PERBANDINGAN SISTEM ENTERPRISE RESOURCE
PLANNING (ERP) BERBASIS OPEN SOURCE BERDASARKAN
KEBUTUHAN PROSES BISNIS USAHA MIKRO, KECIL DAN
MENENGAH (UMKM) INDONESIA
Albaar Rubhasy1), Yefrie M. C. Liu2)
1,2Program Studi Sistem Informasi, STMIK Indonesia, Jakarta e-mail: 1albaar@stmik-indonesia.ac.id, 2yefriemcliu@stmik-indonesia.ac.id
Abstrak
UMKM merupakan tulang punggung perekonomian di Indonesia. Berdasarkan data BPS, UMKM memberikan sumbangan yang signifikan terhadap PDB Indonesia. Untuk lebih meningkatkan daya saing, UMKM dapat menerapkan sistem ERP. Namun, UMKM belum banyak yang memanfaatkan sistem ERP karena faktor kompleksitas serta biaya penerapan sistem yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sistem ERP yang mendukung kebutuhan proses bisnis UMKM Indonesia. Adapun untuk mengatasi kendala tingginya biaya implementasi sistem ERP, maka dipilih sistem ERP berbasis open source. Kebutuhan proses bisnis UMKM difokuskan pada proses: (1) pemasaran dan distribusi; (2) pengadaan; dan (3) produksi. Berdasarkan hasil analisis, terdapat 45 sub proses yang dibutuhkan UMKM. Hasil perbandingan 10 sistem ERP berbasis open source terhadap 45 sub proses menunjukkan, Adempiere dan Apache OFBiz merupakan sistem ERP yang paling sesuai dengan kebutuhan proses bisnis UMKM Indonesia, diikuti oleh WebERP, Odoo, dan ERPNEXT.
Kata Kunci : ERP, Open Source, UMKM, Proses Bisnis, Perbandingan Sistem ERP.
1. PENDAHULUAN
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Berdasarkan data yang dipublikasikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), UMKM pada tahun 2012 menyumbang 57,46% dari total Produk Domestik Bruto Indonesia. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa UMKM merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia.
Indonesia memiliki regulasi yang spesifik mengatur mengenai UMKM, yaitu UU No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Dalam UU tersebut, UMKM diklasifikasikan berdasarkan jumlah kekayaan bersih (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha) dan penjualan tahunan (lihat Tabel 1).
Tabel 1. Klasifikasi UMKM Berdasarkan UU Klasifikasi
Usaha
Kekayaan Bersih (Rp. Juta)
Penjualan Tahunan (Rp. Juta)
Mikro 50 300
Kecil 50-500 300-2500
Menengah 500-10000 2500-50000
Sedangkan BPS mengklasifikasikan UMKM berdasarkan jumlah tenaga kerja:
Usaha mikro : 1-4 orang
Usaha kecil : 5-19 orang
Usaha menengah : 20-99 orang.
Mengingat pentingnya peran UMKM bagi perekonomian Indonesia, maka Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah memiliki kebijakan untuk meningkatkan daya saing UMKM. Tujuannya agar UMKM dapat tumbuh menjadi usaha yang berkelanjutan dengan skala (usaha) yang lebih besar. Untuk menjadi organisasi yang kompetitif, UMKM harus dapat meningkatkan praktek bisnisnya serta membina hubungan dengan pemasok, distributor, dan pelanggan [1]. Untuk itu, dibutuhkan suatu sistem yang dapat mengintegrasikan seluruh proses bisnis organisasi.
memenangkan persaingan. Akan tetapi, belum banyak UMKM di Indonesia yang menerapkan sistem ERP, bahkan masih banyak yang belum menggunakan Teknologi Informasi (TI). Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Fathul Wahid dan Lizda Iswari pada 146 UMKM di Yogyakarta, hanya sedikit UMKM yang telah mengadopsi TI [3]. Agar UMKM dapat menerapkan sistem ERP, salah satu kuncinya adalah pada perbaikan proses bisnis melalui process business redesign (BPR) dan konfigurasi sistem [4].
Pada penelitian ini akan diuraikan berbagai proses bisnis yang dibutuhkan oleh UMKM. Adapun proses difokuskan pada: (1) pemasaran dan distribusi; (2) pengadaan; dan (3) produksi. Kemudian penelitian juga akan melakukan perbandingan sistem ERP yang difokuskan pada sistem berbasis open source yang menjadi tren dalam ERP untuk meminimalisir biaya implementasi [5].
Tabel 2. SAP Best Practices dalam proses pemasaran, pengadaan, dan produksi [6]
Proses Sub Proses
Pemasaran dan Distribusi
Pre sales activity (manage data of customer’s, material, pricing, inquiry, quotation and communications related with sales activity); generate sales order; inventory checking availability, shipping (pick and pack product; post goods issue that indicates that legal change in ownership of the product); generate customer invoice; customer payment Pengadaan Generate Purchase
Requisition (PR), manage Quotation from vendor and Purchase Order (PO); invoice receipt and payment
Produksi Production planning (forecast and sales and operation planning); production process (demand management, Master Production Scheduling (MPS), Material Requirement
Planning (MRP), generate shop floor documents, goods issue and completion confirmation); order settlement
2. PENELITIAN TERKAIT
Penelitian terkait kebutuhan proses bisnis UMKM sebelumnya telah dilakukan oleh P. W. Handayani, A. N. Hidayanto, dan I. Budi terhadap 24 UMKM yang berpartisipasi pada INACRAFT (International Handicraft Trade Fair) 2012 [6]. Dalam penelitian tersebut, dilakukan survei kebutuhan proses bisnis UMKM berdasarkan acuan dari SAP Best
Practices dalam proses pemasaran,
pengadaan, dan produksi (lihat Tabel 2). Selain kebutuhan proses bisnis UMKM, pada penelitian [6] juga dilakukan perbandingan empat sistem ERP: (1) SAP Business One; (2) Microsoft Dynamics; (3) Compiere; dan (4) Openbravo. Hasilnya adalah SAP Busienss One merupakan sistem ERP yang memiliki proses terlengkap berdasarkan Tabel 2. Compiere yang merupakan sistem ERP berbasis open source berada pada urutan kedua.
3. METODOLOGI
Penelitian ini terdiri dari tiga tahapan: (1) identifikasi kebutuhan proses bisnis UMKM; (2) identifikasi sistem ERP berbasis open source; dan (3) perbandingan sistem ERP berdasarkan proses bisnis UMKM. Identifikasi proses bisnis dilakukan dengan mengacu pada penelitian [6] yang mengambil fokus pada tiga proses: pemasaran dan distribusi; pengadaan; dan produksi. Kemudian, tahapan identifikasi sistem ERP dilakukan dengan cara mendata berbagai sistem ERP berbasis open source. Karena banyaknya produk ERP dengan lisensi open source, maka dipilih 10 sistem yang paling aktif dalam merilis versi terbarunya. Pada tahap terakhir, dilakukan perbandingan 10 sistem ERP berbasis open source terhadap proses bisnis yang dibutuhkan UMKM.
4. HASIL PENELITIAN
sub proses. Jika terdapat lebih dari 70% UMKM menyatakan membutuhkan suatu sub proses, maka dapat diasumsikan bahwa sub proses tersebut dibutuhkan oleh UMKM. Berikut merupakan 45 sub proses yang dibutuhkan oleh UMKM berdasarkan hasil penyaringan:
Proses pemasaran & distribusi Pre-sales activity
1. Manage Customer Master Data
2. Manage Material Master Data
3. Manage Pricing Master Data
Sales order processing
4. Manage Sales Order
5. View Document Flow
Manage inventory
6. View Inventory Availability
Shipping
7. Manage Shipping
8. Create Outbound Delivery with Reference to Sales Order
9. Update Outbound Delivery
10. Pick Product 11. Post Goods Issue
Customer invoice
12. Maintain Billing Due List 13. View Billing Due List 14. Create Invoice
15. Create Invoice with Reference to Outbound Delivery 16. Create Invoice with Reference
to Sales Order 17. Update Invoice 18. View Invoice
Customer payment
19. Manage Financial Accounting 20. Post Receipt of Customer
Payment
21. View Customer Balance
Proses pengadaan
Purchase requisition
22. Manage Vendor Master Data
23. Manage Material Master Data 24. Create Material Master for
Trading Goods
25. Update Material Master for Trading Goods
Purchase order
26. Manage PO
Invoice receipt
27. Manage Invoice Receipt
Payment to vendor
28. Manage Financial Accounting 29. Post Payment to Vendor 30. View Vendor Balance 31. View G/L Account Balance
Proses produksi
Production planning
32. Create consumption values for finished products (forecasting) 33. Manage bill of material (BOM) 34. Manage finished product
routing
35. Manage product group 36. Manage Sales and Operation
Plan (SOP)
Production process
37. Transfer SOP to demand management
38. Run MPS with MRP
39. Review stock/requirement list 40. Convert plan order into
production order
41. Review production order status and documents
42. Confirm production completion 43. Receipt of goods from
production order
Order settlement
44. Review costs assigned to production order 45. Order settlement
4.2 Identifikasi Sistem ERP Berbasis Open Source
Pada bagian ini dulakukan identifikasi sistem ERP berbasis open source. Pada tahap awal telah teridentifikasi 23 sistem. Untuk mempermudah proses perbandingan sistem ERP, maka dilakukan penyaringan berdasarkan aktivitas sistem. Jika sistem ERP telah merilis lebih dari versi 1.0.0 dengan waktu rilis terakhir tahun 2014, maka sistem tersebut diasumsikan sebagai sistem yang aktif. Berikut merupakan 10 sistem ERP berbasis open source teraktif (lihat Tabel 3).
4.3 Perbandingan Sistem ERP Berbasis Open Source
Tabel 3. 10 Sistem ERP berbasis open source
3 Dolibarr JavaScript, P
HP, MySQL
8 ERPNEXT Python, Java
Script,
tingkat kesesuaian 71%, dan SQL-Ledger dengan tingkat kesesuaian 68%.
5. PENUTUP
Dalam penelitian ini telah teridentifikasi 45 sub proses yang dibutuhkan oleh UMKM yang meliputi proses pemasaran, pengadaan, dan produksi. Berdasarkan hasil perbandingan
10 sistem ERP berbasis open source, diperoleh 5 sistem yang menyediakan sub proses yang dibutuhkan oleh UMKM. Sistem ERP yang paling sesuai dengan kebutuhan UMKM adalah Adempiere dan Apache OFBiz (tingkat kesesuaian 73%). Kemudian sistem terbaik kedua adalah WebERP dan Odoo (tingkat kesesuaian 71%). Sistem terbaik ketiga adalah SQL-Ledger (tingkat kesesuaian 68%). Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan dalam penerapan sistem ERP pada UMKM, khususnya dalam penentuan kebutuhan sistem dan pemilihan paket ERP.
6. REFERENSI
[1] M. Summer, Enterprise Resource Planning:
Pearson Education Limited, 2014.
[2] E. Monk and B. Wagner, Concepts in
Enterprise Resource Planning: Course
Technology, Cengage Learning, 2013. [3] F. Wahid and L. Iswari, "Adopsi TI oleh
Usaha Kecil Menengah di Indonesia," in
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi
Informasi (SNATI), Yogyakarta, 2007. [4] L. Ganesh and A. Mehta, "Critical success
factors for successful enterprise resource planning implementation at Indian SMEs,"
International Journal of Business,
Management and Social Sciences, vol. 1, pp. 65-78, 2010.
[5] K. Ganesh, et al., "Enterprise Resource
Planning: Fundamentals of Design and Implementation," ed: Springer, 2014.
[6] P. W. Handayani, et al., "Business Process
Requirements for Indonesian Small Medium
Enterprises (SMEs) in Implementing
Enterprise Resource Planning (ERP) and ERP
Systems Comparison," Journal of Computer,
vol. 8, pp. 2437-2441, 2013.
Tabel 4. Perbandingan 10 sistem ERP berbasis open source terhadap 45 sub proses yang dibutuhkan UMKM
Proses/ Sub Proses
Sistem ERP Berbasis Open Source
We
1. Proses Pemasaran & Distribusi
Pre-sales Activity
Manage Customer Master Data v v v v v v v
Manage Material Master Data v v v v
Manage Pricing Master Data v v v v v v v
Sales Order Processing
Manage Sales Order v v v v v v v v v v
View Document Flow v v v v v v v v
Manage Inventory
View Inventory Availability v v v v v v v v v
Proses/ Sub Proses
Sistem ERP Berbasis Open Source
We
Create Outbound Delivery with Reference to
Sales Order v v v
Create Invoice with Reference to Outbound
Delivery v v v v v
2. Proses Pengadaan
Purchase Requisition
Manage Vendor Master Data v v v v
Manage Material Master Data v v v v v
Create Material Master for Trading Goods v v
Update Material Master for Trading Goods v v v v
Purchase Order (PO)
Manage PO v v v v v v v v v v
Invoice Receipt
Manage Invoice Receipt v v v v v v v v v
Payment to Vendor
Manage Financial Accounting v v v v v v v v v
Post Payment to Vendor v v v v v v v
View Vendor Balance v v v v v v v
View G/L Account Balance v v v v v v
3. Proses Produksi
Production planning
Create consumption values for finished products