• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kyai dan Perubahan Sosial dan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Kyai dan Perubahan Sosial dan"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1. Gambaran Umum

Kalau menilik sejarah, kita tahu bahwa para agamawan sejak dahulu dinilai sebagai penghambat bagi kemajuan. Karena tidak ada kemajuan tanpa perubahan, maka mudah saja tudingan jari diteruskan kepada mereka sebagai pihak yang menentang perubahan. Mereka yang mengatakan agamawan tidak dapat membawa perubahan sosial beranggapan para agamawan merupakan sebuah ‘tradisi’ yang stagnan, tidak dinamis.

Dalam menaggapi itu Gus Dur menyatakan dalam pengantarnya di Kyai dan Perubahan Sosial (Hiroko, 1976) bahwa pernyataan di atas dapat kita rasakan dalam ungkapan ‘harus ada kelompok dinamis yang akan memulai memodernisasi, walaupun masih ada keberatan dari mereka yang mempertahankan tradisi’. Gus Dur juga melanjutkan bahwa modernisasi dihadapkan kepada tradisi, perubahan kepada status quo, dinamika pada keadaan statis. Upaya modernisasi dengan sendirinya gerakan menentang kelaliman dengan tidak menggunakan kekerasan. Perlawanan tanpa kekerasan dan ajaran persamaan tanpa kasta itu bersumber sepenuhnya pada pembaharuan ajaran agama Hindu.1

(2)

Dalam tulisan ini penulis membatasi permasalahan peranan pemimpin agama dalam perubahan sosial dengan judul Peranan Kyai dalam Perubahan Sosial. Judul ini terinspirasi oleh sebuah buku ‘Kyai dan Perubahan Sosial’ karangan Dr Hiroko Horikoshi. Buku ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan Hiroko di daerah Wanaraja Garut. Dengan memfokuskan pada satu Kyai ‘sepuh’ di daerah tersebut, yaitu Kyai Yusuf Tajri dari Cipari.

Dalam buku tersebut Hiroko memandang perubahan sosial Kyai melalui pendekatan teori konsep ‘mediator’ atau perantara dan ‘cultural broker’ atau makelar budaya. Menurutnya, konsep tentang ‘mediator’ ini muncul di kalangan mahasiswa dari masyarkat yang kompleks sebagai pendekatan yang sangat berguna untuk menganalisis perubahan dalam masyarkat dan peringkat integrasi nasional.2

Dalam tulisan ini penulis menggunakan teori psikologi sosial dalam memandang kasus peranan kyai dalam melakukan perubahan sosial. Pembahasan tentang kajian teoritis psikologi sosial akan dibahas pada bab selanjutnya, yaitu tinjauan teoritis.

2. Tinjauan Teoritis

Dalam menganalisis kasus peranan kyai dalam melakukan perubahan sosial, penulis menggunakan teori (perspektif) psikologi sosial. Psikologi sosial dalam kajian ilmu sosial merupakan suatu ilmu yang mempelajari tingkah laku individu sebagai fungsi dari rangsang-rangsang sosial.3

Dalam definisi di atas terdapat istilah individu, ini menunjukkan bahwa unit analisis dari psikologi sosial adalah individu, bukan masyarakat atau kebudayaan. Ini juga bisa dipersepsikan bahwa tingkah laku individu dapat mempengaruhi tindakan individu lain.

Dalam kajian psikologi sosial, kita temukan ada beberapa teori yang digunakan untuk menganalisis suatu objek kajianya. Psikologi sosial menurut isinya juga ada dua macam teori, antara lain ;

 Teori Molar, yaitu teori tentang individu sebagai keseluruhan, misalnya teori tentang tingkah laku individu dalam proses kelompok.

2 Ibid, hlm 5.

(3)

 Teori molekular, yaitu teori tentang fungsi-fungsi syaraf dalam suatu Kemudian dia mengutip dari Hegen bahwa kepribadian dapat digambarkan dari sudut kebutuhan, nilai-nilai, dan unsur-unsur kognitif. Kepribadian menurut Lauer ada dua macam, kepribadian inovasi (kreatif) dan kepribadian otoriter.5

Kepribadian inovasi juga termasuk kategori perilaku kreatif. Setidak-tidaknya kepribadian inovasi memiliki kualitas yang dapat membantu terciptanya perilaku kreatif. Kepribadian inovasilah yang diharapkan untuk menyetir arah perubahan sosial. Sulit terjadi bila melakukan perubahan menggunakan kepribadian otoriter.

Karena itu, dapat diperkirakan bahwa setiap masyarakat yang mengalami kemacetan ekonomi, dirembesi oleh kepribadian otoriter. Kepribadian otoriter membayangkan lingkungan sosialnya kurang teratur dibandingkan dengan dirinya sendriri. Seseorang yang memiliki kepribadian otoriter tak yakin bahwa Ia dinilai oleh lingkungan sosialnya. Ia membayangkan kekuasaan lebih sebagai fungsi dari posisi yang diduduki seseorang ketimbang sebagai fungsi prestasi yang dicapai seseorang.6

Dari tinjaun-tinjauan teori yang disebutkan diatas, dapat disimpulkan dan dihubungkan dengan kasus ‘peranan Kyai dalam melakukan perubahan sosial’, bahwa kyai yang memiliki kepribadian inovasi dapat melakukan perubahan sosial. Kyai akan sulit melakukan perubahan jika memiliki kepribadian otoriter.

3. Gambaran Kasus

4 Ibid, hlm 6.

(4)

Ada banyak kasus tentang peranan kyai dalam melakukan perubahan sosial. Perubahan tersebut tidak hanya untuk santrinya saja, namun masyarakat sekitar pun merasakan perubahan yang dilakukan oleh seorang kyai. Namun dalam tulisan kali ini, penulis memberikan kasus hanya satu saja.

Nama yang sudah tidak asing lagi di negeri Indonesia adalah KH Ali Mustafa Ya’qub. Beliau merupakan kyai saya di Pesantren Darus-Sunnah Ciputat Tangerang Selatan. Beliau mengasuh Pesantren Darus-Sunnah yang berada di Ciputat.

Pesantren Darus-Sunnah letaknya berada di daerah Ciputat Tangerang Selatan. Tepatnya di belakang Fakultas Kedoteran UIN Jakarta, berada di kampung SD Inpres Cirendeu.

Pesantren Darus-Sunnah meiliki santri 160, dengan rincian 100 santri putra 60 santri putri. Darus-Sunnah awal mula sampai sekarang merupakan pesantren yang diperuntukkan mahasiswa yang masih haus untuk mendalami ilmu agama Islam. Santri-santri Darus-Sunnah berasal dari berbagai macam Universitas dan jurusan. Namun pada tahun ajaran 2014-2015 Darus-Sunnah membuka pendaftaran bagi lulusan sekolah dasar.

Pesantren Darus-Sunnah merupakan suatu pesantren yang memfokuskan diri kajianya ke dalam ilmu hadis. Para santri banyak mendalami ilmu-ilmu hadis, mereka dituntut kelak untuk mengklarifikasi hadis-hadis palsu yang berkembang di masyarakat. Tidak hanya itu saja, tentunya kelak dapat mengamlkan ajaran-ajaran yang terkandung dalam hadis-hadis tersebut.

KH Ali Mustafa Ya’qub merupakan seorang kyai yang berwawasan luas. Profesor dalam bidang ilmu hadis, beliau berdakwah di mana-mana. Selain mengasuh kesibukan beliau di luar pesantren.

KH Ali Mustafa Ya’qub merupakan kyai yang sangat dikenal di tanah papua. Karena beliau selalu mengirim santri-santrinya ke tanah Papua untuk berdakwah. Pengaruh beliau di Papua sangatlah besar. Tidak hanya di Papua saja, di masyarakat sekitar beliau disegani oleh warga.

(5)

anak-anak SD di warga sekitar Pesnatren, pengajian ibu-ibu di setiap RW, Pesantren Ramadhan yang diperuntukkan untuk anak-anak skitar pesantren. Dan masih banyak lagi kegiatan-kegiatan pesantren yang berorientasi masyarakat.

Antara masyarakat dan pesantren terjadi simbiosis mutualisme. Ini terjadi ketika awal pembangunan Darus-Sunnah banyak warga yang gotong royong membantu dalam pembangunan Darus-Sunnah. Kesempatan ini juga tidak di sia-siakan oleh santri Darus-Sunnah dengan membuat program-program yang berorientasi masyarakat.

4. Analisis

(6)

Pengertian Kyai menurut Nurkholis Majid, perkataan ‘Kyai’ agaknya berarti tua, pernyataan dari panggilan orang jawa kepada kakeknya yaitu “Yahi”, yang merupakan singkatan dari kata “Kyai”, dan kepada nenek perempuanya dipanggil “Nyahi”. Tetapi di situ juga terkandung makna rasa pensucian pada orang tua, sebagaimana kecenderungan itu umum di kalangan orang Jawa. Sehingga “Kyai” tidak saja berarti tua (yang kebetulan saja maknanya sama dengan syaikh dalam bahasa Arab) tetapi juga berarti sakral, keramat, dan sakti. Maka benda-benda yang dianggap keramat, seperti keris pusaka, tombak pusaka, gamelan pusaka, dan pusaka-pusaka keraton juga disebut “Kyai”.7

Pengertian paling luas di Indonesia, sebutan Kyai dimaksudkan untuk para pendiri Pesantren, yang sebagai muslim terpelajar telah membaktikan untuk Allah dan menyebarlaskan serta memperdalam ajaran-ajaran dan pandangan Islam melalui kegiatan-kegiatan Pesantren.8

Horikoshi membedakan antara Kyai dan Ulama. Karena Kyai memiliki pengaruh kharismanya yang luas. Kyai dipercaya memiliki keunggulan baik secara moral maupun sebagai orang alim. Pengaruh Kyai diperhitungkan baik oleh pejabat-pejabat nasional maupun oleh masyarakat umum jauh lebih beraati daripada ulama desa.

Untuk mempertajam perbedaan antara kedua corak kepemimpinan Islam tersebut, ada baiknya dikemukakan kembali ciri-ciri ulama secara umum. Peran ulama lebih menghujam ke dalam sistem sosial dan struktur masyarakat desa yang khas, lokal dan otonom. Tradisi lembaga ulama dan ortodoksi diwariskan dari generasi ke generasi, dilaksanakan dan didukung oleh keluarga ulama yang secara

(7)

tradisional mencetak dan menyediakan kader ulama bagi wilayah pedesaan. Dengan demikian status keunggulan ulama disahkan oleh faktor keturunan keluarga Ulama, seperti juga peranan moral dan keagamaan mereka di dalam masyarakat tertentu.9

Peran Kyai Dalam Perubahan Sosial

Dalam kasus ini KH Ali Mustafa Ya’qub telah melakukan suatu perubahan sosial di sekitar pesantrenya melalui program-program pesantren yang berorientasi masyarakat.

Pada awal mula beliau menetap di daerah tersebut beliau sering mengadakan pengajian-pengajian untuk warga sekitar. Namun seiring dengan berlalunya zaman, beliau banyak mendapatkan undangan di luar kota bahkan ke luar negeri. Akhirnya, pengajian-pengajian tersebut sekarang dilanjutkan oeh santrinya.

Korelasi Teori dengan Kasus

Teori yang digunakan penulis adalah teori psikologi sosial. Korelasinya dengan kasus yang sudah dikemukakan adalah bahwa KH Ali Mustafa Ya’qub merupakan individual yang memiliki pengaruh untuk perubahan bagi masyarakat, tidak hanya masyarakat di sekitar pesantrenya saja, namun di luar pesantren juga mendapatkan pengaruhnya.

Dalam kaitanya dengan kepribadian inovasi yang dikemukakan dalam kajian teoritis diatas, bahwasanya KH Ali Mustafa Ya’qub dalam berdakwah (dakwah juga termasuk perubahan, merubah yang buruk menjadi baik) memiki kepribadian inovasi atau kreatif. Ini dibuktikan dengan banyaknya buku yang ditulis oleh beliau. Beliau telah menulis buku kurang lebih 30 buku, dan banyak lagi tulisan-tulisan artikel beliau di jurnal, koran, dan lain sebagainya. Dengan kreatifitas beliau ini dakwah (baca; perubahan) yang beliau galakkan dapat dirasakan oleh seantro nusantara.

5. kesimpulan

pada akhir pembahasan dalam tulisan ini penulis menyatakan bahwa Kyai yang di’persepsi’kan oleh orang-orang sebagai ‘tradisi’ yang dapat menghambat perubahan sosial ternyata tidaklah benar. Kyai juga sangat berpengaruh bagi masyarakat dalam melakukan perubahan sosial.

(8)

Dari kasus tadi dapat penulis simpulkan bahwasanya inidividu yang akan melakukan suatu perubahan sosial dituntut untuk memiliki kepribadian inovasi atau kreatif.

Daftar Pustaka

Horikoshi, Hiroko, Kyai dan Perubahan Sosial, (Jakarta, P3M, 1987) Sarlito, Teori-teori Psikologi Sosial, (Jakarta, Rajawali Press, 2010)

(9)

Majid, Nurcholis, Bilik-bilik Pesantren : Sebuah Potret Perjalanan (Jakarta: Paramadina, 1997)

Arifin, Imron, Kepemimpinan Kyai : Kasus Pondok Pesantren Tebuireng (Malang; Kalimasaheda Press, 1993)

Peranan Kyai dalam Perubahan Sosial

(10)

Oleh :

Ahmad Munsorif

Dosen Pembimbing :

Wati Nilamsari, M.Si

Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Referensi

Dokumen terkait

Dalam proses jual-beli tanah sampai diterbitkannya sertifikat tanah, di Papua Barat khususnya Kota dan Kabupaten Sorong, syarat utama sebelum memiliki sertifikat tanah adalah

The purpose of this in vitro study was to investigate the microleakage in Class V cavities restored with a new gingiva-shaded microhybrid composite resin (Amaris Gingiva) and

Dalam keadaan tegangan phasa tidak seimbang, tegangan induksi resultan yang dihasilkan tidak sama dengan nol, keadaan ini sesuai dengan yang diinginkan dalam

 Guru lalu bertanya pendapat siswa, apakah kalimat minta tolong dan terima kasih yang sesuai dengan gambar atau teks bacaan.  Guru lalu minta siswa tersebut mengamati kegiatan

Proses pembangunan yang dimaksud yaitu proses perubahan kearah yang sesuai dengan tujuan awal yaitu mensejahterakan masyarakat dari segi pelestarian kebudayaan sehingga budaya yang

Nah, bagi kamu yang berada di kawasan Jakarta, Bogor, Bandung, Purwakarta dan sekitarnya memilih Taman Wisata Matahari sebagai tempat membuat event atau acara besar khusus kelompok

Menurut keterangan yang aku dapatkan, minyak yang dihasilkan dengan alat sederhana ini masih termasuk minyak mentah, artinya minyak ini masih bisa diproses lebih lanjut menjadi bensin,

Demikian surat keterangan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagai persyaratan pengajuan proposal bantuan dana Peningkatan Mutu Publikasi Ilmiah yang sumber