• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Produk Baru and Evaluasi Se

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pengembangan Produk Baru and Evaluasi Se"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

Pengembangan Produk

Baru & Evaluasi Sensoris

(2)

OUTLINE

Konsep & Definisi Pengembangan Produk Baru

Siklus Hidup Produk

Tahapan Pengembangan Produk Baru

(3)

Konsep & Definisi

Pengembangan Produk Baru

Usaha di bidang agribisnis dapat mengalami berbagai macam kondisi seperti:

• Meningkatnya jumlah kompetitor

• Selera konsumen yang berubah-ubah

• Teknologi Informasi yang berkembang pesat, dll

Dapat mengancam keberlangsungan perusahaan

(4)

Konsep & Definisi

Pengembangan Produk Baru

 Sehingga perusahaan memerlukan adanya strategi agar konsumen tetap membeli produk yang dihasilkan

Strategi awal yang digunakan adalah :

PENGEMBANGAN PRODUK BARU

(5)

Konsep & Definisi

Pengembangan Produk Baru

• Pengembangan produk baru dapat meliputi produk orisinil, produk yang

disempurnakan, produk yang dimodifikasi dan merek baru yang dikembangkan

(6)

Konsep & Definisi

Pengembangan Produk Baru

SUATU PRODUK DISEBUT BARU JIKA MEMENUHI

SALAH SATU KATEGORI BERIKUT INI:

1. BARU BAGI DUNIA PRODUK (NEW TO THE

WORLD PRODUCT)

2. LINI PRODUK BARU (NEW PRODUCT LINES)

3. TAMBAHAN DARI LINI PRODUK YANG TELAH ADA (ADDITIONS TO EXISTING PRODUCT LINES)

4. PENINGKATAN & PERBAIKAN PRODUK YG TELAH

ADA (IMPROVEMENTS OR REVISIONS OF

EXISTING PRODUCTS)

5. MEMPOSISIKAN KEMBALI PRODUK (REPOSITIONED PRODUCTS)

6. PRODUK DENGAN HARGA LEBIH MURAH (LOWER

(7)

Konsep & Definisi

Pengembangan Produk Baru

Pentingnya Pengembangan Produk Baru :

• Mengikuti perubahan permintaan pasar

• Bertahan dalam kompetisi

• Menyesuaikan dengan perubahan teknologi

• Mengganti produk lama atau produk tidak laku

• Diversifikasi produk untuk mengurangi resiko

(8)

Siklus Hidup Produk

DAUR HIDUP PRODUK (PRODUCT LIFE CYCLES)

MENYEDIAKAN INFORMASI UNTUK MENELUSURI DITERIMA NYA SUATU PRODUK DARI PENGENALAN SAMPAI BERAKHIR (MATI).

(9)

Siklus Hidup Produk

EMPAT TAHAPAN DAUR HIDUP PRODUK:

(10)

Siklus Hidup Produk

1. TAHAP PENGENALAN (INTRODUCTORY-STAGE); (Lanjutan)

Low sales

High costs per customer

Negative profits

Innovator customers

Few competitors

(11)

Siklus Hidup Produk

1. TAHAP PENGENALAN (INTRODUCTORY-STAGE); (Lanjutan)

Objective:

Offer a basic product

Price at cost-plus

Selective distribution

Induce trial via heavy sales promotion

(12)

Siklus Hidup Produk

(13)

Siklus Hidup Produk

2. TAHAP PERTUMBUHAN (GROWTH-STAGE);

(Lanjutan)

Objective:

Maximize market share

Offer service, product extensions, warranty

Price to penetrate

Intensive distribution

Awareness and interest – mass market

(14)

Siklus Hidup Produk

3. TAHAP KEDEWASAAN (MATURITY-STAGE);

(15)

Siklus Hidup Produk

3. TAHAP KEDEWASAAN

(MATURITY-STAGE); (Lanjutan)

• Peak sales

• Low costs

• High profits

• Middle majority customers

(16)

Siklus Hidup Produk

3. TAHAP KEDEWASAAN

(MATURITY-STAGE); (Lanjutan)

Objective:

• maximize profit while defending market share

• Diversify brands/items

• Price to match or beat competition

• Intensive distribution

• Stress brand differences and benefits

(17)

Siklus Hidup Produk

4. TAHAP MENURUN (DECLINE-STAGE); TAHAP

(18)

Siklus Hidup Produk

4. TAHAP MENURUN (DECLINE-STAGE); (Lanjutan)

• Low costs

• Declining sales

• Declining profits

• Laggard customers

(19)

Siklus Hidup Produk

4. TAHAP MENURUN (DECLINE-STAGE); (Lanjutan)

Objective:

• reduce costs and milk the brand

• Phase out weak models

• Cut price

• Selective distribution

• Reduce advertising to levels needed to retain

hard-core loyalists

(20)

Siklus Hidup Produk

Tahapan hidup daur produk akan menentukan perusahaan dalam

mengembangkan produknya, oleh karena itu perlu:

1.Kemampuan mengidentifikasi keinginan konsumen

2.Kemampuan Divisi R & D yang sangat kuat

3.Kepemilikan sumberdaya yang langka dan unik

(21)
(22)

Tahapan Pengembangan

Produk Baru

1. STRATEGI PRODUK BARU

STRATEGI PRODUK BARU MENGHUBUNGKAN PROSES PENGEMBANGAN PRODUK BARU DENGAN TUJUAN DARI DEPARTEMEN PEMASARAN, UNIT BISNIS & KORPORASI. STRATEGI INI HARUS SEJALAN DENGAN

TUJUAN DAN DITERAPKAN SECARA

(23)
(24)

Tahapan Pengembangan

Produk Baru

2. Menghasilkan Gagasan (Idea Generation)

• Tahapan ini merupakan pencarian peluang

produk baru secara terus menerus dan sistematik.

• Tahapan ini dilakukan untuk menemukan

gagasan-gagasan baru dan segara mengenai penciptaan produk

• Metode untuk menciptakan gagasan baru

(25)

Tahapan Pengembangan

Produk Baru

2. Menghasilkan Gagasan (Idea Generation) GAGASAN PRODUK BARU DATANG DARI :

PELANGGAN

KARYAWAN

PENYALUR

PESAING

PENELITIAN & PENGEMBANGAN

(26)
(27)

Tahapan Pengembangan

Produk Baru

3. Penyaringan Gagasan (Idea Screening)

• Setelah perusahaan mengidentifikasi gagasan

produk yang berpotensi, perusahaan harus menyaringnya.

• Dalam product screening, kekurangan,

(28)
(29)

Tahapan Pengembangan

Produk Baru

4. ANALISIS BISNIS

• Analisis Bisnis dan finansial dilakukan untuk

menguji kelayakan finasial dan bisnis dari konsep pengembangan produk baru.

• Disini dilakukan analisa terhadap sejumlah

(30)

Tahapan Pengembangan

Produk Baru

4. ANALISIS BISNIS

PEDOMAN DALAM ANALISIS BISNIS:

SEBERAPA BESAR PERMINTAAN PRODUK

ADAKAH PENGARUH PRODUK BARU THD PENJUAL AN KESELURUHAN, PANGSA PASAR, TINGKAT ROI

ADAKAH PENGARUH PENGENALAN PRODUK BARU TERHADAP PRODUK YANG TELAH ADA

APAKAH PRODUK BARU AKAN MEMBERI MANFAAT BAGI KONSUMEN

APAKAH MEMERLUKAN FASILITAS BARU

BAGAIMANA REAKSI PESAING

(31)
(32)

Tahapan Pengembangan

Produk Baru

5. PENGEMBANGAN

• Pengembangan produk mengkonversi ide

produk baru menjadi bentuk fisik dan sekaligus mengidentifikasi pola strategi pemasaran yang akan diterapkan.

• Fase ini mencakup konstruksi produk,

(33)
(34)

Tahapan Pengembangan

Produk Baru

6. UJI COBA PEMASARAN

• Fase ini mencakup konstruksi produk, packaging, pemilihan brand, brand positioing, dan usage testing.

• Tujuannya adalah untuk mengevaluasi kinerja produk dan efektivitas program pemasaran secara terbatas – sebelum a full-scale introduction.

(35)
(36)

Tahapan Pengembangan

Produk Baru

7. KOMERSIALISASI

• Setelah pengujian selesai, perusahaan siap untuk mengenalkan produknya ke pasar yang ditargetkan

secara full scale.

• Sejumlah aspek yang perlu dicermati dalam tahap

(37)

Tahapan Pengembangan

Produk Baru

7. KOMERSIALISASI

KEPUTUSAN UNTUK MEMASARKAN SUATU PRODUK YG TELAH MEMPEROLEH REKOMENDASI DARI HASIL UJI COBA PEMASARAN. KEPUTUSAN INI

MENYANGKUT:

PEMASOK BAHAN BAKU

SARANA PRODUKSI

MEMBANGUN PABRIK

MENENTU KAN DISTRIBUSI

PELATIHAN TENAGA PENJUALAN

(38)

Tahapan Pengembangan

Produk Baru

KUNCI KEBERHASILAN PENGENALAN PRODUK BARU:

MEMPELAJARI KARAKTERISTIK KONSUMEN SECARA SEKSAMA

SEDAPAT MUNGKIN MEMBUAT PRODUK YG TERBAIK

VISI TENTANG KONDISI PASAR DIMASA MENDATANG

KOMITMEN KEPEMIMPINAN YANG KUAT

KOMITMEN DALAM PENGEMBANGAN PRODUK BARU

KOMITMEN TIM DLM PENGEMBANGAN PRODUK BARU

(39)

Tahapan Pengembangan

Produk Baru

WHY DO NEW PRODUCTS FAIL?

Failed consumer expectations

Promotional failure

Positioning failure

Timing Failure

Cultural Failure (Internal / External)

Technical Failure

(40)

Evaluasi Sensoris

Kualitas yang ditentukan oleh sensori

terkadang menjadi faktor penentu

keberhasilan industri pangan dalam

memperluas segmentasi produk yang

di jual.

Berdasarkan hal ini, maka industri

pangan mencoba mengaplikasikan

(41)

Evaluasi Sensoris

Evaluasi sensori

adalah suatu metode

ilmiah yang digunakan untuk mengukur,

menganalisis, dan menginterpretasikan

respon terhadap suatu produk

(42)
(43)
(44)

Evaluasi Sensoris

Evaluasi sensori dapat digunakan untuk :

• menilai adanya perubahan yang dikehendaki atau tidak dikehendaki dalam produk atau bahan-bahan formulasi

• mengidentifikasi area untuk pengembangan

• menentukan apakah optimasi telah diperoleh

• mengevaluasi produk pesaing

• mengamati perubahan yang terjadi selama proses atau penyimpanan

• memberikan data yang diperlukan bagi promosi produk

• penerimaan dan kesukaan atau preferensi konsumen

(45)

Evaluasi Sensoris

• Dalam uji sensoris ada yang akan bertindak

sebagai:

– Panel leader / subyek / peneliti

– Panelis/ yang melakukan pengujian

(46)

Evaluasi Sensoris

1. PANEL LEADER

Tugas dari panel leader adalah:

• Menyiapkan worksheet dan scoresheet

• Melakukan persiapan sampel sebelum uji panel dilakukan

• Memberikan instruksi yang jelas kepada panelis sebelum uji panel dimulai

(47)

Yang harus ada pada worksheet / lembar kerja yang dibuat panel leader adalah:

• Jenis uji sensori

• Tanggal pengujian

• Jenis sampel

• Identifikasi sampel (contoh: kode huruf untuk

membedakan merk atau konsentrasi atau perlakuan lainnya)

• Tabel rancangan urutan penyajian menurut booth

yang tersedia dan jumlah panelis yang menilai, termasuk kode identifikasi sampel

(48)

Worksheet Uji Ranking Hedonik

Tgl uji :

Jenis sampel : Biskuit

Identifikasi sampel Kode

Biskuit dengan konsentrasi kayu manis 0 % A Biskuit dengan konsentrasi kayu manis 0,5 % B Biskuit dengan konsentrasi kayu manis 1 % C Biskuit dengan konsentrasi kayu manis 2 % D

Kode kombinasi urutan penyajian:

ABCD = 1 BACD = 7 CABD = 13 DABC = 19

Booth Panelis Kode sampel urutan penyajian

I # 1, 25 771 653 935 257 1

Rekap kode sampel:

(49)

• Nama panelis

• Tanggal pengujian

• Jenis produk yang diuji

• Atribut mutu yang dinilai (bila diperlukan)

• Skala nilai yang digunakan, untuk uji ranking hedonik: nilai yang dipakai sesuai dengan jumlah sampel yang diranking. Contoh untuk 4 sampel yang diuji: paling disukai (4) hingga paling kurang disukai (1).

• Instruksi pengujian secara detil dan jelas

• Tabel penilaian sensori

• Catatan/komentar panelis (bila diperlukan)

• Kuesioner digandakan minimal sejumlah panelis yang digunakan dalam pengujian sensori ini.

(50)

Evaluasi Sensoris

2. PANELIS

Jenis panelis :

• Terlatih  Needed for most analytical tests • Tidak / Semi terlatih  Normal for consumer

tests, can be used with some analytical tests

(51)

Evaluasi Sensoris

Pada evaluasi sensori, segala macam faktor

yang dapat mengganggu proses penilaian

ditekan seminimal mungkin. Hal ini dapat

dilakukan dengan memisahkan setiap

panelis sensori agar tidak saling

(52)

Evaluasi Sensoris

Evaluasi sensori memiliki tiga jenis

metode, yaitu:

Uji Diskriminatif

Uji Deskriptif

(53)

Evaluasi Sensoris

1. Uji Diskriminatif

• Uji deskriminatif dilakukan untuk menguji secara

statistika ada tidaknya perbedaan dari produk-produk yang diuji, yang mengukur kemampuan panelis untuk mendeteksi suatu sifat sensori.

• Uji ini dapat berfungsi misalnya untuk

mengetahui ada tidaknya perbedaan rasa suatu produk jika bahan bakunya diganti dengan jenis

yang lain.[

• Contohnya adalah: Uji segitiga, uji duo-trio, dan

(54)

Evaluasi Sensoris

1. Uji Diskriminatif (Lanjutan)

• Uji segitiga digunakan apabila akan dilakukan

penggantian jenis produk dengan tujuan produk pengganti tidak berbeda secara signifikan

(55)

Evaluasi Sensoris

1. Uji Diskriminatif (Lanjutan)

• Uji pasangan adalah uji dimana para panelis

diminta untuk menyatakan apakah ada

perbedaan antara dua contoh yang disajikan.

• Uji duo-trio adalah uji dimana ada 3 jenis contoh

(dua sama, satu berbeda) disajikan dan para

(56)

Evaluasi Sensoris

1. Uji Diskriminatif (Lanjutan)

• Ada pula uji rangking yang meminta para

panelis untuk merangking sampel-sampel berkode sesuai urutannya untuk suatu sifat sensori tertentu.

• Uji sensitivitas terdiri atas uji treshold, yang

menugaskan para penelis untuk mendeteksi ukuran batas deteksi suatu zat atau untuk mengenali suatu zat pada level batas

(57)

Evaluasi Sensoris

2. Uji deskriptif

• Uji deskripsi didesain untuk mengidentifikasi dan

mengukur sifat-sifat sensori.

• Dalam kelompok pengujian ini dimasukkan

rating atribut mutu dimana suatu atribut mutu dikategorikan dengan suatu kategori skala

(suatu uraian yang menggambarkan intensitas dari suatu atribut mutu) atau dapat juga

(58)

Evaluasi Sensoris

2. Uji deskriptif (Lanjutan)

• Uji deskriptif merupakan uji yang membutuhkan

keahlian khusus dalam penilaiannya karena dalam uji ini panelis harus dapat menjelaskan perbedaan antara produk-produk yang diuji. Untuk melakukan uji ini, dibutuhkan penguji yang terlatih.

• Uji deskriptif terdiri atas Uji Pemberian skor dan

uji pemberian skala.

• Kedua uji ini dilakukan dengan menggunakan

pendekatan skala atau skor yang dihubungkan dengan deskripsi tertentu dari atribut mutu

(59)

Evaluasi Sensoris

3. Uji Afektif

• Uji afektif merupakan uji yang dilakukan untuk

mengetahui produk-produk mana yang disukai penguji dan produk-produk mana yang tidak disukai.

• Salah satu contoh uji afektif adalah Uji hedonik.

• Uji hedonik dapat dilakukan oleh penguji baik yang terlatih ataupun konsumen biasa.

(60)

UJI RANKING HEDONIK

Nama : Tanggal:

Produk : Cookies Penilaian untuk : overall rasa Instruksi :

Berkumur-kumurlah dulu sebelum menguji sampel.

Di hadapan Anda terdapat 5 sampel cookies. Cicipi sampel secara berturutan dari kiri ke kanan, rasakan masing-masing. Setelah mencicipi semua

sampel, Anda boleh mengulang sesering yang Anda perlukan. Urutkan

sampel dari yang paling Anda sukai (=1) hingga sampel yang paling kurang Anda sukai (=5)

Sampel Ranking (jangan ada yang dobel)

____ ___________ ____ ___________ ____ ___________ ____ ___________ ____ ___________

Referensi

Dokumen terkait

hasil pendataan di rekap dan diurutkan permasalahan yang ada Unit terkait Semua institusi pendidikan yang ada di wilayah kerja Puskesmas..  STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

sebelumnya, APRIL lebih spesifik menyampaikan rencana pembangunan tanaman kehidupan di Pulau Padang dan grievance mechanism, untuk itu APRIL mengajak NGO untuk mendiskusikan

Pengisian elektron pada orbital yang memiliki tingkat energi yang sama, masing-masing diisi dengan satu elektron terlebih dahulu yang memiliki arah spin yang sama, kemudian

Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah di atas, maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: “Apakah dengan menerapkan model pembelajaran inkuiri secara

Pada masa lalu, laut ini merupakan jalur lalu lintas yang sibuk, memungkinkan perdagangan dan pertukaran budaya antara orang Mesir, Yunani Kuno, Romawi Kuno, dan timur Tengah.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan ( Research and Development/R & D ). Hasil penelitian menggambarkan bahwa

Materi-materi yang tersaji dalam Modul Pelatihan ini merupakan rangkaian dari berbagai pelatihan yang dipersiapkan untuk memperkuat pengetahuan dan ketrampilan perempuan sebagai

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis kalimat imperatif, mendeskripsikan penanda kesantunan kalimat imperatif, dan mendeskripsikan prinsip kesantunan