• Tidak ada hasil yang ditemukan

RELEVANSI KOMPONEN KOMPONEN POKOK KURIKU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "RELEVANSI KOMPONEN KOMPONEN POKOK KURIKU"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

RELEVANSI KOMPONEN-KOMPONEN POKOK KURIKULUM DENGAN SILABUS DAN RPP DI SD KELAS TINGGI

Siti Alatimah Akbariyah (1507411)

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan sitialatimah@gmail.com

Kurikulum Nasional bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupn bermasyarakat, berbangsa, bernegara dan peradaban dunia. Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006 yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu. Pengembangan Kurikulum juga didasari oleh reformasi pendidikan yang mengacu pada delapan standar, yakni, Standar Isi, Standar Proses Pembelajaran, Standar proses penilaian, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana-prasarana, standar pembiayaan, dan standar pengelolaan. Perkembangan penduduk di indonesia sebagai modal dilaksanakannya pengembangan kurikulum tersebut. Kondisi pendidikan dikaitkan dengan tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan menjadi tantangan internal dalam pengembangan kurikulum 2013.

Dalam kaitannya dengan penyusunan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran kurikulum 2013 ini diperlukan pula penguatan tata kelola dan materi kurikulum 2013 yakni penguatan tata kelola yang meliputi penguatan tata kerja guru yang lebih bersifat kolaboratif, penguatan manajemen sekolah melalui penguatan kemampuan manajemen kepala sekolah sebagai pimpinan kependidikan (educational leader) dan penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen dan proses pembelajaran. Selanjutnya pada materi pelajaran ditempuh dengan pengurangan materi yang tidak relevan dan pendalaman serta perluasan materi yang relevan.

(2)

No KBK 2004 KTSP 2006 Kurikulum 2013

1 Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari Standar Isi

Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari kebutuhan

2 Standar Isi dirumuskan berdasarkan Tujuan Mata Pelajaran (Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran) yang dirinci menjadi Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran

Standar Isi diturunkan dari Standar Kompetensi Lulusan melalui Kompetensi Inti yang bebas mata pelajaran

3 Pemisahan antara mata pelajaran pembentuk sikap, pembentuk keterampilan, dan pembentuk pengetahuan

Semua mata pelajaran harus berkontribusi terhadap

pembentukan sikap,

keterampilan, dan pengetahuan,

4 Kompetensi diturunkan dari mata pelajaran Mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai

5 Mata pelajaran lepas satu dengan yang lain, seperti sekumpulan mata pelajaran terpisah

Semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti (tiap kelas)

Penyempurnaan kurikulum 2013 memiliki pola pikir yang lebih luas dan mendalam lagi yakni;

• Penguatan pola pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus memiliki pilihan-pilihan terhadap materi yang dipelajari dan gaya belajarnya (learning style) untuk memiliki kompetensi yang sama;

• Penguatan pola pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didik-masyarakat-lingkungan alam, sumber/media lainnya);

• Penguatan pola pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui internet);

• Penguatan pola belajar sendiri dan kelompok (berbasis tim); • Penguatan pembelajaran berbasis multimedia

• Penguatan pola pembelajaran berbasis klasikal-massal dengan tetap memperhatikan pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta didik;

(3)

Bagian dalam penguatan proses tersebut dibagi kedalam dua jenis proses yaitu proses pembelajaran dan proses penilaian. Karakteristik penguatan proses pembelajaran diantaranya:

1. Menggunakan pendekatan saintifik melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar, dll.;

2. Menggunakan ilmu pengetahuan sebagai penggerak pembelajaran untuk semua mata pelajaran;

3. Menuntun siswa untuk mencari tahu, bukan diberi tahu (discovery learning); dan 4. Menekankan kemampuan berbahasa sebagai alat komunikasi.

Karakteristik penguatan proses penilaian meliputi;

1. Mengukur tingkat berpikir siswa mulai dari rendah sampai tinggi;

2. Menekankan pada pertanyaan yang membutuhkan pemikiran mendalam (bukan sekedar hafalan);

3. Mengukur proses kerja siswa; dan

4. Menggunakan portofolio pembelajaran siswa.

Dalam hal ini terbentuk langkah-langkah penyesuaian beban guru dan murid SD dalam tabel berikut;

Pelaku Beban Penyelesaian

Guru

Menyusun Silabus. Disediakan buku

pegangan guru Mencari buku yang sesuai.

Mengajar beberapa mata pelajaran dengan cara berbeda.

Pendekatan tematik terpadu menggunakan satu buku untuk semua

mata pelajaran

sehingga dapat selaras dengan kemampuan Bahasa Indonesia

sebagai alat

komunikasi dan

carrier of knowledge. Mengajar banyak mata pelajaran.

Menggunakan bahasa Indonesia sebagai penghela mata pelajaran yang lain sehingga selaras.

Menggunakan ilmu pengetahuan sebagai penggerak pembahasan.

Murid

Mempelajari banyak mapel.

Mempelajarai mata pelajaran dengan cara berbeda.

Membeli buku. Penyedian buku teks

oleh

pemerintah/daerah. Membeli lembar kerja siswa.

(4)

Kompetensi yang semula diturunkan dari matapelajaran berubah menjadi matapelajaran dikembangkan dari kompetensi. Selanjutnya pada pendekatan (isi) Kompetensi dikembangkan melalui Tematik Integratif dalam semua mata pelajaran.

Pada komponen Struktur Kurikulum (Mata pelajaran dan alokasi waktu) (ISI) di Sekolah dasar elemen perubahan nya mencakup;

 Holistik berbasis sains (alam, sosial, dan budaya)  Jumlah matapelajaran dari 10 menjadi 6

 Jumlah jam bertambah 4 JP/minggu akibat perubahan pendekatan pembelajaran

Sementara itu pada proses pembelajaran, standar proses yang semula terfokus pada Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi dilengkapi dengan Mengamati, Menanya, Mengolah, Menyajikan, Menyimpulkan, dan Mencipta. Belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di lingkungan sekolah dan masyarakat. Guru bukan satu-satunya sumber belajar. Sikap tidak diajarkan secara verbal, tetapi melalui contoh dan teladan. Proses pembelajaran dilaksanakan secara Tematik dan terpadu.

Selanjutnya pada komponen penilaian hasil belajar di SD, elemen-elemen perubahan diantaranya:

 Penilaian berbasis kompetensi

 Pergeseran dari penilain melalui tes (mengukur kompetensi pengetahuan berdasarkan hasil saja), menuju penilaian otentik (mengukur semua kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil)

 Memperkuat PAP (Penilaian Acuan Patokan) yaitu pencapaian hasil belajar didasarkan pada posisi skor yang diperolehnya terhadap skor ideal (maksimal)  Penilaian tidak hanya pada level KD, tetapi juga kompetensi inti dan SKL  Mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa sebagai instrumen utama

penilaian

KOMPETENSI INTI(KI) DAN KOMPETENSI DASAR (KD)

Dalam Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 2003, Kompetensi Inti (KI) merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan yang harus dimiliki seorang Peserta Didik pada setiap tingkat kelas atau program yang menjadi landasan Pengembangan Kompetensi dasar. Kompetensi Inti dimaksudkan pada: sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan yang berfungsi sebagai pengintegrasi muatan Pembelajaran, mata pelajaran atau program dalam mencapai Standar Kompetensi Lulusan. Sebagaimana yang kita ketahui, Kompetensi inti terbagi kedalam 4 kompetensi yakni;

KI-1 => SIKAP SPIRITUAL yakni Sikap terhadap Tuhan YME KI-2 => SIKAP SOSIAL yakni Sikap thd diri sendiri & orang lain KI-3 => Pengetahuan

KI-4 => Keterampilan

(5)

IV V VI 1. Menerima,

menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya

1. Menerima,

menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.

1. Menerima,

menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.

1. Menunjukkan

perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya

2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air.

2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air.

3. Memahami

pengetahuan faktual

dengan cara

mengamati dan

menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan

Tuhan dan

kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain

3. Memahami

pengetahuan faktual dan konseptual dengan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain

3.Memahami

pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati, menanya dan mencoba berdasarkan rasa ingin

pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam

gerakan yang

mencerminkan anak sehat, dan dalam

pengetahuan faktual dan konseptual dalam

mencerminkan anak sehat, dan dalam

pengetahuan faktual dan konseptual dalam

mencerminkan anak sehat, dan dalam

tindakan yang

(6)

kelompok 1:

kelompok Kompetensi Dasar sikap spiritual dalam rangka menjabarkan

KI-1;

kelompok 2:

kelompok Kompetensi Dasar sikap sosial dalam rangka menjabarkan

KI-2;

kelompok 3:

kelompok Kompetensi Dasar pengetahuan dalam rangka

menjabarkan KI-3;

kelompok 4:

kelompok Kompetensi Dasar keterampilan dalam rangka

menjabarkan KI-4. KOMPETENSI

DASAR KOMPETENSI

DASAR

Kompetensi Dasar merupakan tingkat kemampuan dalam konteks muatan Pembelajaran, pengalaman belajar, atau mata pelajaran yang mengacu pada Kompetensi inti. Kompetensi Dasar dikembangkan dalam konteks muatan Pembelajaran, pengalaman belajar, mata pelajaran atau mata kuliah sesuai dengan Kompetensi inti.

Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai Kompetensi Inti. Rumusan Kompetensi Dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik dan kemampuan peserta didik, dan kekhasan masing-masing mata pelajaran. Masing-masing mata pelajaran dibagi kedalam empat kelompok sesuai dengan Kompetensi Inti, diilustrasikan dalam dabel berikut:

Ruang lingkup pembelajaran tematik meliputi semua KD dari semua mata pelajaran kecuali agama. Mata pelajaran yang dimaksud adalah: Bahasa Indonesia, PPKn, Matematika, IPA, IPS, Penjasorkes dan Seni Budaya dan Prakarya.

(7)

DAFTAR PUSTAKA

Auliana. (2008). Komponen-Komponen Pengembangan Kurikulum. [Online]. Tersedia:http://lavender2night.multiply.com/journal/item/5?

&show_interstitial=1&u=%2Fjo urnal%2Fitem/html [15 Februari 2017]

Permendikbud No. 57 Tahun 2014_Kurikulum SD/MI 2013

(http://ridwanaz.com/umum/bahasa/pengertian-kalimat-definisi-kalimat/ html) [15 Februari 2017]

Deden Cahaya Kusuma. Jurnal Pendidikan. Analisis Komponen-Komponen Pengembangan Kurikulum 2013 pada Bahan Uji Publik Kurikulum 2013. Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pendidikan Indonesia.

Dokumen Kurikulum 2013 yang di akses di:

http://kemdikbud.go.id/kemdikbud/uji-publik-kurikulum-2013-1

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Dengan pemberitahuan melalui sms dan menggunakan alarm sebagai respondan, sensor suhu LM35, sensor api Flame Detector serta sensor asap dan gas MQ2 sebagai

Dipetik Agustus 8, 2016, dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI): http://kbbi.web.id/pustaka..

ketercapaian indikator yang telah dirumuskan  Membuat soal subyektif untuk mengukur. ketercapaian indikator yang telah dirumuskan  Instrumen

METODE PROJECT BASE LEARNING UNTUK PENCAPAIAN KETERAMPILAN ABAD 21 PADA MATA PELAJARAN ALGORITMA PERCABANGAN. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Judul : Model Pengembangan Strategi Pembelajaran Dalam Pembentukan Perilaku Berwawasan Lingkungan Peserta Praktik Kerja Industri Pada SMK Bidang Keahlian Teknik Mesin (Tahun

Karena Obat Herbal De Nature di podo jodo spesialis kelamin insyaAllah bisa membantu menjadi perantara kesembuhan kemaluan yang keluar nanah atau gonore alias

(2) Penerapan SKKNI sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dapat disusun dalam kemasan kualifikasi nasional, okupasi atau jabatan nasional, klaster kompetensi