• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengantar Manajemen Manajemen Sumber D

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pengantar Manajemen Manajemen Sumber D"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan. Oleh karena itu manajer harus menjamin bahwa perusahaan atau suatu organisasi memiliki tenaga kerja yang tepat di tempat yang tepat, dan pada saat yang tepat, yang memiliki kemampuan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang akan menolong perusahaan tersebut mencapai sarana-sarana secara keseluruhan secara efektif dan efisien..

Manajemen sumber daya manusia (MSDM) adalah rancangan sistem-sistem formal dalam sebuah organisasi untuk memastikan penggunaan bakat manusia secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan-tujuan organisasional. Tidak peduli apakah perusahaan tersebut merupakan sebuah perusahaan besar yang memiliki 10.000 karyawan atau organisasi nirlaba kecil yang memiliki 10 karyawan, tetap saja karyawan-karyawan tersebut harus dibayar, yang berarti dibutuhkan sebuah sistem kompensasi yang baik dan sah.

Langkah berikutnya tentunya adalah bagaimana kemudian

keseluruhan rencana yang telah diatur menurut struktur

organisasi tertentu tersebut dapat diimplementasikan.

(2)

bahwa selain mereka adalah tenaga kerja perusahaan, juga

merupakan individu-individu yang memiliki karakteristiknya

masing-masing.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka kami mengidentifikasikan masalah-masalah sebagai berikut :

1. Apa pengertian manajemen sumber daya manusia? 2. Bagaimana proses manajemen sumber daya manusia? 3. Bagaimana mengelola keragaman dalam pekerjaan?

4. Apa yang menjadi faktor individu dalam organisasi?

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk beberapa hal, antara lain :

Bagi penulis tujuan penulisan makalah ini dibuat untuk melakukan apa yang menjadi tugas mahasiswa dalam mengikuti mata kuliah “Pengantar Manajemen”. Melalui makalah ini, pembaca dapat mengetahui beberapa hal, di

antaranya :

1. Pengertian manajemen sumber daya manusia. 2. Proses manajemen sumber daya manusia. 3. Mengelola keragaman dalam pekerjaan. 4. Faktor individu dalam organisasi.

1.4 Manfaat Penulisan Makalah

(3)

Memberikan pemahaman tentang manajemen sumber daya manusia dan faktor individu dalam organisasi.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen Sumber Daya Manusia adalah pengembangan dan pemanfaatan personil (pegawai) bagi pencapaian yang efektif mengenai sasaran-sasaran dan tujuan-tujuan individu, organisasi, masyarakat, nasional, dan internasional.

Manajemen sumber daya manusia bisa didefinisikan sebagai proses serta upaya untuk merekrut, mengembangkan, memotivasi, serta mengevaluasi keseluruhan sumber daya manusia yang diperlukan perusahaan dalam pencapaian tujuannya.

Manajemen sumber daya manusia didefinisikan sebagai perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan atas pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pemutusan hubungan kerja dengan maksud untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan secara terpadu.

(4)

berubah, maka manajemen sumber daya manusia harus terus berubah dan berkembang.

Daya konsep yang mendasarinya bahwa setiap karyawan adalah manusia, bukan mesin, dan bukan semata menjadi sumber daya bisnis. Kajian tentang manajemen sumber daya manusia menggabungkan beberapa bidang ilmu seperi psikologi, sosiologi, dll.

Manajemen sumber daya manusia juga menyangkut desain dan implementasi sistem pencernaan, penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan karier, evaluasi kinerja, kompensai karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang baik.

Manajemen sumber daya manusia melibatkan semua keputusan dan praktek manajemen yang mempengaruhi secara langsung sumber daya manusianya.

Manajemen sumber daya manusia diperlukan untuk meningkatkan efektivitas sumber daya manusia dalam organisasi. Tujuannya adalah memberikan kepada organisasi satuan kerja yang efektif.

(5)
(6)

Gambar 2.1 Bagian Personalia dalam Struktur Organisasi Perusahaan Direktur Utama

Manajer Bagiam Produksi Manajer Bagiam Pemasaran Manajer Bagiam Personalia Manajer Bagiam Administrasi dan Keuangan

Devisi Perekrutan dan Perencanaan

Devisi Kompensasi dan Kesejahteraan Tenaga Kerja

Devisi Hukum dan Serikat

(7)

2.2 Faktor Individu dan Implementasi Rencana Organisasi

Faktor apakah yang paling menentukan dalam implementasi rencana oraganisai? Apabila dalam manajemen sumber daya manusia perusahaan berusaha mendapatkan tenaga kerja yang terbaik untuk dapt bekerja sesuai dengan jabatan-jabatan yang ada dalam organisasi, maka dengan demikian langakah implementasinya sangat ditentuikan oleh sejauh mana sumber daya manusia perusahaan atau tenaga kerja yang telah dipilih dan di tempatakan tersebut menunujukkan kinerja yang terbaik. Dengan demikian, maka faktor sumber daya manusia kembali menjadi kunci penting dalam langkah implementasi. Jika organisasi adalah kumpulan orang yang bekerja sama dalam mencapai tujuan. Memandang sumber daya manusia berarti individu-individu yang memiliki karakteristiknya masing-masing. Jika demikian halnya, maka karekteristik individu akan sangat menentukan bagaimana bagaimana langakah implementasi akan di jalankan. Bisa di simpulkan bahwa implentasi dari rencana organisasi sangat bergantung kepada karakteristik individu yang terdapat dalam organisasi. Oleh karena itu perusahaan perlu memahami lebih jauh mengenai karakteristik individu tersebut, termasuk sikap dan prilaku dari setiap individu perusahaan.

(8)

3.1Proses Manajemen Sumber Daya Manusia

Adalah segala proses yang berkaitan dengan upaya yang

dilakukan dari mulai perencanaan sumber daya manusia,

perekrutan, penandatanganan kontrak kerja, penempatan tenaga

kerja, hingga pembinaan dan pengembangan tenaga kerja guna

menempatkan dan tetap memelihara tenaga kerja pada posisi

dan kualifikasi tertentu serta bertanggung jawab sesuai dengan

persyaratan yang diberikan kepada tenaga kerja tersebut.

Gambar 3.1 Proses

Manajemen SDM

Proses manajemen SDM dibagi dalam lima bagian

fungsi utama yang terdiri dari :

1. Perencanaan Sumber Daya Manusia (Human

Resource Planning)

Adalah perencanaan strategis untuk mendapatkan dan

memelihara kualifikasi sumber daya manusia yang diperlukan

bagi organisasi perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan. Langkah strategis perencanaan sumber daya manusia oleh

Cesto, Husted, dan Douglas adalah :

(9)

(a) Representasi dan refleksi dari rencana strategis

perusahaan.

(b) Analisa dari kualifikasi tugas yang akan diemban oleh

tenaga kerja.

Pada tahap ini, ada tiga hal yang biasa dilakukan

yaitu :

(i) Analisis Jabatan merupakan persyaratan detail

tentang jenis pekerjaan yang diperlukan serta

kualifikasi tenaga kerja yang diperlukan untuk

mampu menjalankannya.

(ii) Deskripsi Jabatan merupakan rincian pekerjaan

yang akan menjadi tugas tenaga kerja tersebut. (iii) Spesifikasi Jabatan merupakan rincian karakteristik

atau kualifikasi yang diperlukan bagi tanaga kerja

yang dipersyaratkan.

tertentu merupakan konsekuensi logis dan implikasi dari adanya

perencanaan sumber daya manusia sebagaimana dijelaskan

pada bagian sebelumnya.

Beberapa aktivitas yang masuk kategori penyediaan

(10)

Adalah upaya perusahaan untuk mendapatkan tenaga kerja

yang diperlukan sesuai dengan kualifikasi yang telah ditetapkan

dalam perencanaan tenaga kerja. (b) Seleksi tenaga kerja

Adalah upaya untuk memperoleh tenaga kerja yang

memenuhi syarat kualifikasi dari sekian banyak pendaftar atau

calon tenaga kerja yang dimiliki oleh perusahaan dari proses

rekrutmen tadi.

(c) Penempatan tenaga kerja

Adalah proses pemilihan tenaga kerja yang

disesuaikan dengan kualifikasi yang dipersyaratkan serta

menempatkannya pada tugas yang telah ditetapkan

3. Pengembangan Sumber Daya Manusia (Personnel

Development)

Pengembangan sumber daya manusia merupakan langkah

kelanjutan dari proses penyediaan tenaga kerja yang pada

dasarnya bertujuan untuk memastikan dan memelihara tenaga

kerja yang tersedia tetap memenuhi kualifikasi yang

dipersyaratkan sehingga selaras dengan perencanaan strategis

perusahaan serta tujuan perusahaan dapat tercapai

sebagaimana yang direncanakan.

Secara garis besar program pengembangan tenaga kerja

(11)

bawahan mengenai berbagai hal yang terkait denagn pekerjaan;

(2) planned progression, yaitu program berupa pemindahan tenaga kerja kepada bagian-bagian lain melalui

tingkatan-tingkatan organisasi yang berbeda-beda; (3) job rotation, yaitu program pemindahan tenaga kerja ke bagian yang berbeda-beda

dan tugas yang berbeda-beda, agar tenaga kerja lebih dinamis

dan tidak monoton; (4) temporary task, yaitu berupa pemberian tugas pada suatu kegiatan atau proyek atau jabatan tertentu

untuk periode waktu tertentu; serta(5)program penilaian prestasi

atau performance appraisal. Adapun metode Off the Job yang dapat dilakukan di antaranya adalah : (1) executive development programme, yaitu berupa program pengiriman manajer atau tenaga kerja untuk berpartisipasi dalam berbagai program–

program khusus di luar perusahaan yang terkait dengan analisa

kasus, simulasi, maupun metode pembelajaran lainnya; (2)

laboratory training, yaitu berupa program yang ditujukan kepada tenaga kerja untuk mengikuti program-program berupa simulasi

atas dunia nyata yang terkait dengan kegiatan perusahaan di

mana metode yang biasanya digunakan adalah berupa role

playing, simulasi, dan lain-lain; dan yang terakhir (3)

organizational development, yaitu program yang ditujukan kepada tenaga kerja dengan mengajak mereka untuk berpikir

(12)

4. Pemeliharaan Tenaga Kerja (Personnel

Maintanance)

Proses selanjutnya adalah pemeliharaan tenaga

kerja.pemeliharaantenaga kerja sangat penting untuk dilakukan

guna menjamin agar tenaga kerja yang dimiliki perusahaan

terpelihara produktivitas, efektivitas, dan efisiensinya.

Kompensasi : Program yang perlu dilakukan oleh

perusahaan berkaitan dengan pemberian kompensasi adalah

yang terkait dengan tingkat upah atau pendapat (wage-levels). Yang terakhir dari kompensasi adalah apa yang dinamakan

sebagai pengupahan secara individual (individual –wage decision).

Benefit : Penghargaan dan bentuk perhatian perusahaan

selain kopensasi yang diberikan atau disediakan perusahaan

sebagai upaya untuk memelihara tenaga kerja tersebut agar

tetap dapat memberikan kinerja yang terbaik bagi perusahaan

sekaligus menjawab apa yang menjadi kebutuhan dari tenaga

kerja .Tujuan dari pemberian benefit ini sekali lagi adalah agar

para tenaga kerja tersebut tetap bisa terpelihara

produktivitasnya melalui pemberian penghargaan dan bentuk

perhatian yang memerhatikan motif-motif yang dimiliki oleh para

pekerja.

5. Pemanfaatan Sumber Daya Manusia (Personnel

(13)

Langkah terakhir dari proses manajemen sumber daya

manusia adalah pemanfaatan tenaga kerja. Di antara program

tersebut adalah promosi, demosi, transfer, ataupun separasi.

Promosi adalah proses pemindahan tenaga kerja ke posisi yang

lebih tinggi secara stuktural dalam organisasi perusahaan. Dalam

bahasa populernya biasa dikenal dengan istilah “naik pangkat”,

”naik jabatan”, dan sebagainya. Konsep evaluasi yang terus

menerus dan menyeluruh saat ini dikenal dengan istilah Total

Quality Management atau TQM. Hal ini dilakukan agar

pencapaian tujuan perusahaan secara jangka panjang melalui

penyediaan dan pemeliharaan tenaga kerjanya senantiasa

terjamin.

3.2 Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia

Tujuan-tujuan MSDM terdiri dari empat tujuan, yaitu : 1. Tujuan Organisasional

Ditujukan untuk dapat mengenali keberadaan manajemen sumber daya manusia (MSDM) dalam memberikan kontribusi pada pencapaian efektivitas organisasi. Walaupun secara formal suatu departemen sumber daya manusia diciptakan untuk dapat membantu para manajer, namun demikian para manajer tetap bertanggung jawab terhadap kinerja karyawan.

2. Tujuan Fungsional

Ditujukan untuk mempertahankan kontribusi departemen pada tingkat yang sesuai dengan kebutuhan organisasi. Sumber daya manusia menjadi tidak berharga jika manajemen sumber daya manusia memiliki kriteria yang lebih rendah dari tingkat kebutuhan organisasi.

(14)

Ditujukan untuk secara etis dan sosial merespon terhadap kebutuhan-kebutuhan dan tantangan-tantangan masyarakat melalui tindakan meminimasi dampak negatif terhadap organisasi. Kegagalan organisasi dalam menggunakan sumber dayanya bagi keuntungan masyarakat dapat menyebabkan hambatan-hambatan.

4. Tujuan Personal

Ditujukan untuk membantu karyawan dalam pencapaian tujuannya, minimal tujuan-tujuan yang dapat mempertinggi kontribusi individual terhadap organisasi. Tujuan personal karyawan harus dipertimbangkan jika parakaryawan harus dipertahankan, dipensiunkan, atau dimotivasi. Jika tujuan personal tidak dipertimbangkan, kinerja dan kepuasan karyawan dapat menurun dan karyawan dapat meninggalkan organisasi.

3.3 Pelaku Manajemen Sumber Daya Manusia

1. Manajer SDM (internal-fungsi tradisional) : individu yang biasanya bertindak sebagai penasehat atau sebagai staf yang bekerja bersama manager lain untuk menangani berbagai hal yang berkaitan dengan SDM.

2. Manajer Lini

(15)

1. Pengertian Keragaman (The Meaning of Diversity)

Keragaman tersebut dapat berupa keragaman dari segi usia, suku bangsa, gender, status, dan lain-lain. Organisasi atau perusahaan perlu memikirkan upaya untuk mengelola keragaman ini agar tujuan organisasi tetap dapat terpelihara dan tercapai sebagaimana mestinya.

2. Dampak Keragaman (The Impact of Diversity) a. Keragaman sebagai Keunggulan Kompetitif

Langkah berikutnya tentunya adalah bagaimana

kemudian keseluruhan rencana yang telah diatur menurut

struktur organisasi tertentu tersebut dapat

diimplementasikan. Memandang sumber daya manusia

berarti juga memandang bahwa selain mereka adalah

tenaga kerja perusahaan, juga merupakan individu-individu

yang memiliki karakteristiknya masing-masing.

3.5.2 Kontribusi dan Kompensasi

Kontribusi adalah apa yang bisa diberikan oleh individu

bagi organisasi atau perusahaan. Sebaliknya, kompensasi adalah

apa yang dapat diberikan oleh organisasi atau perusahaan bagi

individu. Adapun bentuk kompensasi yang bisa diberikan oleh

organisasi di antaranya adalah berupa upah, kepastian kerja,

(16)

Kontribusi

Dari individu bagi organisasi Dari organisasi bagi individuKompensasi

Usaha Upah

Tabel 3.1 Bentuk-bentuk Kontribusi dan Inducement dalam

Organisasi

3.5.3 Memahami Faktor Individu dalam

Organisasi

Ketiga hal tersebut adalah yang terkait dengan kontrak

psikologis (psychological contract), kesesuaian tenaga kerja yang dibutuhkan perusahaan (the person job fit), dan keragaman

diberikan oleh organisasi adalah apa yang di namakan sebagai

kompensasi dalam bagian di atas tadi.

2. Kesusaian Tenaga Kerja yang Dibutuhkan

Perusahaan

Ketika lingkungan organisasi berubah, tuntutan terhadap

(17)

kerja yang pada mulahnya telah direkrut dan sesuai bisa jadi

tidak lagi sesuai dengan tuntutan perubahan yang terjadi.

3. Keragaman Individu dalam Organisasi

Faktor lain yang harus disadari dan diterima oleh

perusahaan adalah bahwa manusia ditakdirkan tidak sama, baik

dari sisi latar belakang biologisnya, latar belakang

pendidikannya, hingga berbagai faktor yang memengaruhi

karakteristik setiap individu tenaga kerja.

3.5.4 Perilaku Kepribadian Individu

“Model Lima Dimensi Mengenai Kepribadian “(the Bing Five Model of Personality)sebagai mana yang dikemukakan oleh Griffin (2000). Kelima jenis perilaku tersebut adalah tingkat

persetujuan (agreeableness), tingkat kesadaran dan keseriusan (conscientiousness), tingkat emosi yang negatif (negative emotion), tingkat keleluasaan dalam berinteraksi (extraversion), dan tingkat keterbukaan (openness).

1. Tingkat Persetujuan (Aggreeableness)

Tingkat persetujuan menunjukkan tingkat kemampuan

individu dalam berinteraksi dan bekerja sama dengan orang lain.

2. Tingkat Keseriusan dan Kesadaran

(Conscienctiousness)

Perilaku ini merujuk kepada tingkat keseriusan individu

terhadap rencana percapaian tujuan dari organisasi.

3. Tingkat Emosi yang Negatif (Negative

Emotionally)

Tingkat emosi yang negatif merujuk kepada ketidakstabilan

(18)

4. Tingkat Keleluasaan dan Kenyamanan

(Extraversion)

Perilaku ini merujuk kepada kemampuan individu untuk

merasa nyaman dan leluasa bagi orang lain untuk berinteraksi

dengannya.

5. Tingkat keterbukaan (Openness)

Tingkat keterbukaan merujuk kepada perilaku individu

untuk bersikap terbuka terhadap orang lain.

3.5.5 Perilaku Individu Lainnya yang

Mempengaruhi Organisasi

Perilaku-perilaku tersebut adalah yang di kenal

sebagai locus of control, self eficacy, authoritarianism,

selfesteem dan risk propensity.

1. Locus of Control

Perilaku ini merujuk kepada sebuah keyakinan yang

dimiliki individu mengenai hasil yang mereka peroleh

merupakan akibat dari apa yang mereka lakukan.

2. Self-Eficacy

Perilaku ini merujuk kepada keperjanyaan diri dari individu

untuk dapat melakukan sesuatu.

3. Authoritarianism

Perilaku ini merujuk kepada keyakinan individu akan peran

tingkatan hierarki dalam sebuah organisasi dan kaitannya

dengan kekuasaan dalam organisasi.

4. Machiavellism

Istilah Machiavellism merujuk kepada tokoh di abad 16

yang bernama Nicolo Machiavelli yang menganjurkan seseorang

(19)

5. Self-Esteem

Perilaku ini merujuk kepada sebuah kenyakinan dari

seseorang atau individu bahwa dirinya layak untuk mendapatkan

penghargaan.

6. Risk Propensity

Perilaku ini merujuk kepada kecenderungan individu dalam

hal pengambilan risiko dan menjawab tantangan.

3.5.6 Perilaku Individu dan Sikap dalam

Berorganisasi

Griffin (2000) menjelaskan bahwa sikap memiliki tiga

komponen utama, yaitu komponen afektif, kognitif, dan

intensi. Komponen afektif menyangkut perasaan yang di

rasakan oleh seseorang mengenai gagasan, situasi atau

lingkungan yang dihadapinya. Komponen kognitif

menyangkut pengetahuan seseorang mengenai sesuatu

yang terkait dengan gagasan, situasi maupun lingkungan

yang dihadapinya. Sikap tersebut adalah mengenai

kepuasan dan ketidak puasan dalam pekerjaan (job satisfaction and job dissatisfaction).

3.5.7 Perilaku Individu dan Persepsi dalam

Berorganisasi

Salah satu yang mendorong individu untuk

menunjukkan sikap tertentu dalam organisasi adalah

(20)

terkait dengan organisasi, yaitu persepsi selektif dan

stereotip.

1. Persepsi Selektif

Yaitu proses penyeleksian informasi mengenai sesuatu di

mana sesuatu tersebut mengalami berbagai kontradiksi dan

ketidaksesuaian dari persepsi awal yang kita yakini.

2. Stereotip

Yaitu proses pelabelan terhadap seseorang berdasarkan

suatu kejadian tertentu yang dialami atau dilakukan oleh

seseorang tersebut.

3.6Beberapa Isu Seputar Perilaku Individu dalam Organisasi

Perilaku Individu dan Stres

Individu merasa perintah untuk menyelesaikan laporan

dalam 1hari adalah sebuah tekanan yang tinggi. Sebagai bahan

pekerjaan adalah waktu menjadi catatan penting bagi tenaga

kerja atau individu sekitarnya mereka ingin terhindar dari

fase-fase stres sebagaimana dijelaskan oleh General Adaptation

Syndrome tersebut. Individu yang bertipe A adalah individu yang

memiliki sifat kompetitif dan sangat menyukai pekerjaan dan

sangat dapat mengatur pekerjaan dengan waktu yang tersedia

sekalipun terbatas. Adapun individu yang bertipe B adalah

individu yang kurang memiliki sifat kompetitif dan kurang

menyukai pekerjaan serta kurang terampil dalam mengatur

(21)

Di antara upaya yang dapat dilakukun adalah di antaranya

melalui olah raga yang teratur, terutama jika terkait dengan

kondisi fisik dari individu tersebut. Upaya berikutnya adalah

perbaikan pada manajemen waktu.

3.7Kreativitas Individu dalam Organisasi

Empat tahap yang terjadi ketika sebuah gagasan

kreatif muncul

1. TAHAP PERSIAPAN

Proses kreatif biasanya diawali dengan tahap persiapan di

mana tahap persiapan ini dapat berupa proses pendidikan

tertentu atau pelatihan tertentu yang di berikan kepada individu.

2. TAHAP INKUBASI

Pada tahap ini individu dikondisikan pada kondisi tertentu

yang memungkinkan dirinya untuk mendapatkan

gagasan-gagasan baru mengenai sesuatu.

3. TAHAP PENEMUAN GAGASAN

Pada tahap ini individu berhasil menemukan gagasan yang

mungkin akan memberikan manfaat perubahan bagi organisasi.

4. TAHAP PENGUJIAN

Tahap ini merupakan tahapan terakhir untuk

merealisasikan gagasan mengenai sesuatu.

3.8Mengelola Individu dalam Organisasi

Jika rencana sudah dibuat, sumber daya telah

dialoksikan dan stuktur organisasi telah disusun, maka

(22)

kegiatan organisasi yang harus dilakukan. Dikarenakan

sumber daya manusia organisasi adalah terdiri dari

individu-individu yang memiliki keragaman

karakteristiknya, maka bab ini secara umum telah

menjelaskan mengenai peran individu dalam organisasi

sebagai bagian awal dari fungsi pengarahan.

BAB IV

PENUTUP

4.1Kesimpulan

(23)

yang sangat penting dan sangat menentukan. Semua potensi yang dimiliki sumber daya manusia sangat berpengaruh kepada upaya organisasi dalam mencapai tujuan.

Manajemen sumber daya manusia mempunyai tiga fungsi yaitu fungsi manajerial, fungsi operasional, dan berfungsi mencapai tujuan organisasi secara terpadu. Sedangkan tugas dari manajemen sumber daya manusia adalah pengadaan staff, pengembangan SDM nya, mengurus kompensasi, mengurus keselamatan dan kesehatan kerja, mengurus hubungan pekrja dan hubungan industrial.

Tujuan utama manajemen sumber daya manusia adalah untuk meningkatkan kontribusi sumberdaya manusia (karyawan) terhadap organisasi. Hal ini dapat dipahami bahwa semua kegiatan organisasi dalam mencapai tujuannya tergantung pada manusia-manusia yang mengeloal organisasi tersebut. Oleh karena itu karyawan harus dikelola dengan baik sehingga dapat membantu organisasi dalam mencapai tujuan organisasi yang telah ditentukan. Untuk mencapai tujuan dari manajemen sumber daya manusia dilakukan oleh manajer SDM, manajer lini dan outsourching.

4.2Saran

(24)

DAFTAR PUSTAKA

Ernie Trisnawati Sule, Kurniawan Saefullah. 2010. Pengantar Manajemen. Jakarta : Kencana.

(25)

Gambar

Gambar 2.1 Bagian Personalia dalam Struktur Organisasi PerusahaanDevisi Kompensasi dan
Tabel 3.1 Bentuk-bentuk Kontribusi dan Inducement dalam

Referensi

Dokumen terkait

Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk

Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk

Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer, dan pegawai lainnya untuk dapat menunjang

Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup tenaga kerja baik karyawan, pegawai, buruh, manajer dan lainnya untuk

Manajemen SDM (sumber daya manusia) merupakan suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya, untuk

Manajemen SDM (sumber daya manusia) merupakan suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja

Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat

Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk