• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pertanyaan novatif pada peningkatan pemahaman (14)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pertanyaan novatif pada peningkatan pemahaman (14)"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Pertanyaan:

Bagaimana Bila Cuti Bersama Tidak

Mengurangi Cuti Tahunan?

Yth. Pengasuh Rubrik Klinik, saya bekerja di perusahaan swasta ingin menanyakan sehubungan pelaksanaan SKB 3 Menteri terkait cuti bersama, apakah ada sanksi dari Pemerintah bila perusahaan swasta tidak memotong cuti tahunan karyawannya dalam pelaksanaan cuti bersama tersebut? Mohon penjelasannya.

Jawaban:

Sebagaimana telah pernah saya jawab dan jelaskan dalam artikel yang berjudul Cuti Massal Karyawan (Cuti Bersama), bahwa cuti bersamaadalah merupakan bagian dari pelaksanaan cuti tahunan yang dilakukan secara bersama-sama (secara massal), sehingga sering disebut dengancuti massal.

Dengan mengambil cuti bersama tersebut, berarti mengurangi hak cuti karyawan yang bersangkutan dan memotong hak cuti tahunannya. Namun demikian, untuk menjawab pertanyaan Saudara (yang terkait dengansanksi) mungkin saya perlu menjelaskan kembali mengenai hak cuti tahunan dan kaitannya dengan cuti bersama.

Berdasarkan Pasal 79 ayat (1) dan ayat (2) huruf c Undang-Undang No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (“UU Ketenagakerjaan”), bahwa pengusaha wajib memberikan waktu istirahat dan hak cuti tahunan kepada pekerja/buruh (istilah Saudara, karyawan) sekurang-kurangnya 12 (duabelas) hari kerja setelah pekerja/buruh yang bersangkutan bekerja selama 12 (duabelas) bulan secara terus-menerus.

Dengan terbitnya Keputusan Bersama Menteri Agama, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No.: 357 Tahun 2003, Kep-191/Men/2003, dan 03/SKB/M.PAN/2003 tentang Hari-hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2004 tanggal 17 Juli 2003 yang kemudian berturut-turut terbit surat keputusan serupa setiap tahunnya, yang terakhir adalahKeputusan Bersama Menteri Agama, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 5, 225, 05/SKB/MENPAN-RB/08/2013 Tahun 2013 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2014 (“SKB 3 Menteri”), hal ini mengubah cara pengambilan hak cuti(tahunan).

(2)

Demikian juga dipertegas dalam Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi No. SE.302/MEN/SJ-HK/XII/2010 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Cuti Bersama di Sektor Swasta Tahun 2011, antara lain disebutkan, bahwa cuti bersama merupakan bagian dari pelaksanaan cuti tahunan yang dilakukan (maksudnya, diambil dan dilaksanakan) secara bersama-sama. Sehingga pekerja/buruh yang melaksanakan cuti pada pada hari-hari cuti bersama sesuai SKB, hak cuti yang diambilnya diperhitungkan dengan dan mengurangi hak cuti tahunan pekerja/buruh yang bersangkutan.

Artinya, jika seseorang karyawan yang melaksanakan cuti bersama,misalnya selama 2 (dua) hari, seperti pada hari raya Idhul Fitri sebagai tambahan hari libur resmi sebelum/sesudah hari raya Idhul Fitri, maka cuti bersama selama 2 (dua) hari tersebut mengurangi hak cuti tahunan yang berjumlah 12 (duabelas) hari kerja, sehingga dengan demikian hak cuti tahunan yang belum diambil tinggal tersisa 10 (sepuluh) hari kerja.

Sehubungan dengan permasalahan Saudara, kalau perusahaan tidak memotong cuti tahunan seseorang karyawannya, bukankah justru lebih baik dan lebih menguntungkan bagi karyawan yang bersangkutan? Maksudnya, hak cuti tahunannya utuh tidak ada potongan tetapi perusahaan juga tetap melaksanakan cuti bersama.

Dengan demikian, menurut pendapat dan hemat saya, tidak ada sanksi dari Pemerintah apabila perusahaan (swasta) tidak memotong hak cuti tahunan karyawannya terkait dengan pelaksanaan cuti bersama tersebut. Justru dengan tidak adanya pemotongan hak cuti tahunan, tentunya lebih baik jika perusahaan mematuhi dan melaksanakan SKB 3 Menteri dengan menerapkan cuti bersama sesuai ketentuan waktu dalam SKB 3 Menteridimaksud dan juga tetap memberikan hak cuti tahunan penuh selama 12 (duabelas) hari kerja kepada masing-masing karyawan.

Demikian penjelasan saya, semoga saya tidak salah menangkap maksud pertanyaan Saudara. Saya ucapkan selamat melaksanakan cuti bersamatanpa potongan hak cuti tahunan.

Dasar Hukum:

1. Undang-Undang No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;

2. Peraturan Pemerintah No.21 Tahun. 1954 tentang Penetapan Peraturan Istirahat Buruh;

3. Keputusan Bersama Menteri Agama, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara No.: 357 Tahun 2003, Kep-191/Men/2003, dan 03/SKB/M.PAN/2003 tentang Hari-hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2004; 4. Keputusan Bersama Menteri Agama, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, dan Menteri

(3)

5. Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi No. SE.302/MEN/SJ-HK/XII/2010

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh kualitas pelayanan yang meliputi bukti fisik, keandalan, daya tanggap, jaminan dan empati terhadap

dipertanggungjawabkan. Selain sebagai bentuk pertanggungjawaban publik, adanya pengelolaan organisasi yang terbuka, juga akan membangun kepercayaan pengemban kepentingan

Hal yang juga termasuk adab sopan santun dengan beliau adalah jika sedang berada dalam suatu urusan jama'ah, misalnya khutbah, jihad, atau perang, maka tidak ada yang

Pemilihan Daya Motor Dan Menentukan Momen Gaya Pengereman Untuk Mekanisme Perentang Dan Pendongkrak Bila jangkouan crane di ubah dengan troli yang di gerakan tali, momen gaya

Bagian Data - Kementerian KUKM

• Kelompok 3 untuk soal K3, yaitu koneksi dengan dunia nyata.. Untuk memenuhi persyaratan tes yang baik, sebelum digunakan tes yang terdiri dari 3 item untuk soal K1

Pelaksanaan tindakan kelas yang dilakukan, melibatkan sekolah dan peneliti yang nantinya secara kolaboratip menyelesaikan permasalahan yang ada di dalam kelas

Sarah Liliana Pandiangan : Studi Keanekaragaman Ikan Karang Di Kawasan Perairan Bagian Barat Pulau Rubiah Nanggroe Aceh Darussalam, 2010.. STUDI KEANEKARAGAMAN IKAN KARANG DI KAWASAN