• Tidak ada hasil yang ditemukan

Filsafat Barat Zaman Renaissance docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Filsafat Barat Zaman Renaissance docx"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tradisi pemikiran Barat dewasa ini merupakan paradigma bagi pengembangan budaya Barat dengan implikasi yang sangat luas dan mendalam di semua segi dari seluruh lini kehidupan. Memahami tradisi pemikiran Barat sebagaimana tercermin dalam pandangan filsafatnya merupakan kearifan tersendiri, karena kita akan dapat melacak segi-segi positifnya yang layak kita tiru dan menemukan sisi-sisi negatifnya untuk tidak kita ulangi.

Ditinjau dari sudut sejarah, filsafat Barat memiliki empat periodisasi. Periodisasi ini didasarkan atas corak pemikiran yang dominan pada waktu itu. Pertama, adalah zaman Yunani Kuno, ciri yang menonjol dari filsafat Yunani kuno adalah ditujukannya perhatian terutama pada pengamatan gejala kosmik dan fisik sebagai ikhtiar guna menemukan asal mula (arche) yang merupakan unsur awal terjadinya gejala-gejala. Para filosof pada masa ini mempertanyakan asal usul alam semesta dan jagad raya, sehingga ciri pemikiran filsafat pada zaman ini disebut kosmosentris. Kedua, adalah zaman Abad Pertengahan, ciri pemikiran filsafat pada zaman ini di sebut teosentris. Para filosof pada masa ini memakai pemikiran filsafat untuk memperkuat dogma-dogma agama Kristiani, akibatnya perkembangan alam pemikiran Eropa pada abad pertengahan sangat terkendala oleh keharusan untuk disesuaikan dengan ajaran agama, sehingga pemikiran filsafat terlalu seragam bahkan dipandang seakan-akan tidak penting bagi sejarah pemikiran filsafat sebenarnya. Ketiga, adalah zaman Abad Modern, para filosof zaman ini menjadikan manusia sebagai pusat analisis filsafat, maka corak filsafat zaman ini lazim disebut antroposentris. Filsafat Barat modern dengan demikian memiliki corak yang berbeda dengan filsafat Abad Pertengahan. Letak perbedaan itu terutama pada otoritas kekuasaan politik dan ilmu pengetahuan. Jika pada Abad Pertengahan otoritas kekuasaan mutlak dipegang oleh Gereja dengan dogma-dogmanya, maka pada zaman Modern otoritas kekuasaan itu terletak pada kemampuan akal manusia itu sendiri. Manusia pada zaman modern tidak mau diikat oleh kekuasaan manapun, kecuali oleh kekuasaan yang ada pada dirinya sendiri yaitu akal. Kekuasaan yang mengikat itu adalah agama dengan gerejanya serta Raja dengan kekuasaan politiknya yang bersifat absolut. Keempat, adalah Abad Kontemporer dengan ciri pokok pemikiran logosentris, artinya teks menjadi tema sentral diskursus filsafat.1

B. Rumusan Masalah

(2)

1. Latar belakang terjadinya Renaissance 2. Tokoh-tokoh penting pada masa Renaissance 3. Dampak Renaissance

C. Tujuan Pembahasan

1. Pembaca dapat mengetahui latar belakang terjadinya Renaissance

2. Pembaca dapat mengetahui tokoh-tokoh Zaman Renaissance

(3)

BAB II PEMBAHASAN

1. Renaissance

Istilah renaissance berasal dari bahasa parancis (renaissance) yang berarti kebangkitan kembali. . Dalam bahasa Latin berarti “re + nasci” berarti lahir kembali (rebirth). Oleh sejarawan istilah tersebut digunakan untuk menunjukkan berbagai periode kebangkitan intelektual, khususnya yang terjadi di Eropa.2

Orang yang mula-mula menggunakan istilah tersebut adalah jukes Michelet, sejarahwan perancis terkenal. Menurutnya renaissance adalah periode penemuan manusia dan dunia dan bukan sekedar sebagai kebangkitan kembali yang merupakan permulaan kebangkitan modern, di tandai dengan oleh terjadinya sejumlah kekacauan dalam bidang pemikiran. Di satu pihak terdapat astrologi, kepercayaan yang bersangkutan dengan dunia hitam, perang-perang agama,dan sebagainya.

Awal mula dari suatu masa baru di tandai oleh usaha besar Descartes(1596-1650M) untuk memberikan kepada filsafat suatu bangunan yang baru. Memang dalam bidang filsafat zaman renaissance kurang menghasilkan karya penting bila dibandingkan dengan bidang seni dan sains. namun di antara perkembangan itu terjadi dalam perkembangan dalam bidang filsafat. Descartes sering disebut dengan tokoh pertama filsafat modern.

Dilihat dari definisinya, kata “renaissance” menyiratkan sebuah pembangunan kembali atau kebangkitan. Periode yang dikenal sebagai renaissance dipandanag sebagai penemuan kembali cerahnya peradaban yunani dan Romawi (yang dianggap sebgai klasik) ketika keduanya mengalami masa keemasan, faktanya sekalipun semasa renaissance banyak orang membaca kesustraan klasik dan mempertimbangkan kembali pemikiran klasik, esensi yang sebenarnya dari renaissance adalah lahirnya pembaharuan maupun penciptaan.

Zaman renaissance sering disebut sebagai zaman humanisme, sebab pada abad pertengahan manusia kurang dihargai sebagai manusia, kebenaran diukur berdasarakan kebenaran gereja, bukan menurut yang dibuat oleh

(4)

manusia.3 Humanisme menghendaki ukuran haruslah manusia, karena manusia

mempuyai kemampuan berpikir, berkreasi, memilih dan menentukan, maka humanisme menganggap manusia mengatur dirinya dan mengatur dunianya. Cirri-ciri utam renaissance dengan demikian adalahmenghidupkan kembali rasionalisme yunani, individualisme, humanisme, lepas dari pengaruh agama. kebudayaan Yunani pada khususnya dan kebudayaan kuno pada umumnya. Orang mau mengambilnya kebudayaan kuno itu di dunia itulah yang dianggap kebudayaan yang sempurna. Masa itu terkenal dengan sejarah sebagai lahirnya kembali zaman kuno atau renaissance. Dalam pandangan pun tidak ketinggalan. Orang tidak lagi memutuskan pikirannya kepada Tuhan dan Surga.

Sejarah Renaissance munculnya karena berbagai faktor antara lain adalah gerakan cultural, pada awalnya merupakan pembaharuan di bidang kejiwaan kemasyarakatan, di kegerejaan di Italia pada abad pertengahan abad XIV, berakar pada cita-cita keksatrian abad pertengahan yang menginginkan kemewahan, kemegahan, keperkasaan dan kemasyhuran, mereka mensitesakan gagasan Kristiani dengan pemikiran klasik (Yunani-Romawi).

Pada masa renaissance muncul aliran yang menetapakan kebenaran berpusat pada manusia, yang kemudian disebut dengan humanisme. Aliran ini lahir disebabkan kekuasaan gereja yang telah menafikan berbagai penemuan manusia, bahkan dengan doktrin dan kekuasaanya, gereja telah meredam para filosofis dan ilmuwan yang dipandang dengan penemuan ilmiahnya telah mengingkari kitab suci yang selama in diacu oleh kaum Kristiani.

(5)

Selain itu pada saat itu mengalami kegelapan karena kepentingan pemikiran yang dikuasai oleh para pemmipin Gereja. Middle Age merupakan zaman dimana Orang Eropa sedang mengalami masa suram. Berbagai kreativitas sangat diatur oleh gereja. Pemikiran pada abad pertengahan diatur oleh gereja, termasuk ilmu pengetahuan. Seperti kasus pembunuhan Copernicus mengenai teori tata surya yang menyebutnya bahwa matahari pusat tata surya, tetapi bertolak belakang dari gereja.5

Berbeda dari pandangan filsafat yang berkembang pada abad pertengahan, pada zaman ini banyak filsuf berpegang teguh pada pendirian bahwa manusia pada hakikatnya bukan sebagai viator mundi (penjiarah dimuka bumi), melainkan sebagai vaber mundi (pekerja atau pencipta dunianya). Manusia harus mencari sendiri kebenaran, bukan bersandar pada ajaran yang telah diberikan oleh gereja dan agama.6

Pada saat itu manusia mulai dianggap sebagai pusat kenyataan, hal itu terlihat secara nyata dalam karya-karya seniman zaman renaissance seperti Donatello, Botticelli, Michelangelo (1475-1564), Raphael (1483-1520, Perugino (1446-1526, dan Leonardo da Vinci (1452-1592). Dalam bidang penjelajahan terlihat beberapa nama besar seperti Cristopher Colombus (1451-1506) dan Ferdinand Magellan (1480-1521). Sedangkan dalam bidang ilmu pengetahuan terdapat beberapa tokoh hebat antara lain Nicolaus Copernicus (1478-1543), Andreas Vasalius (1514-1564), Galileo Galilei (1546-1642), Johannes Kepler (1571-1642), dan Francis Bacon (1561-1632) bangsawan Inggris yang meletakkan dasar filosofis untuk perkembangan dalam bidang ilmu pengetahuan dengan mengarang suatu maha karya yang bermaksud menggantikan teori Aristoteles tentang ilmu pengetahuan dengan suatu teori baru dalam bukunya Novum Organon.7

Selain penejelasan diatas latar belakang timbulnya renaissance secara garis besar disebabkan oleh beberapa aspek, yaitu :

1. Kondisi sosial.

Saat itu kehidupan masayarakat eropa terikat pada doktrin Gereja, segala kegiatan kehidupan ditujukan untk akhirat. Masyarakat kehilangan kebebasan untuk menentukan pribadinya, dan kehilangan harga diri. Kehidupn manusia tidak tenteram karena selalu diintip oleh intelejen gereja, sehingga menimbulkan sikap saling mencurigai dalam massyarakat.

5 Rizal Muntasir dan Misnan Munir,Filsafat Umum (Yokyakarta: Pustaka Pelajar, 2002),h. 132 6 Zainal Abidin, pengantar flsafat barat.( Jakarta: rajawali press, 2012), h. 110

(6)

2. Kondisi budaya.

Terjadi pembatasan seni dalam arti bahwa seni hanya tetnatang tokoh-tokoh injil dan kehebatan gereja. Semua kreasi seni ditujukan kepada kehidupan akhirat sehingga budaya tidak berkembang. Demikian pula dalam bidanag ilmu enegethuan karena segala kebanaran hanya kebenaran gereja.

3. Kondisi politik.

Raja secara teoritis merupakan pusata kekuasaan politik dalam Negara, kenyataanya hanya menjadi juru damai. Kekuasaan poltik ada pada kelompok bangsawan dan kelompok gereja. Keduanya memiliki pasukan militer yang sewaktu-waktu dapat untk melancarkan ambsisnya. Adakalanaya kekuatan militer kaum bangswan dan kaum gereja lebih kuat dari kekuatan militer raja. 4. Kondisi ekonomi.

Berlaku sistem ekonomi tertutup, yang menguasai perekonomian hanya golongan penguasa, kondisi diatas menyebabkan masyarakat Eropa terkungkung dan tidak memiliki harga diri yang layak sebagai mansia. Oleh karena itu timbulah upaya-upaya untuk keluar dari keadaan tersebut.8

Selaian itu Mahmud hamdi juga mengemukakan pendapatanya mengenai beberapa faktor yang mempengaruhi Renaissance, yaitu:

1. Implikasi yang sangat signifikan yang ditimbulkan oleh gerakan keilmuan dan

filsafat. Gerakan tersebut lahir sebagai hasil dari penerjemahan ilmu-ilmu Islam ke dalam bahasa latin selama dua abad (13-14). Bahkan sebelumnya telah terjadi penerjemahan kitab-kitab Arab di bidang filsafat dan ilmu penegetahuan. Hal ini dilakukan setelah Barat sadar bahwa Arab memiliki kunci-kunci Khasanah turas klasik Yunani.

3. Pendirian berbagai lembaga ilmiah yang mengajarkan ilmu.9

8 Tuan Guru, Latar Belakang Renaissance dalam htp://www.tuanguru.com, (diakses pada tanggal 16 Mei 2014, jam 09:00).

(7)

3. Karakteristik Filsafat Modern Masa Renaissance

Renaissance Eropa yang mengantar babak modern, memicu berkembangnya filsafat yang bercorak empirik. Akibatnya metodologi pun berkembang ke induksi-eksprimentasi. Tokoh-tokoh yang membuka jalan ke gerbang ini antara lain adalah, Copernicus, Kepler, Galileo, Bacon dll.10

Lahirnya metodologi baru pada era ini akibat terjadinya pergeseran paradigma filsafat. Manusia melihat, merasakan dan menyadari adanya potensi pada dirinya untuk menentukan kebenaran, tolak ukur dan validitasnya lewat metode penginderaan-observasi, eksprimen terhadap realitas fisik melahirkan cara yang selanjutnya disebut metode ilmiah. Efek metode ini melahirkan teori holosentris (Copernicus), Kepler mengganti teologi langit skolastisisme dengan fisika langit. Demikian juga dengan Galileo yang menurunkan derajat alam sebagai benda yang memiliki kualitas ketuhanan menjadi benda alam yang matematis-kuantitatif (profan). Newton, sang jenius, berhasil menumbangkan kosmologi gereja yang menganut paham teologis-skolastik dengan prinsip determinisme mekanika universal.11

Kebebasan dan kreativitas berpikir ini menimbulkan kemarahan pihak gereja yang merasa otoritasnya terancam sehingga kaum gerejawan memilih jalan suram dengan menghukum mereka bahkan membunuhnya.

Keberhasilan ilmu-ilmu empirik yang diraih pada masa Renaissance menjadikan filsafat, terutama epistemologi rasional-intuitif, mengalami kemunduran. Gereja terjebak dalam reaksi ekstrim dengan memutuskan kemampuan akal dan ilmu serta membentengi ajarannya dengan perisai kalbu dan keimanan. Sesuatu yang sangat apologis. Di sisi lain kegemilangan ilmu-ilmu alam (fisika) dengan Newton sebagai tokoh utamanya telah membangkitkan semangat empirisme rasional-materialistik dibidang astronomi, biologi, psikologi, sosiologi, maupun filsafat. Laplace misalnya, berani mengatakan bahwa teori astronomi yang dibangunnya tidak membutuhkan hipotesis tentang peran Tuhan untuk menjelaskan asal-usul alam semesta.12 Begitu juga Darwin yang menafikan

keterlibatan Tuhan dalam kehidupan organis, yang berjalan sendiri melalui prinsip mekanika hukum evolusi yaitu seleksi alamiah. Demikian juga dengan Freud yang

10 Joko Siswanto, Kosmologi Einstein, (Tiara Wacana, 1996), h. 11

11 Husain Herianto, Paradigma Holistk, Dialog Filsafat Sains Dan Kehidupan Menurut Sadra Dan White Head, (Jakarta: Teraju, 2002), h. 37

(8)

memandang konsep Tuhan bagi orang-orang beragama sebagai ide ilusif karena berasal dari imajinasi ketidakberdayaan manusia dalam menghadapi fenomena yang ada diluar dirinya.13 Sedangkan bagi Durkheim, kekuatan supranatural atau

hal-hal yang gaib tidak lebih dari kekuatan-kekuatan listrik yang terkonsentrasi dalam diri manusia, sehingga ia tidak bercaya pada metafisika atau Tuhan.14

Menurutnya, yang lebih pantas disebut sebagai Tuhan adalah masyarakat, karena masyarakat mampu mengakomodasi hal-hal diyakini sebagai sifat-sifat Tuhan.

Peradaban Eropa modern terbentang mulai dari abad -15 hingga abad ke-19 dengan watak pemberontakannya terhadap periode pertengahan. Bertrand Russel, sebagaimana dikutip oleh Rodliyah Khuzai, mengemukakan lima perbedaan antara periode modern dibanding periode pertengahan.

1. Pertama, berkurangnya otoritas gereja dan meningkatnya otoritas ilmu.

2. kekuasaan gereja yang semula dominan mulai berkurang dan digantikan fungsinya oleh raja.

3. jika abad pertengahan manusia berusaha memahami dunia (theorical science), maka masa modern manusia berusaha mengubah dunia yaitu (practical Science). 4. jika pada masa pertengahan manusia yang berusaha memahami dunia dan tidak sesuai dengan isi kitab suci maka akan dihukum. Tetapi pada masa modern penolakan terhadap kitab suci dianggap sah jika menemukan sebuah teori yang dilandasi oleh ilmu pengetahuan. selama ini membelenggu kebebasan Dalam mengemukaan kebenaran filsafat dan ilmu. Tradisi-tradisi yang diwariskan oleh bangasa Yunani kepada bangsa Barat inilah yang melahirkan kebangkitan dan kemajuan bangsa barat dengan begitu cepatnya dengan kemampuan akal dan pemikiran dalam memahami gejala yang

13 Mulyadhi Kartanegara, Mengislamkan Nalar; sebuah Respon Terhadap Modernitas, (Jakarta: Erlangga, 2007), h. 12

14 Ibid, h. 11

(9)

ada dalam kehidupanya. Filosofisnya membuat pemikiran manusia ketingkat mutlak.

Selain perkembangan di bidanag ilmu dan kekebebasan berpikir yang melahirkan humanisme, rasionalisme, nasionalisme dan absotulisme serta berani mempersolakan kepercayaan dan pmikiran, renaissance juga memberikan damapak positif terhadapa bidang laian, diantaranya adalah :

a.Terbentuknya masayarakat perdagangan yan berdaya maju. Keadaan ini telah melemahkan kedudukan dan kekuasaan golongan feudal.

b.Melahirkan tokoh-tokoh pemikir. c.Melahirkan ahli sains dan perubahan

d.Melahirkan masyarakat yang lebih progresif dan wujud semangat inquiri sehnigga membawa kepada aktivitas penelajahan dan pergerakan.

e.Masayarakat berlomba-lomba memasuki kawasan kota dagang dan kota industri. Dan kota beralih fungsi dari kota politis menjadi kota menjadi pusat perdagangan dan industry.

f.Munculnya kaum borjuis yang dapat menyaingi kaum bangasawan dan gereja

2. Negatif

selain memiliki dampak positive, renaissance juga melahirkan dampak negatif, diantaranya adalah :

1. Pada masa itu selain terjadi kebangunan kembali juga tejadi kebobrokan moral. Hal ini dikarenakan tidak adanya suatau norma yang bisa mengatur kehidupan . 2. Pada zaman abad tengah segala sesuatu dilakukan secara kolektif. Sebalaiknya pada zaman renaissance, segala sesutau dilakukan secara individu.

3. Pada zaman renaissance, segala sesuatu dilakukan berdasarkan materi.16

5. Tokoh-tokoh Penting Masa Renaissance

Pada zaman renaissance ada banyak penemuan di bidang ilmu pengetahuan. Di antara tokoh-tokohnya adalah:

1. Nicolaus Copernicus (1473-1543 M)

(10)

Ia dilahirkan di Torun, Polandia dan belajar di Universitas Cracow. Walaupun ia tidak mengambil studi astronomi, namun ia mempunyai koleksi buku-buku astronomi dan matematika. Ia sering disebut sebagai Founder of Astronomy. Ia mengembangkan teori bahwa matahari adalah pusat jagad raya dan bumi mempunyai dua macam gerak, yaitu: perputaran sehari-hari pada porosnya dan perputaran tahunan mengitari matahari. Teori itu disebut heliocentric menggeser teori Ptolemaic. Ini adalah perkembangan besar, tetapi yang lebih penting adalah metode yang dipakai Copernicus, yaitu metode mencakup penelitian terhadap benda-benda langit dan kalkulasi matematik dari pergerakan benda-benda tersebut.17

2. Johannes Kepler (1571 M-1630 M)

Adalah astronom jerman, Matematikawan dan astrolog. Ia paling di kenal melalui hukum gerakan planetnya. Kepler juga ahli optic dan astronomi. Penjelasannya tentang pembiasan cahaya tertuang dalam buku Supplement To Witelo, Expounding The Optical Part Of Astronomy. Ia orang pertama yang menjelaskan cara kerja mata.18

Ia menemukan tiga buah hukum yang melengkapi penyelidikan Brahe sebelumnya, yaitu :

1) Bahwa gerak benda angkasa itu ternyata bukan bergerak mengikuti lintasan circle, namun gerak itu mengikuti lintasan elips. Orbit semua planet berbentuk elips.

2) Dalam waktu yang sama, garis penghubung antara planet dan matahari selalu melintasi bidang yang luasnya sama.

3) Dalam perhitungan matematika terbukti bahwa bila jarak rata-rata dua planet A dan B dengan matahari adalah X dan Y, sedangkan waktu untuk melintasi orbit masing-masing adalah P dan Q, maka P2 : Q2 = X3 : Y3.

3. Galileo Galilei (1564-1642 M)

Galileo Galilei adalah salah seorang penemu terbesar di bidang ilmu pengetahuan. Ia menemukan bahwa sebuah peluru yang ditembakkan

17 Harun Hadiwijono, Sari Sejarah Filsafat Barat 2 (Yogyakarta: Kanisius, 1993), h. 14. 18 Jamaludin Assalam, “Makalah Sejarah Perkebangan Ilmu”, dalam

(11)

membuat suatu gerak parabola, bukan gerak horizontal yang kemudian berubah menjadi gerak vertikal. Ia menerima pandangan bahwa matahari adalah pusat jagad raya. Dengan teleskopnya, ia mengamati jagad raya dan menemukan bahwa bintang Bimasakti terdiri dari bintang-bintang yang banyak sekali jumlahnya dan masing-masing berdiri sendiri. Selain itu, ia juga berhasil mengamati bentuk Venus dan menemukan beberapa satelit Jupiter.19

4. Francis Bacon (1561-1626 M)

Francis Bacon adalah seorang filosof dan politikus Inggris. Ia belajar di Cambridge University dan kemudian menduduki jabatan penting di pemerintahan serta pernah terpilih menjadi anggota parlemen. Ia adalah pendukung penggunaan scientific methods, ia berpendapat bahwa pengakuan tentang pengetahuan pada zaman dahulu kebanyakan salah, tetapi ia percaya bahwa orang dapat mengungkapkan kebenaran dengan inductive method, tetapi lebih dahulu harus membersihkan fikiran dari prasangka yang ia namakan idols (arca). Bacon telah memberi kita pernyataan yang klasik tentang kesalahan-kesalahan berpikir dalam Idols of the Mind.

Pertama, Arca-arca Suku (Idols of the Tribes). Kita condong menerima bukti-bukti dan kejadian-kejadian yang menguntungkan pihak atau kelompok kita (suku atau bangsa). Kedua, Arca-arca Gua (Idols of Cave). Kita cenderung memandang diri kita sebagai pusat dunia dan menekankan pendapat kita yang terbatas. Ketiga, Arca-arca Pasar (Idols of the Market) yang menjadikan kita terpengaruh oleh kata-kata atau nama-nama yang kita kenal dalam percakapan kita sehari-hari. Kita disesatkan oleh kata-kata yang diucapkan secara emosional. Sebagai contoh, dalam Masyarakat (Amerika) kata-kata komunis, radikal dan teroris. Keempat, Arca-arca Panggung (Idols of Theatre) yang timbul karena sikap kita berpegang pada partai, kepercayaan atau keyakinan. Tingkah laku, cara-cara dan aliran-aliran pikiran adalah seperti panggung, dalam arti bahwa mereka membawa kita ke dunia khayal. Akhirnya arca panggung membawa kita kepada kesimpulan yang salah dasar.20

19 Harold H. Titus et al., Living Issues in philosophy, diterjemahkan H.M. Rasjidi, Persoalan-Persoalan Filsafat (Jakarta: PT Bulan Bintang, 1984), h. 192.

(12)

Bacon menolak silogisme, sebab dipandang tanpa arti dalam ilmu pengetahuan karena tidak mengajarkan kebenaran-kebenaran yang baru. Ia juga menekankan bahwa ilmu pengetahuan hanya dapat dihasilkan melalui pengamatan, eksperimen dan harus berdasarkan data-data yang tersusun. Dengan demikian Bacon dapat dipandang sebagai peletak dasar-dasar metode induksi modern dan pelopor dalam usaha sitematisasi secara logis prosedur ilmiah.21

BAB III

(13)

PENUTUP

Kesimpulan

 Renaissance berasal dari bahasa Prancis (renaissance) yang berarti kelahiran kembali. Istilah ini sering digunakan untuk menamai berbagai gelombang kebudayaan dan pemikiran di Eropa yang terjadi mulai dari Italia, kemudian meluas ke beberapa negara Eropa lainnya. Kemunculan renaisans telah membawa hidupnya kembali ilmu pengetahuan, filsafat dan perubahan di berbagai lini kehidupan, sehingga para sejarawan menganggapnya sebagai awal zaman modern. Berbagai perubahan yang terjadi selama era renaisans menjadi persiapan bagi pembentukan filsafat pad abad ke-17, atau yang dikenal dengan filsafat modern.

 Suasana kefilsafatan abad pertengahan yang bercorak teosentris, dan latar belakang masyarakat Eropa yang terkekang oleh otoritas geraja, menimbulkan pemberontakan terhadap nilai-nilai (tradisi) gerejawi, menjadi penyebab lahirnya renaissance dan filsafat modern.

 Karakteristik filsafat modern adalah antroposentrisme, Manusia melihat, merasakan dan menyadari adanya potensi pada dirinya untuk menentukan kebenaran (eksistensialisme), tolak ukur dan validitasnya lewat metode penginderaan-observasi atau eksprimen terhadap realitas fisik yang melahirkan cara yang selanjutnya disebut metode ilmiah.

 Dampak dari renaissance bagi perkembangan peradaban barat adalah sebagAi berikut:

1. Tumbuhnya kebebasan, kemerdekaan, dan kemandirian individu.

2. Berkembangnya ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya. 3. Munculnya faham pemikiran baru seperti humanisme,

rasionalisme, empirisme, dan materealisme.

4. Runtuhnya dominasi gereja.

5. Menguatnya kedudukan kaum bourgeois sehingga mereka tumbuh menjadi kelas penguasa.

(14)

 Lahirnya tokoh-tokoh penting dalam ilmu pengetahuan, Diantaranya: 1. Nicolaus Copernicus (1473-1543 M)

2. Johannes Kepler (1571 M-1630 M) 3. Galileo Galilei (1564-1642 M) 4. Francis Bacon (1561-1626 M)

(15)

Muntasyir, Rizal. Filsafat Ilmu. Yokyakartaa: Pustaka Belajar, 2004.

Hadiwijono, Harun. Sari Sejarah Filsafat Barat 2. Cet. IX; Yogyakarta: Kanisius, 1993.

Mustansyir, Rizal dan Misnal Munir. Filsafat Ilmu. Cet. VII; Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008.

Titus, Harold H., et al. Living Issues in philosophy. Diterjemahkan oleh H.M. Rasjidi dengan judul Persoalan-Persoalan Filsafat. Cet. I; Jakarta: PT Bulan Bintang, 1984.

Waris, Filsafat Umum. Ponorogo: STAIN Po PRESS, 2009.

Ihsan, Fuadi. Filsafat Ilmu. Jakarta: Rineka Cipta, 2010.

Adi, Filsafat Umum Renaissance, dalam http://adipustakawan.blogspot.com, (diakses pada tanggal 16 Mei 2014, jam 09:00).

Tuan Guru, Latar Belakang Renaissance dalam http://www.tuanguru.com, (diakses pada tanggal 16 Mei 2014, jam 09:00).

Referensi

Dokumen terkait

Program pelatihan usaha budidaya jamur tiram di Sulawesi Selatan ini dipilih atas beberapa pertimbangan diantaranya daya serap pasar yang masih sangat tinggi terhadap produk

Peserta didik mengajukan pertanyaan dari materi yang telah dicatat untuk acuan dalam mempraktekkan pembuatan desain berbasis gambar bitmap (raster).. Mendesain

Selain itu sempitnya ruang partisipasi yang ada terkait penyusunan RUU Cipta Lapangan Kerja baik dalam bentuk absennya elemen masyarakat terdampak dalam Satgas maupun dalam

Jalan Taman Makam Pahlawan No.. 8/29/2020 Cetak

berat badan saat ini dengan berat badan ideal berdasarkan tinggi badan yang diperoleh dari kurva CDC 2000, dibedakan menjadi dua yaitu malnutrisi jika status gizi < 90 % dan

Sebagai orang beriman, kita percaya bahwa keseimbangan dalam kehidupan hanya diperoleh dari Yesus yang adalah “jalan dan kebenaran dan hidup.” Adanya Yesus dalam

Berdasarkan penelitian tentang pengaruh financial distress, size, leverage operting cash flow, audit quality, ownership concentration dan growth serta krisis keuangan global

Urgensi dari pemberian layanan informasi karier dalam keseluruhan program bimbingan dan konseling yang terencana dan terorganisir menurut Winkel & Sri Hastudi (2004)