• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN PROSES DAN EVALUASI DALAM P

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGEMBANGAN PROSES DAN EVALUASI DALAM P"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

PENGEMBANGAN PROSES DAN EVALUASI

DALAM PERENCANAAN PEMBELAJARAN

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok Mata Kuliah Perencanaan Pembelajaran SD

DisusunOleh:

Erwin Nugraha

12.22.1.0164

Nida Oktawati

12.22.1.0315

Rani Octavia K.

12.22.1.0366

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS PENDIDIKAN DASAR

(2)

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan ke Khadirat Illahi Robbi yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Makalah ini.

Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas kelompok dari Bapak Dudu Suhandi Saputra S.Pd. selaku dosen matakuliah Perencanaan Pembelajaran SD. Makalah ini membahas “Pengembangan Proses dan Evaluasi dalam Perencanaan Pembelajaran”.

Dalam penulisan Makalah ini penyusun mengalami banyak hambatan. Namun berkat dukungan dari berbagai pihak, akhirnya Makalah ini dapat terselesaikan. Untuk itu sudah sepantasnya penyusun mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah mendukung.

Makalah ini mungkin saja masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penyusun dengan tangan terbuka menerima kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca untuk kesempurnaan Makalah yang penyusun susun ini di masa yang akan datang. Semoga Makalah ini bermanfaat khususnya bagi penyusun dan umumnya bagi pembaca.

Majalengka, Desember 2013

(3)

ii

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...i

Daftar Isi ...ii

Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 1

C. Tujuan Penulisan... 2

D. Metode Penulisan ... 2

Bab II Pembahasan A. Persyaratan Proses Pembelajaran ... 3

B. Langkah-langkah Pembelajaran ... 4

C. Kompetisi Guru dalam Mengelola Proses Pembelajaran ... 5

D. Pengertian Evaluasi Pembelajaran ... 6

E. Prinsip – Prinsip Dasar Evaluasi Pembelajaran ... 6

F. Kedudukan Evaluasi dalam Proses Pendidikan ... 6

G. Syarat-syarat Umum Evaluasi ... 7

H. Komponen-Komponen Dalam Evaluasi Pendidikan ... 7

I. Tujuan dan Fungsi Evaluasi Pembelajaran ... 10

J. Prosedur Pengembangan Evaluasi Pembelajaran ... 10

Bab III Penutup A. Simpulan ... 20

B. Saran ... 21

Daftar Pustaka ... 22

Penambahan Materi ... 23

(4)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keberhasilan suatu kegiatan evaluasi akan dipengaruhi pula oleh kebehasilan evaluator dalam melaksanakan prosedur evaluasi. Prosedur yang dimaksud ialah langkah-langkah pokok yang harus ditempuh dalam kegiatan evaluasi. Dalam literatur evaluasi banyak dijumpai prosedur evaluasi sesuai dengan pandangannya masing-masing. Dalam makalah ini, prosedur pengembangan evaluasi pembelajaran terdiri atas : perencanaan evaluasi, pelaksanaan evaluasi, monitor pelaksanaan evaluasi. Disamping itu, baik buruk nya evaluasi ada ditangan evaluator, yaitu guru yang melaksanakan proses pembelajaran dalam suatu bidang studi/mata pelajaran atau tim khusus yang dibentuk untuk melakukan evaluasi program pembelajaran secara keseluruhan

B. Rumusan Masalah

1. Apa saja persyaratan proses pembelajaran? 2. Bagaimana langkah-langkah pembelajaran?

3. Apa saja kompetisi guru dalam mengelola proses pembelajaran? 4. Jelaskan pengertian evaluasi pembelajaran?

5. Jelaskan prinsip – prinsip dasar evaluasi pembelajaran? 6. Bagaimana kedudukan evaluasi dalam proses pendidikan? 7. Jelaskan syarat-syarat umum evaluasi pembelajaran?

8. Sebutkan komponen-komponen dalam evaluasi pendidikan? 9. Bagaimana tujuan dan fungsi evaluasi pembelajaran?

(5)

2

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui persyaratan dari proses pembelajaran. 2. Mengetahui langkah-langkah dari pembelajaran.

3. Mengetahui kompetisi guru dalam mengelola proses pembelajaran. 4. Mengetahui pengertian dari evaluasi pembelajaran.

5. Mengetahui prinsip – prinsip dasar evaluasi pembelajaran. 6. Mengetahui kedudukan evaluasi dalam proses pendidikan. 7. Mengetahui syarat-syarat umum evaluasi pembelajaran. 8. Mengetahui komponen-komponen dalam evaluasi pendidikan. 9. Mengetahui tujuan dan fungsi evaluasi pembelajaran.

10. Mengetahui prosedur pengembangan evaluasi pembelajaran.

D. Metode Penulisan

(6)

3

BAB II PEMBAHASAN

A. Persyaratan Proses Pembelajaran

Berdasarkan Permendiknar Nomor 41 tahun 2007 tentang Standar Proses Pendidikan, sebelum proses pembelajaran berlangsung harus dipenuhi kondisi-kondisi yang merupakan persyaratan pelaksanaan proses pembelajaran.

Persyaratan itu adalah sebagai berikut.

1. Jumlah Maksimal peserta didik setiap rombongan belajar adalah: a. SD/MI : 28 peserta didik

b. SMP/MTs : 32 peserta didik c. SMA/MA : 32 peserta didik d. SMK/MAK : 32 peserta didik

2. Jumlah beban kerja minimal pendidik sekurang-kurangnya 24 jam setiap muka perminggu, yang meliputi merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, membimbing dan melatih peserta didik, serta melaksanakan tugas tambahan.

3. Buku teks pelajaran yang digunakan menjadi tanggung jawab satuan pendidikan untuk menentukan melalui rapat dewan guru dengan pertimbangan dari komite sekolah/madrasah.

4. Pengelolaan Kelas

Pengelolaan kelas merupakan persyaratan pembelajaran yang harus dilakukan oleh guru. Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan dalam rangka menyiapkan pengelolaan kelas sebagai berikut:

a. Guru mengatur tempat duduk sesuai dengan karakteristik siswa dan mata pelajaran, serta aktivitas pembelajaran yang akan dilakukan.

b. Volume dan intonasi suara guru dalam proses pembelajaran harus dapat didengar dengan baik oleh siswa.

c. Tutur kata guru santun dan dapat dimengerti oleh siswa.

(7)

4

e. Guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, keselamatan, dan kepatuhan pada peraturan dalam menyelenggarakan proses pembelajaran. f. Guru memberikan penguatan dan umpan balik terhadap respon dan hasil

belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

g. Guru menghargai siswa tanpa memandang latar belakang agama, suku, jenis kelamin, dan status sosial ekonomi.

h. Guru menghargai pendapat siswa.

i. Guru memakai pakaian yang sopan, bersih dan rapi.

j. Pada tiap awal semester, guru menyampaikan silabus mata pelajaran yang diajarkannya.

k. Guru memulai dengan mengakhiri proses pembelajaransesuai dengan waktu yang dijadwalkan.

B. Langkah-langkah Pembelajaran

Secara umum langkah-langkah pembelajaran didesain menjadi tiga langkah utama, yaitu pendahuluan, inti dan penutup.

1. Kegiatan Pendahuluan

Kegiatan yang perlu dilakukan guru dalam kegiatan pendahuluan adalah sebagai berikut:

a. Menyiapkan siswa secara psikhis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran.

b. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari.

c. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai.

d. Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai dengan silabus.

2. Kegiatan Inti

(8)

5

serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan inti pembelajaran dapat menggunakan pendekatan, strategi, metode, atau teknik yang sesuai dengan karakteristik peserta didik dan materi pembelajaran. Kegiatan inti pembelajaran hendaknya meliputi tiga proses yaitu eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi.

3. Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup, guru hendaknya melakukan berbagai kegiatan sebagai berikut.

a. Bersama-sama dengan siswa dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran.

b. Melakukan penilaian dan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram.

c. Memberikan umpan balik terhadap proses hasil pembelajaran.

d. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelejaran remidi, program pengayaan, layanan konseling dan memberikan tugas, baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar siswa.

e. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

C. Kompetisi Guru dalam Mengelola Proses Pembelajaran

Dalam rangka menghasilkan perencanaan proses pembelajaran yang baik sebagai dasar pelaksanaan pembelajaran , seorang guru dituntut memiliki kompetensi pedagogik dalam mengelola pembelajaran. Kompetensi itu adalah sebagai berikut:

1. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik serta menetapkan dalam proses pembelajaran.

2. Mengelola pembelajaran yang mendidik.

(9)

6

D. Pengertian Evaluasi Pembelajaran

Evaluasi pembelajaran adalah keseluruhan kegiatan baik berupa pengukuran maupun penilaian (pengukuran data dan informasi), pengolahan, penafsiran dan pertimbangan untuk membuat keputusan tentang tingkat hasil belajar yang dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

E. Prinsip – Prinsip Dasar Evaluasi Pembelajaran

1. Evaluasi bertujuan membantu pemerintah dalam mencapai tujuan pembeljaran bagi masyrakat.

2. Evaluasi adalah seni, tidak ada evaluasi yang sempurna, meski dilkukan dengan metode yang berbeda

3. Pelaku evaluasi atau evaluator tidak memberikan jawaban atas suatu pertanyaan tertentu. Evaluator tidak berwennag untuk memberikan rekomendasi terhadap keberlangsungan sebuah program. Evaluator hanya membantu memberikan alternatif.

4. Penelitian evaluasi adalah tanggung jawab tim bukan perorangan. 5. Evaluator tidak terikat pada satu sekolah demikian pula sebaliknya. 6. Evaluasi adalah proses, jika diperlukan revisi maka lakukanlah revisi. 7. Evaluasi memerlukan data yang akurat dan cukup, hingga perlu

pengalaman untuk pendalaman metode penggalian informasi.

8. Evaluasi akan mntap apabila dilkukan dengan instrumen dan teknik yang aplicable.

9. Evaluator hendaknya mampu membedakan yang dimaksud dengan evaluasi formatif, evaluasi sumatif dan evaluasi program.

10. Evaluasi memberikan gambaran deskriptif yang jelas mengenai hubungan sebab akibat, bukan terpaku pada angka soalan tes.

F. Kedudukan Evaluasi dalam Proses Pendidikan

(10)

7

dan penentuan arti atau faedah suatu pengalaman adalah pengalaman yang diperoleh berkat proses pendidikan. Pengalaman tersebut tampak pada perubahan pada tingkah laku atau pola kepribadian siswa. Jadi pengalaman yang diperoleh siswa adalah pengalaman sebagai hasil belajar siswa disekolah. Dalam hal ini, penilaian adalah suatu upaya untuk memeriksa sejauh mana siswa telah mengalami kemajuan belajar atau telah mencapai tujuan belajar dan pembelajaran.

G. Syarat-syarat Umum Evaluasi

Penilaian yang akan dilaksanakan harus memenuhi persyaratan atau kriteria sebagai berikut :

1. Validitas : Ketepatan, artinya penilaian harus benar-banar apa yang hendak diukur.

2. Realibilitas : Ketetapan hasil

3. Objektivitas : Suatu alat evaluasi harus benar-benar mengukur apa yang diukur, tanpa adanya interpretasi yang tidak ada hubungannya dengan alat evaluasi itu dalam kata lain sesuai dengan kemampuan siswa. 4. Efisiensi : Suatu alat evaluasi sedapat mungkin digunakan

tanpa membuang waktu dan uang yang banyak. 5. Praktis : Praktis digunakan 6. Kontinuitas : Berkesinambungan

7. Komprehensif : Berkaitan dengan sikap nilai

8. Akuntabilitas : Bertanggung jawab terhadap apa yang di jadikannya evaluasi.

H. Komponen-Komponen Dalam Evaluasi Pendidikan

Dalam evaluasi pendidikan, ada tiga komponen yang saling terkait dan merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Penjelasan dari ketiga komponen tersebut yaitu sebagai berikut :

1. Pengukuran

(11)

8

bahkan merupakan instrument untuk melakukan penilaian. Unsur pokok dalam kegiatan pengukuran ini, antara lain adalah sebagai berikut :

a. Tujuan pengukuran b. Ada objek ukur c. Alat ukur

d. Proses pengukuran

e. Hasil pengukuran kuantitatif

Menurut Budi Hatoro pengukuran merupakan suatu proses atau kegiatan untuk menentukan kuantitas sesuatu yang bersifat numeric. Pengukuran lebih bersifat kuantitatif, bahkan merupakan instrument untuk melakukan penilaian.

Menurut Lien pengukuran adalah sejumlah data yang dikumpul dengan menggunakan alat ukur yang objektif untuk keperluan analisis dan interpretasi. 2. Penilaian

Penilaian adalah penafsiran hasil pengukuran dan penentuan pencapaian hasil belajar. Penilaian ini merupakan proses sistematis meliputi pengumpulan informasi, analisis, interpretasi, informasi untuk membuat keputusan.

Penilaian merupakan komponen penting dalam penyelenggaraan pendidikan. Upaya meningkatkan kualitas pendidikan dapat ditempuh melalui peningkatan kualitas pembelajaran dan kualitas penilaiannya. Penilaian didefinisikan sebagai proses pengumpulan informasi tentang kinerja siswa, untuk digunakan sebagai dasar dalam membuat keputusan (Weeden, Winter, dan Broadfoot: 2002; Bott: 1996; Nitko: 1996; Mardapi: 2004). Selanjutnya Black dan William (1998) mendefinisikan penilaian sebagai semua aktivitas yang dilakukan oleh guru dan siswa untuk menilai diri mereka sendiri, yang memberikan informasi untuk digunakan sebagai umpan balik untuk memodifikasi aktivitas balajar dan mengajar.

(12)

9

Tujuan penilaian:

a. Membantu belajar siswa

b. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan siswa c. Menilai efektifitas strategi pengajaran

d. Menilai dan meningkatkan efektifitas program kurikulum e. Menilai dan meningkatkan efektifitas pengajaran

f. Menyediakan data yang membantu dalam membuat keputusan g. Komunikasi dan melibatkan orang tua siswa

Kegiatan penilaian dalam proses pembelajaran harus diarahkan pada 4 hal:

a. Penelusuran, untuk menelusuri kesesuaian proses pembelajaran dengan yang direncanakan.

b. Pengecekan, untuk mencari informasi tentang kekurangan-kekurangan pada peserta didik selama pembelajaran.

c. Pencarian, untuk mencari penyebab kekurangan yang muncul selama proses pembelajaran.

d. Penyimpulan, untuk menyimpulkan tingkat pencapaian belajar yang telah dimiliki peserta didik

3. Evaluasi

Evaluasi merupakan kegiatan pengumpulan kenyataan mengenai proses pembelajaran secara sistematis untuk menetapkan apakah terjadi perubahan terhadap peserta didik dan sejauh apakah perubahan tersebut mempengaruhi kehidupan peserta didik.

Stufflebeam et.al 1971 mengatakan bahwa evaluasi adalah proses menggambarkan, memperoleh dan menyajikan informasi yang berguna untuk menilai alternative keputusan. Sementara davies mengemukakan bahwa evaluasi merupakan proses untuk memberikan atau menetapkan nilai kepada sejumlah tujuan, kegiatan, keputusan, unjuk kerja, proses, orang, maupun objek.

(13)

10

I. Tujuan dan Fungsi Evaluasi Pembelajaran

Evaluasi pembelajaran merupakan salah satu komponen dalam proses pembelajaran yang memiliki fungsi dan tujuan sebagai berikut:

1. Fungsi normatif, Yaitu berfungsi sebagai perbaikan sistem pembelajaran 2. Fungsi diagnostik, Yaitu berfungsi untuk mengetahui faktor kesulitan siswa

dalam proses pembelajaran.

3. Fungsi sumatif, Berfungsi untuk mengetahui tingkat kemampuan peserta didik.

Ada pula yang menyebutkan bahwa fungsi dan tujuan evaluasi pembelajaran itu antara lain, yaitu :

a. Untuk mengetahui apakah tujuan pengajaran yang ditetapkan telah tercapai dalam kegiatan pembelajaran,

b. Untuk memberikan obyektivitas pengamatan kita terhadap perilaku hasil belajar siswa,

c. Untuk mengetahui kemampuan siswa dalam bidang/ topik tertentu, d. Untuk menentukan kelayakan siswa kejenjang selanjutnya,

e. Untuk memberikan feed back kepada siswa dalam proses pendidikan, f. Untuk membantu pemerintah dalam mencapai tujuan pembelajaran, g. Penilaian untuk menentukan kualitas siswa,

h. Pengukuran untuk menentukan kuantitas siswa.

J. Prosedur Pengembangan Evaluasi Pembelajaran

Keberhasilan suatu kegiatan evaluasi akan dipengaruhi pula oleh keberhasilan evaluator dalam melaksanakan prosedur evaluasi. Prosedur yang dimaksud adalah langkah-langkah pokok yang harus ditempuh dalam kegiatan evaluasi. Pengembangan prosedur evaluasi pembelajaran di uaraikan sebagai berikut:

1. Perencanaan Evaluasi.

(14)

11

membuat pernyataan yang valid tentang pengaruh sebuah efek atau yang muncul di luar program, praktik, atau kebijakan yang di teliti” selanjutnya Robert H Davis, dkk (1974) mengemukakan tiga kegunaan dari perencanaan evaluasi :

a. perencanaan evaluasi membantu Anda untuk mengetahui apakah standar dalam menyatakan sikap atau perilaku telah mencapai sasaran atau tidak, jika demikian sasaran akan dinyatakan ambigu dan Anda akan kesulitan merancang tes untuk mengukur prestasi siswa;

b. prencanaan evaluasi adalah proses awal yang dipersiapkan untuk mengumpulkan informasi yang tersedia;

c. rencana evaluasi menyediakan waktu yang cukup untuk mendesain tes.

Untuk merancang sebuah tes yang baik memerlukan persiapan yang cermat dan kualitas tes biasanya membaik jika dirancang dengan cara tidak tergesa-gesa; Implikasinya adalah perencanaan evaluasi harus dirumuskan secara jelas dan spesifik, terurai dan konprehensif sehingga perencanaan tersebut bermakna dalam menentukan langkah-langkah selanjutnya dengan menetapkan tujuan-tujuan tingkah laku (behavioral objective) atau indikator yang akan dicapai, dapat mempersiapkan pengumpulan data dan informasi yang dibutuhkan serta dapat menggunakan waktu yang tepat.

Pentingnya Analisis Kebutuhan. Adalah suatu proses yang dilakukan oleh seseorang untuk mengidentifikasi kebutuhan dan menentukan skala prioritas pemecahannya. Analisis kebutuhan merupakan bagian integral dari sistem pembelajaran secara keseluruhan, yang dapat digunakan untuk menyelesaiakan masalah-masalah pembelajaran.

Menentukan Tujuan Penilaian. Tujuan penilaian merupakan dasar untuk menentukan arah, ruang lingkup materi, jenis/model dan karakter alat penilaian. Ada empat kemungkinan tujuan penialain :

(15)

12

(3) penialaian diagnostik, yaitu untuk mengidentifikasi kesulitan belajar peserta didik dalam proses pembelajaran;

(4) penilaian penempatan, yaitu untuk menenpatkan posisi peserta didik sesuai dengan kemampuannya.

Mengidentifikasi Kompetensi dan Hasil Belajar. Bertujuan untuk mengidentifikasi kompetensi yang akan di uji sesuai dengan standar kompetensi, kompetensi dasar, hasil belajar dan indikator yang terbagi dalam tiga domain:

(1) domain kognitif meliputi: pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sisnteis dan evaluasi;

(2) domain afektif meliputi: penerimaan, respons, penilaian, organisasi, kakaterisasi;

(3) domaian psikomotor meliputi: persepsi, kesiapan melakukan pekerjaan, respon terbimbing, kemahiran, adaptasi dan orijinasi

Menyusun Kisi-Kisi. Kisi-kisi adalah format pemetaan soal yang menggambarkan distribusi item untuk berbagai topik atau pokok bahasan berdasarkan jenjang kemampuan tertentu yang berfungsi sebagai pedoman untuk menulis soal atau merakit soal menjadi perangkat tes. Kisi-kisi yang baik akan memperoleh perangkat soal yang relatif sama sekalipun penulis soalnya berbeda.

Kisi-kisi penting dalam perencanaan penilaian hasil belajar karena di dalamnya terdapat sejumlah indikator sebagai acuan dalam mengembangkan instrumen (soal) dengan persyaratan :

(1) representatif, yaitu harus betul-betul mewakili isi kurikulum sebagai sampel perilaku yang akan di nilai;

(2) komponen-komponennya harus terurai/terperinci, jelas, dan mudah dipahami; (3) soalnya dapat dibuat sesuai dengan indikator dan bentuk soal yang diterapkan.

Manfaat dari indikator dalam kisi-kisi adalah:

(16)

13

(2) sebagai pedoman dan pegangan untuk menyusun soal atau isntrumen penilaian lain yang tepat, sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah di tetapkan.

Dalam menyusun kisi-kisi harus memperhatikan domain hasil belajar yang akan diukur dengan sistematika :

(1) aspek recall, yang berkenaan dengan aspek-aspek pengetahuan tentang istilah-istilah, definisi, fakta, konsep, metode dan prinsip-prinsip;

(2) aspek komprehensif, yaitu berkenaan dengan kemampuan-kemampuan antara lain: menjelaskan, menyimpulkan suatu informasi, menafsirkan fakta (grafik, diagram, tabel, dan lain-lain), mentransfer pernyataan dari suatu bentuk ke dalam bentuk lain (pernyataan verbal ke non-verbal atau dari verbal ke dalam bentuk rumus), memprakirakan akibat atau konsekuensi logis dari suatu situasi;

(3) aspek aplikasi yang meliputi kemampuan-kemampuan antara lain: menerapkan hukum/prinsip/teori dalam suasana sesungguhnya, memecahkan masalah, membuat (grafik, diagram dan lain-lain), mendemonstrasikan penggunaan suatu metode, prosedur dan lain-lain.

Mengembangkan Draft. Draft instrumen merupakan penjabaran indikator menjadi pertanyaan-pertanyaan yang karakterisitiknya sesuai dengan pedoman kisi-kisi. Setiap pertanyaan harus jelas dan terfokus serta menggunakan bahasa yang efektif, baik bentuk pertanyaan maupun bentuk jawabannya. Kualitas butir soal akan menentukan kualitas tes secara keseluruhan. Dengan prosedur soal yang disusun di telaah oleh tim ahli yang terdiri dari ahli bahasa, ahli bidang studi, ahli kurikulum dan ahli evaluasi. Untuk draft dalam bentuk nontes dapat dibuat dalam bentuk angket, pedoman observasi, pedoman wawancara, studi dokumentasi, skala sikap, penilaian bakat, minat dan sebagainya.

(17)

14

soal yang sudah mengalami beberapa kali uji coba dan revisi yang didasarkan atas:

(1) analisis empiris, yang dimaksudkan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan setiap soal yang digunakan. Informasi empiris pada umumnya menyangkut segala hal yang dapat memengaruhi validitas soal meliputi: aspek-aspek keterbacaan soal, tingkat kesukaran soal, bentuk jawaban, daya pembeda soal, pengaruh kultur, dan sebagainya;

(2) analisis rasional, yang dimaksudkan untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan setiap soal. Kedua analisis tersebut dilakukan pula terhadap instrumen evaluasi dalam bentuk nontes.

Revisi dan Merakit Soal (Instrumen Baru). Soal yang sudah di uji coba dan di analisis, direvisi kembali sesuai dengan proporsi tingkat kesukaran soal dan daya pembeda. Dengan demikian, ada soal yang masih dapat diperbaiki dari segi bahasa, atau direvisi total, baik menyangkut pokok soal (stem) maupun alternatif jawaban (option) yang kemudian dilakukan perakitan soal menjadi suatu instrumen yang terpadu dengan memperhatikan validitas skor tes, nomor urut soal, pengelompokkan bentuk soal, penataan soal dan sebagainya

2. Pelaksanaan Evaluasi.

Pelaksanaan evaluasi artinya bagaimana cara melaksanakan suatu evaluasi sesuai dengan perencanaan evaluasi. Artinya tujuan evaluasi, model dan jenis evaluasi, objek evaluasi, instrumen evaluasi, sumber data, semuanya sudah dipersiapkan pada tahap perencanaan evaluasi yang pelaksanaannya bergantung pada jenis evaluasi yang digunakan. Jenis evaluasi yang digunakan akan memengaruhi seorang evaluator dalam menentukan prosedur, metode, instrumen, waktu pelaksanaan, sumber data dan sebagainya, yang pelaksanaannya dapat dilakukan dengan :

(18)

15

motivasi belajar dan mengajar dan sebagainya. Instrumen yang digunakan (1) angket; (2) pedoman observasi; (3) pedoman wawancara; (4) skala sikap; (5) skala minat; (6) daftar chek; (7) rating scale; (8) anecdotal records; (9) sosiometri; (10) home visit

 Untuk mengetahui tingkat penguasaan kompetensi menggunakan bentuk tes pensil dan kertas (paper and pencil test) dan bentuk penilaian kinerja

(performance), memberikan tugas atau proyek dan menganalisis hasil kerja dalam bentuk portofolio.

Tujuannya adalah untuk mengumpulkan data dan informasi mengenai keseluruhan aspek kepribadian dan prestasi belajar peserta didik yang meliputi: (1) data pribadi (personal) yang meliputi nama, tempat dan tanggal lahir, jenis

kelamin, golongan darah, alamat dan lain-lain;

(2) data tentang kesehatan yang meliputi pengelihatan, pendengaran, penyakit yang sering diderita dan kondisi fisik;

(3) data tentang prestasi belajar (achievement) di sekolah; (4) data tentang sikap

(attitude) meliputi sikap terhadap teman sebaya, sikap terhadap kegiatan pembelajaran, sikap terhadap pendidik dan lembaga pendidikan dan sikap terhadap lingkungan sosial;

(5) data tentang bakat (aptitude) yang meliputi data tentang bakat di bidang olahraga, keterampilan mekanis, keterampilan manajemen, kesenian dan keguruan;

(6) persoalan penyesuaian (adjustment) meliputi kegiatan dalam organisasi di sekolah, forum ilmiah, olahraga dan kepanduan;

(7) data tentang minat (interest);

(8) data tentang rencana masa depan yang dibantu oleh pendidik, orang tua sesuai dengan kesanggupan peserta didik;

(9) data tentang latar belakang yang meliputi latar belakang keluarga, pekerjaan orang tua, penghasilan tiap bulan, kondisi lingkungan, serta hubungan dengan orang tua dan saudara-saudaranya;

(19)

16

(1) proses dan hasil evaluasi kurang memberi keuntungan bagi peserta didik, baik secara langsung maupun tidak langsung;

(2) penggunaan teknik dan prosedur evaluasi kurang tepat berdasarkan apa yang sudah dipelajari peserta didik;

(3) prinsip-prinsip umum evaluasi kurang dipertimbangkan dan pemberian skor cenderung tidak adil; (4) cakupan evaluasi kurang memperhatikan aspek-aspek penting dari pembelajaran.

3. Monitoring Pelaksanaan Evaluasi

Monitoring dilakukan untuk melihat apakah pelaksanaan evaluasi pembelajaran telah sesuai dengan perencanaan evaluasi yang telah ditetapkan atau belum, dengan tujuan untuk mencegah hal-hal negatif dan meningkatkan efisiensi pelaksanaan evaluasi. Monitoring mempunyai dua fungsi pokok :

(1) melihat relevansi pelaksanaan evaluasi dengan perencaan evaluasi;

(2) melihat hal-hal apa yang terjadi selama pelaksanaan evaluasi dengan mencatat, melaporkan dan menganalisis faktor-faktor penyebabnya.

Dalam pelaksanaannya dapat digunakan teknik: (1) observasi partisipatif;

(2) wawancara bebas atau terstruktur;

(3) studi dekumentasi. Hasil dari monitoring dapat dijadikan landasan dan acuan untuk memperbaiki pelaksanaan evaluasi selanjutnya.

4. Pengolahan Data

Mengolah data berarti mengubah wujud data yang sudah dikumpulkan menjadi sebuah sajian data yang menarik dan bermakna. Data hasil evaluasi yang berbentuk kualitatif diolah dan dianalisis secara kualitatif, sedangkan data hasil evaluasi yang berbentuk kuantitatif diolah dan dianalisis dengan bantuan statistika deskriptif maupun statistika inferensial. Ada empat langkah pokok dalam mengolah hasil penelitian :

(20)

17

tiga jenis alat bantu yaitu kunci jawaban, kunci skoring dan pedoman konversi

 Mengubah skor mentah menjadi skor standar dengan norma tertentu

 Mengkonversikan skor standar ke dalam nilai, baik berupa huruf atau angka

 Melakukan analisis soal (jika diperlukan) untuk mengatahui derajad validitas dan reliabilitas soal, tingkat kesukaran sola (difficulty index) dan daya pembeda

Mengolah data dengan sendirinya akan menafsirkan hasil pengolahan itu. Memberikan interpretasi maksudnya adalah memberikan pernyataan

(statement) mengenai hasil pengolahan data. Interpretasi terhadap suatu hasil evaluasi didasarkan atas kriteria tertentu yang ditetapkan terlebih dahulu secara rasional dan sistematis sebelum kegiatan evaluasi dilaksanakan, tetapi dapat pula dibuat berdasarkan hasil-hasil yang diperoleh dalam melaksanakan evaluasi. Sebaliknya jika penafsiran data tidak berdasarkan kriteria atau norma tertentu, maka ini termasuk kesalahan besar dan ada dua jenis penafsiran data :

Penafsiran kelompok, yaitu penafsiran yang dilakukan untuk mengetahui karakteristik kelompok berdasarkan data hasil evaluasi yang meliputi prestasi kelompok, rata-rata kelompok, sikap kelompok terhadap pendidik dan materi yang diberikan, dan distribusi nilai kelompok. Tujuannya adalah sebagai persiapan untuk melakukan penafsiran kelompok, untuk mengetahui sifat-sifat tertentu pada suatu kelompok dan untuk menggandakan perbandingan antarkelompok.

Penafsiran individual, yaitu penafsiran yang hanya dilakukan secara perseorangan diantaranya bimbingan dan penyluhan atau situasi klinis lainnya. Tujuannya adalah untuk melihat tingkat kesiapan peserta didik

(readiness), pertumbuhan fisik, kemajuan belajar dan kesulitan-kesulitan yang dihadapinya.

(21)

18

5. Pelaporan Hasil Evaluasi.

Laporan kemajuan belajar peserta didik merupakan sarana komunikasi antara sekolah, peserta didik dan orang tua dalam upaya mengembangkan dan menjaga hubungan kerja sama yang harmonis, oleh karena itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:

(1) konsisten dengan pelaksanaan nilai di sekolah;

(2) memuat perincian hasil belajar peserta didik beradasarkan kriteria yang telah ditentukan dan dikaitkan dengan penilaian yang bermanfaat bagi perkembangan peserta didik;

(3) menjamin orang tua akan informasi permasalahan peserta didik dalam belajar; (4) mengandung berbagai cara dan strategi berkomunikasi;

(5) memberikan informasi yang benar, jelas, komprehensif dan akurat. Laporan kemajuan dapat dikategorikan menjadi dua jenis:

(1) laporan prestasi mata pelajaran, yang berisi informasi tentang pencapaian komptensi dasar yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Prestasi peserta didik dilaporkan dalam bentuk angka yang menunjukkan penguasaan komptensi dan tingkat penguasaannya;

(2) laporan pencapaian, yang menggambarkan kualitas pribadi peserta didik sebagai internalisasi dan kristalisasi setelah peserta didik belajar melalui berbagai kegiatan, baik intra, ekstra dan ko kurikuler.

6. Penggunaan Hasil Evaluasi

(22)

19

 Laporan Pertanggungjawaban, dengan asumsi banyak pihak yang berkepentingan terhadap hasil evaluasi, oleh karena itu laporan ke berbagai pihak sebagai bentuk akuntabilitas publik

 Seleksi, dengan asumsi setiap awal dan akhir tahun terdapat peserta didik yang masuk sekolah dan menamatkan sekolah pada jenjang pendidikan tertentu dimana hasil evaluasi dapat digunakan untuk menyeleksi baik ketika masuk sekolah/jenjang atau jenis pendidikan tertentu, selama mengikuti program pendidikan, pada saat mau menyelesaikan jenjang pendidikan, maupun ketika masuk dunia kerja

 Promosi, dengan asumsi prestasi yang diperoleh akan diberikan ijazah atau sertifikat sebagai bukti fisik setelah dilakukan kegiatan evaluasi dengan kriteria tertentu baik aspek ketercapaian komptensi dasar, perilaku dan kinerja peserta didik.

 Diagnosis, dengan asumsi hasil evaluasi menunjukkan ada peserta didik yang kurang mampu menguasai kompetensi sesuai dengan kriteria yang yang telah ditetapkan maka perlu dilakukan diagnosis untuk mencari faktor-faktor penyebab bagi peserta didik yang kurang mampu dalam menguasai komptensi tertentu sehingga diberikan bimbingan atau pembelajaran remedial. Bagi yang telah menguasai kompetensi lebih cepat dari peserta didik yang lain, mereka juga berhak mendapatkan pelayanan tindak lanjut untuk mengoptimalkan laju perkembangan mereka.

(23)

20

BAB III P E N U T U P A. Simpulan

Kalau kita perhatikan kenyataan dalam dunia pendidikan akan kita ketahui,

bahwa dalam setiap jenis pendidikan atau bentuk pendidikan pada waktu-waktu

tertntu selama suatu periode pendidikan orang selalu mengadakan evaluasi:

artinya pada waktu-waktu tertentu selama suatu periode pendidikan tadi selalu

mengadakan penelitian terhadap hasil yang telah dicapai baik oleh pihak pendidik

maupun oleh pihak terdidik hingga waktu tertentu.

Seperti telah disebutkan diatas gejala macam ini terdapat dalam setiap

pendidikan atau bentuk pendidikan. Baik pendidikan itu terjadi dalam lingkungan

rumah tangga, maupun pendidikan itu terjadi dalam lingkungan sekolah ataupun

lingkungan pendidikan yang lain, selalu akan kita jumpai gejala ini ialah bahwa

orang mengadakan penilaian terhadap hasil usaha yang telah dilakukannya dalam

jangka waktu tertentu.

Secara sepintas lalu telah disambungkan di atas bahwa dalam pendidikan

orang mengadakan evaluasi memenuhi dua tujuan yaitu :

1. Untuk mengetahui kemajuan anak, atau orang yang dididik setalah si

terdidik tadi menyadari pendidikan selama jangka waktu tertentu, dan

2. Untuk mengetahui tingkat effisiensi metode-metode pendidikan yang

diperguanakan pendidikan selama jangka waktu tertentu tadi.

Mudah dipahami bahwa kedua jenis pengetahuan tadi mempunyai arti

yang penting dalam setiap proses pendidikan. Pengetahuan mengenai kemajuan

anak mempunyai bermacam-macam kegunaan. Pertama-tama : dengan

pengetahuan itu kita dapat mengetahui keduduk atau anak tadi dalam

kelompoknya, dengan pengetahuan itu kita dapat memperkirakan, apakah seorang

anak dalam kelompoknya dapat dimasukan kedalam golongan anak yang biasa

atau normal, ataukah ia termasuk ke dalam golongan anak yang lambat majunya

(below-average) atau cepat majunya (above-average) dan dengan pengetahuan ini

selanjutnya kita dapat mengadakan perencanaan yang realistis mengenai masa

(24)

21

anak sebagai seorang anggota masyarakat kelak dan juga kebahagiaannya sebagai

orang dewasa kelak untuk sebagian turut ditentukan oleh ada atau tidak adanya

perencanaan masa depan yang realistis ini.

B. Saran

(25)

22

DAFTAR PUSTAKA

(26)

23

PENAMBAHAN MATERI 1. Ervin Marsela

Tujuan Evaluasi adalah untuk menentukan kualitas sesuatu, terutama yang berkenan dengan nilai dan arti. S. Hamid Hasan (1998) secara tegas membedakan kedua istilah tersebut sebagai berikut:

Pemberian nilai dilakukan apabila seorang evaluator memberikan pertimbangannya mengenai evaluasi tanpa menghubungkannya dengan sesuatu yang bersifat dari luar. Jadi, pertimbangan yang diberikan sepenuhnya berdasarkan apa evaluan itu sendiri..

Sedangkan arti berhubungan dengan posisi dan peranan evaluan dalam suatu konteks tertentu... Tentu saja kegiatan evaluasi yang komperhensif adalah yang meliputi baik proses pemberian keputusan tentang nilai dan proses keputusan tentang arti, tetapi hal ini tidak berarti bahwa suatu kegiatan evaluasi harus selalu meliputi keduanya.

2. Nintya Sintya Devi

Kriteria evaluasi dalam perencanaan pembelajaran adalah sebagai berikut: A. Evaluasi harus berorientasi pada tujuan pembelajaran

B. Evaluasi harus berdasarkan pada pengembangan kegiatan pembelajaran C. Evaluasi harus memperhatikan waktu yang tersedia

(27)

24

LAPORAN HASIL DISKUSI Sesi tanya-jawab :

1. Erna Karina

Pertanyaan : Dalam membuat evaluasi pembelajaran, hal-hal apa saja yang harus diperhatikan?

Jawab : Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat evaluasi pembelajaran, yaitu:

a. Menjabarkan kompetensi dasar ke dalam indikator pencapaian hasil belajar.

b. Menetapkan kriteria ketuntasan minimal (KKM) setiap indikator.

c. Memetakan standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, KKM, dan aspek penilaian mata pelajaran, dan teknik penilaian.

d. Menetapkan teknik penilaian.

2. Muhammad Alfah Sobirin

Pertanyaan : Apakan evaluasi pembelajaran sama dengan evaluasi perencanaan pembelajaran?

Jawab : Beda, kalau evaluasi pembelajaran berarti penilaian yang dilakukan ketika proses pembelajaran sedang berlangsung, sedangkan evaluasi perencanaan pembelajaran berarti langkah yang dibuat sebelum kegiatan belajar berlangsung dengan harapan proses pembelajaran tersebut berjalan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dari pembelajaran.

3. Aan Andarwati

Pertanyaan : Jelaskan syarat-syarat umum evaluasi pembelajaran!

Jawab : Syarat-syarat umum evaluasi pembelajaran yaitu penilaian yang akan dilaksanakan harus memenuhi persyaratan atau kriteria sebagai berikut :

1. Validitas : Ketepatan, artinya penilaian harus benar-banar apa yang hendak diukur.

(28)

25

3. Objektivitas : Suatu alat evaluasi harus benar-benar mengukur apa yang diukur, tanpa adanya interpretasi yang tidak ada hubungannya dengan alat evaluasi itu dalam kata lain sesuai dengan kemampuan siswa. 4. Efisiensi : Suatu alat evaluasi sedapat mungkin digunakan

tanpa membuang waktu dan uang yang banyak. 5. Praktis : Praktis digunakan 6. Kontinuitas : Berkesinambungan

7. Komprehensif : Berkaitan dengan sikap nilai

8. Akuntabilitas : Bertanggung jawab terhadap apa yang di jadikannya evaluasi

4. Anggara Sulistria

Pertanyaan : Untuk apa fungsi evaluasi pembelajaran?

Jawab : - Yaitu sebagai bahan administratif untuk pemetaan kelas, kenaikan. - Sebagai perbaikan sistem pembelajaran.

- Untuk mengetahui faktor kesulitan siswa dalam proses pembelajaran.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk menggali dan menemukan keunggulan lokal taman tradisional Bali melalui taman peninggalan kerajaan-kerajaan di Bali, berdasarkan wujud

Fokus penelitian ini ada pada 3 (tiga) aspek yaitu (1) Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Siswa Slow Learner di Kelas Inklusi SDN Bolo Demak, (2) Penerapan

Kemudian dari judul tersebut pokok permasalahan yang penulis kemukakan adalah Mengapa dalam pemberian Kredit Eksploitasi menggunakan Surat Kuasa Membebankan Hak

keputusan Menteri BUMN Nomor: Kep- 103/MBU/2002 (Bagi BUMN) Komite Audit sedikitnya terdiri dari tiga orang, diketuai oleh seorang Komisaris Independen perusahaan dengan

strategis, citra hasil hortikultura yang baik dan organisasi petani yang terstruktur. Dari sumber daya internal yang dimiliki oleh Desa Citapen, teridentifikasi lima

Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan peneliti tentang pemahaman perawat tentang penerapanRJPdipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya yaitu umur, pendidikan,

Penurunan daya serap air diduga akibat semakin lama waktu perendaman dalam natrium metabisulfit maka semakin banyak kemungkinan ion Na + yang berikatan dengan

Sistem rekrutmen termasuk seleksi calon dosen harus seragam untuk semua fakultas. Untuk itu perlu adanya pedoman tertulis yang lengkap mengenai bagaimana fakultas