• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Program Corporate Social Responsibility Internal Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT. Sinar SosroTanjung Morawa Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Pengaruh Program Corporate Social Responsibility Internal Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT. Sinar SosroTanjung Morawa Sumatera Utara"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Saat ini arus globalisasi bergerak semakin cepat dan hal ini cenderung

memberikan dampak pada berbagai sektor, seperti di bidang perekonomian,

kebudayaan, pariwisata, dan beberapa sektor lainnya. Kondisi perekonomian di

era globalisasi mengalami kemajuan yang cukup signifikan dan kompleks.

Kecanggihan teknologi yang diciptakan memberikan dampak berarti pada laju

perekonomian dunia yang semakin pesat. Jika perusahaan ingin tetap bertahan dan

berkembang dalam persaingan yang keras, maka perusahaan dituntut untuk

mampu meningkatkan efisiensi, efektivitas dan produktivitas sumber daya yang

dimilikinya termasuk sumber daya manusia dan sistem manajemennya. Hasibuan

(dalam Arifin dan Fauzi, 2007:8), berpendapat bahwa manajemen sumber daya

manusia adalah ilmu dan seni yang mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja

agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan

masyarakat.

Manusia sebagai komponen utama dan penggerak inti dalam setiap

kegiatan, memainkan peranan yang sangat penting dalam suatu perusahaan. Hal

ini dikarenakan manusia dianggap mampu menciptakan beranekaragam inovasi

dan kreativitas dalam memajukan suatu perusahaan. Perusahaan dan karyawan

merupakan dua hal yang saling berhubungan dan tidak dapat dipisahkan. Tanpa

(2)

sebaliknya. Sumber daya manusia merupakan salah satu hal yang paling

menentukan sukses atau tidaknya suatu perusahaan karena manusia memiliki

pengaruh yang dominan terhadap faktor produksi. Oleh karena itu perusahaan

dituntut untuk mengelola sumber daya manusia yang ada dengan baik demi

kelangsungan hidup dan kemajuan perusahaan.

Kontribusi karyawan merupakan faktor yang paling dominan bagi

keberhasilan suatu perusahaan, oleh karena itu kualitas sumber daya manusia

merupakan hal yang paling penting yang perlu diperhatikan oleh perusahaan.

Perusahaan tidak akan mengalami kemajuan tanpa didukung oleh kemampuan

tenaga kerja atau karyawan yang berkualitas, sekalipun perusahaan memiliki

sarana dan prasarana yang canggih dan lengkap.

Menurut Moeljono (2006:9), dalam rangka memberikan kepastian akan

pencapaian tujuan jangka panjang, secara universal suatu perusahaan memerlukan

daya dukung dalam bentuk empat pilar utama, yaitu sumber daya manusia yang

bermutu, sistem dan teknologi yang terpadu, strategi yang tepat, serta logistik

yang memadai. Hal ini juga diperkuat dengan pendapat Werther dan Chandler

(2011:8), “CSR is a key element of business strategy. Strategy strives to provide

the business with a source of sustainable competitive advantage”. Definisi ini

menunjukkan bahwa CSR adalah salah satu strategi bisnis untuk melengkapi

bisnis dengan sumber keuntungan kompetitif yang berkelanjutan.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa keberhasilan suatu perusahaan

sangat bergantung pada tenaga kerja atau karyawan yang melakukan pekerjaan

(3)

keadaannya. Karyawan sebagai tenaga kerja harus diperlakukan secara baik agar

tetap dapat bersemangat dan maksimal dalam bekerja. Perusahaan dituntut untuk

memperlakukan karyawan dengan baik dan memandang mereka sebagai manusia

yang memiliki kebutuhan materi maupun non materi, serta mengetahui,

menyadari dan berusaha untuk dapat memenuhi kebutuhan karyawan. Jika

karyawan telah mendapatkan apa yang dibutuhkan dan apa yang menjadi haknya,

maka kepuasan kerja karyawan akan meningkat, sehingga pada akhirnya

karyawan akan dapat bekerja sesuai dengan harapan perusahaan.

Perusahaan dapat dikatakan sukses dalam pencapaian tujuannya, salah

satunya dikarenakan perusahaan mampu memenuhi kepuasaan kerja

karyawannya. Karyawan yang memiliki kepuasaan yang tinggi terhadap

pekerjaannya maka akan dapat bekerja secara produktif dan memiliki kinerja yang

tinggi. Santoso (2008:102) mengemukakan bahwa manajemen perlu menyadari

bahwa karyawan adalah manusia dan makhluk sosial yang bukan hanya

memerlukan uang, melainkan membutuhkan penghargaan dan perhatian. Jika

perusahaan mampu melakukan hal tersebut maka dipastikan akan dapat

memotivasi karyawan untuk bekerja dengan optimal dan memberikan kontribusi

terbaiknya melalui peran perkerjaannya karena secara tidak langsung mereka telah

mendapatkan kepuasaan kerja secara individual. Pemahaman akan nilai-nilai yang

lebih tinggi tersebutlah yang dapat meningkatkan motivasi karyawan yang

berdampak pada peningkatan kinerja perusahaan.

Kepuasan kerja adalah sikap atau sesuatu yang dirasakan karyawan

(4)

pekerjaan yang digelutinya dan tingkat kesesuaian antara individu dengan

perusahaan. Kepuasan kerja memang memiliki hubungan yang sangat erat dengan

kinerja pekerjaan karyawan atau keefektivitasannya dalam bekerja. Kepuasan

kerja adalah suatu hal yang bersifat individual dan pada dasarnya kepuasan yang

dirasakan masing-masing individu memiliki tingkat yang berbeda-beda. Handoko

(2008:193) menyatakan bahwa kepuasan kerja sebagai keadaan emosional yang

menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan bagaimana karyawan

memandang pekerjaannya. Ini kelihatan dalam sikap positif terhadap pekerjaan

dan segala sesuatu yang dihadapi di lingkungan kerjanya.

Menurut Hariandja (2007:289), beberapa kegiatan nyata yang harus

dilakukan perusahaan dalam usaha meningkatkan produktivitas kerja, loyalitas,

dan pengetahuan adalah peningkatan kepuasan kerja, motivasi kerja, peningkatan

disiplin, pengelolaan stres, komunikasi dan konseling. Berdasarkan pendapat

tersebut, dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja merupakan salah satu unsur

penting yang perlu diperhatikan oleh perusahaan demi meningkatkan motivasi

kerja perusahaan yang pada akhirnya berdampak pada peningkatan produktivitas.

Karena pada umumnya karyawan yang memiliki tingkat kepuasan kerja yang

tinggi akan bekerja jauh lebih baik dibandingkan dengan karyawan yang tidak

memiliki rasa kepuasan terhadap pekerjaannya.

Implementasi program CSR (Corporate Social Responsibility) yang

bersifat internal memberikan dampak yang cukup berarti terhadap kepuasaan

kerja karyawan pada suatu perusahaan. Sankat dan Clemen (dalam Ardianto dan

(5)

usaha untuk bertindak secara etis, beroperasi secara legal dan berkontribusi untuk

peningkatan kualitas hidup karyawan dan keluarganya, komunitas lokal dan

masyarakat secara luas. Saat ini telah terjadi eksploitasi sumber daya alam yang

mengakibatkan kerusakan lingkungan karena operasi perusahaan atau industri

yang gencar mencari laba atau keuntungan yang sebanyak-banyaknya tanpa

menghiraukan dampak sosial. Oleh karena itu, salah satu cara yang diharapkan

mampu menekan dampak negatif yang ditimbulkan oleh operasi perusahaan atau

industri tersebut adalah dengan melaksanakan program CSR (Corporate Social

Responsibility).

Menurut Pohan (2008:27), CSR terbagi atas dua, yaitu CSR Internal dan

CSR Eksternal. CSR Internal adalah tanggung jawab moral perusahaan terhadap

karyawan, sedangkan CSR Eksternal adalah tanggung jawab moral perusahaan

terhadap pihak-pihak di luar perusahaan seperti masyarakat dan stakeholder.

Dalam hal ini, tanggung jawab sosial tidak hanya dikaitkan dengan bagaimana

suatu perusahaan menjalankan kewajibannya, melainkan melakukan beberapa

upaya dalam menciptakan hubungan-hubungan sosial terhadap para karyawan dan

lingkungannya. Dengan adanya program CSR, perusahaan dituntut untuk mampu

meningkatkan kualitas hidup karyawan atau tenaga kerja sebagai publik internal

dan lingkungan lokal atau masyarakat sebagai publik eksternal. Sehingga pada

akhirnya perusahaan tidak hanya fokus dalam mencari keuntungan dan

kemakmuran perusahaan saja, melainkan juga membagi perhatiannya terhadap

kelangsungan hidup karyawan dan menjalin hubungan yang harmonis dengan

(6)

meningkatkan kualitas dan kesejahteraan hidup karyawan sebagai aset perusahaan

yang pada akhirnya juga mampu meningkatkan rasa kepuasan kerja pada

karyawan.

PT Sinar Sosro Deli Serdang Sumatera Utara merupakan salah satu

perusahaan minuman teh siap minum dalam kemasan botol yang pertama di

Indonesia dan di dunia. Perusahaan ini adalah salah satu perusahaan yang sangat

memahami dan memperhatikan kepuasaan kerja karyawannya. Perusahaan ini

juga telah melaksanakan program CSR Internal. Berikut beberapa program CSR

Internal yang diimplementasikan oleh PT Sinar Sosro Deli Serdang Sumatera

Utara:

1. Biaya pendidikan. Dalam hal ini karyawan dibantu untuk meringankan

biaya sekolah anak-anaknya.

2. Pendekatan religi. Dalam hal ini karyawan yang berprestasi atau

berdedikasi diberi hadiah yang berhubungan dengan program kegiatan

ibadah dan program peduli terhadap kebutuhan momen atau hari besar

besar keagamaan.

3. Program wisata. Dalam hal ini karyawan yang berprestasi diberikan

apresiasi dalam bentuk wisata di dalam maupun luar negeri. Tour ke

luar negeri juga dilakukan untuk melaksanakan studi banding agar

menambah wawasan dan pengalaman.

4. Pelatihan wirausaha. Dalam hal ini karyawan yang akan pensiun

diberikan pelatihan untuk berwirausaha setelah pensiun, seperti

(7)

5. Penyediaan lapangan pekerjaan. Dalam hal ini karyawan yang

memiliki anak yang berprestasi pada saat duduk di bangku perkuliahan

diberikan kesempatan untuk bergabung bekerja di perusahaan.

6. Pelayanan kesehatan. Dalam hal ini karyawan dan keluarganya

diberikan bantuan pelayanan dan jaminan kesehatan.

Pelaksanaan CSR juga berperan dalam meningkatkan kinerja dan sumber

daya perusahaan agar lebih baik dari sebelumnya. Implementasi CSR tersebut

dapat diwujudkan dalam peran sosial perusahaan terhadap lingkungan internal

perusahaannya. Saat ini sejumlah perusahaan menilai bahwa pelaksanaan CSR

Internal adalah bagian inti dari peran sosial yang dijalankan perusahaan. Melalui

implementasi CSR Internal, diharapkan karyawan dapat merasakan tingkat

kepuasan kerja yang lebih tinggi dari sebelumnya. Pada hakekatnya tingkat

kepuasan kerja masing-masing individu memang berbeda. Hal ini dikarenakan

adanya perbedaan pada masing-masing individu serta apa dan bagaimana

tanggapan masing-masing individu terhadap suasana dan lingkungan kerja.

Pada PT Sinar Sosro Deli Serdang Sumatera Utara, perbedaan

produktivitas karyawan dapat dilihat pada usaha karyawan dalam pencapaian

penjualan produk. Seperti pada tahun 2012, pencapaian penjualan produk

mengalami penurunan hampir di setiap bulannya. Berikut data pencapaian

(8)

Tabel 1.1

Januari 740.000 792.842 Tercapai

Februari 740.000 798.223 Tercapai

Maret 740.000 818.529 Tercapai

April 740.000 834.445 Tercapai

Mei 740.000 766.108 Tercapai

Juni 740.000 728.625 Belum Tercapai Juli 740.000 723.706 Belum Tercapai Agustus 740.000 701.857 Belum Tercapai September 740.000 700.042 Belum Tercapai Oktober 740.000 737.000 Belum Tercapai November 740.000 699.882 Belum Tercapai Desember 740.000 657.573 Belum Tercapai Sumber: Data Internal Perusahaan (2013). Data diolah.

Berdasarkan Tabel 1.1 di atas, dapat dilihat bahwa pencapaian penjualan

produk tahun 2012 mampu mencapai bahkan melewati target penjualan hanya

pada lima bulan pertama saja, yaitu pada bulan januari, februari, maret, april, dan

mei. Sedangkan pada bulan juni, juli, agustus, september, oktober, november, dan

desember tidak mampu mencapai target yang telah ditentukan. Hal ini

menunjukkan bahwa adanya indikasi penurunan produktivitas atau kinerja

karyawan khususnya di bagian pemasaran pada PT Sinar Sosro Deli Serdang

Sumatera Utara yang diduga disebabkan oleh tingkat kepuasan kerja karyawan

yang menurun juga. Kepuasan kerja karyawan memang memberikan dampak pada

kinerja dan hasil kerja karyawan pada perusahaan. Apabila perusahaan mampu

memberikan fasilitas dan pelayanan terbaik kepada karyawan, maka karyawan

akan merasa puas dengan pekerjaannya dan bekerja dengan senang hati tanpa

(9)

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Pengaruh Program Corporate Social Responsibility

Internal Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT Sinar Sosro Deli Serdang

Sumatera Utara”.

1.2Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka perumusan masalah dalam

penelitian ini adalah, “Apakah Corporate Social Responsibility Internal

berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT Sinar Sosro Deli Serdang

Sumatera Utara?”.

1.3Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Corporate

Social Responsibility Internal terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT Sinar

Sosro Deli Serdang Sumatera Utara.

1.4Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi Perusahaan

Sebagai bahan masukan bagi PT Sinar Sosro Deli Serdang Sumatera Utara

terhadap peningkatan kepuasan kerja karyawan melalui program Corporate

(10)

2. Bagi Penulis

Sebagai sarana aplikasi terhadap ilmu yang diperoleh selama menuntut ilmu

dalam bidang manajemen sumber daya manusia, khususnya mengenai

Corporate Social Responsibility terhadap kepuasan kerja karyawan.

3. Bagi Peneliti/Akademisi Lainnya

Sebagai referensi yang dapat dijadikan bahan pembanding dalam melakukan

penelitian lain di waktu mendatang, khususnya yang berhubungan dengan

Referensi

Dokumen terkait

Karena seperti yang sudah dijelas- kan di atas, salah satu faktor yang menyebabkan orang lain bisa masuk ke dalam komputer adalah terjadi akibat apli- kasi atau program yang

1) Pengawas memperkenalkan diri dahulu sebelum tes dimulai. 2) Pengawas memberitahu Bidang Keilmuan yang akan diujikan kepada peserta. 3) Pengawas mempersilakan

Sultan dan raja kerajaan Islam di Indonesia pada masa itu diangkat oleh Bani Ummayah. Lambang bulan bintang yang menjadi lambang Bani Ummayah menghiasi kubah-kubah masjid di

Berdasarkan hasil simpulan dari penelitian integrated neuromuscular inhibition technique dan myofascial release technique dalam menurunkan nyeri myofascial trigger point

Hasil dari penelitian adalah dengan menggunakan aplikasi ini menghasilkan 93% hasil angket responden informasi menggunakan teknologi Augmented Reality yang ada di

Islam politik adalah sebuah istilah yang dapat digunakan untuk menggambarkan gejala politik keagamaan kontemporer di kalangan masyarakat Muslim yang

Menjadi menarik ketika etnis Minang merupakan salah satu etnis yang sering diangkat pada Media, namun banyak penggambaran akan etnis Minang yang disajikan membuat etnis ini

two difficult choices are inner confusion.The writer found that these conflict.. cause inner confusion effect to the main character, affect the main