PERSAINGAN INTRASPESIFIK PADA TANAMAN JAGUNG (Zea mays) DAN KACANG HIJAU (Phaeolus aureus)
Aditya Rizky Ramadhan1), Arman Gaffar2), Ismail Syakurrahman Alaydrus2)
1) Praktikan 2) Asisten Praktikum
Jurusan Biologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Abstract
A competition between a species with the other species are always happen in our nature. These competitions caused an effect, whether to their growth, their reproductions and many more. Each species has their own needs to live. These is causing they compete each other. These competitions are not only happened at animals, but also at plants. At many farms, we could see that farmers are always plant their crops with a distance to prevent a competition that could hampered their crops. These are really intersting to be proven, so we made an experiment about it. We planted corns and green beams in three conditions. One column that consist of corns was filled just by that corn themselves, one column that consist of green beam was filled just by green beam themselves and last column were planted by corns and green beem together. We watered them everyday. After one month, we got some results. We found that almost all crops were dried and died. Some plants were even lost from their planting media. We got a conclusion that the competition between corn with corn, green beam with green beam and green beam with corn could cause a death to them Keyword : Competition, intraspesific, plants, nutritions, corn, green beam
PENDAHULUAN
Organisme hidup di dalam suatu ekosistem yang didalamnya saling berinteraksi antar satu spesies dengan spesies lain. Interaksi tersebut dapat berupa interaksi positif yang saling menguntungkan dapat juga interaksi negatif seperti kompetisi. Setiap organisme saling berkompetisi untuk mempertahankan jenisnya, baik dengan organisme lain maupun dengan sesama jenisnya. Kematian merupakan hal yang sering terjadi ketika suatu individu telah kalah dari individu lain yang memenangkan kompetisi.
Menurut Odum (1993), setiap anggota populasi dapat memakan anggota populasi yang lainnya, bersaing terhadap makanan, mengeluarkan kotoran yang merugikan lainnya, dapat saling membunuh, dan interaksi tersebut dapat searah ataupun dua arah (timbal balik). Dalam hal memperebutkan makanan, tidak hanya terjadi pada hewan, tapi juga pada tumbuhan.
Persaingan yg terberat adalah ketika suatu spesies saling berkompetisi dengan sesama spesiesnya. Hal ini karena spesies yang sama akan selalu membutuhkan nutrisi yang seimbang.
Tujuan dilakukannya percobaan sederhana ini adalah untuk mengetahui persaingan yang terjadi antara satu jenis tanaman dengan tanaman yang sama atau persaingan antara satu jenis tanaman dengan jenis tanaman lainnya.
METODE Alat dan Bahan
Alat yang digunakan yaitu plastik polybag, sekop, alat-alat tulis dan penggaris. Bahan yang digunakan antara lain tanah yang gembur, pupuk kompos, biji jagung dan kacang hijau yang siap tanam (telah direndam selama satu malam) dan air.
1.
Persiapan, yaitu plastik polybag dipersiapkan dengan diatur menurut kelompok masing-masing. Setiap plastik diisi dengan tanah yang gembur dan pupuk kompos. Campuran tadi diaduk agar merata.2.
Penentuan penanaman, media kelompok III dan V ditanami kacang hijau, media kelompok II dan IV ditanami tanaman jagung, sementara media kelompok I ditanami tanaman jagung dan kacang hijau secara bersamaan.3.
Penanaman dan pengaturannya, setiap kelompok diberi 4 (empat) buah media tanam. Media I ditanami dengan 1 (satu) buah tanaman saja, media II ditanami dengan 2 (dua) buah tanaman, media III ditanami dengan 4 (empat) buah tanaman dan media IV ditanami dengan 8 (delapan) buah tanaman.4.
Perawatan dan pengamatan, tanaman disirami dengan air bersih setiap hari pagi dan sore. Setiap 2 (dua) hari sekali, tanaman diukur tinggi dan dilihat keadaan tanaman tersebut, apakah segar, layu atau bahkan mati.5.
Pemanenan, tanaman dipanen setelah ditanam selama satu bulan. Bagian semakin banyak nutrisi yang terserap sehingga dikatakan semakin kecil menjaga kesegarannya. Analisa dilakukan dengan membandingkan tinggi pada awal pertumbuhan, tinggi maksimum tanaman sebelum tanaman mengalami perubahan baik berupa layu atau pun mati, dan tinggi tanaman pada hari terakhir percobaan.HASIL PENGAMATAN DAN
PEMBAHASAN Pembahasan
Persaingan atau kompetisi sering kali menyebabkan kematian, baik persaingan antara sesama jenis maupun dengan jenis lainnya. Persiangan yang terjadi antara tanaman yang dibudidayakan secara monokultur akan menyebabkan persaingan antara tanaman sejenis (intraspesific competition). Persaingan antara tanaman sejenis memperebutkan nutrisi, ruang atau tempat, air, dan faktor-faktor pertumbuhan lainnya (Cendrakirana, 1993).
Pada praktikum ini, didapatkan bahwa persaingan antara individu sesama jenis dapat menyebabkan kematian, sementara pada media yang ditanami dua jenis tanaman yang berbeda tidak sepenuhnya mengalami kematian, meski pun banyak yang mengalami kekeringan. Ini dapat terlihat pada hari terakhir praktikum, dimana hampir seluruh tanaman mengalami kekeringan dan layu, meski pun ada sedikit tanaman yang masih menunjukan bahwa tanaman tersebut masih hidup yaitu adanya bagian yang masih segar dan berwarna hijau.
Diagram Pertumbuhan
Data Rata-Rata Fluktuasi Pertumbuhan Tanaman
JK J K
Pengamatan hari
ke-Diagram 1. Tabel fluktuasi pertumbuhan tanaman. J menunjukan pertumbuhant tanaman-tanaman jagung. K menunjukan pertumbuhan tanaman-tanaman kacang hijau. JK menunjukan perrtumbuhan tanaman-tanaman jagung dan kacang hijau
Diagram diatas menunjukkan fluktuasi pertumbuhan tanaman kacang hijau dan jagung. Terlihat bahwa ketika pertumbuhan tanaman semakin tinggi, maka mulai terjadi persaingan, karena semakin tinggi dan besar suatu tanaman, maka semakin banyak pula unsur hara yang dibutuhkannya. Penurunan tinggi tanaman mulai terjadi pada pengamatan hari ke-7 pada tanaman jagung dan kacang hijau, dan pada hari ke-6 pada media yang ditanamai kacang hijau dan jagung secara bersamaan, meski pun penurunan yang terjadi tidak terlalu signifikan.
Istilah jarak tanam mengacu pada dua suku kata, yaitu jarak dan tanam. Jarak mengindikasikan sebuah ruang atau spacing, sementara tanam mengindikasikan tanam-menanam (Poerwadarminta, 1983). Kompetisi yang terjadi utamanya adalah kompetisi memperebutkan cahaya, unsur hara dan air. Beberapa penelitian tentang jarak tanam menunjukkan bahwa semakin rapat jarak antar tanaman, maka semakin tinggi tanaman tersebut dan secara nyata mempengaruhi jumlah cabang serta luas daun (Budiastuti, 2000). Hal ini terlihat dari pertumbuhan yang
cepat pada tanaman-tanaman tersebut pada beberapa hari pertama.
KESIMPULAN
Kompetisi selalu terjadi di alam. Kompetisi pada tumbuhan meliputi hal perebutan cahaya matahari, penyerapan unsur hara dan air. Semakin tinggi tanaman, maka semakin banyak pula unsur hara yang harus diserap. Persaingan terjadi ketika tanaman mulai membesar dan tinggi. Persaingan terbesar terjadi pada media yang ditanam dengan tanaman yang sejenis. Persaingan atau kompetisi intraspesifik mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan tanaman dan dapat pula menyebabkan kematian pada individu yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.iptek.net.id. Budiastuti, Mth. 2000. Penggunaan trakontanol dan Jarak Tanam pada Tanaman
Odum, EP. 1971. Fundamentals of Ecology. Universitas of Georgia. Georgia. Poerwadarminta, W.J.S. 1983. Kamus Umum
Bahasa Indonesia. Balai Pustaka. Jakarta.