• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah aktivitas dan produk bank

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah aktivitas dan produk bank"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan promes atau yang dikenal sebagai banknote selain itu juga merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. perbankan telah mengalami perubahan besar dalam beberapa tahun terakhir. Industri ini menjadi lebih kompetitif karena deregulasi peraturan. Saat ini, bank memiliki fleksibilitas pada layanan yang mereka tawarkan, lokasi tempat mereka beroperasi, dan tarif yang mereka bayar untuk simpanan deposan.

(2)

A. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian dari aktivitas bank ?

2. Apa saja yang dilakukakan bank selama dalam kegiatan?

3. Apa saja yang menjadi pertimbangan bank untuk memberikan kredit masyarakat?

4. Apa saja macam-macam produk bank ?

5. Bagaimana bank menarik perhatian masyarakat agar masyarakat mau menabung di bank?

B. TUJUAN

1. Mengetahaui Apa pengertian dari bank.

2. Mengetahui apa saja yang dilakukan oleh bank selama kegiatannya.

3. Agar mengetahui syarat apa saja yang dilakukan oleh bank untuk perkreditan masyarakat.

4. Mengetahui apa saja macam-macam produk bank.

(3)
(4)

BAB II PEMBAHASAN

A. AKTIVITAS BANK

Sebagai lembaga keuangan yang berorientasi bisnis, bank juga melakukan berbagai kegiatan, seperti telah dijelaskan sebelumnya. Sebagai lembaga keuangan, kegiatan bank sehari-hari tidak akan terlepas dari bidang keuangan. Kegiatan perbankan yang paling pokok adalah membeli uang dengan cara menghimpun dana dari masyarakat luas. Kemudian menjual uang yang berhasil dihimpun dengan cara menyalurkan kembali kepada masyarakat melalui pemberian pinjaman atau kredit.

Dari kegiatan jual beli uang inilah bank akan memperoleh keuntungan yaitu dari selisih harga beli (bunga simpanan) dengan harga jual (bunga pinjaman). Disamping itu kegiatan bank lainnya dalam rangka mendukung kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana adalah memberikan jasa-jasa lainnya. Kegiatan ini ditujukan untuk memperlancar kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana.

Dalam praktiknya kegiatan bank dibedakan sesuai dengan jenis bank tersebut. Setiap jenis bank memiliki ciri dan tugas tersendiri dalam melakukan kegiatannya, misalnya dilihat dari segi fungsi bank yaitu antara kegiatan bank umum dengan kegiatan bank perkreditan rakyat, jelas memiliki tugas atau kegiatan yang berbeda.

Kegiatan bank umum lebih luas dari bank perkreditan rakyat. Artinya produk yang ditawarkan oleh bank umum lebih beragam, hal ini disebabkan bank umum mempunyai kebebasan untuk menentukan produk dan jasanya. Sedangkan Bank Perkreditan Rakyat mempunyai keterbatasan tertentu, sehingga kegiatannya lebih sempit.

(5)

dari ketentuan pasal 3 Undang-undang tersebut yang berbunyi: Fungsi utama perbankan adalah sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat1.

1. Bank Umum

Bank umum atau yang lebih dikenal dengan nama bank komersil merupakan bank yang paling banyak beredar di Indonesia. Bank umum juga memiliki berbagai keunggulan jika dibandingkan dengan BPR, baik dalam bidang ragam pelayanan maupun jangkauan wilayah operasinya. Artinya bank umum memiliki kegiatan pemberian jasa yang paling lengkap dan dapat beroperasi diseluruh wilayah Indonesia.

Dalam praktiknya ragam produk tergantung dari status bank yang bersangkutan. Menurut status bank umum dibagi kedalam dua jenis, yaitu bank umum devisa dan bank umum non devisa. Masing-masing status memberikan pelayanan yang berbeda. Bank umum devisa misalnya memiliki jumlah layanan jasa yang paling lengkap seperti dapat melakukan kegiatan yang berhubungan dengan jasa luar negeri. Sedangkan bank umum non devisa sebaliknya tidak dapat melayani jasa yang berhubungan dengan luar negeri.

Kegiatan-kegiatan Bank Umum, antara lain :

a. Menghimpun dana dari masyarakat (Funding) dalam bentuk : 1. Simpanan Giro (Demand Deposit)

2. Simpanan Tabungan (Saving Deposit)

3. Simpanan Deposito (Time Deposite)

b. Menyalurkan dana ke masyarakat (Lending) dalam bentuk : 1. Kredit Investasi

2. Kredit Modal Kerja

3. Kredit Perdagangan

(6)

1. Transfer (Kiriman

(7)

2. Bank BPR

3. Kegiatan BPR pada dasarnya sama dengan kegiatan Bank umum, hanya yang menjadi perbedaan adalah jumlah jasa bank yang dilakukan BPR jauh lebih sempit. BPR dibatasi oleh berbagai persyaratan, sehingga tidak dapat berbuat seleluasa bank umum. Keterbatasan kegiatan BPR juga dikaitkan dengan misi pendirian BPR itu sendiri. Dalam praktiknya kegiatan BPR adalah sebagai berikut :

a. Menghimpun dana hanya dalam bentuk : 1. Simpanan Tabungan

2. Simpanan Deposito

b. Menyalurkan dana dalam bentuk : 1. Kredit Investasi

2. Kredit Modal Kerja

3. Kredit Perdagangan

4. Karena keterbatasan yang dimiliki oleh BPR, maka ada beberapa larangan yang tidak boleh dilakukan BPR. Larangan ini meliputi hal-hal sebagai berikut :

1. Menerima Simpanan Giro 2. Mengikuti Miring

3. Melakukan Kegiatan Valbta Asing

4. Melakukan kegiatan Perasuransian

3. Bank Campuran dan Asing

5. Bank-bank asing dan bank campuran yang bergerak di Indonesia adalah jelas bank umum. Kegiatan bank asing dan bank campuran, memiliki tugasnya sama dengan bank umum lainnya. Yang membedakan kegiatannya dengan bank umum milik Indonesia adalah mereka lebih dikhususkan dalam bidang-bidang tertentu dan ada larangan tertentu pula dalam melakukan kegiatannya.

(8)

1. Dalam mencari dana bank asing dan bank campuran juga membuka simpanan.giro dan simpanan deposito namun dilarang menerima simpanan dalam bentuk tabungan.

2. Dalam hal pemberian kredit yang diberikan lebih diarahkan ke bidang-bidang tertentu saja seperti dalam bidang-bidang :

a. Perdagangan Internasional b. Bidang Industri dan Produksi c. Penanaman Modal Asing/Campuran

d. Kredit yang tidak dapat dipenuhi oleh bank swasta nasional.

3. Sedangkan khusus untuk jasa-jasa bank lainnya juga dapat dilakukan oleh bank umum campuran dan asing sebagaimana layaknya bank umum yang ada di Indonesia seperti berikut ini :

a. Jasa TransferJasa Miring b. Jasa Inkaso

c. Jasa Jual Beli Valuta Asing d. Jasa Bank Card (kartu kredit) e. Jasa Bank Draft

f. Jasa Safe Deposit Box

g. Jasa Pembukaan dan Pembayaran L/C h. Jasa Bank Garansi

i. Jasa Bank Notes

j. Jasa Jual Beli Travellers Cheque

k. dan jasa bank umum lainnya

B. Produk Bank Pada Sisi Pasiva

7. Produk Bank Pada Sisi Pasiva adalah pengerahan dana. Dana-dana yang termasuk produk bank pada sisi passiva adalah sebagai berikut:

1. Giro

(9)

9. Cek merupakan perintah tak bersyarat kepada bank untuk membayar sejumlah uang tertentu pada saat penyerahanya atas beban rekening penarik cek. Cek dapat ditarik atau diterbitkan oleh pemegang rekening giro (giran) atas nama dan tidak dapat dibatalkan oleh penarik kecuali cek tersebut dinyatakan hilang atau dicuri dengan bukti dari kepolisian.

10. Bilyet giro merupakan perintah kepada bank untuk untuk memindah bukukan sejumlah uang atas beban rekening penarik pada tanggal tertentu kepada pihak yang tercantum dalam bilyet giro dan bilyet giro dapat dibatalkan secara sepihak oleh penarik disertai dengan alasan pembatalan.

11. Jasa giro adalah suatu imbalan yang diberikan oleh bank kepada giran atas sejumlah saldo gironya yang mengendap di bank.

2. Tabungan

12. Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan dengan syarat tertentu yang disepakati, dan tidak dengan cek atau bilyet giro atau alat lain yang dapat dipersamakan dengan itu. Cara penarikan tabungan yang banyak digunakan adalah dengan buku tabungan , cash card atau kartu ATM dan kartu debet. Ditinjau dari segi keluesan penarikan dana, simpanan dalam bentuk tabunga ini berada ditengah-tengah antara giro dan deposito berjangka. Tabungan dapat ditarik dengan cara dan dalam waktu yang relative lebih fleksibel dibandingkan dengan deposito berjangaka namun masih kalah fleksibel apabila dibandingkan dengan rekening giro.

3. Deposito

(10)

a. Deposito Berjangka

14. Deposit berjangka adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu sesuai dengan tanggal yang diperjanjikan antara deposan dan bank. Pada dasarnya sebelum jatuh tempo simpanan ini tidak dapat ditarik, namun apabila deposan tetap menginginkan penarikan sebelum jatuh tempo, maka biasanya bank mengenakan denda atau biaya administrasi atas penarikan tersebut. Kelebihan dana deposit bagi bank adalah bank mempunyai kepastian tentang kapan dana itu akan ditarik, sehingga pihak bank dapat mengantisipasi kapan bank harus menyediakan dana dalam jumlah tertentu. Sebagai konsekuensi kelebihan tersebut, bank harus membayar dana ini dengan tingkat bunga yang relative lebih besar dibandingkan dengan simpanan dalam bentuk lain.

b. Sertifikat Deposito

15. Sertifikat deposito adalah deposito berjangka yang bukti simpanannya dapat diperjual belikan. Sertifikat deposito merupakan hasil pengembangan dari deposito berjangka. Bunga dari sertifikat deposito dibayarkan dimuka yaitu pada saat nasabah menempatkan dananya dalam bentuk deposito.

16. Sertifikat deposito merupakan deposito yang diterbitkan atas unjuk dan dapat dipindah tangankan atau diperjualbelikan, serta dapat dijadikan sebagai jaminan bagi permohonan kredit.

c. Deposits on call

(11)

C. Produk Bank Pada Sisi Aktiva

18.Produk bank pada sisi aktiva adalah perkreditan. Kredit-kredit yang termasuk produk bank pada sisi aktiva adalah sebgai berikut:

1. Kredit Modal Kerja (KMK)

19. Adalah kredit yang diberikan kepada nasabah (debitor) untuk membiayai kebutuhan modal kerja perusahaan debitor. KMK berjangka waktu pendek dan disesuaikan dengan jangka waktu perputaran modal kerja nasabah. Ditinjau dari waktunya KMK terdiri atas dua macam : a. KMK-Revolving

20.Apabila kegiatan usaha debitor dapat diharapkan berlangsung secara berkelanjutan dalam jangka panjang dan pihak bank cukup mempercayai kemampuan dan kemauan nasabah , maka fasilitas KMK nasabah dapat diperpanjang setiap periodenya tanpa harus mengajukan permohonan kredit baru.

b. KMK-Einmaleg

21.Apabila volume kegiatan usaha debitor sangat berfluktuasi dari waktu kewaktu dan atau pihak bank kurang mempercayai kemampuan dan kemauan nasabah, maka pihak bank lebih merasa aman kalau memberikan KMK-Einmaleg. Fasilitas KMK ini hanya diberikan sebatas satu kali perputaran usaha nasabah dan apabila pada periode selanjutnya nasabah menghendaki KMK lagi maka nasabah harus mengajukan permohonan kredit baru.

2. Kredit Investasi (KI)

22. Kredit investasi adalah kredit yang digunakan untuk pengadaan barang modal jangka panjang untuk kegiatan usaha nasabah. KI biasanya berjangka menengah atau panjang karena nilainya yang relative besar dan cara pelunasan oleh nasabah melaui angsuran. Contoh jenis kredit ini adalah kredit untuk membangun pabrik atau menambah peralatan pabrik seperti mesin-mesin.

(12)

23. Fasilitas kredit yang diberikan kepada debitor dalam negeri dalam bentuk valuta asing dan dilaksanankan melalui cabang bank yang bersangkutan di luar negeri.

4. Kredit on Shore

24. Adalah fasilitas kredit yang diberikan oleh unit kredit dalam negri (kantor wilayah, cabang, atau divisi korporasi) yang diberikan kepada debitor dalam negeri dalam valuta asing.

5. Kredit cash collateral

25. Adalah kredit khusus yang diberikn kepda pemegang deposito berjangka bank yang bersangkutan, bankpemerintah atau bank asing/swasta nasional yang bonafid dan pemegang tabungan bank yang bersangkutan.

6. Kredit Profesi

26. Adalah kredit yang diberikan bank dalam rangka membantu para professional (dokter, apoteker, akuntan publik, pengacara, konsultan, dan lain-lain) untuk mengembangkan profesinya.

7. Kredit konsumsi

27. Adalah fasilitas kredit yang diberikan bank kepada debitor untuk keperluan pembelian barang-barang konsumsi yang diperlukan debitor. Misalnya keperluan konsumsi, baik pangan, sandang maupun papan. Contoh jenis kredit ini adalah kredit perumahan, kredit kendaraan bermotor yang kesemuanya untuk dipakai sendiri.

8. Kredit Sindikasi

(13)

sendiri, atau menghindari terjadinya pelanggaran atas batas maksimu pemberian kredit (BMPK)

9. Kredit-kredit program

29. Adalah berbagai jenis kredit yang diberikan bank dalam rangka memenuhi ketentuan untuk memenuhi suatu program pemerintah misalnya: kredit usaha kecil, kredit nelayan, kredit untuk petani, dan lain-lain.

D. Jasa Perbankan

30.Selain menawarkan produk-produk sebagaimana yang disebutkan di atas, bank juga menawarkan berbagai macam jasa lainnya yang mencakup jasa perbankan dalam negri dan jasa perbankan luar negeri.

1. Jasa Perbankan Dalam Negeri.

a. Kiriman uang dalam negeri (transfer dalam negeri)

31. Adalah jasa yang diberikan bank daalam pengiriman uang antar bank atas permintaan pihak ketiga yang ditujukan kepada penerima di tempat lain.

b. Delegasi kredit

32. Adalah perintah tertulis kepada bank untuk membayarkan sejumlah uang secara berkala kepada seseorang atau suatu badan dalam jumlah dan jangka waktu tertentu.

c. Inkaso (Collection)

33. Adalah jasa yang diberikan bank atas permintaan nasabah untuk menagihkan pembayaran suatu surat atau dokumen berharga kepada pihak ke tiga di tempat lain dimana bank bersangkutan (dalam negeri mapun luar negeri). Sebagai contoh apabila kita memperoleh selembar cek yang diterbitkan oleh bank di Bandung, cek tersebut dapat dicairkan di Jakarta melalui jasa incasio. Dan bank di Jakartalah yang akan menagihkannya ke bank di Bandung dan proses penagihan ini disebut inkaso dalam negeri.

d. Bank Guarantee

(14)

kepentingan nasabahnya apabila nasabah bank tersebut tidak dapat memenuhi kewajiban atau pembayaran sesuai dengan perjanjian.

e. Surat keterangan bank

35. Adalah surat keterangan tertulis dari bank kepada pihak lain mengenai seorang nasabah atau badan hukum dalam hubungannya dengan bank.

f. Safe Deposit box

36. Adalah suatu jasa yang diberikan kepada bank dalam penyimpanan barang-barang berharga dan surat berharga

g. Letter of credit dalam negeri

37. Letter of kredit atau dalam bahasa Indonesia disebut Surat Kredit Berdokumen merupakan salah satu jasa yang ditawarkan bank dalam rangka pembelian barang, berupa penangguhan pembayaran pembelan oleh pembeli sejak LC dibuka sampai jangka waktu tertentu sesuai dengan perjanjian. Tipe perjanjian yang dapat difasilitasi oleh LC terbatas hanya pada perjanjian jual beli, fasilitas yang diberikan berupa penangguhan pembayaran.

h. Kliring (Clearing)

38. Merupakan penagihan warkat (surat-surat berharga seperti cek, bilyet giro) yang berasal dari dalam kota. Proses penagihan lewat kliring hanya memakan waktu 1 (satu) hari. Besarnya biaya penagihan tergantung dari bank yang bersangkutan.

i. Automated Teller Machine (ATM)

39. Adalah suatu sistem pelayanan yang diberikan bank kepada nasabahnya secara elektronik dengan menggunakan komputer untuk mengupayakan penyelesaian secara otomatis dari sebagian fungsi yang biasanya dilakukan oleh teller.

j. Kartu bank

40. Adalah kartu plastik yang dikeluarkan bank yang diberikan kepada nasabah pemegang rekening giro dan tabungan bank untuk kemudahan nasabah dalam melakukan transaksi keuangan yang diperkenankan oleh bank.

k. Fasilitas online

(15)

menggunakan jaringan on line computer, sehingga kiriman uang dapat diterima oleh penerima uang dalam waktu beberapa detik.

2. Jasa Perbankan Luar negeri a. Transfer Luar Negeri

42. Adalah kiriman uang dari atau ke luar negeri yang dilakukan bank atas permintaan nasabah dengan menggunakan telex, mail, dan draft.

43. dratas permintaan nasabah dengan menggunakan telex, mail, dan draft.

b. Draft

44. Adalah surat perintah bayar tidak bersyarat yang diterbitkan oleh bank kepada korespondennya untuk dibayarkan kepada seseorang atau perusahaan.

c. Collection

45. Adalah tagihan untuk membayar atau mengaksep dari seseorang atau perusahaan di luar negeri kepada seseorang atau perusahaan di dalam negeri (atau sebaliknya) atas suatu surat atau dokumen berharga melalui bank.

d. Garansi bank

46. Adalah suatu jaminan yang diberikan bank yang menyatakan bahwa pihak bank memberikan jaminan untuk memenuhi kewajiban di kemudian hari ternyata gagal atau tidak dapat memenuhi kewajibannya kepada pihak lain sesuai dengan perjanjian.

47. 48. 49.

e. Travellers Cheks

50. Adalah cek untuk beprgian yang dapat ditukarkan dengan uang tunai di tempat/cabang yang ditunjuk sehingga nasabah akan lebih aman jika bepergian.

f. Transaksi ekspor / impor

(16)

E. Kegiatan Dan Jasa Perbankan lainnya 1. Kegiatan Money market

52. Adalah kegiatan yang bersifat abstrak (tidak ada transaksi secara tunai atau cash money), dimana dana dapat dipinjam atau dipinjamkan dalam jangka pendek. Atas kesempatan menggunakan dana tersebut, peminjam dikenakan bunga oleh pemilik dana.

2. Kegiatan Foreign Exchange

53. Adalah kegiatan bank daalam melakukan pertukaran atau jual beli mata uang asing atau valuta asing.

3. Kegiatan pasar modal

54. Adalah kegiatan bank dalam melakukan jual beli saham, obligasi maupun derivatif di bursa efek melalui perantara. Bursa efek adalah sarana atau tempat untuk mempertemukan peminta dana dan penawar dana terhadap dana jangka penjang dalam bentuk efek.

4. Layanan custody

55. Adalah layanan terpadu atas kegiatan transaksi efek yang dilakukan nasabah yang meliputi:

a. Layanan penyimpanan b. Layanan transaksi c. Layanan informasi 5. Layanan broker

56. Adalah layanan jasa bank yang diberikan kepada nasabah untuk melakukan jual beli saham, obligasi, sertifikat danareksa, dan surat berharga lainnya di bursa efek.

6. Gold Card

57. Adalah kartu kredit yang dikeluarkan bank dengan bekerjasama dengan penerbit kartu kredit di luar negri untuk mengkombinasikan fasilitas gold card dari penerbit itu (termasuk transaksi dalam valuta asing) dengan jasa-jasa yang diberikan oleh bank.

F. AKTIVITAS BANK LAINNYA

(17)

1. Perkreditan

59. Kegiatan perkreditan merupakan rangkaian kegiatan utama bank umum. Hal ini didasarkan pada kenyataan sebagai berikut:

a. Perkreditan merupakan kegiatan / aktivitas yang terbesar dari perbankan.

b. Besarnya angka pos kredit yang diberikan dalam neraca (pada sisi aktiva) merupakan angka yang terbesar dala neraca bank.

c. Penghasilan terbesar bank diperoleh dari bunga, provisi, komisi, commitment fee, appraisal fee,supervision fee, dan lain-lain yang diterima sebagai akibat dari pemberian kredit bank.

d. Resiko terbesar yang dipikul oleh bank berasal dari kegiatan pemberian kredit, yang bentuk-bentuknya sebagai berikut:

1) Resiko spread, yang timbul sebagai akkibat hasil negatif antara selisih biaya bunga (yang harus dibayarkan kepada deposan atau nasabah penyimpan dana) dan tingkat bunga kredit (yang diterima dari nsabah kredit

2) Resiko kredit bermasalah, yang timbul sebagai akibat tidak dipenuhinya kewajiban nasabah kredit untuk membayar angsuran pinjaman maupun bunga kredit pada waktu yang sudah disepakati antara pihak bank dengan nasabah.

3) Resiko nilai jaminan, yang timbul sebagai akibat turunnya nilai jaminan (agunan) yang dipegang bank dibandingkan dengan jumlah sisa pijamanyang masih harus dilunasi nasabah.

4) Resiko kurs valuta asingyang timbul sebagai akibat naiknya nilai kurs valuta sing terhadap maya uang lokal (rupiah), sehingga nasabah kredit tidak memiliki dana (dalam valuta asing) yang cukup memadai yang disebabkan oleh pendapatan nasabah dalam valuta lokal.

(18)

Contoh, direktur kredit membawahi berbagai devisi atau bagian kredit yang dibedakan berdasarkan:

1) Jenis kredit (kredit investasi, kredit modal kerja, kredit usaha kecil, kredit candak-kulak, dan lain-lain).

2) Jenis nasabah (kredit korporasi/ perusahaan dan kredit perorangan) 3) Jenis valuta (kredit dalam rupiah dan kreedit dalam valas)

4) Jenis program (kredit ekspor dan kredit kelayakan usaha)

5) Jenis bantuan (kredit likkuuidasi, fasilitas diskonto, dan sebagainya)

60. Prinsip kehati-hatian Bank dalam menyalurkan kredit kepada calon Debitur nampak jelas dalam proses pemberian kredit.

61. Tahap-tahap yang harus ditempuh oleh calon Debitur adalah:

1. Tahap pengajuan permohonan dan persiapan kredit. 2. Tahap penilaian dan pemeriksaan.

3. Tahap analisis kredit. 4. Tahap keputusan kredit

5. Tahap pelaksanaan dan administrasi kredit 6. Tahap pengawasan

62. Sebelum kredit dikucurkan kepada calon Debitur mutlak harus diadakan analisa secara akurat mengenai kondisi Debitur, sehingga tidak terjadi kredit bermasalah (kredit macet). Penilaian Bank sebelum mengucurkan kreditnya kepada calon Debitur akan berdasarkan pada faktor-faktor watak (Character), jaminan (Collateral), modal (capital), kemampuan (capacity) dan kondisi ekonomi ( condition of economy ) atau yang biasa disebut the five C’s of credit analysis. The five C’s of credit analysis dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Character (watak)

(19)

2. Capacity

64. Adalah kemampuan calon Debitur untuk mengendalikan, mengatur dan menguasai bidang usahanya, sehingga dengan demikian diharapkan calon dibitur dapat membayar sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.

3. Capital (modal)

65. perlu diketahui jumlah modal yang dimiliki calon Debitur cukup memadai untuk menjalankan usahanya. Kredit Bank berfungsi sebagai tambahan.

4. Collateral (jaminan)

66. Adalah barang-barang yang dapat digunakan sebagai jaminan. Barang-barang ini merupakan kekayaan yang dimiliki Debitur yang dapat digunakan sebagai jaminan guna pelunasan hutangnya. Fungsi agunan itu adalah apabila Debitur tidak dapat membayar kreditnya maka agunan ini dapat dijual oleh pihak Bank ( Erman Rajagugguk, 1992, 16).

5. Condition of Economy

67. Adalah

situasi dan kondisi ekonomi pada saat kredit diberikan.

68. Secara teoritis, The five C’s of credit analysis ini merupakan pedoman yang baik bagi Bank untuk menghindari terjadinya kredit macet karena mengandung tiga unsur pokok yaitu:

1. Faktor subyektif ( moral )

2. Faktor obyektif yang berkenaan dengan organisasi, administrasi modal dan keadaan ekonomi.

3. Faktor yuridis yang berkenaan dengan struktur yuridis dari badan usaha penerima kredit

69. Pedoman lain yang dapat juga digunakan adalah personality purpose payment dan prospek atau yang biasa disebut formula 4P. Formula 4 P dapat dijabarkan secara ringkas sebagai berikut.

1. Personality,

(20)

2. Prospek,

71. Adalah masa depan dari usaha calon Debitur. Artinya Bank harus dengan cermat menilai apakah usaha yang akan diberikan kredit itu mempunyai masa depan yang cerah atau tidak baik ditinjau dari segi keuangan perusahaan maupun dari segi perkembangan perekonomian. 3. Purpose,

72. Adalah maksud atau tujuan peminjaman kredit oleh perusahaan dalam hal ini Bank harus dapat menilai apakah pinjaman kredit itu untuk pengembangan usaha atau konsumtif.

4. Payment,

73. Adalah pembayaran dari Debitur artinya pihak Bank harus mengetahui kemampuan calon Debiturnya untuk mengembalikan kreditnya baik dilihat dari jangka waktunya,maupun dari segi besarnya jumlah angsuran. ( Barcelius Ruru, 992; 7).

74. Landasan hukum dalam penghimpunan dana masyarakat tercantum dalam pasal 16 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998. Dalam ayat 3 (tiga) pasal tersebut dikatakan bahwa, mengenai persyaratan maupun tata cara perizinan Bank ditetapkan oleh Bank Indonesia. Sehubungan dengan perijinan Bank dalam penghimpunan dana tersebut, maka kegiatan penghimpunan dana dari masyarakat oleh siapapun pada dasarnya merupakan kegiatan yang perlu diawasi, mengingat dalam kegiatan itu terkait kepentingan masyarakat yang dananya disimpan pada pihak yang menghimpun dana. Dengan diberikannya ijin berdirinya suatu Bank oleh Bank Indonesia, berarti Bank tersebut akan mendapat pengawasan dari Bank Indonesia dalam menjalankanaktivitasnya.

2. Pemasaran

(21)

perusahaan, serta penematan dana pada bank lain, sangat tergantung pada adanya dana yang dapat dihimpun oleh banh umum yang jumlahnya dapat dilihat pada sisi pasiva pada neraca bank.

76.Kegiatan pemasaran (marketing) bank umum erat kaitannya dengan strategi dan kiat yang harus dilaksanakan oleh eksekutif bank. Strategi tersebut mencakup seluruh aspek seperti, perencanaan, survei pasar, ramalan pasar, serta strategi pemasaran.

77.Di samping itu perlu dikaji jenis-jenis bank yang sudah kadaluarsa (out of date) sehngga harus dicabut secara berangsur-angsur, serta mencari, memilih, dan menetapkan produk baru yang dapat menarik pasar/konsumen.

3. Treasury

78.Kegiatan ini lebih diutamakan pada pengelolaan dana oleh eksekutif bank. Hal ini dimaksudkan agar diperoleh kinerja yang maksimal dalam memperoleh dana serta memaksimalkan alokasi dana kepada aktiva produktif. Kegiatan tersebut meliputi:

a. Mencari, memilih, menetapkan sumber dana yang semurah mungkin.

b. Mencari, memilih, menetapkan alikasi dana yang paling menguntungkan

c. Menetapkan tingkat suku bunga pada berbagai jenis sumber dana, seperti giro, deposito berjangka, tabungan, sertifikat deposito, surat berharga psar uang).

d. Memperhatikan tingkat suku bunga sertifikat bank indonesia yang ditetapkan oleh Bank Indonesi,sebagai acuan (reference) bagi penetapan tingkat suku bunga simpanan masyarakat yang diawarkan oleh bank.

(22)

f. Bersama dengan divisi kredit menetapkan jenis dan (account) nasabah mana yang perlu dihapus (write-off) sebagai akibat dari kegagalan kredit, seperti kredit macet, dan lain-lain.

4. Operations

79.Adalah kegiatan pada unit-unit dalam bank yang bersifat membantu kegiatan-kegiatan unit utama bank lainnya. Kegiatan tersebut meliputi:

a. Administrasi dan pembukuan bank baik di pusat maupun di cabang.

b. Penyusunan semua jenislaporan keuangan bank.

c. Mempersiaplan laporan bank untuk Bank Indonesia khususnya laporan keuangan bulanan (labul)

d. Mempersiapkan laporan untuk Bapepam (untuk bank yang telah go public)

e. Mengelola kegiatan yang berkaitan dengan ellectrinic data processing (EDP) / komputerisasi dalam bank, termasuk penggunaan hardwares, sorfwares, tenaga programing sistem, system analist, operators, dan lain-lain)

f. Menangani kegiatan dalam bidang general affairs (bidang umum) dalam bank, seperti pengelolaan gedung kantor (pusat maupun cabang), rumah-rumah dinas, angkutan kontor dan sebagainya.

5. Pengelolaan Sumber Daya Manusia

80.Pengelolaan Sumber Daya Manusia bank mencakup seluruh siklus dibidang sumber daya manusia yang meliputi:

1. Perencanaan sumber daya manusia 2. Penarikan tenaga kerja (recruitment) 3. Seleksi

4. Penempatan pegawai (baik di pust maupun di cabang)

(23)

6. Perencanaan dan pelaksanaan pendidikan dan latihan (diklat) 7. Perencanaan dan pelaksanaan berbagai kegitan motivasi

8. Perencanaan dan pelaksanaan penilaian prestasi kerja atau performance rating / meril rating untuk seluruh tingkatan pegawai. 9. Pembentukan lembaga dana pensiun, bak dana pensuin pemberi

kerja (oleh bank) maupun dana pensiun lembaga keuangan (di luara bank).

10. Penanganan masalah perburuhan (labour disputes)

6. Audit

81.Dalam bisnis perbankan, terdapat tiga jenjang pengawasan atau audit, yaitu sebagai berikut:

1. Pengawasan intern (internal audit)

82. Adalah pengawasan yang dilakukan oleh suatu unit di dalam bank yang dikenal dengan nama satuak kerja unit audit atau (SKAI). Unit ini diharuskan keberadaannya dalam bank berdasarkan ketentuan yang ditetapkan oleh bank Indonesia.

2. Pengawasan Ekstern (External Audit)

83. Adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh akuntan publik,yang penunjukannya ditatapkan dalam rapat umu tahunan pemegang saham (RUTPS) bank yang bersangkutan.

3. Pengawasan BI

84. Adalah pemeriksaan yang dilaukan oleh Bank Indonesia, baik secara berkala maupun secara mendadak berdasarkan kebutuhan tertentu menurut pertimbangan Bank Indonesia.

85.

(24)

87. BAB III 88. KESIMPULAN

89. Dari yang sudah diuraikan pada bab pembahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan bank sehari-hari tidak akan terlepas dari bidang keuangan. Kegiatan perbankan yang paling pokok adalah membeli uang dengan cara menghimpun dana dari masyarakat luas. Kemudian menjual uang yang berhasil dihimpun dengan cara menyalurkan kembali kepada masyarakat melalui pemberian pinjaman atau kredit. Kegiatan bank dibedakan sesuai dengan jenis bank yaitu antara kegiatan bank umum dengan kegiatan bank perkreditan rakyat, jelas memiliki tugas atau kegiatan yang berbeda.

(25)

91. Sedangkan kegiatan dari Bank BPR adalah sebagai berikut : (1) Menghimpun dana hanya dalam bentuk : Simpanan Tabungan, Simpanan Deposito; (2) Menyalurkan dana dalam bentuk : Kredit Investasi, Kredit Modal Kerja, dan kredit Perdagangan.

92. DAFTAR PUSTAKA 93.

94.

95.Abditama Zaman, Mariam Darus Badrul.1983.Perjanjian Kredit Bank . Bandung:Alumni.

96.Dendawijaya,Lukman.2003.Manajemen Perbankan.Jakarta:Ghalia Indonesia. Fakrullah, Zudan Arif.1997.Hukum EkonomiBuku kesatu. Surabaya:Karya

97.Kasmir.2008.Bank dan Lembaga Keuangan

Lainnya.Jakarta:Rajawali Pers. Muhammad, Abdul Kadir.2000. Segi HukumLembaga Keuangandan Pembiayaan.Bandung:PT. Citra Aditya Bakti Bandung.

98.Triandaru, sigit dan Totok Budisantoso.2006.Bank dan Lembaga Keuangan Lain,Edisi 2.Jakarta:Salemba Empat.

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini tampak dari kegiatan pokok bank yang menerima simpanan dari masyarakat yang kelebihan dana dalam bentuk giro, tabungan serta deposito berjangka dan memberikan kredit

Sistem Koordinasi Antara Otoritas Jasa Keuangan Dengan Lembaga Penjamin Simpanan Dalam Penanganan Bank Gagal Berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 Tentang

keseimbangan moneter di Indonesia, bank Islam juga dapat ikut berperan dengan melakukan investasi dalam pasar uang syariah dengan menggunakan instrumen pasar uang

Tabungan BSM adalah suatu simpanan atau investasi dana berdasarkan prinsip syariah dengan menggunakan akad wadiah yad dhamanah dalam mata uang rupiah yang penarikan dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.Analiasa Jumlah Uang Beredar Terhdap Penetapan Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia SBI Dari hasil perhitungan statistik setelah dilakukan