• Tidak ada hasil yang ditemukan

GANGGUAN HUBUNGAN SOSIAL ISOLASI SOSIALf (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "GANGGUAN HUBUNGAN SOSIAL ISOLASI SOSIALf (1)"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PENDAHULUAN

GANGGUAN HUBUNGAN SOSIAL : ISOLASI SOSIAL

Disusun oleh:

NAMA :

NIM :

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG JURUSAN KEPERAWATAN

(2)

LAPORAN PENDAHULUAN

GANGGUAN HUBUNGAN SOSIAL : ISOLASI SOSIAL

A. Masalah Utama Keperawatan Isolasi Sosial: Menarik Diri

B. Proses Terjadinya Masalah 1. Pengertian

Menarik diri merupakan percobaan untuk menghindari interaksi dengan orang lain, menghindari hubungan dengan orang lain (Rawlins,1993).

Menurut Carpenito (2009) Isolasi sosial adalah suatu usaha untuk menghindari interaksi dengan orang lain dan kemudian menghindari berhubungan, ini merupakan pertahanan terhadap stresor dan ansietas yang berhubungan dengan suatu stresor atau ancaman.

2. Penyebab Terjadinya Isolasi Sosial

Salah satu penyebab dari menarik diri adalah harga diri rendah. Harga diri adalah penilaian individu tentang pencapaian diri dengan menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri. Dimana gangguan harga diri dapat digambarkan sebagai perasaan negatif terhadap diri sendiri, hilang kepercayaan diri, merasa gagal mencapai keinginan.

Faktor Predisposisi

Ada berbagai faktor yang menjadi pendukung terjadinya perilaku menarik diri

a. Faktor perkembangan

(3)

untuk mengembangkan gambaran yang lebih tepat tentang hubungan antara kelainan jiwa dan stress keluarga. Pendekatan kolaburatif sewajarnya dapat mengurangi masalah respon social menarik diri. b. Faktor Biologik

Faktor genetik dapat menunjang terhadap respon sosial maladaptive. Genetik merupakan salah satu faktor pendukung gangguan jiwa. Kelainan struktur otak, seperti atropi, pembesaran ventrikel, penurunan berat dan volume otak serta perubahan limbik diduga dapat menyebabkan skizofrenia.

c. Faktor Sosiokultural

Isolasi sosial merupakan faktor dalam gangguan berhubungan. Ini merupakan akibat dari norma yang tidak mendukung pendekatan terhadap orang lain, atau tidak menghargai anggota masyarakat yang tidak produktif, seperti lansia, orang cacat dan berpenyakit kronik. Isolasi dapat terjadi karena mengadopsi norma, perilaku, dan system nilai yang berbeda dari yang dimiliki budaya mayoritas. Harapan yang tidak realitis terhadap hubungan merupakan faktor lain yang berkaitan dengan gangguan ini, (Stuart and sudden, 2007).

Faktor Persipitasi

Ada beberapa faktor persipitasi yang dapat menyebabkan seseorang menarik diri. Faktor- faktor tersebut dapat berasal dari berbagai stressor antara lain:

a. Stressor sosiokultural

Stressor sosial budaya dapat menyebabkan terjadinya gangguan dalam membina hubungan dengan orang lain, misalnya menurunya stabilitas unit keluarga, berpisah dari orang yang berarti dalam kehidupanya, misalnya karena dirawat di rumah sakit.

b. Stressor psikologik

(4)

kebutuhanya hal ini dapat menimbulkan ansietas tinggi bahkan dapat menimbulkan seseorang mengalami gangguan hubungan (menarik diri), (Stuart & Sundeen, 1998)

c. Stressor intelektual

1) Kurangnya pemahaman diri dalam ketidak mampuan untuk

berbagai pikiran dan perasaan yang mengganggu pengembangan hubungan dengan orang lain.

2) Klien dengan “kegagalan” adalah orang yang kesepian dan

kesulitan dalam menghadapi hidup. Mereka juga akan sulit berkomunikasi dengan orang lain.

3)

ketidakmampuan seseorang membangun kepercayaan dengan

orang lain akan persepsi yang menyimpang dan akan berakibat pada gangguan berhubungan dengan orang lain

d. Stressor fisik

1) Kehidupan bayi atau keguguran dapat menyebabkan seseorang

menarik diri dari orang lain

2) Penyakit kronik dapat menyebabkan seseorang minder atau malu

sehingga mengakibatkan menarik diri dari orang lain (Rawlins, Heacock,1993)

3. Tanda dan Gejala dari Isolasi Sosial

Menurut Budi Anna Keliat (2006), tanda dan gejala Isolasi Sosial: MD adalah sebagai berikut :

a. Apatis

b. ekspresi sedih c. afek tumpul

d. Menghindar dari orang lain (menyendiri) e. Komunikasi kurang/tidak ada.

f. Klien tidak tampak bercakap-cakap dengan klien lain/perawat. g. Tidak ada kontak mata

(5)

i. Berdiam diri di kamar/klien kurang mobilitas.

j. Menolak berhubungan dengan orang lain, klien memutuskan percakapan atau pergi jika diajak bercakap-cakap.

k. Tidak melakukan kegiatan sehari

l. Sering tidur, posisi tidur klien seperti posisi tidur janin.

Sedangkan Tanda & Gejala menurut Townsend,1998 : a. Sedih, afek tumpul

b. Menjadi tidak komunikatif c. Asyik dengan fikirannya sendiri d. Meminta untuk sendirian

e. Mengekspresikan perasaan kesendirian/penolakan

f. Disfungsi interaksi dengan teman sebaya,keluarga,orang lain.

4. Akibat dari Isolasi Sosial

Klien dengan perilaku menarik diri dapat berakibat adanya terjadinya resiko perubahan sensori persepsi (halusinasi). Halusinasi ini merupakan salah satu orientasi realitas yang maladaptive, dimana halusinasi adalah persepsi klien terhadap lingkungan tanpa stimulus yang nyata, artinya klien menginterprestasikan sesuatu yang nyata tanpa stimulus/ rangsangan eksternal.

C. Pohon Masalah

Akibat

Core Problem

Causa/Penyebab

Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi

Isolasi Sosial; Menarik Diri

(6)

D. Rentang Respon

Respons Adaftif Respons Maladaptif

Ffgfg

Gambar 1.1 Rentang Respon Isolasi Sosial Sumber: Townsend (1998) dalam Buku Fitria (2010)

1. Menyendiri (solitude) merupakan respon yang dibutuhkan seseorang untuk merenungkan apa yang telah dilakukan di lingkungan sosialnya dan suatu cara mengevaluasi diri untuk menentukan langkah selanjutnya.

2. Otonomi merupakan kemampuan individu untuk menentukan dan menyampaikan ide-ide pikiran, perasaan dalam hubungan sosial.

3. Bekerjasama (mutualisme) adalah suatu kondisi dalam hubungan interpersonal dimana individu tersebut mampu untuk saling memberi dan menerima.

4. Saling tergantung (interdependen) adalah suatu kondisi saling tergantung antara individu dengan orang lain dalam membina hubungan interpersonal. 5. Menarik diri merupakan suatu keadaan dimana seseoramg menemukan

kesulitan dalam membina hubungan secara terbuka dengan orang lain. 6. Tergantung (dependen) terjadi bila seseorang gagal mengambangkan rasa

percaya diri atau kemampuannya untuk berfungsi secara sukses.

7. Manipulasi merupakan gangguan hubungan sosial yang terdapat pada individu yang menganggap orang lain sebagai objek. Individu tersebut tidak dapat membina hubungan sosial secara mendalam.

8. Curiga terjadi bila seseorang gagal mengembangkan rasa percaya dengan orang lain. Kecurigaan dan ketidakpercayaan diperlihatkan dengan tanda-tanda cembru, iri hati, dan berhati-hati. Perasaan induvidu ditanda-tandai dengan humor yang kurang, dan individu merasa bangga dengan sikapnya yang dingin dan tanpa emosi.

(7)

E. Masalah Keperawatan Dan Data Yang Perlu Dikaji Isolasi Sosial : menarik diri

Data Subyektif

a) Klien mengatakan saya tidak mampu. b) Klien mengatakan tidak bisa.

c) Klien mengatakan tidak tahu apa-apa. d) Klien mengatakan dirinya bodoh.

e) Klien mengungkapkan perasaan malu terhadap diri sendiri. Data Obyektif

a) Klien tampak lebih suka sendiri. b) Klien tampak bingung.

c) Klien berkeinginan mencederai diri/ ingin mengakhiri hidup. d) Klien terlihat apatis.

e) Ekspresi wajah klien sedih. f) Klien sering melamun. g) Afek klien tumpul.

h) Klien tampak banyak diam.

i) Komunikasi klien kurang atau tidak ada. j) Kontak mata klien kurang.

F. Diagnosa Keperawatan

(8)

G.Rencana Tindakan Keperawatan Klien Dengan Isolasi Sosial

TGL Dx

Keperawatan

Perencanaan

Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi

Isolasi sosial TUM :Klien dapat berinteraksi dengan orang lain. menunjukkan tanda-tanda percaya kepada/ terhadap perawat:

Wajah cerah, tersenyum Mau berkenalan

Ada kontak mata

Bersedia menceritakan perasaan.

Bersedia mengungkapkan masalahnya.

1.1 Bina hubungan saling percaya dengan:  Beri salam setiap interaksi.

 Perkenalkan nama, nama panggilan perawat dan tujuan perawat berkenalan.  Tanyakan dan panggil nama kesukaan

klien.

 Tunjukkan sikap jujur dan menepati janji setiap kali berinteraksi.

 Tanyakan perasaan klien dan masalah yang dihadapi klien.

 Buat kontrak interaksi yang jelas.

 Dengarkan dengan penuh perhatian ekspresi perasaan klien.

2. Klien mampu menyebutkan penyebab

2. setelah...x interaksi klien dapat menyebutkan minimal satu penyebab menarik diri dari :

2.1 Tanyakan pada klien tentang :

(9)

menarik diri  diri sendiri

 orang lain  lingkungan

 Orang yang paling dekat dengan klien dirumah atau di ruang perawatan.

 Apa yang membuat klien dekat dengan orang tersebut.

 Orang yang tidak dekat dengan klien di rumah atau di ruang perawatan.

 Apa yang membuat klien tidak dekat dengan orang tersebut.

 Upaya yang sudah dilakukan agar dekat dengan orang lain.

2.2 diskusikan dengan klien penyebab menarik diri atau tidak mau bergaul dengan orang lain.

2.3 beri pujian 3. klien mampu

menyebutkan keuntungan berhubungan sosial dan

3. setelah...x interaksi dengan klien dapat menyebutkan keuntungan berhubungan sosial, misalnya

 banyak teman

3.1 Tanyakan pada klien tentang  manfaat hubungan sosial  kerugian menarik diri

(10)

krerugian menarik diri.

 tidak kesepian  bisa diskusi  saling menolong.

Dan kerugian menarik diri misalnya :

sendiri kesepian

tidak bisa diskusi

3.3 Beri pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan perasaanya.

4. klien dapat melaksanakan hubungan sosial secara bertahap

4. setelah...x interaksi klien dapat melaksanakan hubungan sosial secara bertahap dengan :

 perawat  perawat lain  klien lain  kelompok

4.1 Observasi perilaku klien saat berhubungan sosial

4.2 Beri motivasi dan bantu klien untuk berkenalan atau berkomunikasi dengan :

 perawat lain  klien lain  kelompok

4.3 Libatkan klien dalam Terapi aktivitas kelompok sosialisasi

(11)

dilakukan untuk meningkatkan kemampuan memperluas pergaulannya melalui aktivitas yang dilaksanakan.

5. setelah...x interaksi klien dapat menjelaskan perasaanya setelah berhubungan sosial dengan:

 orang lain  kelompok

5.1 Diskusikan dengan klien tentang perasaanya setelah berhubungan sosial dengan :

 orang lain keluarga dalam memperluas

6. setelah...x pertemuan keluarga dapat menjelaskan tentang :

 pengertian menarik diri  tanda dan gejal menarik

6.1 Diskusikan pentingnya peran serta keluarga sebagai poendukung untuk mengatasi perilaku menarik diri

(12)

hubungan

setelah...x pertemuan keluarga dapt mempraktekkan cara merawat klien kenarik diri.

membantu klien mengatasi perilaku menarik diri.

6.3 Jelaskan pada keluarga tentang:  Pengertian menarik diri  Tanda dan gejala menarik diri  Penyebab dan akibat menarik diri  Cara merawat klien menarik diri

6.4 Latih keluarga cara merawat klien menarik diri

6.5 Tanyakan perasaan keluarga setelah mencoba cara yang dilatihkan.

6.6 Beri motivasi keluarga agar membantu klien untuk bersosialisasi.

6.7 Beri pujian kepada keluarga atas keterlibatannya merawat klien dirumah sakit.

7. Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik.

7. Setelah...x interaksi klien menyebutkan:

 manfaat minum obat.

(13)

 Kerugian tidak minum obat.

 Nama, warna, dosis, efek samping dan efek terapi obat.

- Setelah...x interaksi klien mendemonstrasikan

penggunaan obat dengan benar. - Setelah...x interaksi klien

menyebutkan akibat berhenti minum obat tanpa konsultasi dokter.

penggunaan obat.

7.2 pantau klien saat penggunaan obat

7.3 beri pujian jika klien menggunakan obat dengan benar.

7.4 diskusikan akibat berhenti minum obat tanpa konsultasi dengan dokter.

7.5 anjurkan klien untuk konsultasi kepada dokter/ perawat jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Rawlins, R.P, dan Heacock, P.E. 1993. Clinical Mannual of Psychiatric Nursing. St. Louis: Mosby Year Book.

Carpenito. 2009, Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 9. Jakarta: EGC.

Stuart, G.W., dan Sundeen, S.J. 2007. Prinsip dan Praktik Keperawatan JIwa.

Jakarta: EGC.

Gambar

Gambar 1.1 Rentang Respon Isolasi SosialSumber: Townsend (1998) dalam Buku Fitria (2010)

Referensi

Dokumen terkait

Pada kegiatan penerbangan, tidak menutup kemungkinan terjadinya pelanggaran hukum yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang tertentu, misalnya menggunakan alat

Berdasarkan analisis data pada penelitian yang telah diperoleh pada 32 orang tua yang mempunyai anak dengan gangguan autistik di Sekolah Luar Biasa Negeri 1

Martin (2000) menyatakan bahwa kesulitan tidur dapat menyebabkan berbagai gangguan tidur dan ia juga menambahkan bahwa orang yang kesulitan tidur biasanya tidak mendapatkan tidur