i | T i n g k a t K e s e j a h t e r a a n R u m a h T a n g g a P e t a n i T e m b a k a u d i D e s a R a n d u m e r a k K e c a m a t a n P a i t o n K a b u p a t e n P r o b o l i n g g o
TINGKAT KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA PETANI TEMBAKAU DI DESA RANDUMERAK KECAMATAN PAITON
KABUPATEN PROBOLINGGO
LAPORAN PENELITIAN
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Metodologi Penelitian
Dosen Pembimbing :
Dr. H. Sugiyo Ahmad, M. Pd
Oleh:
FAIQOTUL AMINAH NIM : 12012476
Kelas : C
PROGRAM STUDI STRATA 1 TEKNIK INFORMATIKA
S
S
E
E
K
K
O
O
L
L
A
A
H
H
T
T
I
I
N
N
G
G
G
G
I
I
T
T
E
E
K
K
N
N
O
O
L
L
O
O
G
G
I
I
N
N
U
U
R
R
U
U
L
L
J
J
A
A
D
D
I
I
D
D
P
PAAIITTOONN –– PPRROOBBOOLLIINNGGGGOO
ii | T i n g k a t K e s e j a h t e r a a n R u m a h T a n g g a P e t a n i T e m b a k a u d i D e s a R a n d u m e r a k K e c a m a t a n P a i t o n K a b u p a t e n P r o b o l i n g g o
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puja dan puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas
limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya yang telah memberikan jalan terang
kepada penulis untuk menyelesaikan tugas dan tanggung jawab penulisan
laporan penelitian ini.
Selanjutnya tugas tentang laporan penelitian yang berjudul “Tingkat
Kesejahteraan Rumah Tangga Petani Tembakau di Desa Randumerak Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo” telah dapat penulis selesaikan mengacu pada kriteria tugas yaitu sebagai Tugas Akhir Mata Kuliah Metodologi
Penelitian. Penulis menyadari bahwa keberhasilan ini bukanlah keberhasilan
individu semata, namun berkat bantuan dan bimbingan dari semuaa pihak.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis bermaksud menghaturkan
terimakasih kepada :
1. Bapak Dr. H. Sugiyo Ahmad, M. Pd selaku pembimbing yang telah
berkenan member saran dan membantu penulis dalam mengerjakan
Tugas Akhir penelitian ini.
2. Abah dan Ummi‟ yang telah membantu spiritual dan material kepada
penulis.
3. Teman-teman kelas C Mata Kuliah Metodologi Penelitian Tahun
Akademik 2013-2014 yang saling membantu dalam pembuatan
laporan penelitian ini.
Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam
penyusunan laporan penelitian ini, sehingga masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, penulis menerima kritik dan saran serta masukan sebagai bahan
perbaikan.
Paiton, 31 Januari 2014
Penulis
iii | T i n g k a t K e s e j a h t e r a a n R u m a h T a n g g a P e t a n i T e m b a k a u d i D e s a R a n d u m e r a k K e c a m a t a n P a i t o n K a b u p a t e n P r o b o l i n g g o
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul ... i
Kata Pengantar ... ii
Daftar Isi ... iii
Daftar Tabel ... v
Daftar Lampiran ... vii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 3
1.3 Tujuan Penelitian ... 3
1.4 Manfaat Penelitian ... 3
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Rumah Tangga ... 4
2.2 Kajian Petani ... 4
2.3 Kajian Pendapatan ... 5
2.4 Kajian Kesejahteraan ... 6
2.5 Tujuan dan Fungsi Kesejahteraan ... 8
2.6 Kajian Tembakau ... 9
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian ... 10
3.2 Waktu dan Lokasi Penelitian ... 10
3.3 Variabel Penelitian ... 11
3.4 Populasi ... 11
3.5 Pengumpulan Data ... 11
3.6 Instrumen Penelitian ... 12
3.7 Analisis Data ... 12
iv | T i n g k a t K e s e j a h t e r a a n R u m a h T a n g g a P e t a n i T e m b a k a u d i D e s a R a n d u m e r a k K e c a m a t a n P a i t o n K a b u p a t e n P r o b o l i n g g o
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian ... 14
4.2 Pembahasan ... 22
BAB V PENUTUP 5.1 Saran ... 25
5.2 Kesimpulan ... 25
Daftar Pustaka ... 26
v | T i n g k a t K e s e j a h t e r a a n R u m a h T a n g g a P e t a n i T e m b a k a u d i D e s a R a n d u m e r a k K e c a m a t a n P a i t o n K a b u p a t e n P r o b o l i n g g o
DAFTAR TABEL
Halaman
No. Tabel Judul Tabel
4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur di Desa
Randumerak Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo Tahun
2014 ... 16
4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan di
Desa Randumerak Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo
Tahun 2014 ... 16
4.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan Pokok di
Desa Randumerak Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo
Tahun 2014 ... 17
4.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tanggungan Rumah
Tangga di Desa Randumerak Kecamatan Paiton Kabupaten
Probolinggo Tahun 2014 ... 17
4.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Status Kepemilikan
Lahan di Desa Randumerak Kecamatan Paiton Kabupaten
Probolinggo Tahun 2014 ... 18
4.6 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Luas Lahan di Desa
Randumerak Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo Tahun
2014 ... 18
4.7 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendapatan dari
Pertanian Tembakau di Desa Randumerak Kecamatan Paiton
Kabupaten Probolinggo ... 19
4.8 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendapatan dari Non
Tembakau di Desa Randumerak Kecamatan Paiton Kabupaten
Probolinggo Tahun 2014 ... 19
4.9 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendapatan Anggota
Rumah Tangga Lainnya di Desa Randumerak Kecamatan Paiton
vi | T i n g k a t K e s e j a h t e r a a n R u m a h T a n g g a P e t a n i T e m b a k a u d i D e s a R a n d u m e r a k K e c a m a t a n P a i t o n K a b u p a t e n P r o b o l i n g g o
4.10 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Total Pendapatan
Petani Tembakau di Desa Randumerak Kecamatan Paiton
Kabupaten Probolinggo Tahun 2014 ... 20
4.11 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat
Kesejahteraan Rumah Tangga di Desa Randumerak Kecamatan
Paiton Kabupaten Probolinggo Tahun 2014 ... 21
4.12 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Pasang Surut Pertanian Tembakau di Desa
Randumerak Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo Tahun
vii | T i n g k a t K e s e j a h t e r a a n R u m a h T a n g g a P e t a n i T e m b a k a u d i D e s a R a n d u m e r a k K e c a m a t a n P a i t o n K a b u p a t e n P r o b o l i n g g o
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran
1 Pedoman Wawancara ... 27
2 Buku Koding ... 31
1 | T i n g k a t K e s e j a h t e r a a n R u m a h T a n g g a P e t a n i T e m b a k a u d i D e s a R a n d u m e r a k K e c a m a t a n P a i t o n K a b u p a t e n P r o b o l i n g g o
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
Pertanian merupakan salah satu basis ekonomi kerakyatan di Indonesia.
Pertanian pula yang menjadi penentu ketahanan, bahkan kedaulatan pangan.
Namun, di tanah subur yang mayoritas bergantung dari mata pencaharian pertanian
ni masih belum mampu meningkatkan taraf hidup yang masih sejahtera.
Tembakau (family Solanaceae) merupakan salah satu dari enam komoditas
terpenting di Indonesia. Sektor ini termasuk industri paling strategis yang dapat
menerap jutaan tenaga kerja, mulai dari petani tembakau, buruh atau pekerja pada
perusahaan rokok, tenaga ahli, maupun pemasaran. Tembakau merupakan salah
satu komoditas ekspor Indonesia yang cukup banyak mendatangkan devisa.
Pasaran tembakau cerutu Indonesia terbanyak adalah negara-negara Eropa yang
dalam penjualannya melalui sistem pelelangan di Bremen, Jerman.
Peranan tembakau rakyat dipandang sangat penting dalam bidang sosial,
ekonomi dan perdagangan. Tembakau rakyat paling besar dibutuhkan dalam negeri
terutama untuk perusahaan rokok. Prinsipnya pemerintah seharusnya tidak
menghambat perkembangan pertanian dan kehidupan pertanian serta dapat
mungkin membantu mengembangkannya.
Probolinggo merupakan salah satu kabupaten yang termasuk wilayah
Provinsi Jawa Timur, berada pada posisi 7°40‟ s/d 8°10‟ Lintang Selatan dan 111°50‟ s/d 113°30‟ Bujur Timur, dengan luas wilayah 1.696,16 km², termasuk di dalamnya kawasan Pulau Giliketapang dengan luas wilayah 0,6 km². Dengan lereng
gunung-gunung yang membujur dari barat ke timur dan mendapat penyinaran yang baik di
siang hari, dataran cukup tinggi, unsur hara tanah yang baik serta suhu optimal
sehingga sangat baik untuk tanaman tembakau. Kondisi tersebut dimanfaatkan
semaksimal mungkin oleh para petani untuk menamam tembakau, daripada
menanam tanaman lain seperti padi dan sayuran yang keuntungannya tidak begitu
menjanjikan, jauh jika dibandingkan dengan apabila menanam tembakau. Semua itu
dilakukan dengan tujuan untuk memanfaatkan lahan yang ada untuk memperbaiki
kesejahteraan hidup para petani, yaitu dengan menanam tembakau.
Probolinggo menjadi salah satu kabupaten di Jawa Timur yang
2 | T i n g k a t K e s e j a h t e r a a n R u m a h T a n g g a P e t a n i T e m b a k a u d i D e s a R a n d u m e r a k K e c a m a t a n P a i t o n K a b u p a t e n P r o b o l i n g g o
dengan tembakau dari daerah lain. Hampir semua petani yang memiliki lahan
persawahan berusaha memanfaatkan kesempatan di musim tertentu untuk
menanam tembakau karena dirasakan sangat menguntungkan dengan harga jual
yang tinggi. Namun komoditas tembakau di Kabupaten Probolinggo sekarang ini, bukanlah seperti “emas hijau” seperti pada masa-masa lalu. Petani tembakau sudah banyak merugi bahkan sampai menjual apapun untuk menutup biaya yang
dikeluarkan tanaman tembakaunya.
Pertanian tembakau di kabupaten Probolinggo tidak seperti yang dikatakan
oleh kebanyakan orang yang mengira bahwa petani tembakau mempunyai tingkat
kesejahteraan yang tinggi. Faktanya pada setiap tahunnya pertanian tembakau tidak
selalu berhasil, seperti yang terjadi dalam tiga tahun terakhir.
Seiring dengan permasalahan-permasalahan yang ada saat ini seakan
hampir membuat petani tembakau di Probolinggo menjadi resah, mulai dari
ditetapkannya fatwa haram untuk rokok, Rancangan Undang-Undang tentang
tembakau, harga produk yang turun-naik. Hal ini membuat petani merasa resah
ketika menjelang musim tembakau karena merasa takut dengan masalah-masalah
tersebut.
Desa Randumerak yang terletak di jalan raya Panglima Sudirman no. 28
Paiton Probolinggo dengan lingkup masyarakat desa yang mayoritas mempunyai
mata pencaharian sebagai petani tembakau. Mata pencarian sebagai petani
tembakau tersebut harapannya dapat memenuhi kebutuhan hidup dan meningkatkan
kesejahteraan. Pendapatan rumah tangga sebagai petani merupakan pendapatan
yang diperoleh dari hasil kerja sebagai petani tembakau namun tidak menutup
kemungkinan seorang petani mempunyai pendapatan lain di samping pekerjaannya
sebagai petani tembakau. Mata pencaharian lain juga ditekuni petani dalam
memenuhi kebutuhannya untuk bertahan hidup dan untuk menambah penghasilan.
Pekerjaan tersebut dilakukan semata-mata untuk meningkatkan kesejahteraan
rumah tangga petani. Tolok ukur yang terlihat untuk menentukaan tingkat
kesejahteraan petani yaitu dilihat dari penghasilan, maupun kondisi sosial rumah
tangga petani.
Berdasarkan kenyataan yang telah diuraikan dalam latar belakang tersebut,
3 | T i n g k a t K e s e j a h t e r a a n R u m a h T a n g g a P e t a n i T e m b a k a u d i D e s a R a n d u m e r a k K e c a m a t a n P a i t o n K a b u p a t e n P r o b o l i n g g o
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka
dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Berapa pendapatan petani dari sektor tembakau, non tembakau / pekerjaan
lain, anggota keluarga lain dan total pendapatan petani?
2. Bagaimana tingkat kesejahteraan keluarga petani tembakau di Desa
Randumerak?
3. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan pasang surutnya hasil pertanian
tembakau di Desa Randumerak?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah tersebut di atas, maka tujuan dalam
penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Pendapatan rumah tangga petani dari sektor tembakau, non tembakau /
pekerjaan lain, anggota keluarga lain dan total pendapatannya.
2. Tingkat kesejahteraan rumah tangga petani tembakau di Desa Randumerak.
3. Faktor-faktor penyebab pasang surutnya hasil pertanian tembakau.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
a. Di bidang Teknik Informatika, dapat menambah kajian ilmu pengetahuan
Informatika, khususnya Algoritma dan Metodologi Penelitian.
b. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan penelitian
sejenis di masa yang akan datang.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi pemerintah setempat, sebagai bahan pemikiran untuk
pengembangan kesejahteraan petani tembakau.
b. Memberikan informasi mengenai tingkat kesejahteraan rumah tangga
petani tembakau di Kabupaten Probolinggo khususnya di Kecamatan
4 | T i n g k a t K e s e j a h t e r a a n R u m a h T a n g g a P e t a n i T e m b a k a u d i D e s a R a n d u m e r a k K e c a m a t a n P a i t o n K a b u p a t e n P r o b o l i n g g o
BAB II
LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Rumah Tangga
Rumah tangga adalah seseorang atau sekelompok orang yang mendiami
sebagian atau seluruh bangunan fisik / sensus, dan biasanya tinggal bersama serta
makan dari satu dapur. Maksud dari makan di satu dapur yaitu jika pengurusan
kebutuhan sehari-harinya dikelola bersama-sama menjadi satu.
Anggota rumah tangga adalah semua orang yang biasanya bertempat
tinggal di suatu rumah tangga, baik yang berada di rumah pada waktu pencacahan
maupun yang sementara tidak ada. Anggota rumah tangga yang telah bepergian 6
bulan atau lebih, dan anggota rumah tangga yang bepergian kurang dari 6 bulan
tetapi dengan tujuan pindah dan tamu yang tinggal di rumah tangga kurang dari 6
bulan tetapi akan bertempat tinggal 6 bulan dianggap sebagai anggota rumah
tangga.
2.2 Kajian Petani
Pengertian petani diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris menjadi farmer
yang sebenarnya sangat berbeda sekali dengan petani yang dalam arti peasent.
Farmer adalah petani pengusaha, yang menjalankan usaha pertanian sebagai suatu
perusahaan, sehingga untung rugi senantiasa menjadi pertimbangan di dalam
menjalankan usahanya dan memproduksi hasil pertanian dengan orientasi pasar.
Peasent yaitu petani kecil sebagai produsen pertanian, menguasai lahan sempit
dengan orientasi produk untuk mencukupi kebutuhan keluarga, bersifat subsistem.
Menurut para ahli, petani adalh setiap orang yang melakukan usaha untuk
memenuhi sebagian atau seluruh kebutuhan kehidupannya di bidang pertanian
dalam arti luas yang meliputi usaha tani pertanian, peternakan, perikanan dan
pemungutan hasil laut.
Ciri-ciri struktur agraris:
a. Daerah pertanian di pulau Jawa ditandai oleh adanya usaha tani yang luasnya kecil-kecil.
b. Pemilikan tanah cenderung sempit-sempit tetapi relative lebih merata. c. Status / bentuk pemilikan tanah sangat beragam.
d. Sebagian besar usaha tani terdiri dari usaha tani yang digarap oleh pemilik tanahnya sendiri.
5 | T i n g k a t K e s e j a h t e r a a n R u m a h T a n g g a P e t a n i T e m b a k a u d i D e s a R a n d u m e r a k K e c a m a t a n P a i t o n K a b u p a t e n P r o b o l i n g g o
f. Hampir semua tenaga kerja luar keluarga terdiri dari tenaga upahan / bayaran.
g. Terdapat jutaan keluarga tunakisma dan hampir tunakisma, yang tergantung dari upah berburuh sebagai sumber penghasilan yang penting.
h. Untuk semua lapisan masyarakat pedesaan, pendapatan yang berasal dari kegiatan non pertanian merupakan tambahan pendapatan yang sangat penting artinya.
i. Hampir setiap rumah tangga di pedesaan Jawa hidup atas dasar apa yang disebut “extreme occupational multiplicity” dengan suatu pembagian pekerjaan yang sangat lentur di antara anggota-anggota rumah tangga. j. Terdapat kelembagaan hubungan kerja “tradisional” yang beragam dan
rumit, karena berkaitan dengan kelembagaan dalam hal transaksi tanah, penguasaan tanah, dan transaksi hasil bumi.
2.3 Kajian Pendapatan
Pendapatan merupakan jumlah pendapatan yang diterima oleh para anggota
masyarakat untuk jangka waktu tertentu sebagai balas jasa atas faktor-faktor
produksi yang mereka sumbangkan dalam turut serta membangun produk nasional.
Pendapatan rumah tangga adalah penghasilan riil dari seluruh anggota rumah
tangga yang disumbangkan untuk memenuhi kebutuhan bersama maupun
perseorangan dalam rumah tangga.
Pendapatan dan penerimaan anggota rumah tangga dapat diperinci:
pendapatan berupa uang, berupa barang, lain-lain penerimaan uang dan barang.
Termasuk dalam pendapatan ini yaitu jasa yang diberikan oleh anggota rumah atau
orang lain untuk kepentingan rumah tangga yang dapat dinilai dengan uang.
Pendapatan yang lebih ditekankan pada pendapatan rumah tangga, maka
pendapatan merupakan jumlah keseluruhan dari pendapatan formal, informal dan
subsisten. Pendapatan formal yakni segala penghasilan baik berupa uang atau
kontraprestasi dari sektor formal apa yang diperoleh melalui pekerjaan pokok.
Pendapatan informal berupa penghasilan yang diperoleh melalui pekerjaan
tambahan di luar pekerjaan pokok. Pendapatan subsisten diartikan sebagai
pendapatan yang diperoleh dari sektor produksi yang dinilai dengan uang,
pendapatan ini terjadi apabila produksi dan konsumsi terletak pada satu tangan atau
di satu masyarakat kecil. Pendapatan rumah tangga merupakan jumlah seluruh
pendapatan formal dan pendapatan informal dan pendapatan subsisten.
Pendapatan kotor merupakan tolok ukur bagi identitas pertanian, meskipun
6 | T i n g k a t K e s e j a h t e r a a n R u m a h T a n g g a P e t a n i T e m b a k a u d i D e s a R a n d u m e r a k K e c a m a t a n P a i t o n K a b u p a t e n P r o b o l i n g g o
Pendapatan masyarakat dapat terbagi atas:
a. Upah-upah kerja
b. Hak upah petani dan keluarganya
c. Pajak-pajak
d. Hasil bersih, terdiri atas bunga modal dan keuntungan pengusaha.
2.4 Kajian Kesejahteraan
Dalam UUD 1945 bab tentang “kesejahteraan sosial” menyangkut dua pasal
yaitu pasal 33 dan pasal 34. Pasal-pasal tersebut menyebutkan bahwa
kesejahteraan sosial menyangkut pemenuhan kebutuhan materiil yang harus diatur
dalam organisasi dan sistem ekonomi yang berdasarkan kekeluargaan, sehingga
tampak keterkaitan antara keadilan sosial dengan kesejahteraan sosial. Keadilan
sosial merupakan tujuan yang lebih tinggi dari kesejahteraan sosial.
Menurut BKKBN, keluarga sejahtera adalah keluarga yang dibentuk
berdasarkan atas perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual
dan material yang layak, bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, memiliki
hubungan yang selaras, serasi dan seimbang antara anggota dan antar keluarga
dengan masyarakat dan lingkungan.
Aspek tahapan keluarga sejahtera terdiri dari 12 variabel seperti agama,
pangan, sandang, papan, kesehatan, pendidikan, keluarga berencana, tabungan,
interaksi dalam lingkungan, informasi dan peranan dalam masyarakat. Berdasarkan
aspek-aspek tersebut, keluarga dikelompokkan menjadi lima tahapan yaitu:
a. Tahapan Keluarga Pra Sejahtera
Yaitu jika keluarga belum dapat memenuhi keseluruhan indikator yang ada di Tahapan Keluarga Sejahtera I.
b. Tahapan Keluarga Sejahtera I
1. Pada umumnya anggota keluarga makan dua kali sehari atau lebih.
2. Anggota keluarga mempunyai pakaian yang berbeda untuk di rumah, bekerja atau bersekolah dan bepergian.
3. Rumah yang ditempati keluarga mempunyai atap, lantai, dan dinding yang baik.
4. Bila ada anggota keluarga yang sakit dibawa ke sarana kesehatan.
5. Bila pasangan subur ingin ke berKB pergi ke sarana pelayanan kontrasepsi.
7 | T i n g k a t K e s e j a h t e r a a n R u m a h T a n g g a P e t a n i T e m b a k a u d i D e s a R a n d u m e r a k K e c a m a t a n P a i t o n K a b u p a t e n P r o b o l i n g g o
c. Tahapan Keluarga Sejahtera II
7. Pada umumnya anggota keluarga melaksanakan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.
8. Paling kurang sekali seminggu seluruh anggota keluarga makan daging / ikan / telur.
9. Seluruh anggota keluarga memperoleh paling kurang satu stel pakaian baru dalam setahun.
13. Seluruh anggota keluarga berumur 10-60 tahun bisa baca tulis latin.
14. Pasangan usia subur dengan anak dua atau lebih menggunakan alat atau obat kontrasepsi.
d. Tahapan Keluarga Sejahtera III
15. Keluarga berupaya meningkatkan pengetahuan agama.
16. Sebagian penghasilan keluarga ditabung dalam bentuk uang atau barang. 17. Kebiasaan keluarga makan bersama paling kurang seminggu sekali
dimanfaatkan untuk berkomunikasi.
18. Keluarga ikut dalam kegiatan masyarakat di lingkungan tempat tinggal. 19. Keluarga memperoleh berita dari surat kabar / majalah / radio / TV.
e. Tahapan Keluarga Sejahtera III Plus
20. Keluarga secara teratur dengan sukarela memberikan sumbangan materiil untuk kegiatan sosial.
21. Ada anggota keluarga yang aktif sebagai pengurus perkumpulan social / yayasan / institusi masyarakat.
Secara singkat dapat dijelaskan cara menentukan tingkat kesejahteraan
rumah tangga petani tembakau sebagai berikut:
a. Rumah tangga Pra Sejahtera yaitu jika rumah tangga belum dapat
memenuhi keseluruhan indikator nomor 1-6 meskipun sudah memenuhi
sebagian atau seluruh indikator nomor 7-21.
b. Rumah tangga Sejahtera I yaitu jika rumah tangga sudah dapat memenuhi
keseluruhan indikator nomor 1-6, namun belum dapat memenuhi sebagian
atau seluruh indikator nomor 7-21.
c. Rumah tangga Sejahtera II yaitu jika rumah tangga sudah dapat memenuhi
keseluruhan indikator nomor 1-14, namun belum dapat memenuhi sebagian
8 | T i n g k a t K e s e j a h t e r a a n R u m a h T a n g g a P e t a n i T e m b a k a u d i D e s a R a n d u m e r a k K e c a m a t a n P a i t o n K a b u p a t e n P r o b o l i n g g o
d. Rumah tangga Sejahtera III yaitu jika rumah tangga sudah dapat memenuhi
keseluruhan indikator nomor 1-19, namun belum dapat memenuhi sebagian
atau seluruh indikator nomor 20-21.
e. Rumah tangga Sejahtera III Plus yaitu jika rumah tangga dapat memenuhi
seluruh indikator 1-21.
2.5 Tujuan dan Fungsi Kesejahteraan
Berdasarkan rumusan atau pendapat dari beberapa ahli bidang
kesejahteraan sosial, menguraikan tujuan utama dari system kesejahteraan sosial
yaitu :
1. System maintenance
Tujuan dari system ini yaitu memelihara dan menjaga kesinambungan atau
kelangsungan keberadaan serta tatanan nilai-nilai sosial.
2. System control
Tujuan dari sistem ini yaitu mangadakan control secara efektif terhadap
perilaku yang tidak sesuai atau menyimpang dari nilai-nilai sosial yang ada.
3. System chage
Tujuannya yaitu mengadakan perubahan kearah berkembangnya suatu
sistem yang lebih efektif bagi anggota masyarakat.
Menurut PBB ada lima fungsi pokok kesejahteraan sosial, yaitu :
1. Perbaikan secara progresif daripada kondisi-kondisi kehidupan orang
2. Pengembangan sumber-sumber daya manusia
3. Berorientasi orang terhadap perubahan sosial dan penyesuaian diri
4. Penggerakan dan penciptaan sumber-sumber komunitas untuk
tujuan-tujuan pembangunan, dan
5. Penyediaan struktur-struktur institusional untuk berfungsinya
pelayananpelayanan yang terorganisasi lainnya.
Berdasarkan fungsi khusus maupun dalam ruang lingkup yang lebih luas,
maka fungsi kesejahteraan sosial sebagai berikut :
1. Fungsi penyembuhan dan pemulihan (kuratif/remedial dan rehabilitative)
Bertujuan untuk meniadakan hambatan-hambatan atau masalah sosial yang
ada. Fungsi pemulihan (rehabilitative) terutama untuk menanamkan dan
menumbuhkan fungsionalitas kembali dalam diri orang maupun anggota
9 | T i n g k a t K e s e j a h t e r a a n R u m a h T a n g g a P e t a n i T e m b a k a u d i D e s a R a n d u m e r a k K e c a m a t a n P a i t o n K a b u p a t e n P r o b o l i n g g o
menekan agar masalah sosial yang timbul tidak makin parah dan tidak
menjalar.
2. Fungsi pencegahan (preventif)
Dalam hal ini meliputi langkah-langkah untuk mencegah agar jangan sampai
timbul masalah sosial yang baru, juga langkah-langkah untuk memelihara
fungsionalitas seseorang maupun masyarakat.
3. Fungsi pengembangan (promotif, developmental)
Untuk mengembangkan kemampuan orang maupun masyarakat agar dapat
lebih meningkatkan fungsionalitas mereka sehingga dapat hidup secara
produktif.
4. Fungsi penunjang (suportif)
Fungsi ini menopang usaha-usaha lain agar dapat lebih berkembang.
Meliputi kegiatan-kegiatan yang dapat memperlancar keberhasilan
program-program lainnya seperti bidang kesehatan, kependudukan dan keluarga
berencana, pendidikan, pertanian dan sebagainya.
2.6 Kajian Tembakau
Tanaman tembakau (Nicotianae tabacum L) termasuk genus Nicotinae, serta
familia Solanaceae. Spesies-spesies yang mempunyai nilai ekonomis adalah
Nicotianae Tabocum L dan Nicotianae Rustica dengan rincian sebagai berikut :
1) Nicotiana rustica L mengandung kadar nikotin yang tinggi (max n =16 %)
biasanya digunakan untuk membuat abstrak alkoloid (sebagai bahan baku
obat dan isektisida), jenis ini banyak berkembang di Rusia dan India.
2) Nicotiana tabacum L mengandung kadar nikotin yang rendah (min n = 0,6 %)
jenis ini umumnya digunakan sebagai bahan baku pembuatan rokok.
Susunan taksonomi Nicotianae tabacum L sebagai berikut :
Famili : Solanaceae
Subfamili : Nicotianae
Genus : Nicotiana
Subgenus : Tabacum
Sebagaimana diketahui tanaman tembakau merupakan merupakan salah
satu komoditi yang strategis dari jenis tanaman semusim. Peran tembakau bagi
masyarakat cukup besar, hal ini karena aktivitas produksi dan pemasarannya
10 | T i n g k a t K e s e j a h t e r a a n R u m a h T a n g g a P e t a n i T e m b a k a u d i D e s a R a n d u m e r a k K e c a m a t a n P a i t o n K a b u p a t e n P r o b o l i n g g o
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Metode penelitian adalah suatu cara untuk memperoleh kebenaran ilmu
pengetahuan atau pemecahan masalah. Pada dasarnya menggunakan metode
ilmiah.
3.1 Desain Penelitian
Desain penelitian adalah hasil akhir dari suatu tahap kputusan yang dibuat
oleh peneliti yang berhubungan dengan bagaimana suatu penelitian bisa diterapkan.
Desain sangat erat dengan bagaimana kerangka konsep penelitian sebagai petunjuk
perencanaan penelitian secara rinci dalam hal pengumpulan dan analisa data.
Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang
bertujuan untuk menjelaskan, memberi suatu nama, situasi atau fenomena dalam
menemukan ide baru. Penelitian ini menggunakan rancangan pendekatan survey
yaitu semua metode yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran
/ pendeskripsian atau memaparkan peristiwa-peristiwa urgen yang terjadi pada masa
kini secara obyektif.
3.2 Waktu dan Lokasi Penelitian a. Waktu Penelitian
Penelitian ini dimulai dari penyusunan sampai dengan laporan akhir,
direncanakan mulai dari tanggal 8 Januari 2014 sampai dengan tanggal 25
Januari 2014, adapun data pengambilan lapangan akan dilaksanakan pada
tanggal 26 Januari 2014 sampai dengan tanggal 29 Januari 2014.
b. Lokasi Penelitian
Lokasi yang menjadi tempat penelitian ini yaitu di Desa Randumerak
Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo Jawa Timur yang saat ini
11 | T i n g k a t K e s e j a h t e r a a n R u m a h T a n g g a P e t a n i T e m b a k a u d i D e s a R a n d u m e r a k K e c a m a t a n P a i t o n K a b u p a t e n P r o b o l i n g g o
3.3 Variabel Penelitian
Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran yang
dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang suatu konsep pengertian
tertentu. Variabel dari penelitian ini yaitu tingkat kesejahteraan rumah tangga petani
tembakau.
3.4 Populasi
Populasi adalah keseluruhan sumber data yang diperlukan dalam suatu
penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah petani tembakau di Desa
Randumerak Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo.
3.5 Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan kegiatan penelitian untuk melakukan
pengumpulan data yang akan digunakan untuk penelitian.
a. Pengamatan Terlibat (Participant Observation)
Untuk memperoleh data melalui pengamatan terlibat atau observasi
pertisipasi, sang peneliti berusaha menceburkan diri dalam lingkungan
masyarakat Desa Randumerak, seperti berbaur dengan para petani atau
para buruh tani. Di samping itu, yang perlu ditekankan dalam observasi ini
adalah lebih memfokuskan pada tingkat kesejahteraan petani tembakau di
Desa tersebut.
Dalam observasi partisipasi ini, peneliti menyediakan buku catatan dan
alat kamera. Buku catatan digunakan untuk mencatat hal-hal yang penting
yang ditemui selama pengamatan. Sedangkan kamera digunakan untuk
mengabadikan beberapa gambar yang relevan dengan fokus penelitian.
b. Wawancara Mendalam (Deep Interview).
Interview adalah metode pengumpulan data dengan jalan tanya jawab
sepihak dan dikerjakan dengan sistematis dan berlandaskan pada tujuan
penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik wawancara tidak
terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang hanya memuat garis besar yang
akan ditanyakan. Metode interview di sini dilakukan dengan cara mendatangi
para informan yang berada di Desa Randumerak Kecamatan Paiton
Kabupaten Probolinggo. Informasi-informasi dari informan tersebut kemudian
12 | T i n g k a t K e s e j a h t e r a a n R u m a h T a n g g a P e t a n i T e m b a k a u d i D e s a R a n d u m e r a k K e c a m a t a n P a i t o n K a b u p a t e n P r o b o l i n g g o
sehingga informasi tentang tingkat kesejahteraan petani tembakau di Desa
Randumerak Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo bergulir semakin
lengkap (snow ball).
c. Dokumentasi.
Dokumentasi ini digunakan untuk melengkapi data yang diperoleh dari
wawancara dan observasi partisipasi. Dengan dokumentasi, peneliti
mencatat tentang kondisi geografis Desa Randumerak yang meliputi letak
geografis, topologi, hidrologi, klimatologi dan kawasan budidaya beserta
fasilitas pemerintahan dan fasilitas kesehatan untuk dianalisis kemudian
peneliti mengkonfirmasikan temuan penelitian dengan informan kunci.
3.6 Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik (cermat,
lengkap dan sistematis) sehingga lebih mudah diolah.
Dalam penelitian ini instrument yang digunakan adalah berupa kuesioner
dengan tujuan mengumpulkan data mengenai tingkat kesejahteraan rumah tangga
petani tembakau.
3.7 Analisis Data
Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau
sumber data lain terkumpul.
Dalam penelitian ini analisis data yang digunakan adalah analisis data
deskriptif dengan tujuan untuk memberikan data secara sistematis, faktual, dan
akurat mengenai fakta-fakta tentang kondisi masyarakat maupun lingkungan tempat
dilakukannya penelitian serta hubungan antara kejadian-kejadian yang diteliti untuk
13 | T i n g k a t K e s e j a h t e r a a n R u m a h T a n g g a P e t a n i T e m b a k a u d i D e s a R a n d u m e r a k K e c a m a t a n P a i t o n K a b u p a t e n P r o b o l i n g g o
3.8 Etika Penelitian
Sebelum melakukan penelitian, peneliti mengajukan judul penelitian kepada
dosen pembimbing Mata Kuliah Metodologi Penelitian Sekolah Tinggi Teknologi
Nurul Jadid Paiton untuk mendapatkan persetujuan. Setelah itu baru melakukan
penelitian pada responden dengan menekankan pada masalah etika yang meliputi:
a. Informed Consent (Lembar Persetujuan)
Informed Consent diberikan sebelum penelitian dilakukan pada subyek
penelitian. Subyek diberitahu tentang maksud dan tujuan penelitian. Jika
subyek bersedia responden menandatangani lembar persetujuan.
b. Anonymity (Tanpa Nama)
Responden tidak perlu mencantumkan namanya pada lembar pengumpulan
data. Cukup menulis nomor responden atau inisial saja untuk menjamin
kerahasiaan identitas.
c. Confidentiality (Kerahasiaan)
Kerahasiaan informasi yang diperoleh dari responden akan dijamin
kerahasiaannya oleh peneliti. Penyajian data atau hasil penelitian hanya
14 | T i n g k a t K e s e j a h t e r a a n R u m a h T a n g g a P e t a n i T e m b a k a u d i D e s a R a n d u m e r a k K e c a m a t a n P a i t o n K a b u p a t e n P r o b o l i n g g o
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian yang dilaksanakan di Desa
Randumerak Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo pada tanggal 26 Januari
2014 sampai dengan tanggal 29 Januari 2014 dengan responden 45 orang petani
tembakau. Hasil penelitian disajikan dalam dua bagian yaitu data umum dan data
khusus. Data umum dimuat karakteristik umur, tingkat pendidikan, pekerjaan pokok,
tanggungan rumah tangga, status kepemilikan lahan dan luas lahan. Sedangkan
data khusus terdiri dari pendapatan rumah tangga (pendapatan dari pertanian
tembakau, pendapatan dari non tembakau, pendapatan anggota rumah tangga
lainnya dan total pendapatan petani tembakau), tingkat kesejahteraan rumah tangga
petani tembakau dan faktor-faktor yang mempengaruhi pasang surut pertanian
tembakau yang diperoleh dari lembar kuesioner di Desa Randumerak Kecamatan
Paiton Kabupaten Probolinggo.
4.1 Hasil Penelitian
a. Gambaran Lokasi Penelitian
Peneliti melakukan penelitian di Desa Randumerak Kecamatan Paiton
Kabupaten Probolinggo Provinsi Jawa Timur. Desa ini memiliki wilayah
seluas 181 Ha yang terdiri dari lahan sawah seluas 110 Ha dan tanah kering
/ tegal / pekarangan seluas 71 Ha. Wilayah sebelah utara berbatasan
dengan Desa Randutatah, sebelah selatan berbatasan dengan Desa
Sidodadi, sebelah barat berbatasan dengan Desa Jabung Candi dan sebelah
timur berbatasan dengan Desa Sidodadi juga. Di Desa Randumerak terdapat
4 buah Dusun. Yaitu Dusun Krajan 1, Dusun Krajan 2, Dusun Masjid dan
Dusun Kembang. Dengan jumlah perangkat desa 12 orang. Desa ini memiliki
fasilitas pemerintahan berupa satu unit Kantor Balai Desa Randumerak.
Selain itu, juga memiliki fasilitas kesehatan berupa Klinik Siaga. Masyarakat
desa ini masih tergolong masyarakat pedesaan yang sangat menjunjung
tinggi rasa persaudaraan dan kegotongroyongan.
Secara topografis, Desa Randumerak mempunyai ciri fisik yang
menggambarkan kondisi geografis, yaitu terdiri dari dataran rendah pada
15 | T i n g k a t K e s e j a h t e r a a n R u m a h T a n g g a P e t a n i T e m b a k a u d i D e s a R a n d u m e r a k K e c a m a t a n P a i t o n K a b u p a t e n P r o b o l i n g g o
berbeda. Sedangkan bentuk permukaan daratan di Desa Randumerak yaitu
Dataran rendah dan tanah pesisir dengan ketinggian 0 – 100 m diatas
permukaan laut. Daerah ini membentang di sepanjang pantai utara mulai dari
Barat ke Timur.
Secara hidrologi, Terdapat 3 sungai yang mengalir dan mengairi
wilayah Desa Randumerak. Sungai terpanjang adalah Pancar Glagas
sedangkan sungai terpendek adalah Sidomerak.
Sungai-sungai yang mengalir di wilayah Desa Randumerak tersebut
sangat dipengaruhi oleh iklim yang berlangsung tiap tahun. Pada saat musim
kemarau, sebagian besar sungai yang mengalir mengalami kekeringan
kecuali sungai terpanjang dan terbesar yang masih tergenang terus
sepanjang tahun.
Lokasi Desa Randumerak Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo
berada di sekitar garis katulistiwa menyebabkan daerah ini mengalami
perubahan iklim dua jenis setiap tahun, yaitu musim kemarau dan musim
penghujan. Musim kemarau berkisar pada bulan April hingga Oktober,
sedangkan musim penghujan dari bulan Oktober hingga April. Curah hujan
yang cukup tinggi terjadi pada bulan Desember sampai dengan Maret.
Diantara dua musim tersebut terdapat musim pancaroba, dimana
biasanya ditandai dengan tiupan angin kering yang cukup kencang yang
biasa disebut Angin Gending.
Kawasan budidaya di Desa Randumerak adalah kawasan yang
ditetapkan sebagai fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan
potensi sumber daya alam, sumber daya manusia dan sumber daya buatan.
Luas peruntukan kawasan budidaya (Ha) meliputi Sawah dengan luas 110
16 | T i n g k a t K e s e j a h t e r a a n R u m a h T a n g g a P e t a n i T e m b a k a u d i D e s a R a n d u m e r a k K e c a m a t a n P a i t o n K a b u p a t e n P r o b o l i n g g o
b. Data Umum
1) Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur di Desa Randumerak Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo Tahun 2014
No. Umur Frekuensi Persentase (%)
1. 20-24 tahun 12 26,7
2. 25-29 tahun 10 22,2
3. 30-34 tahun 9 20
4. 35-39 tahun 5 11,1
5. 40-44 tahun 4 8,9
6. 45-49 tahun 3 6,7
7. ≥ 50 tahun 2 4,4
Jumlah 45 100%
Berdasarkan tabel 4.1 dapat menunjukkan bahwa hampir
setengah petani di Desa Randumerak Kecamatan Paiton Kabupaten
Probolinggo berumur 20-24 tahun yaitu sebanyak 12 responden
(26,7%).
2) Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Desa Randumerak Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo Tahun 2014
No. Pendidikan Frekuensi Persentase (%)
1. Tidak Sekolah 6 13,3
2. Tidak Tamat SD 9 20
3. Tamat SD 12 26,7
4. Tamat SMP 10 22,2
5. Tamat SMA 5 11,1
6. Tamat Perguruan Tinggi 3 6,7
Jumlah 45 100%
Berdasarkan tabel 4.2 dapat menunjukkan bahwa hampir
setengah petani di Desa Randumerak Kecamatan Paiton Kabupaten
17 | T i n g k a t K e s e j a h t e r a a n R u m a h T a n g g a P e t a n i T e m b a k a u d i D e s a R a n d u m e r a k K e c a m a t a n P a i t o n K a b u p a t e n P r o b o l i n g g o
3) Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Pokok
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan Pokok di Desa Randumerak Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo Tahun 2014
No. Pekerjaan Pokok Frekuensi Persentase (%)
1. Petani 25 55,6
2. Buruh 10 22,2
3. Pedagang 5 11,1
4. Peternak 3 6,7
5. Lain-lain 2 4,4
Jumlah 45 100%
Berdasarkan tabel 4.3 dapat menunjukkan bahwa sebagian besar
petani di Desa Randumerak Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo
pekerjaan pokoknya sebagai petani tembakau yaitu sebanyak 25
responden (55,6%).
4) Karakteristik Responden Berdasarkan Tanggungan Rumah Tangga
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tanggungan Rumah Tangga di Desa Randumerak Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo Tahun 2014
No. Tanggungan Rumah Tangga Frekuensi Persentase (%)
1. 1-2 orang 28 62,2
2. 3-4 orang 7 15,6
3. 5-6 orang 5 11,1
4. ≥ 7 orang 3 6,7
5. Tidak Mempunyai Anggota
Keluarga 2 4,4
Jumlah 45 100%
Berdasarkan tabel 4.4 dapat menunjukkan bahwa sebagian besar
petani di Desa Randumerak Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo
mempunyai tanggungan rumah tangga 1-2 orang yaitu sebanyak 28
18 | T i n g k a t K e s e j a h t e r a a n R u m a h T a n g g a P e t a n i T e m b a k a u d i D e s a R a n d u m e r a k K e c a m a t a n P a i t o n K a b u p a t e n P r o b o l i n g g o
5) Karakteristik Responden Berdasarkan Status Kepemilikan Lahan
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Status Kepemilikan Lahan di Desa Randumerak Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo Tahun 2014
No. Status Kepemilikan Lahan Frekuensi Persentase (%)
1. Milik Sendiri 40 88,9
2. Lahan Sewa 3 6,7
3. Lahan Bagi Hasil 2 4,4
4. Lain-lain 0 0
Jumlah 45 100%
Berdasarkan tabel 4.5 dapat menunjukkan bahwa hampir
seluruhnya status kepemilikan lahan para petani di Desa Randumerak
Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo milik sendiri yaitu sebanyak
40 responden (88,9%).
6) Karakteristik Responden Berdasarkan Luas lahan
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Luas Lahan di Desa Randumerak Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo Tahun 2014
No. Luas Lahan Frekuensi Persentase (%)
1. > 50 m2 3 6,7
2. 50-100 m2 5 11,1
3. 101-200 m2 30 66,6
4. > 200 m2 7 15,6
Jumlah 45 100%
Berdasarkan tabel 4.6 dapat menunjukkan bahwa sebagian besar
petani di Desa Randumerak Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo
mempunyai luas lahan 101-200 m2 yaitu sebanyak 30 responden
19 | T i n g k a t K e s e j a h t e r a a n R u m a h T a n g g a P e t a n i T e m b a k a u d i D e s a R a n d u m e r a k K e c a m a t a n P a i t o n K a b u p a t e n P r o b o l i n g g o
c. Data Khusus
1) Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan Rumah Tangga
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendapatan dari Pertanian Tembakau di Desa Randumerak Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo Tahun 2014
No. Pendapatan dari Pertanian
Tembakau (Rp.) Frekuensi Persentase (%)
1. < 1.696.674 12 26,7
2. 1.696.674 – 3.349.794 29 64,4
3. > 3.349.794 4 8,9
Jumlah 45 100%
Berdasarkan tabel 4.7 dapat menunjukkan bahwa sebagian besar
pendapatan rumah tangga petani dari tembakau di Desa Randumerak
Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo yaitu 1.696.674 – 3.349.794
rupiah sebanyak 29 responden (64,4%).
Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendapatan dari Non Tembakau di Desa Randumerak Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo Tahun 2014
No. Pendapatan dari Non
Tembakau (Rp.) Frekuensi Persentase (%)
1. < 1.077.838 13 28,8
2. 1.077.838 – 2.418.821 25 55,6
3. > 2.418.821 7 15,6
Jumlah 45 100%
Berdasarkan tabel 4.8 dapat menunjukkan bahwa sebagian besar
pendapatan rumah tangga petani dari non tembakau di Desa Randumerak
Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo yaitu 1.077.838 – 2.418.821
20 | T i n g k a t K e s e j a h t e r a a n R u m a h T a n g g a P e t a n i T e m b a k a u d i D e s a R a n d u m e r a k K e c a m a t a n P a i t o n K a b u p a t e n P r o b o l i n g g o
Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendapatan Anggota Rumah Tangga Lainnya di Desa Randumerak Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo Tahun 2014
No. Pendapatan Anggota Rumah
Tangga Lainnya (Rp.) Frekuensi Persentase (%)
1. < 923.650 15 33,4
2. 923.650 – 2.147.864 20 44,4
3. > 2.147.864 10 22,2
Jumlah 45 100%
Berdasarkan tabel 4.9 dapat menunjukkan bahwa hampir setengah
pendapatan anggota rumah tangga lainnya di Desa Randumerak
Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo yaitu antara 923.650 –
2.147.864 rupiah sebanyak 20 responden (44,4%).
Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Total Pendapatan Petani Tembakau di Desa Randumerak Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo Tahun 2014
No. Total Pendapatan Petani
Tembakau (Rp.) Frekuensi Persentase (%)
1. < 2.418.821 13 28,9
2. 2.418.821 – 4.980.637 24 53,3
3. > 4.980.637 8 17,8
Jumlah 45 100%
Berdasarkan tabel 4.10 dapat menunjukkan bahwa sebagian besar
total pendapatan petani tembakau di Desa Randumerak Kecamatan
Paiton Kabupaten Probolinggo yaitu antara 2.418.821 – 4.980.637 rupiah
21 | T i n g k a t K e s e j a h t e r a a n R u m a h T a n g g a P e t a n i T e m b a k a u d i D e s a R a n d u m e r a k K e c a m a t a n P a i t o n K a b u p a t e n P r o b o l i n g g o
2) Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Kesejahteraan Rumah
Tangga
Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga di Desa Randumerak Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo Tahun 2014
No. Tingkat Kesejahteraan
Rumah Tangga Frekuensi Persentase (%)
1. Pra Sejahtera 9 20
Berdasarkan tabel 4.11 dapat menunjukkan bahwa hampir
setengah petani tembakau di Desa Randumerak Kecamatan Paiton
Kabupaten Probolinggo menduduki tingkat kesejahteraan rumah tangga
Sejahtera I yaitu sebanyak 15 responden (33,3%).
3) Karakteristik Responden Berdasarkan Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Pasang Surut Pertanian Tembakau
Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pasang Surut Pertanian Tembakau di Desa Randumerak Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo Tahun 2014
4. Kerusakan lahan dari tahun
ke tahun 2 4,4
5. Rendahnya posisi tawar
tembakau 10 22,2
22 | T i n g k a t K e s e j a h t e r a a n R u m a h T a n g g a P e t a n i T e m b a k a u d i D e s a R a n d u m e r a k K e c a m a t a n P a i t o n K a b u p a t e n P r o b o l i n g g o
Berdasarkan tabel 4.12 dapat menunjukkan bahwa sebagian
besar petani di Desa Randumerak Kecamatan Paiton Kabupaten
Probolinggo berpendapat bahwa faktor utama yang mempengaruhi
pasang surut pertanian tembakau yaitu curah hujan yang tidak menentu
sebanyak 25 responden (55,6%).
4.2 Pembahasan
Penelitian di Desa Randumerak Kecamatan Paiton Kabupaten Pobolinggo
didapatkan hasil bahwa pendapatan rumah tangga petani diperoleh dari pertanian
tembakau dengan penghasilan dalam pendapatan 1.696.674 – 3.349.794 yang
merupakan kategori pendapatan sedang yaitu sebanyak 29 jiwa atau 64,4 %,
pendapatan dari non tembakau atau dapat dikatakan pendapatan dari pekerjaan
sampingannya dengan kategori sedang yaitu 1.077.838 – 2.418.821 sebanyak 25
jiwa atau 55,6 %, pendapatan anggota rumah tangga lainnya dengan kategori
sedang yaitu 923.650 – 2.147.864 sebanyak 20 jiwa atau 44,4 %, total pendapatan
petani tembakau dengan kategori sedang yaitu 2.418.821 – 4.980.637 sebanyak 24
jiwa atau 53,3 %.
Petani dengan rumah tangga Pra Sejahtera sebesar 9 jiwa atau 20 %,
rumah tangga Sejahtera I sebesar 15 jiwa atau 33,3 %, rumah tangga Sejahtera II
sebesar 10 jiwa atau 22,2 %, rumah tangga Sejahtera III sebesar 7 jiwa atau 15,6 %,
dan rumah tangga Sejahtera III+ sebesar 4 jiwa atau 8,9 %.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pasang surut pertanian tembakau yaitu
kebanyakan petani di Desa Randumerak berpendapat bahwa curah hujan yang tidak
menentu merupakan faktor utama yang mempengaruhinya.
Tingkat kesejahteraan rumah tangga petani dipengaruhi oleh faktor umur.
Berdasarkan tabel 4.1 dapat menunjukkan bahwa hampir setengah petani di Desa
Randumerak Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo berumur 20-24 tahun
sejumlah 12 petani (26,7%). Menurut peneliti tingkat kesejahteraan rumah tangga
petani dapat dilihat dari umur seseorang maka semakin muda tingkatan umurnya
cara bekerjanya lebih giat sehingga tingkat kesejahteraannya semakin baik. Hal
tersebut dibuktikan bahwa saat penelitian responden yang usianya terbilang masih
muda antusias dan lebih tanggap tentang hal-hal yang dijelaskan terhadap maksud
23 | T i n g k a t K e s e j a h t e r a a n R u m a h T a n g g a P e t a n i T e m b a k a u d i D e s a R a n d u m e r a k K e c a m a t a n P a i t o n K a b u p a t e n P r o b o l i n g g o
mereka masih jauh pengalamannya dengan petani yang tingkat usianya bisa
terbilang jauh lebih tinggi daripada mereka.
Tingkat kesejahteraan rumah tangga dipengaruhi oleh pendidikan.
Berdasarkan tabel 4.2 dapat menunjukkan bahwa hampir setengah petani di Desa
Randumerak Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo berpendidikan SD yaitu
sebanyak 12 responden (26,7%). Dilihat dari faktor pendidikan SD kurang mudah
untuk menyerap dan memperoleh informasi mengenai intensifikasi tembakau sama
halnya dengan yang berpendidikan tidak tamat sekolah. Menurut peneliti dimana
pendidikan yang rendah membuat kurangnya tingkat sejahteraan petani. Sebaliknya
bila petani berpendidikan tinggi, maka akan mempertinggi tingkat kesejahteraan
petani dalam mengintensifikasi tembakau. Karena pendidikan merupakan salah satu
faktor penting untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Hal ini sesuai dengan teori
yang mengemukakan bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin
mudah dalam menerima informasi, sehingga semakin banyak pula pengetahuan
yang dimiliki.
Tingkat kesejahteraan rumah tangga dipengaruhi oleh pekerjaan pokoknya.
Berdasarkan tabel 4.3 dapat menunjukkan bahwa sebagian besar petani di Desa
Randumerak Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo pekerjaan pokoknya
sebagai petani tembakau yaitu sebanyak 25 responden (55,6%). Menurut peneliti
petani memiliki kesibukan tersendiri dalam rumah tangga masing-masing dibanding
dengan masyarakat lainnya yang mempunyai pekerjaan pokok yang berbeda. Petani
cenderung mempunyai prilaku sesuai dengan pekerjaan pokoknya dimana
masyarakat yang lain juga tidak mempunyai kebiasaan untuk melakukan kebiasaan
sebagai petani. Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa status
pekerjaan yang berbeda sering mempengaruhi sikap seseorang yang akan
berpengaruh langsung pada perilaku atau kebiasaan orang tersebut.
Tingkat kesejahteraan rumah tangga petani dipengaruhi oleh tanggungan
rumah tangga. Berdasarkan tabel 4.4 dapat menunjukkan bahwa sebagian besar
petani di Desa Randumerak Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo mempunyai
tanggungan rumah tangga 1-2 orang yaitu sebanyak 28 responden (62,2%). Menurut
peneliti responden yang mempunyai tanggungan rumah tangga 1-2 orang anggota
keluarga terutama anaknya yang masih dalam masa menempuh pendidikan sangat
mempengaruhi pola pengeluaran yang akan berdampak langsung pada tingkat
24 | T i n g k a t K e s e j a h t e r a a n R u m a h T a n g g a P e t a n i T e m b a k a u d i D e s a R a n d u m e r a k K e c a m a t a n P a i t o n K a b u p a t e n P r o b o l i n g g o
Tingkat kesejahteraan rumah tangga petani tembakau dipengaruhi oleh
status kepemilikan lahan. Berdasarkan tabel 4.5 dapat menunjukkan bahwa hampir
seluruhnya status kepemilikan lahan para petani di Desa Randumerak Kecamatan
Paiton Kabupaten Probolinggo milik sendiri yaitu sebanyak 40 responden (88,9%).
Menerut peneliti responden yang mempunyai status lahan milik sendiri sangat
mempengaruhi pendapatan yang diperoleh sehingga akan berdampak langsung bagi
tingkat kesejahteraan rumah tangga petani tembakau tersebut.
Tingkat kesejahteraan rumah tangga petani tembakau dipengaruhi oleh luas
lahan. Berdasarkan tabel 4.6 dapat menunjukkan bahwa sebagian besar petani di
Desa Randumerak Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo mempunyai luas
lahan 101-200 m2 yaitu sebanyak 30 responden (66,6%). Menerut peneliti semakin
luas lahan yang dimiliki oleh petani tembakau maka semakin besar pula pendapatan
yang diperoleh sehingga akan berdampak langsung bagi tingkat kesejahteraan
25 | T i n g k a t K e s e j a h t e r a a n R u m a h T a n g g a P e t a n i T e m b a k a u d i D e s a R a n d u m e r a k K e c a m a t a n P a i t o n K a b u p a t e n P r o b o l i n g g o
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa:
1. Pendapatan rumah tangga petani diperoleh dari pertanian tembakau dengan
penghasilan dalam pendapatan 1.696.674 – 3.349.794 yang merupakan
kategori pendapatan sedang yaitu sebanyak 29 jiwa atau 64,4 %,
pendapatan dari non tembakau atau dapat dikatakan pendapatan dari
pekerjaan sampingannya dengan kategori sedang yaitu 1.077.838 –
2.418.821 sebanyak 25 jiwa atau 55,6 %, pendapatan anggota rumah tangga
lainnya dengan kategori sedang yaitu 923.650 – 2.147.864 sebanyak 20 jiwa
atau 44,4 %, total pendapatan petani tembakau dengan kategori sedang
yaitu 2.418.821 – 4.980.637 sebanyak 24 jiwa atau 53,3 %.
2. Petani dengan rumah tangga Pra Sejahtera sebesar 9 jiwa atau 20 %, rumah
tangga Sejahtera I sebesar 15 jiwa atau 33,3 %, rumah tangga Sejahtera II
sebesar 10 jiwa atau 22,2 %, rumah tangga Sejahtera III sebesar 7 jiwa atau
15,6 %, dan rumah tangga Sejahtera III+ sebesar 4 jiwa atau 8,9 %.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pasang surut pertanian tembakau yaitu
kebanyakan petani di Desa Randumerak berpendapat bahwa curah hujan
yang tidak menentu merupakan faktor utama yang mempengaruhinya.
5.2 Saran
1. Perlu adanya penyuluhan pertanian, agar usaha para petani lebih
berkembang dan merata.
2. Pemerintah daerah turut berperan aktif dalam perekonomian rakyat terutama
sektor pertanian tembakau agar petani tidak rugi karena biaya pemotongan
yang terlalu tinggi oleh pihak gudang.
26 | T i n g k a t K e s e j a h t e r a a n R u m a h T a n g g a P e t a n i T e m b a k a u d i D e s a R a n d u m e r a k K e c a m a t a n P a i t o n K a b u p a t e n P r o b o l i n g g o
DAFTAR PUSTAKA
Dian Rakhma Kurnia. 2012. “Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga Petani
Tembakau di Desa Gaden Gandu Wetan Kecamatan Ngadirejo Kabupaten
Temanggung” (Skripsi). Yogyakarta: FISE UNY.
Purnomo, Windhu Dr. dr., M. S. 2011. Metodologi Penelitian Kuantitatif (Pengantar).
Surabaya: Apollo.
Suci Bigita Caraka. 2009. ”Tingkat Kesejahteraan Pengrajin Industri Kerajinan Batik
Tulis di Desa Wukirsari Kecamatan Imogiri Kabupaten Bantul Daerah Istimewa
Yogyakarta” (Skripsi). Yogyakarta: FISE UNY.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
(http://education-co.blogspot.com/2013/03/metode-observasi-wawancara-dokumentasi.html)
(http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/risetbisnis_pdf/07_bab_5_deskriptif.pdf)
(http://eprints.uny.ac.id/8562/2/1%20-%2007405241029.pdf)
(http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Probolinggo)
(http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Probolinggo)
(http://id.wikipedia.org/wiki/Paiton,_Probolinggo)
(http://inparametric.com/bhinablog/download/04_analisis_deskriptif.pdf)
(http://journal.student.uny.ac.id/jurnal/artikel/968/25/177)
(http://pilnas.ristek.go.id/karya/index.php/record/view/113720)
(http://www.academia.edu/4422523/BAB_III_METODE_PENELITIAN_3.1._Lokasi_P
enelitian)
(http://www.litbang.deptan.go.id, 11 April 2012, 19.22 am)
27 | T i n g k a t K e s e j a h t e r a a n R u m a h T a n g g a P e t a n i T e m b a k a u d i D e s a R a n d u m e r a k K e c a m a t a n P a i t o n K a b u p a t e n P r o b o l i n g g o
Lampiran 1
Nomor responden:
Pedoman Wawancara
TINGKAT KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA PETANI TEMBAKAU DI DESA RANDUMERAK KECAMATAN PAITON
KABUPATEN PROBOLINGGO
I. Identitas Responden
1. Nama :
2. Alamat :
3. Umur :
4. Jenis Kelamin : a. Laki-Laki b. Perempuan
5. Status Perkawinan : a. Menikah c. Janda
b. Belum menikah d. Duda
II. Karakteristik Sosial Ekonomi
6. Pendidikan terakhir yang ditempuh:
a. Tidak sekolah d. Tamat SMP
b. Tidak tamat SD e. Tamat SMA
c. Tamat SD f. Tamat perguruan tinggi
7. Apakah sebagai petani tembakau merupakan pekerjaan pokok bapak/ ibu/
saudara?
a. Ya b. Tidak
8. Apabila tidak, apa pekerjaan pokok anda? Sebutkan…
9. Apakah alasan yang mendorong bapak/ ibu/ saudara untuk bekerja sebagai
petani?
a. Memenuhi kebutuhan
b. Sebagai pekerjaan sampingan
28 | T i n g k a t K e s e j a h t e r a a n R u m a h T a n g g a P e t a n i T e m b a k a u d i D e s a R a n d u m e r a k K e c a m a t a n P a i t o n K a b u p a t e n P r o b o l i n g g o
10. Apakah pekerjaan sampingan anda?
a. Buruh c. Peternak
b. Pedagang d. Lainnya…
11. Apa usaha bapak untuk mengganti tanaman tembakau?
a. Menanam sayuran c. Menanam jagung
b. Menanam padi d. Lainnya. . .
Alasan:. . .
12. Mengapa bapak tetap memilih manaman tembakau setelah terjadi
permasalahan-permasalahan yang ada seperti adanya fatwa haram
merokok?
Alasan:. . .
13. Berapa jumlah anggota keluarga anda?
14. Berapa jumlah anggota keluarga yang menjadi tanggungan?
No Nama Status dalam
keluarga Umur
Tingkat
pendidikan Pekerjaan 1.
2. 3. 4. 5. 6. 7.
Jumlah
15. Apa status lahan yang anda olah?
a. Milik sendiri c. Lahan bagi hasil
b. Lahan sewa d. Lainnya. . .
16. Berapa luas lahan yang anda kuasai?
a. < 50 m2 c. 101-200 m2
b. 50-100 m2 d. > 200 m2
17. Apabila tidak mempunyai lahan, berapa luas lahan yang digarap?
a. < 50 m2 c. 101-200 m2
29 | T i n g k a t K e s e j a h t e r a a n R u m a h T a n g g a P e t a n i T e m b a k a u d i D e s a R a n d u m e r a k K e c a m a t a n P a i t o n K a b u p a t e n P r o b o l i n g g o
III. Faktor-faktor yang mempengaruhi pasang surut pertanian tembakau.
No Faktor-faktor Ya Tidak
1. Curah hujan yang tidak menentu 2. Penyinaran yang tidak sempurna 3. Tekstur tanah yang berubah
4. Kerusakan lahan dari tahun ke tahun 5. Rendahnya posisi tawar tembakau
IV. Pendapatan
18. Anggota rumah tangga yang tinggal serumah
No Nama Status Umur Tingkat
30 | T i n g k a t K e s e j a h t e r a a n R u m a h T a n g g a P e t a n i T e m b a k a u d i D e s a R a n d u m e r a k K e c a m a t a n P a i t o n K a b u p a t e n P r o b o l i n g g o
V. Tingkat Kesejahteraan
No Indikator Ya Tidak
1. Pada umumnya anggota keluarga makan 2 kali sehari atau lebih
2. Anggota keluarga mempunyai pakaian yang berbeda untuk di rumah, bekerja atau bersekolah dan bepergian
3. Rumah yang ditempati keluarga mempunyai atap, lantai dan dinding yang baik
4. Bila ada anggota keluarga sakit dibawa ke sarana Kesehatan
5. Bila pasangan subur ingin berKB pergi ke sarana pelayanan kontrasepsi
6. Semua anak umur 7-15 tahun dalam keluarga bersekolah
7.
Pada umumya anggota keluarga melaksanakan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing
8. Paling kurang sekali seminggu seluruh anggota keluarga makan daging/ ikan/ telur
9. Seluruh anggota keluarga memperoleh paling kurang satu stel pakaian baru dalam setahun
10. Luas lantai rumah paling kurang 8 meter persegi untuk setiap penghuni rumah
11. 3 bulan terakhir keluarga dalam keadaan sehat sehingga dapat melaksanakan tugas atau fungsi masing-masing
12. Ada seorang atau lebih anggota keluarga yang bekerja untuk memperoleh penghasilan
13. Seluruh anggota keluarga berumur 10-60 tahun bisa baca tulis latin
14. Pasangan usia subur dengan anak 2 atau lebih menggunakan alat atau obat kontrasepsi
15. Keluarga berupaya meningkatkan pengetahuan agama
16. Sebagian penghasilan keluarga ditabung dalam bentuk uang atau barang
17. Kebiasaan keluarga makan bersama paling kurang seminggu sekali dimanfaatkan untuk berkomunikasi
18. Keluarga ikut dalam kegiatan masyarakat di lingkungan tempat tinggal
19. Keluarga memperoleh berita dari surat kabar atau majalah atau radio atau TV
20. Keluarga secara teratur dengan sukarela memberikan sumbangan materiil untuk kegiatan social
21. Ada anggota keluarga yang aktif sebagai pengurus
31 | T i n g k a t K e s e j a h t e r a a n R u m a h T a n g g a P e t a n i T e m b a k a u d i D e s a R a n d u m e r a k K e c a m a t a n P a i t o n K a b u p a t e n P r o b o l i n g g o
Lampiran 2
BUKU KODING
TINGKAT KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA PETANI TEMBAKAU DI DESA RANDUMERAK KECAMATAN PAITON
KABUPATEN PROBOLINGGO
No Pertanyaan No variabel Pilihan Jawaban Kode
1. Usia 1 20-24 tahun
32 | T i n g k a t K e s e j a h t e r a a n R u m a h T a n g g a P e t a n i T e m b a k a u d i D e s a R a n d u m e r a k
33 | T i n g k a t K e s e j a h t e r a a n R u m a h T a n g g a P e t a n i T e m b a k a u d i D e s a R a n d u m e r a k K e c a m a t a n P a i t o n K a b u p a t e n P r o b o l i n g g o
Pendapatan dari non tembakau
17 < 1.077.838
1.077.838 – 2.418.821 > 2.418.821
1 2 3
Pendapatan anggota keluarga lainnya
18 < 923.650
923.650 – 2.147.864 > 2.147.864
1 2 3
Total pendapatan 19 < 2.572.299
2.572.299 – 4.902.018 > 4.902.018
34 | T i n g k a t K e s e j a h t e r a a n R u m a h T a n g g a P e t a n i T e m b a k a u d i D e s a R a n d u m e r a k K e c a m a t a n P a i t o n K a b u p a t e n P r o b o l i n g g o
Lampiran 3
DOKUMENTASI LAPANGAN
Lahan yang ditanami tembakau Tembakau pada saat dirajang secara manual
Tembakau sebelum dijemur Proses penjemuran tembakau