• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Indikator Fisika SMA XI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah Indikator Fisika SMA XI"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN INDIKATOR DAN MIND MAPPING

FISIKA SMA KELAS XI SEMESTER 1

MAKALAH

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum & Pembelajaran Sains

Dosen Pengampu: Prof. Dr. Jumadi, M.Pd

Di susun oleh :

Nana Mardiana, S.Pd (14708251005 ) Farida Yuda Oktavia, S.Pd (14708251024)

Ratna Dwi Astuti, S.Pd ( 14708251025 )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SAINS KONSENTRASI FISIKA PROGRAM PASCASARJANA

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa bahwasanya karena anugerah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Pengembangan Indikator dan Mind Mapping Fisika SMA Kelas XI semester 1”.

Dalam penyusunan makalah ini tidak sedikit penyusun mendapat dukungan maupun bantuan. Penyusun mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Jumadi, M.Pd. selaku dosen mata kuliah Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Saains,

2. Teman-teman yang selalu mensupport dalam penyusunan makalah ini, 3. dan semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan. Untuk itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca guna memperbaiki makalah ini. Semoga makalah ini dapat berguna bagi pembaca.

Yogyakarta, November 2014

(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah... 1

C. Tujuan Penulisan…... 2

D. Manfaat Penulisan... 2

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Indikator Pencapaian Kompetensi... 3

B. Mekanisme Pengembangan Indikator Pencapaian Kompetensi... 3

C. Fungsi Indikator... 6

D. KI dan KD Fisika SMA Kelas XI... 7

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan... 9

(4)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menurut Standar Proses pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 41 Tahun 2007, indikator pencapaian kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Ini berarti indikator pencapaian kompetensi merupakan rumusan kemampuan yang harus dilakukan atau ditampilkan oleh siswa untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar (KD). Dengan demikian indikator pencapaian kompetensi merupakan tolok ukur ketercapaian suatu KD. Hal ini sesuai dengan maksud bahwa indikator pencapaian kompetensi menjadi acuan penilaian mata pelajaran.

Indikator dirumuskan dengan kata kerja operasional yang bisa diukur dan dibuat instrumen penilaiannya. Dalam merumuskan indikator perlu diperhatikan karakteristik KI-KD melalui telaah kata kerja operasional yang digunakan. Untuk kompetensi yang menuntut penguasaan konsep dan prinsip menggunakan kata kerja operasional yang sesuai dan berbeda untuk kompetensi yang menuntut kemapuan opersional atau prosedural.

Dalam pembelajaran, setiap siswa akan diukur pencapaian kompetensinya. Bagi siswa yang pencapaian kompetensinya belum mencapai kriteria yang ditetapkan (kriteria itu populer dengan nama KKM atau Kriteria Ketuntasan Belajar Minimal) maka ia akan mendapat pelayanan pembelajaran remidi untuk memperbaiki kemampuannya yang didahului dengan analisis kesulitan atau kelemahannya dan diakhiri dengan penilaian kemajuan belajarnya. Mengingat bahwa tolok ukur yang digunakan dalam pengukuran itu adalah kemampuan pada indikator pencapaian kompetensi maka dapat diartikan bahwa indikator pencapaian kompetensi merupakan target kemampuan yang harus dikuasai siswa secara individu atau dengan kata lain bahwa indikator pencapaian kompetensi adalah target pencapaian kemampuan individu siswa.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu Indikator Pencapaian Kompetensi

(5)

C. Tujuan Penulisan

1. mendeskripsikan indikator pencapaian kompetensi

2. mengetahui mekanisme pengembangan indikator pencapaian kompetensi 3. mendeskripsikan funngsi indikator

D. Manfaat Penulisan

Adapun manfaat dari penulisan makalah ini yaitu: 1. Dapat dijadikan sebagai bahan acuan penyusunan indikator.

(6)

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Indikator Pencapaian Kompetensi

Indikator merupakan penanda pencapaian KD yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi.

Dalam mengembangkan indikator perlu mempertimbangkan: (1) tuntutan kompetensi yang dapat dilihat melalui kata kerja yang digunakan dalam KD; (2) karakteristik mata pelajaran, peserta didik, dan sekolah; dan (3) potensi dan kebutuhan peserta didik, masyarakat, dan lingkungan/ daerah.

Indikator dirumuskan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan kata kerja operasional. Rumusan indikator sekurang-kurangnya mencakup dua hal yaitu tingkat kompetensi dan materi yang menjadi media pencapaian kompetensi.

B. Mekanisme Pengembangan Indikator pencapaian Kompetensi

Mekanisme dari pengembangan indikator pencapaian kompetensi adalah: 1. Menganalisi tingkat kompetensi pada KI dan KD

Langkah pertama pengembangan indikator adalah menganalisis tingkat kompetensi dalam KI dan KD. Hal ini diperlukan untuk memenuhi tuntutan minimal kompetensi yang dijadikan standar secara nasional. Sekolah dapat mengembangkan indikator melebihi standar minimal tersebut.

(7)

Selain tingkat kompetensi, penggunaan kata kerja menunjukan penekanan aspek yang diinginkan, mencakup sikap, pengetahuan, serta keterampilan. Pengembangan indikator harus mengakomodasi kompetensi sesuai tendensi yang digunakan KI dan KD. Jika aspek keterampilan lebih menonjol, maka indikator yang dirumuskan harus mencapai kemampuan keterampilan yang diinginkan. 2. Menganalisis karakteristik mata pelajaran, peserta didik dan sekolah

Setiap mata pelajaran memiliki karakteristik tertentu yang membedakan dari mata pelajaran lainnya. Perbedaan ini menjadi pertimbangan penting dalam mengembangkan indikator.

Pengembangkan indikator memerlukan informasi karakteristik peserta didik yang unik dan beragam. Peserta didik memiliki keragaman dalam intelegensi dan gaya belajar. Oleh karena itu indikator selayaknya mampu mengakomodir keragaman tersebut. Peserta didik dengan karakteristik unik visual-verbal atau psiko-kinestetik selayaknya diakomodir dengan penilaian yang sesuai sehingga kompetensi siswa dapat terukur secara proporsional.

Karakteristik sekolah dan daerah menjadi acuan dalam pengembangan indikator karena target pencapaian sekolah tidak sama. Sekolah kategori tertentu yang melebihi standar minimal dapat mengembangkan indikator lebih tinggi. Termasuk sekolah bertaraf internasional dapat mengembangkan indikator dari SK dan KD dengan mengkaji tuntutan kompetensi sesuai rujukan standar internasional yang digunakan. Sekolah dengan keunggulan tertentu juga menjadi pertimbangan dalam mengembangkan indikator.

3. Menganalisis kebutuhan dan kompetensi

Kebutuhan dan potensi peserta didik, sekolah dan daerah perlu dianalisis untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam mengembangkan indikator. Penyelenggaraan pendidikan seharusnya dapat melayani kebutuhan peserta didik, lingkungan, serta mengembangkan potensi peserta didik secara optimal. Peserta didik mendapatkan pendidikan sesuai dengan potensi dan kecepatan belajarnya, termasuk tingkat potensi yang diraihnya.

(8)

potensi sekolah yang berguna untuk mengembangkan kurikulum melalui pengembangan indikator.

4. Merumuskan indikator

Dalam penyusunan indikator pencapaian perlu diperhatikan hal-hal berikut ini

a. Indikator dirumuskan dengan kata kerja operasional yang terukur, didalamnya terdapat dua unsur, yiatu tingkat kompetensi dan konten (pengetahuan dan keterampilan)

b. Penyusunan indikator mengacu pada kompetensi inti, kompetensi dasar, materi pokok, kegiatan pembelajaran dan penilaian dalam silabus

c. Tingkat kompetensi indikator harus mencapai tingkat kompetensi minimal yang tercantum pada kompetensi dasar maupun kompetensi inti dan dapat dikembangkan hingga ke tingkat yang paling tinggi untuk mencapai target pencapaian kompetensi sesuai dengan karakteristik dan daya dukung sekolah dan lingkungannya

d. Tingkat kompetensi pada aspek sikap adalah menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan

e. Tingkat kompetensi pada aspek pengetahuan adalah mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevalasi, dan mengkreasi

f. Tingkat kompetensi pada aspek keterampilan adalah mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta

g. Keseluruhan indikator yang disusun memadai untuk mencapai kompetensi dasar, kompetensi inti, dan standar kompetensi lulusan

5. Mengembangkan indikator penilaian

Indikator penilaian merupakan pengembangan lebih lanjut dari indikator (indikator pencapaian kompetensi). Indikator penilaian perlu dirumuskan untuk dijadikan pedoman penilaian bagi guru, peserta didik maupun evaluator di sekolah. Dengan demikian indikator penilaian bersifat terbuka dan dapat diakses dengan mudah oleh warga sekolah. Setiap penilaian yang dilakukan melalui tes dan non-tes harus sesuai dengan indikator penilaian.

(9)

instrumen penilaian dalam bentuk soal, lembar pengamatan, dan atau penilaian hasil karya atau produk, termasuk penilaian diri.

C. Fungsi Indikator

Indikator memiliki kedudukan yang sangat strategis dalam mengembangkan pencapaian kompetensi berdasarkan SK-KD. Indikator berfungsi sebagai berikut: 1. Pedoman dalam mengembangkan materi pembelajaran.

Pengembangan materi pembelajaran harus sesuai dengan indikator yang dikembangkan. Indikator yang dirumuskan secara cermat dapat memberikan arah dalam pengembangan materi pembelajaran yang efektif sesuai dengan karakteristik mata pelajaran, potensi dan kebutuhan peserta didik, sekolah, serta lingkungan.

2. Pedoman dalam mendesain kegiatan pembelajaran.

Desain pembelajaran perlu dirancang secara efektif agar kompetensi dapat dicapai secara maksimal. Pengembangan desain pembelajaran hendaknya sesuai dengan indikator yang dikembangkan, karena indikator dapat memberikan gambaran kegiatan pembelajaran yang efektif untuk mencapai kompetensi. Indikator yang menuntut kompetensi dominan pada aspek prosedural menunjukkan agar kegiatan pembelajaran dilakukan tidak dengan strategi ekspositori melainkan lebih tepat dengan strategi discovery-inquiry. 3. Pedoman dalam mengembangkan bahan ajar.

Bahan ajar perlu dikembangkan oleh guru guna menunjang pencapaian kompetensi peserta didik. Pemilihan bahan ajar yang efektif harus sesuai tuntutan indikator sehingga dapat meningkatkan pencapaian kompetensi secara maksimal.

4. Pedoman dalam merancang dan melaksanakan penilaian hasil belajar.

(10)

D. KI dan KD Fisika SMA Kelas XI Semester 1

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

KI 1

Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

1. Bertambahnya keimanan dengan menyadari hubungan keteraturan dan kompleksitas alam dan jagat raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya

2. Menyadari kebesaran Tuhan yang mengatur karakteristik benda titik dan benda tegar, fluida, gas, dan gejala gelombang

KI 2

Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tang-gung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, da-mai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

1. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; ber-tanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan KI 3

Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan

1. Menganalisis gerak parabola dan gerak melingkar dengan menggunakan vektor

2. Mengevaluasi pemikiran dirinya terhadap keteraturan gerak planet dalam tata surya berdasarkan hukum-hukum Newton

3. Menganalisis konsep energi, usaha, hubungan usaha dan perubahan energi, dan hukum kekekalan energi untuk menyelesaikan permasalahan gerak dalam kejadian sehari-hari 4. Menganalisis hubungan antara

(11)

masalah 5. Menerapkan konsep momentum dan impuls, serta hukum kekekalan momentum dalam kehidupan sehari-hari mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan

3. Memecahkan masalah dengan menggunakan metode ilmiah terkait dengan konsep gaya dan kekekalan energi

4. Merencanakan dan melaksanakan percobaan getaran harmoik pada ayunan bandul dan getaran pegas 5. Memodifikasi roket sederhana

(12)

BAB III PENUTUP

Kesimpulan

Indikator merupakan penanda pencapaian KD yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Indikator dirumuskan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan kata kerja operasional.

(13)

Daftar Pustaka

https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2009/09/17/indikator-pencapaian-kompetensi/

Referensi

Dokumen terkait

Pola ungkapan informal adalah pengaturan atau susunan unsur-unsur Bahasa yang sistematis menurut keteraturan dalam bahasa yang dipakai partisipan A kepada partisipan B

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dikemukakan, maka diperoleh kesimpulan bahwa melalui media balok huruf yang diberi penyangga memudahkan anak untuk mencoba

Pada penelitian ini terdapat empat hipotesis yang diuji oleh penulis yakni (1) motivasi karir berpengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk

9 PROGRAM & 27 KEGIATAN REFORMASI BIROKRASI + 9 JUKLAK RB PROGRAM RB: PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK KEGIATAN RB: PRESERVASI JALAN NASIONAL TERUKUR (PJT)

dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok

Menyajikan hasil penyusunan kertas kerja secara lisan maupun tulisan Dengan disajikan akun jurnal penyesuaian Peserta didik dapat menganalisis kertas kerja Dengan

Standar isi berada pada kualifikasi baik, yang mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada SMA Negeri 2 Maros, maka dari indikator

Informasi yang diperoleh dalam penelitian ini dapat memberikan kajian tambahan dan informasi kepada masyarakat terkait pelaksanaan pelayanan program perawatan kesehatan