• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN HASIL STUDI WISATA KE BALI (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN HASIL STUDI WISATA KE BALI (1)"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN HASIL STUDI WISATA KE

BALI

Disusun Oleh:

Atika Ranti ()

Lavita Destiana ()

Nurlaelati ()

Riviana Julian Hidis ()

SMA NEGERI 1 COMAL

TAHUN AJARAN 2014/2015

Jl. Jendral Ahmad Yani No. 77 Comal

PENGESAHAN

Telah disahkan karya tulis dengan judul Laporan Hasil Studi Wisata ke Bali.

Disahkan pada :

(2)

Tanggal :

Menyetujui

Pembimbing Materi,

Afsya Fetti Apsari, S.Pd

NIP. 19800226 200701 2 005

Pembimbing Teknis,

Nama

NIP.

Mengesahkan,

Kepala SMA Negeri 1 Comal,

Drs. Sumanto

NIP. 19571115 198203 1 006

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan perjalanan ke Bali yang diberikan sekolah sebagai kelengkapan tugas dengan tepat waktu.

(3)

1. Drs. Sumanto selaku kepala sekolah SMA Negeri 1 Comal

2. Afsya Fetti Apsari, S.Pd selaku pembimbing materi

3. Setyo Pratekno, S.Pd selaku pembimbing teknis

4. Dan pihak-pihak lainnya yang telah membantu

Semoga laporan ini dapat menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi kita semua. Kami sudah berusaha menampilkan yang terbaik dalam laporan perjalanan ini. Namun, kami menyadari bahwa laporan perjalanan ini masih belum sempurna. Maka dari itu, dengan tulus dan kerendahan hati, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dan penyempurnaan laporan di masa yang mendatang. Atas saran, kritik maupun bantuan kami ucapkan terima kasih.

Comal, Januari 2015

Penyusun

DAFTAR ISI

JUDUL... i

PENGESAHAN... ii

KATA PENGANTAR... iii

DAFTAR ISI... iv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1

B. Rumusan Masalah... 1

C. Tujuan Penulisan... 1

D. Manfaat Penulisan... 1

E. Metodologi Penulisan... 1

BAB II PEMBAHASAN A. Objek Wisata... 3

B. Pusat Oleh-oleh... 16

C. Kebudayaan Masyarakat Bali... 19

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan... 24

B. Saran ... 24

(4)

LAMPIRAN... 26

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Indonesia merupakan Negara kepulauan (Negara yang terdiri dari banyak pulau). Salah satunya adalah pulau Bali, setiap tahunnya ada wisatawan mancanegara maupan domestik yang datang mengunjungi Bali. Hal ini menjadi alasan diadakan karya wisata. Karya wisata merupakan kegiatan rutin tahunan yang diselenggarakan oleh sekolah kami.

Sehubungan dengan karya wisata, kami ditugasi untuk membuat laporan perjalanan mengenai objek-objek wisata dan kebudayaan masyarakat bali.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Objek wisata apa yang di kunjungi ?

2. Apa saja pusat oleh-oleh yang di kunjungi ?

3. Apasajakah kebudayaan yang terdapat di Pulau Bali ?

C. TUJUAN PENULISAN

1. Untuk mengetahui objek wisata yang terdapat di Pulau Bali

2. Untuk mengetahui adat dan kebudayaan masyarakat bali.

D. MANFAAT PENULISAN

1. Menambah wawasan mengenai wisata dan budaya Indonesia.

2. Mengasah kemampuan menyusun laporan perjalanan secara sistematis.

E. METODE PENULISAN

1. Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung terhadap permasalahan di lapangan.

2. Wawancara yaitu metode yang dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyan kepada

pemandu wisata.

3. Studi pustaka yaitu metode yang dilakukan dengan cara mengumpulkan buku-buku yang

berkaitan dengan penyusunan laporan perjalanan.

BAB II ISI

A. OBJEK WISATA

1. TANAH LOT

(5)

dengan Pura Uluwatu. Pura Tanah Lot ini merupakan bagian dari pura Dang Kahyangan. Pura Tanah Lot merupakan pura laut tempat pemujaan dewa-dewa penjaga laut.

a. Legenda

Menurut legenda, pura ini dibangun oleh seorang brahmana yang mengembara dari Jawa. Ia adalah Danghyang Nirartha yang berhasil menguatkan kepercayaan penduduk Bali akan ajaran Hindu dan membangun Sad Kahyangan tersebut pada abad ke-16. Pada saat itu penguasa Tanah Lot, Bendesa Beraben, iri terhadap beliau karena para pengikutnya mulai meninggalkannya dan mengikuti Danghyang Nirartha. Bendesa Beraben menyuruh Danghyang Nirartha untuk meninggalkan Tanah Lot. Ia menyanggupi dan sebelum meninggalkan Tanah Lot beliau dengan kekuatannya memindahkan Bongkahan Batu ke tengah pantai (bukan ke tengah laut) dan membangun pura di sana. Ia juga mengubah selendangnya menjadi ular penjaga pura. Ular ini masih ada sampai sekarang dan secara ilmiah ular ini termasuk jenis ular laut yang mempunyai ciri-ciri berekor pipih seperti ikan, warna hitam berbelang kuning dan mempunyai racun 3 kali lebih kuat dari ular cobra. Akhir dari legenda menyebutkan bahwa Bendesa Beraben 'akhirnya' menjadi pengikut Danghyang Nirartha.

b. Lokasi

Obyek wisata tanah lot terletak di Desa Beraban Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan, sekitar 13 km barat Tabanan. Disebelah utara Pura Tanah Lot terdapat sebuah Pura yang terletak di atas tebing yang menjorok ke laut. Tebing ini menghubungkan Pura dengan daratan dan berbentuk seperti jembatan (melengkung). Tanah Lot terkenal sebagai tempat yang indah untuk melihat matahari terbenam (sunset), turis-turis biasanya ramai pada sore hari untuk melihat keindahan sunset di sini.

c. Hari Raya

Odalan atau hari raya di Pura ini diperingati setiap 210 hari sekali, sama seperti pura-pura yang lain. Jatuhnya dekat dengan perayaan Galungan dan Kuningan yaitu tepatnya pada Hari Suci Buda Cemeng Langkir. Saat itu, orang yang sembahyang akan ramai bersembahyang di Pura Ini.

2. DANAU BEDUGUL

a. Legenda

(6)

sambil mereka mengatakan bedogol Raja kelihatan. Itulah beberapa versi penamaan tempat wisata Bedugul.

Di Bedugul ada sebuah masjid yang telah berusia tua yang bernama Masjid Besar AL-Hidayah. Masjid ini berada di atas sebuah bukit kecil di sisi sebelah barat Danau Beratan. Didaerah ini para pemeluk agama islam dan agama hindu sangat toleran. Di sekitar tempat wisata Bedugul banyak ditemui masjid-masjid jadi untuk anda yang muslim tidak perlu khuatir saat akan menjalankan kewajiban sholat. Beberapa tempat wisata juga terdapat di kawasan Bedugul antara lain, Pura Luhur Ulun Danu Bedugul, Danau Beratan, Danau Tamblingan dan Buyan, Kebun Raya Eka Karya Bedugul, Air Terjun Git-git dan Air Panas Angseri. Dengan banyaknya tempat wisata di daerah ini, Anda tidak akan merasa bosan.

b. Lokasi

Objek wisata ini terletak di desa Candi Kuning, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan , Bali kurang lebih berjarak 45 km dari pusat kota. Atau kurang lebih berjarak 50 km kea rah utara dari ibukota provinsi Bali yaitu Kota Denpasar. Tempat wisata Bedugul berada di dataran tinggi, di tempat wisata ini terdapat Danau Beratan. Danau Beratan terletak diketingian 1250 meter diatas permukaan laut. Karena terletak didaerah dataran tinggi, maka Bedugul memiliki udara yang sejuk dan suhu berada di kisaran 17 hingga 25 derajat celcius. Bukan hanya Danau Beratan, disekitar danau ini juga terdapat pula sebuah Pura yang dikenal dengan sebutan Pura Ulun Danu.

3. MONUMEN PERJUANGAN RAKYAT BALI

a. Legenda

Museum Perjuangan Rakyat Bali (Bajra Sandhi) tercetus pada tahun 1980 yang berawal dari ide Prof. Dr. Ida Bagus Mantra yang saat itu adalah Gubernur Bali. Ia mencetuskan ide awalnya tentang museum dan monumen untuk perjuangan rakyat Bali. Lalu pada tahun 1981, diadakan sayembara desain monumen, yang dimenangkan oleh Ida Bagus Yadnya, dia adalah seorang mahasiswa jurusan arsitektur Fakultas Teknik Universitas Udayana.

Lalu pada tahun 1988 dilakukan peletakan batu pertama dan selama kurang lebih 13 tahun pembangunan monumen selesai. Tahun 2001, bangunan fisik monumen selesai. Setahun kemudian, pengisian diorama dan penataan lingkungan monumen dilakukan. Pada bulan September 2002, SK Gubernur Bali tentang penunjukan Kepala UPTD Monumen dilaksanakan. Dan akhirnya, pada tanggal 1 Agustus 2004, pelayanan kepada masyarakat dibuka secara umum, setelah sebelumnya pada bulan Juni 2003 peresmian monumen dilakukan oleh Presiden RI pada saat itu, yakni Ibu Megawati Soekarnoputri.

Monumen ini terletak di kawasan Lapangan Renon yang tentunya sangat menarik perhatian bagi semua orang karena tempatnya yang terawat dengan baik dan bersih dan lengkap dengan menara yang menjulang ke angkasa yang mempunyai arsitektur khas Bali yang indah. Lokasi monumen ini juga sangat strategis karena terletak di depan Kantor Gubernur Bali yang juga di depan Gedung DPRD Provinsi Bali tepatnya di Lapangan Niti Mandala Renon. Tempat ini merupakan tempat pertempuran jaman kemerdekaan antara rakyat Bali melawan pasukan penjajah. Perang ini terkenal dengan sebutan “Perang Puputan” yang berarti perang habis-habisan. Monumen ini didirikan untuk memberi penghormatan pada para pahlawan serta merupakan lambang penghormatan atas perjuangan rakyat Bali.

(7)

zaman ke zaman, serta lambang semangat untuk mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari 17 anak tangga yang ada di pintu utama, 8 buah tiang agung di dalam gedung monumen, dan monumen yang menjulang setinggi 45 meter.

Bentuk museum ini diambil berdasarkan cerita Hindu pada saat Pemutaran Gunung Mandara Giri oleh Para Dewa dan Raksasa guna mendapatkan Tirta Amertha atau Air Suci Kehidupan. Dinamakan Museum Bajra Sandi karena bentuk museum ini seperti Bajra atau Genta yang dipakai oleh para pemimpin Agama Hindu dalam mengiringi pengucapan japa mantra pada saat melakukan upacara Agama Hindu. Adapun bagian-bagian yang penting dalam museum ini adalah sebagai berikut :

 Bangunan Museum yang menjulang melambangkan Gunung Mandara Giri

 Guci Amertha dilambangkan dalam bentuk Kumba (periuk) tepat bagian atas museum.

 Naga yang melilit museum melambangkan Naga Basuki yang digunakan sebagai tali dalm

pemutaran Mandara Giri.

 Kura-kura yang terdapat di bagian bawah museum merupakan simbul dari Bedawang Akupa

yang digunakan sebagai alas pemutaran Mandara Giri.

 Kolam yang terdapat disekeliling museum merupakan simbul dari Lautan Susu yang

mengelilingi Mandara Giri tempat beradanya Air Suci Kehidupan atau Tirtha Amertha.

b. Lokasi

Letak monumen tersebut sangat strategis sebab berada persis di depan Kantor Gubernur Bali, atau tepatnya di Lapangan Niti Mandala Renon Denpasar. Luas bangunan monumen itu adalah 4.900 m2 (70 m x 70 m) dan luas tanah 138.830 m2.

4. TANJUNG BENOA

a. Legenda

Tanjung Benoa Bali adalah pantai yang sangat terkenal dengan aktivitas rekreasi air atau wisata bahari dan sering disebut dengan nama, Tanjung Benoa watersport. Jenis wisata bahari yang tersedia di pantai Tanjung Benoa adalah watersport Tanjung Benoa. Tempat wisata Tanjung Benoa, sangat berdekatan dengan salah satu tempat wisata di Bali yang sering digunakan sebagai tempat konfrensi, yaitu Nusa Dua. Selain itu, pesona lain pantai ini adalah Pulau Penyu. Disebut Pulau Penyu, karena pulau ini merupakan tempat penangkaran berbagai spesies penyu yang sudah mulai langka. Pulau ini yang berjarak kurang lebih 30 menit perjalanan dengan perahu. Untuk mencapai lokasi ini, wisatawan harus menaiki perahu beralas kaca alias glass bottom yang memungkinkan menikmati pemandangan bawah laut selatan Bali yang indah. Tarif sewa perahu sekitar Rp 50.000 per orang.

b. Lokasi

(8)

tempuh bila hendak ke pantai ini kira-kira 12 km dari Bandara Ngurah Rai, lebih kurang 30 menit perjalanan menggunakan kendaraan bermotor.

5. GARUDA WISNU KENCANA

a. Legenda

Pembangunan tempat wisata di Bali GWK di prakarsai oleh Yayasan Garuda Wisnu Kencana pada tahun 1992. Pembangunan GWK Bali dengan tujuan menjadikan tempat wisata GWK Bali Landmark dari tempat wisata budaya yang terkenal ke mancanegara. Salah satu pendiri dari Yayasan Garuda Wisnu Kencana adalah I Nyoman Nuarta yang juga konseptor dan arsitek patung Garuda Wisnu Kencana.

Untuk mendapatkan lokasi yang cocok untuk sebuah proyek besar seperti pembangunan Garuda Wisnu Kencana, bukanlah tugas yang mudah. Yayasan Garuda Wisnu Kencana setelah menyelesaikan konsep dari proyek, memerlukan waktu dua tahun untuk mendapatkan lokasi untuk patung Garuda Wisnu Kencana yang sempurna. Sebelum adanya pembangunan dari GKW Bali, lokasi yang berada di bukit Ungasan ini, digunakan sebagai tempat penambangan batu kapur.

Yayasan Garuda Wisnu Kencana menunjuk I Nyoman Nuarta sebagai pematung utama dalam proyek GWK Bali, karena I Nyoman Nuarta merupakan salah satu pematung modern terbaik Indonesia. Pada tahun 2013, manajemen kepemilikan dari GWK Bali di ambil alih oleh PT Alam Sutera Realty Indonesia, salah satu perusahaan pengembang property di Indonesia.

b. Lokasi

Taman budaya Garuda Wisnu Kencana ini berada di ketinggian 146 meter di atas permukaan tanah atau 263 meter di atas permukaan laut, di daerah perbukitan batu kapur dan cadas, tepatnya atas bukit Pecatu Nusa Dua, Kabupaten Badung kira kira 40 kilometer sebelah selatan kota Denpasar Bali, kira-kira 30 menit perjalanan dari Bandara ngurah Rai bila menggunakan kendaraan bermotor.

6. PANTAI KUTA

a. Sejarah

Sebelum menjadi objek wisata, Kuta merupakan sebuah pelabuhan dagang. Di mana produk dari lokal diperdagangkan kepada pembeli dari luar Bali. Pada abad ke-19, Mads Lange, seorang pedagang Denmark, datang ke Bali dan mendirikan basis perdagangan di Kuta. Keahliannya dalam bernegosiasi, membuat Mads Lange sebagai pedagang yang terkenal antara raja-raja Bali dengan Belanda.

(9)

Di Kuta terdapat banyak pertokoan, restoran dan tempat permandian serta menjemur diri. Selain keindahan pantainya, pantai Kuta juga menawarkan berbagai macam jenis hiburan lain misalnya bar dan restoran di sepanjang pantai menuju pantai Legian. Rosovivo, Ocean Beach Club, Kamasutra, adalah beberapa club paling ramai di sepanjang pantai Kuta.

b. Lokasi

Pantai Kuta adalah sebuah tempat pariwisata yang terletak di sebelah selatan Denpasar, ibu kota Bali,Indonesia. Kuta terletak di Kabupaten Badung. Daerah ini merupakan sebuah tujuan wisata turis mancanegara, dan telah menjadi objek wisata andalan Pulau Bali sejak awal 70-an. Pantai Kuta sering pula disebut sebagai pantai matahari terbenam (sunset beach) sebagai lawan dari pantai Sanur.

7. MUSEUM BALI

a. Legenda

Museum ini merupakan museum tertua yang ada di Bali, jenis Museum ini termasuk museum ethnografi, ini bisa di lihat berdasarkan dari koleksi koleksi yang tersimpan. Seluruh unsur kebudayaan Bali terdiri dari koleksi arkeologi, koleksi historika, koleksi seni rupa dan koleksi etnografika akan di jumpai disini, seperti perlengkapan hidup, perlengkapan upacara adat, perkembangan agama dan aspeknya dan budaya masyarakat Bali sejak dari zaman prasejarah (Bali kuno) sampai saat sekarang ini.

Museum Bali ini didirikan pada beberapa tahun setelah kerajaan Badung diduduki Belanda yaitu tahun 1910. Perencanaan awal pendirian Museum Bali adalah pejabat Pemerintah Belanda, Asisten Residen yang bernama W.F.I.Kroon yang dalam pelaksanaan pengembangannya di bantu arsitek Jerman bernama Curt Grundler, I Gusti Ngurah Alit (Besturder Penegara Badung), I Gusti Bagus Jelantik(Raja Karangasem), I Gusti Ketut Djelantik (Raja Buleleng), Raja Tabanan, dan beberapa undagi (ahli seni bangunan tradisional Bali) diantaranya I Gusti Ketut Gede Kandel, I Gusti Ketut Rai, dan I Gusti Alit Ngurah.

Bentuk bangunan museum merupakan perpaduan arsitektur antara pura dan puri. Didirikan di atas areal seluas 2.600 m2 meliputi 3 halaman yaitu : halaman luar (jaba), halaman tengah (jaba tengah) dan halaman dalam (jeroan) yang dibatasi dengan tembok dan gapura.Pada dasarnya seni banguan tradisional Bali baik banguan suci, rumah tempat tinggal selalu berdasarkan pada perencanaan dan pola arsitektur tradisional yang berakar pada agama Hindu. Seperti halnya museum ini pelatarannya dibagi atas 3 bagian pokok yaitu halaman luar, halaman tengah dan halaman dalam. Masing-masing halaman dihubungkan dengan candi (pintu gerbang).

b. Lokasi

(10)

8. TARI BARONG

a. Sejarah

Masyarakat Bali percaya bahwa mahluk-mahluk halus tersebut adalah kaki tangan Ratu Gede Mecaling, penguasa alam gaib di Lautan Selatan Bali yang berstana di Pura Dalem Ped, Nusa Penida. Saat itu, seorang pendeta sakti menyarankan masyarakat untuk membuat patung yang mirip Ratu Gede Mecaling, yang sosoknya tinggi besar, hitam dan bertaring, lalu mengaraknya keliling desa. Rupanya, tipuan ini manjur. Para mahluk halus ketakutan melihat bentuk tiruan bos mereka, lalu menyingkir. Hingga kini, di banyak desa, secara berkala masyarakat mengarak Barong Landung untuk menangkal bencana.

b. Jenis Barong Bali

 Barong Ket atau Barong Keket

 Barong Bangkal

 Barong Landung

 Barong Macan

 Barong Kedingling

 Barong Gajah

 Barong Asu

 Barong Brutuk

B. PUSAT OLEH-OLEH

1. TEMAN JOGER

Joger merupakan salah satu pusat oleh-oleh khas Bali yang sudah tidak asing lagi ditelinga bahkan sudah menjadi oleh-oleh wajib jika berkunjung ke pulau Bali. Produk Joger hanya dapat diperoleh dari pabrik / pusat penjualan produk Joger langsung. Bangunan Teman Joger di sini cukup luas dibandingkan dengan yang di daerah Kuta, di bagian depan tersedia tempat penitipan barang dan ruang tunggu dengan desain ala lantas (lalu lintas), ada lampu lalu lintas, bemo, vespa, sepeda motor mini, sepeda ontel dan kumpulan artikel tentang JOGER dari beberapa koran / majalah lokal, nasional dan internasional.

(11)

a. Sejarah

Joger merupakan kependekan dari nama pemilik toko ini yaitu Joseph Theodorus Wulianadi dengan sahabatnya yang berasal dari Jerman yaitu Gerhard yang memberinya modal usaha. Pak joger yang merupakan adik kandung Jaya Suprana direktur Jamu Jago ini merupakan pemilik CV Wira’s Garment Melania Soraya yang memproduksi kaos-kaos dan pernak-pernaik khas Joger dan Jok Mah Li (Pojok mahal sekali yaitu barang-barang luar negeri yang dijual dengan harga miring). Barang-barang yang dijual ditokonya ada sekitar 10.000 macam. Gerainya selalu penuh dengan wisatawan yang dengan bangga memakai kaos-kaos yang bertuliskan kata-kata “bijak” ciptaan pak Joger, diantaranya : “Belanja tidak belanja tetap thank you.”

b. Lokasi

Teman Joger dibangun di desa Luwus, di tepi Jalan Raya Luwus Bedugul.

2. KRISNA

a. Sejarah

Perkembangan sebuah perusahaan atau seseorang yang menjadi sukses, sering dilatar belakangi oleh kisash miris, hal-hal seperti itulah merupakan ramuan obat pahit sebagai cambuk memacu keingininan untuk selalu tegar terhadap rintangan. Kisah seperti itu terjadi juga pada perintis toko oleh-oleh khas Bali yang terkenal dengan nama Krisna. Berawal dari kisah sedihnya seseorang yang bernama Gusti Ngurah Anom saat lulus SMP, berencana untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang bangku SMA, tapi keinginan ini harus dikubur dalam-dalam karena orang tuanya memutuskan memberhentikannya karena tidak mampu membiayainya. Dengan rasa sedih, jengah dan mangkel berkecamuk mencoba mengadu keberuntungan ke KotaDenpasar , berjalan kaki berkilo-kilometer, menahan haus dan lapar, sampai diterima sebagai pegawai bersih-bersih mobil pada sebuah hotel di kawasan objek wisata Sanur, menjadi karyawan garment dan setelah melepaskan masa lajangnya mendirikan konveksi kecil-kecilan dan dari sinilah akhirnya memberikan ide untuk mendirikan toko oleh-oleh khas Bali bernama Krisna. Kisah insfiratif ini memang menarik sekali.

Toko oleh-oleh ini didirikan pada tahun 2007 di Nusa Indah Denpasar berkembang dengan sangat bagus, apalagi tempatnya berdekatan dengan objek wisata taman budaya Art Centre, tempat yang sering dikunjungi wisatawan saat perjalanan tour di Bali saat melakukan perjalanan city tour ke kota Denpasar, ditambah lagi event tahunan Pesta Kesenian Bali, digelar selama sebulan disetiap tahunnya saat liburan sekolah. Lokasi yang strategis, harga sesuai kualitas adalah aset utama bagi sebuah perusahaan.

b. Lokasi

di jalan Nusa Indah no.77 Denpasar, beberapa cabang dibuka lagi seperti jalan Nusa Kambangan Denpasar, jalan Sunset Road Kuta dan jalan Raya Tuban.

C. KEBUDAYAAN MASYARAKAT BALI

(12)

Mayoritas masyarakat bali adalah beragama Hindu. Dalam kehidupan beragama, masyarakat bali yang beragama Hindu percaya adanya satu tuhan dalam bentuk Trimurti yang Esa yaitu Brahmana (yang menciptakan), Wisnu (yang melindung dan memelihara), dan siwa (yang merusak). Selain itu masyarakat bali juga percaya kepada berbagai Dewa yana lain yang kedudukannya yang lebih rendah dari Trimurti, seperti dewa Wahyu (dewa angin), dan Dewa Indra (dewa perang). Agama Hindu di Bali juga mempercayai adanya roh abadi (Otman), buah dari setiap perbuatan (Karmapala), kelahiran kembali dari jiwa (Punarbawa) dan kebebasan jiwa (moksa), semua ajaran-ajaran itu berada di kitab Wedha.

Tempat untuk melakukan persembahyangan (ibadah) agama Hindu di Bali dinamakan Pura atau Sangeh. Tempat ibadah ini berupa sekelompok bangunan-bangunan suci yang sifatnya berbeda-beda. Ada yang bersifat umum seperti Pura desa dan ada yang sifatnya khusus yaitu Pura keluarga. Di bali terdapat beribu-ribu pura atau sangeh yang masing-masing pura tersebut mempunyai hari upacara (hari perayaan) tertentu sesuai denga perayaan leluhur mereka yang telah ditentukan oleh sistem tanggalanya sendiri-sendiri.

Upacara tradisional khas Bali yang mempunyai daya tarik bagi wisatawan adalah upacara Ngaben. Ngaben adalah upacara pembalkaran mayat di Bali. Dengan demikian, setiap orang yang sudah meninggal tidak cikubur melainka dibakar. Upacara ini memerlukan biaya yang cukup besar, dan biasanya dilakukan oleh orang-orang yang mampu saja. Sebalum dibakar terlebih dahulu orang yang meninggal diletakan di sebuah tandu panjang (seperti keranda), kemudian dibawa ketempat pembakaran. Tandu ini biasanya diangkat oleh empat sampai delapan orang yang merupakan kerabat atau saudara dekat dari orang yang meninggal. Dalam perjalanan pengiring mengucapkan puji-pujian dan nyanyian sebagai pemujaan yang dipimpin oleh pemangku setelah sampai di tempat pembakaran, sebelum masuk pintu, tandu tersebut diputar-putar sebanyak tiga kali, sebagai tanda penghormatan dan izin untuk memasuki tempat pembakaran. Setelah dibakar, kemudian abu tersebut di buang kelaut, ada juga yang disimpan di tempat khusus.

Selain upacara Ngaben, ada juga upacara lain seperti upacara hariraya Nyepi, Ngebak Geni, Hari Raya Kuningan, Hari raya Galungan, dll.

Keseluruhan upacara di bali dapart di kelompokan sebagai berikut :

Kasta ini ditempati olah para dewa kerajaan, seperti pendeta. Kasta ini merupakan kasta tertinggi di bali, sehingga seseorang dapat menduduki kasta ini sangat dihormati oleh masyarakat umum atau kasta dibawahnya.

2. Kasta Ksatria

(13)

untuk memimpin daerah tertentu dibawah daerah kekuasaan raja. Kasta Ksatria dianggap kasta yang mempunyai gengsi dan martabat atau derajat yang tinggi bagi orang yang ada di dalamnya.

3. Kasta Waisya

Kasta ini di tempati oleh para petani dan pedagang. Petani di bali juga digolongkan menjadi beberapa kelompok berdasarkan kekayaan material atas kepemilikana tanah, sawah dan tempat tinggal.

 Petani Kelas Atas

 Petani Kaya Sedang

 Petani Kaya Bawah

4. Kasta Sudra

Kasta Sudra pada masyarakat bali yaitu mereka yang keberadaanya kurang dihormati. Golongan kasta Sudra ini tidak memiliki hak kepemilikan atas tanah pekarangan atau rumah tempat tinggal. Kasta ini merupakan kasta terendah dalam pembagian kasta di bali.

3. Sistem Kesenian

Sistem keseniandi bali antara lain tari-tarian Bali, rumah adat dan pakaian adat bali. Tari-tarian Bali seperti tari Legong dan tari Kecak sanat disukai oleh wisatawan. Tari Legomg merupakan tari yang menceritakan kisah cinta raja Lasem, sementara tari Kecak mengiahkan tentang Bola Tantra Kera Hanoman dan Sugriwa.

Beberapa rumah adat di bali antara lain gapura candi Bentar yang merupakan pintu masuk istana raja. Balai Bengong yaitu tempat peristirahatan raja beserta kori Babetelan yaitu pintu masukuntuk upacara keluarga.

Pakaian adat bali pria adalah ilat kepala (destar) kain songket Saput dan sbilah Keris yang diselipkan kepinggang bagian belakang. Sedangkan untuk wanita umumnya menggunakan dua helai kain songket, stangen Songket dan selendang, serta memakai hiasan bunga emas da bunga kamboja.

4. Sistem Kekerabatan

Perkawinan merupakan hal yang paling penting dalam kehidupan manusia, demikian juga dengan masyarakat bali yang memperoleh hak-hak dan kewajiban-kewajibannya sebagai warga masyarakat, untuk melakukan perkawinan.

Menurut ajaran adat lama yang banyak dipemgaruhi oleh sistem klan-klan (dadra) dan sistem kasta (wangsa), perkawinan dilakukan antara warga se-klan atau antara warga yang sianggap sederajat dalam kasta. Sementara perkawinan yang dianggap pantangan adalah perkawinan Bentukar (makadengan ngad) yaitu perkawinan antara perempuan suami dengan saudara laki-laki istri, perkawinan ini dianggap pantangan karena menurut kepercayaan dapat mendatangkan bencana. Selain itu, perkawinan pantangan lain yang merupakan dosa besar adalah perkawinan antara seseorang dengan anaknya, seseorang dengan saudara kandungnya atau saudara tirinya dan antara seseorang dengan anak dari saudara perempuan maupun laki-lakinya.

(14)

diadakan upacara perkawinan dan kunjunga resmi dari keluarga si pemuda kerumah orang tua si gadis untuk meminta diri kepada roh nenek moyang si gadis.

Setelaha menikah, biasanya pasangan suami istri baru menetap di kompleks perumahan dari orang tua si suami. Tetepi tidak sedikit suami istri baru menetap di rumah baru. Sebalikanya ada pula suatu adat perkawinan dimana pasangan suami istri baru menetap di kompleks perumahan keluarga si istri.

BAB III PENUTUP

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas selesainya penulisan laporan ini. Penulis berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu pelisan ini, sehingga bermanfaaf bagi para pembaca.

Dalam penyusunan laporan ini masih banyak kesalahan dalam penguraian tulisan dan lainnya, maka dari itu kami meminta maaf sebesar-besarnya. Atas kritik dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca sekalian, akan sangat bermanfaat untuk menyempurnakan laporan ini.

A. Kesimpulan

Dengan melihat uraian yang telah penulis sampaikan maka disimpulkan bahwa :

1. Dengan adanya objek-objek wisata yang menarik dapat meningkatkan jumlah wisatawan dari

mancanegara sehingga dapat menambah devisa di provinsi Bali pada khususnya dan devisa negara pada umumnya.

B. Saran

1. Perlu ditingkannya tenaga-tenaga profesional dalam bidang pariwisata yang memiliki

pengalaman, keterampilan dan kemampuan berinteraksi yang baik dengan cara mendirikan perguruan tinggi pariwisata, pendidikan menengah pariwisata, pusat penelitian dan pengembangan pariwisata.

2. Perlu adanya penambahan fasilitas-fasilitas yang masih dianggap kurang seperti tempat parkir,

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Id.m.wikipedia.org/wiki/tanah_lot Id.m.wikipedia.org/wiki/danau_bratan

www.rentalmobilbali.net/danau_bedugul/

Id.m.wikipedia.org/wiki/tanjung_benoa,kuta_selatan,badung Id.m.wikipedia.org/wiki/pantai_kuta

(16)

LAPORAN PERJALANAN WISATA

KE BALI

DISUSUN OLEH :

...

TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGESAHAN

Telah disetujui dan diperiksa oleh Guru Pembimbing sebagai salah satu tugas Laporan Perjalanan pada:

Hari : Tanggal :

Tempat : SMA Negeri Ajibarang

(17)

Guru Bahasa Indonesia Kepala Sekolah SMA Negeri Ajibarang

Mukhtar, S.Pd Drs. Tjaraka Tjunduk Karsadi, M.Pd NIP. 19690425 200801 1 007 NIP. 19680909 199702 1 005

PERSEMBAHAN

KARYA TULIS YANG KAMI BUAT INI, AKAN KAMI PERSEMBAHKAN UNTUK:

1. Sekolah

Selama mengenyam pendidikan ini, kami telah dididik dan digembleng sedemikian baiknya oleh Bapak dan Ibu guru , sehingga kami mendapatkan ilmu dan kepintaran yang sudah

sepantasnya kami banggakan. 2. Orang Tua

Terima kasih kami, untuk orang tua terutama adalah ibu yang telah berjuang dengan susah payah dan tidak lupa juga ayah. Terima kasih untuk dukungan yang diberikan guna meneruskan cita-cita ini.

3. Teman-teman

Terima kasih juga kepada teman-teman. Tanpa adanya dukungan dan partisispasi dari kalian, mungkin kami tidak dapat mendapatkan ide untuk membuat makalah ini.

4. Pembaca

Kami sangat berharap dengan adanya makalah ini dapat berguna bagi pembaca dan

masyarakat luas untuk mendapatkan pengalaman dan wawasan yang terdapat didalam karya tulis ini.

KATA-KATA MUTIARA

Dalam makalah ini , kami mengumpulkan beberapa kata mutiara, dimana kata mutiara ini sangat membangun dan juga memberikan semangat belajar kami sebagai seorang siswa. Dan semoga menjadi semangat juga buat teman-teman yang lain.

(18)

 Dengan bertanya orang akan lebih berpengetahuan

 Nasehat yang baik adalah teladan yang baik

 Dengan belajar mematuhi pemerintah, kita akan tahu cara memerintah

 Hidup yang tak menghasilkan apa-apa berarti hidup tiada guna

 Dimana ada kemauan pasti disitu ada jalan

 Jika anda tidak dapat berkata baik tentang diri seseorang, janganlah yang buruk anda katakan

 Berbahagialah yang berbuat baik terhadap orang lain, malanglah yang mengharapkan kebaikan

orang lain

 Orang pemberani bukan berarti dapat tmenaklukkan musuhnya, tetapi juga dapat mengalahkan

hawa nafsunya

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warakhmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas karunia dan izin-Nya kami dapat

membuat makalah tentang perjalanan wisata ke Bali dengan baik. Dalam kesempatan ini kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak guru yang telah membimbing sehingga kami

dapat menyelesaikan makalh ini dengan baik, karena dengan terbuatnya makalah ini , bukanlah

semata-mata menyusun kalimat atau materi yang kita peroleh akan tetapi mengandung komitmen moral yang dapat mengamalkan dan mengaplikasikan ilmu yang telah kami peroleh di

kehidupan masyarakat.

Harapan kami adanya penelitian ini adalah sebagai titik awal untuk menapaki kehidupan masa depan. Kami juga menyadari masih banyak kekeliruan dalam pembuatan makalah ini,

maka dari itu kami sangat membutuhkan saran untuk mengembangkan makalah kami ini agar menjadi lebih baik Kepada semua pihak yang telah bekerja keras sesuai dengan kapasitasnya

masing-masing disertai dedikasi tinggi dan hati yang ikhlas untuk menyelesaikan makalah ini,

(19)

Wassalamu’alaikum Warakhmatullahi Wabarakatuh

Ajibarang, 27 Maret 2015

Tim Penyusun

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ……….. ii

PERSEMBAHAN ………. iii

KATA-KATA MUTIARA ……… iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Manfaat Penelitian ... 1

BAB II ISI 2.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan... 2-3 2.2 Objek Wisata di Bali a. Tanah Lot ………..……… 4

b. Bedugul ………. 4-5 c. Pantai Kuta ……… 5

d. Tanjung Benoa ……… …. 6

e. Pantai Pandawa ……… 6-7 f. GWK ……… 7-8 g. Istana Tampak Siring ………..…….. 8-10 2.3 Pusat Perbelanjaan a. Joger ... 11

b. Krisna ... 12

(20)

5.1 Kesimpulan ... 13 5.2 Saran ... 13

LAMPIRAN ... 14-15 DAFTAR PUSTAKA ... 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berbicara tentang sistem pendidikan dengan berbagai lembaga yang menyertainya ibarat membicarakan gelombang air laut yang tiada hentinya. Asumsi ini tidaklah berlebihan karena banyak hal yang bisa ditinjau di dalamnya serta banyak pula persoalan fundamental melingkupinya yang notabene membutuhkan upaya-upaya untuk memecahkan permasalahan pendidikan tersebut.

Bali merupakan salah satu daerah di Indonesia yang memiliki objek wisata yang dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran. Disana terdapat budaya yang begitu kental dan melekat pada masyarakatnya. Banyak budaya Bali yang diakui oleh UNESCO sebagai warisan dunia, beberapa diantaranya yaitu Tari Pendet, Tari Kecak, Subak (sistem terasering pada sawah), dan masih banyak lagi.

Berdasarkan uraian di atas, maka judul dalam penelitian ini adalah “LAPORAN PERJALANAN WISATA KE BALI”.

1.2 Manfaat Penelitian

1. Untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia.

2. Bertambahnya ilmu pengetahuan yang didapat dari pengenalan objek-objek yang dituju. Banyak

teori yang didapat didalam lingkungan sekolah dengan diperkuat dengan teori yang didapat diluar lingkungan sekolah.

3. Menambah rasa kebersamaan sehingga terjalin adanya komunikasi yang lebih baik, rasa

(21)

4. Untuk melatih diri kita agar senantiasa menjaga sekaligus melestarikan budaya seperti

orang-orang Bali yang dapat menjaga tradisi para leluhurnya sampai saat ini.

5. Indahnya pesona alam Bali yang membuat kita selalu merasa bersyukur atas ciptaan Tuhan

sehingga diakui oleh dunia internasional.

BAB II

ISI

2.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Study wisata ini dilaksanakan pada tanggal 7 Maret – 12 Maret 2015. Di Bali selama 6 hari kami mengamati objek wisata kurang lebih selama 3 hari di pulau Dewata tersebut.

a. Pemberangkatan

Pemberangkatan dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 7 Maret 2015 kurang lebih pukul 23.00 WIB. Sebelum pemberangkatan siswa-siswi berkumpul di SMA N Ajibarang pukul 21.00 WIB untuk melakukan upacara pembukaan sekaligus melakukan do’a bersama. Bpk. Drs. Tjaraka Tjunduk Karsadi M.Pd selaku kepala SMA N Ajibarang memberikan pengarahan kepada siswa-siswi yang akan melakukan karya wisata ke Bali. Sebelum pemberangkatan kami berdoa yang dipimpin oleh Bpk . Abdul Qodir Akhwandi, S Ag ,pada pukul 23.00 WIB siswa mulai perjalanan menuju Bali menggunakan 6 bus.

b. Perjalanan ke Pulau Bali

Di perjalan kami selalu bercanda dengan teman yang lain. Sampai tiba di daerah Jawa Timur kami melakukan shalat Subuh dan melanjutkan perjalanan ke RM. Nirwana / RM Gempol Asri. Disana kami bertemu dengan SMA Negeri Banyumas dan SMA Bruderan Purwokerto. Di dalam perjalan, kami dijelaskan tentang PLTU yang terbesar di Jawa yakni di Kabupaten Situbondo. PLTU tersebut memasok listrik untuk daerah Jawa dan Bali, jika PLTU tersebut mengalami gangguan, maka seluruh aliran listrik di Jawa dan Bali akan putus. Jadi, PLTU tersebut mengupayakan untuk tidak mengalami gangguan.

Setelah panjang lebar Tourleader kami menjelaskan, kami melanjutkan tidur kembali. Sampai tidak terasa kami sampai di pelabuhan Gilimanuk, sejenak kami menunggu kapal merapat ke pelabuahan. Di dalam kapal kami masih saja bercanda tawa dengan senangnya sampai tak sadar bahwa kami telah merapat ke pelabuhan Ketapang. Tak terasa 1 jam lamanya diatas air laut, kami merasa senang dapat menginjak pulau Dewata Bali untuk yang pertama kali.

c. Perjalanan Selama di Bali

Kira-kira pukul 22.00 WITA hari kedua kami di pelabuhan Gilimanuk. Selesai menyebrang kami melanjutkan perjalanan ke Tanah Lot. Setelah sampai di Tanah Lot, kami diberi waktu untuk mandi, shalat dan untuk keperluan lainnya. Dengan membayar Rp 5000 kami pergi mandi, setelah merasa segar kami melanjutkan wisata dengan berjalan kaki. Setelah kami puas, kami semua merasakan lapar dan kami makan pagi di Agung Bali. Rombongan

(22)

Di Bedugul kami menikmati pemandangan yang indah dan hawa dingin serta angina yang menusuk tulang. Kami melanjutkan perjalanan ke Joger sekitar pukul 13.30 WITA kami diberi waktu 1 jam untuk belanja. Pukul 17.00 Kami tiba di Pantai Kuta, disana kami melakukan tugas sesuai yang diperintahkan Pak guru yakni wawancara dengan turis sekaligus berfoto untuk dokumentasinya. Di Pantai Kuta kami bertemu dengan SMA Negeri Patikraja. Setelah masuk waktu sore, kami melanjutkan perjalanan ke hotel Puspa Indah untuk check-in tepatnya pukul 19.00 WITA. Selanjutnya kami makan malam dan beristirahat untuk mempersiapkan energy pada hari esok dengan mengunjungi Tanjng Benoa, Pantai Pandawa, dan Garuda Wisnu Kencana. Pagi datang dengan cepat, tak terasa kami sudah berada di hari ke-tiga . Setelah sarapan, kami berangkat menuju tempat Tanjung Benoa. Selanjutnya kami ke Bali Boys Disana kami berbelanja untuk oleh-oleh keluarga dirumah.

Kami melanjutkan perjalanan ke Kahuripan untuk makan siang. Setelah itu kami

melanjutkan ke objek wisata yang selanjutnya yaitu Pantai Pandawa,suasana di Pantai Pandawa sangat indah dengan deburan pasir putih dan gelombang laut yang membiru. Disana terdapat pembudidayaan rumput laut, maka tidak heran di pantai tersebut banyak rumput laut yang terbawa oleh arus air. Setelah itu kami melanjutkan ke GWK, setiba disana kami menonton tari Kecak di GWK kami diberi waktu 4 jam.pukul 19.00-22.00. Setelah itu kami menuju kehotel untuk yang terakhir kalinya karena malamnya adalah malam terakhir di Bali.

Hari ke-empat kami melanjutkan perjalanan ke Istana Tampak Siring disana kami melihat ruang tempat peristirahatan untuk Presiden dan pengawal Presiden. Tak terasa kami sudah lama berada di Istana Tampak Siring. Setelah itu kami menuju perjalanan pulang,kami menyebrang dipelabuhan Gilimanuk pukul 14.00-16.00. Kami tiba di pelabuhan Ketapang pada sore hari sekitar pukul 16.00-17.00WITA. Kami melanjutkan makan malam di R.M

Chen-Chen,melanjutkan perjalanan pulang . pukul 08.00-09.00 WIB kami makan pagi di Candi Mas,pukul 09.00-12.00 perjalanan ke Purwokerto. Pada pukul 15.00 kami tiba di SMA N jibarang yang dijemput oleh masing-masing keluarga.

2.2 Objek Wisata di Bali

a. Tanah Lot

Tanah Lot adalah sebuah objek wisata di Bali, Indonesia. Di sini ada dua pura yang terletak di atas batu besar. Satu terletak di atas bongkahan batu dan satunya terletak di atas tebing mirip dengan Pura Uluwatu. Pura Tanah Lot ini merupakan bagian dari pura Dang Kahyangan. Pura Tanah Lot merupakan pura laut tempat pemujaan dewa-dewa penjaga laut. Tanah Lot terkenal sebagai tempat yang indah untuk melihat matahari terbenam

(23)

di atas tebing yang menjorok ke laut. Tebing ini menghubungkan Pura dengan daratan dan berbentuk seperti jembatan (melengkung). Pura ini disebut Pura Karang Bolong.

Menurut legenda, pura ini dibangun oleh seorang Brahmana yang mengembara dari Jawa, yaitu Danghyang Nirartha yang berhasil menguatkan kepercayaan penduduk Bali akan

ajaran Hindu dan membangun Sad Kahyangan tersebut pada abad ke-16. Pada saat itu, penguasa Tanah Lot yang bernama Bendesa Beraben merasa iri kepadanya karena para pengikutnya mulai pergi untuk mengikuti Danghyang Nirartha. Bendesa Beraben kemudian menyuruh Danghyang Nirartha meninggalkan Tanah Lot.

Danghyang Nirartha menyanggupi, tetapi sebelumnya ia dengan kekuatannya

memindahkan Bongkahan Batu ke tengah pantai (bukan ke tengah laut) dan membangun pura di sana. Ia juga mengubah selendangnya menjadi ular penjaga pura. Ular ini masih ada sampai sekarang dan secara ilmiah ular ini termasuk jenis ular laut yang mempunyai ciri-ciri berekor pipih seperti ikan, warna hitam berbelang kuning dan mempunyai racun 3 kali lebih kuat dari ular cobra. Akhirnya disebutkan bahwa Bendesa Beraben menjadi pengikut Danghyang Nirartha.

b. Bedugul

Bedugul adalah objek wisata Bali yang terletak di perbukitan dengan cuaca yang sangat sejuk dimana di bedugul juga terdapat sebuah danau yang bernama danau beratan. Di Objek wisata Bedugul terdapat sebuah pura yang bernama pura di Ulun Danu yang terletak di pinggir danau beratan. Pura Ulun Danu di percaya sebagai tempat bersemayaman Dewi Sri atau Dewi Kesuburan.

Objek wisata Bedugul terletak di desa Candi Kuning, Kecamatan Baturiti kabupaten tabanan kurang lebih jaraknya 45 km dari pusat kota kabupaten dan Jaraknya dari

kota denpasar sekitar 50 km ke arah utara mengikuti jalan raya Pura tersebut berada di tepi danau Beratan, nama Pura Ulun Danu diambil dari kata danau.

Sejarah Pura Ulun Danu Beratan diketahui dari arkeologi dan data sejarah yang terdapat dalam lontar babad Mengwi. Di sebelah kiri halaman depan pura Ulun Danu Beratan terdapat sebuah sarkopagus dan sebuah papan batu, yang berasal dari masa tradisi megalitik, sekitar 500 SM. Kedua artefak tersebut sekarang ditempatkan masing-masing di atas Babaturan atau teras diperkirakan lokasi di mana Pura Ulun Danu Beratan, telah digunakan sebagai tempat untuk melaksanakan kegiatan ritual sejak jaman megalitik.

Dalam lontar Babad Mengwi tersirat menguraikan bahwa I Gusti Agung Putu sebagai pendiri kerajaan Mengwi mendirikan Pura di pinggir Danau Beratan, sebelum beliau mendirikan pura taman ayun dalam lontar tersebut tidak disebutkan kapan beliau mendirikan Pura

Ulun Danu Beratan, namun yang terdapat dalam lontar itu adalah pendirian pura taman ayun yang upacaranya berlangsung pada hari Anggara Kliwon Medangsia tahun Saka Sad Bhuta Yaksa Dewa yaitu tahun caka 1556 atau 1634 M. Berdasarkan uraian dalam lontar Babad Mengwi tersebut diketahui bahwa Pura Ulun Danu Beratan didirikan sebelum tahun saka 1556, oleh I Gusti Agung Putu.

Semenjak pendirian pura tesebut termasyurlah kerajaan Mengwi, dan I Gusti Agung Putu digelari oleh rakyatnya " I Gusti Agung Sakti".Pura Ulun Danu Beratan terdiri dari 4 komplek pura yaitu:

(24)

memohon anugerah kesuburan, kemakmuran, kesejahteraan manusia dan lestarinya alam semesta.

c. Pantai Kuta

Pantai Kuta adalah sebuah tempat pariwisata yang terletak kecamatan Kuta, sebelah selatan Kota Denpasar, Bali, Indonesia. Daerah ini merupakan sebuah tujuan wisata turis mancanegara dan telah menjadi objek wisata andalan Pulau Bali sejak awal tahun 1970-an. Pantai Kuta sering pula disebut sebagai

pantai matahari terbenam (sunset beach) sebagai lawan dari pantai Sanur. Selain itu, Lapangan Udara I Gusti Ngurah Rai terletak tidak jauh dari Kuta.

Sebelum menjadi objek wisata, Kuta merupakan sebuah pelabuhan dagang tempat produk lokal diperdagangkan kepada pembeli dari luar Bali. Pada abad ke-19, Mads Lange, seorang pedagang Denmark, datang ke Bali dan mendirikan basis perdagangan di Kuta. Ia ahli bernegosiasi sehingga dirinya terkenal diantara raja-raja Bali dan Belanda.

Selanjutnya, Hugh Mahbett menerbitkan sebuah buku berjudul “Praise to Kuta” yang berisi ajakan kepada masyarakat setempat untuk menyiapkan fasilitas akomodasi wisata. Tujuannya untuk mengantisipasi ledakan wisatawan yang berkunjung ke Bali. Buku itu kemudian menginspirasi banyak orang untuk membangun fasilitas wisata seperti penginapan, restoran dan tempat hiburan.

d. Tanjung Benoa

Tanjung Benoa adalah sebuah kelurahan di wilayah Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali.

Tanjung Benoa merupakan tempat wisata di Bali yang terkenal akan pantainya. Tempat ini juga merupakan surganya wahana air seperti banana boat, scuba diving, parasailing, rolling donut, seawalker, flying fish, snorkeling dll. Selain itu, terdapat pelayaran menuju Pulau Penyu tempat hidup dan penangkaran seekor kura-kura, ular, jalak bali, dan sebagainya. Sehingga tidak salah kalau Tanjung Benoa dikenal sebagai pusat wisata bahari di Bali.

Aktifitas wahana air sangat tergantung dari kondisi pasang surut air laut yang dikenal istilah pasang purnama dan pasang tilem. Jika kena pengaruh bulan mati (tilem), atraksi wisata laut baru bisa dilangsungkan di atas pukul 11.00 hingga sore. Sebaliknya, kalau terkena pengaruh pasang purnama (bulan penuh), wisatawan bisa memulai aktivitas wisata tirta sejak pagi hari, sekitar pukul 09.00 hingga sore hari biasanya sampai jam 4 sore. Bibir pantai Tanjung Benoa memiliki laut yang aman, nyaman dan indah. Karang lautnya masih lestari, sehingga ombak akan pecah di luar, sebelum menyentuh bibir pantai. Karena itu, di pantai Tanjung Benoa dikenal istilah ''laut dangkal'' dan ''laut dalam''.

Pesisir pantai Tanjung Benoa mencakup tujuh lingkungan/banjar, enam di antaranya masuk wilayah Kelurahan Tanjung Benoa (Banjar Kerta Pascima, Anyar, Tengah, Purwa Santi, Panca Bhineka, dan Banjar Tengkulung), sedangkan Banjar Terora masuk wilayah Kelurahan Benoa. Luas keseluruhannya 400,39 hektar, 226,64 hektar di antaranya adalah luar wilayah Banjar Terora. Dengan demikian luas wilayah Tanjung Benoa hanya 173,75 hektar.

(25)

Pantai Pandawa (Beach) adalah salah satu tempat wisata di Bali yang memiliki keindahan pasir putih yang lembut dan airnya yang jernih kebiruan dengan suasana pantai yang sepi dan tenang.

Selain itu pengunjung yang akan memasuki pantai ini akan disambut oleh dua tebing/bukit kapur yang sangat besar dengan ukiran dan patung pandawa yang sengaja ditempatkan di dinding tebing. Jika anda bosan dengan Pantai di Bali yang sering anda kunjungi cobalah menikmati keindahan Pantai Pandawa.

Pantai Pandawa dulunya disebut sebagai secret beach oleh para wisatawan karena lokasinya berada di belakang dua tebing yang membelah jalan menuju ke Pantai. Pantai Pandawa berlokasi di Bali Selatan, tepatnya di Desa Kutuh, Kecamatan Kutu Selatan, Kabupaten Badung, Bali.

Untuk menuju Pantai Pandawa sebaiknya anda menggunakan kendaraan sendiri, menggunakan jasa travel, taksi atau sewa kendaraan karena tranportasi umum agak sulit. Pantai ini dapat ditempuh dalam waktu 1 jam dari Bandara Ngurah Rai. Dari kuta/Denpasar anda ambil jalan menuju Garuda Wisnu Kencana (GWK) setelah itu 1 km dari GWK belok kiri menuju Nusa Dua/Bali Cliff ikuti saja jalannya hingga ada pertigaan dengan rambu jalan/petunjuk arah yang bertuliskan Pantai Pandawa belok kiri ikuti jalan tersebut hingga perempatan kemudian belok kanan sampai tiba di Pantai Pandawa. Jika anda bingung sebaiknya bertanya ke warga setempat.

Kegiatan yang bisa anda lakukan di Pantai Pandawa adalah anda bisa bersantai, berenang maupun sekedar berjemur di Pantai, selain itu bagi anda yang suka olahraga air anda bisa menyewa kano dengan harga sewa Rp. 15.000, bagi anda yang takut tenggelam sudah tersedia jaket pelampung untuk anda. Pantai pandawa juga merupakan tempat budidaya rumput laut di Bali, pada sore hari anda dapat melihat nelayan mengumpulkan rumput laut yang dibawa ombak ke pantai untuk kemudian dijadikan makanan atau dijual. Harga tiket masuk Pantai Pandawa cukup murah, anda hanya akan dikenakan biaya Rp. 2.000 per orang dan untuk turis asing Rp. 5.000.

f. Garuda Wisnu Kencana

Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (bahasa Inggris: Garuda Wisnu Kencana

Cultural Park), disingkat GWK, adalah sebuah taman wisata di bagian selatan pulau Bali. Taman wisata ini terletak di tanjung Nusa Dua, Kabupaten Badung, kira-kira 40 kilometer di sebelah selatan Denpasar, ibu kota provinsi Bali. Di areal taman budaya ini, direncanakan akan didirikan sebuah landmark atau maskot Bali, yakni patung berukuran raksasa Dewa Wisnu yang sedang menunggangi tunggangannya, Garuda, setinggi 12 meter.

Area Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana berada di ketinggian 146 meter di atas permukaan tanah atau 263 meter di atas permukaan laut.

(26)

Garuda Plaza menjadi titik fokus dari sebuah lorong besar pilar berukir batu kapur yang mencakup lebih dari 4000 meter persegi luas ruang terbuka yaitu Lotus Pond. Pilar-pilar batu kapur kolosal dan monumental patung Lotus Pond Garuda membuat ruang yang sangat eksotis. Dengan kapasitas ruangan yang mampu menampung hingga 7000 orang,Lotus Pond telah mendapatkan reputasi yang baik sebagai tempat sempurna untuk mengadakan acara besar dan internasional.

Terdapat juga patung tangan Wisnu yang merupakan bagian dari patung Dewa Wisnu. Ini merupakan salah satu langkah lebih dekat untuk menyelesaikan patung Garuda Wisnu Kencana lengkap. Karya ini ditempatkan sementara di daerah Tirta Agung.

g. Istana Tampak Siring

Istana Tampak Siring yang terletak di Kabupaten Gianyar, Propinsi Bali, merupakan satu-satunya Istana Kepresidenan yang dibangun setelah Indonesia Merdeka. Kelima istana lainnya merupakan bangunan yang telah berdiri sejak jaman kolonialisme Belanda, antara lain Istana Negara dan Istana Merdeka (Jakarta), Istana Bogor (Bogor), Istana Cipanas (Cipanas), serta Gedung Agung (Yogyakarta). Istana Tampak Siring biasanya digunakan oleh presiden untuk beristirahat, melakukan rapat kerja, serta melakukan perundingan luar negeri. Pada tanggal 27 April 2007, misalnya, Istana Tampak Siring menjadi saksi perjanjian ekstradisi antara Indonesia dan Singapura

.

Nama Tampak Siring berasal dari dua buah kata dalam bahasa Bali, yaitu tampak dan siring yang berarti: “telapak” dan “miring”. Penamaan tersebut berkaitan erat dengan legenda masyarakat setempat tentang Raja Mayadenawa. Raja ini dikenal pandai dan sakti mandraguna. Namun, karena kelancangannya mengangkat diri sebagai dewa yang harus disembah oleh rakyatnya, maka Betara Indra mengutus bala tentara untuk menyerang Raja Mayadenawa. Serangan ini membuat Mayadenawa melarikan diri ke dalam hutan. Untuk menyamarkan jejaknya, Mayadenawa sengaja berjalan dengan cara memiringkan telapak kakinya.

Namun sayang, usaha Mayadenawa untuk mengelabui bala tentara Betara Indra gagal, jejaknya akhirnya diketahui. Dengan sisa-sisa kesaktiannya, Raja Mayadenawa mencoba melawan dengan menciptakan mata air beracun yang dapat membunuh para pengejarnya. Untuk menanggulangi akibat buruk dari mata air beracun itu, Betara Indra menciptakan sumber mata air penawarnya, yaitu Tirta Empul (air suci). Wilayah pelarian Raja Mayadenawa itulah yang kini dikenal sebagai Tampak Siring.

Istana Tampak Siring dibangun oleh seorang arsitek bernama R.M. Soedarsono atas prakarsa Presiden Soekarno. Pembangunan istana kepresidenan ini terbagi ke dalam dua masa, yaitu tahun 1957 dan 1963. Pada tahun 1957, di kompleks ini dibangun Wisma Merdeka dan Wisma Yudhistira. Sementara pada tahun 1963, pembangunan tahap kedua merampungkan dua gedung utama lainnya, yaitu Wisma Negara dan Wisma Bima, serta satu Gedung Serba Guna (gedung konferensi).

(27)

memiliki luas 1.200 m2, misalnya, pengunjung dapat melihat Ruang Tidur I dan

Ruang Tidur II Presiden, Ruang Tidur Keluarga, Ruang Tamu, serta Ruang Kerja dengan penataan yang demikian indah. Di gedung ini wisatawan juga dapat melihat hiasan-hiasan berupa patung serta lukisan-lukisan pilihan.

Sementara di Wisma Negara, para turis dapat menyaksikan sebuah bangunan dengan luas sekitar 1.476 m2 yang merupakan bangunan untuk menjamu para tamu negara. Antara Wisma

Merdeka dan Wisma Negara terdapat celah sedalam + 15 meter yang memisahkan dua wisma tersebut. Oleh sebab itu, dibangunlah sebuah jembatan sepanjang 40 meter dengan lebar 1,5 meter untuk menghubungkan dua wisma itu. Para tamu negara biasanya akan diantar melalui jembatan ini untuk menuju Wisma Negara, sehingga jembatan ini juga dikenal dengan nama Jembatan Persahabatan. Para tamu kehormatan yang pernah melewati jembatan ini antara lain, Kaisar Hirihito dari Jepang, Presiden Tito dari Yugoslavia, Ho Chi Minh dari Vietnam, serta Ratu Juliana dari Nederland.

Jembatan persahabatan Foto: http://www.pbase.com–Boedi Arjanto

Wisma Yudhistira merupakan tempat menginap rombongan kepresidenan maupun rombongan tamu negara. Wisma yang terletak di tengah kompleks Istana Tampak Siring ini memiliki luas sekitar 1.825 m2. Sedangkan Wisma Bima dengan luas bangunan sekitar 2.000

m2biasanya digunakan sebagai tempat istirahat para pengawal presiden maupun pengawal tamu

negara. Gedung lain yang tak kalah penting adalah Gedung Konferensi. Gedung ini sengaja dibangun untuk keperluan rapat kabinet, jamuan makan malam tamu kenegaraan, serta konferensi-konferensi penting, seperti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN XIV yang diselenggarakan pada tanggal 7—8 Oktober 2003 silam.

Masih dalam kawasan istana ini, para turis juga dapat menikmati obyek wisata lainnya yang cukup terkenal di Pulau Bali, yaitu Pura Tampak Siring yang berada tepat di bawah Istana Tampak Siring. Pura ini juga dikenal dengan nama Pura Tirta Empul karena di pura ini terdapat sumber mata air suci (“tirta empul”). Di tempat ini, para turis dapat melakukan meditasi maupun meraup berkah dengan cara mandi di kolam khusus yang dialiri oleh air dari Tirta Empul. Mata air yang disakralkan ini konon sudah digunakan untuk penyucian dan pengobatan sejak seribu tahun yang lalu.

Pemandian dari mata air Tirta Empul Sumber: http://www.trekearth.com– Benyamin Lakitan

Istana Tampak Siring terletak di Desa Tampak Siring, Kecamatan Tampak Siring, Kabupaten Gianyar, Propinsi Bali, Indonesia.

Kompleks Istana Tampak Siring dan Pura Tirta Empul berada kurang-lebih 40 kilometer dari Kota Denpasar. Dari Ibu Kota Propinsi Bali ini, wisatawan dapat menggunakan kendaraan pribadi atau kendaraan umum (taksi). Namun, apabila menginginkan tamasya yang praktis, para turis dapat menyewa jasa biro

perjalanan (travel agent) yang terdapat di Kota Denpasar.

(28)

2.3 Pusat Perbelanjaan a. Joger

Joger, dikenal dengan pabrik kata-kata yang berlokasi di kawasan jalan raya Kuta dan di Desa Luwus Bedugul Bali. Untuk yang di Kuta tempatnya sangat strategis dan hanya memerlukan waktu 10 menit dari bandara Ngurah Rai. Untuk pastinya, alamat Joger Bali berada di Jalan Raya Kuta.

Nama Joger diambil dari nama pemiliknya sendiri yaitu bapak Joseph Theodorus Wulianadi yang digabung dengan nama sahabatnya Bapak Gerard. Sahabatnya ini sangat berjasa dalam merintis usaha pabrik kata kata ini. Pada tahun 1981 Joseph diberi hadiah pernikahan oleh Gerard sebesar US $ 20.000 sebagai modal dari usahanya. Awalnya dibuka di alamat Jalan Sulawesi no 37 Denpasar, namun sejak tanggal 7 Juli 1987 toko ini pindah ke tempatnya sekarang di alamat Jalan Raya Kuta sebelah supermarket Supernova.

Setiap pengunjung yang akan memasuki oleh-oleh Joger ini akan disapa dengan ramah dan akan ditempeli stiker sebagai tanda masuk VVIP dan akan dilakukan scaning. Didalam galery Joger ini ada ruangan yang khusus memajang koleksi T-shirt, ruangan khusus souvenir seperti mug, sandal, gantungan kunci dan lain sebagainya. Selain itu ada juga ruangan yang unik bagi anda yang ingin

mencari T Shirt anak-anak karena anda diharuskan masuk melalui pintu yang memiliki tinggi sekitar 1,5 meter saja. Tentu bisa dimengerti karena memang untuk anak-anak. Joger Bali hanya satu-satunya tempat di Indonesia yang menjual jam terbalik dan merupakan ciri khas oleh-oleh Joger Bali. Ada juga ruangan di pojok yang menawarkan souvenir berupa guci dan pernak-pernik lainnya.

Dari segi harga tentunya relatif dan tentunya pula kualitas barang yang ada di Joger ini sangat bagus. Cocok untuk anda yang menginginkan oleh-oleh yang unik dan memiliki ciri khas.

b. Krisna Bali

(29)

Pembangunan Krisna Bali berawal dari ide pemikiran Gusti Ngurah Anom pemilik Cok Konfeksi dengan melihat cela pangsa pasar yang ada. Pada tanggal 16 Mei 2007 Krisna Bali didirikan. Di bawah manajemen Cok Konfeksi inilah Krisna Bali pertama, yang bertempat di Jalan Nusa Indah No 79 Denpasar, Bali berdiri dan kemudian berkembang sampai saat ini.

Adapun fasilitas saat ini yang ada di Krisna Bali adalah lapangan parkirnya yang luas, tempat untuk makan dan minum, tempat tunggu sopir, dan lainnya. Jika anda ingin berkunjung ke Krisna Bali ini untuk membeli oleh-oleh ciri khas Bali waktu yang diperlukan sekitar 15 menit dengan jarak tempuh lebih kurang 10 km perjalanan dari Kota Denpasar

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian diatas, dapat disimpulkan bahwa Bali merupakan salah satu daerah di Indonesia yang menyajikan objek-objek wisata yang berskala nasional maupun internasional. Selain itu, Bali juga merupakan daerah yang kental akan budaya dan tradisi sehingga menarik untuk dijadikan sebagai bahan pembelajaran dalam dunia pendidikan. Dengan

adanya pendidikan diluar sekolah ini diharapkan mampu menciptakan rasa bersyukur kepada Allah SWT atas ciptaan dan anugerah-Nya, berfikir kreatif dan inovatif dalam mempelajari sesuatu sehingga mampu menciptakan ide yang berkembang menjadi lebih baik dah bahkan lebih sempurna.

B. Saran

Dalam rangka meningkatkan perkembangan ilmu pengetahuan ada beberapa saran diantaranya:

(30)

2. Dengan adanya pembelajaran diluar ini siswa diharapkan mampu untuk berfikir kreatif dan inovatif sesuai dengan kurikulum 2013.

3. Semoga dengan adanya pembelajaran diluar lingkungan sekolah ini membuat siswa menjadi berfikir objektif mengenai pentingnya untuk selalu mencintai budaya bangsa. Serta tidak lupa menjaga dan melestarikan asset budaya bangsa yang lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Tanah_Lot

http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Pura_tanah_lot_sunset_no3.jpg http://www.balitoursclub.com/berita_49_Danau_Beratan_-_Bedugul.html http://www.gobalitour.com/bedugul.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Pantai_Kuta

http://id.wikipedia.org/wiki/Tanjung_Benoa,_Kuta_Selatan,_Badung http://id.wikipedia.org/wiki/Taman_Budaya_Garuda_Wisnu_Kencana http://id.wikipedia.org/wiki/Istana_Tampaksiring

https://wisatabali2010.wordpress.com/istana-tampak-siring/ http://www.warnawisata.com/bali/joger.html

http://www.rentalmobilbali.net/joger-bali/

http://wisata-bali.com/krisna-pusat-oleh-oleh-khas-bali.html/

(31)

Referensi

Dokumen terkait

room.Bangunan tersebut dapat dilihat pada gambar 2.9.. Wisata Alam di Kawasan Danau Buyan, Buleleng,

Kabupaten Jembrana memiliki potensi pariwisata yang terbilang cukup lengkap, karena memiliki objek wisata dari laut hingga pegunungan dan terdapat di Pulau Bali di mana

Pengelolaan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Solok dalam mengelola objek wisata Danau Singkarak terdiri dari tahapan perencanaan yang perencanaan objek wisata

Gianyar merupakan salah satu kabupaten yang berada di wilayah Propinsi Bali. Kondisi lingkungan objek wisata yang dimiliki Gianyar menjadikannya daerah ini menjadi

"atiluwih yang merupakan objek wisata di Bali yang memiliki cirikhas alam pedesaan yang sangat indah. Sawah berundak atau terasering "atiluwih Bali adalah salah

Dari analisis yang telah dilakukan objek wisata di Kawasan Wisata Rawapening merupakan Danau Rawapening yang mempunyai pemandangan alam ditandai dengan adanya pemandangan alam

-Semua tiket masuk ke objek wisata yang disebutkan diatas, -1 x makan malam di Dewi Sita Reso set menu,.. -kendaraan, supir dan bensin

Kabupaten Jembrana memiliki potensi pariwisata yang terbilang cukup lengkap, karena memiliki objek wisata dari laut hingga pegunungan dan terdapat di Pulau Bali di mana