• Tidak ada hasil yang ditemukan

Contoh Proposal Penelitian SSS Sangat Se

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Contoh Proposal Penelitian SSS Sangat Se"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN

TERHADAP PENINGKATAN JUMLAH

PENERIMAAN MAHASISWA BARU DI PT A

AJENG PIPIT

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya penulis bisa menyelesaikan makalah mengenai penelitian yang berjudul “Pengaruh Peningkatan Kualitas Pelayanan Terhadap Peningkatan Jumlah Penerimaan Mahasiswa Baru”. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Metode Penelitian yang diampu oleh Ibu Dwiyani Sudaryanti, SE, Ak, MSI. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangannya, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini memberikan informasi yang bermanfaat bagi penulis dan juga bagi semua pihak untuk pengembangan wawasan dan ilmu pengetahuan.

Malang, 29 Juli 2012 Penyusun

(3)

DAFTAR ISI

Halaman Judul ... 1

Kata Pengantar ... 2

Daftar Isi ... 3

BAB I Pendahuluan ... 4

A. Latar Belakang Masalah... 4

B. Rumusan Masalah... 7

C. Tujuan Penelitian... 7

D. Perumusan Hipotesa... 7

E. Manfaat Penelitian... 8

BAB II Tinjauan Pustaka... 9

A. Landasan Penelitian Terdahulu... 9

B. Landasan Teori... 9

BAB III Metode Penelitian... 14

A. Lokasi Penelitian... 14

B. Jenis Penelitian... 14

C. Populasi dan Sampel... 14

D. Jenis dan Sumber Data... 14

E. Metode Pengumpulan Data... 15

(4)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pelayanan merupakan salah satu cara sebuah perusahaan / lembaga untuk menunjukkan kepedulian terhadap konsumen. Pelayanan yang baik akan menjadi nilai tambah tersendiri bagi perusahaan sehingga membuat konsumen lebih tertarik. Walaupun produk yang kita miliki bagus namun apabila pelayanan yang diberikan tidak berkualitas maka konsumen juga belum tentu akan terus menggunakan produk kita. Pelayanan sendiri menurut Lorenzi, Skinner dan Crosby (dalam Ratminto dan Atik, 2005:2) berpendapat bahwa pelayanan adalah produk-produk yang tidak kasat mata (tidak dapat diraba) yang melibatkan usaha-usaha manusia dan menggunakan peralatan. Istilah kualitas ini, menurut Tjiptono (1996:55) mencakup pengertian:

1) Kesesuaian dengan persyaratan 2) Kecocokan untuk pemakaian 3) Perbaikan berkelanjutan 4) Bebas dari kerusakan/cacat

5) Pemenuhan kebutuhan pelanggan sejak awal dan setiap saat 6) Melakukan segala sesuatu secara benar dan

7) Sesuatu yang bisa membahagiakan pelanggan

(5)

perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang dia rasakan dibanding dengan harapannya. Oleh karena itu bagaimana kualitas pelayanan di PT A akan menjadi salah satu faktor penting yang bisa mempengaruhi keputusan calon mahasiswa untuk mendaftar di PT A. Ukuran keberhasilan penyelenggaraan pelayanan ditentukan oleh tingkat kepuasan penerima layanan. Kepuasan penerima layanan dicapai apabila penerima layanan memperoleh pelayanan sesuai dengan yang dibutuhkan dan diharapkan (Ratminto, 2005:28). Dan ukuran keberhasilan penyelenggaraan pelayanan di PT A bisa dilihat dari peningkatan jumlah penerimaan mahasiswa baru di PT A.

Di PT A pelayanan yang diberikan terhadap konsumennya yaitu calon mahasiswa, mahasiswa, tamu, dan lain sebagainya masih belum mampu memberikan pelayanan yang berkualitas. Hal ini bisa kita lihat dalam beberapa hal, yaitu:

a. Ketepatan waktu pelayanan, yang meliputi waktu tunggu dan waktu proses.

Pelayanan yang dimaksudkan disini adalah pelayanan pendaftaran, daftar ulang, pembayaran biaya kuliah, dan lain sebagainya. Belum ada standar waktu yang digunakan, terkadang bisa cepat atau lambat tergantung cara penyampaian produk bagaimana, apakah konsumen bisa langsung paham dengan penjelasan yang diberikan atau butuh waktu lebih. Itu nanti juga akan berpengaruh pada cepat atau lambatnya pelayanan.

b. Akurasi pelayanan, yaitu bebas dari kesalahan-kesalahan

Pelayanan pembayaran di PT A sudah memakai sistem, sehingga para petugas harus memahami sistem tersebut terlebih dahulu sebelum menggunakan, agar tidak terjadi kesalahan pada saat melayani konsumen.

c. Kesopanan dan keramahan dalam memberikan pelayanan

(6)

dipengaruhi karena faktor psikologis misalnya capek, atau kelelahan. Itu yang harus bisa dihindari, bagaimanapun kondisi kita harus tetap bisa profesional dalam bekerja.

d. Atribut pendukung pelayanan lainnya

Sebagai contoh pada waktu konsumen terpaksa harus menunggu, maka diberikan pelayanan khusus jadi tidak hanya berdiam diri di ruang tunggu tapi sebaiknya disana juga diberi pelayanan lebih seperti penyediaan sarana tunggu dengan ditambah beberapa atribut pendukung misalnya buletin kampus, majalah, koran, atau media lain agar waktu tunggu tidak begitu membosankan.

Ada beberapa hal dari point tersebut di atas yang masih perlu untuk ditingkatkan lagi mengingat berkurangnya jumlah penerimaan mahasiswa baru selama 2 tahun berturut-turut. Meskipun jumlah berkurangnya penerimaan mahasiswa hanya sedikit dan tidak menimbulkan dampak kerugian yang signifikan bagi PT A, namun hal ini menjadi koreksi bersama. Karena segala sesuatu yang mengalami penurunan, meskipun dalam jumlah yang tidak terlalu besar namun apabila terjadi terus menerus maka bisa menimbulkan efek buruk dalam jangka panjang.

(7)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan di atas, maka permasalahan yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah:

1. “Apakah ada pengaruh variabel pelayanan terhadap penerimaan mahasiswa baru?”

2. “Bagaimanakah pengaruh peningkatan kualitas pelayanan terhadap peningkatan jumlah penerimaan mahasiswa baru di PT A?”.

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini mempunyai dua tujuan yaitu sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh variabel pelayanan terhadap penerimaan mahasiswa baru?

2. Untuk mengetahui apakah peningkatan pelayanan berpengaruh signifikan terhadap peningkatan jumlah penerimaan mahasiswa baru?

D. Perumusan Hipotesa

1. Pelayanan adalah suatu aktivitas yang bersifat tidak kasat mata, dan merupakan interaksi antara konsumen dengan karyawan. Tanpa wujud berarti bahwa jasa/pelayanan tidak dapat dilihat diraba, didengar, atau dicium sebelum jasa itu dibeli. Dalam penelitian ini keterikatan pelayanan jasa dan penyedia jasa dalam penelitian ini menunjukkan kemungkinan adanya hubungan antara pelayanan yang diberikan dengan keputusan mereka untuk memilih PT A sebagai tempat untuk melanjutkan studi. Bisa ditarik untuk hipotesis yang pertama:

H1 : Variabel pelayanan berpengaruh terhadap penerimaan mahasiswa

(8)

2. Pelayanan yang diberikan dimaksudkan untuk memecahkan permasalahan konsumen/pelanggan, dan dalam penelitian ini pelayanan dimaksudkan untuk memecahkan permasalahan konsumen/pelanggan untuk menentukan pilihan mereka untuk melanjutkan di studi di PT A atau tidak. Bisa ditarik hipotesis yang kedua yaitu:

H2 : Peningkatan pelayanan berpengaruh signifikan terhadap peningkatan

jumlah penerimaan mahasiswa baru.

E. Manfaat Penelitian 1. Kontribusi Praktis

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi bagi PT A sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan strategi apa yang bisa diambil agar penerimaan mahasiswa baru bisa mengalami peningkatan setiap tahun sehingga bisa memberikan profit yang lebih besar bagi PT A.

2. Kontribusi untuk Pihak Lain

(9)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu tentang kualitas pelayanan sudah banyak dilakukan sebelumnya. Di sini peneliti hanya akan mengambil salah satunya saja yaitu penelitian oleh Retnaningrum (2005) dalam penelitiannya yang berjudul analisis faktor kualitas pelayanan yang mempengaruhi kepuasan pelanggan pada Rumah Bersalin Dr. Agus Dalranto Ponorogo menggunakan variabel bukti langsung (X1), keandalan (X2), daya tanggap (X3), jaminan (X4), empati

(X5), dan kepuasan pelanggan sebagai variabel terikat (Y). Dalam penelitian

ini penelitian menggunakan metode explanatory research, alat analisis regresi linier berganda dan regresi parsial untuk mengetahui perbedaan dalam tiap-tiap item kepuasan pelanggan. Hasil dalam penelitian ini adalah variabel kepuasan pelanggan mempunyai hubungan dan pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan (Y), sedangkan variabel yang paling dominan adalah variabel jaminan (X4).

Peniliti menggunakan penelitian ini sebagai referensi karena Linda Dwi Retnaningrum menggunakan Rumah Sakit sebagai tempat penelitian, sehingga sama dengan tempat penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu bergerak di bidang jasa.

B. Landasan Teori

(10)

Konsep kualitas pelayanan pada dasarnya bersifat relatif, yaitu tergantung dari perspektif yang digunakan untuk menentukan ciri-ciri dan spesifikasi. Pada dasarnya terdapat tiga orientasi kualitas pelayanan yang seharusnya konsisten satu sama lainnya, yaitu: persepsi pelanggan, produk dan pelayanan, dan proses. Ketiga orientasi ini dapat dibedakan dengan jelas bahkan produknya adalah proses itu sendiri (Lupiyoadi, 2001:144). Parasuraman, Zeithaml, dan Berry (dalam Tjiptono, 1986:69) yang melakukan penelitian khusus terhadap beberapa jenis pelayanan, mengidentifikasi sepuluh faktor utama yang menentukan kualitas pelayanan, yakni:

1. Realibility, yang mencakup konsistensi kerja (performance) dan kemampuan untuk dipercaya (dependability). Hal ini berarti perusahaan memberikan pelayanannya secara tepat sejak awal (rightthefirsttime) dan telah memenuhi janji atau iklannya.

2. Responsiveness, yaitu kemauan atau kesiapan para pegawai untuk memberikan pelayanan yang dibutuhkan pelanggan.

3. Competence, artinya setiap pegawai perusahaan memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan untuk dapat memberikan pelayanan tertentu. 4. Access, yaitu kemudahan untuk dihubungi atau ditemui, yang berarti lokasi

fasilitas pelayanan mudah dijangkau, waktu menunggu tidak terlalu lama, saluran komunikasi mudah dihubungi.

5. Courtesy, yaitu sikap sopan santun, respek, perhatian, dan keramahan dari para kontak personal perusahaan.

6. Communication, yaitu memberikan informasi yang dapat dipahami pelanggan serta selalu mendengarkan keluhan pelanggan.

7. Credibility, yaitu jujur dan dapat dipercaya. Disini menyangkut nama dan reputasi perusahaan karakteristik pribadi, kontak personal, dan interaksi dengan pelanggan.

(11)

9. Understanding/knowing the costumer, yaitu upaya untuk memahami kebutuhan pelanggan.

10.Tangible, yaitu segala bukti fisik seperti pegawai fasilitas, peralatan, tampilan fisik dari pelayanan misalnya kartu kredit plastik.

Dari uraian di atas dapat disarikan bahwa kinerja pelayanan adalah hasil kerja yang dicapai oleh pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawabnya yang diukur berdasarkan indikator bukti fisik (tangible), keandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance), dan empati (emphaty).

Goetsch dan Davis (dalam Tjiptono & Diana, 2001:5) memberikan batasan bahwa kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. Di pihak lain Gaspersz (2002:4) memberikan pengertian kualitas sebagai segala sesuatu yang mampu memenuhi keinginan atau kebutuhan pelanggan, sedangkan Reksohadiprodjo (1996:391) mendefinisikan kualitas sebagai ukuran seberapa dekat suatu barang atau jasa sesuai dengan standar tertentu.

Penawaran suatu perusahaan pada pasar biasanya mencakup beberapa jenis pelayanan. Komponen pelayanan ini dapat merupakan bagian terkecil atau bagian utama dari keseluruhan penawaran tersebut. Penawaran bisa saja murni berupa barang pada satu sisi dan layanan murni pada sisi lainnya. Oleh karena itu, maka penawaran suatu perusahaan dapat diklasifikasikan menjadi lima kategori menurut Simamora (2001:172), yaitu:

a. Produk berwujud murni

Penawaran semata-mata hanya terdiri dari produk fisik misalnya sabun mandi, pasta gigi, atau sabun cuci tanpa pelayanan lainnya yang menyertai produk tersebut.

b. Produk berwujud disertai dengan layanan pendukung

(12)

konsumennya. Disini pelayanan didefinisikan sebagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk pelanggan yang telah membeli produknya. c. Hybrid

Penawaran yang terdiri dari barang dan layanan dengan proporsi yang sama.

d. Pelayanan utama

Pelayanan barang yang disertai layanan tambahan (pelengkap) dan barang-barang pendukung lainnya.

e. Pelayanan murni

Penawaran seluruhnya berupa layanan, seperti yang digunakan oleh peneliti yaitu Perguruan Tinggi Swasta, atau bisa Rumah Sakit, konsultasi psikologi, dan lain sebagainya.

Ada beberapa karakteristik pelayanan yang dimiliki oleh pelayanan menurut Zemke (dalam Ratminto dan Atik, 2005:3), yaitu:

a. Konsumen memiliki kenangan atau memori atas pengalaman menerima pelayanan, yang tidak bisa dijual atau diberikan kepada orang lain.

b. Tujuan penyelenggaraan pelayanan adalah keunikan, setiap pelanggan dan setiap kontak dianggap sesuatu yang spesial.

c. Suatu pelayanan terjadi pada saat tertentu, ini tidak dapat disimpan di gudang atau dikirimkan barang contohnya.

d. Konsumen melakukan kontrol kualitas dengan cara membandingkan harapan dan pengalaman yang diperolehnya.

e. Jika terjadi kesalahan, satu-satunya cara yang bisa dilakukan oleh karyawan untuk memperbaiki adalah meminta maaf.

(13)

Menurut Tjiptono (2005:117), beberapa aspek yang perlu dicermati karyawan dalam memberikan pelayanan kepada konsumen, agar dapat memberikan kepuasan adalah sebagai berikut:

a. Suasana lingkungan yang bisa membuat konsumen nyaman dan senang b. Pelatihan dan pengembangan serta pemberdayaan karyawan agar dapat

memahami dan menangani respon emosional pelanggan.

c. Sistem penanganan keluhan yang responsif, empatik, fair, dan efektif d. Menggunakan pendekatan komunikasi berbeda untuk kategori individu

yang berlainan

e. Menawarkan nilai sosial dan emosional tertentu.

f. Mendirikan kelompok konsumen eksklusif yang mengelola aktivitas khusus

(14)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT A yang merupakan salah satu Perguruan Tinggi Swasta di Malang yang beralamat di Jl. Soekarno Hatta – Rembuksari 1A, Malang.

B. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kausal

komparatif (causal comparative research)

,

yaitu tipe penelitian dengan karakteristik masalah berupa hubungan sebab akibat antara dua variabel atau lebih (Indriantoro, 1999:27). Peneliti ingin mengetahui apakah ada hubungan sebab akibat antara variabel peningkatan pelayanan terhadap variabel peningkatan penerimaan mahasiswa baru, yaitu apakah dengan meningkatkan kualitas pelayanan bisa menyebabkan peningkatan jumlah penerimaan mahasiswa baru di PT A.

C. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa aktif di PT A. Sampel dipilih dengan metode pemilihan sampel probabilitas (probability sampling methods) atau metode pemilihan sampel secara acak (Indriantoro, 1999:120). Dari seluruh mahasiswa aktif yang ada di PT A peneliti mengambil sampel sebanyak 50.

D. Jenis dan Sumber Data 1. Jenis Data

(15)

kata/kalimat, sedangkan data kuantitatif yaitu data yang disajikan dalam angka-angka.

2. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara), sedangkan data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (Indriantoro, 1999:147). Dalam hal ini data primer berupa data yang diperoleh langsung dari sampel yang telah mengisi kuisioner, sedangkan data sekundernya adalah data tentang jumlah penerimaan mahasiswa baru tahun 2010-2012.

E. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Survey (Kuisioner)

Karena lokasi antara responden berdekatan maka peneliti menggunakan kuisioner secara personal (personally Administered Questionnaires), yaitu penggunaan teknik kuisioner yang disampaikan dan dikumpulkan langsung. Peneliti dapat berhubungan langsung dengan responden dan memberikan penjelasan seperlunya dan kuisioner dapat langsung dikumpulkan setelah selesai dijawab oleh responden.

b. Dokumenter

(16)

F. Metode Analisis Data dan Uji Hipotesa

Dalam penelitian ini terdapat dua hipotesis yang perlu diuji, keduanya akan diuji dengan uji regresi sederhana. Regresi sederhana adalah bentuk regresi dengan model yang bertujuan untuk mempelajari hubungan antara dua variabel, yakni variabel independen (bebas) dan variabel dependen (terikat). 1. Pengujian hipotesis pertama (H1)

Uji regresi sederhana dengan persamaan: Y = a + b1x1 + c

Dimana :

Y = penerimaan mahasiswa baru X1 = pelayanan

a1 = penduga bagi intercept (konstanta)

b1 = penduga bagi koefisien regresi

2. Pengujian hipotesis kedua (H2)

Y = a + b2x2 + c1

Dimana :

X2 = peningkatan pelayanan

Y2 = peningkatan penerimaan mahasiswa baru

a2 = penduga bagi intercept (konstanta)

Referensi

Dokumen terkait

Program Kegiatan tercapai cukup baik mengingat tingkat kesadaran masyarakat mengenai membuang sampah sembarangan sudah cukup terkontrol dengan melihat kepedulian kami

Jadi penelitian ini adalah pola atau strategi yang digunakan guru dalam mengajar dengan menggunakan strategi bermain peran pada materi pernan anggota keluarga melalui

Since this study describes politeness strategies the customer service representatives use, the method of the study is descriptive research, specifically a case study, in which

Dalam melakukan penelitian dapat berangkat adanya potensi atau masalah.Masalah yang dikemukakan adalah penyimpangan yang terjadi dari adanya “Kejahatan Narkoba”

Sistem Pakar merupakan sistem komputer yang berbasis pengetahuan yang terpadu di dalam suatu sistem informasi, sehingga memiliki kemampuan untuk menyelesaikan masalah dalam

Hasil akumulasi angka yang telah anda dapatkan, misalnya : 505870 dibagi 7, sisanya menunjukkan salah satu angka : 1,2,3,4,5,6,& 7/0.. Dihitung dari hari Jum’at

Adapun sumber data dalam penelitian ini berasal dari : (1) catatan lapangan dari rangkaian pembelajaran dan tingkah laku siswa selama mengikuti kegiatan proses pembelajaran; (2)

Restoran merupakan salah satu unsur produk wisata yang memegang peranan penting karena restoran adalah salah satu jenis usaha jasa pangan yang bertempat di sebagian