• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINGKAT KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA PETAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TINGKAT KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA PETAN"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

i | T i n g k a t K e s e j a h t e r a a n R u m a h T a n g g a P e t a n i T e m b a k a u d i D e s a R a n d u m e r a k K e c a m a t a n P a i t o n K a b u p a t e n P r o b o l i n g g o

TINGKAT KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA PETANI TEMBAKAU DI DESA RANDUMERAK KECAMATAN PAITON

KABUPATEN PROBOLINGGO

LAPORAN PENELITIAN

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Metodologi Penelitian

Dosen Pembimbing :

Dr. H. Sugiyo Ahmad, M. Pd

Oleh:

FAIQOTUL AMINAH NIM : 12012476

Kelas : C

PROGRAM STUDI STRATA 1 TEKNIK INFORMATIKA

S

S

E

E

K

K

O

O

L

L

A

A

H

H

T

T

I

I

N

N

G

G

G

G

I

I

T

T

E

E

K

K

N

N

O

O

L

L

O

O

G

G

I

I

N

N

U

U

R

R

U

U

L

L

J

J

A

A

D

D

I

I

D

D

P

PAAIITTOONN –– PPRROOBBOOLLIINNGGGGOO

(2)

ii | T i n g k a t K e s e j a h t e r a a n R u m a h T a n g g a P e t a n i T e m b a k a u d i D e s a R a n d u m e r a k K e c a m a t a n P a i t o n K a b u p a t e n P r o b o l i n g g o

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puja dan puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas

limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya yang telah memberikan jalan terang

kepada penulis untuk menyelesaikan tugas dan tanggung jawab penulisan

laporan penelitian ini.

Selanjutnya tugas tentang laporan penelitian yang berjudul “Tingkat

Kesejahteraan Rumah Tangga Petani Tembakau di Desa Randumerak Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo” telah dapat penulis selesaikan mengacu pada kriteria tugas yaitu sebagai Tugas Akhir Mata Kuliah Metodologi

Penelitian. Penulis menyadari bahwa keberhasilan ini bukanlah keberhasilan

individu semata, namun berkat bantuan dan bimbingan dari semuaa pihak.

Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis bermaksud menghaturkan

terimakasih kepada :

1. Bapak Dr. H. Sugiyo Ahmad, M. Pd selaku pembimbing yang telah

berkenan member saran dan membantu penulis dalam mengerjakan

Tugas Akhir penelitian ini.

2. Abah dan Ummi‟ yang telah membantu spiritual dan material kepada

penulis.

3. Teman-teman kelas C Mata Kuliah Metodologi Penelitian Tahun

Akademik 2013-2014 yang saling membantu dalam pembuatan

laporan penelitian ini.

Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam

penyusunan laporan penelitian ini, sehingga masih jauh dari sempurna. Oleh

karena itu, penulis menerima kritik dan saran serta masukan sebagai bahan

perbaikan.

Paiton, 31 Januari 2014

Penulis

(3)

iii | T i n g k a t K e s e j a h t e r a a n R u m a h T a n g g a P e t a n i T e m b a k a u d i D e s a R a n d u m e r a k K e c a m a t a n P a i t o n K a b u p a t e n P r o b o l i n g g o

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul ... i

Kata Pengantar ... ii

Daftar Isi ... iii

Daftar Tabel ... v

Daftar Lampiran ... vii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Manfaat Penelitian ... 3

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Rumah Tangga ... 4

2.2 Kajian Petani ... 4

2.3 Kajian Pendapatan ... 5

2.4 Kajian Kesejahteraan ... 6

2.5 Tujuan dan Fungsi Kesejahteraan ... 8

2.6 Kajian Tembakau ... 9

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian ... 10

3.2 Waktu dan Lokasi Penelitian ... 10

3.3 Variabel Penelitian ... 11

3.4 Populasi ... 11

3.5 Pengumpulan Data ... 11

3.6 Instrumen Penelitian ... 12

3.7 Analisis Data ... 12

(4)

iv | T i n g k a t K e s e j a h t e r a a n R u m a h T a n g g a P e t a n i T e m b a k a u d i D e s a R a n d u m e r a k K e c a m a t a n P a i t o n K a b u p a t e n P r o b o l i n g g o

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian ... 14

4.2 Pembahasan ... 22

BAB V PENUTUP 5.1 Saran ... 25

5.2 Kesimpulan ... 25

Daftar Pustaka ... 26

(5)

v | T i n g k a t K e s e j a h t e r a a n R u m a h T a n g g a P e t a n i T e m b a k a u d i D e s a R a n d u m e r a k K e c a m a t a n P a i t o n K a b u p a t e n P r o b o l i n g g o

DAFTAR TABEL

Halaman

No. Tabel Judul Tabel

4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur di Desa

Randumerak Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo Tahun

2014 ... 16

4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan di

Desa Randumerak Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo

Tahun 2014 ... 16

4.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan Pokok di

Desa Randumerak Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo

Tahun 2014 ... 17

4.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tanggungan Rumah

Tangga di Desa Randumerak Kecamatan Paiton Kabupaten

Probolinggo Tahun 2014 ... 17

4.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Status Kepemilikan

Lahan di Desa Randumerak Kecamatan Paiton Kabupaten

Probolinggo Tahun 2014 ... 18

4.6 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Luas Lahan di Desa

Randumerak Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo Tahun

2014 ... 18

4.7 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendapatan dari

Pertanian Tembakau di Desa Randumerak Kecamatan Paiton

Kabupaten Probolinggo ... 19

4.8 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendapatan dari Non

Tembakau di Desa Randumerak Kecamatan Paiton Kabupaten

Probolinggo Tahun 2014 ... 19

4.9 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendapatan Anggota

Rumah Tangga Lainnya di Desa Randumerak Kecamatan Paiton

(6)

vi | T i n g k a t K e s e j a h t e r a a n R u m a h T a n g g a P e t a n i T e m b a k a u d i D e s a R a n d u m e r a k K e c a m a t a n P a i t o n K a b u p a t e n P r o b o l i n g g o

4.10 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Total Pendapatan

Petani Tembakau di Desa Randumerak Kecamatan Paiton

Kabupaten Probolinggo Tahun 2014 ... 20

4.11 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat

Kesejahteraan Rumah Tangga di Desa Randumerak Kecamatan

Paiton Kabupaten Probolinggo Tahun 2014 ... 21

4.12 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Pasang Surut Pertanian Tembakau di Desa

Randumerak Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo Tahun

(7)

vii | T i n g k a t K e s e j a h t e r a a n R u m a h T a n g g a P e t a n i T e m b a k a u d i D e s a R a n d u m e r a k K e c a m a t a n P a i t o n K a b u p a t e n P r o b o l i n g g o

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran

1 Pedoman Wawancara ... 27

2 Buku Koding ... 31

(8)

1 | T i n g k a t K e s e j a h t e r a a n R u m a h T a n g g a P e t a n i T e m b a k a u d i D e s a R a n d u m e r a k K e c a m a t a n P a i t o n K a b u p a t e n P r o b o l i n g g o

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Pertanian merupakan salah satu basis ekonomi kerakyatan di Indonesia.

Pertanian pula yang menjadi penentu ketahanan, bahkan kedaulatan pangan.

Namun, di tanah subur yang mayoritas bergantung dari mata pencaharian pertanian

ni masih belum mampu meningkatkan taraf hidup yang masih sejahtera.

Tembakau (family Solanaceae) merupakan salah satu dari enam komoditas

terpenting di Indonesia. Sektor ini termasuk industri paling strategis yang dapat

menerap jutaan tenaga kerja, mulai dari petani tembakau, buruh atau pekerja pada

perusahaan rokok, tenaga ahli, maupun pemasaran. Tembakau merupakan salah

satu komoditas ekspor Indonesia yang cukup banyak mendatangkan devisa.

Pasaran tembakau cerutu Indonesia terbanyak adalah negara-negara Eropa yang

dalam penjualannya melalui sistem pelelangan di Bremen, Jerman.

Peranan tembakau rakyat dipandang sangat penting dalam bidang sosial,

ekonomi dan perdagangan. Tembakau rakyat paling besar dibutuhkan dalam negeri

terutama untuk perusahaan rokok. Prinsipnya pemerintah seharusnya tidak

menghambat perkembangan pertanian dan kehidupan pertanian serta dapat

mungkin membantu mengembangkannya.

Probolinggo merupakan salah satu kabupaten yang termasuk wilayah

Provinsi Jawa Timur, berada pada posisi 7°40‟ s/d 8°10‟ Lintang Selatan dan 111°50‟ s/d 113°30‟ Bujur Timur, dengan luas wilayah 1.696,16 km², termasuk di dalamnya kawasan Pulau Giliketapang dengan luas wilayah 0,6 km². Dengan lereng

gunung-gunung yang membujur dari barat ke timur dan mendapat penyinaran yang baik di

siang hari, dataran cukup tinggi, unsur hara tanah yang baik serta suhu optimal

sehingga sangat baik untuk tanaman tembakau. Kondisi tersebut dimanfaatkan

semaksimal mungkin oleh para petani untuk menamam tembakau, daripada

menanam tanaman lain seperti padi dan sayuran yang keuntungannya tidak begitu

menjanjikan, jauh jika dibandingkan dengan apabila menanam tembakau. Semua itu

dilakukan dengan tujuan untuk memanfaatkan lahan yang ada untuk memperbaiki

kesejahteraan hidup para petani, yaitu dengan menanam tembakau.

Probolinggo menjadi salah satu kabupaten di Jawa Timur yang

(9)

2 | T i n g k a t K e s e j a h t e r a a n R u m a h T a n g g a P e t a n i T e m b a k a u d i D e s a R a n d u m e r a k K e c a m a t a n P a i t o n K a b u p a t e n P r o b o l i n g g o

dengan tembakau dari daerah lain. Hampir semua petani yang memiliki lahan

persawahan berusaha memanfaatkan kesempatan di musim tertentu untuk

menanam tembakau karena dirasakan sangat menguntungkan dengan harga jual

yang tinggi. Namun komoditas tembakau di Kabupaten Probolinggo sekarang ini, bukanlah seperti “emas hijau” seperti pada masa-masa lalu. Petani tembakau sudah banyak merugi bahkan sampai menjual apapun untuk menutup biaya yang

dikeluarkan tanaman tembakaunya.

Pertanian tembakau di kabupaten Probolinggo tidak seperti yang dikatakan

oleh kebanyakan orang yang mengira bahwa petani tembakau mempunyai tingkat

kesejahteraan yang tinggi. Faktanya pada setiap tahunnya pertanian tembakau tidak

selalu berhasil, seperti yang terjadi dalam tiga tahun terakhir.

Seiring dengan permasalahan-permasalahan yang ada saat ini seakan

hampir membuat petani tembakau di Probolinggo menjadi resah, mulai dari

ditetapkannya fatwa haram untuk rokok, Rancangan Undang-Undang tentang

tembakau, harga produk yang turun-naik. Hal ini membuat petani merasa resah

ketika menjelang musim tembakau karena merasa takut dengan masalah-masalah

tersebut.

Desa Randumerak yang terletak di jalan raya Panglima Sudirman no. 28

Paiton Probolinggo dengan lingkup masyarakat desa yang mayoritas mempunyai

mata pencaharian sebagai petani tembakau. Mata pencarian sebagai petani

tembakau tersebut harapannya dapat memenuhi kebutuhan hidup dan meningkatkan

kesejahteraan. Pendapatan rumah tangga sebagai petani merupakan pendapatan

yang diperoleh dari hasil kerja sebagai petani tembakau namun tidak menutup

kemungkinan seorang petani mempunyai pendapatan lain di samping pekerjaannya

sebagai petani tembakau. Mata pencaharian lain juga ditekuni petani dalam

memenuhi kebutuhannya untuk bertahan hidup dan untuk menambah penghasilan.

Pekerjaan tersebut dilakukan semata-mata untuk meningkatkan kesejahteraan

rumah tangga petani. Tolok ukur yang terlihat untuk menentukaan tingkat

kesejahteraan petani yaitu dilihat dari penghasilan, maupun kondisi sosial rumah

tangga petani.

Berdasarkan kenyataan yang telah diuraikan dalam latar belakang tersebut,

(10)

3 | T i n g k a t K e s e j a h t e r a a n R u m a h T a n g g a P e t a n i T e m b a k a u d i D e s a R a n d u m e r a k K e c a m a t a n P a i t o n K a b u p a t e n P r o b o l i n g g o

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka

dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Berapa pendapatan petani dari sektor tembakau, non tembakau / pekerjaan

lain, anggota keluarga lain dan total pendapatan petani?

2. Bagaimana tingkat kesejahteraan keluarga petani tembakau di Desa

Randumerak?

3. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan pasang surutnya hasil pertanian

tembakau di Desa Randumerak?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah tersebut di atas, maka tujuan dalam

penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Pendapatan rumah tangga petani dari sektor tembakau, non tembakau /

pekerjaan lain, anggota keluarga lain dan total pendapatannya.

2. Tingkat kesejahteraan rumah tangga petani tembakau di Desa Randumerak.

3. Faktor-faktor penyebab pasang surutnya hasil pertanian tembakau.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

a. Di bidang Teknik Informatika, dapat menambah kajian ilmu pengetahuan

Informatika, khususnya Algoritma dan Metodologi Penelitian.

b. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan penelitian

sejenis di masa yang akan datang.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi pemerintah setempat, sebagai bahan pemikiran untuk

pengembangan kesejahteraan petani tembakau.

b. Memberikan informasi mengenai tingkat kesejahteraan rumah tangga

petani tembakau di Kabupaten Probolinggo khususnya di Kecamatan

(11)

4 | T i n g k a t K e s e j a h t e r a a n R u m a h T a n g g a P e t a n i T e m b a k a u d i D e s a R a n d u m e r a k K e c a m a t a n P a i t o n K a b u p a t e n P r o b o l i n g g o

BAB II

LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Rumah Tangga

Rumah tangga adalah seseorang atau sekelompok orang yang mendiami

sebagian atau seluruh bangunan fisik / sensus, dan biasanya tinggal bersama serta

makan dari satu dapur. Maksud dari makan di satu dapur yaitu jika pengurusan

kebutuhan sehari-harinya dikelola bersama-sama menjadi satu.

Anggota rumah tangga adalah semua orang yang biasanya bertempat

tinggal di suatu rumah tangga, baik yang berada di rumah pada waktu pencacahan

maupun yang sementara tidak ada. Anggota rumah tangga yang telah bepergian 6

bulan atau lebih, dan anggota rumah tangga yang bepergian kurang dari 6 bulan

tetapi dengan tujuan pindah dan tamu yang tinggal di rumah tangga kurang dari 6

bulan tetapi akan bertempat tinggal 6 bulan dianggap sebagai anggota rumah

tangga.

2.2 Kajian Petani

Pengertian petani diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris menjadi farmer

yang sebenarnya sangat berbeda sekali dengan petani yang dalam arti peasent.

Farmer adalah petani pengusaha, yang menjalankan usaha pertanian sebagai suatu

perusahaan, sehingga untung rugi senantiasa menjadi pertimbangan di dalam

menjalankan usahanya dan memproduksi hasil pertanian dengan orientasi pasar.

Peasent yaitu petani kecil sebagai produsen pertanian, menguasai lahan sempit

dengan orientasi produk untuk mencukupi kebutuhan keluarga, bersifat subsistem.

Menurut para ahli, petani adalh setiap orang yang melakukan usaha untuk

memenuhi sebagian atau seluruh kebutuhan kehidupannya di bidang pertanian

dalam arti luas yang meliputi usaha tani pertanian, peternakan, perikanan dan

pemungutan hasil laut.

Ciri-ciri struktur agraris:

a. Daerah pertanian di pulau Jawa ditandai oleh adanya usaha tani yang luasnya kecil-kecil.

b. Pemilikan tanah cenderung sempit-sempit tetapi relative lebih merata. c. Status / bentuk pemilikan tanah sangat beragam.

d. Sebagian besar usaha tani terdiri dari usaha tani yang digarap oleh pemilik tanahnya sendiri.

(12)

5 | T i n g k a t K e s e j a h t e r a a n R u m a h T a n g g a P e t a n i T e m b a k a u d i D e s a R a n d u m e r a k K e c a m a t a n P a i t o n K a b u p a t e n P r o b o l i n g g o

f. Hampir semua tenaga kerja luar keluarga terdiri dari tenaga upahan / bayaran.

g. Terdapat jutaan keluarga tunakisma dan hampir tunakisma, yang tergantung dari upah berburuh sebagai sumber penghasilan yang penting.

h. Untuk semua lapisan masyarakat pedesaan, pendapatan yang berasal dari kegiatan non pertanian merupakan tambahan pendapatan yang sangat penting artinya.

i. Hampir setiap rumah tangga di pedesaan Jawa hidup atas dasar apa yang disebut “extreme occupational multiplicity” dengan suatu pembagian pekerjaan yang sangat lentur di antara anggota-anggota rumah tangga. j. Terdapat kelembagaan hubungan kerja “tradisional” yang beragam dan

rumit, karena berkaitan dengan kelembagaan dalam hal transaksi tanah, penguasaan tanah, dan transaksi hasil bumi.

2.3 Kajian Pendapatan

Pendapatan merupakan jumlah pendapatan yang diterima oleh para anggota

masyarakat untuk jangka waktu tertentu sebagai balas jasa atas faktor-faktor

produksi yang mereka sumbangkan dalam turut serta membangun produk nasional.

Pendapatan rumah tangga adalah penghasilan riil dari seluruh anggota rumah

tangga yang disumbangkan untuk memenuhi kebutuhan bersama maupun

perseorangan dalam rumah tangga.

Pendapatan dan penerimaan anggota rumah tangga dapat diperinci:

pendapatan berupa uang, berupa barang, lain-lain penerimaan uang dan barang.

Termasuk dalam pendapatan ini yaitu jasa yang diberikan oleh anggota rumah atau

orang lain untuk kepentingan rumah tangga yang dapat dinilai dengan uang.

Pendapatan yang lebih ditekankan pada pendapatan rumah tangga, maka

pendapatan merupakan jumlah keseluruhan dari pendapatan formal, informal dan

subsisten. Pendapatan formal yakni segala penghasilan baik berupa uang atau

kontraprestasi dari sektor formal apa yang diperoleh melalui pekerjaan pokok.

Pendapatan informal berupa penghasilan yang diperoleh melalui pekerjaan

tambahan di luar pekerjaan pokok. Pendapatan subsisten diartikan sebagai

pendapatan yang diperoleh dari sektor produksi yang dinilai dengan uang,

pendapatan ini terjadi apabila produksi dan konsumsi terletak pada satu tangan atau

di satu masyarakat kecil. Pendapatan rumah tangga merupakan jumlah seluruh

pendapatan formal dan pendapatan informal dan pendapatan subsisten.

Pendapatan kotor merupakan tolok ukur bagi identitas pertanian, meskipun

(13)

6 | T i n g k a t K e s e j a h t e r a a n R u m a h T a n g g a P e t a n i T e m b a k a u d i D e s a R a n d u m e r a k K e c a m a t a n P a i t o n K a b u p a t e n P r o b o l i n g g o

Pendapatan masyarakat dapat terbagi atas:

a. Upah-upah kerja

b. Hak upah petani dan keluarganya

c. Pajak-pajak

d. Hasil bersih, terdiri atas bunga modal dan keuntungan pengusaha.

2.4 Kajian Kesejahteraan

Dalam UUD 1945 bab tentang “kesejahteraan sosial” menyangkut dua pasal

yaitu pasal 33 dan pasal 34. Pasal-pasal tersebut menyebutkan bahwa

kesejahteraan sosial menyangkut pemenuhan kebutuhan materiil yang harus diatur

dalam organisasi dan sistem ekonomi yang berdasarkan kekeluargaan, sehingga

tampak keterkaitan antara keadilan sosial dengan kesejahteraan sosial. Keadilan

sosial merupakan tujuan yang lebih tinggi dari kesejahteraan sosial.

Menurut BKKBN, keluarga sejahtera adalah keluarga yang dibentuk

berdasarkan atas perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual

dan material yang layak, bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, memiliki

hubungan yang selaras, serasi dan seimbang antara anggota dan antar keluarga

dengan masyarakat dan lingkungan.

Aspek tahapan keluarga sejahtera terdiri dari 12 variabel seperti agama,

pangan, sandang, papan, kesehatan, pendidikan, keluarga berencana, tabungan,

interaksi dalam lingkungan, informasi dan peranan dalam masyarakat. Berdasarkan

aspek-aspek tersebut, keluarga dikelompokkan menjadi lima tahapan yaitu:

a. Tahapan Keluarga Pra Sejahtera

Yaitu jika keluarga belum dapat memenuhi keseluruhan indikator yang ada di Tahapan Keluarga Sejahtera I.

b. Tahapan Keluarga Sejahtera I

1. Pada umumnya anggota keluarga makan dua kali sehari atau lebih.

2. Anggota keluarga mempunyai pakaian yang berbeda untuk di rumah, bekerja atau bersekolah dan bepergian.

3. Rumah yang ditempati keluarga mempunyai atap, lantai, dan dinding yang baik.

4. Bila ada anggota keluarga yang sakit dibawa ke sarana kesehatan.

5. Bila pasangan subur ingin ke berKB pergi ke sarana pelayanan kontrasepsi.

(14)

7 | T i n g k a t K e s e j a h t e r a a n R u m a h T a n g g a P e t a n i T e m b a k a u d i D e s a R a n d u m e r a k K e c a m a t a n P a i t o n K a b u p a t e n P r o b o l i n g g o

c. Tahapan Keluarga Sejahtera II

7. Pada umumnya anggota keluarga melaksanakan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.

8. Paling kurang sekali seminggu seluruh anggota keluarga makan daging / ikan / telur.

9. Seluruh anggota keluarga memperoleh paling kurang satu stel pakaian baru dalam setahun.

13. Seluruh anggota keluarga berumur 10-60 tahun bisa baca tulis latin.

14. Pasangan usia subur dengan anak dua atau lebih menggunakan alat atau obat kontrasepsi.

d. Tahapan Keluarga Sejahtera III

15. Keluarga berupaya meningkatkan pengetahuan agama.

16. Sebagian penghasilan keluarga ditabung dalam bentuk uang atau barang. 17. Kebiasaan keluarga makan bersama paling kurang seminggu sekali

dimanfaatkan untuk berkomunikasi.

18. Keluarga ikut dalam kegiatan masyarakat di lingkungan tempat tinggal. 19. Keluarga memperoleh berita dari surat kabar / majalah / radio / TV.

e. Tahapan Keluarga Sejahtera III Plus

20. Keluarga secara teratur dengan sukarela memberikan sumbangan materiil untuk kegiatan sosial.

21. Ada anggota keluarga yang aktif sebagai pengurus perkumpulan social / yayasan / institusi masyarakat.

Secara singkat dapat dijelaskan cara menentukan tingkat kesejahteraan

rumah tangga petani tembakau sebagai berikut:

a. Rumah tangga Pra Sejahtera yaitu jika rumah tangga belum dapat

memenuhi keseluruhan indikator nomor 1-6 meskipun sudah memenuhi

sebagian atau seluruh indikator nomor 7-21.

b. Rumah tangga Sejahtera I yaitu jika rumah tangga sudah dapat memenuhi

keseluruhan indikator nomor 1-6, namun belum dapat memenuhi sebagian

atau seluruh indikator nomor 7-21.

c. Rumah tangga Sejahtera II yaitu jika rumah tangga sudah dapat memenuhi

keseluruhan indikator nomor 1-14, namun belum dapat memenuhi sebagian

(15)

8 | T i n g k a t K e s e j a h t e r a a n R u m a h T a n g g a P e t a n i T e m b a k a u d i D e s a R a n d u m e r a k K e c a m a t a n P a i t o n K a b u p a t e n P r o b o l i n g g o

d. Rumah tangga Sejahtera III yaitu jika rumah tangga sudah dapat memenuhi

keseluruhan indikator nomor 1-19, namun belum dapat memenuhi sebagian

atau seluruh indikator nomor 20-21.

e. Rumah tangga Sejahtera III Plus yaitu jika rumah tangga dapat memenuhi

seluruh indikator 1-21.

2.5 Tujuan dan Fungsi Kesejahteraan

Berdasarkan rumusan atau pendapat dari beberapa ahli bidang

kesejahteraan sosial, menguraikan tujuan utama dari system kesejahteraan sosial

yaitu :

1. System maintenance

Tujuan dari system ini yaitu memelihara dan menjaga kesinambungan atau

kelangsungan keberadaan serta tatanan nilai-nilai sosial.

2. System control

Tujuan dari sistem ini yaitu mangadakan control secara efektif terhadap

perilaku yang tidak sesuai atau menyimpang dari nilai-nilai sosial yang ada.

3. System chage

Tujuannya yaitu mengadakan perubahan kearah berkembangnya suatu

sistem yang lebih efektif bagi anggota masyarakat.

Menurut PBB ada lima fungsi pokok kesejahteraan sosial, yaitu :

1. Perbaikan secara progresif daripada kondisi-kondisi kehidupan orang

2. Pengembangan sumber-sumber daya manusia

3. Berorientasi orang terhadap perubahan sosial dan penyesuaian diri

4. Penggerakan dan penciptaan sumber-sumber komunitas untuk

tujuan-tujuan pembangunan, dan

5. Penyediaan struktur-struktur institusional untuk berfungsinya

pelayananpelayanan yang terorganisasi lainnya.

Berdasarkan fungsi khusus maupun dalam ruang lingkup yang lebih luas,

maka fungsi kesejahteraan sosial sebagai berikut :

1. Fungsi penyembuhan dan pemulihan (kuratif/remedial dan rehabilitative)

Bertujuan untuk meniadakan hambatan-hambatan atau masalah sosial yang

ada. Fungsi pemulihan (rehabilitative) terutama untuk menanamkan dan

menumbuhkan fungsionalitas kembali dalam diri orang maupun anggota

(16)

9 | T i n g k a t K e s e j a h t e r a a n R u m a h T a n g g a P e t a n i T e m b a k a u d i D e s a R a n d u m e r a k K e c a m a t a n P a i t o n K a b u p a t e n P r o b o l i n g g o

menekan agar masalah sosial yang timbul tidak makin parah dan tidak

menjalar.

2. Fungsi pencegahan (preventif)

Dalam hal ini meliputi langkah-langkah untuk mencegah agar jangan sampai

timbul masalah sosial yang baru, juga langkah-langkah untuk memelihara

fungsionalitas seseorang maupun masyarakat.

3. Fungsi pengembangan (promotif, developmental)

Untuk mengembangkan kemampuan orang maupun masyarakat agar dapat

lebih meningkatkan fungsionalitas mereka sehingga dapat hidup secara

produktif.

4. Fungsi penunjang (suportif)

Fungsi ini menopang usaha-usaha lain agar dapat lebih berkembang.

Meliputi kegiatan-kegiatan yang dapat memperlancar keberhasilan

program-program lainnya seperti bidang kesehatan, kependudukan dan keluarga

berencana, pendidikan, pertanian dan sebagainya.

2.6 Kajian Tembakau

Tanaman tembakau (Nicotianae tabacum L) termasuk genus Nicotinae, serta

familia Solanaceae. Spesies-spesies yang mempunyai nilai ekonomis adalah

Nicotianae Tabocum L dan Nicotianae Rustica dengan rincian sebagai berikut :

1) Nicotiana rustica L mengandung kadar nikotin yang tinggi (max n =16 %)

biasanya digunakan untuk membuat abstrak alkoloid (sebagai bahan baku

obat dan isektisida), jenis ini banyak berkembang di Rusia dan India.

2) Nicotiana tabacum L mengandung kadar nikotin yang rendah (min n = 0,6 %)

jenis ini umumnya digunakan sebagai bahan baku pembuatan rokok.

Susunan taksonomi Nicotianae tabacum L sebagai berikut :

Famili : Solanaceae

Subfamili : Nicotianae

Genus : Nicotiana

Subgenus : Tabacum

Sebagaimana diketahui tanaman tembakau merupakan merupakan salah

satu komoditi yang strategis dari jenis tanaman semusim. Peran tembakau bagi

masyarakat cukup besar, hal ini karena aktivitas produksi dan pemasarannya

(17)

10 | T i n g k a t K e s e j a h t e r a a n R u m a h T a n g g a P e t a n i T e m b a k a u d i D e s a R a n d u m e r a k K e c a m a t a n P a i t o n K a b u p a t e n P r o b o l i n g g o

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Metode penelitian adalah suatu cara untuk memperoleh kebenaran ilmu

pengetahuan atau pemecahan masalah. Pada dasarnya menggunakan metode

ilmiah.

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian adalah hasil akhir dari suatu tahap kputusan yang dibuat

oleh peneliti yang berhubungan dengan bagaimana suatu penelitian bisa diterapkan.

Desain sangat erat dengan bagaimana kerangka konsep penelitian sebagai petunjuk

perencanaan penelitian secara rinci dalam hal pengumpulan dan analisa data.

Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang

bertujuan untuk menjelaskan, memberi suatu nama, situasi atau fenomena dalam

menemukan ide baru. Penelitian ini menggunakan rancangan pendekatan survey

yaitu semua metode yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran

/ pendeskripsian atau memaparkan peristiwa-peristiwa urgen yang terjadi pada masa

kini secara obyektif.

3.2 Waktu dan Lokasi Penelitian a. Waktu Penelitian

Penelitian ini dimulai dari penyusunan sampai dengan laporan akhir,

direncanakan mulai dari tanggal 8 Januari 2014 sampai dengan tanggal 25

Januari 2014, adapun data pengambilan lapangan akan dilaksanakan pada

tanggal 26 Januari 2014 sampai dengan tanggal 29 Januari 2014.

b. Lokasi Penelitian

Lokasi yang menjadi tempat penelitian ini yaitu di Desa Randumerak

Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo Jawa Timur yang saat ini

(18)

11 | T i n g k a t K e s e j a h t e r a a n R u m a h T a n g g a P e t a n i T e m b a k a u d i D e s a R a n d u m e r a k K e c a m a t a n P a i t o n K a b u p a t e n P r o b o l i n g g o

3.3 Variabel Penelitian

Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran yang

dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang suatu konsep pengertian

tertentu. Variabel dari penelitian ini yaitu tingkat kesejahteraan rumah tangga petani

tembakau.

3.4 Populasi

Populasi adalah keseluruhan sumber data yang diperlukan dalam suatu

penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah petani tembakau di Desa

Randumerak Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo.

3.5 Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan kegiatan penelitian untuk melakukan

pengumpulan data yang akan digunakan untuk penelitian.

a. Pengamatan Terlibat (Participant Observation)

Untuk memperoleh data melalui pengamatan terlibat atau observasi

pertisipasi, sang peneliti berusaha menceburkan diri dalam lingkungan

masyarakat Desa Randumerak, seperti berbaur dengan para petani atau

para buruh tani. Di samping itu, yang perlu ditekankan dalam observasi ini

adalah lebih memfokuskan pada tingkat kesejahteraan petani tembakau di

Desa tersebut.

Dalam observasi partisipasi ini, peneliti menyediakan buku catatan dan

alat kamera. Buku catatan digunakan untuk mencatat hal-hal yang penting

yang ditemui selama pengamatan. Sedangkan kamera digunakan untuk

mengabadikan beberapa gambar yang relevan dengan fokus penelitian.

b. Wawancara Mendalam (Deep Interview).

Interview adalah metode pengumpulan data dengan jalan tanya jawab

sepihak dan dikerjakan dengan sistematis dan berlandaskan pada tujuan

penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik wawancara tidak

terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang hanya memuat garis besar yang

akan ditanyakan. Metode interview di sini dilakukan dengan cara mendatangi

para informan yang berada di Desa Randumerak Kecamatan Paiton

Kabupaten Probolinggo. Informasi-informasi dari informan tersebut kemudian

(19)

12 | T i n g k a t K e s e j a h t e r a a n R u m a h T a n g g a P e t a n i T e m b a k a u d i D e s a R a n d u m e r a k K e c a m a t a n P a i t o n K a b u p a t e n P r o b o l i n g g o

sehingga informasi tentang tingkat kesejahteraan petani tembakau di Desa

Randumerak Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo bergulir semakin

lengkap (snow ball).

c. Dokumentasi.

Dokumentasi ini digunakan untuk melengkapi data yang diperoleh dari

wawancara dan observasi partisipasi. Dengan dokumentasi, peneliti

mencatat tentang kondisi geografis Desa Randumerak yang meliputi letak

geografis, topologi, hidrologi, klimatologi dan kawasan budidaya beserta

fasilitas pemerintahan dan fasilitas kesehatan untuk dianalisis kemudian

peneliti mengkonfirmasikan temuan penelitian dengan informan kunci.

3.6 Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam

mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik (cermat,

lengkap dan sistematis) sehingga lebih mudah diolah.

Dalam penelitian ini instrument yang digunakan adalah berupa kuesioner

dengan tujuan mengumpulkan data mengenai tingkat kesejahteraan rumah tangga

petani tembakau.

3.7 Analisis Data

Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau

sumber data lain terkumpul.

Dalam penelitian ini analisis data yang digunakan adalah analisis data

deskriptif dengan tujuan untuk memberikan data secara sistematis, faktual, dan

akurat mengenai fakta-fakta tentang kondisi masyarakat maupun lingkungan tempat

dilakukannya penelitian serta hubungan antara kejadian-kejadian yang diteliti untuk

(20)

13 | T i n g k a t K e s e j a h t e r a a n R u m a h T a n g g a P e t a n i T e m b a k a u d i D e s a R a n d u m e r a k K e c a m a t a n P a i t o n K a b u p a t e n P r o b o l i n g g o

3.8 Etika Penelitian

Sebelum melakukan penelitian, peneliti mengajukan judul penelitian kepada

dosen pembimbing Mata Kuliah Metodologi Penelitian Sekolah Tinggi Teknologi

Nurul Jadid Paiton untuk mendapatkan persetujuan. Setelah itu baru melakukan

penelitian pada responden dengan menekankan pada masalah etika yang meliputi:

a. Informed Consent (Lembar Persetujuan)

Informed Consent diberikan sebelum penelitian dilakukan pada subyek

penelitian. Subyek diberitahu tentang maksud dan tujuan penelitian. Jika

subyek bersedia responden menandatangani lembar persetujuan.

b. Anonymity (Tanpa Nama)

Responden tidak perlu mencantumkan namanya pada lembar pengumpulan

data. Cukup menulis nomor responden atau inisial saja untuk menjamin

kerahasiaan identitas.

c. Confidentiality (Kerahasiaan)

Kerahasiaan informasi yang diperoleh dari responden akan dijamin

kerahasiaannya oleh peneliti. Penyajian data atau hasil penelitian hanya

(21)

14 | T i n g k a t K e s e j a h t e r a a n R u m a h T a n g g a P e t a n i T e m b a k a u d i D e s a R a n d u m e r a k K e c a m a t a n P a i t o n K a b u p a t e n P r o b o l i n g g o

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian yang dilaksanakan di Desa

Randumerak Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo pada tanggal 26 Januari

2014 sampai dengan tanggal 29 Januari 2014 dengan responden 45 orang petani

tembakau. Hasil penelitian disajikan dalam dua bagian yaitu data umum dan data

khusus. Data umum dimuat karakteristik umur, tingkat pendidikan, pekerjaan pokok,

tanggungan rumah tangga, status kepemilikan lahan dan luas lahan. Sedangkan

data khusus terdiri dari pendapatan rumah tangga (pendapatan dari pertanian

tembakau, pendapatan dari non tembakau, pendapatan anggota rumah tangga

lainnya dan total pendapatan petani tembakau), tingkat kesejahteraan rumah tangga

petani tembakau dan faktor-faktor yang mempengaruhi pasang surut pertanian

tembakau yang diperoleh dari lembar kuesioner di Desa Randumerak Kecamatan

Paiton Kabupaten Probolinggo.

4.1 Hasil Penelitian

a. Gambaran Lokasi Penelitian

Peneliti melakukan penelitian di Desa Randumerak Kecamatan Paiton

Kabupaten Probolinggo Provinsi Jawa Timur. Desa ini memiliki wilayah

seluas 181 Ha yang terdiri dari lahan sawah seluas 110 Ha dan tanah kering

/ tegal / pekarangan seluas 71 Ha. Wilayah sebelah utara berbatasan

dengan Desa Randutatah, sebelah selatan berbatasan dengan Desa

Sidodadi, sebelah barat berbatasan dengan Desa Jabung Candi dan sebelah

timur berbatasan dengan Desa Sidodadi juga. Di Desa Randumerak terdapat

4 buah Dusun. Yaitu Dusun Krajan 1, Dusun Krajan 2, Dusun Masjid dan

Dusun Kembang. Dengan jumlah perangkat desa 12 orang. Desa ini memiliki

fasilitas pemerintahan berupa satu unit Kantor Balai Desa Randumerak.

Selain itu, juga memiliki fasilitas kesehatan berupa Klinik Siaga. Masyarakat

desa ini masih tergolong masyarakat pedesaan yang sangat menjunjung

tinggi rasa persaudaraan dan kegotongroyongan.

Secara topografis, Desa Randumerak mempunyai ciri fisik yang

menggambarkan kondisi geografis, yaitu terdiri dari dataran rendah pada

(22)

15 | T i n g k a t K e s e j a h t e r a a n R u m a h T a n g g a P e t a n i T e m b a k a u d i D e s a R a n d u m e r a k K e c a m a t a n P a i t o n K a b u p a t e n P r o b o l i n g g o

berbeda. Sedangkan bentuk permukaan daratan di Desa Randumerak yaitu

Dataran rendah dan tanah pesisir dengan ketinggian 0 – 100 m diatas

permukaan laut. Daerah ini membentang di sepanjang pantai utara mulai dari

Barat ke Timur.

Secara hidrologi, Terdapat 3 sungai yang mengalir dan mengairi

wilayah Desa Randumerak. Sungai terpanjang adalah Pancar Glagas

sedangkan sungai terpendek adalah Sidomerak.

Sungai-sungai yang mengalir di wilayah Desa Randumerak tersebut

sangat dipengaruhi oleh iklim yang berlangsung tiap tahun. Pada saat musim

kemarau, sebagian besar sungai yang mengalir mengalami kekeringan

kecuali sungai terpanjang dan terbesar yang masih tergenang terus

sepanjang tahun.

Lokasi Desa Randumerak Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo

berada di sekitar garis katulistiwa menyebabkan daerah ini mengalami

perubahan iklim dua jenis setiap tahun, yaitu musim kemarau dan musim

penghujan. Musim kemarau berkisar pada bulan April hingga Oktober,

sedangkan musim penghujan dari bulan Oktober hingga April. Curah hujan

yang cukup tinggi terjadi pada bulan Desember sampai dengan Maret.

Diantara dua musim tersebut terdapat musim pancaroba, dimana

biasanya ditandai dengan tiupan angin kering yang cukup kencang yang

biasa disebut Angin Gending.

Kawasan budidaya di Desa Randumerak adalah kawasan yang

ditetapkan sebagai fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan

potensi sumber daya alam, sumber daya manusia dan sumber daya buatan.

Luas peruntukan kawasan budidaya (Ha) meliputi Sawah dengan luas 110

(23)

16 | T i n g k a t K e s e j a h t e r a a n R u m a h T a n g g a P e t a n i T e m b a k a u d i D e s a R a n d u m e r a k K e c a m a t a n P a i t o n K a b u p a t e n P r o b o l i n g g o

b. Data Umum

1) Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur di Desa Randumerak Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo Tahun 2014

No. Umur Frekuensi Persentase (%)

1. 20-24 tahun 12 26,7

2. 25-29 tahun 10 22,2

3. 30-34 tahun 9 20

4. 35-39 tahun 5 11,1

5. 40-44 tahun 4 8,9

6. 45-49 tahun 3 6,7

7. ≥ 50 tahun 2 4,4

Jumlah 45 100%

Berdasarkan tabel 4.1 dapat menunjukkan bahwa hampir

setengah petani di Desa Randumerak Kecamatan Paiton Kabupaten

Probolinggo berumur 20-24 tahun yaitu sebanyak 12 responden

(26,7%).

2) Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Desa Randumerak Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo Tahun 2014

No. Pendidikan Frekuensi Persentase (%)

1. Tidak Sekolah 6 13,3

2. Tidak Tamat SD 9 20

3. Tamat SD 12 26,7

4. Tamat SMP 10 22,2

5. Tamat SMA 5 11,1

6. Tamat Perguruan Tinggi 3 6,7

Jumlah 45 100%

Berdasarkan tabel 4.2 dapat menunjukkan bahwa hampir

setengah petani di Desa Randumerak Kecamatan Paiton Kabupaten

(24)

17 | T i n g k a t K e s e j a h t e r a a n R u m a h T a n g g a P e t a n i T e m b a k a u d i D e s a R a n d u m e r a k K e c a m a t a n P a i t o n K a b u p a t e n P r o b o l i n g g o

3) Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Pokok

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan Pokok di Desa Randumerak Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo Tahun 2014

No. Pekerjaan Pokok Frekuensi Persentase (%)

1. Petani 25 55,6

2. Buruh 10 22,2

3. Pedagang 5 11,1

4. Peternak 3 6,7

5. Lain-lain 2 4,4

Jumlah 45 100%

Berdasarkan tabel 4.3 dapat menunjukkan bahwa sebagian besar

petani di Desa Randumerak Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo

pekerjaan pokoknya sebagai petani tembakau yaitu sebanyak 25

responden (55,6%).

4) Karakteristik Responden Berdasarkan Tanggungan Rumah Tangga

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tanggungan Rumah Tangga di Desa Randumerak Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo Tahun 2014

No. Tanggungan Rumah Tangga Frekuensi Persentase (%)

1. 1-2 orang 28 62,2

2. 3-4 orang 7 15,6

3. 5-6 orang 5 11,1

4. ≥ 7 orang 3 6,7

5. Tidak Mempunyai Anggota

Keluarga 2 4,4

Jumlah 45 100%

Berdasarkan tabel 4.4 dapat menunjukkan bahwa sebagian besar

petani di Desa Randumerak Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo

mempunyai tanggungan rumah tangga 1-2 orang yaitu sebanyak 28

(25)

18 | T i n g k a t K e s e j a h t e r a a n R u m a h T a n g g a P e t a n i T e m b a k a u d i D e s a R a n d u m e r a k K e c a m a t a n P a i t o n K a b u p a t e n P r o b o l i n g g o

5) Karakteristik Responden Berdasarkan Status Kepemilikan Lahan

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Status Kepemilikan Lahan di Desa Randumerak Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo Tahun 2014

No. Status Kepemilikan Lahan Frekuensi Persentase (%)

1. Milik Sendiri 40 88,9

2. Lahan Sewa 3 6,7

3. Lahan Bagi Hasil 2 4,4

4. Lain-lain 0 0

Jumlah 45 100%

Berdasarkan tabel 4.5 dapat menunjukkan bahwa hampir

seluruhnya status kepemilikan lahan para petani di Desa Randumerak

Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo milik sendiri yaitu sebanyak

40 responden (88,9%).

6) Karakteristik Responden Berdasarkan Luas lahan

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Luas Lahan di Desa Randumerak Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo Tahun 2014

No. Luas Lahan Frekuensi Persentase (%)

1. > 50 m2 3 6,7

2. 50-100 m2 5 11,1

3. 101-200 m2 30 66,6

4. > 200 m2 7 15,6

Jumlah 45 100%

Berdasarkan tabel 4.6 dapat menunjukkan bahwa sebagian besar

petani di Desa Randumerak Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo

mempunyai luas lahan 101-200 m2 yaitu sebanyak 30 responden

(26)

19 | T i n g k a t K e s e j a h t e r a a n R u m a h T a n g g a P e t a n i T e m b a k a u d i D e s a R a n d u m e r a k K e c a m a t a n P a i t o n K a b u p a t e n P r o b o l i n g g o

c. Data Khusus

1) Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan Rumah Tangga

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendapatan dari Pertanian Tembakau di Desa Randumerak Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo Tahun 2014

No. Pendapatan dari Pertanian

Tembakau (Rp.) Frekuensi Persentase (%)

1. < 1.696.674 12 26,7

2. 1.696.674 – 3.349.794 29 64,4

3. > 3.349.794 4 8,9

Jumlah 45 100%

Berdasarkan tabel 4.7 dapat menunjukkan bahwa sebagian besar

pendapatan rumah tangga petani dari tembakau di Desa Randumerak

Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo yaitu 1.696.674 – 3.349.794

rupiah sebanyak 29 responden (64,4%).

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendapatan dari Non Tembakau di Desa Randumerak Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo Tahun 2014

No. Pendapatan dari Non

Tembakau (Rp.) Frekuensi Persentase (%)

1. < 1.077.838 13 28,8

2. 1.077.838 – 2.418.821 25 55,6

3. > 2.418.821 7 15,6

Jumlah 45 100%

Berdasarkan tabel 4.8 dapat menunjukkan bahwa sebagian besar

pendapatan rumah tangga petani dari non tembakau di Desa Randumerak

Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo yaitu 1.077.838 – 2.418.821

(27)

20 | T i n g k a t K e s e j a h t e r a a n R u m a h T a n g g a P e t a n i T e m b a k a u d i D e s a R a n d u m e r a k K e c a m a t a n P a i t o n K a b u p a t e n P r o b o l i n g g o

Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendapatan Anggota Rumah Tangga Lainnya di Desa Randumerak Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo Tahun 2014

No. Pendapatan Anggota Rumah

Tangga Lainnya (Rp.) Frekuensi Persentase (%)

1. < 923.650 15 33,4

2. 923.650 – 2.147.864 20 44,4

3. > 2.147.864 10 22,2

Jumlah 45 100%

Berdasarkan tabel 4.9 dapat menunjukkan bahwa hampir setengah

pendapatan anggota rumah tangga lainnya di Desa Randumerak

Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo yaitu antara 923.650 –

2.147.864 rupiah sebanyak 20 responden (44,4%).

Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Total Pendapatan Petani Tembakau di Desa Randumerak Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo Tahun 2014

No. Total Pendapatan Petani

Tembakau (Rp.) Frekuensi Persentase (%)

1. < 2.418.821 13 28,9

2. 2.418.821 – 4.980.637 24 53,3

3. > 4.980.637 8 17,8

Jumlah 45 100%

Berdasarkan tabel 4.10 dapat menunjukkan bahwa sebagian besar

total pendapatan petani tembakau di Desa Randumerak Kecamatan

Paiton Kabupaten Probolinggo yaitu antara 2.418.821 – 4.980.637 rupiah

(28)

21 | T i n g k a t K e s e j a h t e r a a n R u m a h T a n g g a P e t a n i T e m b a k a u d i D e s a R a n d u m e r a k K e c a m a t a n P a i t o n K a b u p a t e n P r o b o l i n g g o

2) Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Kesejahteraan Rumah

Tangga

Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga di Desa Randumerak Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo Tahun 2014

No. Tingkat Kesejahteraan

Rumah Tangga Frekuensi Persentase (%)

1. Pra Sejahtera 9 20

Berdasarkan tabel 4.11 dapat menunjukkan bahwa hampir

setengah petani tembakau di Desa Randumerak Kecamatan Paiton

Kabupaten Probolinggo menduduki tingkat kesejahteraan rumah tangga

Sejahtera I yaitu sebanyak 15 responden (33,3%).

3) Karakteristik Responden Berdasarkan Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Pasang Surut Pertanian Tembakau

Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pasang Surut Pertanian Tembakau di Desa Randumerak Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo Tahun 2014

4. Kerusakan lahan dari tahun

ke tahun 2 4,4

5. Rendahnya posisi tawar

tembakau 10 22,2

(29)

22 | T i n g k a t K e s e j a h t e r a a n R u m a h T a n g g a P e t a n i T e m b a k a u d i D e s a R a n d u m e r a k K e c a m a t a n P a i t o n K a b u p a t e n P r o b o l i n g g o

Berdasarkan tabel 4.12 dapat menunjukkan bahwa sebagian

besar petani di Desa Randumerak Kecamatan Paiton Kabupaten

Probolinggo berpendapat bahwa faktor utama yang mempengaruhi

pasang surut pertanian tembakau yaitu curah hujan yang tidak menentu

sebanyak 25 responden (55,6%).

4.2 Pembahasan

Penelitian di Desa Randumerak Kecamatan Paiton Kabupaten Pobolinggo

didapatkan hasil bahwa pendapatan rumah tangga petani diperoleh dari pertanian

tembakau dengan penghasilan dalam pendapatan 1.696.674 – 3.349.794 yang

merupakan kategori pendapatan sedang yaitu sebanyak 29 jiwa atau 64,4 %,

pendapatan dari non tembakau atau dapat dikatakan pendapatan dari pekerjaan

sampingannya dengan kategori sedang yaitu 1.077.838 – 2.418.821 sebanyak 25

jiwa atau 55,6 %, pendapatan anggota rumah tangga lainnya dengan kategori

sedang yaitu 923.650 – 2.147.864 sebanyak 20 jiwa atau 44,4 %, total pendapatan

petani tembakau dengan kategori sedang yaitu 2.418.821 – 4.980.637 sebanyak 24

jiwa atau 53,3 %.

Petani dengan rumah tangga Pra Sejahtera sebesar 9 jiwa atau 20 %,

rumah tangga Sejahtera I sebesar 15 jiwa atau 33,3 %, rumah tangga Sejahtera II

sebesar 10 jiwa atau 22,2 %, rumah tangga Sejahtera III sebesar 7 jiwa atau 15,6 %,

dan rumah tangga Sejahtera III+ sebesar 4 jiwa atau 8,9 %.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pasang surut pertanian tembakau yaitu

kebanyakan petani di Desa Randumerak berpendapat bahwa curah hujan yang tidak

menentu merupakan faktor utama yang mempengaruhinya.

Tingkat kesejahteraan rumah tangga petani dipengaruhi oleh faktor umur.

Berdasarkan tabel 4.1 dapat menunjukkan bahwa hampir setengah petani di Desa

Randumerak Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo berumur 20-24 tahun

sejumlah 12 petani (26,7%). Menurut peneliti tingkat kesejahteraan rumah tangga

petani dapat dilihat dari umur seseorang maka semakin muda tingkatan umurnya

cara bekerjanya lebih giat sehingga tingkat kesejahteraannya semakin baik. Hal

tersebut dibuktikan bahwa saat penelitian responden yang usianya terbilang masih

muda antusias dan lebih tanggap tentang hal-hal yang dijelaskan terhadap maksud

(30)

23 | T i n g k a t K e s e j a h t e r a a n R u m a h T a n g g a P e t a n i T e m b a k a u d i D e s a R a n d u m e r a k K e c a m a t a n P a i t o n K a b u p a t e n P r o b o l i n g g o

mereka masih jauh pengalamannya dengan petani yang tingkat usianya bisa

terbilang jauh lebih tinggi daripada mereka.

Tingkat kesejahteraan rumah tangga dipengaruhi oleh pendidikan.

Berdasarkan tabel 4.2 dapat menunjukkan bahwa hampir setengah petani di Desa

Randumerak Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo berpendidikan SD yaitu

sebanyak 12 responden (26,7%). Dilihat dari faktor pendidikan SD kurang mudah

untuk menyerap dan memperoleh informasi mengenai intensifikasi tembakau sama

halnya dengan yang berpendidikan tidak tamat sekolah. Menurut peneliti dimana

pendidikan yang rendah membuat kurangnya tingkat sejahteraan petani. Sebaliknya

bila petani berpendidikan tinggi, maka akan mempertinggi tingkat kesejahteraan

petani dalam mengintensifikasi tembakau. Karena pendidikan merupakan salah satu

faktor penting untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Hal ini sesuai dengan teori

yang mengemukakan bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin

mudah dalam menerima informasi, sehingga semakin banyak pula pengetahuan

yang dimiliki.

Tingkat kesejahteraan rumah tangga dipengaruhi oleh pekerjaan pokoknya.

Berdasarkan tabel 4.3 dapat menunjukkan bahwa sebagian besar petani di Desa

Randumerak Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo pekerjaan pokoknya

sebagai petani tembakau yaitu sebanyak 25 responden (55,6%). Menurut peneliti

petani memiliki kesibukan tersendiri dalam rumah tangga masing-masing dibanding

dengan masyarakat lainnya yang mempunyai pekerjaan pokok yang berbeda. Petani

cenderung mempunyai prilaku sesuai dengan pekerjaan pokoknya dimana

masyarakat yang lain juga tidak mempunyai kebiasaan untuk melakukan kebiasaan

sebagai petani. Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa status

pekerjaan yang berbeda sering mempengaruhi sikap seseorang yang akan

berpengaruh langsung pada perilaku atau kebiasaan orang tersebut.

Tingkat kesejahteraan rumah tangga petani dipengaruhi oleh tanggungan

rumah tangga. Berdasarkan tabel 4.4 dapat menunjukkan bahwa sebagian besar

petani di Desa Randumerak Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo mempunyai

tanggungan rumah tangga 1-2 orang yaitu sebanyak 28 responden (62,2%). Menurut

peneliti responden yang mempunyai tanggungan rumah tangga 1-2 orang anggota

keluarga terutama anaknya yang masih dalam masa menempuh pendidikan sangat

mempengaruhi pola pengeluaran yang akan berdampak langsung pada tingkat

(31)

24 | T i n g k a t K e s e j a h t e r a a n R u m a h T a n g g a P e t a n i T e m b a k a u d i D e s a R a n d u m e r a k K e c a m a t a n P a i t o n K a b u p a t e n P r o b o l i n g g o

Tingkat kesejahteraan rumah tangga petani tembakau dipengaruhi oleh

status kepemilikan lahan. Berdasarkan tabel 4.5 dapat menunjukkan bahwa hampir

seluruhnya status kepemilikan lahan para petani di Desa Randumerak Kecamatan

Paiton Kabupaten Probolinggo milik sendiri yaitu sebanyak 40 responden (88,9%).

Menerut peneliti responden yang mempunyai status lahan milik sendiri sangat

mempengaruhi pendapatan yang diperoleh sehingga akan berdampak langsung bagi

tingkat kesejahteraan rumah tangga petani tembakau tersebut.

Tingkat kesejahteraan rumah tangga petani tembakau dipengaruhi oleh luas

lahan. Berdasarkan tabel 4.6 dapat menunjukkan bahwa sebagian besar petani di

Desa Randumerak Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo mempunyai luas

lahan 101-200 m2 yaitu sebanyak 30 responden (66,6%). Menerut peneliti semakin

luas lahan yang dimiliki oleh petani tembakau maka semakin besar pula pendapatan

yang diperoleh sehingga akan berdampak langsung bagi tingkat kesejahteraan

(32)

25 | T i n g k a t K e s e j a h t e r a a n R u m a h T a n g g a P e t a n i T e m b a k a u d i D e s a R a n d u m e r a k K e c a m a t a n P a i t o n K a b u p a t e n P r o b o l i n g g o

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa:

1. Pendapatan rumah tangga petani diperoleh dari pertanian tembakau dengan

penghasilan dalam pendapatan 1.696.674 – 3.349.794 yang merupakan

kategori pendapatan sedang yaitu sebanyak 29 jiwa atau 64,4 %,

pendapatan dari non tembakau atau dapat dikatakan pendapatan dari

pekerjaan sampingannya dengan kategori sedang yaitu 1.077.838 –

2.418.821 sebanyak 25 jiwa atau 55,6 %, pendapatan anggota rumah tangga

lainnya dengan kategori sedang yaitu 923.650 – 2.147.864 sebanyak 20 jiwa

atau 44,4 %, total pendapatan petani tembakau dengan kategori sedang

yaitu 2.418.821 – 4.980.637 sebanyak 24 jiwa atau 53,3 %.

2. Petani dengan rumah tangga Pra Sejahtera sebesar 9 jiwa atau 20 %, rumah

tangga Sejahtera I sebesar 15 jiwa atau 33,3 %, rumah tangga Sejahtera II

sebesar 10 jiwa atau 22,2 %, rumah tangga Sejahtera III sebesar 7 jiwa atau

15,6 %, dan rumah tangga Sejahtera III+ sebesar 4 jiwa atau 8,9 %.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pasang surut pertanian tembakau yaitu

kebanyakan petani di Desa Randumerak berpendapat bahwa curah hujan

yang tidak menentu merupakan faktor utama yang mempengaruhinya.

5.2 Saran

1. Perlu adanya penyuluhan pertanian, agar usaha para petani lebih

berkembang dan merata.

2. Pemerintah daerah turut berperan aktif dalam perekonomian rakyat terutama

sektor pertanian tembakau agar petani tidak rugi karena biaya pemotongan

yang terlalu tinggi oleh pihak gudang.

(33)

26 | T i n g k a t K e s e j a h t e r a a n R u m a h T a n g g a P e t a n i T e m b a k a u d i D e s a R a n d u m e r a k K e c a m a t a n P a i t o n K a b u p a t e n P r o b o l i n g g o

DAFTAR PUSTAKA

Dian Rakhma Kurnia. 2012. “Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga Petani

Tembakau di Desa Gaden Gandu Wetan Kecamatan Ngadirejo Kabupaten

Temanggung” (Skripsi). Yogyakarta: FISE UNY.

Purnomo, Windhu Dr. dr., M. S. 2011. Metodologi Penelitian Kuantitatif (Pengantar).

Surabaya: Apollo.

Suci Bigita Caraka. 2009. ”Tingkat Kesejahteraan Pengrajin Industri Kerajinan Batik

Tulis di Desa Wukirsari Kecamatan Imogiri Kabupaten Bantul Daerah Istimewa

Yogyakarta” (Skripsi). Yogyakarta: FISE UNY.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

(http://education-co.blogspot.com/2013/03/metode-observasi-wawancara-dokumentasi.html)

(http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/risetbisnis_pdf/07_bab_5_deskriptif.pdf)

(http://eprints.uny.ac.id/8562/2/1%20-%2007405241029.pdf)

(http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Probolinggo)

(http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Probolinggo)

(http://id.wikipedia.org/wiki/Paiton,_Probolinggo)

(http://inparametric.com/bhinablog/download/04_analisis_deskriptif.pdf)

(http://journal.student.uny.ac.id/jurnal/artikel/968/25/177)

(http://pilnas.ristek.go.id/karya/index.php/record/view/113720)

(http://www.academia.edu/4422523/BAB_III_METODE_PENELITIAN_3.1._Lokasi_P

enelitian)

(http://www.litbang.deptan.go.id, 11 April 2012, 19.22 am)

(34)

27 | T i n g k a t K e s e j a h t e r a a n R u m a h T a n g g a P e t a n i T e m b a k a u d i D e s a R a n d u m e r a k K e c a m a t a n P a i t o n K a b u p a t e n P r o b o l i n g g o

Lampiran 1

Nomor responden:

Pedoman Wawancara

TINGKAT KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA PETANI TEMBAKAU DI DESA RANDUMERAK KECAMATAN PAITON

KABUPATEN PROBOLINGGO

I. Identitas Responden

1. Nama :

2. Alamat :

3. Umur :

4. Jenis Kelamin : a. Laki-Laki b. Perempuan

5. Status Perkawinan : a. Menikah c. Janda

b. Belum menikah d. Duda

II. Karakteristik Sosial Ekonomi

6. Pendidikan terakhir yang ditempuh:

a. Tidak sekolah d. Tamat SMP

b. Tidak tamat SD e. Tamat SMA

c. Tamat SD f. Tamat perguruan tinggi

7. Apakah sebagai petani tembakau merupakan pekerjaan pokok bapak/ ibu/

saudara?

a. Ya b. Tidak

8. Apabila tidak, apa pekerjaan pokok anda? Sebutkan…

9. Apakah alasan yang mendorong bapak/ ibu/ saudara untuk bekerja sebagai

petani?

a. Memenuhi kebutuhan

b. Sebagai pekerjaan sampingan

(35)

28 | T i n g k a t K e s e j a h t e r a a n R u m a h T a n g g a P e t a n i T e m b a k a u d i D e s a R a n d u m e r a k K e c a m a t a n P a i t o n K a b u p a t e n P r o b o l i n g g o

10. Apakah pekerjaan sampingan anda?

a. Buruh c. Peternak

b. Pedagang d. Lainnya…

11. Apa usaha bapak untuk mengganti tanaman tembakau?

a. Menanam sayuran c. Menanam jagung

b. Menanam padi d. Lainnya. . .

Alasan:. . .

12. Mengapa bapak tetap memilih manaman tembakau setelah terjadi

permasalahan-permasalahan yang ada seperti adanya fatwa haram

merokok?

Alasan:. . .

13. Berapa jumlah anggota keluarga anda?

14. Berapa jumlah anggota keluarga yang menjadi tanggungan?

No Nama Status dalam

keluarga Umur

Tingkat

pendidikan Pekerjaan 1.

2. 3. 4. 5. 6. 7.

Jumlah

15. Apa status lahan yang anda olah?

a. Milik sendiri c. Lahan bagi hasil

b. Lahan sewa d. Lainnya. . .

16. Berapa luas lahan yang anda kuasai?

a. < 50 m2 c. 101-200 m2

b. 50-100 m2 d. > 200 m2

17. Apabila tidak mempunyai lahan, berapa luas lahan yang digarap?

a. < 50 m2 c. 101-200 m2

(36)

29 | T i n g k a t K e s e j a h t e r a a n R u m a h T a n g g a P e t a n i T e m b a k a u d i D e s a R a n d u m e r a k K e c a m a t a n P a i t o n K a b u p a t e n P r o b o l i n g g o

III. Faktor-faktor yang mempengaruhi pasang surut pertanian tembakau.

No Faktor-faktor Ya Tidak

1. Curah hujan yang tidak menentu 2. Penyinaran yang tidak sempurna 3. Tekstur tanah yang berubah

4. Kerusakan lahan dari tahun ke tahun 5. Rendahnya posisi tawar tembakau

IV. Pendapatan

18. Anggota rumah tangga yang tinggal serumah

No Nama Status Umur Tingkat

(37)

30 | T i n g k a t K e s e j a h t e r a a n R u m a h T a n g g a P e t a n i T e m b a k a u d i D e s a R a n d u m e r a k K e c a m a t a n P a i t o n K a b u p a t e n P r o b o l i n g g o

V. Tingkat Kesejahteraan

No Indikator Ya Tidak

1. Pada umumnya anggota keluarga makan 2 kali sehari atau lebih

2. Anggota keluarga mempunyai pakaian yang berbeda untuk di rumah, bekerja atau bersekolah dan bepergian

3. Rumah yang ditempati keluarga mempunyai atap, lantai dan dinding yang baik

4. Bila ada anggota keluarga sakit dibawa ke sarana Kesehatan

5. Bila pasangan subur ingin berKB pergi ke sarana pelayanan kontrasepsi

6. Semua anak umur 7-15 tahun dalam keluarga bersekolah

7.

Pada umumya anggota keluarga melaksanakan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing

8. Paling kurang sekali seminggu seluruh anggota keluarga makan daging/ ikan/ telur

9. Seluruh anggota keluarga memperoleh paling kurang satu stel pakaian baru dalam setahun

10. Luas lantai rumah paling kurang 8 meter persegi untuk setiap penghuni rumah

11. 3 bulan terakhir keluarga dalam keadaan sehat sehingga dapat melaksanakan tugas atau fungsi masing-masing

12. Ada seorang atau lebih anggota keluarga yang bekerja untuk memperoleh penghasilan

13. Seluruh anggota keluarga berumur 10-60 tahun bisa baca tulis latin

14. Pasangan usia subur dengan anak 2 atau lebih menggunakan alat atau obat kontrasepsi

15. Keluarga berupaya meningkatkan pengetahuan agama

16. Sebagian penghasilan keluarga ditabung dalam bentuk uang atau barang

17. Kebiasaan keluarga makan bersama paling kurang seminggu sekali dimanfaatkan untuk berkomunikasi

18. Keluarga ikut dalam kegiatan masyarakat di lingkungan tempat tinggal

19. Keluarga memperoleh berita dari surat kabar atau majalah atau radio atau TV

20. Keluarga secara teratur dengan sukarela memberikan sumbangan materiil untuk kegiatan social

21. Ada anggota keluarga yang aktif sebagai pengurus

(38)

31 | T i n g k a t K e s e j a h t e r a a n R u m a h T a n g g a P e t a n i T e m b a k a u d i D e s a R a n d u m e r a k K e c a m a t a n P a i t o n K a b u p a t e n P r o b o l i n g g o

Lampiran 2

BUKU KODING

TINGKAT KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA PETANI TEMBAKAU DI DESA RANDUMERAK KECAMATAN PAITON

KABUPATEN PROBOLINGGO

No Pertanyaan No variabel Pilihan Jawaban Kode

1. Usia 1 20-24 tahun

(39)

32 | T i n g k a t K e s e j a h t e r a a n R u m a h T a n g g a P e t a n i T e m b a k a u d i D e s a R a n d u m e r a k

(40)

33 | T i n g k a t K e s e j a h t e r a a n R u m a h T a n g g a P e t a n i T e m b a k a u d i D e s a R a n d u m e r a k K e c a m a t a n P a i t o n K a b u p a t e n P r o b o l i n g g o

Pendapatan dari non tembakau

17 < 1.077.838

1.077.838 – 2.418.821 > 2.418.821

1 2 3

Pendapatan anggota keluarga lainnya

18 < 923.650

923.650 – 2.147.864 > 2.147.864

1 2 3

Total pendapatan 19 < 2.572.299

2.572.299 – 4.902.018 > 4.902.018

(41)

34 | T i n g k a t K e s e j a h t e r a a n R u m a h T a n g g a P e t a n i T e m b a k a u d i D e s a R a n d u m e r a k K e c a m a t a n P a i t o n K a b u p a t e n P r o b o l i n g g o

Lampiran 3

DOKUMENTASI LAPANGAN

Lahan yang ditanami tembakau Tembakau pada saat dirajang secara manual

Tembakau sebelum dijemur Proses penjemuran tembakau

Gambar

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Desa
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tanggungan Rumah Tangga
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Status Kepemilikan Lahan di
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendapatan dari Pertanian
+3

Referensi

Dokumen terkait

Cookies dengan kombinasi tepung jantung pisang 5 gram memiliki kualitas paling baik ditinjau dari sifat kimia, fisik, dan mikrobiologis serta disukai karena memiliki rasa,

Dalam penulisan ilmiah ini akan dibahas mengenai pembuatan website Herlita Catering Service yang merupakan salah satu media informasi yang diberikan kepada masyarakat luas agar

– Entity class is a collection of entities described by the entity format in that class.. – Entity instance is the representation of a

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 116 ayat (2) Undang- Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa dan Pasal 29 ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 43

[r]

 Whiteboard, Flipchart, Kertas plano, Marker.. Pokok Bahasan : Evaluasi dan Aplikasi Pendekatan Teori Humanistik/Eksistensial. Sub Pokok Bahasan : Review Bab 7, Bab 10 dan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh selama melakukan proses pembelajaran, maka Penulis mengharapkan (1) kepada guru bidang studi IPA khususnya

Pelaksanaan seni tayub dalam kehidupan masyarakat baik itu saat pelaksanaan untuk ritual, hiburan maupun politik merupakan suatu fakta sosial yang tidak dapat dipungkiri dan