• Tidak ada hasil yang ditemukan

BERIMAN KEPADA MALAIKAT SEBAGAI MAKHLUK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BERIMAN KEPADA MALAIKAT SEBAGAI MAKHLUK"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

AQIDAH

Dosen Pengampu: Azis Abdullah, S.Ag, MA

Disusun oleh:

Dani Ismail (17612012)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MASJID SYUHADA

YOGYAKARTA

(2)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahamatullahi Wabarakatuh

Segala puji hanya milik Allah ﷻ yang Maha Kuasa. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad ﷺ yang telah membawa kita semua dari alam Jahiliyah menuju alam yang penuh ilmu pengetahuan dengan mukjizat beliau yang sangat besar yakni Al-Qu’anul Karim. Berkat limpahan rahmat, taufik, hidayah, serta inayah-Nya penyusun mampu menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul “Beriman kepada Malaikat Sebagai Makhluk Gaib” guna memenuhi tugas mata kuliah Aqidah.

Dalam penyusunan materi dan tugas makalah ini, tidak sedikit hambatan yang penyusun hadapi. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah ﷻ akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Namun penyusun menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi dan tugas ini juga tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan abi, sehingga kendala-kendala yang penyusun hadapi dapat teratasi.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Makhluk Gaib: Malaikat. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada para pembaca khususnya para mahasiswa/i Sekolah Tinggi Agama Islam Masjid Syuhada.

Penyusun sadar bahwa makalah ini masih sangat banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu penyusun mengharapakan masukan dari dosen pengampu mata kuliah ini demi perbaikan pembuatan makalah penyusun di masa yang akan datang dan juga penyusun mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca sekalian. Sekian yang dapat penyusun sampaikan dan terimakasih.

Semua makhluk yang diciptakan Allah ﷻdapat dibagi kepada dua macam: pertama, yang ghaib (al-ghaib), dan kedua yang nyata (as-syahadah). Yang

(3)

Malaikat atau terkadang disebut al-mala’ al-a’la (kelompok tertinggi) adalah makhluk Tuhan yang diciptakan dari an-nur (cahaya), seperti diterangkan dalam hadis riwayat Imam Muslim yang menjelaskan bahwa Allah ﷻ menciptakan malaikat dari cahaya, jin dari nyala api, dan Adam dari tanah. Penciptaan malaikat lebih dahulu dari pencipataan manusia. Ketika Allah berkehendak menciptakan manusia sebagai khalifah di bumi, Dia memberitahukan rencana-Nya kepada malaikat sehingga terjadi dialog antara Dia dan malaikat (dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah/2: 30-32)

Malaikat termasuk makhluk ruhani yang bersifat gaib. Mereka bukan kelompok makhluk berwujud jasmaniah yang dapat diraba, dilihat, dicium, dan dirasakan karena mereka berada di alam yang berbeda dengan alam manusia. Mereka disucikan dari syahwat kebinatangan (al-nafs al-hayawaniyah) yang terhindar dari keinginan hawa nafsu yang bersifat materil. Mereka selalu tunduk dan patuh kepada Allah ﷻ dan tidak pernah ingkar kepada-Nya. Dengan demikian, mereka menghabiskan siang dan malamnya untuk beribadah kepada Allah semata.

Tidak seorang pun mengetahui hakikat malaikat kecuali Allah ﷻ dan orang-orang yang telah ditentukan-Nya, karena tidak didapatkan satu nash pun yang menjelaskan bentuk dan hakikat malaikat. Akan tetapi, dalam keadaan tertentu malaikat menampakkan dirinya dalam rupa manusia atau bentuk lain yang dapat dicapai oleh rasa dan penglihatan manusia. Umpamanya, ketika Malaikat Jibril alaihissalam mendatangi Maryam dalam rupa manusia (Q.S. Maryam/19: 16-17). Malaikat adalah makhluk gaib (immaterial dan bukan alam nyata), tidak dapat dicapai oleh pancaindera, tidak makan dan minum, dan tidak bernafsu hayawaniyah.

2. KEISTIMEWAAN MALAIKAT

Malaikat memiliki keistimewaan-keistimewaan sebagai berikut:

a. Malaikat sebagai perantara dalam menyampaikan wahyu Allah. b. Malaikat sebagai perantara untuk meneguhkan dan memantapkan hati

orang-orang yang beriman.

c. Malaikat sebagai perantara dalam melaksanakan hukum Allah. d. Malaikat mendoakan manusia.

e. Malaikat memberikan pertolongan kepada manusia. f. Malaikat mencatat amal baik dan buruk manusia. g. Malaikat mencabut nyawa manusia.

(4)

3. TUGAS MALAIKAT

Malaikat bertugas sebagai perantara dan pelaksana kehendak Allah ﷻ, terutama yang berhubungan dengan alam rohaniah. Menurut Fazlur Rahman, seperti yang diterangkan dalam Ensiklopedi Islam, malaikat adalah makhluk langit yang mengabdi kepada Allah ﷻ yang masing-masing mempunyai tugas yang berbeda. Mereka dapat diutus kepada para nabi, seperti kepada Ibrahim alaihissalam dan Nabi Luth alaihissalam (Q.S. Hud/11: 70 dan 81), dan kepada orang-orang beriman untuk menguatkan iman mereka (Q.S. Fushilat/41: 30).

Tugas malaikat itu ada yang dikerjakan di alam ruh dan ada pula yang dikerjakan di alam dunia. Tugas malaikat di alam ruh ialah menyucikan atau bertasbih serta taat dan patuh sepenuhnya kepada Allah ﷻ, memikul ‘Arsy, memberi salam kepada ahli surga, dan menyiksa para ahli neraka.

Adapun di antara tugas malaikat di alam dunia ialah menurunkan wahyu yang diemban oleh Malaikat Jibril alaihissalam. Ia disebut juga ruh amin, atau ruh al-qudus. Adapun tugas malaikat-malaikat yang lainnya adalah sebagai berikut: Malaikat Mikail mengatur perjalanan bintang-bintang, menentukan musim seperti menurunkan hujan dan panas serta menurunkan rezeki; Malaikat Izrail (malak al-maut) bertugas mencabut nyawa; Malaikat Israfil bertugas meniup sangkakala atau nafiri ketika terjadi Kiamat besar; Malaikat Raqib dan ‘Atid bertugas mencatat segala perbuatan manusia –Raqib berada di sebelah kanan manusia yang mencatat perbuatan baik, dan ‘Atid berada di sebelah kiri yang mencatat perbuatan buruk manusia; Malaikat Munkar dan Nakir bertugas memeriksa amal perbuatan manusia di alam kubur; Malaikat Malik bertugas menjaga neraka, tempat manusia menerima sanksi sebagai balasan perbuatan buruk mereka ketika hidup di dunia; Malaikat Ridwan bertugas menjaga surga, tempat kebahagiaan manusia sebagai ganjaran atas perilaku baik mereka di dunia.

C. KARATERISTIK MALAIKAT

Malaikat memiliki karateristik/wujud yang diantaranya, sebagai berikut:

1. Antara yang satu dengan yang lainnya memiliki beberapa perbedaan, seperti kedudukan dan pangkat yang hanya diketahui oleh Allah ﷻ. Abdullah bin Mas’ud berkata:

(5)

menciptakan malaikat terlebih dahulu sebelum menciptakan Adam alaihissalam. Dalam sebuah hadist disebutkan:

ْمُكَل َفَصَو اّمِم ُمَدآ َقِلُخَو ,ٍر اَن ْنِم ٍجِر اَم ْنِم ّن اَجلا َةِلُخ َو ,ِر ْوُن ْنِم ُةَكِئ َلَمْلا ِتَقِلُخ.

“Malaikat diciptakan dari cahaya, dan jin diciptakan dari api, dan diciptakan anak Adam dari apa yang telah dijelaskan kepadamu (yaitu tanah).”

3. Malaikat mempunyai tubuh tubuh dan fisik yang besar. Allah ciptakan mereka dalam bentuk yang besar lagi kuat sesuai dengan besarnya tugas yang dipikulkan kepada mereka di langit dan bumi.

4. Malaikat mampu berubah bentuk dari rupa aslinya. Allah ﷻ telah memberikan kemampuan kepada mereka untuk merubah bentuk menjadi manusia laki-laki.

D. PENGEJAWANTAHAN (IMPLEMENTASI) IMAN KEPADA MALAIKAT

Beriman kepada malaikat ialah mempercayai bahwa Allah SWT mempunyai makhluk yang gaib bernama Malaikat yang tidak pernah durhaka kepadanya, yang senantiasa melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baik dan secermat-cermatnya. Untuk mengetahui dan mengimani wujud malaikat, seseorang dapat menempuh dua cara, Pertama melalui akhbar yang disampaikan oleh Rasulullah ﷺbaik berupa Al-Qur’an maupun Sunnah. Banyak sekali ayat-ayat Al-Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah ﷺ yang menjelaskan perihal Malaikat. Karena kita mengimani kebenaran dua sumber tersebut, tentu dengan sendirinya kita mengimani isi berita dari kedua sumber tersebut. Dan kedua, kita dapat mengetahui dan mengimani wujud Malaikat lewat bukti-bukti nyata yang ada dalam alam semesta yang menunjukkan bahwa Malaikat itu ada. Misalnya, Malaikat Maut yang ditugaskan Allah ﷻ untuk mencabut nyawa manusia, dapat kita buktikan wujudnya lewat bukti nyata peristiwa kematian yang dialami oleh umat manusia. Begitu juga Malaikat Jibril yang bertugas menyampaikan wahyu kepada Rasul, di antaranya kepada Nabi Muhammad ﷻ, dapat kita buktikan wujudnya dengan melihat bukti nyata wahyu yang diturunkan itu, yaitu kitab suci Al-Qur’anul Karim.

(6)

wajib diimani hanya sepuluh malaikat seperti yang telah penulis kemukakan di atas tadi.

 Meyakini dengan sepenuh hati bahwa malaikat merupakan salah satu makhluk gaib yang lebih dahulu diciptakan oleh Allah daripada manusia.

 Meyakini di dalam hati bahwa malaikat merupakan makhluk yang memiliki sifat seperti hidup pada alam gaib, maksum, tidak berjenis kelamin, tidak makan dan minum dan selalu senantiasa bertasbih kepada Allah SWT.

 Meyakini bahwa Allah telah memberikan tugas yang berbeda untuk setiap malaikat.  Meyakini bahwa segala amal perbuatan yang kita lakukan sehari-hari tidak akan lepas

dari pengawasan Allah, maka hendaknya kita harus selalu berhati-hati dalam bertindak atau melakukan sesuatu.

 Melakukan perbuatan yang dapat mencerminkan beriman kepada malaikat yakni dengan melaksanakan segala perintahNya dan menjauhi segala laranganNya.

E. HUBUNGAN SPIRITUAL NORMATIF DAN NEGATIF DENGAN MALAIKAT

Dengan mengetahui tugas-tugas dari para malaikat sebagaimana yang telah dijelaskan diatas, khususnya yang berhubungan dengan kehidupan manusia, mendorong manusia untuk berusaha meningkatkan terus amal-amal baik yang akan dilakukannya, dengan jalan mensucikan jiwa, membersihkan hati, beribadat kepada Allah ﷻ dengan khusyu, dan mengerjakan amal kebaikan lainnya. Do’a malaikat tidak pernah ditolak Tuhan, karenanya orang amat beruntung jika termasuk golongan mereka yang didoakan para malaikat. Cinta kepada malaikat karena kedekatan ibadahnya kepada Allah ﷻ , dan karena mereka selalu membantu dan selalu mendoakan kita.

Hubungan spiritual malaikat dengan manusia juga akan memberikan dampak yang positif kedalam diri manusia itu sendiri, diantaranya:

1. Semakin beriman kepada Allah

Malaikat adalah salah satu makhluk Allah ﷻ yang tidak dapat dilihat oleh mata manusia namun dengan mempercayai adanya malaikat yang mencatat segala perbuatan kita baik dan buruk maka kita akan semakin beriman kepada Allah ﷻdan berusaha untuk selalu isriqamah menjalankan ibadah.

2. Memunculkan rasa syukur kepada Allah ﷻ

Para malaikat senantiasa berdoa kepada Allah dan mendoakan orang mukmin yang mendoakan saudaranya. Tidak hanya itu malaikat memiliki tugas dan pekerjaannya sendiri untuk membantu manusia misalnya mengatur rizki dan menurunkan hujan. Semua hal yang dilakukan malaikat tersebut tentunya bermanfaat bagi manusia dan mampu menimbulkan rasa syukur kepada Allah

(7)

Untuk itulah keberadaan malaikat dan mempercayainya mampu membuat manusia senantiasa berhati-hati dalam bertindak dan berbicara serta takut untuk melakukan perbuatan maksiat.

Iman kepada malaikat juga mendorong manusia untuk tidak mengikuti hawa nafsu yang akan menuju kesesatan dan juga membuat manusia meniru kesetiaan malaikat kepada Allah ﷻ

4. Yakin akan pertolongan Allah

Karena malaikat senantiasa mendoakan orang yang beriman maka ia tidak perlu takut jika ia memerlukan bantuan kepada Allah dan doa malaikat selalu dikabulkan Allah

ﷻ.

KESIMPULAN

Dari pembahasan dan pemaparan makalah “Beriman Kepada Malaikat Sebagai Makhluk Gaib” yang telah penyusun kemukakan di atas, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Makhluk gaib adalah Segala sesuatu yang tidak bisa dijangkau oleh pancaindera manusia inilah yang disebut sebagai pengertian dari makhluk ghaib (al-ghaib).

2. Malaikat adalah makhluk gaib yang Tuhan diciptakan dari an-nur (cahaya).

3. Malaikat Allah ﷻ memiliki keistimewaan diantaranya: (1) malaikat mendoakan manusia, (2) malaikat memberikan pertolongan kepada manusia, (3) malaikat sebagai perantara untuk meneguhkan dan memantapkan hati orang-orang yang beriman, dll.

4. Disimpulkan bahwa malaikat mempunyai dua tugas pokok, yaitu tugas di alam rohani dan tugas di alam nyata yang mempunyai hubungan dengan manusia.

5. Cara kita untuk mengimplementasikan iman kepada malaikat adalah dengan kita mempercayai dan mengimani adanya malaikat-malaikat Allah ﷻ melalui akhbar/dalil yang disampaikan oleh Rasulullah ﷺ baik berupa ayat dalam Al-Qur’an dan sunnah.

(8)

DAFTAR PUSTAKA

1) Latif, Zaki Mubarok, dkk. Akidah Islam. Yogyakarta: UII Press Yogyakarta. 1998. 2) Hakim, A.A, Jaih Mubarok. Metodologi Studi Islam. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya. 1999.

Referensi

Dokumen terkait

Diantara sifat malaikat adalah tidak memiliki hawa nafsu, tidak menikah, tidak tidur, tidak makan, dan tidak minum, selalu patuh kepada Allah Swt serta tidak pernah

Menjelaskan keterkaitan tugas malaikat Allah dengan perbuatan manusia.. Iman kepada Malaikat adalah percaya dan membenarkan sepenuh hati bahwa malaikat.. Allah SWT benar-benar

2 iman kepada malaikat Allah siapa yang pernah melihat malaikat tentu kita tidak dapat melihat malaikat karena malaikat adalah makhluk gaib tidak dapat dilihat dengan mata.

Iman kepada malaikat berarti percaya bahwa malaikat adalah makhluk Allah yang patuh pada-Nya.. dan tidak

Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian,

Adapun beriman kepada Malaikat maka dengan meyakini secara pasti bahwa para Malaikat itu ada dan memiliki fisik, mereka termasuk jenis makhluk Allah subhaanahu wa ta’aalaa yang

Dalam ajaran Islam, ibadah manusia dan jin lebih disukai oleh Allah dibandingkan ibadah para malaikat, karena manusia dan jin bisa menentukan pilihannya

terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan." • Memiliki sayap Ini sesuai firman Allah SWT dalam Q.S Al-Fathir ayat 1: “Segala