principles in managing the Bank must always be the primary model, so that Bank Mega Syariah is closely managed in professional manner.

Based on the 2009 audited Financial Report, in the fiscal year the Bank has managed to book profit before zakat and taxes of Rp. 85,933 million. Compared to the 2008 profit of Rp. 24,326 million, there is an increase of 253. 26%.

Karena itu dalam Tahun 2010 dan kedepan, Manajemen berikut seluruh jajarannya tidak boleh sekali-kali berpuas diri terhadap hasil-hasil yang telah dicapai. Setiap tantangan dan kendala yang dihadapi harus menjadi cambuk untuk meningkatkan kinerja guna melindungi kepentingan pemangku kepentingan Bank Mega Syariah. Dalam kaitan ini, penerapan secara konsisten prinsip Good Corporate Governance (GCG) dan kehati-hatian dalam pengelolaan Bank harus selalu menjadi acuan utama sehingga Bank Mega Syariah benar-benar dikelola secara profesional.

(26)

Eventually we express our gratitude and appre-ciation to all parties, especially BMS customers who have entrusted BMS to manage their funds. Hopefully the year 2010 onward BMS may provide more quality and better services.

With our hard work and togetherness while praying for God’s permission, we will be able to overcome any constraint and challenge, and come out as the best. Insya Allah.

Akhirnya kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak, khususnya para nasabah Bank Mega Syariah yang telah memberikan kepercayaan kepada Bank Mega Syariah untuk pengelolaan dana mereka. Semo-ga dalam Tahun 2010 dan ke depan Bank MeSemo-ga Syariah dapat memberikan pelayanan yang lebih berkualitas dan lebih baik.

Dengan kerja keras dan kebersamaan serta memohon ridho dari Allah SWT kita akan mampu mengatasi hambatan dan tantangan untuk keluar menjadi yang terbaik. Insya Allah.

Wassalam Warohmatullahi Wabarokatuh

On behalf of the Board of Commissioners PT Bank Syariah Mega Indonesia

Atas Nama Dewan Komisaris PT Bank Syariah Mega Indonesia

Mar’ie Muhammad

(27)

MESSAGE FROM THE

SHARIA SUPERVISORY BOARD

s a m b u t a n d e w a n p e n g a w a s s y a r i a h

Bismillahirrahmanirrahiim,

Assalamualaikum Warrohmatullahi Wabarokatuh

Let us praise and thank Allah Subhanahu Wa Ta’ala for all blessing, assistance and gift to every one of us. Shalawat and salam are hope-fully showered to the Prophet Muhammad SAW including his family and relatives.

Alhamdulillah, Bank Mega Syariah has passed the year 2009 with various increases, in assets, third party funds and profitability. Transfer of strategy that has been conducted since 2008 for expansion to medium and micro financing through Mega Mitra Syariah (M2S) has indicated satisfactory development and become the main contributor in the revenue of Bank Mega Syariah.

The existence of M2S as the main contributor, with quite significant and disseminated amount, enables meticulous supervision in its operations, with prudence and compliance with sharia prin-ciples. Sharia Supervisory Board keeps the man-date to Bank Mega Syariah to be consistent in its banking operations and maintain the compliance with sharia principles. Particularly, with significant increase of total employees to M2S, Sharia Super-visory Board advises that upgrading of employees on sharia banking may constantly be enhanced.

Sharia Supervisory Board declares that the banking activities conducted by Bank Mega Syariah both operations and products in 2009, in general have been in accordance with the advices of Sharia Supervisory Board - Council of Indonesian Ulemas and the opinions issued by Sharia Supervisory Board.

Bismillahirrahmanirrahiim,

Assalamualaikum Warrohmatullahi Wabarokatuh Puji syukur marilah kita selalu panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat, inayah dan karunia-Nya kepada kita semua. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan kerabatnya.

Alhamdulillah, Bank Mega Syariah telah melalui tahun 2009 dengan berbagai peningkatan baik dalam aset, dana pihak ketiga maupun profitabili-tasnya. Pergeseran strategi yang dilakukan sejak tahun 2008 untuk melakukan ekspansi ke dalam pembiayaan menengah dan mikro melalui Mega Mitra Syariah (M2S) telah menunjukkan perkem-bangan yang menggembirakan dan menjadi kontributor utama dalam pendapatan Bank Mega Syariah.

Keberadaan M2S sebagai kontributor utama ter-sebut, dengan jumlah kantor yang cukup banyak dan tersebar, meniscayakan adanya pengawasan yang cukup seksama dalam operasionalnya, baik dalam kehati-hatian maupun kepatuhan terhadap prinsip syariah. Dewan Pengawas Syariah tetap memberikan amanat kepada Bank Mega Syariah agar tetap konsisten dalam menjalankan opera-sional perbankan dan tetap menjaga kepatuhan terhadap prinsip-prinsip syariah. Secara khusus, dengan jumlah karyawan yang meningkat cukup signifikan pada M2S, Dewan Pengawas Syariah berpesan agar kiranya upgrading terhadap para karyawan atas pemahaman perbankan syariah dapat terus ditingkatkan.

(28)

May Allah always guidance and assistance to all of us in order to allow us achieve the success both in our world and the next. Amen.

Mudah-mudahan Allah selalu memberikan taufiq, hidayah serta inayah-Nya kepada kita semua sehingga kita dapat meraih sukses baik di dunia maupun di akhirat kelak. Amin.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Jakarta, 15 April 2010

Sharia Supervisory Board PT Bank Syariah Mega Indonesia

Dewan Pengawas Syariah PT Bank Syariah Mega Indonesia

KH. Ma’ruf Amin Dr. H.A. Satori Ismail Kanny Hidaya, SE, ME

(29)

MESSAGE FROM THE

PRESIDENT DIRECTOR

s a m b u t a n d i re k t u r u t a m a

Beny Witjaksono

(30)

Assalamualaikum Warrohmatullahi Wabarokatuh

The year 2009 was the year full of challenge. Following the global crisis in the 4th quarter of 2008, many business makers were pessimistic whether Indonesian economy might be to grow. However, it did not happen. In the first quarter of 2009 the national economy was indeed getting slow. However, along with the decline of infla -tion and interest rate of Bank Indonesia, na-tional economy kept running and eventually grew by 4,5% in 2009. This economic growth was the third highest rate in the world, after China and India.

Momentum of national economic growth started to be seen in the third quarter of 2008. Inflation rate at the end of December 2008 was 11,06%, decreased to 2,71% in July. The decrease of inflation rate encouraged Bank Indonesia to cut BI Rate by 250 basis points to the level of 6,75%. Consequently, public purchasing power was increased. The trust to financial market also kept stronger. The flow of foreign capital to the bourse of stock and government securities was augmented. Stock index that was once decreased to 51,4% in 2008 rebounded and flew up to 86,98% at the end of last year.

In the third quarter of 2009 the banking condition was getting stronger. Liquidity problem that once became all banks’ problem in 2008 was not main issue any more. Bank Mega Syariah, which during 2008 repurchased sharia commercial papers, last year did not need the instrument any more following plenty of liquidity flowing into the bank.

Assalamualaikum Warrohmatullahi Wabarokatuh Tahun 2009 merupakan tahun penuh tantangan. Menyusul terjadinya krisis global di kuartal IV-2008, banyak pelaku bisnis pesimis ekonomi Indonesia akan mampu bertumbuh. Tapi alhamdulillah situasi buruk tersebut tidak terjadi. Pada kuartal I-2009 laju perekonomian nasional memang terasa melambat. Namun

seiring dengan merosotnya inflasi dan suku

bunga Bank Indonesia, ekonomi nasional terus melaju dan akhirnya tumbuh 4,5% selama 2009. Pertumbuhan ekonomi ini merupakan yang tertinggi ketiga di dunia setelah Cina dan India. Momentum pertumbuhan ekonomi nasional mulai

terlihat sejak kuartal III-2008. Inflasi yang di akhir

Desember 2008 mencapai 11,06% turun menjadi

2,71% pada bulan Juli. Penurunan inflasi ini

mendorong Bank Indonesia memangkas BI Rate hingga 250 basis poin ke level 6,75%. Akibatnya, daya beli masyarakat meningkat. Kepercayaan terhadap pasar keuangan juga terus menguat. Arus modal asing ke bursa saham dan surat utang negara semakin membesar. Indeks saham yang sempat turun 51,4% di tahun 2008 kembali rebound dan melesat hingga 86,98% akhir tahun lalu.

Pada kuartal III 2009 kondisi perbankan juga semakin kokoh. Persoalan likuiditas yang sempat menjadi masalah semua bank di tahun 2008 tak lagi menjadi isu utama. Bank Mega Syariah yang selama 2008 melakukan repo surat berharga syariah, tahun lalu tidak lagi membutuhkan instrumen itu menyusul banyaknya likuiditas yang masuk ke bank.

As a bank with commitment towards the national

economy, Bank Mega Syariah always attempts to

augment the financing to public, as seen in the

composition of financing against third party funds

in 2009, that was up to 80%.

(31)

In anticipation to the condition in 2009, in its business plan the Bank focuses more on micro financing through Mega Mitra Syariah (M2S) and Sharia Pawning. Joint financing, Small Medium Business (UKM) financing and Cooperative are maintained, yet with limited portion. Whereas corporate financing is terminated. This strategy is the follow-up of financing reprofiling in Bank Mega Syariah in 2008. Reprofiling is part risk diversification and adjusted to the market situation.

Strategy focused to micro business is based on some issues. First, the population of entrepre-neurs in micro and small business segment is plenty and potential for development. Second, this segment holds the opportunity for good (profitable) margin. Third, Bank Mega has yet to provide its service in this segment so that the business competition will be healthy.

Alhamdulillah, our strategy to be more focus on micro financing is quite right. As it proved that in 2009 the performance of Bank Mega Syariah was considered good. At the end of 2009, the assets of Bank Mega Syariah were up to Rp. 4,4 Trillion

Untuk mengantisipasi kondisi di tahun 2009, dalam rencana bisnis bank ini lebih fokus pada pembiayaan mikro melalui Mega Mitra Syariah (M2S) dan Gadai Syariah Mega. Bisnis joint financing, pembiayaan komersil dan Koperasi tetap dipertahankan, namun porsi pembiayaan dibatasi. Sementara pembiayaan korporasi dihentikan. Strategi ini merupakan tindak lanjut reprofiling pembiayaan di Bank Mega Syariah di tahun 2008. Reprofiling merupakan bagian dari diversifikasi risiko dan menyesuaikan dengan situasi yang terjadi dipasar.

Strategi fokus ke mikro ini didasari oleh beberapa hal. Pertama, populasi pengusaha segmen mikro dan kecil banyak dan masih potensial untuk dikembangkan. Kedua, segmen ini memiliki kesempatan untuk memperoleh margin yang baik (menguntungkan). Ketiga, segmen ini belum di-layani oleh Bank Mega sehingga persaingan usaha akan sehat.

Alhamdulillah, strategi kami untuk lebih fokus pada pembiayaan mikro ini cukup tepat. Sebagai bukti, di tahun 2009 kinerja Bank Mega Syariah bisa disebut bagus. Pada akhir 2009, aset Bank

or grew by 42% compared to the end of 2008 of Rp. 3 Trillion. Bank Mega Syariah also managed to increase net profit from Rp. 16 Billion at the end of 2008 to Rp. 60 Billion at the end of 2009, or an increase by 268%.

Pursuant to the business plan, micro financing and sharia pawning become the main motor of Bank Mega Syariah financing. Until end 2009, M2S financing value reached to Rp. 2 Trillion or grew by 181%, compared to December 2008 at Rp. 724 Billion. Meanwhile sharia pawning busi-ness distributes financing at the value of Rp. 123 Billion or grew by 993% compared to 2008 of Rp. 123 Million.

Mega Syariah mencapai Rp. 4,4 Triliun atau tumbuh 42% daripada akhir 2008 sebesar Rp. 3 triliun. Bank Mega Syariah juga berhasil meningkatkan laba bersih dari Rp. 16 miliar di akhir 2008 menjadi Rp. 60 miliar akhir tahun 2009 atau naik 268%.

Sesuai rencana kerja, pembiayaan mikro dan gadai syariah menjadi motor utama pembiayaan Bank Mega Syariah. Sampai akhir 2009 nilai pembiayaan M2S mencapai Rp. 2 triliun atau tumbuh 181% dibandingkan Desember 2008 sebesar Rp. 724 miliar. Sementara bisnis gadai syariah menyalurkan pembiayaan senilai Rp. 123 miliar atau tumbuh 993% daripada tahun 2008 sebesar Rp. 123 juta.

With the support of professional and highly dedicated human resources,

we are optimistic to be able to achieve sustainable growth.

(32)

Thanks to the growth of micro financing and sharia pawning, total financing of Bank Mega Syariah in 2009 reached to Rp. 3,2 Trillion or increased by 53% compared to 2008 of Rp. 2 Trillion. The financing growth was higher than sharia banking industry of 22,75%. Even though financing was sharply increased, Non Performing Finance (NPF) remained at the level of 2,08%.

In 2009 third party funds reached up to Rp. 3,9 Trillion or increased by 49,2% compared to 2008 of Rp. 2,6 Trillion. The portion of inexpensive funds (CASA) reached to 11% from total deposits. Satisfactorily, the funds structure of Bank Mega Syariah has been dominated by retail customers, so that liquidity risk becomes less.

As a bank with commitment to the national economy, Bank Mega Syariah always attempts to augment the financing to public, as seen from the composition of financing to third party funds or Financing to Deposit Ratio (FDR) in 2009 that was up to 81.39%.

Improvement service to customers also becomes the focus of Bank Mega Syariah. In order to facilitate customer’s transactions, the number of office network and electronic channel including the features are kept increasing. Until the end of 2009k we have 294 offices covering 20 regular offices, 43 galleries, and 231 offices of Mega Mitra Syariah.

Along with additional offices and branches, the to-tal number of human resources (HR) in Bank Mega Syariah has also sharply increased. At the end of December 2009, our HR totaled up to 4,926 per-sons or increased twice than in 2008. Considering that HR position is very crucial for the implementa-tion of business strategy, we exert the effort to get the best HR for each position.

Pursuant to the company policy, as much as possible internal employees will get the priority to fill in any vacant post through internal transfer or promotion for qualified and experienced employee. Should there be no internal candidate to fill certain post, we just carry out recruitment through various media. HR selection process is strictly made. In order to get HR that is able to compete, understand the principles and system of sharia and ultimately will give an added value to the progress of the Company.

Berkat pertumbuhan pembiayaan mikro dan gadai syariah tersebut, total pembiayaan Bank Mega Syariah selama 2009 mencapai Rp. 3,2 triliun atau naik 53% dibandingkan tahun 2008 sebesar Rp. 2 triliun. Pertumbuhan pembiayaan tersebut lebih tinggi ketimbang industri per-bankan syariah yang 22,75%. Meski pembiayaan naik tajam Non Performing Finance (NPF) tetap terjaga di level 2,08%

Di tahun 2009 dana pihak ketiga mencapai Rp. 3,9 triliun atau naik 49,2% daripada tahun 2008 sebesar Rp. 2,6 triliun. Porsi dana murah (CASA) mencapai 11% dari total simpanan. Yang menggembirakan, struktur dana Bank Mega Syariah sudah didominasi oleh nasabah-nasabah ritel, sehingga risiko likuiditas menjadi berkurang. Sebagai bank yang berkomitmen terhadap perekonomian nasional, Bank Mega Syariah selalu berusaha memperbesar pembiayaan ke masyarakat. Hal ini bisa dilihat dari komposisi pembiayaan terhadap dana pihak ketiga atau Financing to Deposit Ratio (FDR) di tahun 2009 yang mencapai 81,39%.

Peningkatan layanan kepada nasabah juga men-jadi fokus perhatian Bank Mega Syariah. Untuk memudahkan transaksi nasabah, penambahan jaringan kantor dan electronic channel beserta fitur-fiturnya terus diperbanyak. Sampai akhir 2009 kami memiliki 294 kantor meliputi kantor reguler 20 kantor, Gallery 43 kantor, dan Mega Mitra Syariah 231 kantor.

(33)

From risk management side, Bank Mega Syariah keeps exerting the efforts to exercise banking prudential principles that have been determined by Bank Indonesia. In 2009, the average level of Non Performing Finance (NPF) of Bank Mega Syariah was 1.69% This figure was lower than NPF of sharia banking industry of 4.01%.

In relation to the implementation of Good Corporate Governance (GCG) Bank Mega Syariah has owned and applied committees as required by Bank Indonesia. With such complete instruments, Bank Mega Syariah expects that the future practices of risk management and GCG will be applied better and inspire the whole operational activities of the company. Thus the whole human resources (HR) of Bank Mega Syariah can maintain and hold up the company’s mandate and tasks.

Better condition of national economy in 2010 re-presents an opportunity for the Bank to accomplish improved performance. However, the emergence of new players in the business of micro financing and sharia pawning will certainly require us to work harder. With the support of profes-sional and highly dedicated human resources, we are optimistic to be able to achieve sustainable growth. Consequently, the management has prepared the business plan and achievement target for short, medium and long term.

In order to support the business growth, in 2010 Bank Mega Syariah will continue to focus on micro financing, and will add another 123 sharia pawning offices. Bank Mega Syariah will also issue products of new savings that are expected to improve the bank’s structure of inexpensive funds (CASA). In addition we will maximize the synergy with Bank Mega by opening gallery offices in a number of cities in Indonesia. By the expansion of network, we expect to be able to continue improving financing, to allow us contribute to national economic growth.

Dari sisi manajemen risiko, Bank Mega Syariah tetap berusaha menjalankan asas-asas prudential banking yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Selama 2009, rata-rata tingkat Non Performing Finance (NPF) Bank Mega Syariah sebesar 1,69%. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan NPF industri perbankan syariah sebesar 4,01%.

Berhubungan dengan pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) Bank Mega Syariah telah memiliki dan menerapkan komite-komite yang dipersyaratkan oleh Bank Indonesia. Dengan kelengkapan perangkat tersebut, Bank Mega Syariah berharap ke depan praktik-praktik risk management dan GCG akan diterapkan semakin baik dan menjiwai seluruh kegiatan operasional perusahaan. Sehingga seluruh sumber daya manusia (SDM) Bank Mega Syariah bisa menjaga dan memegang amanah dan tugas perusahaan. Membaiknya perekonomi nasional di tahun 2010 merupakan peluang untuk meraih kinerja lebih bagus. Namun munculnya pemain-pemain baru di bisnis pembiayaan mikro dan gadai syariah tentu akan menuntut kami berkerja lebih keras. Dengan dukungan SDM yang profesional dan berdedi-kasi tinggi, kami optimis akan mampu mencapai pertumbuhan bisnis berkelanjutan atau sustainable growth. Oleh karena itu manajemen telah

(34)

In closing, we are aware that to make

Bank Mega Syariah as “Sharia Bank, the

Pride of the Nation” requires time and

learning process on continuous basis.

Therefore we invite all stakeholders to

altogether, mutually shoulder and work

hard to realize such honorable purpose.

Sebagai penutup, kami menyadari bahwa untuk menjadikan

Bank Mega Syariah sebagai ”

Bank Syariah Kebanggaan Bangsa

masih butuh waktu dan proses belajar yang terus menerus.

Oleh sebab itu kami mengajak seluruh stakeholder untuk

bersama-sama, saling bahu membahu dan bekerja keras

mewujudkan tujuan nan mulia tersebut.

Wassalam Wr. Wb

On behalf of the Board of Directors PT Bank Syariah Mega Indonesia

Atas Nama Dewan Direksi PT Bank Syariah Mega Indonesia

Beny Witjaksono

(35)
(36)

GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG)

t a t a k e l o l a p e r u s a h a a n

Landasan Pelaksanaan & Penerapan GCG

Pada dasarnya yang melandasi pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) pada Bank Mega Syariah adalah Visi, Misi dan Value dari Bank Mega Syariah. Untuk mewujudkan hal tersebut, secara konsisten Bank Mega Syariah melakukan berbagai upaya untuk memberikan pemahaman dan pengertian yang sama disetiap jenjang organisasi agar prinsip-prinsip good corporate governance yaitu Transparancy, Accountability, Responsibility, Independency, Fairness dapat menjadi Budaya Perusahaan (Corporate Culture). Bank Mega Syariah selalu memegang teguh prinsip ini dalam aktivitas usaha.

Prinsip keterbukaan ( transparancy ) diwujudkan dengan selalu menyampaikan kepada nasabah dan stakeholders lainnya tentang kondisi keuangan dan non keuangan Bank Mega Syariah, antara lain dengan melakukan hal-hal sebagai berikut:

1. Menyusun & menyampaikan Laporan Good Corpo-rate Governance (GCG) Bank Mega Syariah kepada pihak yang berkepentingan sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Peraturan Bank Indonesia / Surat Edaran Bank Indonesia tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bank Umum ( PBI No. 8/4/ PBI/2006; PBI No. 8/14/PBI/2006; SEBI No. 9/12/ DPNP/2007).

2. Bank Mega Syariah telah mempublikasikan laporan keuangannya yang sudah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik pada media massa nasional dan setiap tahun menerbitkan Annual Report yang dapat diakses oleh siapa saja.

3. Menyampaikan laporan secara berkala kepada institusi-institusi dan pihak berkepentingan lainnya seperti: Bank Indonesia; LPPI; YLKI; Lembaga Pemeringkat; Lembaga Penelitian Bidang Ekonomi dan Keuangan; Majalah Ekonomi & Keuangan.

Foundation of GCG Implementation

and Application

Basically the foundation of Good Corporate Governance (GCG) implementation at Bank Mega Syariah is the Vision, Mission and Values of Bank Mega Syariah. For its realization, on consistent basis, Bank Mega Syariah exerts various efforts to provide equal comprehension and understanding in the respective level of organization so that the principles of good corporate governance i.e. Transparency, Accountability, Responsibility, Independence, and Fairness may become the Corporate Culture. Bank Mega Syariah always follows these principles in its business activities.

Transparency principle is realized by delivering to customers and the other stakeholders at all times the financial and non financial condition of Bank Mega Syariah, among others, as follows:

1. Preparing and submitting Report on Good Corporate Governance (GCG) of Bank Mega Syariah to the interested parties pursuant to Bank Indonesia Regulation / Circular regarding Implementation of Good Corporate Governance for Commercial Banks (PBI No. 8/4/PBI/2006; PBI No. 8/14/PBI/2006; SEBI No. 9/12/DPNP/2007).

2. Bank Mega Syariah has published its financial statements audited by Public Accountant Firm in national media and annually issues the Annual Report that is available for any body.

3. Submitting periodic reports to the institutions and parties concerned, such as Bank Indonesia, LPPI, YLKI, Rating Agency, Economic Research Agency, Economic & Financial Magazine.

On consistent basis, Bank Mega Syariah exerts various efforts to provide equal

comprehension and understanding in the respective level of organization so that the

principles of good corporate governance i.e. Transparency, Accountability,

(37)

4. Menyusun dan menyajikan laporan dengan tata cara, jenis dan cakupan sebagaimana diatur dalam keten-tuan Bank Indonesia tentang Transparansi Kondisi Keuangan Bank.

5. Memberikan informasi yang cukup tentang semua produk Bank Mega Syariah, baik melalui iklan di media elektronik dan media massa, internet, brosur-brosur serta penjelasan langsung dari kantor Bank Mega Syariah.

6. Menerapkan kebijakan dan prosedur penanganan pengaduan nasabah serta memproses setiap masuk-an dmasuk-an pengadumasuk-an nasabah sesuai dengmasuk-an SLA (Service Level Agreement) yang ditetapkan. Sementara, Akuntabilitas dijabarkan dengan pem-bagian tugas dan wewenang yang jelas pada setiap level organisasi yang besarannya tercermin pada struktur organisasi perusahaan.

Bank Mega Syariah selalu berpegang teguh pada prudential banking principle dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga intermediary dengan mematuhi semua ketentuan dan peraturan yang berlaku sebagai bentuk tanggung jawab (responsibility) terhadap pihak-pihak yang berkepentingan. Tanggung jawab tersebut diterjemahkan secara jelas dalam bentuk visi, misi dan rencana bisnis bank, agar kinerja bank dapat terukur oleh semua jajaran bank dan sesuai dengan nilai-nilai perusahaan.

Bank Mega Syariah juga selalu mendukung penerapan prinsip independensi yang tergambarkan pada setiap pengambilan keputusan yang bebas dari intervensi dari pihak-pihak tertentu, dan juga selalu memastikan ter-laksananya azas kesetaraan dan kewajaran terhadap semua stakeholders guna terwujudnya lingkungan usaha yang kondusif.

Peran dan kelengkapan elemen organisasi

peraturan dan perundang-undangan yang berlaku selalu menjadi pedoman Bank Mega Syariah untuk me-nyusun dan mengevaluasi peran setiap elemen dalam organisasi. Peran setiap elemen dalam organisasi akan selalu dievaluasi untuk disesuaikan dengan lingkungan internal dan eksternal perusahaan serta akan dikem-bangkan sesuai dengan perkembangan bisnis Bank Mega Syariah.

Sebagai organisasi yang selalu mengedepankan prinsip usaha yang sehat, Bank Mega Syariah telah memiliki struktur organisasi lengkap dengan elemen-elemen yang diperlukan sesuai ketentuan yang berlaku. Melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Bank Mega Syariah telah menetapkan 3 orang Komisaris, 4 orang Direksi dan 3 orang Dewan Pengawas Syariah.

4. Preparing and presenting reports in the procedure, type and coverage as specified in the provisions of Bank Indonesia regarding Transparency of Bank’s Financial Condition.

5. Providing sufficient information on all products of Bank Mega Syariah, by advertisement in electronic media and mass media, internet, brochures and direct explanation at the offices of Bank Mega Syariah. 6. Applying the policy and procedure on handling

customer’s complaints and processing any input and complaints of customers pursuant to the established SLA (Service Level Agreement).

Accountability Principle is described in the clear distribution of duty and authority at each level of organization which is reflected in the organization structure of the company.

Bank Mega Syariah always follows prudential banking principles in performing its functions as intermediary institution by complying with the effective laws and regulations as the form of responsibility to the parties concerned. The responsibility is translated clearly in the vision, mission and business plan of the bank, so that the bank’s performance may be measured by all ranks of the bank and conform to the company values.

At all times Bank Mega Syariah also supports the application of independence principle as described in each decision making that is free from intervention of particular parties, and also ensures the application of equality and rightness principles towards all stakeholders for the realization of conducive business environment.

The role and complete organization elements

Effective laws and regulations always become the guid-ance for the Bank Mega Syariah in the preparation and evaluation of each element in the organization. The role of each element in the organizatiion will always be evaluated in conformity to the company’s internal and external environment, and will be eveloped pursuant to the business development of Bank Mega Syariah.

(38)

Dewan Komisaris

Dewan Komisaris Bank Mega Syariah berjumlah 3 (tiga) orang termasuk diantaranya 1 (satu) orang Komisaris Utama. Seluruh Dewan Komisaris merupakan pihak independen yang tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi dan atau pemegang saham pengendali atau hubungan dengan Bank yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen.

Tugas dan Tanggung Jawabnya Dewan Komisaris seba-gai berikut :

1. Dewan Komisaris telah memastikan terselengga-ranya pelaksanaan prinsip-prinsip GCG dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi.

2. Dewan Komisaris telah melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi secara berkala maupun sewaktu-waktu, serta memberikan nasihat kepada Direksi.

3. Dalam rangka tugas pengawasan, Komisaris telah mengarahkan, memantau dan mengevaluasi pelak-sanaan kebijakan strategis Bank.

4. Dewan Komisaris tidak terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan operasional Bank, kecuali dalam hal penyediaan dana kepada pihak terkait, dan hal-hal lain yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar Bank dan/atau peraturan perundangan yang berlaku dalam rangka melaksanakan fungsi pengawasan. 5. Dewan Komisaris telah memastikan bahwa Direksi

telah menindaklanjuti temuan audit dan rekomen-dasi dari Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) Bank, auditor eksternal, hasil pengawasan Bank Indonesia dan/atau hasil pengawasan otoritas lainnya. 6. Dewan Komisaris memberitahukan kepada Bank

Indonesia paling lama 7 (tujuh) hari kerja sejak ditemukan pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang keuangan dan perbankan, dan keadaan atau perkiraan keadaan yang dapat membahayakan kelangsungan usaha Bank. 7. Dewan Komisaris telah melaksanakan tugas dan

tanggung jawab secara independen. 8. Dewan Komisaris telah membentuk Komite

Audit,Komite Pemantau Risiko, serta Komite Remunerasi dan Nominasi.

9. Dewan Komisaris telah memastikan bahwa Komite yang dibentuk telah menjalankan tugasnya secara efektif.

10. Dewan Komisaris telah memiliki pedoman dan tata tertib kerja termasuk pengaturan etika kerja, waktu kerja, dan rapat.

11. Dewan Komisaris telah menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara optimal.

Board of Commissioners

The Board of Commissioners of Bank Mega Syariah comprises of three (3) persons, one of them is President Commissioner. All members of the Board of Commis-sioners are independent parties having no financial, management, share ownership, familial relations with the other members of the Board of Commissioners, the Board of Directors and or controlling shareholders or any relation with the Bank that may affect his/her capacity to act independently.

In performing its duty and responsibility the Board of Commissioners has implemented the following issues:

1. The Board of Commissioners has ensured the imple-mentation of GCG principles in the Bank’s business activities at all levels or ranks of the organization. 2. The Board of Commissioners has performed the

supervision on the implementation of duty and responsibility of the Board of Directors on periodic basis and from time to time, and provided advice to the Board of Directors.

3. In line with the supervisory duty, the Board of Com-missioners has directed, monitored and evaluated the implementation of the Bank’s strategic policy. 4. The Board of Commissioners is not involved in

decision making process for the Bank’s operating activies, except in terms of providing funds to related parties and any other matters specified in the Bank’s Articles of Association and/or any effective laws and regulations in the framework of supervisory function. 5. The Board of Commissioners has ensured that the

Board of Directors has followed up the audit findings and recommendation from the Bank’s Audit Unit (SKAI), external auditor, supervision result from Bank Indonesia and/or other result from other competent authorities. 6. The Board of Commissioners will notify Bank

Indonesia not later than seven (7) working days since the finding of violation of laws and regulations in financial and banking sectors and the condition or estimated condition that may jeopardize the Bank’s business continuity.

7. The Board of Commissioners has performed its duty and responsibility independently.

8. The Board of Commissioners has established Audit Committee, Risk Monitoring Committee, and Remuneration and Nomination Committee. 9. The Board of Commissioners has ensured that

the established Committees have performed their duties effectively.

10. The Board of Commissioners has possessed the guidelines and work procedure including the

arrangement of work ethics, work hours, and meetings. 11. The Board of Commissioners has prepared sufficient

Gambar

Table of education levels of Bank Mega Syariah employees in 2009:Tabel jenjang pendidikan karyawan Bank Mega Syariah tahun 2009:
Table of Training Programs followed by the employees of Bank Mega Syariah in 2009Tabel Program Pelatihan Yang diikuti karyawan Bank Mega Syariah tahun 2009

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah :Untuk mengetahui pengaruh pola curah hujan terhadap produktivitas padi di Kecamatan Pagerbarang Kabupaten Tegal..

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang perbandingan model pembelajaran kooperatif Student Team Achievement Division

Computer Based Information System (CBIS) atau yang dalam Bahasa Indonesia disebut juga Sistem Informasi Berbasis Komputer merupakan sistem pengolah data menjadi sebuah informasi

Berdasarkan Gambar 4.35 dijelaskan bahwa alur kelola data prrestasi dan catatan dimulai dari ditampilkannya form data prestasi dan catatan kepada wali

Seperti halnya dalam cerpen-cerpen pada kumpulan cerpen Majikanku Empu Sendok, dimana terdapat dua cerpen yang dengan jelas mengisahkan tentang Aku, seorang TKW di Hong

penelitian tersebut adalah modifikasi lauk nabati nugget tempe pada makanan diet TKTP efektif berdasarkan nilai gizi, daya terima dan. tingkat kesukaan, sedangkan

Ada beberapa perusahaan daerah yang bergerak dalam bidang pelayanan bidang Cipta Karya, seperti di sektor air minum, persampahan dan air limbah.Kinerja keuangan dan

[r]