• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR FAKTOR DAN KONDISI YANG MEMPENGAR (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "FAKTOR FAKTOR DAN KONDISI YANG MEMPENGAR (1)"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

FAKTOR

FAKTOR DAN KONDISI YANG MEMPENGARUHI SOSIAL

EMOSIONAL DAN KARAKTER ANAK

Imroatis Sholihah1

Abstract.

Social development is the acquisition of the ability to behave in accordance with social demands. Socialization is the ability to behave in accordance with norms and values. While emotion are a complete state or situation can be thoughts or feelings that appear on the

biological changes that arise from one’s behavior. Emotional language leads to a feeling or

a thought. So someone is said to be emotional when he / she is able to show the action in accordance with the rules that have been made. Character is an effort to instill good habits.

Keyword: Social, Emotional, character, children

Abstrak.

Perkembangan sosial merupakan perolehan kemampuan berperilaku yang sesuai dengan tuntutan sosial. Sosialisasi adalah kemampuan bertingkah laku sesuai dengan norma dan nilai. Sementara emosi adalah suatu keadaan atau situasi yang utuh dapat berupa pikiran ataupun perasaan yang nampak pada perubahan biologis yang muncul dari prilaku seseorang. Bahasa emosi mengarah pada sebuah perasaan atau pikiran. Jadi seseorang dikatakan berkembang emosinya apabila ia sudah mampu menunjukkan tindakan yang sesuia dengan aturan yang telah dibuat.2 Karakter merupakan usaha menanamkan

kebiasaan – kebiasaan yang baik (habituation ).3

Kata kunci: Sosial, Emosional, karakter, anak

Pendahuluan.

Semua orang tua atau guru berharap bahwa anaknya atau anak didiknya mampu

menguasai atau mengendalikan emosi dan menguasai keterampilan sosial yang memadai

1

Program Study Pendidikan Islam Anak Usia Dini IAIN MADURA, Jl. Raya Panglegur KM 04 Pamekasan, Jawa Timur, Indonesia.

2

E.B Hurlock, Psikologi Perkembangan(Jakarta:Erlangga,1990), hlm.26-29.

(2)

sebagai bekal kehidupan mereka. Kompeksitas lingkungan dan perkembangan emosi

anak menyebabkan penyedian kondisi yang menunjang semakin diperlukan. Tetapi

sebelum menemukan cara penyediaan kondisi yang ideal untuk perkembangan emosi dan

perilaku sosial anak, penting bagi orang tua dan guru mengenali faktor-faktor dan kondisi –

kondisi yang mempengaruhi sosial emosional dan karakter anak secara pasti.

Kemampuan mengenali faktor-faktor dan kondisi – kondisi yang mempengaruhi sosial

emosional dan karakter anak, diharapkan berdampak pada kemampuan memilih kondisi

yang sesuai dengan harapan.

Paparan dari pengenalan dan penelusuran berbagai kondisi yang mempengaruhi

anak oleh guru atau orang tua, diharapkan berdampak positif pada paparan dari

pengenalan dan penelusuran berbagai kondisi yang mempengaruhi anak oleh guru atau

orang tua, diharapkan berdampak positif pada upaya pengembangan sosial emosional

anak pada tingkatan perkembangan yang diharapkan, yaitu menuju ke kematangan

sebagaimana kriteria yang diterapkan dalam standar pengembangannya. Orang tua dan

guru wajib memiliki berbagai keterampilan untuk menentukan langkah – langkah yang

diharapkan kondusif bagi anak dalam mendampingi perkembangan sosial emosionalnya.4

Dari latar belakang di atas dapat di ambil beberapa rumusan masalah, pertama

Faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi perkembangan sosial emosional dan

karakter anak?, kedua Kondisi – kondisi apa saja yang dapat mempengaruhi

perkembangan sosial emosional dan karakter anak?

4Ali

(3)

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui Faktor-faktor apa saja yang dapat

mempengaruhi perkembangan sosial emosional dan karakter anak, dan Kondisi – kondisi

apa saja yang dapat mempengaruhi perkembangan sosial emosional dan karakter anak.5

Pembahasan.

Perkembangan zaman termasuk perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan,

teknologi, dan seni tidak seluruhnya membawa kehidupan ini menjadi lebih teratur,

tentram, damai dan bahagia. Kondisi tersebut justru menjadikan kehidupan ini semakin

kompleks, bahkan menyebabkan dunia ini semakin sulit untuk didiami, dikendalikan dan

dinikmati.

Berdasarkan hasil – hasil penelitian terhadap perilaku dan sikap sosial emosional

anak, keadaaan kehidupan saat ini sangat besar pengaruhnya terhadap perilaku anak.

Keadaan lingkungan kehidupan saat ini banyak berakibat buruk terhadap perkembangan

dan kehidupan sosial emosional dan karakter anak. Ternyata kehidupan yang teramat

sibuk, mengakibatkan timbulnya tekanan – tekanan pada sosial emosional dan karakter

anak sehingga berdampak pada anak – anak zaman sekarang, yaitu menjadi lebih mudah

kesal dan marah terutama dalam menaggapi segala sesuatu mengenai dirinya.

Pembekalan dan pemberian rangsangan – rangsangan yang tepat pada emosi

sosial dan karakter anak sejak dini, yaitu sejak usia prasekolah akan memberikan

kekuatan kepada mereka untuk mengenali, mengelola, mengontrol emosi secara lebih

(4)

mantap sehingga diharapkan mereka akan lebih mampu untuk mengatasi berbagai

masalah yang timbul selama proses perkembangan emosinya.

Alasan dan faktor lain yang perlu disadari tentang pentingnya perkembangan

sosial emosional dan karakter anak sejak dini atau sejak mereka berada pada level

prasekolah adalah anak merupakan praktisi masa depan. Keberhasilan membina anak

sejak dini, merupakan kesuksesan bagi masa depan anak. Sebaliknya kegagalan dalam

memberikan pembinaan, pendidikan, pengasuhan, dan perlakuan merupakan bencana

bagi kehidupan anak di kemudian hari.6

Faktor – faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial Emosional dan Karakter anak:

1. Faktor Hereditas.

Biasanya ada yang menyebut faktor hereditas ini sebgai istilah nature.

Dan faktor ini merupakan karektaristik bawaan yang diturunkan dari orang tua

biologis atau orang tua kandung kepada anaknya. Jadi dapat dikatakan faktor

hereditas merupakan pemberian biologis sejak lahir.

Pembawaan yang telah ada sejak lahir itulah yang menentukan

perkembangan anak untuk dikemudian hari. Pendidikan dan lingkungan sama

sekali tidak berpengaruh dan tidak berkuasa dalam perkembangan seorang anak

6

(5)

termasuk perkembangan seorang anak termasuk perkembangan emosi dan

sosialnya.7

2. Faktor Lingkungan.

Faktor lingkungan sering disebut dengan istilah nurture. Faktor ini bisa

diartikan sebagai kekuatan kompleks dunia fisik dan sosial yang memiliki

pengaruh dalam susunan biologis serta pengalaman psikologis, termasuk

pengalaman sosial dan emosi anak sejak sebelum ada dan sesudah dia lahir.

Nah faktor ini meliputi semua pengaruh lingkungan termasuk didalamnya

pengaruh – pengaruh berikut ini :

a. Keluarga.

Keluarga menjadi lingkungan yang pertama dan utama. Dengan demikian

keluarga memiliki peran yang utama dalam menentukan perkembangan

sosial dan emosi anak. Dilingjungan keluarga inilah anak pertama kali

penerima pendidikan sedangkan orang tua mereka merupakan pendidikan

bagi mereka.

b. Sekolah.

Sekolah merupakan lingkungan kedua bagi anak setelah lingkungan

keluarga, disekolah ada berhubungan dengan guru dan teman – teman

sebayanya. Hubungan antara guru dan anak dengan teman sebaya dapat

mempengaruhi perkembangan emosi dan sosial anak.

7

(6)

Guru merupakan wakil dari orang tua mereka saat mereka berada

disekolah serta pola asu dan prilaku yang ditampilkan oleh guru

dihadapan anak juga dapat mempengaruhi emosi dan sosial anak.

c. Masyarakat.

Secara sederhana saja, masyarakat disini diartikan sebagai kumpulan

individu atau kelompok yang diikat oleh kesatuan negara, kebudayaan,

dan agama. Budaya, kebiasaan, agama, dan keadaan demografi pada

suatu masyarakat diakui ataupun tidak memiliki pengaruh dalam

perkembangan sosial dan emosi anak usia dini. 8

Sedangkan Kondisi yang mempengaruhi karakter anak dan perkembangan sosial

emosional anak ada tiga kondisi utama yaitu:

1. Kondisi fisik.

Apabila kondisi keseimbangan tubuh terganggu karena kelelehan, kesehatan

buruk atau perubahan yang berasal dari perkembangan maka mereka akan

mengalami emosi yang meninggi. Kondisi – kondisi fisik yang mengganggu adalah

sebgai berikut :

Kesehatan yang buruk, disebabkan oleh gizi yang buruk gangguan

pencernaan atau penyakit. Menurutnya kondisi kesehatan yang buruk pada seseorang

akan membuat dirinya menjadi terbatas dibanding orang yang sehat, apabila jika

kondisi tersebut berlangsung lama. Dengan kondisi seperti itu orang tersebut merasa

(7)

tidak dapat beraktifitas secara penuh maka ia mejadi tertekan, dan akibatnya mudah

marah terhadap orang lain. Jika kondisi itu berlanjut terus akan mengakibatkan

penolakan sosial dari masyarakatnya.

Kondisi yang merangsang, seperti kaligata atau eksim. Panyakit kulit,

termasuk rasa gatal apabila jika terdapat pada bagian – bagian yang terbuka akan

menyebabkan sipenderita menutup diri, dan mungkin menjadi minder walaupun tidak

bisa dikategorikan berdasarkan jenis kelamain, wanita lebih sensitive. Gatal yang tak

henti – henti mengakibatkan kejengkelan pada individu dan dapat menimbulkan emosi

yang tidak terkontrol, terutama pada saat igin segera mengakhiri rasa sakitnya.

Banyak orang yang terdorong untuk melakukan tindakan irasional, seperti

menggunakan dosis obat yang tidak semestinya, mencari cara penyembuhan yang

keliru, dan sebagainya.9

Setiap gangguan kronis, seperti asma atau penyakit kencing manis. Penyakit

kronis kadang membuat individu putus asa sehingga ingin mengakhiri hidupnya.

Kadang tindakan mematikan sulit dihindarkan, yaitu paa saat tekanan emosinya

sangat kuat hingga terjadilah bunuh diri.

Perubahan kelenjar, terutama pada masa puber. Gangguan kelenjar

mungkinjuga disebabkan oleh stres yang kronis, misalnya pada kecemasan yang

mengembang ( free loating anxiety ).

2. Kondisi Psikologis.

(8)

Kondisi psikologis dapat mempengaruhi emosi, antara lain tingkat intelegensi,

tingkat aspirasi dan kecemasan.

a. Perlengkapan intelektual yang buruk. Anak yang tingkat intelektualnyarendah, rata

– rata mempunyai pengendalian emosi yang kurang dibandingkan dengan anak

yang pandai pada tingkat umur yang sama.

b. Kegagalan mencapai tingkat aspirasi. Kegagaan yang berulang – ulang dapat

mengakibatkan timbulnya keadaan cemas, sedikit atau banyak.

c. Kecemasan setelah pengalaman emosi tertentu yang sangat kuat. Sebagai contoh

akibat lanjutan dari pengalaman yang menakutkan akan mengakibatkan anak

takut kepada setiap situasi yang dirasakan mengancam.10

3. Kondisi Lingkungan.

Ketengangan yang terus menerus, jadwal yang ketat, dan terlalu banyak

pengalaman menggelisahkan yang merangsang anak secara berlebihan akan

berpengaruh pada emosi anak.

a. Ketegangan yang disebabkan oleh pertengkaran dan perselisihan yang terus

menerus

b. Ketegangan yang berlebihan serta disiplin yang otoriter.

c. Sikap orang yua yang selalu mencemaskan atau terlalu melindugi.

d. Suasana otoriter di sekolah.

Faktor penyebab terjadinya gangguan tingkah laku adalah sebagai berikut :

(9)

Efek Dispilin Orang Tua Yang Terlalu Ketat

Sebagaimana telah dijelaskan, ternyata maksud baik untuk mendisiplinkan

seseorang jika dilakukan dengan cara memaksa dan menekan tidak akan pernah

berhasil. Tekanan akan melahirkan tekanan, maksudnya tekanan disiplin akan ditolak

dengan tekanan untuk menggelar. Akibatnya peraturan yang telah dibuat menjadi

mubazir. Jalan terbaik adalah mengembangkan disiplin dengan penuh pemahaman

dan kesadaran serta tanggung jawab.11

Hukuman Terhadap Respons Sosial Yang Kurang Tepat

Hukuman sebetulnya sesuatu yang harus dilakukan pada suatukesalahan,

tetapi bagaimana mengukur, menimbang, dan menentukan bobot dan jenis hukuman

merupakan hal yang pelik. Jika jenis hukuman dan cara menghukum keliru, hukuman

itu tidak akan mampu memperbaiki perilaku, tetapi justru akan melahirkan

pelanggaran baru karena ketidakpuasan pelaksanaan atau penertiban hukum

tersebut.

Konsekuensi Pemberian Hadia Sebagai Ganjaran Bagi Tingkah Laku Yang

Memgisolasi Diri dari Orang lain.

Cara ini adalah suatu kekeliruan dalam memahami perilaku yang bergunadan

fungsional bagi anak, baik bagi kehidupannya kini maupun esok. Pandangan yang

keliru, bahwa diam itu emas, sendiri lebih baik dari bergabung, dan akan

mengakibatkan kekeliruan dalam menilai hakikat sosial dan akan menyertai kekeliruan

(10)

selanjutnya. Agar tidak keliru, hendaklah pijakan pemberian hadiah diukur dengan

cara lain, misalnya prestasi dan keunggulan.

Kurangnya Kesempatan Untuk Belajar dan Melatih Keahlian

Berdasarkan kaajian sebelumnya, ternyata emosi dan sosial lebih pada suatu

bentuk perilaku yang membutuhkan latihan dan pembiasaan – pembiasaan yang

bersifat khusus. Meskipun para ahli menyepakati pengaruh bawaan, tetapi efeknya

kecil. Jadi, kurangnya latihan akan mengakibatkan hambatan dan gangguan

kematangan, serta perkembangan emosi dan sosial. Hendaklah melibatkan secara

terarah agar lebih cepat mendapatka kemampuan mengendalikan diri

maupunkebutuhan keterampilan sosial.12

Adanya contoh – contoh Tingkah Laku yang Tidak Pantas

Terutama bagi anak yang tinggi kemampuan imitsi atau meniru, banyak

contoh – contoh prilaku yang tidak pantas akan mengakibatkan anak terbiasa terhadap

prilaku yang kebenaranya hakiki. Apabila prilaku yang tampil dimasyarakat seringkali

dikonsumsi anak.13

Kesimpulan.

Perkembangan zaman termasuk perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan,

teknologi, dan seni tidak seluruhnya membawa kehidupan ini menjadi lebih teratur,

tentram, damai dan bahagia.

12 Ibid.

(11)

Faktor – faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial Emosional dan

Karakter anak: 1. Faktor Hereditas, 2. Lingkungan, meliputi keluarga, sekolah, masyarakat,

Sedangkan kondisi yang mempengaruhi karakter anak dan perkembangan sosial

emosianal anak yaitu: 1. Kondisi Fisik, 2. Kondisi psikologis, 3. Kondisi lingkungan.

Faktor penyebab terjadinya gangguan tingkah laku pada anak yaitu: Efek Dispilin

Orang Tua Yang Terlalu Ketat, Hukuman Terhadap Respons Sosial Yang Kurang Tepat,

Kurangnya Kesempatan Untuk Belajar dan Melatih Keahlian, Adanya contoh – contoh

Tingkah Laku yang Tidak Pantas.

Daftar Pustaka

Desmita, Psikologi Perkembangan. Bandung:PT.Remaja Rosdakarya, 2005.

Hurlock, E.B, Psikologi Perkembangan. Jakarta:Erlangga, 1990.

Nugraha, Ali, dan Rachmawati, Yeni, Metode Pengembangan Sosial Emosional. Jakarta:

Universitas Terbuka, 2011.

Sjarkawi, Pembentukan Kepribadian Anak. Peran Moral, Intelektual, Emosional, dan Sosial

(12)

Referensi

Dokumen terkait

Teges saka tembang mau yaiku ngandharake kahanan bingung nganti tolah-tolih. Yen dideleng Ana saperangan swarane kang dibolan-baleni sajroning ukara mau, yaiku swara

Hubungan hubungan social dalam kehidupan pasar menciptakan suatu proses sistem ekonomi yang dibarengi dengan sistem sosial sehingga adanya keseimbangan dalam kedinamikaan

Rahyono (2003) menyatakan intonasi sebuah bahasa memiliki keteraturan yang telah dihayati bersama oleh para penuturnya.Penutur sebuah bahasa tidak memiliki kebebasan yang

Produksi dan reproduksi teks karya sastra puisi merupakan praktek pemaknaan yang dilakukan kalangan mahasiswa di Kota Surabaya sebagai suatu kesenangan yang beroperasi

Berbeda dari peneltian-penelitian di atas, penelitian yang dilakukan penulis lebih menekankan pada aspek analisis dengan perspektif maqa>s}id terhadap mas}lah}ah

Tujuan dari penulisan ini adalah Pemanfaatan limbah plastik sebagai sarana budidaya toga dengan sistem vertikultur melalui pendidikan lingkungan pada masyarakat.. Metode

Karakter di SD Terpadu Putra Harapan Purwokerto Tahun Pelajaran 2015/2016 ”. Penelitian tersebut menjelaskan bahwa pembentukan pendidikan karakter di SD Terpadu Putra

Projek Cerdig adalah salah satu proses pembelajaran Bahasa Inggris berbasis teknologi yang didesain untuk memenuhi kebutuhan siswa generasi Z di kelas VIII SMPN 5