• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK TAK ME

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK TAK ME"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) MEMBUAT TASBIH DARI MANIK-MANIK

UNTUK PASIEN HARGA DIRI RENDAH

Untuk Memenuhi Tugas Profesi Departemen Jiwa

Oleh:

DYAHAYUNING WARDANI 140070300011216

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

(2)

HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN KEGIATAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) MEMBUAT TASBIH DARI MANIK-MANIK

UNTUK PASIEN HARGA DIRI RENDAH DI DESA SUMBERBENING

KECAMATAN BANTUR

Diajukan Untuk Memenuhi Kompetensi Praktek Profesi Departemen CMHN

Oleh :

Dyahayuning Wardani

140070300011216

Telah diperiksa kelengkapannya pada :

Hari :

Tanggal :

Dan dinyatakan memenuhi kompetensi

Perseptor Klinik Perseptor Akademik

Ns. Soebagijono, S.Kep, M.M. Kes Ns. Retno Lestari, S.Kp, MN

(3)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia sebagai makhluk holistic dipengaruhi oleh lingkungan dari dalam dan lingkungan dari luar dirinya baik itu lingkungan keluarga, kelompok dan komunitas. Dalam berhubungan dengan lingkungan, manusia harus mengembangkan strategi koping yang efektif agar dapat beradaptasi. Hubungan interpersonal yang dikembangkan dapat menghasilkan perubahan individu diantaranya perubahan nilai budaya, perubahan system kemasyarakatan, pekerjaan, serta akibat ketegangan antar idealism dan realita yang dapat menyebabkan terganggunya keseimbangan mental emosional. Tidak semua orang dapat menyesuaikan diri dari perubahan tersebut, akibatnya akan menimbulkan ketegangan atau stress yang berkepanjangan sehingga dapat menjadi factor pencetus dan penyebab serta juga mengakibatkan suatu penyakit. Factor yang dapat mempengaruhi stress adalah pengaruh genetic, pengalaman masa lalu dan kondisi saat ini (suliswati, 2005).

Penyebab gangguan jiwa salah satunya karena stressor psikologis. Yang merupakan suatu keadaan atau suatu peristiwa yang menyebabkan adanya perubahan dalam kehidupan seseorang hingga orang tersebut terpaksa mengadakan adaptasi dalam mengulangi stressor tersebut. Pasien yang mengalami gangguan jiwa kronik sering kali hanya berdiam diri dirumah tanpa melakukan kegiatan apapun. Hal ini yang dapat menyebabkan pasien dikucilkan dalam masyarakat, pikiran terbawa dalam baying-bayang dari dalam pikiran sehingga menyebabkan halusinasi.

Salah satu terapi aktivitas yang dapat diberikan pada pasien gangguan jiwa dengan harga diri rendah adalah terapi aktivitas kelompok dengan membuat tasbih dari manik-manik.

1.2 Tujuan

Tujuan umum TAK membuat tasbih dari manik-manik yaitu peserta dapat meningkatkan kemauan dalam melakukan aktivitas dan merangsang kembali kemampuan motorik halus. Tujuan khususnya adalah :

1. Peserta mampu memperkenalkan diri

2. Peserta mampu membuat tasbih dari manik-manik

3. Peserta mampu menyampaikan pendapat tentang manfaat kegiatan TAK yang telah dilakukan.

1.3 Manfaat

1.3.1 Manfaat Bagi Klien

Sebagai cara untuk meningkatkan kemampuan klien dengan agar mempunyai kemauan dalam melakukan aktivitas dan merangsang kembali kemampuan klien.

1.3.2 Manfaat Bagi Terapis

 Sebagai upaya untuk memberikan asuhan keperawatan jiwa secara holistic

 Sebagai terapi modalitas yang dapat dipilih untuk mengoptimalkan strategi pelaksanaan dalam implementasi rencana tindakan keperawatan klien

(4)

Sebagai informasi untuk pihak akademisi, pengelola dan sebagai bahan kepustakaan, khususnya bagi mahasiswa ilmu keperawatan sebagai aplikasi dari pelayanan Mental Health Nurse yang optimal pada klien.

1.3.4 Manfaat Bagi Puskesmas Bantur

(5)

BAB II TINJAUAN TEORI 1. Definisi Harga Diri (Self Esteem)

Pendapat pribadi seseorang tentang nilai dan perilaku yang telah dicapai apakah sesuai dengan ideal diri (ideal diri adalah persepsi individu tentang perilaku yang harus dilakukan sesuai standar, aspirasi, tujuan atau nilai yang telah ditetapkan)

2. Definisi Harga Diri Rendah

Harga diri rendah adalah menolak dirinya sebagai sesuatu yang berharga dan tidak dapat bertanggungjawab pada kehidupannya sendiri.

3. Etiologi

Faktor yang mempegaruhi harga diri meliputi penolakan orang tua, harapan orang tua yang tidak relistis, kegagalan yang berulang kali, kurang mempunyai tanggungjawab personal, ketergantungan pada orang lain dan ideal diri yag tidak

Self

Concept Self Ideal

Low Self-Esteem

Self

Concept Self Ideal

(6)

realistis. Sedangkan stresor pencetus mungkin ditimbulkan dari sumber internal dan eksternal seperti :

1. Trauma seperti penganiayaan seksual dan psikologis atau menaksika kejadian yang megancam.

2. Ketegangan peran beruhubungan dengan peran atau posisi yang diharapkan dimana individu mengalami frustrasi. Ada tiga jeis transisi peran :

a. Transisi peran perkembangan adalah perubahan normatif yang berkaitan dengan pertumbuhan. Perubahan ini termasuk tahap perkembangan dalam kehidupan individu atau keluarga dan norma-norma budaya, nilai-nilai tekanan untuk peyesuaian diri.

b. Transisi peran situasi terjadi dengan bertambah atau berkurangnya anggota keluarga melalui kelahiran atau kematian.

c. Transisi peran sehat sakit sebagai akibat pergeseran dari keadaan sehat ke keadaan sakit. Transisi ini mungkin dicetuskan oleh kehilangan bagian tubuh, perubahan ukuran, bentuk, penampilan dan fungsi tubuh, perubahan fisik, prosedur medis dan keperawatan.

4. Klasifikasi

Gangguan harga diri atau harga diri rendah dapat terjadi secara:

1. Situasional, yaitu terjadi trauma yang tiba-tiba, misal harus operasi, kecelakaan, dicerai suami, putus sekolah, putus hubugan kerja dll. Pada pasien yang dirawat dapat terjadi harga diri rendah karena privacy yang kurang diperhatikan : pemeriksaan fisik yang sembarangan, pemasangan alat yang tidak sopani (pemasangan kateter, pemeriksaan pemeriksaan perianal dll.), harapan akan struktur, bentuk dan fungsi tubuh yang tidak tercapai karena di rawat/sakit/penyakit, perlakuan petugas yang tidak menghargai.

2. Kronik, yaitu perasaan negatif terhadap diri telah berlangsung lama

5. Continum of Self-Concept Responses

(7)

6. Faktor Predisposisi

- Faktor Yang mempengaruhi penampilan peran: streotipe sex, peran kerja, harapan peran dalam budaya

- Faktor yang mempengaruhi identitas diri: ketidakpercayaan orang tua, tekanan teman sebaya, perubahan struktur social

7. Faktor Presipitasi

- Aktivitas luar rumah dan olahraga - Hobi dan kerajinan tangan - Aktivitas seni

- Kesehatan dan asuhan mandiri - Pekerjaan dan pelatihan tersinggung dan menarik diri secara sosial. Kurang memperhatikan perawatan diri, berpakaian tidak rapih, selera makan kurang, tidak berani menatap lawan bicara, lebih banyak menunduk, bicara lambat dengan nada suara lemah.

I. A. Pohon masalah

Resiko isolasi sosial: menarik diri

Gangguan konsep diri : Harga diri rendah

Berduka disfungsional

(8)

BAB III

PELAKSANAAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI

1.1 KARAKTERISTIK KLIEN DAN PROSES SELEKSI Karakteristik Klien

a. Klien yang tidak memiliki gangguan fisik

b. Klien yang mudah mendengarkan dan mempraktekkannya c. Klien dengan harga diri rendah

d. Klien yang mudah diajak berinteraksi Proses Seleksi

a. Mengobservasi klien dengan riwayat harga diri rendah

b. Mengumpulkan keluarga klien yang termasuk dari karakteristik masalah harga diri rendah untuk mengikuti TAK

1.2 TUGAS DAN WEWENANG 1. Tugas Leader dan Co-leader

- Memimpin acara : menjelaskan tujuan dan hasil yang diharapkan - Menjelaskan peraturan dan membuat kontak dengan klien - Memberikan motivasi kepada klien

- Mengarahkan acara dalam pencapaian tujuan - Memberikan reinforcemen positif terhadap klien 2. Tugas fasilitator

(9)

- Memastikan lingkungan dan situasi aman dan kondusif bagi klien - Menghindarkan klien dari distraksi selama kegiatan berlangsung - Memberikan stimulus/motivasi pada klien lain untuk berpartisipasi aktif - Memberikan reinforcemen terhadap keberhasilan klien lainnya

- Membantu melakukan evaluasi hasil 3. Tugas Klien

- Mengikuti seluruh kegiatan - Berperan aktif dalam kegiatan - Mengikuti proses evaluasi

1.3 PERATURAN KEGIATAN

1. Klien diharapkan mengikuti seluruh acara dari awal hingga akhir

2. Klien dilarang meninggalkan ruangan bila acara belum selesai dilaksanakan 3. Klien yang tidak mematuhi peraturan akan diberi sanksi: peringatan lisan

1.4 TEKNIK PELAKSANAAN

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK GANGGUAN KONSEP DIRI SESI 1: Membuat tasbih dari manik-manik

Tema : Terapi Aktivitas Kelompok Gangguan Konsep Diri Sasaran : Pasien Harga Diri rendah

Hari/ tanggal : Kamis/ 3 Maret 2016

Waktu : 45 menit

Tempat : Desa Sumberbening (Rumah Bu Karmisah) Terapis:

1. Leader : Dyahayuning Wardani 2. Fasilitator 1 : Dewanti Erin Sasmi

3. Observer : Astriana Gracecia Latunussa A. Tujuan

 Klien dapat membuat tasbih dari manik-manik

 Klien dapat memberikan tanggapan terhadap pendapat klien lain. B. Sasaran

 Terapis dan klien duduk bersama dalam satu lingkaran  Ruangan nyaman dan tenang

E. MAP

K

L

O

K

(10)

Keterangan :  Diskusi dan tanya jawab H. Langkah-Langkah Kegiatan

1. Persiapan

a. Membuat kontrak dengan klien tentang TAK b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan 2. Orientasi

a. Salam terapeutik

Salam dari terapis kepada klien. b. Evaluasi/validasi

1) Menanyakan perasaan klien saat ini. 2) Menanyakan masalah yang dirasakan. 3) Menanyakan penerapan TAK yang lalu. c. Kontrak

1) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu membaca cerita dan menentukan isi cerita.

2) Menjelaskan aturan main berikut:

- Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus meminta izin kepada terapis.

- Lama kegiatan 45 menit.

- Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai. 3. Tahap Kerja

a. Siapkan senar dan manik-manik yang akan digunakan untuk membuat tasbih b. Ambil senar dan masukkan kedalam lubang manik-manik hingga manik-manik

berjumlah 33 butir

c. Ikat senar dengar rapi dan selipkan senar yang tersisa di sela-sela manik-manik agar ikatan semakin kuat

d. Tasbih dari manik-manik siap digunakan 4. Tahap terminasi

a. Evaluasi

1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK. 2. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok. b. Tindak lanjut

1. Menganjurkan klien untuk melatih kemampuan membuat tasbih dari manik-manik serta mendiskusikannya pada orang lain.

2. Membuat jadwal membuat tasbih dari manik-manik. c. Kontrak yang akan datang

(11)

I. Evaluasi dan Dokumentasi

Referensi

Dokumen terkait

Dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi untuk analysis full time adalah penempatan cooling dan penambahan adanya buffle. Dari simulasi di atas didapatkan waktu pengisian

Tehnik analisis data yang dipergunakan Moderated Regression Analysis (MRA). Hasil penelitian ini menemukan bahwa: 1) kualitas sistem informasi akuntansi

Carpal tunnel syndrome merupakan neuropati tekanan terhadap nervus medianus terowongan karpal di pergelangan tangan dengan kejadian yang paling sering, bersifat

Matriks perbandingan berpasangan -cut fuzzy hasil penilaian pakar pada atribut kinerja rantai pasok ditinjau dari tujuan.. kemitraan yang berkelanjutan (T7)

Wursanto (2004: 232) mengemukakan bahwa dalam mengelola surat masuk terlebih dahulu perlu menetapkan organisasi pengelolaan surat masuk. organisasi pengelolaan surat

Di Indonesia, penelitian tentang prekursor gempabumi yang terintegrasi melalui pengamatan parameter seismik, elektromagnetik, geokimia, geoatmosferik serta parameter

Media sosial youtube digemari oleh masyarakat untuk berbagai macam sarana. Baik untuk sekedar melihat video atau pun mengunggah video kedalam youtube. youtube

dihentikan dan farmasi bisa melakukan retur produk ke sarana distribusi. b) Jika data 2D Barcode valid, maka diteruskan ke nomor 5 (lima).. 4) Aplikasi track and trace