• Tidak ada hasil yang ditemukan

Resume perkembangan studi islam di dunia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Resume perkembangan studi islam di dunia"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

 Pengertian orientalisme

Dalam pengertian secara umum, orientalisme berarti metode berfikir ala barat. Sedangkan pengertian secara khusus, orientalisme merupakan studi akademis yang dilakukan oleh bangsa barat dari negara-negara imperilais mengenai dunia Timur dengan segala aspeknya, baik mengenai sejarah, pengetahuan, bahasa, agama, tatanan sosial politik, hasil bumi serta semua potensinya1.

Definisi menurut Dr. Edward Sa’id tentang orientalisme sendiri adalah, kajian atau metode barat untuk mencaplok bangsa timur, dengan kedok hendak memperbaiki dan memajukan (politik ataupun pemikiran), demi memperlancar kekuasaannya di sana2.

 Tokoh-tokoh orientalisme

Penulis mencoba mengambil dua contoh dari banyaknya tokoh-tokoh orientalisme, yaitu:

1. Christian Snouck Hurgronje

Orientalis ini bekerja sebagai spionase, missionaris, dan juga bekerja untuk kepentingan penjajahan secara kekuatan dan kebudayaan.

Ia mendalami bahasa Arab dan Ilmu-ilmu Islam yang lain. Ia pernah beribadat Haji di Mekkah dan bermukim di sana lebih dari enam bulan, dengan menggunakan nama samaran “Abdul Goffar”. Sekembalinya dari Mekkah, ia bekerja untuk kepentingan negaranya dalam usaha memperluas dan memantapkan wilayah jajahannya. Salah satu fakta yang melibatkan dirinya dalam kepentingan penjajahan adalah sebuah pernyataan dan laporannya kepada jendral Van Houts untuk memerangi kaum Muslimin di seluruh wilayah jajahan belanda3.

Bukti lainnya adalah keterlibatan dirinya dalam kehancuran kerajaan Aceh.

1 Ghurab, Ahmad Abdul.”Menyikap Tabir Orientalisme”. Hal 17-18. 2 Sai’d, edward. “orientalisme”. Dikutip dari: ibid. Hal 20

(2)

2. Samuel Zwemer

Orientalis ini lebih dikenal sebagai pastur missionaris dibandingkan sebagai orientalis. Dari sekian banyak hasil karyanya, ada terdapat karya yang paling menojol, yaitu “The Moslem World”. Majalah ini bisa dikatakan paling berbahaya yang pernah diterbitkan oleh para missionaris dunia. Dalam majalah tersebut dimuat berbagai artikel yang ditulis oleh para missionaris dalam rangka meluaskan jaringan kristenisasi di seluruh wilayah Islam. Pemikirannya yang lain adalah pembentukan missionaris Amerika untuk negara Arab di wilayah teluk pada Tahun 1889 M. Dalam usahanya itu, dia memakai saran pendidikan sebagai cara penyampaiannya. Untuk memudahkan misinya, dibangunlah sekolahan, perpustakaan, gereja, dan rumah sakit di Kuwait, Basrah, dan Uni Emirat Arab4.

 Fase-fase orientalisme5

Menurut Hamid Fahmy Zarkasyi, perkembangan orientalisme dapat dibagi kedalam empat fase.

Fase pertama dimulai pada abad keenam belas. Pada fase ini orientalisme dapat dikatakan sebagai simbol gerakan anti Islam yang dimotori oleh Yahudi dan Kristen, di mana Perang Salib menjadi titik pangkalnya.

Fase kedua terjadi pada abad ketujuh belas dan delapan belas. Fase ini adalah fase penting orientalisme, karena juga seiring dengan modernisasi barat. Pada saat itu, dunia barat haus akan ilmu dan berusaha mencari ilmu untuk kepentingan modernisasi mereka. Pada fase ini, raja-raja maupun ratu-ratu eropa sepakat untuk mendukung pengumpulan segala macam informasi tentang ketimuran.

Fase ketiga terjadi pada abad kesembilan belas dan seperempat pertama abad kedua puluh. Fase ini penting

4 Ibid. Hal 99

(3)

bagi pihak Muslim maupun Orientalis sendiri. Karena pada masa ini, Barat menguasai Islam secara politis, militer, budaya, dan ekonomi. Dan pada fase ini muncul karya-karya dari orang orientalis yang berguna dalam bidang studi Islam.

Fase keempat ditandai dengan adanya Perang Dunia ke-dua. Khusus di Amerika, Islam dan Ummat Islam menjadi objek kajian yang populer. Kajiannya bukan hanya untuk kepentingan akademis, melainkan juga untuk kepentingan perancang kebijakan politik dan bisnis. Semenjak awal abad kesembilan belas hingga akhir Perang Dunia ke-dua, Inggris dan Perancis mendominasi dunia Timur dan orientalisme. Sesudah akhir perang dunia ke-dua, dominasi diambil alih oleh Amerika yang melakukan pendekatan terhadap dunia Timur sebagaimana yang telah dilakukan oleh Inggris dan Perancis dahulu.

 Kritik orientalisme dalam studi Islam

Terdapat banyak kritik oleh para orientalis terhadap studi Islam yang berasal dari Al-Qur’an dan Hadis. Penulis mencoba mempaparkan sebuah kritik yang dilakukan oleh orientalis dalam studi Islam,

A. Kritik Ignaz Goldziher terhadap Hadis dan Ulama hadis6

Ignaz Goldziher adalah orientalis kebangsaan Hongaria yang lahir dari latar belakang keluarga Yahudi. Ia mencoba mengkritik Hadis dan Ulama hadis yang menjadi objek pembelajaran studi islam itu sendiri. Kritiknya sebagai berikut:

i. Bagian terbesar dari hadis yang dikatakan bersumber dari Nabi adalah tidak benar. Catatan-catatan itu hanya merupakan jerih payah Umat Islam pada masa keemasan sebagai dokumen atas kemajuan yang dicapai di bidang agama, sejarah, dan sosial. Pada saat sesudahnya terjadi ketegangan antara Dinasti Umawiyyah dengan Ahlul Bait di Madinah. Mereka ini memerangi kelompok pemberontak

(4)

Umawiyyah dengan membuat hadis sebanyak-banyaknya yang memojokkan dinasti pengacau. Sebaliknya Umawiyyah pun melakukan hal yang sama.

ii. Tokoh hadis Ibnu Syihab al-Zuhri merupakan orang yang diperalat atau dimanfaatkan oleh khalifah Umawiyyah, Abdul Malik bin Marwan.

Untuk membuat hadis palsu yang secara politik, berpihak kepada penguasa Umawiyyah. Misalnya Hadis seperti berikut, “Janganlah kamu melakukan perjalanan kecuali menuju tiga mesjid: Masjidil Haram, Masjidku (Nabawi), dan Masjid Baitul Maqdis (Al-Aqsha)” ( HR. Al-Bukhari).

Menurut Goldziher, hadis ini dibuat-buat oleh pesanan dari Khalifah Abdul Malik bin Marwan untuk memperkuat kekuasaannya, dengan mengatakan haji tidak hanya dilakukan di Masjidil Haram, tapi juga di Masjidil Aqsha, Yerussalem. Abdul Malik khawatir kalau orang Syiria pergi haji ke Mekkah akan membaiat Abdullah bin Juber sebagai Khalifah yang pada saat itu adalah lawan politiknya.

Tuduhan Goldziher ini didasarkan kepada assumsi bahwa Al-zuhri dan Abdul Malik adalah teman baik, dan tergolong ulama yang dekat dengan penguasa.

(5)

Salah satu respon terkait dengan tuduhan mereka tentang adanya larangan penulisan hadis oleh Nabi, dan tidak adanya peninggalan tertulis, Shubhi al-Shalih mengatakan kalau larangan tersebut disampaikan secara umum pada masa awal turunnya Al-Qur’an, karena takut jika antara Hadis dan Al-Qur’an akan tercampur.

Dan ketika sebagian besar Al-Qur’an telah diturunkan, Nabi memberikan izin penulisan Hadis kepada para sahabat. Kenyataan ini diperkuat dengan adanya catatan-catatan hadis oleh para sahabat, seperti catatan Sa’id ibn Ubaddah, Samrah ibn Jundub, Jabir ibn Abd’ Allah, dll7.

 Orientalisme antara kepentingan dan objektivitas

Orientalisme memang bukan kajian objektif dan tidak memihak Islam maupun kebudayaannya. Yang diupayakan secara mendalam bukanlah untuk mendapatkan hasil penelitian yang baik dan orisinal melainkan hanya rencana jahat yang terorganisasikan untuk menghasut para pemuda kita agar memberontak terhadap agama mereka, dan mencemooh semua warisan sejarah Islam dan kebudayaannya sebagai warisan yang tidak berguna.

Sasaran yang hendak dicapai adalah menciptakan kekeliruan sebanyak-banyaknya di kalangan pemuda-pumuda yang belum matang dan mudah di tipu dengan cara menanamkan benih keraguan, sinisme, skeptisme8.

Bukti yang nyata adanya adalah bagaimana salah satu orientalis mencoba untuk menghasut pemuda-pemuda dalam pandangannya tentang Al-Qur’an. Berikut ini pernyataannya:

7 Ibid.

(6)

“Banyak spekulasi dan analisis dilakukan dalam rangka berusaha menemukan sumber wahyu-wahyu yang diterima Muhammad sehingga dengan demikian mereka dapat menjelaskan sama sekali pengakuan tentang kerasulannya itu. Hasil-hasil penelahaan mereka ternyata belum selesai. Sebagian mengatakan bahwa Muhammad mempunyai seorang guru Yahudi yang boleh jadi ada benarnya; sebagian lagi berpendapat bahwa dia diperkenalkan dengan dan terkesan oleh beberapa orang rahib Kristen yang boleh jadi ada benarnya juga. Oreintalis-orientalis lainnya lagi berpendapat bahwa masyarakat padagang di mana Muhammad hidup memberikan kepadanya gambaran berwarna-warni mengenai berbagai macam agama yang boleh jadi ada benarnya juga. Yang mendasar, tentu saja, adalah Muhammad tidak menyatakan pengakuan orisinalitas agamanya itu. Dari waktu ke waktu dia selalu menyatakan bahwa wahyu yang diterimanya hanyalah satu pengakuan (konfirmasi) terhadap semua wahyu yang pernah datang (kepada rasul-rasul) sebelumnya. Penelusuran mengenai sumber ayat-ayat Al-Qur’an kepada agama Yahudi ataupun kepada tradisi-tradisi keagamaan lainnya, walaupun menarik dan penting bagi para sarjana, tidak ada pengaruhnya apa-apa terhadap keyakinan ummat Muslim. Bagi ummat Muslim, analisis sejenis ini tampak tidak membawa konsekuensi apapun dan dalam Islam barangkali tidak adanya sesuatu yang sejalan dengan “Kritik Tinggi” di kalangan para sarjana Kristen antara lain tergantung pada sikap ini. Ummat Muslim, tentu saja, lebih tergantung pada kepercayaan yang kuat bahwa Al-Qur’an adalah firman Allah dan karena itu apa perlunya orang berusaha mengeritik yang difirmankan Allah itu?”9

 Kesimpulan

Setelah melihat bebarapa penjelasan dari beberapa sumber referensi, bisa kita simpulkan tentang orientalisme itu sendiri.

1. Orientalisme datang dari dunia barat, merupakan studi ketimuran untuk menelaah berbagai aspek, yaitu sejarah, pengetahuan,

(7)

bahasa, agama, tatanan sosial politik, hasil bumi serta semua potensinya di dunia Timur. 2. Orientalisme muncul pertama saat perang

salib, guna untuk mencari kelemahan musuhnya yaitu Islam. Pada saat itu, pihak barat mengalami kekalahan dan setelahnya mencoba memperluas kebijkan orientalisme lebih dalam.

3. Orientalisme modern memfokuskan tujuannya untuk menciptakan kekeliruan sebanyak-banyaknya di kalangan pemuda-pumuda yang belum matang dan mudah di tipu dengan cara menanamkan benih keraguan, sinisme, skeptisme.

Referensi

Dokumen terkait

Dari berbagai analisa yang dimulai dari latar belakang, isu, konteks tentang hak bermukim bagi masyarakat kumuh Medokan Semampir hingga muncul tujuan desain yakni

In this case, the students in speaking, of course, use the language in context, in real- life situation, and it is one of the jobs considered by the speaking teacher in

menggunakan alat peraga dalam proses pembelajaran pada siklus II terjadi peningkatan terhadap hasil belajar siswa.. Hal ini terutama terlihat pada rentang nilai 90

Pengayun bayi merupakan alat pengayun yang digunakan untuk mengayun bayi pada pengayun ini menggunakan Raspberry Pi sebagai sistem, dan menggunakan sensor DHT11

Dari hasil analisis data, diperoleh empat simpulan yaitu: (1) hasil sit and reach test diperoleh dengan rata-rata 59% (13 orang) termasuk kategori sangat baik, (2) hasil bridge

Rancang bangun alat penetas telur tanaga surya kapasitas telur 10-20 butir telur ini dibuat dengan cara di memodifikasi penetas telur yang sudah ada dengan menambahkan bagian

samanaikaisesti: haavoittunut Tubal-cain on hoitanut itsensä kuntoon arkissa ja haastaa Nooan taisteluun, Ila synnyttää kaksi tyttöä ja yhdeksän kuukautta merellä

Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat yang dilakukan dapat berjalan lancar berkat kerjasama yang baik antara Tim dari Dapartemen Teknik Geodesi Fakultas Teknik