• Tidak ada hasil yang ditemukan

Economic Education Analysis Journal PENG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Economic Education Analysis Journal PENG"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

EEAJ 3 (1) (2014)

Economic Education Analysis Journal

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj

PENGARUH KEAKTIFAN DALAM EKSTRAKURIKULER, EFIKASI DIRI

DAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN KERJA

SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK MA’ARIF NU 01 LIMPUNG

Lutfiatul Latifah,Lyna Latifah

Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Info Artikel ________________ Sejarah Artikel:

Diterima

Disetujui

Dipublikasikan ________________ Keywords:

Active Participation In Extracurricular, Self Efficacy, Work Practices Of The Industry and Work Readiness

____________________

Abstrak

___________________________________________________________________

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah pengaruh yang positif dan signifikan Keaktifan dalam ekstrakurikuler, Efikasi diri dan Praktik Kerja Industri terhadap Kesiapan kerja siswa kelas XI Akuntansi SMK MA’arif NU 01 Limpung tahun ajaran 2016/2017 secara simultan maupun parsial.Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI akuntansi SMK Palebon Semarang yang telah melaksanakan praktik kerja industri dan ujian akhir semester, sejumlah 142 siswa. Sampel diambil dengan menggunakan teknik

random sampling. Metode pengumpulan data menggunakan angket. Metode analisis data menggunakan analisis statistik deskriptif dan analisis regresi linier berganda. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa, kesiapan kerja termasuk dalam kategori sangat tinggi, sedangkan keaktifan dalam ekstrakurikuler, efikasi diri dan praktik kerja industri termasuk dalam kategori tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, keaktifan dalam ektrakurikuler, efikasi diri dan praktik kerja industri berpengaruh positif dan signifikan secara simultan terhadap kesiapan kerja sebesar 45,6%, keaktifan dalam ektrakurikuler berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesiapan kerja sebesar 11,70%, pengaruh efikasi diri terhadap kesiapan kerja sebesar 4,12%, dan praktik kerja industri terhadap kesiapan kerja 26,01%. Saran yang berkaitan dengan hasil penelitian ini yaitu selain meningkatkan kemampuan dan ketampilan sesuai bidangnya, siswa juga harus meningkatkan kepercayaan diri dan aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler. Untuk guru hendaknya pada saat mengajar memberikan informasi terkait dunia kerja.

Abstract

_________________________________________________________

The purpose of this research is to determine a positive and significantly influence between active participation in extracurricular, self-efficacy and work practices of the industry to work readiness students of SMK Ma'arif NU 01 Limpung academic year 2016/2017 simultaneously or partially. The population in this study are all students of 11st grade Accounting of SMK Ma'arif NU 01 Limpung as many as 142 students, and researchers using Random Sampling. Methods of data collection using the questionnaire. Methods of data analysis using descriptive statistical analysis and multiple linear regression analysis. Descriptive analysis showed that, students work readiness are ready, while active participation in extracurricular, self-efficacy and work practices of the industry are good. The results showed that, activity in extracurricular, self-efficacy and work practices of the industry simultaneously possitive and significantly influence toward work readiness by 45.6%. Active in extracurricular partially positive and significantly influence toward work readiness by 11.70%, the influence of self efficacy partially toward work readiness by 4.12%, and the industry work practices partially influeance work readiness by 26.01%.Suggestions relating to the results of this study are in addition to improve the ability and appearance according to the field, students also have to increase self-confidence, and active in

(2)

extracurricular activities. For teachers should at the time of teaching to provide information related to the world of work.

© 2016 Universitas Negeri Semarang

Alamat korespondensi:

Gedung C6 Lantai 1 FE Unnes

Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229 E-mail: lutfiatul1504@gmail.com

(3)

Ika Oktavianti / Journal of Economic Education 1 (2) (2012) dipersiapakan bekerja professional dalam bidang tertentu agar memiliki daya saing unggul. Siswa SMK telah dibekali kompetensi perilaku dalam bidang kejuruan tertentu sehingga, yang bersangkutan mampu bekerja, memiliki kesiapan kerja dan kinerja yang baik, demi masa depan yang unggul. Kompetensi siswa SMK dibuktikan dengan sertifikat uji kompetensi yang diperoleh siswa setelah lulus ujian kompetensi yang diselenggarakan sekolah.

SMK Ma’arif NU 01 Limpung, Batang merupakan Sekolah Menengah Kejuruan yang terdiri dari empat program keahlian yaitu Akuntansi, Pemasaran, Teknik Otomotif Sepeda Motor dan Multimedia. Program Keahlian Akuntansi merupakan Program Keahlian yang sudah ada sejak didirikan yaitu pada tahun 2003 . Berdasarkan data yang diperoleh dari ketua Program Keahlian Akuntansi SMK Ma’arif NU 01 Limpung , Agus Nur Ikhsan Kurniawan, S.Pd., tujuan Program keahlian Akuntansi yaitu menghasilkan tegana kerja yang tingkat menengah yang kompeten dibidang akuntansi yang siap bersaing di era globalisasi. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, SMK membekali siswanya dengan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap melalui pendidikan didalam dan diluar sekolah. Dengan bekal tersebut, harapannya setelah lulus dari SMK siswa menjadi calon tenaga kerja yang terampil dan mampu bersaing serta siap kerja.

Kesiapan kerja adalah suatu

kemampuan seseorang untuk

menyelesaikan suatu pekerjaan sesuai dengan ketentuan, tanpa mengalami kesulitan dan hambatan dengan hasil maksimal, dengan target yang telah ditentukan (Slameto,2010:113). Kesiapan perlu dimiliki setiap individu ketika hendak bertindak, agar mendapat

hasil memuaskan sesuai dengan harapan. Seperti halnya siswa SMK yang membutuhkan kesiapan kerja dalam memasuki dunia kerja, sehingga, siswa akan mendapat kepuasan kerja dan memiliki prestasi kerja yang baik.

Keberadaan SMK yang bertujuan untuk mempersiapkan tenaga kerja tingkat menengah yang profesional sesuai bidangnya, dalam

Data Penelusuran Lulusan Program Keahlian Akuntansi SMK Ma’arif NU 01 Limpung

Sumber: BKK SMK Ma’arif NU 01 Limpung Berdasarkan Tabel 1. dapat diketahui bahwa dalam lima tahun terahir banyak lulusan SMK SMK Ma’arif NU 01 Limpung Program Keahlian akuntansi yang belum bekerja. Persentase lulusan yang belum bekerja hampir setiap tahun mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Untuk tahun 2012 lulusan yang belum bekerja sebesar 21,35%, kemudian meningkat menjadi 29,55% pada tahun 2013. Pada tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar 5,24% dari tahun 2013 sehingga persentase lulusan yang belum bekerja sebesar 34,78%. Untuk tahun 2015 persentase lulusan yang belum bekerja sebesar 34,51% atau mengalami penurunan sebesar 0,27%

Thn

(4)

dari tahun 2014. Dan tahun 2016 jumlah lulusan yang belum bekerja kembali mengalami peningkatan sebesar 27,09% dari tahun 2015,yaitu menjadi 61,6% dari jumlah lulusan. Selain itu, lulusan yang sudah bekerja juga belum sepenuhnya bekerja sesuai dengan bidang keahliannya, karena mereka hanya berfikir yang penting dapat pekerjaanm meskipun tidak sesuai dengan bidang keahliannya. Hal ini menunjukkan bahwa lulusan SMK masih banyak yang belum terserap di dunia kerja dimana kuantitas lulusan belum dibarengi dengan kualitas lulusannya untuk siap memasuki dunia kerja. Sehingga dapat diketahui masih banyak lulusan SMK Ma’arif NU 01 Limpung yang belum bekerja karena kesiapan kerja para siswa yang masih kurang.

Menurut Slameto (2010:113) kondisi kesiapan kerja seseorang mencakup tiga aspek yaitu 1) kondisi fisik, mental dan emosional; 2) kebutuhan-kebutuhan, motif dan tujuan; 3) keterampilan, pengetahuan dan pengertian lain yang telah dipelajari. Aspek yang pertama merupakan yang paling penting, karena aspek tersebut ada pada diri masing-masing siswa. Kondsi fisik mencakup kesehatan dan badan yang ideal yang dapat dilihat dengan kasat mata. Sedangkan kondisi mental dan emosional merupakan kondisi kejiwaan atau psikologi siswa dimana setiap siswa memiliki kondisi yang berbeda. Mental siswa dapat dilatih, dan dipupuk melalui kegiatan ekstrakurikuler. Ekstrakurikuler disebut sebagai keikutseertaan siswa dalam aktifitas paruh waktu, secara sukarela, ketertarikan indifidu terhadap tugas, perkumpulan dan organisasi (Akhtar dkk:2015). Nugroho (2015) dalam penelitiannnya mengungkapkan bahwa Keaktifan siswa dalam ekstrakurikuler dapat meningkatkn kesiapan kerja siswa. Hal tersebut juga didukung oleh Prianto (2016) yang menyatakan bahwa adanya korelasi antara keaktifan dalam ekstrakurikuler dengan soft skill dan kesiapan kerja lulusan perguruan tinggi di Jawa Timur.

Dari aspek mental dan emosioanal, hal lain yang juga mempengaruhi kesiapan kerja adalah efikasi diri atau kepercayaan diri. Bandura (1997) mendefinisikan Efikasi diri sebagai keyakinan

seseorang pada kemampuannya untuk menjalankan aturan atau tugas yang diberikan dengan baik. yang berarti bahwa efikasi diri merupakan persepsi terhadap diri sendiri mengenai seberapa bagus diri siswa dalam menjalankan pekerjaan. Utami dan Hudainah (2013) dalam penelitiannya mengungkapkan ada hubungan positif dan signifikan antara efikasi diri dan kesiapan kerja pada siswa SMK. Hal tersebut didukung oleh penelitian Makki, dkk (2016) yang mengungkapkan bahwa adanya keterkaitan, kemampuan kesiapan kerja, efikasi diri dan karir eksplorasi pada mahasiswa Teknik.

Sedangkan faktor lain yang mempunyai pengaruh positif terhadap kesiapan kerja yang dinyatakan Slameto (2010:115) adalah pengalaman - pengalaman. Dalam kenyataannya dilapangan, siswa SMK selain mendapat pengetahuan dan ketrampilan di Sekolah, juga mendapat Pengetahuan dan ketrampilan di Dunia Industri yaitu melalui program Praktik Kerja Industri (Prakerin).

Praktik kerja industri merupakan proses pembelajaran yang mengintregasikan antara pembelajaran disekolah dan di dunia industri. Dengan adanya Praktik kerja Industri, siswa akan mendapat pengalaman didunia kerja, dan siswa akan mengetahui apa yang dibutuhkan dunia industri, yang akan mendorong siswa untuk mempersiapakan diri untuk memasuki dunia kerja. Sehingga dengan adanya praktik kerja industri, siswa diharapkan lebih siap kerja setelah lulus SMK. Yulianti dan Khafid (2015) dalam

penelitiannya mengungkapkan bahwa

pengalaman praktik kerja indusri secara parsial berpengaruh positif terhadap tingkat kesiapan kerja siswa SMK Negeri 2 Semarang tahun ajaran 2014/2015.

METODE

Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian ini menggunakan rumusan masalah asosiatif dengan bentuk hubungan kausalitas. Teknik pengambilan sampel

(5)

Lutfiatul Latifah /Economic Education Analysis Journal () (2014) pada penelitian ini dilakukan dengan

teknik random sampling. Sumber data dalam penelitian ini berupa data primer

dengan pengumpulan data

menggunakan instrumen penelitian, melalui proses penyebaran dan pengisian angket yang bersifat tertutup. Analisis data bersifat statistik dengan menggunakan desain penelitian pengujian hipotesis.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Akuntansi SMK Ma’arif NU 01 Limpung berjumlah 142 siswa. Dari ukuran sampel yang telah diketahui selanjutnya penelitian menentukan perwakilan dari tiap kelas populasi yang dijadikan sampel penelitian adalah

104 Siswa. Pengujian angket

dilaksanakan di SMK Ma’arif NU 01 Limpung kelas XI, dikarenakan subjek memiliki karakteristik yang sama dengan subjek yang digunakan sebagai penelitian, yaitu siswa kelas XI yang bersekolah di SMK bidang keahlian akuntansi dengan akreditasi B menurut BAN-SM dan telah melaksanakan praktik kerja industri. Dan untuk siswa yang sudah menjadi responden dalam uji coba instrumen penelitian, tidak menjadi responden penelitian. Angket atau kuesioner diuji menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas.

Metode analisis data yang digunakan adalah statistik inferensial. Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi

(Sugiyono, 2012:207).

Mendeskripsikan data dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness (kemencengan distribusi) dari masing-masing variabel penelitian (Ghozali,

2013:19). Dalam penelitian ini, statistik

deskriptif digunakan untuk

mendeskriptifkan data dari masing-masing variabel penelitian, yaitu kesiapan kerja (Y), keaktifan dalam ekstrakurikuler (X1), efikasi diri (X2) dan praktik kerja industri (X3).

Statistik inferensial adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi (Sugiyono, 2012:209). Model analisis ini akan menganalisis pengaruh keaktifan dalam ekstrakurikuler, efikasi diri dan praktik kerja industri terhadap kesiapan kerja.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Statistik deskriptif digunakan

untuk memberikan gambaran

mengenai semua variabel baik bebas dan variabel terikat.Analisis deskriptif variabel Kesiapan Kerja dengan rata-rata 81,41, yang termasuk dalam kategori sangat tinggi. Kategori ini mengacu pada deskripsi variabel kesiapan kerja pada tabel 2 berikut:

Tabel 2

(6)

Dapat diartikan bahwa secera keseluruhan kesiapan kerja siswa kelas XI Akuntansi SMK Ma’arif NU 01 Limpung tahun pelajara 2016/2017 tergolong sangat tinggi. Analisis deskriptif per indikator variabel kesiapan kerja adalah sebagai berikut:

Tabel 3. Analisis Deskriptif per Indikator Variabel Kesiapan Kerja

Sumber: Data penelitian, diolah tahun 2017 Tabel 2. menggambarkan, bahwa 6 indikator kesiapan kerja berada dalam kategori tinggi. Indikator mempunyai pertimbangan yang logis dan objektif dan Tanggung jawab mempunyai nilai rata-rata tertinggi dibandingkan dengan keenam indikator lainnya, sedangkan indikator yang mempunyai rata-rata terendah adalah indiktor mengendalikan diri atau emosi.

Hasil analisis deskriptif variabel keaktifan dalam ekstrakurikuler memiliki rata-rata adalah 64, 31 atau berada dalam kategori tinggi. Ini mengacu pada deskripsi variabel keaktifan dalam ekstrakurikuler pada tabel 4. Berikut

Tabel 4.

Jenjang Kriteria Variabel Keaktifan dalam Ekstrakurikuler

Sumber: Data penelitian, diolah tahun 2017

Dari tabel 4 tersebut dapat diperoleh hasil bahwa secara keseluruhan Keaktifan dalam Ekstrakurikuler Siswa kelas XI Akuntansi SMK Ma’arif NU 01 Limpung tergolong tinggi

.

Hasil analisis deskriptif per indikator variabel praktik kerja industri adalah sebagai berikut:

Tabel 5. Analisis Deskriptif per Indikator Keaktifan dalam Ekstrakurikuler

No Indikator

Rata-Rata Kriteria Skor

1 Keterlibatan 11,97 Tinggi

2 Motivasi kontribusi 20,98 Tinggi

3 Tanggungjawab 15,81 Sedang

4 Ketekunan 15,55 Sedang

Sumber: Data penelitian, diolah tahun 2017

Tabel 5. menggambarkan, bahwa 4 indikator keaktifan dalam ekstrakurikuler berada dalam kategori tinggi. Indikator Motivasi kontribusi mempunyai nilai rata-rata tertinggi dibandingkan dengan ketiga indikator lainnya, sedangkan indikator yang mempunyai nilai rata-rata terendah adalah indikator ketekunan.

Hasil analisis deskriptif variabel efikasi diri memiliki rata-rata nilai 68,46 atau berada

6

No Interval F Presentase Kriteria Rata – Rata

1 81 – 96 63 61 % Sangat tinggi

81,41

2 65 – 80 41 39 % Tinggi

3 49 – 64 0 0 % Sedang

4 33 – 48 0 0% Rendah

5 17 – 32 0 0 % Sangat rendah

Jumlah 104 100 % SangatTinggi

N

o Indikator

Rata-Rata Kriteria Skor

1 Kerjasama 13,60 Tinggi

2 Mengendlikan diri 7,47 Tinggi

3 Kritis 11,82 Tinggi

4 Tanggungjawab 13,56 Tinggi

5 Adaptasi 8,26 Tinggi

6 Ambisi untuk maju 13,27 Tinggi

No Interval F Presentase Kriteria Rata –Rata

1 68 – 80 37 36 % Sangat Tinggi

64,31

2 55 – 67 55 53 % Tinggi

3 42 – 54 11 11 % Sedang

4 29 – 41 1 1 % Rendah

5 16 – 26 0 0 % Sangat Rendah

(7)

Lutfiatul Latifah /Economic Education Analysis Journal () (2014)

dalam kategori tinggi. Ini mengacu pada tabel berikut :

Tabel 6

Jenjang kriteria Variabel Efiksi Diri

Sumber: data penelitian diolah tahun 2017

Dari tabel 6 tersebut dapat diperoleh hasil bahwa secara keseluruhan efikasi diri siswa Kelas XI SMK Ma’arif NU 01 Limpung dalam kategori Tinggi

Hasil analisis deskriptif per indikator variabel efikasi diri adalah sebagai berikut:

Tabel 7. Analisis Deskriptif per Indikator Variabel Efikasi Diri

No Indikator Rata-Rata Kriteria Skor

1 LEVEL 28 Tinggi

2 STRENGTH 25 Tinggi

3 GENERALITY 16 Sedang

Sumber: Data penelitian, diolah tahun 2017

Tabel 7. menggambarkan, bahwa 3 indikator efikasi diri berada dalam kategori tinggi. Indikator dimensi kekuatan (Strength) mempunyai nilai rata-rata yang tertinggi dibandingkan dengan indikator lainnya, sedangkan dimensi generalisasi (Generality) mempunyai nilai rata-rata yang rendah.

Hasil analisis deskriptif variabel praktik kerja industri memiliki rata-rata

805,58 atau berada pada kategori tinggi. Kategori ini mengacu pada deskripsi variabel Praktik Kerja Industri pada tabel 8 berikut ini :

Tabel 8

Jenjang kriteria Variabel Praktik Kerja Industri

No Interval F Presentase Kriteria

1 904 – 1004 1 1% Sangat Tinggi

2 803 – 903 49 47 % Tinggi

3 702 – 802 54 52 % Sedang

4 601 – 701 0 0 % Rendah

5 500 – 600 0 0 % Sangat Rendah

Jumlah 104 100 % Tinggi

Sumber: data penelitian diolah tahun 2017 Berdasarkan tabel 8 dapat diperoleh hasil bahwa secara keseluruhan praktik kerja industri siswa kelas XI SMK Ma’arif NU 01 Limpung tergolong baik. Analisis deskriptif per indikator variabel kesiapan kerja adalah sebagai berikut:

Tabel.9 Analisis Deskriptif per Indikator Variabel Efikasi Diri

N

o Indikator

Rata

-Rata Kriteria Skor

1 Pengetahuan Kerja 81 Tinggi

2 Kecepatan Kerja 81 Tinggi

3 Kualitas Pekerjaan 79 Tinggi

4 Sikap 80 Tinggi

5 Kerjasama 81 Tinggi

6 Disiplin 80 Tinggi

7 Tanggung Jawab 80 Tinggi

8 Kerajinan 81 Tinggi

9 Inisiatif 80 Tinggi

1

0 Laporan Prakerin 83 Tinggi

Dari tabel 9. menggambarkan bahwa 10 Indikator Praktik kerja industri berada dalam kategori tinggi. Indikator Laporan Praktik Kerja Industri mempunyai nilai rata-rata tertinggi dibandingkan dengan indikator lainnya, sedangan

7

No Interval F Presentase Kriteria Rata-Rata

1 72 – 85 25 24 % Sangat Tinggi

68,46

2 58 –71 76 73 % Tinggi

3 44 – 57 3 3 % Sedang

4 30 – 43 0 0 % Rendah

5 16 – 29 0 0 % Sangat Rendah

(8)

indikator yang memiliki niali rata-rata terendah Smirnov untuk setiap variabel dengan probabilitas signifikansi 0,475 dan signifikansi 0,978 yang nilainya diatas 0,05. Sehingga dapat dikatakan bahwa data residual dengan kesiapan kerja sebagai variabel dependen bedistribusi normal. Pada uji linieritas melalui Tabel Anova diperoleh nilai sig 0,000 untuk keaktifan dalam ekstrakurikuler dan efikasi diri terhadap kesiapan kerja,dan nilai sig 0,002 untuk praktik kerja industri terhadap kesiapan kerja. Sehingga dapat diketahui bahwa antara variabel-variabel independen dan dependen memiliki hubungan yang linear. Pada uji multikolinieritas nilai tolerance variabel keaktifan dalam ekstrakurikuler sebesar 0,947, variabel efikasi diri sebesar 0,818 dan variabel praktik kerja industri 0,779. Sedangkan nilai VIF variabel keaktifan dalam ekstrakurikuler sebesar 1,056, variabel efikasi diri sebesar 1,223 dan variabel praktik kerja industri sebesar c1,285. Hasil analisis menunjukkan bahwa, nilai tolerance dari semua variabel bebas lebih dari 0,10 dan nilai VIF dari semua variabel bebas kurang dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa, dalam model regresi tidak terjadi multikolonieritas antar variabel keaktifan dalam ekstrakurikuler, efikasi diri dan praktik

kerja industri.Pada uji

heteroskedastisitas melalui uji glejser

nilai signifikansi untuk variabel keaktifan dalam ekstrakurikuler 0,484, efikasi diri 0,646 dan praktik kerja industri 0,835. Karena signifikansi lebih dari 0,05 maka, dapat disimpulkan bahwa, model regresi tidak

mengandung adanya

Unstandardized Coefficients). Berdasarkan tabel

tersebut, dapat diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut. signifikansi 0,000 atau < 0,05 yang berarti bahwa H0 ditolak dan H1 dalam penelitian ini diterima. Diterimanya H1 menunjukkan bahwa keaktifan dalam ekstrakurikuler, efikasi diri, dan praktik kerja industri memiliki pengaruh positif dan signifikan secara simultan terhadap kesiapan kerja siswa kelas XI Akuntansi SMK Ma’arif NU 01 Limpung tahun ajaran 2016/2017. Hasil tersebut berarti bahwa semakin tinggi keaktifan dalam ekstrakurikuler, efikasi diri dan praktik kerja industri maka akan semakin tinggi kesiapan kerja siswa kelas XI Akuntansi SMK Ma’arif NU 01 Limpung. Disamping itu hasil uji determinasi simultan menunjukan bahwa 45,6% variabel kesiapan kerja dijelaskan oleh variabel Keaktifan dalam ekstrakurikuler, efikasi diri dan praktik kerja industri. Sedangkan sisanya yaitu sebesar 54,4% (100%-45,6%) dijelaskan oleh faktor-faktor atau sebab-sebab lain di luar model regresi. Hasil ini berarti bahwa tingginya keaktifan dalam ekstrakurikuler, efikasi diri dan praktik kerja industri yang baik akan berdampak pada tingkat kesiapan kerja siswa.

Berdasarkan pada Grand Theory yang digunakan, yaitu teori yaitu teori koneksionisme dari Edward L Thorndike, yang mengungkapkan bahwa setiap individu pastilah mempersiapkan segala sesuatu sebelum melakukan suatu tindakan, dan menitik beratkan pada proses mental. Kaitannya dengan kesiapan kerja siswa kelas XI Akuntansi SMK Ma’arif NU 01 Limpung tahun ajaran 2016/2017 tinggi yang dibuktikan dengan hasil penelitian, bahwa penggunaan variabel keaktifan dalam ekstrakurikuler, efikasi diri dan praktik kerja industri yang diklaim peneliti sebagai variabel yang mampu mewakili proses mental dan

(9)

Lutfiatul Latifah /Economic Education Analysis Journal () (2014)

kepribadian siswa yang dapat mempengaruhi kesiapan kerja siswa dinilai sudah tepat.

Hasil penelitian ini relevan dengan penelitian yang dilakukan Oleh Nugroho (2015) yang menjelaskan bahwa secara simultan menunjukkan bahwa secara simultan keaktifan dalam ekstrakurikuler dan OSIS berpengaruh terhadap kesiapan kerja siswa sebesar 18,2%. Selain itu dalam penelitian yang dilakukan oleh Makki memperoleh hasil bahwa efikasi diri memiliki sumbangan yang efektif dalam kesiapan kerja yaitu sebesar 45,6%. Sementara itu Yulianti dalam penelitiannya memperoleh hasil penelitian bahwa ada pengaruh praktik kerja industri moivasi memasuki dunia kerja dan kemampuan

soft skils terhadap tingkat kesiapan kerja siswa

sebesar 18,40%.

Pengaruh Keaktifan Dalam Ekstrakurikuler Terhadap Kesiapan Kerja

Hasil uji parsial (uji t) menunjukkan nilai

thitung keaktifan dalam ekstrakurikuler sebesar

3,640 dengan nilai signifikansi (sig.) sebesar 0,000. Oleh karena nilai signifikansinya (sig.) lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa bahwa H2 dalam penelitian ini diterima. Diterimanya H2 menunjukkan bahwa Keaktifan dalam Ekstrakurikuler memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kesiapan kerja siswa kelas XI Akuntansi SMK Ma’arif NU 01 Limpung tahun ajaran 2016/2017. Hasil tersebut berarti bahwa semakin tinggi keaktifan dalam ekstrakurikuler maka akan semakin tinggi kesiapan kerja siswa kelas XI Akuntansi SMK Ma’arif NU 01 Limpung. Selain itu berdasarkan uji determinasi partial (r2) kontribusi keaktifan dalam ekstrakurikuler terhadap kesiapan kerja siswa kelas XI Akuntansi SMK Ma’arif NU 01 Limpung tahun 2016/2017 sebesar (0,342)2 x 100% = 11,70%, jika variabel efikasi diri dan praktik kerja industri dianggap tetap.

Hasil penelitian ini relevan dengan teori hukum kesiapan yang dikemukakan oleh Edward L Thorndike yang menitik beratkan kepada aspek fungsional dari perilaku, yaitu bahwa proses mental dan perilaku organisme berkaitan dengan penyesuaian diri terhadap lingkungan (Rifa’i,2012:97). Dalam hal ini penyesuaian diri terhadap lingkungan disekolah, dilakukan dengan aktif mengikuti ekstrakurikuler.

Hasil penelitian juga sejalan dengan hasil penelitian – penelitian sebelumnya, yaitu

penelitian yang dilakukan oleh Prianto (2016), yang menjelaskan bahwa ada pengaruh positif intensitas keterlibatan dalam ekstrakurikuler terhadap kesiapan kerja lulusan perguruan tinggi di Jawa Timur. Semakin tinggi intensitas keterlibatan lulusan dalam kegiatan ekstrakurikuler, semakin baik kualitas soft skill dan lulusan lebih siap bekerja. Dalam kegiatan ekstrakurikuler, siswa akan mendapatkan pelatihan fisik maupun mental, yaitu berbuat dan berfikir sebagai suatu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan. Tujuan dari kegiatan ekstrakurikuler adalah untuk mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerjasama, dan kemandirian siswa secara optimal.

Pengaruh Efikasi Diri terhadap Kesiapan Kerja

Hasil uji partial (uji t) nilai thitung variabel efikasi diri sebesar 2,074 dengan nilai Ma,arif NU 01 Limpung tahun ajaran 2016/2017. Hasil tersebut berarti bahwa semakin tinggi Efikasi maka kesiapan kerja siswa kelas XI Akuntansi SMK Ma’arif NU 01 Limpung tahun ajaran 2016/2017 akan semakin tinggi. Selain itu berdasarkan uji determinasi partial (r2) Kontribusi variabel efikasi diri terhadap kesiapan kerja siswa kelas XI Akuntansi SMK Ma’arif NU 01 Limpung tahun 2016/2017 sebesar (0,203)2 x 100% = 4,12%, jika variabel keaktifan dalam ekstrakurikuler dan praktik kerja industri dianggap tetap.

Peneltian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Slameto (2010:113) bahwa kesiapan(readiness) setidaknya mencakup tiga aspek, yang salah satunya adalah mental dan emosional. Salah satu aspek mental yang penting adalah keyakinan akan kemampuan diri sendiri, yang sering disebut dengan efikasi diri. Menurut Bandura (1997) efikasi diri adalah keyakinan manusia pada kemampuan mereka untuk malatih sejumlah ukuran pengendalian terhadap fungsi diri mereka dan kejadian-kejadian di

(10)

lingkungannya. Dengan kata lain, efikasi diri adalah keyakinan seseorang terkait kemampuan yang dimilikinya untuk mengerjakan sesuatu guna mencapai apa yang diinginkan. Sehingga dengan adanya keyakinan terhadap kemampuan diri diharapkan dapat meningkatkan kesiapan kerja siswa. Penelitian ini membuktikan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan antara efikasi diri dengan kesiapan kerja siswa. Hal ini dapat diartikan bahwa apabila seseorang memiliki efikasi diri yang tinggi, maka akan meningkatkan kesiapan kerja dan sebaliknya.

Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Utami dan Hunaidah (2013) yang menyatakan bahwa ada hubungan yang positf dan signifikan antara efikasi diri dengan kesiapan kerja. Untuk meningkatkan efikasi diri siswa dapat meningkatkan kemampuannya dengan baik, mengamati seseorang yang telah berhasil

Hasil uji parsial (uji t) nilai thitung variabel praktik kerja industri sebesar 5,924 dengan nilai signifikansi (sig.) sebesar 0,000. Oleh karena terhadap kesiapan kerja siswa kelas XI Akuntansi SMK Ma’arif NU 01 Limpung tahun ajaran 2016/2017. Hal tersebut berarti bahwa, siswa yang melaksanakan praktik kerja industri dengan baik, akan memiliki kesiapan kerja yang lebih baik. Selain itu, kontribusi Praktik kerja industri memiliki kontribusi yang besar terhadap kesiapan kerja dibanding dengan variabel lainnya. Kontribusi Praktik kerja industri terhadap kesiapan kerja dapat dilihat melalui nilai koefisien determinasi parsial (r2) yaitu sebesar 51,0%.

Penelitian ini sesuai dengan teori koneksionisme yang dikemukakan Edward L Thorndike (dalam Rifa’i: 2012) yang mengaitkan

antara stimulus dan respon akan menjadi lebih kuat apabila dilakukan latihan. Selain itu juga senada dengan pendapat yang dikemukakan oleh slameto (2010:115) bahwa pengalaman - pengalaman mempunyai pengaruh yang positif terhadap kesiapan. Dalam hal ini pengalaman pengalaman didapatkan dengan praktik kerja industri.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian-penelitian sebelumnya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Muktiani (2014). Ada pengaruh praktik kerja industri terhadap kesiapan kerja sebesar 3,67 %. Dan penelitian yang dilakukan oleh Emir (2013) yakni pengalaman magang atau praktik kerja industri memiliki peran yang penting terhadap keinginan kerja siswa. Dalam penelitiannya, ia menemukan hasil bahwa siswa menilai positif kegiatan magang atau praktik kerja industri. Para siswa yang telah menyelesaikan magang memiliki persepsi yang lebih tinggi dan lebih positif tentang penerapan pelajaran secara teoritis yang didapatkan

disekolah selama magang, pengembangan bahasa asing, kontribusi untuk keberhasilan bisnis setelah lulus, meningkatkan keinginan untuk bekerja setelah pendidikan selesai dan menerima pelayanan magang selama magang.

SIMPULAN

1. Terbukti bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan keaktifan dalam ekstrakurikuler, efikasi diri dan praktik kerja industri secara simultan terhadap Kesiapan kerja siswa kelas XI Akuntansi SMK Ma’arif NU 01 Limpung tahun ajaran 2016/2017

2. Terbukti bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan keaktifan dalam ekstrakurikuler terhadap Kesiapan kerja siswa kelas XI Akuntansi SMK Ma’arif NU 01 Limpung tahun ajaran 2016/2017

3. Terbukti ada pengaruh yang positif dan signifikan persepsi efikasi diri terhadap Kesiapan kerja siswa kelas XI Akuntansi SMK Ma’arif NU 01 Limpung tahun ajaran 2016/2017

Terbukti bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan praktik kerja industri terhadap Kesiapan kerja siswa kelas XI Akuntansi SMK Ma’arif NU 01 Limpung tahun ajaran 2016/2017

(11)

Lutfiatul Latifah /Economic Education Analysis Journal () (2014) DAFTAR PUSTAKA

Akhtar,Jinea, Sabrina Hoque Chowdhury,& Soniya Wazed. 2015.The Relationship between job search strategies and employability : analysis of The graduate

survey. International Journal of

Advanced Reseach, Volume 3, Issue 8,

No.1061-1068. Economic of Bussiness & Economics United International University.

Bandura, Albert. 1997. Self-efficacy: Toward a Unifying Theory Of Behavioral Change.

Dalam Psycological Review ,Vol.84. No.2, 191-215.Standford University. Emir, O. 2013. The Effect of Training on

Vocational High School Students in

Their Professional Development.

Procedia Social and Behavioral

Sciences.Vol 106,

No.2724-2738.Turkey:Sararya Universitesi Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis

Multivariate dengan Program IBM SPSS 19. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Makki, Bilal Iftikhar, Rohani Salleh, Mumtaz Ali Memon dan Haryani Harun.2014. The Relationship between Work Readiness Skills, Career Self Efficacy and Career Exploration among Enginering

Graduates : Aproposed Framework .

Research Journal of Applied Sciences,

Engineering & Technology, Vol.10(9),

No.1007-1011. Malaysia : Universiti Teknologi PETRONAS

Muktiani,Eka Evi. 2014. Pengaruh Praktik Kerja Industri Dan Prestasi Akademik Mata Diklat Produktif Akuntansi Terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XI Program Keahlian Akuntansi SMK Nasional Pati Tahun Pelajaran 2012/2013. Economic Education

Analysis Journal . Vol.3(1),No.166-172.

Semarang : Universitas Negeri Semarang

Nugroho,Dedi.2015.Pengaruh Keaktifan Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler dan OSIS

Terhadap Kesiapan Kerja Siswa.Dalam

E-Journal Teknik Mesin,Volume 3, No. 123-130. Yogyakarta:Universitas Negeri Yogyakarta

Priyanto, Agus.2016.the Effect of the Involvement Intensity in Extracurricular Activities and Soft Skills Towards Readiness To

Work For Higher Education Graduates

in East Java Indonesia. Dalam

International Journal Of Bussiness and

Management Invention, Volume 5 Issue

8, PP 79-87. Jombang : STKIP PGRI

Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka

Cipta.

SMK Ma’arif NU 01 Limpung. 2016. Agenda, Jurnal dan Laporan Praktek Kerja Industri (Prakerin) dalam Rangka Pendidikan Sistem Ganda (PSG) Tahun 2016/2017

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D. Bandung: Alfabeta

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Undang-Undang No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional

Utami, Yudi, Ganing, Dwi Hudainah . 2013. Self Efficacy dengan Kesiapan Kerja Siswa Sekolah Menengah Kejuruan. Dalam

Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, 94

Volume 01. No.1, Hal 40-52. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang. Yulianti, Ika dan Muhammad Khafid. 2015.

Pengaruh Pengalaman Praktik Kerja Industri, Motivasi Memasuki Dunia Kerja, dan Kemampuan Soft Skils Terhadap Tingkat Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII Kompetensi Keahlian Akuntansi Di SMK Negeri 2 Semarang

Tahun Ajaran 2014/2015.Dalam

Economic Education Analysis Journal,4

(2),No.389-403.Semarang: Universitas Negeri Semarang

Gambar

Tabel 3. Analisis Deskriptif per Indikator
Tabel 6Jenjang kriteria Variabel Efiksi DiriJumlah

Referensi

Dokumen terkait

Pengobatan patah tulang Guru Singa menarik penulis untuk menjadikannya sebagai objek penelitian karena ini merupakan tempat pengobatan yang melibatkan berbagai pihak,

Mirnayanti selaku Asisten Manager Fungsi Koordinasi dan Komunikasi Kebijakan dalam Public Relation atau Humas Bank Indonesia pastinya sudah paham peranan dan

Yaitu sistem pembebanan harga pokok kepada produk atau pesanan yang dihasilkan sesuai dengan harga pokok yang sesungguhnya dinikmati.. Pada sistem ini, harga pokok produksi baru

Rezultati šest od sedam sprovedenih klini č kih studija pokazali su da je kvetiapin u obliku tableta sa produženom brzinom osloba đ anja statisti č ki zna č ajno efikasniji u

2.1.4.2 Pengaruh ROE terhadap Harga Saham Dalam Lestari, Lutfi dan Syahyunan 2007 dalam Hutami 2012, ROE merupakan rasio penting bagi para pemilik dan pemegang saham karena

Berdasarkan hasil evaluasi kinerja strukur bangunan yang didesain menggunakan FBD dan DDBD pada bangunan 6 lantai di wilayah beresiko gempa rendah dan tinggi di Indonesia,

Jenis Pekerjaan, dan Tingkat Penghasilan Terhadap Pembayaran pajak Bumi Bangunan Pedesaan dan Perkotaan (PBB P2) di Kecamatan Ilir Timur I Kota Palembang.. ;

seorang dari suami atau istri. Thalak dalam arti khusus ialah perceraian yang dijatuhkan oleh pihak suami. Djamil Latif, 2004, Aneka Hukum Perceraian di Indonesia, Ghalia Indonesia,