• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUKUM INTERNASIONAL PENGAKUAN INTERNASIO. doc

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "HUKUM INTERNASIONAL PENGAKUAN INTERNASIO. doc"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

HUKUM INTERNASIONAL

PENGAKUAN INTERNASIONAL TERHADAP POLEMIK

ORGANISASI PAPUA MERDEKA DITENGAH KEUTUHAN NEGARA

KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

Disusun Oleh :

Rifa Muflihah

C100130228

Kelas C

FAKULTAS HUKUM

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sudah tujuh puluh tahun negara Indonesia memproklamirkan kemerdekaan dan kini sudah tujuh puluh tahun pula Indonesia menjadi bangsa yang merdeka. Dengan semangat dan juga rasa cinta tanah air yang tinggi para pendahulu kita tanpa takut melawan penjajah demi negeri yang damai untuk tinggal anak cucu mereka kelak. Kini perjuangan mereka telah tiba dipundak kita, menjaga agar bumi pertiwi ini tetap damai, aman, tentram dan memberikan kesejahteraan yang layak untuk rakyatnya.

Namun tak lama pada tahun 1965 tepatnya di kota Manokwari Organisasi Papua Merdeka didirikan dan memplokamirkan bahwa Papua bukanlah bagian dari Indonesia maupun negara lainnya. Keutuhan NKRI goyah dan terancam. Pancasila tidak mampu lagi menjadi landasan. Persatuan seluruh rakyat Indonesia diujung tanduk.

Pada mulanya OPM bergerak dibawah tanah untuk menyusun kekuatan melawan pemerintah Indonesia baik secara politik maupun secara fisik bersenjata. Kegiatan ini diberi nama "Organisasi Perjuangan Menuju Kemerdekaan Negara Papua Barat", yang kemudian lebih dikenal dengan nama OPM.

Konflik OPM terjadi hingga berlarut-larut. Tak jarang ada baku tembak yang terjadi antara OPM dan militer pemerintah. Korban jiwa tidak bisa dihindarkan. Ada ketakutan jika Indonesia kehialangan lagi satu wilayahnya, setelah lepasnya timor-timor dari Indonesia pada tahun 2002.

OPM berulangkali mendeklarasikan kemerdekaan dan mengibarkan bendera bintang kejora dan lagu kebangsaan “Hai Tanahku Papua”. OPM mengibarkan bendera Bintang Kejora Papua Barat pada tanggal 1 Desember setiap tahunnya. Tanggal tersebut mereka anggap sebagai hari kemerdekaan Papua.

(3)

Barat1. Namun usaha itu belum mampu membuat hubungan Indonesia dengan Papua

menghangat. Papua masih bersikeras ingin segera lepas dari Indonesia.

Kekhawatiran tidak hanya pada konflik yang terjadi di dalam negeri, bagaimana sudut pandang dan reaksi internasional juga menjadi kekhawatiran tersendiri. Intervensi kehendak negara asing terhadap keputusan OPM dan RI tentang kemerdekaan Papua sangat riskan terjadi.

Seketika Organisasi Papua Merdeka menjadi gerakan sparatis2 dan

memberontak melawan pemerintah yang sah. OPM dianggap sebagai penghianat dan pemberontak. Indonesia dan OPM menjadi pusat perhatian masyarakat internasional. Tidak sedikit surat kabar luar negeri yang bersimpati terhadap Papua karena kasus pelanggaran HAM akibat baku tembak dengan pemerintah Indonesia. Tak hanya itu, beberapa perwakilan organisasi juga diterima dengan baik dibeberapa negara bahkan diberikan tempat untuk kedudukan kantor Organisasi Papua Merdeka.

Inilah yang harus diperhatikan dengan serius. Bgaimana sudut pandang negara lain terhadap OPM. Bagaimana pengakuan negara lain terhadap OPM, jika benar OPM dianggap sebagai belligerent3 bukankah kepala OPM sejajar dengan kepala

negara lainnya? Bahkan OPM juga bisa bertindak sebagai subjek Hukum Internasional. Kini keutuhan Indonesia semakin di rong-rong. Istilah kemajemukan bangsa tidak lagi dari Sabang sampai Merauke jika benar Papua akan merdeka.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana sejarah dan latar belakang berdirinya Organisasi Papua Merdeka?

2. Apakah Organisasi Papua Merdeka dapat dikatakan belligerent?

1 http://anafisipunpad13.blogspot.com/2014/10/kelompok-separatis-organisasi-papua.html

2 Separatis adalah suatu gerakan untuk mendapatkan kedaulatan dan memisahkan suatu wilayah atau kelompok manusia (biasanya kelompok dengan kesadaran nasional yang tajam) dari satu sama lain (atau suatu negara lain).

(4)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah dan Latar Belakang Berdirinya Organisasi Papua Merdeka (OPM)

Apa yang terjadi hari ini pastinya tidak lepas dari apa yang terjadi dihai-hai, minggu-minggu, bulan-bulan dan bahkan tahun-tahun sebelumnya. Kemerdekaan yang Indonesia dapatkan saat ini sudah pasti imbas dari perjuangan para pejuang kemerdekaan pada masa lalu. Semgat api kemerdekaan tidak hanya ada pada satu titik wilayah, semangat ini tersulut disetiap daerah. Termasuk di Irian Barat yang saat itu masih berada digenggaman Belanda.

Indonesia mengajukan kasus ini ke PBB, namun karena penanganannya lambat Presdien Soekarno geram pada saat itu. Bersamaan dengan itu persiapan militer yang dilakukan sudah berada pada taraf tidak main-main. Komando Mandala yang siap melancarkan operasinya guna menghadapi angkatan bersenjata Belanda, membuktikan kesungguhan Indonesia dalam menjalankan konfrontasi untuk merebut kembali Irian Barat dai kolonialisme Belanda.

Dalam waktu singkat bantuan perlengkaan militer dari Rusia tiba ditanah air, bisa dibilang bahwa pada saat itu perlengkapan militer Indonesia berada pada punck keemasan karena kelengkapan dan konisi alat militer yang masih baru. Semua sudah siap, tinggal menunggu instruksi dari presiden untuk bergerak. Perkembangan dalam penyambutan Irian Barat kembali ke Indonesia dalam negeri sangatlah luar biasa. Terlebih lagi ini dilakukan tepat pada hari H perundingan tentang Irian Barat di Markan Besar PBB, New York. Pada hari itu pula, Irian Barat kembali pada Indonesia, dan dunia mengakui itu.4

Papua merupakan salah satu wilayah yang masuk dalam kedaultasn Negara Kesatuan Republik Indonesia, bahkan sampai sekaran walaupun tak bisa dipungkiri kini ditanah irian jaya itu berada disituasi panas. Irian jaya terbelah menjadi dua kubu, pro pemerintah RI dan pro Papua Merdeka. Indonesia ditengah-tengah fasafah ke-bhineka tunggal ika-annya kini dirong-rong kaum sparatis yang mengatas namankan kebebasan.

Manokwari, 28 Juli 19655 gerakan Organisasi Papua Merdeka dai daerah

Papua Barat muncul. Dimulai ditandai dengan penyerangan orang-orang Arfak terhadap baak pasukan Batalyon 751 (Brawijaya) dimana tiga orang anggota kesatuan dibunuh. Gerakan ini awalnya dipicu karena peolakan para anggota Batalyon Papua dari suku Arak dan Biak untuk dimobilisasi serta penahanan orang-ranag Arfak yang mengeluh ke penguasa setempat karena jumlah pengangguran yang tinggi serta

4 J.A. Dimara. Lintas Perjuangan Putra Papua, hal 139-142. Carmelia Sukmawati

(5)

kekuranggan pangan. Selain itu OPM beranggapan bahwa penyatuan wilayah Papua kedalam NKRI hanya merupakan hasil perjanjian yang dilakukan antara bangsa Indonesia dengan bangsa Belanda, dimana Belanda menyerahkan wilayah jajahannya kepada bangsa Indonesia.

OPM menyayangkan karena tidak diikut sertkannya wakil dari Papua dalam pembuatan persetujuan itu. Namun hal ini terbantahkan karena dalam bukunya Carmelia Sukmawati mengisahkan biografi seorang putra Papua, J.A. Dimara yang menjadi salah satu putra bangsa dalam merebut kemerekaan Indonesia serta Dimara ikut sebagai salah satu delegasi putra Papua mewakili Indonesia bersama menri luar negeri Indonesia Soebandrio dalam penandatanganan New York Agreement.

Latar belakang OPM muncul menurut beberapa tokoh OPM baik didalam dan diluar Negeri maka diperoleh sebab-sebab pemberontakan sebagai berikut:

 Rasa Nasionalisme Papua, senasib dan seperjuangan untuk berjuang bagi kemerdekaan bangsa dan negara Papua Barat (West Papua).

 Hendak meningkatkan dan mewujudkan janji Belanda yang tidak sempat direalisir akibat integrasi dengan Indonesia secara paksa dan tidakAdil.

 Persetujuan politik antara Belanda dan Indonesia yang melahirkan perjanjian New York 1962 itu tidak melibatkan bangsa Papua (Wakilnya) sebagai bangsa dan tanah air yang dipersengketakan.

 Latar belakang sejarah yang berbeda antara rakyat Papua Barat dan bangsa Indonesia.

 Masih terdapat perbedaan Sosial, Ekonomi dan Politik antara bangsa Papua dan Bangsa Indonesia.

 Tereksploitasi hasil dari Papua Barat yang dilakukan secara besar-besaran untuk bangsa Indonesia, sedangkan rakyat Papua Barat tetap miskin dan terbelakang.

 Tekanan terhadap rakyat Papua yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia sejak awal Integrasi hingga saat ini.

(6)

B. OPM dan Billigirent

Perlahan namun pasti Organisasi Papua Merdeka menyedot perhatian Nasional bahkan Internasional. Papua barat terus mendeklarasikan dirinya sebagai bangsa yang berdiri sendiri. Sedangkan Indonesia masih bersikeras bahwa kedaulatan RI dari Sabang sampai Merauke dan Papua barat masuk kedalamnya.

Sampai detik ini perseteruan antar setanah air masih terjadi. Mau tidak mau OPM menjadi perbincangan dunia Internasional karena ditengah keutuhan NKRI terdapat api sparatisme yang muncul dari Papua Barat. Jika seperti ini maka dapatkan OPM dikatakan sebagai Billigerent? Kaum pemberontak yang terdapat disebuah negara. Jika sudah dikaitkan dengan Billgireent, maka sudah pasti OPM bisa menjadi subjek hukum internasional dan sudah pasti pula kedudukannya sejajar dengan Negara ang berdaulat. Hal semcam ini tentunya mengancam kedaulatan Indonesia.

Bila pemberontak tidak segera dipadamkan dan mereka menduduki dan menguasai wilayah yang cukup luas dan mempunyai pemerintahan sendiri maka dalam literatur hukum internasional pemberontak tersebut bisa diakui sebagai

billigerent. Pada umumnya ada empat unsur yag harus dipenuhi kaum pemberontak untuk mendapat pengakuan sebagai billgirent, yaitu:

1. Teroganisir secara rapi dan teratur dibawah kepemiminan yang jelas

2. Harus menggunakan tanda pengenal yang jelas yang menunjukan identitasnya

3. Harus sudah menguasai secara efektif sebagian wilayah sehingga wilayah tersebut benar-benar telah berada dibawah kekuasaannya

4. Harus mendapat dukungan dari rakyat diwilayah yang didudukinya.

Namun meskipun sudah memenuhi kriteria sebagaimana dikekumakakan oleh paka hukum internasional dan diakui sebagai billigerent namun dalam tataran praktis, khususnya politik internasional tidaklah mudah bagi suatu kelompok pemberontak untuk memperoleh pengakuan sebagai billigerent.

Terlebih lagi negara pemerintah yang sah pastinya tidak akan pernah mengakui kaum sparatis dinegaranya sbeagai billigerent. Pengakuan dai negara-negara lainpun tidaklah mudah didapat karena negara-negara-negara-negara tersebut pada umumnya akan senantiasa menjaga hubungan baik dengan negara dimana terdapat kelompok pemberontak tersebut.6

Dari uraian diatas dapat kita aplikasikan ke keberadaan Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Indonesia.

(7)

Syarat pertama untuk menjadi billigirent sudah digenggam oleh Organisasi Papua Merdeka yang saat ini dipimpin oleh Goliath Tabuni yang selama ini dikenal sebagai Panglima tentara Pembebasan Nasional OPM.

Syarat kedua, OPM telah memiliki identitasnya yaitu berupa bendera Bintang Kejora dan lagu kebangsan Hai Tanahku Papua. Syarat ketiga mencakup wilayah kekuasaan OPM adalah wilayah Kabupaten Puncak dan Puncak Jaya. Kedua wilayah ini dikuasai dan dijadikan sebagai markas senjata OPM. Sedangkan dukungan dai masarakat papua terhadap OPM masih diragukan, pasalnya ada masyarakat yang mdnukung OPM dan tidak sedikit yang mengingkan Papua masih bagian dari Indonesia.

Pandangan internasional terhadap OPM begitu hati-hati. Masalahnya negara-negara internasional pastinya masih ingin menjaga hubungan baik dengan Indonesia. Konflik papua dipandang sebagai masalah domestik Indonesia dan menjadi wewenang Indonesia untuk menyelesaikan sendiri.

Reaksi dari negara-negara maju dan berkembang lainnyapun sama, mereka menyerahkan semua ini kepada Indonesia selaku pemerintah yang sah. Tak terkecuali Inggris yang belum lama ini kantor OPM dibuka disana, melalui perwakilannya Duta Besar Inggris untuk Indonesia Mozzam Malik pemerintah Inggris membantah bahwa mendukung OPM7 dan sebelum inipun Perdana Mentri Inggris David Cameron

menyatakan komitmen tetap mendukung Indonesia pada 25 Mei 2013.

Namun dalam perkembangannya dukungan plitik terhadap OPM yang terjadi tiga tahun terakhir ini mendapat dari empat negara pasifik selatan yang bergabung dalam Malanesian Spearhead Group (MSG) yakni Papua Nugini, Kepulauan Solomon, Fiji dan Vanuatu.

(8)

BAB III

KESIMPULAN

Kedaulatan Indonesia di tanah Papua semakin menipis. Namun Indonesia masih terus berusaha agar Papua tetap menjadi bagian dari kesatuan Republik Indonesia. Seketika Organisasi Papua Merdeka menjadi gerakan sparatis dan memberontak melawan pemerintah yang sah. Perlahan namun pasti OPM mampu membuat semua orang tertarik melihat kearah perjuangan mereka. Perlahan tapi pasti pula OPM semakin menguat dan menipiskan kesatuan NKRI.

Tak pelak OPM juga menjadi sorotan dunia Internasional. Negara internasional menyatakan tidak mengakui keberadaan OPM dan menyerahkan seluruhnya kepada Indonesia selaku pemerintah yang sah. Namun di 4 bagian negara pasifik sudah menyatakan mendukung OPM.

Pemeritah Indonesia tidak bisa bersantai lagi. Indonesia juga harus selalu memantau perkembangan hubungan OPM dengan Internasional, selain mengokohkan hubungan baik Indonesia dengan dunia Internasional dan pernyataan sikap bahwa Papua masih bagian dari Indonesia.

(9)

DAFTAR PUSTAKA

- ---. Kebudayaan Masyarakat Papua dan Latar Belakang Berdirinya OPM (Organisasi Papua Merdeka). Online.

http://sociologiwindy.blogspot.com/2013/05/kebudayaan-masyarakat-papua-dan-latar.html. 13 April 2015.

- Junus Aditjondro, George. Sejarah OPM (Organisasi Papuas Merdeka). Online.

http://tangisantanah.blogspot.com/2009/05/sejarah-opm-organisasi-papua-merdeka.html. Minggu, 5 Juli 2015.

- Nurjayanti, Rika. Kelompok sparatis organisasi papua merdeka (OPM) yang mengancam kedaulatan rakyat Indonesia. Online.

http://anafisipunpad13.blogspot.com/2014/10/kelompok-separatis-organisasi-papua.html. Selasa, 14 April 2015.

- Sefriani. 2014. Hukum Internasional Sebagai Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Referensi

Dokumen terkait

Relation Database Management System (RDBMS) atau Sistem Manajemen Database Relation digunakan untuk menyimpan informasi dimana user dapat melihat dengan cara

tertentu. Setelah menghitung diameter luar impeller, jumlah sudut itu akan diperlukan lagi kebenarannya.. Kenaikan β 2 secara teoritis menyebabkan kenaikan head

475 Kelurahan Aek Parombunan Kecamatan Sibolga Selatan Kota Sibolga telah terjadi tindak pidana Narkotika yang dilakukan oleh Terdakwa JEKSON PARULIAN SIMANULLANG,

Sebagai fakultas pencetak para perawat yang sudah diakui kualitasnya, FKp UNAIR ingin mendorong institusi pendidikan yang memiliki program keperawatan untuk

Dari perencanaan ini dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:  Unit pengolahan yang diperlukan untuk mengolah air banjir di Surabaya menjadi air minum adalah unit

Kasus malaria positif: Selama tahun 2005 atau satu tahun sesudah gempa bumi dan tsunami, di antara 29.760 kasus malaria klinis di seluruh kabupaten hasil Passive Case Detection

Penelitian ini menggunakan instrumen SGRQ versi Indonesia sebagai alat pengumpul data untuk mengukur kualitas hidup pada pasien yang sedang mengalami kontrol PPOK di

 90 % dari draf yang disiapkan pemerintah mengalami perubahan yang sangat mendasar, baik dari segi substansi maupun formulasi rumusannya, yang disepakati pada