• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VII RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR CIPTA KARYA - DOCRPIJM 4bc7c44a14 BAB VIIBAB 7 lapkir ok

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB VII RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR CIPTA KARYA - DOCRPIJM 4bc7c44a14 BAB VIIBAB 7 lapkir ok"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

L a p o r a n L a p k i r

UPDATING RPIJM Kota Blitar Tahun 2017 - 2021

VII- 1

B A B V I I

RENCANA PEMBANGUNAN

INFRASTRUKTUR CIPTA KARYA

7.1 Sektor Pengembangan Kawasan Permukiman

7.1.1 Kondisi Eksisting

Kawasan permukiman di Kota Blitar pada tahun 2015 mempunyai luas sekitar

1.236,24 Ha. Dari sisi kualitas, diatas 97 persen rumah penduduk Kota Blitar masuk

dalam kategori layak huni.

Tabel 7.1 Prosentase Rumah Tangga Menurut Kualitas Rumah

No Uraian 2012 2013 2014

1 Prosentase rumah yang lantainya bukan tanah

98,87 99,35 99,14

2 Prosentase rumah yang atapnya genteng/beton

99,09 97,49 97,36

3 Prosentase rumah yang dinding terluarnya tembok

98,26 97,64 97,58

Sumber Data : Statistik Daerah Kota Blitar Tahun 2015

Dari data tersebut diketahui bahwa masih ada rumah-rumah penduduk yang

termasuk dalam kategori rumah semi permanen dan non permanen namun

rumah-rumah tersebut menempati lahan ilegal seperti di bantaran Sungai Lahar dan sempadan

kereta api. Kawasan permukiman kumuh di Kota Blitar belum dilegalkan melalui SK

Kumuh. Namun ada beberapa kawasan permukiman kumuh di Kota Blitar yang secara

profil lengkapnya disajikan sebagai berikut :

1. Permukiman bantaran sungai di Kota Blitar yang ada kecenderungan menuju

kekumuhan terdapat di wilayah Krantil. Permukiman bantaran sungai di Jalan

Krantil tepatnya berlokasi di Kelurahan Sukorejo Kecamatan Sukorejo (yang

mencakup RT 1 hingga RT 4 RW III serta RT 1 dan RT 2 RW VI). Luas wilayah

sebesar 7,7 Ha dengan batas wilayah sebelah Utara dengan Kali Lahar, sebelah

Selatan dengan Jalan Mayang, sebelah Timur dengan Jalan Mawar dan sebelah

(2)

L a p o r a n L a p k i r

UPDATING RPIJM Kota Blitar Tahun 2017 - 2021

VII- 2 Gambar 7.1 OrientasiLokasi Permukiman Bantaran Sungai di Krantil

terhadap Kota Blitar

Kondisi permukiman di Jl Krantil memiliki tingkat kerapatan rumah yang tinggi

dan banyak terdapat sampah di lingkungan permukiman serta pembuangan limah

rumah tangga di sungai. Kondisi permukiman juga memiliki keterbatasan

infrastruktur. Permukiman pada kawasan Krantil diprediksikan memiliki

kecenderungan peningkatan kepadatan bangunan dan peningkatan kakumuhan

kawasan akibat kegiatan masyarakatnya. Pada kondisi di lapangan ditemukan

adanya ketidaksesuaian antara penggunaan lahan dengan arahan rencana dan

hampir seluruh persil bangunan tidak memiliki RTH (taman). Sempadan sungai

yang merupakan salah satu komponen RTH luasnya semakin menyempit karena

banyak penduduk yang membangun rumah di pinggir sungai. Apabila tidak ada

pengendalian, kondisi sempadan sungai akan semakin habis ditempati

(3)

L a p o r a n L a p k i r

UPDATING RPIJM Kota Blitar Tahun 2017 - 2021

VII- 3 Gambar 7.2 Kondisi Permukiman Bantaran Sungai di Krantil

2. Di Kota Blitar terdapat permukiman yang termasuk dalam katagori permukiman

liar yaitu permukiman di sekitar bantaran sungai dan permukiman di sekitar

bantaran rel kereta api. Karakteristik permukiman dekat bantaran sungai di Kota

Blitar dapat dilihat pada permukiman sungai di sekitar Jl. Bakung dan Jl. Melati,

dengan karakteristik yang menonjol adalah kerapatan tinggi serta melakukan

pembuangan sampah dan sanitasi cenderung di sungai. Sedangkan kawasan

permukiman dekat bantaran kereta api di Kota Blitar kondisinya masih cukup

teratur, hal yang mengganggu adalah jaraknya yang dekat dengan keberadaan

rel kereta api, dapat dilihat pada kawasan bantaran rel KA yang melewati

Kelurahan Sananwetan hingga Kelaurahan Kepanjenkidul di dekat Stasiun Blitar.

Perkembangan tumbuhnya permukiman liar di kawasan bantaran rel KA perlu

segera dikendalikan agar tidak semakin kompleks yang akan menjadi beban kota,

membahayakan perjalanan kereta api dan membahayakan para penghuni rumah

di bantaran rel kereta api itu sendiri.

(4)

L a p o r a n L a p k i r

UPDATING RPIJM Kota Blitar Tahun 2017 - 2021

VII- 4 Gambar 7.4 Orientasi Lokasi Permukiman Liar terhadap Kota Blitar

(5)

L a p o r a n L a p k i r

UPDATING RPIJM Kota Blitar Tahun 2017 - 2021

VII- 5 Tabel 7.2 Kebijakan, Strategi dan Program Pengembangan Permukiman

Masalah Kebijakan Strategi Program/Kegiatan Lokasi

- Permukiman

perumahan baru

yang layak dan

terjangkau.

- Peningkatan

kualitas dan

jangkauan

pelayanan sarana

dan prasarana

lingkungan

permukiman

- Lingkungan perumahan padat

dan kumuh perlu ditempuh

dengan program rumah susun

sederhana sewa (rusunawa)

- Penataan sanitasi di

perumahan penduduk dengan

penyediaan sarana air bersih,

air limbah dan drainase yang

sehat.

Penataan dan rehabilitasi

kawasan

Kawasan

Krantil

(6)

L a p o r a n L a p k i r

UPDATING RPIJM Kota Blitar Tahun 2017 - 2021

VII- 6 7.1.2 Sasaran Program

Tabel 7.3 Matriks Sasaran Program Sektor Pengembangan Kawasan Permukiman

NO URAIAN SASARAN PROGRAM

TOTAL

LUAS

KAWASAN

SASARAN PROGRAM

2017 2018 2019 2020 2021 KET

1 Kawasan Krantil 7,7 Ha 1,21

Ha

0,62

Ha

1,03

Ha

0,38

(7)

L a p o r a n L a p k i r

UPDATING RPIJM Kota Blitar Tahun 2017 - 2021

VII- 7 7.1.3 Usulan Program

Tabel 7.4 Matriks Usulan Kebutuhan Program Sektor Pengembangan Kawasan Permukiman

NO Kawasan Permukiman

Total

Luas

kawasan

Rencana Program

2017 2018 2019 2020 2021 KET

I Kawasan Krantil 7,7 Ha

Penataan dan

rehabilitasi

kawasan RT

01 RW 03

Penataan dan

rehabilitasi

kawasan RT

02 RW 03

Penataan dan

rehabilitasi

kawasan RT

03 RW 03

Penataan dan

rehabilitasi

kawasan RT

04 RW 03

Penataan dan

rehabilitasi

kawasan RT

02 RW 06

(8)

L a p o r a n L a p k i r

UPDATING RPIJM Kota Blitar Tahun 2017 - 2021

VII- 8 7.1.4 Usulan Pembiayaan

Tabel 7.5 Matriks Usulan Pembiayaan Sektor Pengembangan Kawasan Permukiman

NO

Output

LOKASI TAHUN VOL SAT.

Sumber Dana Readiness Criteria

Indikator Output

UKL/UPL LAHAN PENGELOLA

Rincian

1

Penataan dan

rehabilitasi kawasan

krantil RT 01 RW 03

rehabilitasi kawasan

krantil RT 02 RW 03

rehabilitasi kawasan

krantil RT 03 RW 03

rehabilitasi kawasan

krantil RT 04 RW 03

rehabilitasi kawasan

(9)

L a p o r a n L a p k i r

UPDATING RPIJM Kota Blitar Tahun 2017 - 2021

VII- 9 7.2 Penataan Bangunan dan Lingkungan

7.2.1 Kondisi Eksisting

Di Kota Blitar terdapat kawasan yang telah dan akan dijadikan kawasan

konservasi budaya dan sejarah yakni :

a. Stasiun kereta api (didirikan pada tanggal 16 Juni 1884)

b. Gedung-gedung perkantoran antara lain :

 Kantor Pos pertama (berada dalam satu kawasan dengan stasiun kereta api)  Kantor telkom (Telefoon kantoor)

 Kantor Walikota (bekas asisten residen), Gedung DPRD Kota Blitar, Rumah

Dinas Kepala Yonif.

c. Bekas Hotel yang dibangun di masa kolonial seperti :

d. Pengembangan pola kerjasama Pemerintah Daerah, Koperasi dan masyarakat

Tempat peribadatan yang dibangun masa kolonial, seperti : Masjid Jami’, Klenteng,

Gereja Yohanes Gabriel.

e. Tempat Pendidikan seperti :

 Gedung bekas Sekolah MULO/OSVIA (Asrama PETA)  Gedung bekas Noormal School I (sekarang SMA 1  Gedung bekas Noormal School II (sekarang PGSD)  Gedung bekas HIS (sekarang SMP I)

f. Cagar Budaya dalam konteks permukiman dan kawasan situs Kota Blitar, seperti :

 Makam Proklamator RI Bung Karno (Jalan Mayjen Sungkono)  Rumah Kartawibawa (Jl. Kalimantan)

 Rumah Bu Wardoyo (jalan Sultan Agung)

 Taman Makam Pahlawan Raden Wijaya (jalan Sodanco Supriadi)  Makam Aryo Blitar (jalan Pamungkur)

 Kompleks Pendopo Kabupaten Blitar.

Kawasan sebagaimana tersebut di atas diantaranya sudah dikukuhkan secara

terperinci sebagai cagar budaya melalui Surat Keputusan Walikota Blitar nomor 24 tahun

2001 tentang Penetapan lokasi benda cagar budaya di Wilayah Kota Blitar sebagai obyek

wisata daerah, sedangkan yang belum dikukuhkan merupakan kawasan yang masih

dalam pengkajian menyangkut struktur dan jejak kesejarahannya.

Dalam kurun 5 tahun ke depan Pemerintah Kota Blitar yang telah bertekad

menjadikan Kota Blitar sebagai pusat pengembangan nilai-nilai kepahlawanan, akan

berkonsentrasi untuk merevitalisasi kawasan eks asrama PETA. Mengingat bahwa kondisi

kawasan bersejarah itu saat ini menjadi tidak optimal pemanfaatannya. Nilai

kesejarahannya menjadi hilang karena dipergunakan untuk kegiatan yang bersifat

(10)

L a p o r a n L a p k i r

UPDATING RPIJM Kota Blitar Tahun 2017 - 2021

VII- 10 Dalam perjalanan kefungsian kawasan tersebut sebagai kawasan pendidikan juga

tidak bisa optimal karena bangunan eks asrama berdasarkan Perda Cagar Budaya tidak

diperbolehkan untuk dirubah apalagi dipugar, sehingga jika sekolah membutuhkan ruang

tertentu harus membangun baru di sekitar kawasan, sehingga kemudian situasinya tidak

nyaman untuk belajar. Adapun kondisi kawasan eks asrama PETA saat ini adalah sebagai

berikut:

a. Kondisi Gedung Asrama dan Rumah Sakit PETA Blitar saat ini 80% dipergunakan

untuk mendukung kegiatan belajar mengajar, seperti Ruang Tidur

SudancoSupriadi untuk ruang kelas 1E SMK 3 Blitar, Gedung Asrama Blitar untuk

Ruang Kelas SMK 3, Lorong asrama PETA dipergunakan sebagai tempat parkir,

Ruang disiplin PETA dipergunakan sebagai Kantin, Rumah Sakit PETA

dipergunakan sebagai Aula SMPN 6, salah satu ruang saksi pertempuran PETA

dipergunakan sebagai ruang koperasi, Gedung Aula Asrama PETA dipergunakan

sebagai tempat parkir, Gedung Bekas kantor komando Daidancho PETA Blitar

dipergunakan sebagai kantor TU SMPN6 dan sebagainya. Adapun bangunan yang

tidak dimanfaatkan adalah bekas dapur dan Kantor Pusat Kyodo Boui Cyu Gun

Blitar.

b. Bangunan yang dipergunakan secara aktif untuk mendukung kegiatan sekolah

atau sebesar 80% masih terawat dengan baik, sedangkan 20 % tidak terawat

yaitu bangunan Dapur dan Kantor Pusat Kyodo Boui Cyu Gun Blitar

c. Pihak sekolah pengguna lahan sangat membutuhkan lahan untuk pengembangan

dan peningkatan fasilitas sekolah seiring dengan kebutuhan untuk meningkatkan

kualitas pembelajaran di sekolah.

d. Sampai saat ini belum ada kebijakan Pemerintah Daerah untuk melakukan

perlindungan terhadap bangunan-bangunan bersejarah yang ada di Kota Blitar.

e. Salah satu situs yang berkaitan dengan Perjuangan PETA Blitar adalah Monumen

(11)

L a p o r a n L a p k i r

UPDATING RPIJM Kota Blitar Tahun 2017 - 2021

VII- 11 Sedangkan kondisi ruang terbuka hijau, Kota Blitar memenuhi Ruang Terbuka

Hijau (RTH) publik 10% atau seluas 330 Ha. Sedangkan untuk RTH Privat, Kota Blitar

memiliki luasan sebesar 332,6 Ha atau 10,21% dari total luasan Kota Blitar.

Tabel 7. 6 Jenis dan Lokasi Ruang Terbuka Hijau Kota Blitar Tahun 2011

No Lokasi Luas (Ha)

RTH Publik 322,9488

1 RTH Pada Jalur Jalan Kota

1. RTH Koridor jalan 41,0000

2 RTH Taman Persimpangan Jalan Monumen

1. Taman Penempatan bok ireng 0,0007

7 RTH Pengaman Jalur KA, SUTT, Sungai dan Bufferzone

(12)

L a p o r a n L a p k i r

UPDATING RPIJM Kota Blitar Tahun 2017 - 2021

VII- 12

No Lokasi Luas (Ha)

2. Sempadan rel KA 16,4800

3. Sempadan SUTET 15,9500

4. Sempadan sungai 31,4500

5. Taman bis beton timur lintasan KA Jl. Tanjung 0,0015

6. Kawasan konservasi di TPA 0,5000

7. Konservasi sumur PDAM 0,5000

8. Sempadan mata air 26,0000

8 Tanah Bengkok berupa sawah yang disewakan 111,2000

9 RTH Batalyon Infanteri 511 20,0700

10 Taman Pramuka Kwarcab 1,1000

11 Kebun Bibit Dinas Pertanian 1,2000

RTH Privat 332,6000

1 Taman lingkungan permukiman, kantor, gedung

komersial 332,6000

JUMLAH RTH 655,5488 Sumber : Masterplan RTH Upscaling, 2014.

Sedangkan berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang

maupun berdasarkan Perda Kota Blitar No 12 Tahun 2011 tentang RTRW Kota Blitar

Tahun 2011-2030, kebutuhan RTH untuk kota dan kawasan perkotaan adalah sebesar

30% meliputi RTH public 20% dan RTH privat 10%. Hal tersebut mengindikasikan bahwa

di Kota Blitar memerlukan penambahan luasan RTH khusunya untuk RTH publik sebesar

(13)

L a p o r a n L a p k i r

UPDATING RPIJM Kota Blitar Tahun 2017 - 2021

VII- 13 7.2.2 Sasaran Program

Tabel 7.7 Matriks Sasaran Program Sektor Pengembangan Kawasan Permukiman

NO URAIAN SASARAN PROGRAM

TOTAL

LUAS

KAWASAN

SASARAN PROGRAM

2017 2018 2019 2020 2021 KET

1 Ruang Terbuka Hijau (RTH) 322 Ha 325

Ha

328

Ha

331

Ha 334 Ha 337 Ha -

(14)

L a p o r a n L a p k i r

UPDATING RPIJM Kota Blitar Tahun 2017 - 2021

VII- 14 7.2.3 Usulan Program

Tabel 7.8 Matriks Usulan Kebutuhan Program Sektor Pengembangan Kawasan Permukiman

(15)

L a p o r a n L a p k i r

UPDATING RPIJM Kota Blitar Tahun 2017 - 2021

VII- 15 7.2.4 Usulan Pembiayaan

Tabel 7.9 Matriks Usulan Pembiayaan Sektor Pengembangan Kawasan Permukiman

NO

Output

LOKASI TAHUN VOL SAT.

Sumber Dana Readiness Criteria

Indikator Output

UKL/UPL LAHAN PENGELOLA Rincian

Pembangunan Sarana

dan Prasarana

Penunjang Kawasan

Agrowisata Belimbing

Revitalisasi Kawasan

Wisata Perjuangan

(16)

L a p o r a n A k h i r

UPDATING RPIJM Kota Blitar Tahun 2017 - 2021

VII- 16

7.3 Penyehatan Lingkungan Permukiman

7.3.1 Sub Sektor Air Limbah

7.3.1.1 Kondisi Eksisting

Sistem pengolahan air limbah domestik yang telah dilakukan di Kota Blitar

meliputi:

a. Sistem on site individual dilakukan dengan pembangunan tangki septik rumahan

di tiap-tiap rumah tangga. Pada tahun 2014 tercatat kepemilikan fasilitas tempat

buang air besar sebanyak 97,88% dari total se-Kota Blitar. Fasilitas tersebut

didominasi oleh jenis septitank sebanyak 94,57%.

Tabel 7.10 Prosentase Rumah Tangga Menurut Kualitas Sanitasi

No Uraian 2012 2013 2014

1 Fasilitas Tempat Buang Air Besar

Ada 97,28 95,77 97,88

Tidak Ada 2,72 4,23 2,12

2 Tempat Pembuangan Akhir Tinja

Tangki/Septitank 95,64 95,64 94,57

Lainnya 4,36 4,36 5,43

Sumber Data : Statistik Daerah Kota Blitar Tahun 2015

b. Sistem off site komunal dilakukan dengan pembangunan tangki septik secara

komunal yang dapat digunakan secara bersama-sama oleh beberapa rumah

tangga. Sampai dengan 2014 ada 50 IPAL komunal yang mencakup 3.109 SR

dengan jumlah penduduk terlayani + 9.327 jiwa. IPAL Komunal tersebut 99%

direncanakan dan dibangun oleh masyarakat. Pengelolaan IPAL komunal ini

dijalankan oleh KSM setempat yang pengurusnya diserahterimakan kepada

penduduk di tempat IPAL berada, sehingga memudahkan teknis operasional dan

(17)

L a p o r a n A k h i r

UPDATING RPIJM Kota Blitar Tahun 2017 - 2021

VII- 17

(18)

L a p o r a n A k h i r

UPDATING RPIJM Kota Blitar Tahun 2017 - 2021

(19)

L a p o r a n A k h i r

UPDATING RPIJM Kota Blitar Tahun 2017 - 2021

(20)

L a p o r a n A k h i r

UPDATING RPIJM Kota Blitar Tahun 2017 - 2021

(21)

L a p o r a n A k h i r

UPDATING RPIJM Kota Blitar Tahun 2017 - 2021

VII- 21

Permasalahan utama terkait dengan pengelolaan air limbah adalah pada tahun 2014

tercatat kepemilikan fasilitas tempat buang air besar sebanyak 97,88% dari total se-Kota

Blitar. Fasilitas tersebut didominasi oleh jenis septitank sebanyak 94,57%. Hal ini

menunjukkan masih ada 5,5% penduduk yang belum terlayani oleh fasilitas buang air besar

yang memadai.

Hal tersebut ditambah dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk Kota Blitar

dari tahun ke tahun sehingga menghasilkan produksi limbah yang semakin besar pula.

Perkiraan produksi air limbah domestik Kota Blitar ditunjukkan sebagai tabel berikut :

Tabel 7. 12 Perkiraan Produksi Air Limbah Domestik Kota Blitar

2017 2018 2019 2020 2021

jumlah penduduk 150.493 152.147 153.823 155.519 157.238

jumlah KK 37.623 38.037 38.456 38.880 39.309

debit konsumsi

air bersih

(liter/hari)

18.811.587 19.018.419 19.227.856 19.439.935 19.654.691

debit limbah domestik

(liter/hari) 15.049.270 15.214.735 15.382.285 15.551.948 15.723.752

Sumber : Hasil Analisa

Oleh karena itu guna meningkatkan cakupan pelayanan air limbah bagi masyarakat

(22)

L a p o r a n A k h i r

UPDATING RPIJM Kota Blitar Tahun 2017 - 2021

VII- 22

Tabel 7. 13 Kebijakan, Strategi dan Program Pengelolaan Air Limbah di Kota Blitar

Masalah Kebijakan Strategi Program/Kegiatan Lokasi

Pencemaran

Pembangunan IPAL Komunal Kel. Kepanjenkidul, Kel.

Tanjungsari dan Kel. Pakunden

Pembangunan IPAL Ternak Komunal dan Biogas

Kel. Pakunden, Kel. Ngadirejo, Kel Tanjungsari, kel. Klampok

(23)

L a p o r a n A k h i r

UPDATING RPIJM Kota Blitar Tahun 2017 - 2021

VII- 23

7.3.2 Sub Sektor Persampahan

7.3.2.1 Kondisi Eksisting

a. Sumber Sampah dan Komposisi Sampah

Jumlah penduduk Kota Blitar Tahun 2014 adalah 145.111 jiwa. Dengan asumsi

sisa aktivitas domestik berupa sampah rumah tangga per orang adalah 2,5 liter/hari,

maka timbulan sampah penduduk Kota Blitar dalam satu hari bisa mencapai 362

m3/hari atau selama satu bulan menjadi total 10.883 m3/bulan atau 130.596 m3/tahun.

Volume sampah yang terangkut menuju TPA per Hari adalah ± 294 m3/hari

atau capaian pelayanan pengelolaan persampahan di Kota Blitar baru mencapai 80%

dari total timbulan sampah per hari.

Tabel 7. 14 Jumlah Sampah di Masing-Masing Sumber Sampah

No Sampah anorganik kg / bulan Sampah

Sumber : Buku Putih Sanitasi, 2012.

b. Pewadahan Sampah

Sampah yang dihasilkan belum seluruhnya ditangani oleh masyarakat maupun

pemerintah kota. Pewadahan sampah merupakan tanggungjawab masyarakat dan

pemerintah kota. Berdasarkan data studi EHRA (Environmental Health Risk Assessment)

yang dilakukan pada tahun 2012 keluarga yang memiliki tempat (wadah) sampah

adalah sekitar 42,5%. Wadah (tong) sampah yang disediakan pemerintah kota pada

tahun 2004 adalah 209 buah digunakan untuk pewadahan sampah di jalan umum dan

fasilitas umum. Sedangkan pewadahan dari rumah tangga dilakukan secara swadaya

oleh masyarakat. Wadah yang digunakan terdiri atas jenis permanen yang terbuat dari

tembok, logam, atau material lain dan jenis gerak yang terbuat dari kayu, bambo, atau

material lain.

c. Pengumpulan Sampah

Pengumpulan sampah dilaksanakan oleh keluarga masing-masing, petugas

pribadi, petugas kelompok, petugas RT/RW, dan petugas pemerintah kota.

Pengumpulan dilakukan dengan menggunakan gerobak dorong, gerobak motor,

atau kendaraan lainnya. Pengumpulan dilaksanakan secara swakelola oleh RW masing –

(24)

L a p o r a n A k h i r

UPDATING RPIJM Kota Blitar Tahun 2017 - 2021

VII- 24

sebagainya menjadi tanggung jawab RW yang bersangkutan dan ada juga yang di

sediakan oleh Pemerintah Kota.

d. Pengangkutan

Pengangkutan dilaksanakan oleh petugas pemerintah kota dan swasta.

Pengangkutan oleh petugas pemerintah kota dilakukan dengan menggunakan

truck dan arm-roll truck. Pemerintah kota sampai tahun 2012 memiliki 3 buah

dump-truck berdaya angkut 10 m3 dan 3 buah arm-roll dump-truck berdaya angkut 8 m3. Guna

memperlancar pengangkutan sampah, pemerintah kota telah menyediakan 21 lokasi

TPS dengan 28 kontainer.

Tabel 7.15 Cakupan Pelayanan Pengangkutan Sampah

NO LOKASI TPS VOL

(M3) DAERAH PELAYANAN

Kecamatan Sukorejo

1 Kel. Turi Kontainer 8 Kelurahan Sukorejo dan Kelurahan Turi

2 Kel Turi Transfer

depo

6 Kelurahan Sukorejo dan Kelurahan Turi

3 Kel.

Karangsari

Kontainer 8 Kel. Karangsari, Kel. Kepanjenkidul

4 Pasar Legi I Kontainer 8 Pasar Legi dan Kelurahan Sukorejo 5 Pasar Legi II Kontainer 8 Pasar Legi dan Kelurahan Sukorejo

6 BTN

Pakunden

Kontainer 8 Kelurahan Pakunden (BTN)

7 RS. Syuhada' Haji

Kontainer 8 R.S Syuhada' Haji, Kelurahan Pakunden, sekolah yang ada di Kelurahan Pakunden

8 Pasar Legi Transfer depo

6 Pasar Legi dan Kelurahan Sukorejo

9 Perum

Pakunden

Transfer depo

6 Kelurahan Pakunden (BTN)

Kecamatan Kepanjenkidul

1 Stasiun I Kontainer 8 Kel.Kauman, Kel. Kepanjenkidul, LAPAS Kota Blitar, dan Pasar Wage

2 Stasiun II Kontainer 8 Kel.Kauman, Kel. Kepanjenkidul, LAPAS Kota Blitar, dan Pasar Wage

3 Perum

Melati Indah

Kontainer 8 Kelurahan Kepanjenkidul

4 Jl. Melati I Kontainer 8 Kelurahan Kepanjenkidul dan Pasar Templek 5 Jl. Melati II Kontainer 8 Kelurahan Kepanjenkidul dan Pasar Templek 6 Pasar Pon I Kontainer 8 Pasar Pon dan Kelurahan Kepanjenlor

7 Pasar Pon II Kontainer 8 Pasar Pon dan Kelurahan Kepanjenlor

8 Jl. Kelud Kontainer 8 Kelurahan Kepanjenlor

9 Ponpes Mamnu

Kontainer 8 Ponpes Mamnu

10 Kel Kepanjen Lor

Transfer depo

6 Kelurahan Kepanjenlor

11 Jl. Kaca Piring

Transfer depo

6 Kel. Kepanjenlor

12 Parkiran MBK

(25)

L a p o r a n A k h i r

UPDATING RPIJM Kota Blitar Tahun 2017 - 2021

VII- 25

NO LOKASI TPS VOL

(M3) DAERAH PELAYANAN

Kecamatan Sananwetan 1 Kebon Rojo

I

Kontainer 8 Kelurahan Bendogerit

2 Kebon Rojo II

Kontainer 8 Kelurahan Bendogerit

3 Kantor DKP Kontainer 8 Kelurahan Bendogerit

4 Karanglo Kontainer 8 Kelurahan Karangtengah

5 Karang Tengah

Kontainer 8 Kel. Plosokerep, Kel. Sananwetan, Kel. Karangtengah

Kontainer 8 Kel.Bendogerit,Kel.Sentul,Kel.Sananwetan,R.S Mardi Waluyo, instansi dan perkatoran di sekitarnya

9 Jl. Pramuka II

Kontainer 8 Kel.Bendogerit,Kel.Sentul,Kel.Sananwetan,R.S Mardi Waluyo, instansi dan perkatoran di sekitarnya

10 Yonif 511 Kontainer 8 Yonif 511

Sumber : Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Blitar.

e. Daur Ulang

Kegiatan daur ulang sampah telah dilaksanakan baik oleh pemerintah kota

maupun swasta. Untuk mengurangi timbulan sampah yang masuk ke TPA, Pemerintah

kota memiliki sarana pengolahan sampah yang disebut Tempat Pengolahan Sampah

Terpadu (TPST). Instalasi tersebut terletak di Kelurahan Klampok, Kelurahan Gedog,

Kelurahan Tanggung, Kelurahan Tanjungsari dan Kelurahan Blitar. Sampai dengan tahun

2012, TPST yang operasional adalah Kelurahan Gedog dan Kelurahan Blitar dengan

kapasitas masing – masing instalasi adalah 8m³/hari. Sedangkan untuk TPST yang lain,

tahun 2013 Pemerintah Kota Blitar akan melakukan pengadaan mesin – mesin pengolah

yang dibutuhkan.

f. Tempat Pembuangan Akhir (TPA)

Jumlah sampah yang terangkut ke tempat pembuangan akhir sekitar ± 220

m3/hari dengan capaian pelayanan pengelolaan persampahan di Kota Blitar baru

mencapai 61,7% dari total timbulan sampah per hari.

Pada tahun 2012 Kota Blitar mendapatkan bantuan Tempat Pemrosesan Akhir

(TPA) Sanitary Landfill yang terletak di Lingkungan Ngegong Kelurahan Gedog

(26)

L a p o r a n A k h i r

UPDATING RPIJM Kota Blitar Tahun 2017 - 2021

VII- 26

Sumber : DKP Kota Blitar 2012

Gambar 7. 5 Peta cakupan layanan Persampahan

Permasalahan sampah dikhususkan pada permasalahan utama saja, yang

bertujuan untuk mendapatkan kegiatan prioritas antara lain sebagai berikut :

 Jumlah TPS di Kota Blitar belum mampu melayani seluruh timbulan sampah.

Pengangkutan sampah masih berkisar pada pusat kota, sedangkan daerah

pinggiran belum terlayani. Kelurahan yang sebagian wilayahnya terlayani adalah

Sukorejo, Turi, Karangsari, Kepanjenkidul, Pakunden, Kauman, Kepanjenlor,

Bendogerit, Gedog, Plosokerep, Sananwetan dan Karangtengah sedangkan

kelurahan yang lain, belum terlayani. Masih berkaitan dengan TPS, permasalahan

lainnya adalah belum seluruh TPS yang ada di Kota Blitar memenuhi kriteria

standar pengelolaan 3R.

 Pengelolaan persampahan di Kota Blitar baru mencapai 80% dari total timbulan

sampah per hari sehingga ada 20% sampah di Kota Blitar belum mendapatkan

(27)

L a p o r a n A k h i r

UPDATING RPIJM Kota Blitar Tahun 2017 - 2021

VII- 27

 Peningkatan jumlah sampah di Kota Blitar tidak diimbangi dengan ketersediaan

lahan untuk TPA (jangka panjang)

Berdasarkan perkiraan timbulan sampah sampai tahun 2021 Kota Blitar akan

menghasilkan 393 m3/hari yang dihitung berdasarkan perkiraan jumlah penduduk.

Jumlah yang cukup besar untuk Kota Blitar yang bahkan saat ini sampah yang ada di

Kota Blitar hanya terolah 80%. Oleh karena itu Pemerintah Kota Blitar memprioritaskan

pembangunan TPA baru dengan sistem sanitary landfill di Lingkungan Ngegong,

Kelurahan Gedog, Kecamatan Sananwetan seluas 4 Ha yang dibangun pada tahun 2013.

Umur TPA tersebut direncanakan selama 5 tahun. Oleh karena keterbatasan lahan dan

umur TPA maka pemerintah Kota Blitar akan melakukan koordinasi dengan Pemerintah

Kabupaten Blitar untuk Pembangunan TPA Regional. Sebagaimana disebutkan dalam

RTRWP Jawa Timur, Kota dan Kabupaten Blitar menjadi salah satu target cluster

pengembangan TPA Regional di wilayah Jawa Timur.

Tidak hanya TPA yang menjadi prioritas pengelolaan sampah di Kota Blitar,

pengembangan TPS dan TPST ikut mendukung sistem pengelolaan sampah di Kota

Blitar. Arah pengembangannya difokuskan pada peningkatan kualitas sarana dan

prasarana sampah yang mendukung 3R bagi TPS dan TPST yang sudah tersedia namun

juga diupayakan sistem 3R tersebut akan berkembang di semua TPS dan TPST di Kota

Blitar. Sasarannya adalah untuk mereduksi timbunan sampah yang masuk di TPA.

Rencana pengelolaan sampah juga diarahkan dengan melibatkan secara aktif

peran serta masyarakat. Sampah yang diproduksi sebelum dibuang ke TPS, TPST dan

TPA, sebelumnya telah dipilah oleh masyarakat/rumah tangga menjadi sampah organik

(yang dapat didaur ulang) dan sampah non organik. Sampah organik yang diproduksi

selanjutnya akan diolah bekerjasama dengan masyarakat untuk menghasilkan kompos

atau produk olahan organik lainnya yang bermanfaat. Sedangkan untuk sampah non

organik akan dilakukan kerjasama dengan para pemulung dan pengusaha untuk

pemanfaatannya. Dengan melibatkan peran aktif masyarakat ini diharapkan

permasalahan persampahan yang selalu menjadi masalah pelik di perkotaan, akan

(28)

L a p o r a n A k h i r

UPDATING RPIJM Kota Blitar Tahun 2017 - 2021

VII- 28

Tabel 7. 16 Kebijakan, Strategi dan Program Pengelolaan Sampah di Kota Blitar

Masalah Kebijakan Strategi Program/Kegiatan Lokasi

Pelayanan pengangkutan sampah terbatas

TPS yang belum memenuhi kriteria standar 3R

Pengelolaan persampahan di Kota Blitar baru mencapai 80% dari total timbulan sampah per hari

Peningkatan jumlah sampah tidak diimbangi dengan

ketersediaan lahan untuk TPA

peningkatan

1. Pengembangan TPST

Pembangunan baru TPST

Pengadaan peralatan

-Kel. Tanggung -Kel. Gedog -Kel. Tanjungsari -Kel. Klampok

2. TPA dengan sistem sanitary

landfill

Pengadaan alat berat

Perluasan TPA

Kel. Gedog

3. Pengembangan TPA Regional

dengan Kabupaten Blitar

Diawali dengan penyusunan studi kelayakan, AMDAL dan DED.

Kabupaten Blitar

(29)

L a p o r a n A k h i r

UPDATING RPIJM Kota Blitar Tahun 2017 - 2021

VII- 29

7.3.3 Sub Sektor Drainase

7.3.3.1 Kondisi Eksisting

Kota Blitar dialiri oleh beberapa sungai besar dengan pola aliran kurang lebih

sejajar dari utara ke selatan, yang utama yaitu kali Lahar dengan anak-anak sungainya,

dan kali Cari. Pola drainase kota sesuai dengan pola jalan, yang umumnya arah utara

selatan dan arah barat timur atau sebaliknya. Saluran-saluran drainase Barat – timur

dan sebaliknya ini lalu dimasukkan ke kali Lahar dan kali-kali lainnya seperti kali Cari,

kali Tugu dan lain-lain.

Mengingat kondisi topografinya yang miring ke selatan, dengan kemiringan yang

cukup besar, kerapatan rumah yang belum terlalu tinggi, serta tata guna lahan yang

masih teratur, maka drainase belum menimbulkan permasalahan yang berat di kota

Blitar. Kondisi drainase di Kota Blitar masih merupakan drainase Gabungan dimana

pembuangan air limbah dan air hujan serta air kotor disalurkan dalam satu saluran. Hal

ini disebabkan anara lain karena keterbatasan lahan untuk saluran drainase dapat

dipilah –pilah disamping keterbatasan dana untuk pengadaannya.

Seperti yang telah diuraikan sebelumnya jika dilihat dari kondisi fisik kota yang

merupakan dataran rendah dengan aliran utama berupa sungai maka saluran yang

terdapat di Kota Blitar dapa dibagi dalam dua saluran drainase yaitu drainase makro dan

mikro. Adapun wilayah drainase makro meliputi ;

 Daerah pengaliran sungai Lahar yang melayani tangkapan air hujan di Blitar Utara,

Tengah dan Barat.

 Daerah pengaliran sungai Cari yang melayani tangkapan air hujan di Blitar Utara,

dan Timur.

 Daerah pengaliran sungai Sumber Nanas yang melayani tangkapan air hujan di Blitar

Utara, dan Barat.

Secara umum sistem drainase di Kota Blitar masih menggunakan sistem drainase

gabungan (mix drain) dimana pembuangan air limbah/air kotor dan air hujan disalurkan

melalui satu saluran. Hal tersebut disebabkan karena terbatasnya lahan untuk saluran

drainase. Sistem drainase gabungan memiliki beberapa kekurangan, yaitu dalam

perencanaannya menggunakan debit maksimum antara air limbah domestik dan air

hujan maka seringkali dalam musim kemarau dimana intensitas hujan sangat kecil maka

air limbah saja yang melintas saluran. Sehingga dengan debit yang rendah ini tentu saja

saluran drainase rata-rata cukup landai, mengingat keadaan topografi Kota Blitar datar.

Untuk mengantisipasi peningkatan volume air limpasan dan air limbah, maka

pengembangan sistem drainase adalah sebagai berikut :

1. Perbaikan / normalisasi jaringan yang telah ada secara berkala. Adapun yang

(30)

L a p o r a n A k h i r

UPDATING RPIJM Kota Blitar Tahun 2017 - 2021

VII- 30

- Peningkatan mutu konstruksi saluran drainase, khususnya pada saluran drainase

di jalan – jalan utama lingkungan permukiman.

- Membersihkan saluran drainase dari sampah dan timbunan tanah dengan

pengerukan.

2. Pembangunan Saluran Drainase yang Baru

Pembangunan ini ditujukan pada lingkungan yang belum memiliki saluran drainase.

Hal ini penting agar air limpasan cepat dialirkan sehingga meminimalisasi terjadinya

(31)

L a p o r a n A k h i r

UPDATING RPIJM Kota Blitar Tahun 2017 - 2021

VII- 31

7.3.4 Sasaran Program

Tabel 7.17 Matriks Sasaran Program Sektor PLP

NO URAIAN SASARAN PROGRAM KONDISI EKSISTING

SASARAN PROGRAM

2017 2018 2019 2020 2021 KET

1. Sistem Pengolahan Air Limbah

Cakupan Pelayanan SPAL 94,57% 95% 95,5% 96% 96,5% 97%

2. Pengelolaan Persampahan

Cakupan Pelayanan Persampahan 80% 81% 82% 83% 84% 85%

3. Drainase Permukiman

Luas genangan di permukiman 1 Ha

0.9

Ha 0.8 Ha

0.7

(32)

L a p o r a n A k h i r

UPDATING RPIJM Kota Blitar Tahun 2017 - 2021

VII- 32

7.3.5 Usulan Program

Tabel 7.18 Matriks Usulan Kebutuhan Program Sektor PLP

NO Kegiatan

Pengembangan PLP Satuan

Rencana Program

2017 2018 2019 2020 2021 KET

1. Sistem Pengolahan Air

Limbah 7 Paket

2. Pengelolaan

Persampahan 8 paket

(33)

L a p o r a n A k h i r

UPDATING RPIJM Kota Blitar Tahun 2017 - 2021

VII- 33

7.3.6 Usulan Pembiayaan

Tabel 7.19 Matriks Usulan Pembiayaan Sektor PLP

NO

Output

LOKASI TAHUN VOL SAT.

Sumber Dana Readiness Criteria

Indikator Output

UKL/UPL LAHAN PENGELOLA Rincian

1 Pembangunan IPLT Kel. Blitar 2017 1 Paket 8.000 √ BLH Kota

Blitar

2

Pembangunan IPAL

ternak Komunal +

Peningkatan Kinerja

(34)

L a p o r a n A k h i r

UPDATING RPIJM Kota Blitar Tahun 2017 - 2021

VII- 34

NO

Output

LOKASI TAHUN VOL SAT.

Sumber Dana Readiness Criteria

Indikator Output

APBN APBD

PROV

APBD

KOTA KPS CSR

DED/

FS

AMDAL/

UKL/UPL LAHAN PENGELOLA Rincian

5 Revitalisasi drainase

Kel. Bendo,

Kel.

Tanjungsari,

Kel.

Pakunden

2017 –

2021 3 Paket 1.500 √

DPU dan

Perumahan

(35)

L a p o r a n A k h i r

UPDATING RPIJM Kota Blitar Tahun 2017 - 2021

VII- 35

7.4 Sistem Penyediaan Air Minum

7.4.1 Kondisi Eksisting

Secara garis besar sumber air minum di Kota Blitar dibagi menjadi 4 jenis

yaitu:

1. Penyediaan air minum oleh PDAM Kota Blitar

2. SPAM dari Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Kota Blitar

3. Sumur-sumur gali milik penduduk

4. Sumber mata air yang tersebar di wilayah Kota Blitar.

Penyediaannya air minum dikelola oleh Badan Usaha Milik Daerah yaitu

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dengan cakupan pelayanan mencapai 27,86 %

dari total penduduk Kota Blitar. Kapasitas produksi saat ini sebesar 79 liter/detik

diperoleh dari 7 sumur dalam yang aktif dan mencakup wilayah pelayanan dari 21

kelurahan yang berada di wilayah Kota Blitar.

Tabel 7. 20 Data Pelayanan Air Oleh PDAM Kota Blitar

No Uraian Satuan Sistem

Perpipaan

1. Tingkat Pelayanan % 27,86

2. Cakupan pelayanan jiwa 40.712

3. Kapasitas Produksi Lt/detik 79

4. Kapasitas Terpasang Lt/detik 114

5. Produksi air M3 156.929

6. Jumlah Sambungan Rumah

- Terpasang Unit 11.210

- Non Aktif (cabut) Unit 4.193

- Pasif (segel) Unit 939

- Aktif Unit 6.078

7. Kehilangan Air (UFW) % 46,67

Kehilangan air m3 68.116

8. Hidran umum Unit 6

(36)

L a p o r a n A k h i r

UPDATING RPIJM Kota Blitar Tahun 2017 - 2021

VII- 36

Tabel 7.21 Data Sumur/Sumber Air PDAM Kota Blitar

No. Lokasi Kecamatan Jenis Tahun

Debit Terpasang

Debit

Terpakai Keterangan (liter/dtk) (liter/dtk)

1

Jl. Bengawan Solo Kelurahan

Pekunden Sukorejo Sumur dalam 20 2008 25 15 Berfungsi

2

Jl. D.I Panjaitan Kelurahan

Ngadirejo Kepanjenkidul Sumur dalam 14 1999 25 10 Berfungsi

3

Jl. I.r. Sukarno Kel. Sentul

Jatimalang Kepanjenkidul Sumur dalam 17 2007 25 15 Berfungsi

4

Jl. Brigjen Katamso Kelurahan

Gedog Sananwetan Sumur dalam 10 1998 25 7 Berfungsi

5

Jl. Cut Nya Dien Kel. Sentul

Jatimalang Kepanjenkidul Sumur dalam 12 1999 25 10 Berfungsi

6

Jl. Cut Nya Dien Kel. Sentul

Jatimalang Kepanjenkidul Sumur dalam 5 1995 30 10 Berfungsi

7

Jl. Kalimantan Kelurahan

Sananwetan Sananwetan Sumur dalam 2007 25 14 Berfungsi

(37)

L a p o r a n A k h i r

UPDATING RPIJM Kota Blitar Tahun 2017 - 2021

VII- 37

Tabel 7.22 Data SPAM Dinas PU dan Perumahan

No. Lokasi Kecamatan Kedalaman

(m)

Jumlah Layanan

(KK)

Tahun Debit Keterangan (liter/dtk)

Kecamatan Sukorejo

1 Jl. Bengawan Solo Kel.Pekunden Sukorejo 30 50 0,07 Berfungsi

2 Kelurahan Pekunden Sukorejo 30 33 2012 0,0462 Berfungsi

3 Kelurahan Pekunden Sukorejo 30 6 2013 0,0084 Berfungsi

4 Kelurahan Turi Sukorejo 30 15 2012 0,021 Berfungsi

Kecamatan Sananwetan

1 Dusun Ngrebo Kelurahan Gedog Sananwetan 26 22 2012 0,0308 Berfungsi

2 Dusun Ngegong Kelurahan Gedog Sananwetan 30 14 2013 0,0196 Berfungsi

3 Jl. Kenari kelurahan Plosokarep Sananwetan 30 100 2015 0,14 Berfungsi

Kecamatan Kepanjenkidul

1 Kelurahan Tanggung Kepanjenkidul 30 42 2012 0,0588 Berfungsi

2 Kelurahan Tanggung Kepanjenkidul 30 25 2015 0,035 Berfungsi

3 Dusun Bendo Kel. Tanggung Kepanjenkidul 30 24 2015 0,0336 Berfungsi

4 Kelurahan Tanggung Kepanjenkidul 30 32 2015 0,0448 Berfungsi

5 Kelurahan Ngadirejo Kepanjenkidul 30 25 2012 0,035 Berfungsi

(38)

L a p o r a n A k h i r

UPDATING RPIJM Kota Blitar Tahun 2017 - 2021

VII- 38

Tabel 7.23 Data Sumber Mata Air Kota Blitar

No. Kecamatan/ Kelurahan

Nama Mata

Air/Sumber Lingkungan

Elevasi Luas Q (eks) Q survey

( m ) ( m² ) ( lt / dt ) ( lt / dt )

Kecamatan Sananwetan

1. Bendogerit Sendang Sendang 193 180 16,5 -

2. Bendogerit Urung - Urung 198 150 Mati 5,00

3. Gedog Ngrebo Ngrebo 193 12 9,95 1,00

4. Gedog Ngegong Ngegong 211 60 9,9 2,00

5. Gedog Gedok Gedok 248 100 0,5 2,00

6. Sananwetan Kotes Bendil 198 50 4,2 10,00

7. Sananwetan Nglobong Sanan Wetan 170 100 33 -

8. Klampok Gempur Sawahan 151 50 0,6 -

9. Klampok Ubalan Sawahan 153 150 6,9 -

10. Plosokerep Aren 167 24 22 mati

11. Plosokerep Mbah Bawuk 170 13 42,7 -

Kecamatan Kepanjenkidul

12. Sentul Saman Jurang Sembot 240 285 11 -

13. Sentul Mbah Judel Jati Malang 253 200 1,9 tersumbat

14. Sentul Kucur Jurang Sembot 230 143 1,2 -

15. Kepanjenkidul Bentis Kep. Kidul 169 20 Mati 5,00

16 Ngadirejo Jajar Bangsongan 243 960 50,6 -

Kecamatan Sukorejo

(39)

L a p o r a n A k h i r

UPDATING RPIJM Kota Blitar Tahun 2017 - 2021

VII- 39

No. Kecamatan/ Kelurahan

Nama Mata

Air/Sumber Lingkungan

Elevasi Luas Q (eks) Q survey

( m ) ( m² ) ( lt / dt ) ( lt / dt )

18. Pakunden Jaran Kundi 175.5 300 15,4 -

19. Pakunden Patihan/BelikPitek Tambak Boyo 178 150 1,2 kecil sekali

20. Pakunden Tanjung Sari Tanjung Sari 191 100 3,4 tersumbat

21. Pakunden Lumbu/ Udel 174.5 200 12 -

22. Sukorejo Dimoro Dimoro 180 75 3,8 -

23. Sukorejo Kerantil Kerantil 176 16 20 16,00

24. Tlumpu Rondo Kuning/Corah Ki Ageng 153 100 0,5 -

25. Blitar Tengis / Tiloro Aryo Blitar 162 300 5 -

26. Turi Jati 157 15 1 -

(40)

L a p o r a n A k h i r

UPDATING RPIJM Kota Blitar Tahun 2017 - 2021

VII- 40

Permasalahan penyediaan air minum di Kota Blitar antara lain sebagai berikut

1. Ada kapasitas menganggur (idle capacity) sebesar 35 lt/det karena kapasitas terpasang

belum terpakai secara optimal 114 lt/detik sedangkan kapasitas produksi air sebesar 79

lt/detik.

2. Prosentase kehilangan air yang besar mencapai 46,67% akibat pipa PDAM yang sudah

cukup tua, kerusakan water meter dan ada pencurian air.

3. Perlunya alternatif sumber air baku PDAM seperti mata air. Penggunaan air tanah

permukaan memiliki kandungan Fe yang sangat tinggi sehingga memerlukan treatment

besar yang akan mempertinggi biaya produksi.

4. Terjadinya kerusakan pada beberapa sarana air bersih yang dimiliki PDAM seperti

rusaknya sumur pompa 15 dan bangunan aerasi serta 8 sumur bor yang ada, 5 unit

berusia lebih dari 10 tahun.

Beberapa program kegiatan yang diusulkan sebagai upaya untuk meningkatkan

(41)

L a p o r a n A k h i r

UPDATING RPIJM Kota Blitar Tahun 2017 - 2021

VII- 41

Tabel 7.24 Kebijakan, Strategi dan Program Pengembangan Air Minum

Masalah Kebijakan Strategi Kegiatan Lokasi

 Ada kapasitas menganggur (idle capacity) sebesar 35 lt/det karena kapasitas terpasang belum terpakai secara optimal 114 lt/detik sedangkan kapasitas produksi air sebesar 79 lt/detik.

 Prosentase kehilangan air yang besar mencapai 46,67% akibat pipa PDAM yang sudah cukup tua, kerusakan water meter dan ada pencurian air.  Perlunya alternatif sumber

air baku PDAM

 Terjadinya kerusakan pada beberapa sarana air bersih yang dimiliki PDAM seperti rusaknya sumur pompa 15 dan bangunan aerasi serta 8 sumur bor yang ada, 5 unit berusia lebih dari 10 tahun.

sumber daya air;

mengembangkan prasarana

pengolahan air bersih

Pembuatan sumur dalam (pompa motor, rumah panel dan ground resevoar

-Jl. Ir. Soekarno Kel. Sentul -Jl. Cut Nyak Dien Kel. Sentul

Pembuatan bangunan aerasi yang dilengkapi dengan chlorinasi

-Jl. Ciliwung Kel. Bendo -Jl. Pattimura Kel. Gedog

Pengadaan pompa tekan -Jl. Ir. Soekarno -Jl. Katamso Pembuatan menara air

dengan kapasitas 300 m3 sebanyak 1 buah yang dapat menjangkau 1.750 unit meliputi daerah :

- Kel. Sananwetan - Kel. Karangtengah - Kel. Klampok - Kel. Plosokerep - Sebag. Kel. Sukorejo - Sebag. Kel. Karangsari - Sebag. Kel. Blitar

Jl. Kalimantan Kel. Sananwetan

Optimalisasi ground reservoir -Jl. Brigjen Katamso Kel. Gedog -Jl. Panjaitan Kel. Ngadirejo Perbaikan well head sumur

bor

-Jl. Kalimatan Kel. Sananwetan -Jl. Cut Nyak Dien Jatimalang -Jl. Ir. Soekarno Jatimalang -Jl. S. Parman Kel. Gedog -Jl. Bengawan Solo Kel.

Pakunden Tapping pipa tranmisi baru ke

pipa eksisting distribusi

Jl. Cut Nyak Dien s/d Jl. Merdeka Kel. Kepanjenkidul

Kerjasama pengelolaan air dengan Kabupaten Blitar

(42)

L a p o r a n A k h i r

UPDATING RPIJM Kota Blitar Tahun 2017 - 2021

VII- 42

Masalah Kebijakan Strategi Kegiatan Lokasi

meliputi : - Transmisi

- Jaringan Distribusi Utama

(43)

L a p o r a n A k h i r

UPDATING RPIJM Kota Blitar Tahun 2017 - 2021

VII- 43

7.4.2 Sasaran Program

Tabel 7.25 Matriks Sasaran Program Sektor Pengembangan SPAM

No Uraian Sasaran Program Kondisi Eksisting

Sasaran Program

2017 2018 2019 2020 2021 KET

Sistem Perpipaan

1. Kebocoran (%) 46,67% 46% 45,5% 45% 44,5% 44%

2. Cakupan Pelayanan Penduduk (%) 27,86 % 28,7% 30% 31,3% 32,6% 33,8%

3. Kapasitas Terpasang 114 lt/det 114

lt/det

114 lt/det

114 lt/det

114 lt/det

114 lt/det

4. Idle Capacity 35 lt/det 34

lt/det

33 lt/det

32 lt/det

31 lt/det

(44)

L a p o r a n A k h i r

UPDATING RPIJM Kota Blitar Tahun 2017 - 2021

VII- 44

7.4.3 Usulan Program

Tabel 7.26 Matriks Usulan Kebutuhan Program Sektor Pengembangan SPAM

NO

 Pengadaan pompa

tekan

 Pembuatan

menara air

 Optimalisasi

ground reservoir

 Perbaikan well

head sumur bor

 SPAM PDAM

 JDU Tirtomoyo

 Pembangunan

Jaringan SPAM

Kecamatan

Kepanjenkidul Unit

 Pembuatan sumur

dalam (pompa motor, rumah panel dan ground resevoar)

 JDU Tirtomoyo

 Pembangunan

(45)

L a p o r a n A k h i r

UPDATING RPIJM Kota Blitar Tahun 2017 - 2021

VII- 45

NO

Kegiatan Pengembangan

SPAM

Satuan

Rencana Program

2017 2018 2019 2020 2021 KET

tranmisi baru ke pipa eksisting distribusi

Kecamatan

Sukorejo Unit

 Perbaikan well

head sumur bor

 Pembangunan

tandon dan perpipaan klampok

 Penggantian

Water Meter Pelanggan

 Penggantian

Water Meter Pelanggan

 Pembangunan

Jaringan SPAM

 JDU Tirtomoyo

 Pembangunan

(46)

L a p o r a n A k h i r

UPDATING RPIJM Kota Blitar Tahun 2017 - 2021

VII- 46

7.4.4 Usulan Pembiayaan

Tabel 7.27 Matriks Usulan Pembiayaan Sektor Pengembangan SPAM

NO Rincian

Kegiatan LOKASI TAHUN VOL SAT.

Sumber Dana Readiness Criteria

APBN APBD

UKL/UPL LAHAN PENGELOLA

Pembuatan head sumur bor

(47)

L a p o r a n A k h i r

UPDATING RPIJM Kota Blitar Tahun 2017 - 2021

VII- 47

NO Rincian

Kegiatan LOKASI TAHUN VOL SAT.

Sumber Dana Readiness Criteria

APBN APBD

UKL/UPL LAHAN PENGELOLA

Jatimalang

tranmisi baru

(48)

L a p o r a n A k h i r

UPDATING RPIJM Kota Blitar Tahun 2017 - 2021

VII- 48

NO Rincian

Kegiatan LOKASI TAHUN VOL SAT.

Sumber Dana Readiness Criteria

APBN APBD

PROV

APBD

KOTA KPS CSR

DED/ FS

AMDAL/

UKL/UPL LAHAN PENGELOLA

Kabupaten Blitar

-Transmisi 12

inc

-JDU 8 inc

Krisik, Kab.

Blitar

3 kecamatan se-Kota Blitar

2020 50.000

4.000

Meter

Meter

88.150

1.968

PDAM

(49)

IV-79

BAB VI ... 1

6.1.

Pengembangan Permukiman ...

Error! Bookmark not defined.

6.1.3

Analisis Kebutuhan Pengembangan Permukiman ...

Error! Bookmark not

defined.

6.1.4

Program-Program Sektor Pengembangan Permukiman

Error! Bookmark not

defined.

6.1.5

Usulan Program dan Kegiatan ...

Error! Bookmark not defined.

6.2

Penataan Bangunan dan Lingkungan ... 9

6.2.1

Arahan Kebijakan dan Linkup Kegiatan ...

Error! Bookmark not defined.

6.2.2

Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan, dan Tantangan ...

Error!

Bookmark not defined.

6.2.3

Analisis Kebutuhan Penataan Bangunan dan Lingkungan ..

Error! Bookmark

not defined.

6.2.4

Program-Program dan Kriteria Kesiapan ...

Error! Bookmark not defined.

6.2.5

Usulan Program dan Kegiatan ...

Error! Bookmark not defined.

6.3

Penyehatan Lingkungan Permukiman ... 16

6.3.1

Sub Sektor Air Limbah ... 16

6.3.1.1

Arahan Kebijakan dan Lingkup Kegiatan Pengelolaan Air Limbah

Error! Bookmark not defined.

6.3.1.2

Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan, dan Tantangan Air

Limbah Permukiman ... 16

6.3.1.3

Analisa Kebutuhan Air Limbah ...

Error! Bookmark not defined.

6.3.1.4

Program yang Diusulkan ...

Error! Bookmark not defined.

6.3.1.5

Usulan Prioritas dan Biaya ... 31

6.3.2

Sub Sektor Persampahan ... 23

6.3.2.1

Arahan Kebijakan dan Lingkup Kegiatan Pengelolaan Persampahan

Error! Bookmark not defined.

6.3.2.2

Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan, dan Tantangan

Persampahan ... 23

6.3.2.3

Analisis Kebutuhan Pengembangan Persampahan

Error! Bookmark not

defined.

6.3.2.4

Program yang diusulkan ...

Error! Bookmark not defined.

6.3.2.5

Usulan Prioritas dan Biaya ...

Error! Bookmark not defined.

6.3.3

Sub Sektor Drainase ... 29

6.3.3.1

Arahan Kebijakan dan Lingkup Kegiatan Pengelolaan Drainase ...

Error!

Bookmark not defined.

6.3.3.2

Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan, dan Tantangan Drainase

29

Gambar 6. 8 Struktur Dinas Pekerjaan Umum Kota Blitar

...

Error! Bookmark not defined.

Sumber : Masterplan Drainase

...

Error! Bookmark not defined.

6.3.3.3

Analisa Kebutuhan Drainase ...

Error! Bookmark not defined.

6.3.3.4

Usulan Program dan Kegiatan...

Error! Bookmark not defined.

6.4

Sistem Penyediaan Air Minum ... 35

6.4.1

Arahan Kebijakan dan Lingkup Kegiatan ...

Error! Bookmark not defined.

6.4.2

Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan dan Tantangan ... 35

6.4.3

Analisis Kebutuhan Sistem Penyediaan Air Minum ....

Error! Bookmark not

defined.

Gambar

Tabel 7.1 Prosentase Rumah Tangga Menurut Kualitas Rumah
Gambar 7.1 OrientasiLokasi Permukiman Bantaran Sungai di Krantil terhadap Kota Blitar
Gambar 7.3 Kondisi Permukiman Liar di Kota Blitar
Gambar 7.4 Orientasi Lokasi Permukiman Liar terhadap Kota Blitar
+7

Referensi

Dokumen terkait

pengguna jasa pekerja/buruh dann perusahaan lain yang bertindak sebagai perusahaan penyedia jasa pekerja/buruh dibuat secara tertulis dan wajib memuat pasal-pasal dalam

Hasil dari uji parsial adalah tingkat risiko pembiayaan dengan indikator NPF berpengaruh negatif dan signifikan terhadap perkembangan pembiayaan PT Bank Muamalat

peningkatan hasil belajar siswa pada kompetensi pemeliharaan/servis transmisi manual dan komponen dengan menggunakan metode pembelajaran Browser Based Training lebih

Roda gigi merupakan elemen mesin yang berfungsi untuk mentransmisikan daya dan putaran dari suatu poros ke poros yang lain dengan rasio kecepatan yang konstan dan memiliki

Tabel 2 memperlihatkan hubungan antara kebiasaan minum teh dengan kejadian anemia, terlihat bahwa proporsi kejadian anemia lebih tinggi pada kelompok usila yang

Laskar Wanita Mintarjo, Komplek Perkantoran Gunung Gare Kota Pagar Alam mengumumkan Rencana Umum Pengadaan Barang/Jasa untuk pelaksanaan kegiatan Tahun Anggaran 2014, seperti

(1) Subdinas Industri Kecil dan Dagang Kecil mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan pengembangan sarana, usaha, industri, perdagangan, peningkatan kerja sama dan pemantauan

Pengiriman ikan bawal putih ke pabrik oleh pedagang pengumpul tidak harus melalui pedagang besar, namun untuk pengiriman ke pabrik sesuai dengan kecocokan harga