• Tidak ada hasil yang ditemukan

Simulasi Pencarian Rute Terpendek Bagi Pengguna Transportasi Bus Trans Jakarta Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Simulasi Pencarian Rute Terpendek Bagi Pengguna Transportasi Bus Trans Jakarta Indonesia"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Novie Theresia Br. Pasaribu dan Ratnadewi

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik

Universitas Kristen Maranatha, Bandung

Abstract

Traffic jams occur in the capital city of Jakarta. The price increase of fuel, daily tasks/activities demand that everyone have fast journey with economical cost, and save energy. The Jakarta‟s residents then make use of Trans Jakarta Bus Indonesia (Bus Way) facility as one solution to get faster transportation, comfortable seats, and economical cost.

This research proposes the design and simulation realization of searching the shortest route for the Trans Jakarta Bus Indonesia by using a combination of Iterative Deepening (ID) and Djikstra Algorithm. It is expected that the busway commuters can choose the right route to reach their destination with cost-effective travels. ID Algorithm is a searching algorithm which expands all possible routes from the initial to the final state. Djikstra Algorithm is a searching algorithm of the solution value that considers distance depending on the smallest cost (the shortest path).

The shortest route searching simulation using the combination of ID and Djikstra Algorithm has successfully been recognized. By using 12 testing samples of the various traveling cases, the researchens notice the average processing time of this application, namely 0.733 second. The simulation program gives the information of the shortest route, most efficient cost, and best public facilities for the bus way commuters. Keywords: Simulation, the shortest route, Iterative Deepening Algorithm, Djikstra Algorithm.

I. Pendahuluan

Kemacetan lalu lintas yang terjadi selama melakukan suatu perjalanan darat, harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang melonjak dan beban pekerjaan/ aktifitas yang semakin meningkat, menuntut setiap orang untuk dapat melakukan suatu perjalanan lebih cepat, hemat biaya dan hemat tenaga. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu cara untuk menanggulangi permasalahan tersebut, agar dalam mencapai suatu tempat dengan menggunakan transportasi darat bisa lebih cepat, dengan cara mencari lintasan terpendek dari tempat asal ke tempat tujuan. Bagi penduduk DKI Jakarta, dengan disediakannya fasilitas transpostasi darat Bus Trans Jakarta Indonesia merupakan salah satu solusi yang diharapkan bisa memberikan jasa angkutan yang lebih cepat, nyaman dan biaya yang terjangkau bagi warga Jakarta.

(2)

(Novie Theresia Br. Pasaribu dan Ratnadewi)

II. Tinjauan Pustaka

2.1 Algoritma Iterative Deepening [1,2,5]

Algoritma ID adalah algoritma gabungan dari Breadth-First Search (BFS) dan Depth-First Search (DFS). Prinsip dasar dari Algoritma ID adalah mengunjungi simpul-simpul dengan teknik BFS, namun terdapat batas kedalaman yang semakin lama semakin bertambah sampai ditemukannya simpul solusi. Gambar 1 merupakan contoh pengolahan pohon pencarian pada proses ID hingga kedalaman level tiga.

Gambar 1 Pohon Pencarian dengan Iterative Deeping hingga Level 3

2.2 Algoritma Djikstra [2,3,5]

Algoritma Djikstra adalah algoritma yang digunakan untuk mencari lintasan terpendek pada sebuah graf berarah. Algoritma Djikstra merupakan salah satu varian dari Algoritma Greedy, yaitu salah satu bentuk algoritma populer dalam pemecahan persoalan yang terkait dengan masalah optimasi. Sifatnya sederhana (straightforward) sesuai dengan artinya yang secara harfiah yaitu tamak atau rakus. Algoritma Djikstra hanya memikirkan solusi terbaik yang akan diambil pada setiap langkah tanpa memikirkan konsekuensi kedepan.

III.Metode Penelitian

Adapun metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2 :

Studi Literatur Perancangan

Aplikasi

Implementasi Aplikasi

(3)

IV.Hasil Dan Pembahasan 4.1 Diagram Alir Program

Gambar 3 merupakan diagram alir program simulasi pencarian rute terpendek :

START

Tekan Tombol Searching Tampilan Form

Trans Jakarta

Masukan : Halte Asal & Halte Tujuan

Proses Searching

Pilihan Tampilan

Tekan Tombol Distance

Tampilan Matriks Distance Tekan

Tombol Adjency

Tampilan Matriks

Adj

Tekan Tombol Transfer Halte

Tampilan Matriks T. Halte

END

Tekan Tombol Clear = Transfer Halte

= Distance = Clear

= Adjency

Gambar 3 Diagram Alir Program Simulasi Pencarian Rute Terpendek

Pada saat program pertama kali dijalankan, maka akan tampil Form Trans Jakarta. Masukan Halte Asal dan Halte Tujuan ke dalam program, kemudian tekan Tombol Searching. Pada proses

(4)

(Novie Theresia Br. Pasaribu dan Ratnadewi)

4.2 Tampilan Antarmuka Program

Gambar 4 adalah tampilan program setelah dimasukan halte asal dan halte tujuan dan ditekan tombol searching, kemudian jika tombol adjency, tombol distance serta tombol transfer halte ditekan.

Harga tiket Informasi fasilitas umum

terdekat dengan halte tujuan Total jarak tempuh

Jalur yang ditempuh

Gambar 4 Tampilan Program Simulasi

(5)

Gambar 5 Peta Trans Jakarta

Tabel I Keterangan Koridor Trans Jakarta Indonesia

Koridor Ditandai dengan Warna Keterangan

1 Merah Terminal Blok M - Stasiun Kota Jakarta

2 Biru Muda Terminal Pulo Gadung - Harmoni Central Busway

3 Kuning Terminal Kali Deres - Pasar Baru

4 Hijau Dukuh Atas - Terminal Pulo Gadung

5 Oranye Ancol - Terminal Kampung Melayu

6 Coklat Ragunan - Laturharhary

(6)

(Novie Theresia Br. Pasaribu dan Ratnadewi)

Hubungan koridor ke koridor dalam rute Trans Jakarta disediakan transfer halte. Pada beberapa koridor terdapat transfer halte yang mempunyai dua muka atau yang dinamakan halte skywalk. Hal ini maksudnya dalam satu transfer halte, pengguna busway dapat berpindah tempat untuk melanjutkan perjalanan ke koridor selanjutnya (proses ini terjadi di dalam satu gedung). Sebagai contoh Halte Dukuh Atas 1 dan Dukuh Atas 2 di koridor 1, Halte Senen dan Halte Senen Sentral di koridor 2, Halte Matraman 1 dan Matraman 2 di koridor 4. Gambar 6 merupakan visualisasi model sebenarnya terhadap lokasi penempatan koridor yang didalam koridor terdapat halte transfer dan beberapa diantaranya menyediakan halte fasilitas skywalk.

Gambar 6 Pemodelan Tujuh Koridor Busway

4.3 Pengujian Program

Kombinasi dari Algoritma ID dan Algoritma Dijkstra dapat digunakan untuk melakukan simulasi pencarian rute terpendek, dengan melakukan pengujian program disertai contoh sebagai berikut (Gambar 7).

(7)

Algoritma ID memulai proses dari halte Asal : Stasiun Kota Jakarta dibuka pohon pencarian transfer halte yang satu koridor dengan halte asal yaitu : Harmoni dan Dukuh Atas1. Kemudian dilanjutkan lagi pencarian solusi dari level per level dimulai dari level 1, 2, 3 dan seterusnya, pada halte transfer yang satu koridor dengan halte tujuan. Setelah semua jalur tersedia, dengan menggunakan Algoritma Djikstra dicari rute yang memiliki biaya yang paling kecil (jarak terpendek).

Rute perjalanan dari Stasiun Kota Jakarta ke Pasar Jatinegara pada Gambar 8 :

SK HR 3320 JD 1308 PC 8010 2700 850 0 SN

3206 2748 2916

3550 0 PJ 3150 DA1 DA2 MT2 MT1 Halte Asal Halte Tujuan

Gambar 8 Rute Perjalanan dari Stasiun Kota Jakarata ke Pasar Jatinegara

Keterangan :

SK Stasiun Kota

Jakarta

(Halte Asal)

HR Harmoni

DA1 Dukuh Atas 1

SN Senen

PC Pecenongan

JD Juanda

DA2 Dukuh Atas 2

MT1 Matraman 1

MT2 Matraman 2

PJ Pasar Jatinegara (Halte Tujuan)

Terdapat empat jenis kemungkinan rute yang terbentuk dari Stasiun Kota Jakarata ke Pasar Jatinegara :

 SK - HR - SN - MT1 - PJ = 12.720 km

 SK - HR - PC - SN - MT1 - PJ = 14.076 km

 SK - HR - JD - SN - MT1 - PJ = 14.076 km

 SK - DA1 - DA2 - MT2 - MT1 - PJ = 14.076 km

(8)

(Novie Theresia Br. Pasaribu dan Ratnadewi)

4.4 Hasil Analisis Pengujian Program

Simulasi pencarian rute terpendek bagi pengguna Transportasi Trans Jakarta Indonesia dengan kombinasi Algoritma ID dan Algoritma Djikstra, telah diuji pada beberapa keadaan dan dihitung waktu pemrosesan program simulasi (Tabel II).

Tabel II Tabel Data pengamatan hasil pengujian program simulasi

Asal Tujuan Asal Tujuan Rute Tempuh Jarak Tempuh Waktu Pemrosesan

Blok M -Terminal Utan Dukuh Atas

-Blok M Kayu Matraman -Utan Kayu

Terminal Pulo Gadung -Terminal Dukuh Atas -Pulo Gadung Ragunan

Stasiun Stasiun Kota Jakarta -Kota Pasar Harmoni Senen -Jakarta Jatinegara Pasar Jatinegara

Terminal Kalideres -Terminal Harmoni Senen -Kalideres Istiqlal

Halimun Dukuh Atas 2 Dukuh Atas 1 -Harmoni - Kwitang

Jembatan Baru -Jembatan Pasar Harmoni Senen

-Baru Jatinegara Senen Sentral Matraman 1 -Pasar Jatinegara

Ancol Senen Sentral -Bidara Matraman 1

-Cina Kampung Melayu -Bidara Cina

3 5 24.100 km 0,8 detik

5 7 Ancol 13.751 km 0,7 detik

3 2 Istiqlal 23.666 km 0,7 detik

4 2 Halimun Kwitang 7.740 km 0,7 detik

1 5 12.720 km 0,7 detik

2 6 Ragunan 22.201 km 0,7 detik

Gambar Koridor Koridor Halte Hasil Simulasi

(9)

Tabel II Tabel Data pengamatan hasil pengujian program simulasi (lanjutan)

Asal Tujuan Asal Tujuan Rute Tempuh Jarak Tempuh Waktu Pemrosesan

Manggarai -Cawang Matraman 1

-Otista Matraman 2 Kampung Melayu

-Cawang Otista

Karet Dukuh Atas 1 Dukuh Atas 2 Matraman 2 Matraman 1 -Kampung Melayu - BNN

Galur Senen Matraman 1 -PGC Kampung Melayu -(Cililitan) Gelanggang Remaja

Latuharhary Dukuh Atas 2 -Pasar Matraman 2 -Kramat Jati Matraman 1 Kampung Melayu

-Pasar Kramat Jati

Latuharhary Setia Budi Utara Kuningan Madia Aini

Karet Kuningan GOR Sumantri

-Depkes

0,73 detik Rata - rata Waktu Pemrosesan Program

3.351 km 0,7 detik

Gambar Koridor Koridor Halte Hasil Simulasi

6 6 Latuharhary Depkes

0,7 detik

6 7 Latuharhary 13.900 km 0,8 detik

3 7 Indosiar 16.556 km

0,8 detik

1 7 Karet BNN 11.185 km 0,8 detik

4 7 Manggarai 7.150 km

Dari 12 sampel data yang mewakili beberapa keadaan diperoleh waktu rata-rata pemrosesan program 0,733 detik. Program simulasi dapat mencari rute terpendek dari halte asal dan halte tujuan yang berbeda koridor maupun berada pada koridor yang sama, dikarenakan dari semua kemungkinan rute yang diperoleh dibandingkan dengan dan dicari rute yang memiliki biaya terkecil.

V. Simpulan dan Saran 5.1 Simpulan

Berdasarkan pengujian dan analisis terhadap program simulasi yang telah dibuat, maka dapat disimpulkan beberapa hal :

1. Program simulasi pencarian rute terpendek dengan menggunakan Algoritma Iterartive Deepening dan Dijkstra telah selesai dirancang dan direalisasikan.

2. Waktu rata-rata pemrosesan program dari 12 sampel yang telah dilakukan dengan berbagai variasi perjalanan adalah 0,733 detik. Pemrosesan program aplikasi busway yang cepat ini, bisa menghemat waktu bagi pengguna busway untuk mencari informasi.

(10)

(Novie Theresia Br. Pasaribu dan Ratnadewi)

5.2 Saran

Berikut beberapa saran yang perlu untuk perbaikan program simulasi ini :

1. Program simulasi ini dikembangkan menjadi aplikasi yang dapat digunakan pada ponsel, sehingga dapat diakses oleh siapa saja dan dimana saja.

2. Dilakukan perbandingan pencarian rute terpendek dengan menggunakan algoritma yang lain, seperti : A-Star (A*).

Daftar Pustaka

Darmawan, Aan dan Theresia, Novie. 2006. Diktat Pengantar Sistem Cerdas. Teknik Elektro. UKM.

Munir, Rinaldi. 2007. Diktat Kuliah IF2251 Strategi Algoritmik. Program Studi Teknik Informatika. STEI ITB. Prijono, Agus dan Marcus, Teddy. 2006. Struktur Data. Informatika. Bandung.

Raharjo, Budi. 2007. Pemograman C ++. Informatika Bandung.

Gambar

Gambar 2 Metode Penelitian
Gambar 3 merupakan diagram alir program simulasi pencarian rute terpendek :
Gambar 4 adalah tampilan program setelah dimasukan halte asal dan halte tujuan dan ditekan
Gambar 5 Peta Trans Jakarta
+5

Referensi

Dokumen terkait

Sampai saat ini hanya terdapat satu produk komersil yang mendukung JPEG/MJPEG pada mobile device yang baru saja diluncurkan dengan beberapa keterbatasan, yaitu (1) passive

Penelitian menunjukkan bahwa bertambahnya anak bisa menambah stress pasangan, dan mengurangi waktu bersama pasangan (Hendrick & Hendrick, 1992). Kehadiran anak dapat

Oleh karenanya, dalam merespon kondisi demikian, Muhammad Abduh mencoba melakukan upaya pembaruan pendidikan di al- Azhar (Djambulati : 1987: 27). Menurut pandangannya,

Cek Kembali isian data anda, jika sudah benar maka pilih Finalisasi. Perhatian data yang telah di Finalisasi tidak dapat di ubah. l) Cetak Kartu Ujian Pilih Cetak

menjalankan usaha mandiri yang dikembangka n • Membuat pembukuan sederhana dan mencatat keadaan keuangan, rugi atau laba • Membuat pembukuan inventaris barang

(4) Dalam hal permohonan telah memenuhi seluruh kewajiban, Kepala Dinas Provinsi yang membidangi urusan kehutanan atau pejabat yang ditunjuk sebagaimana dimaksud pada ayat (3)

Kemudian selanjutnya berubah menjadi Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Propinsi sumatera Utara yang ditetapkan sebagai salah satu lembaga teknis daerah sesuai

(3) Pengurus Tempat Kerja dan Penyelenggara Tempat Sarana Umum di Kota yang dikelola oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, Perusahaan Negara dan/atau perusahaan daerah melanggar