• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Student Teams Achievment Division (STAD) dengan Media Permainan Ular Tangga pada Sis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Student Teams Achievment Division (STAD) dengan Media Permainan Ular Tangga pada Sis"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

36

4.1.1 Kondisi Sekolah

Sekolah Dasar Negeri Genuk Suran 2 berada di Desa Genuk Suran Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan. Kepala Sekolah dari SD Negeri 2 Genuk Suran adalah Bapak Siswanto, S.Pd.

Data kelas di SD Negeri 2 Genuk Suran disajikan dalam tabel 4.1 berikut:

No Kelas Jumlah Siswa Guru Kelas

1. I 27 Djaja, S.Pd.SD

2. II 30 Siwi Purwiyanti

3. III A 21 Maryati, S.Pd.SD

4. III B 20 Retno Dwi Nur H, S.Pd

5. IV 22 Sutikno, S.Pd.SD

6. V 29 Eny Rusmini, S.Pd.SD

7. VI 31 Endang Wiwik Puryati, S.Pd.SD

Masih terdapat satu guru olah raga, satu guru pendidikan agama,satu guru bahasa Inggris dan satu guru wiyata. Jadi keseluruhan jumlah guru yang ada di SD Negeri 2 Genuk Suran berjumlah 11 orang dengan satu karyawan sekolah sebagai penjaga sekolah. Jumlah tenaga PNS 8 guru dengan 4 guru wiyata bakti.

SD Negeri 2 Genuk Suran terdiri dari 1 ruang guru, dan 7 ruang kelas. Jumlah peserta didik dari kelas 1 - 6 sebanyak 160 siswa. SD Negeri 2 Genuk Suran juga menyediakan kamar mandi dan WC, selain itu juga mempunyai halaman yang memadai digunakan lapangan upacara, sekaligus di gunakan untuk olahraga siswa.

(2)

4.2 Pelaksanaan Tindakan 4.2.1 Siklus I

4.2.1.1 Perencanaan

Penelitian siklus I akan dilaksanakan pada hari Rabu, Rabu, Jum’at, tanggal 18, 25, 27 Maret 2015 pada siswa kelas IV mata pelajaran Matematika. Sebelum melaksanakan penelitian pada siklus I hal yang paling mendasar dilakukan yaitu menanyakan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan digunakan dalam penelitian bersama dengan guru kelas 4. Selanjutnya menyusun indikator dan juga soal evaluasi.

Sebelum melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM), maka perlu dilakukannya persiapan dalam melaksanakan tindakan. Dalam siklus I dilakukan tiga tahap pengajaran yang akan dilaksanakan pada pertemuan I, II, dan III dengan penjabaran berikut ini :

1. Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan dijadikan sebagai panduan dalam mengajar dengan dicermarti secara terperinci langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan. Hal ini dimaksudkan agar pembelajaran yang akan dilakukan dapat berlangsung dengan baik.

2. Menyiapkan semua alat peraga dan sarana lain yang akan digunakan pada siklus I baik dalam pertemuan I, II, dan II. Setelah itu dilakukan pengecekan ulang terkait mengenai sarana dan prasarana agar tidak menghambat jalannya pembelajaran.

3. Menyiapkan lembar observasi yang akan dijadikan sebagai bahan refleksi untuk mengukur jalannya pembelajaran baik terhadap pendidik maupun peserta didik

4. Melakukan pengecekan akhir terhadap seluruh sarana dan prasarana yang akan digunakan sebelum memulai pembelajaran pada pertemuan I, II, dan III.

4.2.1.2 Implementasi dan Observasi

(3)

a. Pertemuan I

Pertemuan I pada siklus I dilakukan pada tanggal 18 Maret 2015. Pembelajaran Matematika siklus I pada pertemuan pertama diawali dengan guru mengucapkan salam, berdo’a, mengabsen siswa, memeriksa kesiapan siswa sebelum menerima pelajaran. Selanjutnya guru memberikan apersepsi dan memberikan motivasi kepada siswa. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Selanjutnya guru bertanya jawab dengan siswa untuk menggali pengetahuan siswa mengenai materi yang akan dipelajari.

Pada kegiatan inti, guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menuliskan lambang bilangan asli kelas 1 sampai kelas 6 SD menggunakan bilangan Romawi sesuai pengetahuannya di papan tulis. Kemudian guru mulai menjelaskan dan mengenalkan lambang bilangan Romawi. Setelah itu guru memberikan contoh penggunaan bilangan Romawi dalam kehidupan sehari hari misalnya sebagai papan tanda kelas. Selanjutnya guru memberikan contoh cara membaca bilangan Romawi dengan kertas angka romawi yang tersedia. Guru membuat beberapa soal dan siswa diberi kesempatan untuk mengerjakannya dipapan tulis secara bergantian. Kegiatan selanjutnya guru kembali menjelaskan cara mengubah lambang bilangan asli ke dalam bilangan Rowami dan sebaliknya. Untuk mengetahui pemahaman siswa, guru memberikan soal untuk dikerjakan secara diskusi dengan membagi siswa kedalam kelompok yang beranggotakan 4-5 orang. Hasil diskusi dibacakan didepan kelas secara bergantian.

Sebagai kegiatan akhir, guru bersama dengan siswa membahas hasil pembelajaran dan meluruskan kembali jawaban siswa yang kurang tepat. Siswa dengan bimbingan guru membuat kesimpulan dari kegiatan yang telah dilaksanakan. Guru memberikan refleksi kepada siswa terhadap apa yang telah dipelajari. Kemudian guru memberikan tindak lanjut berupa PR. Kegiatan diakhiri dengan menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.

(4)

guru dan siswa. Guru dalam mengajar antara lain saat kegiatan pembelajaran, guru kurang jelas dalam menyampaikan tujuan pembelajaran, dan guru cukup baik dalam membimbing siswa pada saat diskusi kelompok untuk bekerjasama. Tetapi guru masih kesulitan dalam penerapan model pembelajaran STAD kedalam kegiatan pembelajaran.

Hasil pengamatan siswa yaitu ketika guru menjelaskan tentang materi yang dipelajari ada sebagian siswa yang malah asyik bermain sendiri. Ketika mengerjakan LKS masih belum bekerjasama dengan baik, tetapi siswa sudah terlibat dalam menyimpulkan pembelajaran. Dari observasi yang dilakukan pada pertemuan pertama bahwa siswa belum terbiasa dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model STAD.

b. Pertemuan II

Pertemuan II pada siklus I dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 25 Maret 2015. Pelaksanaan pertemuan II sebagai tindak lanjut dari pertemuan I.

Pelaksanaan kegiatan awal pembelajaran pada pertemuan II diawali dengan guru mengucapkan salam, mengajak siswa berdoa, serta mempresensi siswa untuk mengetahui siswa yang tidak hadir di kelas pada hari itu. Kemudian guru menyampaikan materi yang akan dipelajari serta menyampaikan tujuan pembelajaran.

(5)

Pada kegiatan akhir guru mengulas kembali kegiatan yang telah dilakukan siswa. Siswa dengan bimbingan guru membuat kesimpulan dari kegiatan yang telah dilaksanakan. Guru memberikan refleksi kepada siswa terhadap apa yang telah dipelajari. Kemudian guru memberikan penghargaan pada pemenang kuis. Kegiatan diakhiri dengan menginformasikan pembelajaran pada pertemuan berikutnya dan mengingatkan kepada siswa bahwa pertemuan selanjutnya akan diadakan permainan ular tangga dan tes evaluasi.

Pada siklus I pertemuan II ini kegiatan pembelajaran berjalan dengan baik hal ini dapat dilihat guru sudah menyampaikan tujuan pembelajaran dengan baik dan menyampaikan materi dengan baik. Dengan menggunakan model pembelajaran STAD ini guru sudah tidak kesulitan dalam melaksanakan tiap langkah-langkahnya. Guru dalam membimbing siswa sudah lebih baik terlihat semua kelompok sudah dibimbing walaupun belum semuanya, guru menjelaskan tentang materi siswa juga sudah memperhatikan dengan baik, ketika mengejakan LKS guru meminta siswa bergabung dengan kelompoknya sebagian besar anggota kelompok dapat bekerjasama dan saling membantu. Dalam kerjasama kelompok siswa sudah lebih baik dalam memberikan pendapat dan menyatukan pendapat. Siswa telibat dalam menyimpulkan pembelajaran yang telah dilaksanakan.

c. Pertemuan III

Pada pertemuan III dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 27 Maret 2015. Pembelajaran pada siklus I pertemuan III sebagai tindak lanjut dari pertemuan I dan II pada siklus I. Digunakan untuk melakukan kegiatan bermain sambil belajar dan memberikan tes sebagai evaluasi pembelajaran akhir siklus.

Pada kegiatan awal pertemuan III siklus I diawali dengan guru mengucapkan salam kepada siswa, mengajak siswa berdoa dan mempresensi siswa, untuk mengetahui siswa yang tidak masuk pada hari itu. Setelah itu guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

(6)

melakukan permainan ular tangga. Sebelum memulai permainan ular tangga siswa diminta menempatkan dirinya dibelakang start. Guru menjelaskan aturan dalam permainan. Siswa yang mulai pertama melemparkan dadu dan berjalan sesuai dengan angka dadu yang telah dilemparkan. Siswa akan mendapati amplop pada tiap angka yang terdapat dalam permainan ular tangga. Siswa mengambil kertas berisi soal sesuai dengan angka yang telah ditempati. Soal yang mereka dapatkan harus dikerjakan dengan kelompok. Setelah selasai siswa maju kedepan untuk menuliskan hasil kerja dengan kelompok. Setelah selesai kemudian dilanjutkan lawan main melempar dadu. Siswa yang paling utama mencapai garis finish dikatakan sebagai pemenang.

Pada kegiatan akhir guru memberikan soal evaluasi kepada siswa untuk dikerjakan. Setelah selesai mengerjakan siswa bisa mengumpulkan hasil pekerjaannya kepada guru.

Pada siklus I pertemuan III ini kegiatan pembelajaran sudah berjalan dengan baik. Guru sudah menyampaikan tujuan pembelajaran dan materi pelajaran dengan baik. Dalam membimbing siswa sudah lebih baik, guru menjelaskan tentang materi siswa juga sudah memperhatikan dengan baik. Siswa bergabung dengan kelompoknya dan bersiap ke meja tournament. Guru membimbing siswa dalam menyimpulkan pembelajaran dan siswa telibat dalam menyimpulkan pembelajaran yang telah dilaksanakan.

4.2.1.3 Refleksi

Refleksi dilaksanakan dengan tujuan mengulas yang telah terlaksana pada siklus I, pertemuan I, II, dan pertemuan III. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh observer pembelajaran sudah berjalan dengan baik sesuai dengan langkah-langkah model pembelajaran STAD. Dengan pembelajaran ini siswa sudah melakukan diskusi sambil bermain dengan baik.

(7)

observasi kegiatan guru telah melakukan semua langkah-langkah sesuai sintak. Untuk observasi kegiatan pada siswa juga mengalami hal yang sama yaitu, telah melakukan semua langkah-langkah sesuai sintak.

Hasil refleksi pada siklus I yang didapat dari pelaksanaan tindakan serta observasi yang telah dilakukan adalah sebagai berikut ini.

a. Kelebihan

 Siswa nampak lebih antusias dan juga ceria dalam mengikuti proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran STAD

 Menanamkan rasa sprotivitas pada siswa dalam melakukan permainan b. Hambatan

 Masih adanya siswa yang tidak mengikuti permainan dengan baik dan benar.

 Siswa di dalam kelompok masih kurang adil dalam membagi tugasnya kepada setiap anggota kelompoknya.

Dengan hasil dari refleksi pada siklus I ini diharapkan penulis dapat semakin memperbaiki kekurangan-kekurangan yang terdapat pada pelaksanaan siklus I agar dalam melaksanakan pembelajaran selanjutnya akan lebih baik.

4.2.2 Siklus II 4.2.2.1 Perencanaan

Sebelum melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM), maka perlu dilakukannya persiapan dalam melaksanakan tindakan. Dalam siklus II dilakukan dua tahap pengajaran yang akan dilaksanakan pada pertemuan I, dan II dengan penjabaran berikut ini :

1. Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan dijadikan sebagai panduan dalam mengajar dengan dicermarti secara terperinci langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan. Hal ini dimaksudkan agar pembelajaran yang akan dilakukan dapat berlangsung dengan baik.

(8)

ulang terkait mengenai sarana dan prasarana agar tidak menghambat jalannya pembelajaran.

3. Menyiapkan lembar observasi yang akan dijadikan sebagai bahan refleksi untuk mengukur jalannya pembelajaran baik terhadap pendidik maupun peserta didik

4. Melakukan pengecekan akhir terhadap seluruh sarana dan prasarana yang akan digunakan sebelum memulai pembelajaran pada pertemuan I, dan II.

4.2.2.2 Implementasi dan Observasi

Tindakan guru selanjutnya adalah melaksanakan pprosedur yang sudah direncanakan yaitu sebagai berikut :

a. Pertemuan I

Pertemuan I dilakukan pada hari Senin tanggal 30 Maret 2015. Pada kegiatan awal pembelajaran diawali dengan guru mengucapkan salam dan berdo’a, serta mempresensi siswa untuk mengetahui siswa yang tidak hadir di kelas pada hari itu. Kemudian guru menyampaikan apersepsi kepada siswa, menyampaikan materi yang akan dipelajari serta menyampaikan tujuan pembelajaran.

Pada kegiatan inti, guru mengulas materi pada pembelajaran sebelumnya dan menambahkan sedikit materi yang akan dipelajari. Kemudian siswa di bagi menjadi lima kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 siswa. Setelah terbentuk kelompok, guru memberikan lembar dikusi dan amplop berisi soal untuk dikerjakan masing-masing kelompok. Siswa dalam kelompok melakukan diskusi untuk menyelesaikan soal. Guru membimbing siswa selama proses diskusi berlangsung. Setelah selesai berdiskusi siswa diminta untuk menyampaikan hasil kerja kelompok di depan kelas. Setelah semua siswa menyampaikan hasil diskusinya, kemudian guru memberikan kuis kepada siswa, siswa yang dapat menjawab paling bnyak itulah pemenangnya dan diberi penghargaan.

(9)

yang berprestasi. Kegiatan diakhiri dengan menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.

Pada saat pembelajaran siklus II pertemuan I berlangsung, peneliti meminta bantuan Observer untuk mengamati jalannya pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran dengan cara mengisi lembar observasi yang telah disediakan. Lembar observasi tersebut meliputi item untuk mengamati aktivitas guru dan siswa. Dari hasil observasi tersebut dapat diketahui guru sudah menyampaikan tujuan pembelajaran dengan baik. Guru telah menjelaskan materi dengan baik. Dalam membimbing siswa sudah baik terlihat semua kelompok sudah dibimbing. Dalam menyimpulkan telah melibatkan siswa. Saat guru menjelaskan tentang materi siswa juga sudah memperhatikan dengan baik. Ketika guru meminta siswa bergabung dengan kelompoknya sebagian besar anggota kelompok dapat bekerjasama dan saling membantu. Dalam kerjasama kelompok siswa sudah baik dan siswa menyimpulkan pembelajaran dengan baik. Dari observasi yang dilakukan bahwa guru telah menerapan model pembelajaran STAD dengan baik karena siswa terbiasa dalam kegiatan model pembelajaran STAD.

b. Pertemuan II

Pertemuan II pada siklus II dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 1 April 2015. Pelaksanaan pertemuan II sebagai tindak lanjut dari pertemuan I.

Pelaksanaan kegiatan awal pembelajaran pada pertemuan II diawali dengan guru mengucapkan salam, mengajak siswa berdoa, serta mempresensi siswa untuk mengetahui siswa yang tidak hadir di kelas pada hari itu. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

(10)

dadu yang telah dilemparkan. Siswa akan mendapati amplop pada tiap angka yang terdapat dalam permainan ular tangga. Siswa mengambil kertas berisi soal sesuai dengan angka yang telah ditempati. Soal yang mereka dapatkan harus dikerjakan dengan kelompok. Setelah selasai siswa maju kedepan untuk menuliskan hasil kerja dengan kelompok. Setelah selesai kemudian dilanjutkan lawan main melempar dadu. Siswa yang paling utama mencapai garis finish dikatakan sebagai pemenang.

Pada kegiatan akhir guru memberikan soal evaluasi kepada siswa untuk dikerjakan. Setelah selesai mengerjakan siswa bisa mengumpulkan hasil pekerjaannya kepada guru.

Pada siklus II pertemuan II ini kegiatan pembelajaran sudah berjalan dengan baik hal ini dapat dibuktikan guru sudah menyampaikan tujuan pembelajaran dengan baik. Guru telah menjelaskan materi dengan baik. Dalam membimbing siswa sudah baik terlihat semua kelompok sudah dibimbing. Dalam menyimpulkan talah melibatkan siswa. Saat guru menjelaskan tentang materi siswa juga sudah memperhatikan dengan baik. Ketika guru meminta siswa bergabung dengan kelompoknya sebagian besar anggota kelompok dapat bekerjasama dan saling membantu. Dalam kerjasama kelompok siswa sudah baik dan siswa menyimpulkan pembelajaran dengan baik.

4.2.2.3 Refleksi

(11)

4.3 Hasil Tindakan

4.3.1 Penilaian Praktik Belajar Siklus I

Hasil tindakan dalam penilaian praktik belajar diperoleh melalui observasi. Observasi dilakukan terhadap guru dan siswa, dengan demikian dapat di ukur kesesuaian antara model pembelajaran, materi ajar, dan karakter siswa, serta kemampuan guru dalam mengajarkan materi yang dipadukan dengan model pembelajaran STAD. Pembelajaran STAD merupakan pembelajaran yang memiliki model pembelajaran dengan mengkondisikan siswa dalam belajar secara berkelompok, hal ini bertujuan untuk memudahkan siswa dalam mempelajari sebuah materi sehingga siswa dapat dengan mudah menguasai materi yang di pelajari. Adapun penilaian yang diberikan kepada siswa dan guru tergambar dalam lembar observasi (terlampir). Berikut ini digambarkan secara terpisah antara hasil penilaian pengamatan terhadap siswa dan guru:

a. Pengamatan terhadap siswa

Keadaan siswa pada siklus I ini jauh lebih baik. Proses KBM berjalan lebih efektif. Masing-masing anggota dalam satu tim sudah bisa menempatkan posisinya. Kerja sama antar anggota kelompok jauh lebih maksimal. Minat siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan lebih meningkat. Hal ini tampak pada hasil nilai yang meningkat. Dari 20 soal yang diberikan pada tes evaluasi secara keseluruhan siswa mengalami ketuntasan hasil belajar dengan nilai di atas KKM

(12)

Tabel 4.2

Hasil Observasi Respon Siswa

No Respon Siswa

Siklus I Pertemuan

1 2 3

1 Apakah siswa siap dalam mengikuti pembelajaran? √ √ √ 2 Apakah siswa memperhatikan penjelasan materi? √

3 Apakah siswa terlibat aktif dalam mengerjakan tugas kelompok? √ √ 4 Apakah siswa menjawab pertanyaan bersama anggota kelompoknya? √ √ √ 5 Apakah siswa mempresntasikan jawaban hasil dikusi kelompoknya? √ √ √ 6 Apakah siswa menanggapi presentasi hasil kelompok lain? √ √ √ 7 Apakah siswa antusias dalam permainan ular tangga? √ 8 Apakah siswa terlibat dalam menyusun kesimpulan pembelajaran? √ √ √

b. Pengamatan terhadap guru

(13)

Tabel 4.3

Hasil Observasi Pembelajaran STAD dengan Media Permainan Ular Tangga Siklus I 1. Guru menyiapkan ruang, alat, dan media pembelajaran √ √ √ 2. Guru memeriksa kesiapan siswa dalam menerima pelajaran √ √ √ 3. Guru memberikan apersepsi tentang materi yang akan dipelajari √ √ √ 4. Guru menyampaikan tujuan belajar dan hasil belajar yang diharapkanakan dicapai oleh tiap siswa. √ √ √ 5. Guru menyampaikan materi pembelajaran √ √ √ 6. Guru membentuk siswa dalam kelompok √ √ √ 7. Guru menginformasikan mengenai kegiatan kelompok yang akandilakukan √ √ √ 8. Guru memberi lembar diskusi pada masing-masing kelompok √ √ √ 9. Siswa bersama kelompok melakukan diskusi √ √ √ 10. Guru berkeliling untuk mengamati, memotivasi dan memfasilitasi sertamembantu siswa yang memerlukan √ √ √ 11. Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. √ √ √ 12. Kelompok lain menanggapi atau mengomentari hasil dari kelompokyang presentasi didepan kelas √ √ √

13. Guru bersama siswa menarik kesimpulan hasil diskusi yangdipresentasikan √ √ √ 14. Guru meluruskan hasil diskusi kelompok yang kurang tepat √ √ √ 15. Guru membingbing siswa dalam melakukan permainan √ 16. Guru melakukan tanya jawab tentang materi yang belum diketahui √ √ √ 17. Guru memberikan umpan balik dan penguatan terhadap kerja siswa. √ √ √ 18. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang mendapatkanskor tertinggi. √ √ √ 19. Guru dan siswa membuat penegasan atau kesimpulan pembelajaran. √ √ √ 20. Siswa mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru sebagai prosespenilaian pembelajaran. √ √ √

21. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuanberikutnya √ √ √

(14)

4.3.1.1 Peningkatan Hasil Belajar Siswa

Hasil Belajar Matematika pada siklus I diukur melalui tes evaluasi di akhir siklus. Tes formatif di akhir siklus dilakukan setelah pembelajaran. Dari hasil tes evaluasi yang telah dilakukan memberikan hasil adanya peningkatan prestasi belajar siswa. Akan tetapi masih terdapat siswa yang mendapat nilai di bawah KKM.

Ketuntasan nilai siswa pada siklus I disajikan pada tabel daftar nilai matematika (terlampir), dan disajikan pada tabel 4.4 mengenai distribusi frekuensi nilai matematika sebagai berikut:

Tabel 4.4

Distribusi Frekuensi Nilai matematika Siklus I

No Nilai Frekuensi Presentase Keterangan

1 51-60 4 18.20% Tidak Tuntas

2 61-70 2 9.10% Tuntas

3 71-80 1 4.50% Tuntas

4 81-90 9 40.90% Tuntas

5 91-100 6 27.30% Tuntas

Jumlah 22 100%

Nilai Rata-rata 82.05

Nilai Maksimal 100

Nilai Minimal 55

(15)

yang mendapat nilai antara 81-90 sebanyak 9 siswa dengan presentase 40,90% dan nilai antara 91-100 sebanyak 6 siswa dengan presentase 27,30%. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan dari sebelum dilakukan tindakan hingga siklus I dilakukan, dengan demikian dapat diketahui jumlah siswa yang tuntas lebih banyak dari pada jumlah siswa yang tidak tuntas. Akan tetapi ketuntasan tersebut belum sesuai dengan indikator hasil belajar matematika yang ditentukan oleh peneliti. Belum tercapainya indikator kinerja hasil belajar matematika menyebabkan perlunya diadakan tindak lanjut pada siklus berikutnya dengan memperhatikan hasil dari siklus I dan evaluasi bersama antar guru dan observer. Berdasarkan tabel 4.4, maka nilai hasil pembelajaran matematika dapat digambarkan pada diagram berikut ini :

Gambar 1

Diagram Batang Nilai Matematika

Siswa Kelas IV SD Negeri Genuk Suran 2 Siklus I

(16)

Gambar 2

Diagram Lingkaran Nilai Matematika Siswa Kelas IV SD Negeri Genuk Suran 2

Siklus I

Ketuntasan pada siklus I mencapai 81,80 %. Dengan demikian dapat dilihat dari kondisi sebelum diberikan tindakan dengan kondisi pada siklus I kenaikan presentase mencapai 18,17%. Pada kondisi pra siklus terdapat 8 siswa yang belum tuntas, setelah diberikan tindakan melalui siklus I terjadi kenaikan dengan jumlah siswa yang tidak tuntas 4 siswa sedangkan 18 siswa lainnya dapat tuntas dengan nilai yang melebihi KKM. Ketuntasan hasil prestasi belajar siswa pada siklus I dapat menunjukkan adanya kesesuaian model pembelajaran STAD dengan media permainan terhadap karakteristik siswa karena pembelajaran ini mengkondisikan kelas ke dalam kegiatan diskusi dan bermain.

4.3.2 Penilaian Praktik Belajar Siklus II

(17)

Tabel 4.5

Hasil Observasi Pembelajaran STAD dengan Media Permainan Ular Tangga Siklus II

No Uraian kegiatan guru

Siklus II Pertemuan

1 2

Ya Ya

1. Guru menyiapkan ruang, alat, dan media pembelajaran √ √

2. Guru memeriksa kesiapan siswa dalam menerima pelajaran √ √

3. Guru memberikan apersepsi tentang materi yang akan dipelajari √ √

4. Guru menyampaikan tujuan belajar dan hasil belajar yang diharapkanakan dicapai oleh tiap siswa. √ √

5. Guru menyampaikan materi pembelajaran √ √

6. Guru membentuk siswa dalam kelompok √ √

7. Guru menginformasikan mengenai kegiatan kelompok yang akandilakukan √ √

8. Guru memberi lembar diskusi pada masing-masing kelompok √ √

9. Siswa bersama kelompok melakukan diskusi. √ √

10. Guru berkeliling untuk mengamati, memotivasi dan memfasilitasi sertamembantu siswa yang memerlukan √ √

11. Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. √ √

12. Kelompok lain menanggapi atau mengomentari hasil dari kelompokyang presentasi didepan kelas √ √

13. Guru bersama siswa menarik kesimpulan hasil diskusi yangdipresentasikan √ √

14. Guru meluruskan hasil diskusi kelompok yang kurang tepat √ √

15. Guru melakukan tanya jawab tentang materi yang belum diketahui √ √

16. Guru memberikan umpan balik dan penguatan terhadap kerja siswa. √ √

17. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang mendapatkanskor tertinggi. √ √

18. Guru dan siswa membuat penegasan atau kesimpulan pembelajaran. √ √

19. Siswa mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru sebagai prosespenilaian pembelajaran. √ √

(18)

Dilihat bahwa pada tindakan siklus I dari pertemuan pertama sampai pertemuan ketiga semua langkah pembelajaran berdasarkan masalah juga telah dilakukan. Semua kegiatan guru yang telahh direncanakann dalam rencana pelaksanaan pembelajaran telah dilakukan. Hal tersebut juga telah menunjukkan bahwa siklus II telah mencapai keberhasilan penerapan pembelajaran berdasarkan masalah karena telah memenuhi kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan.

Pada siklus II ini, variabel tindakan juga telah mencapai indikator keberhasilan. Selain langkah-langkah yang kesemuanya telah berhasil dilakukan, keberhasilan tersebut juga didukung dengan respon positif siswa selama pembelajaran berdasarkan masalah berlangsung. Berdasarkan pengamatan pembelajaran berdasarkan masalah pada siklus II lebih kondusif dan terkendali. Sebagian besar siswa telah memberikan respon positif dalam pembelajaran berdasarkan masalah. Hanya ada beberapa siswa yang kurang aktif dalam pembelajaran. Hasil observasi dari respon siswa tersebut dapat dilihat pada tabel 4.6 sebagai berikut

1 Apakah siswa siap dalam mengikuti pembelajaran? √ √ 2 Apakah siswa memperhatikan penjelasan materi? √ √ 3 Apakah siswa terlibat aktif dalam mengerjakan tugas

kelompok? √ √

4 Apakah siswa menjawab pertanyaan bersama anggota

kelompoknya? √ √

5 Apakah siswa bersama kelompok melakukan diskusi

bersama? √ √

6 Apakah siswa mempresntasikan jawaban hasil dikusi

kelompoknya? √ √

7 Apakah siswa menanggapi presentasi hasil kelompok

lain? √ √

8 Apakah siswa terlibat dalam menyusun kesimpulan

(19)

4.3.2.1 Peningkatan Hasil Belajar Matematika

Hasil belajar matematika pada siswa kelas IV SD Negeri 2 Genuk Suran diperoleh melalui tes evaluasi yang diadakan setelah siklus II selesai dilaksanakan. Pada siklus II pembelajaran telah dapat berjalan dengan baik, hal tersebut dapat dilihat dari lembar observasi. Siswa dapat menjalani dan menyelesaikan tes evaluasi dengan baik. Melalui tes evaluasi dapat dinilai tingkat keberhasilan siswa melalui nilai yang diperoleh. Berikut ini disajikan data mengenai hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika dengan materi pokok bilangan Romawi pada tabel 4.7 sebagai berikut:

Tabel 4.7

Distribusi Frekuensi Nilai matematika Siklus II

No Nilai Frekuansi Nilai Presentase Keterangan

1 51-60 1 4.50% Tidak Tuntas

2 61-70 1 4.50% Tuntas

3 71-80 4 18.20% Tuntas

4 81-90 7 31.80% Tuntas

5 91-100 9 41% Tuntas

Jumlah 22 100%

Nilai rata-rata 87.73

Nilai maksimal 100

Nilai minimal 60

(20)

Gambar 3

Diagram Batang Nilai Matematika

Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Genuk Suran Siklus II

Dari gambar diagram batang diatas maka dapat diketahui jumlah siswa yang mendapat nilai terendah adalah 1 siswa dengan presentase 4,50% dan nilai tertinggi sebanyak 9 siswa. Dengan demikian melalui tes evaluasi pada siklus II, seluruh siswa kelas IV mengalami ketuntasan belajar dengan standar KKM 65 dengan perolehan nilai paling banyak pada siswa yang mendapat nilai 100, nilai antara 80 hingga 95. Ketuntasan belajar siswa secara menyeluruh dapat digambarkan pada tabel 4.8 dan diagram lingkaran berikut:

Tabel 4.8

Hasil Evaluasi Matematika Siklus II Siswa kelas IV SD Negeri 2 Genuk Suran

Skor Ketuntasan Ketuntasan Jumlah siswa Persentase

<60 Tidak Tuntas 1 4,50%

< 60 Tuntas 21 95,50%

(21)

Gambar 4

Diagram Lingkarann Nilai Matematika Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Genuk Suran

Siklus II

Dari gambar diagram lingkaran di atas, dapat diketahui bahwa keseluruhan siswa mengalami ketuntasan belajar dengan nilai yang sangat baik. Siswa yang mendapat nilai di atas 65 sebanyak 21 siswa sedangkan siswa yang nilai dibawah 65 hanya 1 siswa.

4.4 Hasil Analisis Data

4.4.1 Peningkatan Hasil Belajar

Pada kondisi awal, hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika yaitu siswa yang mengalami ketuntasan belajar dengan memenuhi KKM (65) sebanyak 14 siswa (63,63%) dan siswa yang tidak tuntas belajarnya atau tidak memenuhi KKM (65) sebanyak 8 siswa (36,37%) dengan nilai rata-rata yang diperoleh 75,20. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa 90 dan nilai terendah 50.

(22)

siswa (18,20%) dengan nilai rata-rata yang diperoleh 82,05. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa 100 dan nilai terendah 55.

Setelah pelaksanaan tindakan pada siklus II melalui model pembelajaran STAD dengan media permainan ular tangga analisis penelitian mengenai hasil belajar yaitu siswa yang mengalami ketuntasan belajar dengan memenuhi nilai KKM (65) sebanyak 21 siswa (95,50%) dan siswa yang tidak tuntas atau tidak memenuhi nilai KKM (65) sebanyak 1 siswa (4,50%). Nilai rata-rata yang diperoleh siswa 87,73 nilai tertinggi 100 dan nilai terendah yang didapat 60.

Pembahasan mengenai perbandingan ketuntasan hasil belajar siswa pada saat sebelum tindakan, pada siklus I, dan pada siklus II dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut ini.

Tabel 4.9

Perbandingan Hasil Belajar Matematika Pra Siklus, Siklus I dan II Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Genuk Suran

N

o. KriteriaTuntas

Pra-Siklus Siklus I Siklus II

Jumlah

Siswa Persentase (%) JumlahSiswa

Persent

1. Tuntas 14 63,63% 18 81,80% 21 95,50%

2. TuntasTidak 8 36,37% 4 18,20% 1 4,50%

Jumlah 22 100% 22 100% 22 100%

(23)

Hal ini membuktikan bahwa pembelajaran Matematika melalui model pembelajaran STAD dengan media permainan ular tangga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Menjawab tujuan dari penelitin yang menggunakan model pembelajaran STAD dengan media permainan ular tangga. Hal ini disebabkan model pembelajaran STAD mengarahkan pada siswa untuk belajar dengan kelompok serta menunjukkan bahwa belajar matematika dengan permainan juga bisa. Ketuntasan belajar siswa sebelum tindakan atau pra-siklus, siklus I, dan siklus II dapat dilihat pada diagram batang gambar 5 berikut ini:

Gambar 5

Diagram Batang Ketuntasan Hasil Belajar Sebelum Tindakan, Siklus I, Siklus II

Rata-rata kelas sebelum dilakukan tindakan, rata-rata nilai Matematika siswa adalah 75,20. Setelah dilakukan tindakan pertama yaitu siklus I, rata-rata nilai siswa meningkat menjadi 82,05. Sedangkan setelah dilakukan tindakan yang berikutnya yaitu siklus II, terjadi peningkatan lagi pada rata-rata nilai kelas siswa yaitu menjadi 95,50.

4.4.2 Peningkatan Hasil Observasi

(24)

digunakan untuk mengetahui terlaksana atau tidak proses pembelajaran STAD dalam beberapa aspek yang terletak di lembar observasi guru maupun respon siswa.

Pada observasi guru, dilihat dari siklus I dan siklus II telah terlaksana dengan baik. Peran guru sangat mempengaruhi respon siswa. di setiap siklus guru telah melakukan langkah-langkah sesuai dengan pembelajaran STAD dan menggunakan media permainan ular tangga. Sedangkan respon siswa, dalam observasi respon siswa ini juga sudah baik.

Dari hasil observasi yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa aktivitas guru yang sudah sesuai dengan langkah-langkah model pembelajaran STAD menggunakan media permainan ular tangga dengan cara mengajar guru dengan respon siswa yang sudah sesuai dengan lembar observasi. Adanya proses pembelajaran yang berlangsung dengan baik maka hasil belajar siswa pun juga baik.

4.5 Pembahasan

(25)

Peningkatan hasil belajar siswa didapatkan dari hasil perolehan nilai siklus I dan II adalah sebagai berikut:

a. Siklus I

Pada Siklus I dengan penerapan pembelajaran STAD dengan media permainan ular tangga didapat nilai rata-rata 82,05. Nilai terendah yaitu 55 dan nilai tertinggi 100. Siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=65) sebanyak 18 siswa atau 81,80% dan terdapat 4 siswa atau 18,20% yang mendapatkan nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal.

b. Siklus II

Pada Siklus II dengan penerapan pembelajaran STAD didapat nilai rata-rata 87,73. Nilai terendah yaitu 60 dan nilai tertinggi 100. Siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=65) sebanyak 21 siswa atau 95,50%, sedangkan 1 siswa atau 4,50% tidak tuntas karena dalam pembelajaran siswa tersebut sering melamun dan tidak mendengarkan penjelasan dari guru.

Peningkatan ketuntasan tersebut terjadi karena dalam pembelajaran siswa merasa senang dan dapat melakukan sendiri apa yang akan mereka pelajari dan guru hanya berperan sebagai fasilitator saja. Dapat dilihat dari hasil tersebut bahwa pembelajaran STAD dengan media permainan ular tangga baik digunakan untuk siswa yang belum tuntas maupun yang sudah tuntas. Dengan pembelajaran yang dilakukan menunjukan bahwa hasil belajar siswa meningkat. Dengan meningkatnya hasil belajar menunjukkan bahwa hasil dari penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Fifi Ari Susanti menyatakan bahwa Model Pembelajaran STAD mampu meningkatkan hasil belajar di SD Negeri Salatiga 6 Semester II Tahun Ajaran 2011/2012.

(26)

Divisions)merupakan variasi pembelajaran kooperatif yang paling banyak diteliti. Model ini juga sangat mudah diadaptasi, telah digunakan dalam matematika, IPA, IPS, bahasa tinggi (Slavin, 2007 dalam Rusman, 2013:213)

Dalam penelitian ini yang telah dilakukan dalam dua siklus, masih terdapat satu siswa pada siklus II yang mendapat nilai dibawah KKM. Berdasarkan informasi dari guru kelas 4 bahwa siswa yang satu sudah 2 kali tidak naik kelas dan seharusnya siswa tersebut sudah berada di kelas VI. Dalam menerima pelajaran siswa tersebut terlihat malas-malasan, kurang memperhatikan ketika guru menerangkan dan juga sering melamun sehingga saat guru memberikan penjelasan tidak mendengarkan, dan berdampak pada hasil belajar yang kurang dari KKM. Setelah mendapat informasi dari guru kelas, ternyata siswa tersebut bisa saja kurang kasih sayang dan perhatian dari orang tua karena orang tua yang sudah berpisah siswa tersebut tinggal bersama neneknya dan ibunya bekerja sebagai TKW di Hongkong.

Gambar

Tabel 4.2Hasil Observasi Respon Siswa
Tabel 4.3Hasil Observasi Pembelajaran STAD dengan Media Permainan Ular Tangga
Tabel 4.4Distribusi Frekuensi Nilai matematika
Tabel 4.6Hasil Observasi Respon Siswa
+4

Referensi

Dokumen terkait

Arief Pujo Warsono RT.. Sentot

pada pemeriksaan uterus tidak membesar, tanda – tanda kehamilan lain dan reaksi kehamilan negative. b) Mioma uteri, perut dan rahim membesar, tetapi pada.. perabaan,

[r]

Dari uji aktivitas katalitik anisol menggunakan katalis CoMo dan NiMo yang diembankan pada alumina, katalis yang memiliki aktivitas konversi dan selektivitas yang baik

Selain itu, akad transaksi asuransi syariah mengandung kepastian dan kejelasan sehingga peserta asuransi menerima polis asuransi sesuai dengan apa yang dibayarkan (yang masuk

Telah dilakukan penelitian tentang isolasi alkaloid dari daun Johar (Senna siamea) menggunakan metode ekstraksi dengan pelarut etanol 96%.. Ekstrak etanol dan

Pada tahun 2008 penulis melakukan penelitian untuk tugas akhir pendidikan yang berjudul: Analisis Pengaruh Marketing Public Relations (MPR) terhadap Loyalitas Pelanggan Hotel

Fungsi musik iringan bagi kesenian itu sendiri adalah fungsi yang berhubungan dengan bentuk musik dan proses pertunjukan Sintren, yaitu gending bentuk kumuda berirama