• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran Sosial Media dalam New Wave Market

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Peran Sosial Media dalam New Wave Market"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

Saddam Husin 1301026226 Page 1

1. Menurut anda sejauh mana pelanggan menggunaka social media marketing sebagai contact buying bagi prouct yang diinginkannya, jelaskan ?

Jawab

Sebelum menjawab pertanyaan ini ada beberapa data-data yang saya akan paparkan terkait dunia digital di Asia pada tahun 2011 hasil survey We Are Social, sebuah agensi branding Singapura dengan kantor-kantor di Singapura, New York, London, Paris, Milan, Munich, Sydney, dan Sao Paolo, dimana agensi ini berfokus pada sosial media dalam dunia digital, relasi publik, dan marketing.

 Pengguna internet di Asia mencapai jumlah 909.000

 Pengguna internet di Asia berjumlah 44% dari total keseluruhan

pengguna internet di seluru dunia

 Rata-rata orang asia menghabiskan rata-rata 16,5 jam per bulan

untuk mengunakan internet

 89% dari para pengguna internet di asia cenderung melakukan

pembelian via online setiap 6 bulan sekali

 65% dari para pengguna internet di asia menggunakan internet untuk

melakukan perbandingan harga

 Pengguna sosial media di Asia berjumlah 750.000

 I do esia ter asuk dala The Most Social Countries” di dunia (75%

dari penduduk Indonesia merupakan pemegang akun sebuah atau beberapa sosial media

 Yang membuat 81% dari top brands di Asia menggunakan fitur sosial

media

 69% dari pengguna internet di Asia mengakses internet melalui

(2)

Saddam Husin 1301026226 Page 2

Di Indonesia sendiri pengguna internet telah mencapai angka 71 juta orang (sumber: AC Nielsen), dan dari jumlah tersebut 41 juta diantaranya mengakses melalui gadget mereka dan 70 juta diantaranya mengakses sosial media seperti Facebok, Twitter, Path, Instagram, dan LinkedIn. Data-data yang telah dipaparkan di atas menjadi bukti bahwa awareness masyarakat khususnya masyarakat di Indonesia terkait dengan internet dan sosial media sudah sangat tinggi. Kebutuhan untuk online seakan menjadi kebutuhan primer lainnya hingga

jargo aka ga aka asal gu pul eru ah e jadi aka ga aka asal o li e . Majalah Marketeers pun (maaf pak saya lupa edisi ke berapa, yang saya ingat hanya Sogi Indra Dhuaja mewakili salah satu kelompok ini) hingga menjadikan kelompok para pengguna internet ini yang mereka sebut sebagai

Netizen menjadi salah satu dari tiga poros kekuatan di era marketing baru selain

Youth, dan Women.

Tingginya jumlah netizen ini yang menggunakan sosial media pun berimbas pada aktivitas pembelian. Aktivitas pembelian konvensional, dimana pasar atau toko (besifat fisik) sebagai pusatnya, yaang tidak memberikan informasi tentang suatu produk yang cukup bagi calon pembelinya ditambah lagi calon pembeli harus meluangkan waktunya untuk pergi ke toko yang bersangkutan, kemudian dengan biaya-biaya pelanggan lainnya yang bersifat

intangible (pelayanan yang kurang memuaskan, barang yang ingin dibeli tidak sesuai bahkan tidak ada, akses ke toko yang susah, parkir yang sempit, traffic jam) berhasil dengan baik di komplementer oleh online shopping, yang sukses mencover beberapa biaya yang terdapat di pembelian konvensional yang menyebabkan perilaku konsumen pun berubah.

(3)

Saddam Husin 1301026226 Page 3

hal yang dimiliki konsumen sekarang , tetapi tidak dimiliki oleh konsumen dahulu, antara lain :

Peningkatan besar kekuatan Pembelian

Pembeli dewasa ini jaraknya hanya satu klik jauhnya dari atribut produk dan harga pesaing. Mereka bisa mendapatkan jawaban pada internet dalam satu masalah hanya dalam hitungan detik. Mereka tidak perlu berkendara ke toko, taman, menunggu dalam antrian, dan berdiskusi dengan tenaga penjual. Konsumen bahkan dapat menyebutkan harga yang ingin mereka bayar untuk sebuah kamar hotel, tiket penerbangan, atau hipotek, dan melihat apakah ada pemasok yang mau. Pembeli dari kalangan bisnis dapat menyelenggarakan satu pelelangan sebaliknya dimana penjual bersaing untuk merebut bisnis pembeli. Para pembeli dapat bergabung dengan pembeli lain untuk mengumpulkan pembelian mereka guna mendapatkan volume diskon yang lebih besar.

Lebih bervariasinya barang dan jasa yang tersedia

Dewasa ini orang hampir dapat memesan segala sesuatu melalui internet : mebel (Ethan Allen), mesin cuci (Sears), konsultan manajemen (Ernia), nasihat medis (WebMD). Amazon.com mengiklankan dirinya sebagai toko buku terbesar di dunia, yang memiliki lebih dari 3 juta buku; tidak ada toko buku fisik yang dapat menandingi Amazon.com. Lagipula pembeli dapat memesan barang-barang ini dari mana saja di dunia. Kemudahan ini membantu orang-orang yang bermukim di negara yang tawaran lokalnya sangat terbatas untuk mendapatkan penghematan besar. Itu jug berarti bahwa pembeli di negara-negara yang harga bukunya mahal dapat mengurangu biaya mereka dengan memesan di negara-negara yang harga bukunya lebih murah.

(4)

Saddam Husin 1301026226 Page 4

Orang dapat membaca hampir segala surat kabar dalam bahasa mana saja di dunia. Mereka dapat mengakses secara online, ensiklopedia, kamus, informasi medis, pemeringkatan film, laporan konsumen, dan banyak sekali sumber informasi lainnya.

Kemudahan yang lebih besar dalam berinteraksi, melakukan

pesanan, dan mendapatkan pesanan.

Pembeli dewasa ini dapat melakukan pemesanan dari rumah, kantor, atau telepon seluler mereka 24 jam sehari, 7 hari seminggu, dan pesanan akan diantar ke rumah atau kantor secepatnya.

Kemampuan untuk membandingkan catata n tentang produk

dan layanan.

Pembeli dewasa ini dapat memasuki ruang obrol yang berpusat pada beberpa area minat bersama dan bertukar pendapat.

Teori tersebut selaras dengan penjelasan Hermawan Kertajaya dan Bayu Asmara dala uku WOW “ERVICE I“ CARE di a a perilaku ko su e memang telah berubah, mereka menjelaskan bahwa perilaku konsumen dalam proses pembelian yang awalnya 4A :

Aware : Konsumen mulai kenal dengan perusahaan pemberi

layanan.

Attitude : Di kepalanya, konsumen sudah memutuskan dia suka

atau tidak dengan perusahaan tersebut.

Act : Konsumen memutuskan untuk menggunakan pelayanan

yang dia suka.

Act Again : Jika puas, konsumen akan kembali menggunakan

pelayanan yang sama.

(5)

Saddam Husin 1301026226 Page 5

Aware : Konsumen mulai kenal dengan perusahaan pemberi

layanan.

Appeal : Di kepalanya, konsumen merasa tertarik dengan

perusahaan tersebut, tetapi dia belum yakin.

Ask : Karena belum yakin, konsumen mulai bertanya-tanya kepada

teman atau keluarga untuk meyakinkan dirinya.

Act : Jika teman dan keluarga bilang bagus, barulah konsumen

memutuskan untuk menggunakan pelayanan tadi.

Advocate : Jika puas, konsumen akan merekomendasikan

pelayanan tersebut kepada teman teman dan keluarganya.

Dua teori diatas telah menjelaskan bagaimana perilaku pelanggan di era sekarang cenderung menjadi lebih cerdas dan cenderung lebih kritis sebelum melakukan transaksi pembelian suatu produk atau jasa. Para pelanggan selalu mencari informasi dan melakukan konfirmasi terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk membeli, dimana proses pencarian informasi dan konfirmasi ini mereka lakukan di media sosial baik twitter, facebook, instagram, kaskus, atau milis-milis komunitas. Di dalam media sosial mereka dapat menemukan testimoni, saran, dan pengalaman dari pelanggan produk sebelumnya.

(6)

Saddam Husin 1301026226 Page 6

pada suatu brand aircraft yang memberikan harga murah (walaupun tidak ditunjang dengan kualitas yang baik). Begitupun dengan WoM, testimoni, pujian, celaan, dan atau informasi dari para netizen lebih bisa mereka andalkan

seakan-aka itu adalah sara dari seora g e pert daripada e per a ai ikla a g

diberikan oleh produk itu sendiri. Fenomena ini sejalan dengan teori 5A bagian

(7)

Saddam Husin 1301026226 Page 7

2. Bagaimana strategi pemasaran dalam STP yang mesti dilakukan oleh social media marketing untuk memperoleh konsumen, jelaskan.

Jawab

Swastha dan Handoko (1997) mengartikan segmentasi pasar sebagai kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen ke dalam satuan-satuan yang bersifat homogen. Pada dasarnya segmentasi pasar adalah proses membagi pasar keseluruhan suatu produk atau jasa ke dalam beberapa segmen, dengan melakukan segmentasi pasar, pemasaran akan lebih terarah dan efektif sehingga dapat memberikan kepuasan kepada konsumen. Ada beberapa variabel dalam segmentasi yaitu :

Demografis

Segmentasi ini dilakukan dengan membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok berdasarkan variabel demografis seperti : usia, jenis kelamin, pendapatan, pendidikan, pekerjaan, geografis.

Psikografis

Segmentasi ini dilakukan dengan membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok yang berlainan menurut kelas sosial, gaya hidup, kepribadian, latar belakang, dan lain-lain. Informasi demografis sangta berguna, tetapi tidak selalu menyediakan informasi yang cukup untuk membagi konsumen ke dalam segmen-segmen, sehingga diperlukan segmen berdasarkan psikografis untuk lebih memahami konsumen.

(8)

Saddam Husin 1301026226 Page 8

segmentasi merupakan aktivitas pemetaan pasar, maka targeting merupakan aktivitas membidik kelompok konsumen mana yang akan kita sasar. Dalam memilih segmen pasar untuk dijadikan target, haruslah mempertimbangkan dua faktor, yaitu keatraktifan pasar dan keunggulan kompetitif produk dalam pasar. Semakin atraktif pasarnya dan semakin besar keunggulan kompetitif dari produk terkait dalam suatu pasar, maka keadaan seperti ini bisa dikatakan sebagai target utama (prime target), yaitu sebuah pasar yang sangat potensial untuk dimasuki.

Sedangkan Positioning menurut Kotler dalam buku Manajemen Pemasaran adalah upaya identifikasi, pengembangan, dan komunikasi keunggulan yang bersifat unik. Dengan kata lain positioning adalah suatu tindakan atau langkah-langkah dari produsen atau perusahaan untuk mendesain citra (image) sekaligus menghantarkan nilai yang tekandung dalam suatu produk atau jasa, ini berarti, dalam positioning bukan hanya produk fisik atau jasa yang berpengaruh, tetapi juga persepsi pelanggan.

Segmentasi, Targeting, dan Positioning (STP) telah bergeser maknanya di era new wave marketing. Hermawan Kertajaya dalam bukunya (NWM) menjelaskan konsep STP yang merupakan produk dari legacy marketing berubah menjadi yang awalnya segmentasi menjadi Communitization, targeting menjadi

Confirming, dan positioning menjadi Clarifying. Communitization adalah upaya membentuk suatu komunitas atau memanfaatkan komunitas yang ada. Dalam komunitas terjadi hubungan yang erat antar sesama anggotanya (dalam konteks ini para pelanggan atau konsumen) karena ada kesamaan minat dan nilai. Jika masih menerapkan segmentasi, maka para anggotanya (pelanggan) tidak peduli satu dengan yang lainnya karena pembentukan dilakukan oleh perusahaan sehingga sifatnya vertikal dimana pelanggan dianggap berada dibawah produsen.

(9)

Saddam Husin 1301026226 Page 9

proses targeting, tidak ada nilai intimasi, karena dari awal suka tidak suka atau mau tidak mau seseorang dari awal sudah di set menjadi target market perusahaan, sehingga pelaggan diperlakukan sebagai obyek bukan subyek, hal ini

erda pak pada kualitas are a g di erika , da pak a tidak ada perasaa

spesial atau istimewa yang diterima pelanggan saat memakai atau menerima produk tersebut. Selanjutnya adalah positioning yang bertransformasi menjadi clarifying, seperti yag sudah dijelaskan sebelumnya, positioning merupakan strategi untuk membangun citra dan kredibilitas di mata pelanggan. Sementara clarifying adalah melakukan klarifikasi pada confirmed-community. Dengan melakukan klarifikasi, berarti kita memperjelas karakter dan nilai-nilai kita kepada komunitas yang sudah kita confirmed sebelumnya.

Media sosial tentu saja tidak dapat dipisahkan dari era new marketing ini, hampir setiap hari para netizen sharing semua pengalaman dan setiap kegiatan yang mereka lakukan, tidak terkecuali pengalaman mereka terkait penggunaan produk tertentu. Berita baik atau buruk dengan cepat menyebar di

edia sosial teruta a di kala ga ko u itas de ga ha a er odalka like atau ret eet , iral seperti i i uka e jadi sesuatu a g aru di I do esia.

Dimulai dengan gerakan seribu koin untuk Prita, kemudian berlanjut kepada Sinta Jojo, jangan lupakan juga kehebohan eyang subur dan aya wiguna, dan yang terakhir ramai diperbincangkan di media sosial adalah tragedi Florence Sihombing VS Jogjakarta. Kejadian-kejadian ini membuktikan bagaimana kuatnya peran komunitas di dunia maya dalam menyebarkan berita.

(10)

Saddam Husin 1301026226 Page 10

speaker mengincar pasar komedi yang menjadikannya sebagai seorang stand up comedian, sedangkan Mario Teguh mengincar pasar pengembangan dan aktualisasi diri yang menjadikannya sebagai seorang motivator.

Kemudian sebagai seorang stand up comedian, Raditya Dika menargetkan dan mengconfirm dirinya untuk masuk ke komunitas stand up comedy itu sendiri yang notabene penuh dengan remaja, gaul, bersemangat, dan cerdas, sedangkan

Mario Teguh e argetka diri a pada pe udi da pe uda paruh de asa

yang notabene bijak, tenang, dan dewasa. Dalam setiap materi-materi yang mereka bawakan, mereka tidak pernah lepas dari keunikan (diferensiasi) yang mereka punya, walaupun terkadang sama-sama membawakan materi tentang cinta, Raditya Dika selalu memposisikan dan mengklarifikasikan dirinya sebagai seseorang yang selalu tidak beruntund dalam cinta (jomblo) dan Mario Tegih memposisikan dirinya sebagai seseorang yang sangat menghargai cinta dan kasih sayang. Kedua tokoh ini sangat memanfaatkan peran media sosial dalam membranding diri mereka sendiri, Raditya Dika dengan blog dan twitternya ditambah dengan video-video Malam Minggu Miko di Youtube, dimana chanel Raditya Dika menjadi salah satu chanel favorit bagi para Youtubers Indonesia. Dan Mario Teguh dengan MTLoveHoneynya yang tidak pernah absen memposting kata-kata motivasi baik tentang hidup terlebih lagi tentang cinta (dan ini selalu mendapatkan jumlah retweet yang tinggi) sehingga mario teguh memiliki tempat tersendiri di hati pengikutnya terutama para wanita, ini dibuktikan dengan hampir setiap hari selalu ada saja wanita yang memposting postingan berisi gambar Mario Teguh dan kata-kata motivasinya di Facebook dan Path.

(11)

Saddam Husin 1301026226 Page 11

(12)

Saddam Husin 1301026226 Page 12

3. Bagaimana Lingkungan Pemasaran mempengaruhi konsumen di era new wave marketing, jelaskan.

Jawab

Kotler dan Armstrong menjelaskan bahwa ingkungan pemasaran terdiri dari lingkungan mikro dan lingkungan makro. Lingkungan pemasaran mikro terdiri dari perusahaan, pemasok, perantara, konsumen dan pesaing, sedangkan lingkungan pemasaran makro terdiri dari kekuatan societal lebih luas yang mempengaruhi lingkungan mikro; meliputi demografis, ekonomi, alam, teknologi, politik dan budaya.

Di era legacy marketing, pasar besifat sentralisasi/vertikal dimana perusahaan lebih berfokus terhadap marketing yang sifatnya hanya menjual produk tanpa perlu mengetahui apakah konsumen tersebut merasa puas atau tidak dengan pelayanan yang kita berikan, sehingga perusahaan tidak tahu apakah konsumen ini berpotensi kembali menjadi pelanggan atau tidak sehingga perusahaan hanya berfokus untuk menghitung biaya investasi, lalu menentukan harga produkk dan menghitung rugi tanpa memperdulikan faktor informasi dan. pelanggan Sedangkan sekarang, marketing telah memasuki era new wave marketing, dengan ciri khasnya yaitu untuk memasarkan produk sifatnya adalah horizontal, bahwa pelanggan bukan lagi sebagai raja, melainkan teman yang harus k ita pedulikan dan edukasi mengenai produk dan nilai-nilai yang terdapat di dalam perusahaan kita (sebagai peruasahaan). Tiga kunci yang menjadi kekuatan utama dalam NWM adalah :

 Murahnya gadget dan smartphone

 Terjangkaunya biaya koneksi internet

 Open source (Informasi sangat mudah didapatkan)

(13)

Saddam Husin 1301026226 Page 13

karena orang yang ada pada perusahaan yang bersangkutan. Maksudnya adalah, dengan mudahnya pengaksesan informasi maka pelanggan dapat mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya mengenai suatu perusahaan atau produk. Dengan begitu jika dulu yang bertugas membuat image produk menjadi bagus adalah tugas dari para marketer, maka sekarang tugas tersebut menjadi tugas semua pihak yang ada di dalam tersebut tidak peduli apapun posisinya. Jadi tugas utama tetap dipegang oleh divisi marketing hanya saja divisi lain membantu baik secara langsung atau tidak langsung membentuk image produk tersebut.

Sebagai contoh, terdapat suatu brand produk makanan yang mengklaim dirinya sebagai makanan sehat, higienis, dan ramah lingkungan tetapi ternyata supplier mereka memberikan bahan baku berupa makanan yang mengandung banyak sekali zat kimia, ditambah dengan pabrik dan perusahaan yang kumuh, tidak hijau, mengizinkan merokok di dalam ruangan, kemasan produk yang tidak bisa di daur ulang, melakukan pencemaran lingkungan yang mengakibatkan kerusakan alam dan timbulnya berbagai penyakit di lingkungan sekitar, ditambah lagi dengan laporan keuangan yang selalu bermasalah. Informasi-informasi semacam ini dapat dengan mudah ditemukan oleh para pelanggan di era NWM dan dengan cepat menyebar (menjadi viral) di kalangan netizen, hingga sekuat apapun usaha perusahaan tersebut membranding diri mereka sebagai perusahaan makanan sehat, pelanggan tentu akan berfikir dua kali bahkan mungkin ribuan kali sebelum membeli produk mereka.

(14)

Saddam Husin 1301026226 Page 14

yayasan mengenai kesehatan yang melibatkan pelanggan mereka, hal seperti ini tentu saja akan menjadi nilai lebih bagi konsumen. Seakan-akan apabila pelanggan mengonsumsi produk mereka bukan hanya telah menjadi pelanggan yang sehat tetapi juga pelanggan tersebut telah ikut andil dalam aktivitas menjaga kesehatan. Pengalaman-pengalaman seperti inilah yang kini dicari pelanggan dalam era NWM, mereka ingin diikutsertakan dalam pengalaman perusahaan, yang akan menjadi kebanggaan tersenidir bagi merekam dan akan mereka bagikan di media sosial mereka.

Lingkungan makro (salah satunya demografi yang ditunjang dengan teknologi) pun turut mengambil bagian dalam era NWM. Youth, Women, Netizen adalah suatu tren baru dalam dunia NWM, di era legacy marketing peran anak muda, wanita, dan para netizen sebelumnya hanya dianggap sebagai figuran. Anak muda yang cenderung tidak memiliki kuasa apa-apa, women yang masih dihantui isu genderm dan para netizen yang akrab dengan kaum nerd (di era legacy marketing) malah menjadi superstar di era NWM. Anak muda menjadi simbol dari inovasi, semangat, dan gerakan-gerakan kreatif, wanita pun kini sama kuatnya dengan pria, sedangkan netizen tidak lagi dianggap sebagai kutu buku dan kaum culun. Agung HelloMotion telah membuktikan diri dengan komunitas HelloFestnya yang dihadiri 35.000 orang pecinta sinema desain grafis sebagai perwakilan dari anak muda yang inovatif, Opie Andaresta yang berhasil mengadakan konser Indonesia WOW yang berhasil mencatatakan nama mereka di Rekor Indonesia menjadi ikon digdaya kaum perempuan, dan netizen yang jumlahnnya semakin hari semakin bertambah dan semakin berpengaruh.

(15)

Saddam Husin 1301026226 Page 15

(16)

Saddam Husin 1301026226 Page 16

4. Sosial Media Marketing memang menjadi fenomena dalam penyebaran isu. Walaupun begitu, media konvensional seperti tv masih ambil bagian dalam penyebaran isu. Mengapa konsumen lebih percaya degan SMM saat ini, jelaskan dengan teori.

Jawab

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, dunia marketing sekarang telah memasuki era NWM, dimana posisi perusahaan dan pelanggan yang sebelumya bersifat vertikal (Legacy Marketing) menjadi horizontal (NWM). Penyebaran isu melalui televisi bersifat vertikal, dikatakan demikian karena pelanggan hanya menerima mentah-mentah apa yang disampaikan oleh televisi tanpa dapat bertanya atau berpartisipasi dalam isu tersebut. Sedangkan dalam sosial media, pelanggan dapat bertindak baik sebagai pembuat atau penyebar isu tersebut, kemudian pelanggan pun dapat berpartisipasi aktif dengan cara memberikan pertanyaan atau komentar-komentar terkait isu tersebut. Sehingga tidak jarang suatu isu di televisi diangkat berdasarkan viral di media sosial, contoh mudahnya adalah Sinta dan Jojo.

Sebelum booming di dunia pertelevisian, diundang menjadi bintang tamu di beberapa acara talkshow stasiun televisi swasta hingga menjadi bintang iklan salah satu produk makanan, Sinta dan Jojo telah terlebih dahulu terkenal di Youtube. Dengan tampilan yang lumayan menarik, mereka melakukan lipsync lagu keong racun disertai beberapa gerakan tangan yang sangat sederhana. Jumlah viewers yang sangat banyak di Youtube menjadikan mereka sebagai bahan diskusi di forum internet KasKus (hingga tidak jarang

(17)

Saddam Husin 1301026226 Page 17

mengenai Sinta Jojo yang dampaknya membuat fenomena Keong Rancun Sinta Jojo ini semakin booming.

Para pelanggan cenderung lebih percaya dengan SMM karena di SMM mereka bisa melakukan umpan balik terhadap isu tersebut. Ini sesuai dengan teori Hermawan mengenai perilaku konsumen (5A) bagian Ask. Proses ask (terutama yang dilakukan di media sosial) merupakan bentuk klarifikasi yang tidak bisa mereka dapatkan dari penyebaran isu atau iklan melalui televisi. Saran-saran dari keluarga, teman, dan komunitas dianggap lebih bisa diandalkan karena pelanggan merasa mereka (para keluarga, teman, dan komunitas) memiliki pengalaman terlebih dahulu dalam menggunakan produk tersebut sehingga pelanggan bisa mendapatkan informasi yang lengkap mengenai suatu isu atau produk karena mereka menganggap pengalaman (yang terwakili dari testimoni para netizen) dapat lebih dipercaya daripada apa yang mereka lihat dan dengar di televisi.

(18)

Saddam Husin 1301026226 Page 18

5. Jelaskan manfaat SWOT dan buatlaH analisis SWOT di era new wave marketing bagi konsumen (minimal 5 item perSWOT).

Jawab

Kottler dalam buku Manajemen Pemasaran menjelaskan analisis SWOT sebagai evaluasi terhadap keseluruhan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Tujuan melakukan analisi SWOT adalah :

 Mengetahui keuntungan-keuntungan yang dimiliki perusahaan

kompetitor.

 Menganalisis prospek perusahaan untuk penjualan, keuntungan,

dan pengembangan produk yang dihasilkan.

 Menyiapkan perusahaan untuk siap dalam menghadapi

permasalahan-permasalahan yang terjadi.

 Menyiapkan untuk menghadapi adanya kemungkinan dalam

perencanaan pengembangan di dalam perusahaan

Selain itu , tujuan dilakukannya analisis SWOT adalah untuk mengumpulkan informasi dan mengidentifikasi kondisi internal dan eksternal yang terlibat sebagai inputan untuk perancangan proses sehingga proses yang dirancang dapat berjalan optimal, efektif, dan efisien. Analisis SWOT

akan menjelaskan apakah informasi tersebut mengindikasikan bahwa terdapat rintangan yang harus dihadapai atau diminimalkan untuk memenuhi pemasukan yang diinginkan.

(19)

Saddam Husin 1301026226 Page 19

Strenght

o Peningkatan besar kekuatan pembelian akibat dari mudahnya proses pembelian yang ditawarkan online shopping.

o Proses pembelian tidak lagi terbatas pada jarak dan waktu.

o Pelanggan dapat menjadi lebih dekat dengan perusahaan.

o Lebih bervariasinya barang dan jasa yang tersedia bagi pelanggan (contohnya adalah bandung taxi biker yang merupakan ojek online).

o Pelanggan memiliki kemampuan untuk membandingkan suatu produk dengan produk lainnya secara efektif dan efisein dengan memanfaatkan internet.

o Pelanggan menjadi lebih cerdas karena akses informasi yang mudah didapatkan.

o Pelanggan dapat mengkustomisasi produk yang mereka

inginkan sehingga mereka merasa spesial ketika memakai produk tersebut. (contoh: new balance memberikan layanan kustomisasi sepatu di web mereka sesuai dengan

o Pelanggan yang menggunakan layanan online shopping cenderung menerima spam bahkan virus dari situs-situs online tertentu.

o Pela gga e jadi e ge g aki at dari udah a akses

(20)

Saddam Husin 1301026226 Page 20 o Pela gga e jadi autis kare a terlalu asik de ga

dunia maya sehingga interaksi di dunia nyata menjadi berkurang.

o Terlepas apapun providernya, harus diakui tidak semua daerah tercover dengan fasilitas sinyal internet yang memadai baik bagi android maupun smartphone.

Opportunity

o Pelanggan dapat beralih menjadi penjual

o Terbukanya peluang-peluang bisnis baru bagi pelanggan

o Pelanggan dapat mendadak menjadi seorang supertar atau expert akan suatu produk dengan memberikan testimoni dan ulasan yang kredibel mengenai suatu produk atau tren (contoh: Dian Pelangi, Diana Rika Sari, Ellisa dan Jessica Yamada, atau akun kulinermedan)

o Pelanggan yang telah menjadi superstar di du ia a a,

dapat memanfaatkan predikat ini sebagai buzzer bagi suatu produk, yang tentu saja mendapat bayaran dari perusahaan

o Pelanggan yang juga seorang programmer, dapat

memanfaatkan momen NWM untuk mengembangkan aplikasi-aplikasi bagi smartphone dan tablet.

Threat

o Hanya karena sebuah pengalaman subyektif tentang suatu produk di dalam suatu komunitas, pelanggan dapat terkecoh.

(21)

Saddam Husin 1301026226 Page 21

berada di meja yang sama, setiap orang khusyuk menggunakan smartphone mereka)

o Menjadi sangat terngantung pada gadget dan internet sehingga minat pada hal lain menjadi berkurang

o Kesehatan menjadi terganggu akibat dari pola dan kualitas tidur yang menjadi kurang (rata-rata orang masih menggunakan smartphone dan gadget mereka tepat sebelum tidur, dan hal ini sangat tidak dianjurkan oleh para dokter)

(22)

Saddam Husin 1301026226 Page 22

6. Bagaimana teori experiental marketing berbeda dengan pemasaran sosial, jelaskan.

Jawab

Konsep pemasaran sosial menegaskan bahwa tugas organisasi adalah menetapkan kebutuhan, keinginan, dan kepentingan pasar sasaran dan menyerahkan kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan efisien ketimbang pesang dengan cara memelihara atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat (Kottler dan Keller dalam Buku Manajemen Pemasaran). Konsep pemasaran sosial pada intinya mengharuskan perusahaan (dalam hal ini pemasar) untuk membuat dan menyelipkan nilai sosial dan nlai yang dianggap etis bagi bagi masyarakat ke dalam praktek pemasaran ereka, se agai o toh, M Do ald’s M D se agai salah satu restoran fast food terkemuka menghadapi isu pemasaran sosial ini.

McD dengan produk utamanya hamburger, kentang goreng, ayam goreng, dan minuman soda dianggap menjadi salah satu pihak yang bertanggung jawab terhadap tingginya jumlah penduduk yang mengalami obesitas di Amerika karena semua produk yang dijual McD merupakan produk-produk yang mengandung lemak tinggi, tetapi di sisi lain memiliki citarasa yang enak. Kemudian produk-produk itu dibungkus dengan menggunakan kemasan yang sama sekali tidak ramah lingkungan dan berpotensi menyebabkan timbulnya banyak limbah.

(23)

Saddam Husin 1301026226 Page 23

Sedangkan experiental marketing menurut didefiniskan sebagai suatu konsep pemasaran yang bertujuan untuk membentuk pelanggan-pelanggan yang loyal dengan menyentuh emosi mereka dan memberikan suatu feeling yang poisitif terhadap produk dan service (Kartajaya, 2004). Definisi experiental marketing menurut Smilansky (2009) adalah proses mengidentifikasi dan memuaskan kebutuhan konsumen, dengan melibatkan mereka melalui komunikasi dua arah yang membawa kepribadian merek pada kehidupan konsumen yang menjadi target, untuk dapat berkembang dan menambah nilai produk pada sasaran yang dijadikan target.

Bila dalam pemasaran sosial perusahaan hanya berfokus pada tanggung jawab sosial dengan mengandalkan kepercayaan, attitude yang positif (yang tentu saja bersifat sosial) dan nilai sosial itu sendiri sebagai poros-poros penting, maka dalam experiental marketing, perusahaan atau pemasar harus berfokus pada penyampaian pengalaman (yang tertuang dalam ideologi produk) kepada pelanggan melalui fungsi-fungsi sense, feel, think, act, dan relate.

Sense (pengalaman indra) dimaksudkan sebagai usaha untuk

menciptakan pengalaman yang berkaitan dengan panca indra melalui penglihatan, suara, sentuhan, rasa dan bau. Tujuan utama membentuk pegalaman melalui indra adalah sebagai berikut :

 Diferensator

o Yang ditunjukan dengan ciri atau identitas tertentu

misalnya bentuk gedung atau pabrik yang khas, bentuk produk, atau kemasan produk yang unik.

 Motivator

(24)

Saddam Husin 1301026226 Page 24

menggunakan warna dan slogan tertentu untuk memotivasi pelanggan menggunakan produk tersebut.

 Add Value

Hal selanjutnya yang merupakan fungsi dari experiental marketing adalah

feel. Feel (pengalaman afektif) merupakan strategi dan implementasi untuk memberikan pengaruh merk kepada pelanggan melalui komunikasi (iklan), produk (kemasan dan juga isinya), identitas produk, lingkungan, website, dan sales person yang menawarkan produk tersebut. Setiap perusahaan harus memiliki pemahaman yang jelas mengenai cara penciptaan perasaan melalui pengalaman konsumsi yang dapat menggerakan imajinasi pelanggan dengan harapan pelanggan dapat membuat keputusan untuk membeli. Pengalaman afektif adalah hasil kontak dan interaksi yang terus berkembang sepanjang waktu, dimana dapat dilakukan melalui perasaan dan emosi yang ditimbulkan, selain itu juga dapat ditampilkan melalui ide dan kesenangan serta reputasi akan pelayanan pelanggan. Dua hal penting terkait dengan poin feel ini adalah suasana hati atau yang biasa kita sebut sebagai mood dan juga emosi pelanggan.

Setelah feel, maka fungsi berikutnya adalah think. Think (pengalaman kognitif) dilakukan untuk mendorong pelanggan sehingga tertarik dan berpikir secara kreatif sehingga memungkinkan terjadinya proses evaluasi kembali mengenai perusahaan dan merk yang bersangkutan. Pengalaman ini lebih mengacu pada masa depan, fokus, nilai kualitas, dan pengembangan, serta dapat ditampilkan melalui hal-hal yang memberi inspirasi, teknologi dan kejutan (Schmitt dan Rogers, 2008).

(25)

Saddam Husin 1301026226 Page 25

berlangsung bahkan dengan mendorong atau menginspirasi terciptanya trend yang baru. Tujuan penciptaan pengalaman fisik dan gaya hidup ini adalah untuk memberikan kesan terhadap pola perilaku dan gaya hidup, serta memperkaya pola interaksi sosial melalui strategi yang dilakukan.

Referensi

Dokumen terkait

Penulis merasa sangat bersyukur karena bisa menjadi bagian dari keluarga besar GBI Keluarga Allah Solo.Pengalaman empat bulan memberi penulis wawasan, pengetahuan dan

Rasa bangga dan berharga dimiliki para key informant dalam penelitian ini. Mereka merasa bangga setelah berkarya di YouTube, bangga karena bisa mendapat banyak

Dari hasil penelitian menunjukan bahwa para pelanggan yang menjadi informan penelitian menyatakan bahwa secara keseluruhan mereka merasa puas terhadap kebijakan

Strategi New Wave Marketing menekankan pada pengelolaan perusahaan terhadap komunitas yang ada dengan tujuan untuk memenangkan hati para pelanggan dan diharapkan

Waris , bagi Orang Rimba dipandang sebagai orang yang dianggap masih memiliki hubungan keturunan dengan Orang Rimba atau keluarga mereka, sedangkan j enang adalah

Intensi membeli ulang suatu jasa akan muncul ketika pelanggan merasa bahwa pengalaman terhadap suatu jasa yang diterima bisa memberikan kepuasan terhadap diri

Tujuan dari penelitian tersebut adalah mendeskripsikan makna dan pengalaman para jurnalis media cetak dalam menggunakan media baru ketika melakukan pekerjaan mereka sebagai pegiat

Melalui berbagai kendala hingga penyelesaiannya, penulis merasa telah belajar banyak dari pengalaman tersebut, dan penulis merasa lebih siap untuk berpartisipasi dalam tanggung jawab