Rancangan Kelompok Tak Lengkap Seimbang
(RKTLS) atau
Balanced Incompleted Block Design (BIBD)
Pendahuluan
• Rancangan percobaan seperti RBSL, RAKL, dan juga RAL sering mengalami kendala pada perlakuan dengan jumlah yang besar, karena kebutuhan akan banyak satuan percobaan yang menjadi besar.
• Misalkan ketika bekerja menggunakan RAL:
• Misalkan ketika menggunakan RAK:
• Untuk mengatasi masalah yang timbul sehubungan dengan bertambahnya
perlakuan-perlakuan yang dicobakan, maka peneliti cenderung mempergunakan rancangan kelompok tak lengkap.
Rancangan Kelompok Tak Lengkap Seimbang (RKTLS)/
Balanced Incomplete Block Design (BIBD)
• Penggunaan RKTLS sering membantu kesulitan penyediaan satuan-satuan percobaan.
• Apabila dalam rancangan acak kelompok tak lengkap itu terdapat pasangan
perlakuan yang muncul sama banyak dalam percobaan, maka dapat dinyatakan
bahwa proses pemilihan dilakukan secara seimbang, sehingga bentuk percobaan ini menggunakan rancangan kelompok tak lengkap seimbang (RKTLS).
• Dengan demikian apabila semua perlakuan yang akan dicobakan atau
Contoh
• Misal : apabila kita mempunyai 4 perlakuan dan 4 kelompok, maka apabila kita menggunakan RAK harus tersedia satuan percobaan sebanyak 4 x 4 = 16.
Notasi
• Dalam rancangan ini, didefinisikan notasi-notasi:
𝑡 = banyaknya perlakuan
𝑘 = ukuran kelompok (banyaknya perlakuan dalam setiap kelompok tak lengkap)
𝑏 = banyaknya kelompok tak lengkap
𝑟𝑖 = banyaknya perulangan untuk setiap perlakuan ke 𝑖 pada seluruh percobaan;
Denah Rancangan
• informasi dari RKTLS:
t: banyak perlakuan yang dicobakan ada 4 (A, B, C, D)
b: banyak kelompok tak lengkap ada 4 (Kelompok 1, 2, 3, 4)
k: ukuran dari kelompok tak lengkap = banyak perlakuan dalam setiap kelompok tak lengkap = 3 (ACD, ABC, BCD, ABD)
Penentuan ulangan pasangan
• Penentuan banyaknya kali setiap pasangan perlakuan muncul dalam rancangan percobaan atau banyaknya kali suatu perlakuan terjadi atau muncul bersama dengan setiap perlakuan yang lain dalam suatu rancangan kelompok tak lengkap sbb:
𝜆 = 𝑟 𝑘 − 1𝑡 − 1
• Apabila dalam RKLTS berlaku 𝑡 = 𝑏, maka rancangan itu disebut bersifat simetrik.
• Perlu diperhatikan bahwa dalam RKTLS:
1. 𝜆 merupakan bilangan bulat.
2. harus berlaku hubungan 𝑡𝑟 = 𝑏𝑘
Pengacakan
• Lakukan pengaturan kelompok dan beri nomor secara acak. Apabila rancangan yang di pilih memiliki ulangan yang terpisah, maka lakukan pengacakan kelompok secara terpisah dan bebas dalam setiap ulangan.
• Lakukan pengacakan perlakuan secara terpisah dan bebas dalam setiap kelompok. Dengan kata lain, lakukan pengacakan posisi dari nomor – nomor perlakuan pada setiap kelompok.
Model linier RKLTS
𝑌𝑖𝑗 = 𝜇 + 𝜏𝑖 + 𝛽𝑗 + 𝑒𝑖𝑗; 𝑖 = 1, 2, 3, … , 𝑡; 𝑗 = 1, 2, 3, … , 𝑏 Dimana:
Yij: nilai pengamatan dari perlakuan ke-i dalam kelompok ke-j.
µ: nilai rata – rata umum
τi: pengaruh dari perlakuan ke-i
βj: pengaruh dari kelompok ke-j
Tabel ANAVA
SK db JK KT F hitung
Kelompok b – 1 JKK KTK
Perlakuan (Terkoreksi)
a – 1 JKP (terkoreksi) KTP (terkoreksi) KTP (terkoreksi) / KTG
Galat N – a – b + 1 JKG KTG
Perhitungan
• JKP (terkoreksi):
𝐽𝐾𝑃 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑜𝑟𝑒𝑘𝑠𝑖 = 𝑘 σ𝑖=1𝑡𝜆𝑡 𝑄𝑖2
• Qi adalah total terkoreksi untuk perlakuan ke-i, yang di hitung sbb : 𝑄𝑖 = 𝑦𝑖∙ − 𝑘 1
𝑗=1 𝑏
𝑛𝑖𝑗𝑦∙𝑗 ; 𝑖 = 1, 2, 3, … , 𝑡
• nij = 1 jika perlakuan i muncul atau terdapat dalam kelompok ke–j
Contoh Penerapan
• Bayangkan bahwa kita akan mencoba 4 macam perlakuan makanan ternak, katakanlah A, B, C, D. oleh karena banyaknya ternak sapi yang tersedia terbatas, yaitu hanya 12 ekor yang terdiri dari 4 kelompok, dimana setiap kelompok terdiri dari 3 ekor sapi, maka kita merencanakan percobaan ini dengan RKTLS (rancangan acak kelompok tak lengkap seimbang).
Contoh data total pertambahan bobot badan ternak sapi :
perlakuan
Kelompok sapi
Total perlakuan
1 2 3 4
A 73 74 - 71 218
B - 75 67 72 214
C 73 75 68 - 216
D 75 - 72 75 222
Total kelompok
Model Linier RAKLTS :
• Dimana :
Yij: total pertambahan bobot badan ternak sapi dalam kelompok ke-j yang memperoleh perlakuan ke-i.
µ: rata – rata total pertambahan bobot badan yang sesungguhnya
τi: pengaruh perlakuan makanan ke-i terhadap total pertambahan bobot badan sapi
βj: pengaruh kelompok sapi ke-j terhadap total pertambahan bobot badan
eij: pengaruh galat yang muncul dalam kelompok sapi ke-j yang memperoleh perlakuan makanan ke-i.
ij i j ij
Penyelesaian
• Hipotesis
H0 : 𝜏1 = 𝜏2 = ⋯ = 𝜏4
(tidak ada pengaruh makanan terhadap pertambahan bobot badan ternak sapi)
H1 : ∃𝜏𝑖 ≠ 0
(minimal atau paling sedikit ada satu perlakuan makanan yang pengaruhnya berbeda terhadap pertambahan bobot badan ternak sapi)
t = banyaknya perlakuan makanan = 4 b = banyaknya kelompok tak lengkap = 4
k = ukuran kelompok tak lengkap = banyaknya perlakuan makanan yang terdapat dalam setiap kelompok sapi = 3
r = banyaknya ulangan dari setiap perlakuan makanan = 3 N = banyaknya pengamatan = ar = bk = 4.3 = 12
λ = 2, yang ditentukan berdasarkan formula
Penyelesaian
•
Menentukan Jumlah Kuadrat (JK)
Faktor Koreksi = FK = (total jenderal)²/banyak pengamatan = (870)²/12 = 63075
JKT = jumlah kuadrat nilai – nilai pengamatan – FK = (73)²+(74)²+…+(75)² - 63075 = 81
JKK = (total kelompok)/k – FK = {(221)²+(224)²+(207)²+(218)²}/3 – 63075 = 55
JKP terkoreksi :
Dimana Qi adalah total terkoreksi untuk perlakuan ke-i yang dihitung sbb :
• Dapat ditunjukkan bahwa Σ Qi = 0 (nilai σ 𝑄𝑖 = 0 harus)
• 𝑄1 = 218 − 13 1 ∗ 221 + 1 ∗ 224 + 0 ∗ 207 + 1 ∗ 218 = − 93 • 𝑄2 = 214 − 13 0 ∗ 221 + 1 ∗ 224 + 1 ∗ 207 + 1 ∗ 218 = −73 • 𝑄3 = 216 − 13 1 ∗ 221 + 1 ∗ 224 + 1 ∗ 207 + 0 ∗ 218 = −43 • 𝑄4 = 222 − 13 1 ∗ 221 + 0 ∗ 224 + 1 ∗ 207 + 1 ∗ 218 = 203
RKTLS/BIBD R
> hasil = aov(respon~kelompok+perlakuan, data = bobot) # tidak boleh terbalik
> summary(hasil)
Akibat apabila terbalik
> hasil = aov(respon~perlakuan+kelompok, data = bobot) > summary(hasil)
Kelompok terkoreksi
• Apabila diinginkan uji hipotesis untuk kelompok, maka perlu adanya formula untuk kelompok yang terkoreksi.
• Formula untuk JKK (terkoreksi) adalah:
Nilai
𝑄′
𝑗
BIBD untuk Perlakuan dan Kelompok
Terkoreksi
> hasil1 = aov(respon~perlakuan+kelompok, data = bobot) > drop1(hasil1, test = "F") # kelompok&perlakuan boleh bolak-balik
SV db JK KT F hitung P-value
Kelompok (Terkoreksi)
3 66.083 … 33.889 0.00095
Perlakuan (Terkoreksi)
3 22.75 … 11.667 0.0107
Galat 𝑵 − 𝒕 − 𝒃 + 𝟏
= 𝟏𝟐 − 𝟒 − 𝟒 + 𝟏 = 𝟓
Referensi
• Gaspersz, Vincent, 1991, Teknik Analisis Dalam Penelitian Percobaan, Tarsito, Bandung.